Anda di halaman 1dari 3

MEMBUAT RESENSI BUKU

NAMA : REVIE VICTORIO LANDE


KELAS : XI MIPA 2

TENTANG KAMU

Judul buku : Tentang Kamu


Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : 2016
Genre : Fiksi, romantis
Jumlah halaman : 524 halaman
Harga buku : Rp 85.000,-

Novel ini memainkan imajinasi saya tentang beberapa tempat di seluruh dunia mulai dari pulau
bungin, kota surakarta, Jakarta, london, hingga ke paris. Di setiap tempat di seluruh dunia selalu
ada cerita dan kisah di tempat itu, itulah hal yang ditelusuri oleh Zaman Zulkarnaen. Novel karya
Tere Liye setebal 524 halaman ini menyajikan cerita tentang seseorang yang tangguh dan
menginspirasi. Saya terkesan setelah membaca novel ini dengan pelajaran yang mengajarkan
tentang kasih sayang, cinta, dan nilai moral yang terdapat di dalamnya. Terkadang emosi saya
mengikuti suasana cerita di dalamnya.
Cerita dimulai dari seorang pengacara muda Indonesia bernama Zaman Zulkarnaen yang
mendapat panggilan dari Sir Thompson, seorang senior di firma hukum Thompson & Co untuk
mengisi kursi lawyer senior. Namun, Zaman baru bisa mendaatkan kursi bila Ia dapat
menyelesaikan masalah pembagian warisan sebesar 19 triliun rupiah. Harta warisan itu
tersimpan dalam 1% kepemilikan saham di salah satu perusahhan toiletries di dunia Pemilik
warisan tersebut adalah orang Indonesia berpspor Inggris bernama Sri Ningsih yang. meninggal
di sebuah panti jompo di Paris. Permasalahannya adalah tidak ada data mengenai ahli warisnya
sehingga Zaman harus mulai menelusuri kehidupan Sri Ningsih. Dengan mengandalkan petunjuk
dari buku harian Sri Ningsih, ia memulai pencariannya.
Perjalanannya dimulai dari Pulau Bungin, yang merupakan tempat kelahiran Sri Ningsih. Di
pulau tersebut, Ia berhasil mendapatkan informasi tentang kehidupan masa kecil Sri Ningsih
dari seorang tetua. Menurut informasi dari tetua, Sri Ningsih telah ditinggal mati oleh ibunya
ketika melahirkan dirinya. Sang ayah yang bernama Nugroho pun memutuskan untuk menikah
lagi, dan memiliki seorang anak bernama Tilamuta. Suatu waktu, sang ayah prgi melaut dan tak
pernah kembali sehingga Sri pun diasuh oleh ibu tirinya yang kerap mneyiksanya, seperti
memukul hingga tidak memberinya makanan. Musibah lainnya kembali datang di mana terjadi
kebakaran yang menyebabkan ibu tirinya meninggal. Sejak sat itu, Sri dan adik tirinya tinggal di
sebuah pondok pesantren di Surakarta.
Zaman pun melanjutkan pencariannya di pondok pesantren di tersebut, Di sana, ia
mendapatkan indormasi dari Bu Nur’aini tetang kehidupan remaja Sri Ningsih, mulai dari kisah
persahabatanya yang hancur, hingga adik tirinya yang tewas karena serangan Partai Komunis
Indonesia (PKI) terhadap pesantren tersebut. Berkat petunjuk dari Bu Nur’aini, Zaman kembali
mencari sisa-sisa kehidupan Sri Ningsih di Jakarta. Terungkap pula bahwa selama kehidupanya di
sana, Sri pernah melakoni berbagai macam pekerjaan, hingga puncaknya ia berhasil mendirikan
pabrik sabun sendiri dengan merk “Rahayu”. Namun, pada akhirnya, ia memutuskan pergi ke
London.
Zaman pun akhirnya kembali ke London. Di sana, ia banyak menemukan faka baru termasuk
tentang kehidupan cinta Sri dengan Hakan Karim, kepergian anak mereka, serta musibah yang
membuat Sri kabur ke Paris.
Pencariannya tidak membuahkan hasil, karena tidak ada satupun keluarga yang dapat ditelusuri
jejaknya. Masalah lain muncul ketika firma hukum A&Z Law ingin bernegosiasi dengan firma
hukum tempat Zaman bekerja, dengan membawa wanita yang mengaku sebagai mertua dan
istri dari Tilamuta. Hal ini membuat Zaman merasa tidak ada yang beres, sehingga ia harus
segera mencari surat wasiat dari Sri Ningsih yang ia pikir akan menjadi solusinya.

Anda mungkin juga menyukai