Sumber: https://penerbitbukudeepublish.com/perbedaan-cerita-fiksi-dan-non-fiksi/
Terdapat beragam metode untuk menyelesaikan rubik, diantaranya adalah layer by layer method atau
metode lapis demi lapis. Metode inilah yang paling mudah dan populer dipelajari oleh pemula.
Rubik yang berdimensi 3x3x3 terdiri atas 26 piece (kubus kecil), yang dibagi menjadi 3 kategori, yaitu
center piece (berjumlah 6 buah), edge piece (berjumlah 12 buah), dan corner piece (berjumlah 8 buah).
Kategori tersebut adalah kategori rubik yang standar,
Ada beberapa notasi sebagai panduan gerakan untuk menyelesaikan permainan rubik, yaitu notasi
putaran tunggal, notasi putaran ganda, notasi putaran iris, dan notasi rotasi. Seluruh notasi ini perlu
dipahami agar dapat mengikuti panduan awal dalam menyelesaikan rubik.
Dengan panduan notasi-notasi yang telah dijelaskan, pembaca dapat menyelesaikan rubik hanya dalam
tujuh langkah. Ketujuh langkah tersebut antara lain, membuat cross putih, menyelesaikan lapis pertama,
menyelesaikan lapis kedua, membuat cross kuning, membuat atap kuning, memperbaiki corner lapis
ketiga, menyelesaikan lapis ketiga.
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk seni rubik ini. Speedcubing/speedsolving adalah seni
menyelesaikan rubik dalam waktu sesingkat-singkatnya. Sedangkan orangnya disebut speedcuber.
Untuk menjadi seorang speedcuber tidak ada tolok ukur waktu menyelesaikan rubik. Namun, dengan
teknik yang tepat dan rubik yang baik, maka kecepatan dalam menyelesaikan rubik pun menjadi “luar
biasa”.
Nah, sekarang kalian pasti tahu kan seperti apa menyusun ikhtisar itu? Untuk
menambah dan melengkapi pengetahuan kalian, akan disajikan materi
tentang apa itu ikhtisar. Sila dibaca dan dipahami dengan baik ya...
Ikhtisar mengandung sebagian gagasan teks. Teks ikhtisar tidak berisi opini
penulis terhadap suatu karya, sehingga isinya hanyalah pokok-pokok utama
dalam buku. Ikhtisar juga tidak terikat gaya penulisan atau penggunaan kata
tertentu. Ikhtisar bersifat ringkas dan menyatakan isi karya apa adanya.
Karena itu dalam ikhtisar, pembaca dibiarkan untuk menilai sendiri karya itu
dengan menyajikan inti bahasan dari buku tersebut.
Ada beberapa langkah yang dilakukan ketika menulis ikhtisar, yaitu:
1. membaca karya asli untuk mengetahui bahasan dari karya tersebut untuk
memperoleh isi buku dan pesan yang ingin disampaikan.
2. mencatat gagasan utama. Agar tidak lupa, lebih baik gagasan utama yang
ditemukan dicatat.
3. menyusun kerangka tulisan berdasarkan gagasan utama yang telah
ditemukan.
4. memeriksa ikhtisar yang telah ditulis untuk mengoreksi kesalahan
penulisan maupun susunan kalimat agar dapat dimengerti oleh pembaca
dengan mudah.
Jangan lupa ya, ketika menulis ikhtisar, terkadang perlu memeriksa kembali
karya aslinya untuk memastikan jika ikhtisar yang ditulis sesuai dengan karya
tersebut.
Nah, jika kalian sudah memahami apa yang dimaksud ikhtisar, kali ini yuk kita
pahami perbedaan antara ikhtisar dan resensi.
Baca dan cermati dengan saksama contoh sinopsis buku fiksi berikut.
Oleh : Diah Ratih Anggraini
Identitas Buku
Semua sudah paham tentang karya Tere Liye yang pasti memiliki "isi" pada tiap paragrafnya. Kami
mendapatkan novel terbitan Republika ini November 2016 lalu. Dimana yg kami pegang ini adalah
cetakan ke.2 oktober 2016 setelah cetakan 1 juga pada Oktober 2016. Luar biasa bukan. 2 periode cetak
dalam bulan yg sama. Novel ini persis sebagai puzzle biografi dari seorang tokoh utama bernama Sri
Ningsih. Sangat lengkap. Dari kelahirannya, pekerjaannya, kisah cintanya hingga kematiannya.
Kisah biografis ini dikemas melalui petualangan seorang Zaman Zulkarnaen, pengacara dari Thompson
and co. yang ditugasi menyelesaikan warisan Sri Ningsih. Layaknya sebuah cerita pasti memiliki konflik
untuk diselesaikan hingga tercapai klimaksnya. Problematika novel ini diungkapkan sekaligus diawal
cerita, yakni siapakah ahli waris Sri Ningsih. Dari situlah cerita ini bermula. Sang lawyer berkeliling
melintasi 2 benua untuk memecahkan teka-teki yang ditinggalkan Sri Ningsih agar amanatnya
tersampaikan dgn apik. Selain juga menghindari heir hunters yg memang marak di Inggris.
Perjalannya dimulai di Perancis, panti jompo tempat Sri Ningsih menghabiskan sisa-sisa hidupnya.
Disana, Zaman bertemu dengan Aimee, perawat panti jompo tsb yg akrab dgn Sri. Aimee memberikan
diary milik Sri kepada Zaman, yang inilah jadi perbekalan Zaman menyusuri kehidupan Sri dari Pulau
Bungin ke Surakarta hingga pindah ke Jakarta lalu praktis berhenti disana tanpa jejak menghilang.
Sri melalui masa kanak-kanaknya di Pulau Bungin. Mereka adalah keluarga asli Jawa yg merantau disana.
Melaut merupakan pekerjaan utama bagi ayah Sri. Bersama dgn ayah dan ibu tirinya, Nusi Marata. Ibu
Sri meninggal saat melahirkan Sri. Ayah Sri meninggal 2 minggu setelah kelahiran Tilamuta, adik tiri Sri.
Pasca kematian ayahnya inilah, Sri mengalami kepahitan hidup dgn siksaan ibu tirinya yg menyalahkan
Sri sbg sebab meninggalnya sang ayah. Hingga Sri disebut sbg anak yg dikutuk.
Singkatnya, Nusi Marata meninggal karena tragedi kebakaran di rumah mereka sendiri. Saat itulah, Sri
dikirim ke Jawa, tepatnya Surakarta untuk belajar di sebuah pesantren. Dimana inisiasi tsb berasal dr
Guru Bajang, gurunya di Pulau Bungin yg tau potensi Sri Ningsih sebagai anak cerdas. Di Surakarta, Sri
bertemu Nur'aini, anak Kyai Pesantren yg menjadi sahabatnya kelak. Sri juga bertemu Sulastri yg
menjadi musuh abadinya bahkan hingga setelah Sri meninggal.
Sri menjadi seorang guru bahasa di pesantren tersebut setelah belajar bertahun-tahun pula disana.
Masa pemberontakan PKI menjadi tanda berakhirnya kehidupan Sri di Surakarta. Pesantren
dibumihanguskan oleh PKI yang menewaskan Kyai beserta istrinya. Serta tidak meninggalkan jejak
keberadaan Tilamuta, adik Sri yg dikira telah dibunuh oleh para pemberontak. Dibalik pemberontakan
tsb adalah Sulasri, yang memiliki dendam tak bertuan pada keluarga Kyai yg menyangka bahwa Kyai
telah membunuh ayah dan ibunya dahulu.
Sri mengalami kepahitan, hingga akhirnya berpindah ke Jakarta dan membangun diri menjadi seorang
pengusaha. Mulai dari usaha makanan, taksi hingga memiliki pabrik sabun yang sukses. Dan akhirnya
dari sinilah harta Sri bermula. Lepas dari kesuksesan itu, Sri menjual kepemilikan pabriknya pada
perusahaan sabun multinasional saingannya. Dijual dengan kepemilikan saham senilai 1% pada
perusahaan multinasional tersebut.
Di London Sri Ningsih bekerja sebagai sopir bus 2 tingkat yang berwarna merah. Di sanalah Sri Ningsih
menemukan kekasihnya, Hakan yang berkebangsaan Turki. Sri Ningsih menikah dan sempat mempunyai
2 anak namun hanya dalam jangka waktu beberapa jam. Akibat perbedaan rhesus antara Sri Ningsih dan
suaminya. Kebahagiaan Sri Ningsih berlangsung tidak begitu lama. Ia kembali lagi mendapat cobaan
dengan kematian sang suami tercinta.
Dengan kematian suaminya Sri Ningsih memutuskan untuk tinggal di panti jompo yang terletak di Paris,
dan juga merupakan perjalanan hidup terakhir Sri Ningsih. Perjalanan panjang yang melelahkan hingga
ia harus meninggalkan semuanya. Bersembunyi dan tinggal di panti jompo. Sebelum meninggal Sri
Ningsih sempat membuat surat wasiat untuk pembagian harta warisan yang ia miliki. Akhirnya Zaman
dapat menyelesaikan tugasnya untuk mendapatkan ahli waris dari seorang Sri Ningsih.
Sumber: https://www.wawanlistyawan.com/2017/07/review-novel-tentang-kamu-tere-liye.html dengan
beberapa pengubahan