Anda di halaman 1dari 11

BIOTEKNOLOGI FARMASI

KELOMPOK 1
Rizki Ardiansyah 201951176
Dinar Mahardika 201951065
Lilis Purwanti 201651424
Fauzan Juniawan 201951081
Aulia Maulida 201951046
Hanny Hanawati 201951094

YULIS ADRIANA, S.Si., M.Farm.


1. Manfaat Teknologi DNA Rekombinan Untuk Bidang
Farmasi
Teknologi DNA Rekombinan telah memberikan banyak manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan maupun bagi kehidupam manusia sehari-hari.
Beberapa jenis obat-obatan, vaksin, bahan pangan, bahan pakaian dan lainnya
telah diproduksi dengan memanfaatkan teknologi DNA Rekombinan. Sebagai
contoh Teknologi DNA rekombinan dapat dimanfaatkan dalam dunia kesehatan
untuk memproduksi vaksin. Pembuatan vaksin dengan teknologi DNA
rekombinan dilakukan dengan mengisolasi gen yang mengode senyawa
penyebab penyakit (antigen) dari mikrob yang bersangkutan. Selanjutnya, gen
ini disisipkan pada plasmid mikrob sejenis yang telah dilemahkan (tidak
berbahaya). Mikrob ini menjadi tidak berbahaya karena telah dihilangkan
bagian yang menimbulkan penyakit, misal lapisan lendirnya .
Mikrob yang telah disisipi gen ini akan membentuk antigen murni. Apabila
antigen ini disuntikkan pada manusia, akan membuat senyawa khas yang
disebut antibodi. Munculnya antibodi ini akan mempertahankan tubuh dari
pengaruh senyawa asing (antigen) yang masuk dalam tubuh.

1. produksi insulin 
2. pembuatan vaksin
3. produksi hormone tumbuh manusia (GH)
4. terapi gen untuk penyakit
5. pembuatan antibiotik
2. Jelaskan Apa itu plasmid? Kenapa plasmid berperan
dalam teknologi DNA rekombinan
Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom dan bisa
ditemukan pada sel hidup.Di dalam satu sel, dapat ditemukan lebih dari satu plasmid
dengan ukuran yang sangat bervariasi namun semua plasmid tidak mengkodekan fungsi
yang penting untuk pertumbuhan sel tersebut.Umumnya, plasmid menyandi gen-gen yang
diperlukan agar dapat bertahan pada keadaan yang kurang menguntungkan sehingga bila
lingkungan kembali normal, DNA plasmid dapat dibuang.

Peran Plasmid dalam Teknologi DNA Rekombinan


Dalam rekayasa genetika, plasmid berfungsi sebagai kendaraan pemindahan gen atau
vektor. Jika suatu fragmen DNA yang telah dipotong disisipkan ke dalam plasmid
melingkar yang telah dipotong, maka akan menghasilkan plasmid rekombinan yang dapat
digunakan untuk memengaruhi sifat bakteri.
3. Jelaskanlah Tentang Enzim Restriksi! Dan Apakah
Peranannya Dalam Teknologi DNA Rekombinan

Enzim restriksi adalah enzim pemotong DNA,dan DNA plasmid adalah bentuk melingkar dari DNA yang dapat bereplikasi
sendiri yang dapat dimanipulasi oleh para ilmuwan untuk membawa dan mengkloning potongan-potongan DNA lainnya.
Enzim restriksi juga disebut restriksi endonuklease (endo, "di dalam"; nuklease, "Enzim pemecah asam nukleat") karena
mereka memotong sekuens DNA yang bertentangan dengan enzim yang memotong dari ujung sekuens DNA (exonucleases).
4. Jelaskanlah Peranan Enzim Ligase Dan Vektor Dalam
Teknologi DNA Rekombinan?
Enzim ligase adalah Enzim yang mensintesis pembentukan ikatan phosfodiester yang menghubungkan nukleotida satu
dengan yang lainnya.
5. Jelaskanlah Cara Pembuatan Insulin Secara Teknologi
DNA Rekombinan?
Proses pembuatan insulin dengan teknik DNA recombinan adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi dan mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pancreas manusia:

a) Mula-mula mRNA yang telah disalin dari gen penghasil insulin diekstrak dari sel
pancreas.Kemudian enzim transcriptase ditambahkan pada mRNA bersamaan dengan
nukleotida penyusun DNA.

b) Enzim ini menggunakan mRNA sebagai cetekan untuk membentuk DNA berantai
tunggal.
c) DNA ini kemudian dilepaskan dari mRNA.

d) Enzim DNA polymirase digunakan untuk melengkapi DNA rantai tunggal menjadi ranati
ganda,disebut DNA komplementer (c- DNA), yang merupakan gen penghasil insulin.

2) Melepaskan salinan gen penghasil insulin tersebut dengan cara memotong kromosom secara khusus
menggunakan enzim retrikasi.

3) Mengekstrak plasmid dari sel bakteri, kemudian membuka plasmid dari sel bakteri dengan
menggunakan enzim retrikasi lain. Sementara itu, di dalam serangkain tabung reaksi atau cawan petri, gen
penghasil insulin manusia (dalam bentuk c- DNA disiapkan untuk dipasangkan pada plasmid yang
terbuka tersebut.

4) Memasang gen penghasil insulin kedalam cincin plasmid. Mula-mula ikatan yang terjadi masih lemah,
kemudian enzim DNA ligase memperkuat ikatan ini sehingga dihasilkan molekul DNA
recombinan/plasmid recombinan yang bagus.
5) Memasukkan plasmid recombinan kedalam bakteri E.coli.Di dalam sel bakteri ini plasmid
mengadakan replikasi

6) Mengultur bakteri E.coli yang akan berkembang biak dengan cepat menghasilkkan klon-klon
bakteri yang mengandung plasmid recombinan penghasil insulin.Melalui rekayasa genetika dapat
dihasilkan E.coli yang merupakan penghasil insulin dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang
singkat. Escherrichia coli (E. coli), penghuni saluran pencernaan manusia, adalah ‘pabrik’ yang
digunakan dalam rekayasa genetika insulin. Ketika bakteri bereproduksi, gen insulin direplikasi
bersama dengan plasmid. E. coli seketika memproduksi enzim yang dengan cepat mendegradasi
protein asing seperti insulin. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara menggunakan E. coli strain
mutan yang sedikit mengandung enzim ini. Pada E. coli, B-galaktosidase adalah enzim yang
mengontrol transkripsi gen. Untuk membuat bakteri memproduksi insulin, gen insulin perlu terikat
pada enzim ini. Enzim restriksi secara alami diproduksi oleh bakteri. Enzim restriksi bertindak
seperti pisau bedah biologi, hanya mengenali rangkaian nukleotida tertentu, misal salah satunya
rangkaian kode untuk insulin. Hal tersebut memungkinkan peneliti untuk memutuskan pasangan
basa nitrogen tertentu dan menghapus bagian DNA yang berisi kode genetik dari kromosom sebuah
organisme sehingga dapat memproduksi insulin. Sedangkan DNA ligase adalah suatu enzim yang
berfungsi sebagai perekat genetik dan pengelas ujung nukleotida.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai