Anda di halaman 1dari 1

… Cari

Tentang Kamu (novel)

… … …

Tentang Kamu adalah sebuah novel perjalanan


hidup karya Tere Liye, Diterbitkan pertama kali tahun
2016.[1] Tentang kamu adalah sebuah novel yang
menceritakan perjuangan Zaman, seorang
pengacara muda dari Thompson & Co, untuk
mengurus warisan Sri Ningsih. Sri Ningsih adalah
seorang wanita asal Indonesia yang meninggal di
sebuah panti jompo di Paris. Kematiannya itu dapat
menjadi masalah karena Sri Ningsih meninggalkan
harta warisan yang nilainya sangat besar.[2]

Tentang Kamu

Pengarang Tere Liye

Negara Indonesia

Bahasa Indonesia

Genre Fiksi

Romantis

Penerbit Republika

Tanggal terbit Oktober 2016

Halaman 524 halaman

ISBN ISBN 978-602-082-234-


1

Sinopsis …

Novel Tere Liye yang bejudul “Tentang Kamu” ini


merupakan sebuah novel yang bercerita tentang
seorang pengacara muda bernama Zaman
Zulkarnain yang berasal dari Pulau Jawa, Indonesia.
Setelah selesai menyelesaikan kuliahnya di London,
Zaman bekerja di salah satu firma hukum London
Thompson & Co. Zaman mendapat tugas untuk
mencari ahli waris seorang perempuan yang
bernama Sri Ningsih, perempuan yang berasal dari
Pulau Bungin, Sumbawa, Indonesia. Sri Ningsih
memiliki saham 1% pada salah satu perusahaan
multinasional yang di hitung dalam rupiah warisan
tersebut berjumlah senilai 19 triliyun rupiah. Namun,
Zaman memiliki kendala yakni tentang Informasi
mengenai Sri Ningsih yang sangat terbatas,
sehingga mengharuskan Zaman untuk menelusuri
kehidupan Sri Ningsih. Zaman memulai perjalanan
nya dari tempat lahir Sri Ningsih di Pulau Bungin. Di
sanalah Zaman bertemu dengan teman Sri Ningsih
semasa dia kecil yang bernama Ode. Ode lah yang
menceritakan perjalanan hidup Sri Ningsih ketika
tinggak di Pulau Bungin. Ibu Sri Ningsih yang
bernama Rahayu meninggal dunia ketika hendak
melahitkan Sri Ningsih, selepas meninggalnya
Rahayu ibu dari Sri Ningsih ayahnya Nugroho jatuh
cinta dengan seorang gadis cantik di Pulau Bungin
yang bernama Nusi Maratta sehingga ayah nya
Nugroho menikah lagi untuk yang kedua kalinya.
Pada waktu itu Nugroho pergi untuk mengantarkan
barang dengan beberapa anak buah nya. Setelah
selang beberapa hari setelah keberangkatan
Nugroho untuk mengantarkan barang, salah seorang
datang ke Pulau Bungin dan membawa kabar
bahwasanya kapal Nugroho telah kara di lautan
karena tidak sanggup untuk menghadapi ombak
yang besar. Selepas kepergian Nugroho, ibu tiri Sri
Ningsih berubah menjadi galak dan sering
memukulnya sehingga menyebabkan tubuh Sri
Ningsih luka dan memar-memar. Yang lebih sadis
lagi adalah pada saat itu rumah Sri Ningsih
mengalami kebakaran yang menyebabkan Sri
Ningsih tidak memiliki harta benda apapun. Ibu
tirinya meninggal pada saat terjadinya kebakaran. Sri
Ningsih meupakan seorang yang pekerja keras
terlihat dari pengalaman-pengalaman yang pernah ia
alami. Dari mulai bekerja sebagai seorang guru,
pedagang kaki lima dengan gerobak, membuka
rental mobil, pekerja pabrik, hingga pada puncaknya
membuka pabrik sabun nya sendiri dengan merk
‘Nurahayu’. Semuanya ia lakukan di Jakarta hingga
akhirnya ia memutuskan pergi ke London dan
menukar pabriknya dengan kepemilikan 1% saham
multinasional sebagai gantinya. Di London Sri
Ningsih bekerja sebagai sopir bus 2 tingkat yang
berwarna merah. Di sanalah Sri Ningsih menemukan
kekasihnya yang berkebangsaan turki. Sri Ningsih
menikah dan sempat mempunyai 2 anak namun
hanya dalam jangka waktu beberapa jam. Akibat
perbedaan rhesus antara Sri Ningsih dan suaminya.
Kebahagiaan Sri Ningsih berlangsung tidak begitu
lama. Ia kembali lagi endapat cobaan dengan
kematian sang suami tercinta. Dengan kematian
suaminya Sri Ningsih memutuskan untuk tinggal di
panti jompo yang terletak di Paris, dan juga
merupakan perjalanan hidup terakhir Sri Ningsih.
Perjalanan panjang yang melelahkan hingga ia harus
meninggalkan semuanya. Bersembunyi dan tinggal
di panti jompo. Sebelum meninggal Sri Ningsih
sempat membuat surat wasiat untuk pembagian
harta warisan yang ia miliki. Akhirnya Zaman dapat
menyelesaikan tugas nya untuk mendapatkan ahli
waris dari seorang Sri Ningsih.[3]

Cerita dalam novel ini berfokus pada Sri Ningsih.


Seorang perempuan dengan hati yang tulus, pekerja
keras, sabar, dan penyayang. Namun Sri Ningsih
tidak menceritakan perjalanan hidupnya sendiri.
Kisahnya diulik oleh Zaman Zulkarnaen dari satu
orang ke orang lain. Menggabungkan berbagai
puzzle yang masih acak-acakan. Secara umum,
Zaman hanya sebagai pion untuk menceritakan
tangguhnya seorang Sri Ningsih.

Tokoh

Kutipan

Referensi

Terakhir disunting 3 bulan yang lalu ole…

HALAMAN TERKAIT

Love (film 2008)


film Indonesia

Sri Bekti Subakir


sastrawan Indonesia

Daun yang Jatuh Tak Pernah


Membenci Angin
Novel Tereliye

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.
Ketentuan Penggunaan • Kebijakan privasi •
Tampilan PC

Anda mungkin juga menyukai