Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

untuk memenuhi mata kuliah kesehatan & keselamatan kerja

dosen pengampuh: bapak jansen parlaungan s.si,m.kes

Disusun oleh

FITRI YANI RIUPASSA

31440119015

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SORONG
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022

1
KASUS KECELAKAAN KERJA

- penyebab teknis / manusia

kasus : 4 pekerja tertimbun saat menambang batu bara.

4 pekerja tertimbun saat tambang batu bara tempat mereka bekerja meledak. tim

sar gabungan hingga saat ini masih mencari empat korban tertimbun di

terowongan yang ambles di pertambangan batu bara pt dasrat sarana arang sejati

di dusun data gulandi, desa batu, sumatera barat.

"proses evakuasi empat korban tambang tertimbun di dalam terowongan masih

terus dilakukan,"

kata pelaksana tugas kepala seksi operasi kantor sar padang zulfahmi ketika di

hubungi dari padang sebanyak empat korban yang masih tertimbun, yakni irvan,

qomarruddin, ucok ,anton, sedangkan korban meninggal dunia atas nama edi .tim

sar menggali terowongan tambang yang ambles untuk mencari korban yang masih

tertimbun.

"tim sar sejak jumat sore hingga sabtu pagi baru berhasil melakukan penggalian

sekitar 10 meter dari bibir terowongan tambang batu bara tersebut, berdasarkan

keterangan pekerja, panjang terowongan tambang sekitar 120 meter. tim sar

memperkirakan korban tertimbun berada sekitar 50 meter dari bibir terowongan.

"ada sekitar 40 meter lagi penggalian dilakukan untuk evakuasi korban yang

tertimbun di dalam terowongan tersebut," kata zulfahmi. berdasarkan keterangan

dari korban selamat, katanya, ledakan tambang terjadi ketika mereka melakukan

perbaikan "blower" di dalam terowongan. "saat perbaikan tersebut pekerja diduga

2
lupa mematikan arus listrik yang dapat memicu percikan api sehingga terjadi

ledakan dalam terowongan tersebut," dia mengatakan bahwa lokasi tambang batu

bara milik pt dasrat sarana arang sejati tersebut, mengandung gas metanan yang

membahayakan para pekerja. "besar kemungkinan ledakan tambang tersebut

terjadi akibat percikan api sehingga menyambar gas metanan yang ada di sekitar

tambang tersebut,".

pada kesempatan, kepala dinas esdm sumbar marzuki mahdi menyatakan

pihaknya akan melakukan penyelidikan meledaknya tambang batu bara milik pt

dasrat sarana arang sejati itu. "tim akan melihat apakah metode penambangan

pekerja dari pt dasrat sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak”. dugaan

sementara penyebab ledakan tambang tersebut, karena adanya semburan gas

metana di dalam gua tambang. "kandungan gas metana yang melewati ambang

batas menjadi penyebab terjadinya ledakan di tambang," berdasarkan keterangan

sementara, peristiwa itu berawal ketika delapan pekerja tambang memperbaiki

"blower" yang rusak di dalam gua tambang batu bara. saat perbaikan "blower",

katanya, diduga juga terjadi peningkatan gas metana di dalam gua tambang.

"esdm sumbar belum tahu sumber dari mana percikan api sehingga terjadi ledakan

mengakibat empat orang tertimbun, satu orang meninggal dunia," .

- analisis penyebab terjadinya keelakaan kerja:

penyebab tertimbunnya 4 pekerja dan meninggalnya 1 pekerja pada

pertambangan batu bara tersebut di akibatkan karena terjadinya ledakan di dalam

gua tambang batu bara tersebut. dan ledakan tersebut terjadi karena adanya

3
ledakan pada saat beberapa para pekerja sedang memperbaiki blower yang rusak

di dalam tambang tersebut. blower tersebut juga meledak bukan hanya kesalahan

pekerjanya, tetapi juga karena adanya kandungan gas metana yang melewati

ambang batas yang dapat menyebabkan blower tersebut meledak.

a. pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan kerja :

1. para pekerja harus di berikan perbekalan ilmu guna dalan meminimalisir

terjadinya kecelakaan kerja pada pertambangan.

2. melakukan perbaikan alat-alat elektronik diluar tambang.

3. memberikan peralatan-peralatan yang cukup memadai.

b. saran

jika dalam melakukan perbaikan alat-alat harusnya dilakukan di luar daerah

pertambangan, dan dalam melakukan perbaikan haruslah dengan orang-orang

yang lebih mengerti dalam melakukan perbaikan-perbaikan tersebut.

- Analisis kesalahan akibat kerja

1. merinci langkah-langkah pekerjaan dari awal hingga selesainya pekerjaan

langkah-langkah ini tidak hanya dibuat secara spesifik untuk satu

pekerjaan tertentu, tetapi juga khusus untuk satu area kerja tertentu. jika

area kerja berubah tetapi jenis pekerjaan sama, tetap saja langkah-langkah

dari pekerjaan tersebut perlu berubah juga.

2. mengidentifikasi bahaya dan potensi kecelakaan kerja berdasarkan

langkah-langkah kerja yang sudah ditentukan

4
ini menjadi bagian paling penting dalam membuat jsa. berikut beberapa

hal yang dapat anda pertimbangkan saat mengidentifikasi potensi bahaya:

a. penyebab kecelakaan kerja sebelumnya (jika ada)

b. pekerjaan lain yang berada di dekat area kerja

c. regulasi atau peraturan terkait pekerjaan yang hendak dilakukan

d. instruksi produsen dalam mengoperasikan peralatan kerja

3. menentukan langkah pengendalian berdasarkan bahaya-bahaya pada setiap

langkah-langkah pekerjaan

setiap bahaya yang telah diidentifikasi sebelumnya tentu membutuhkan

kontrol dan pengendalian. kontrol dan pengendalian ini menjelaskan

bagaimana cara anda akan menghilangkan bahaya di area kerja atau

bagaimana cara anda akan mengurangi risiko cedera secara signifikan.

setelah membuat jsa, supervisor diharuskan untuk mendiskusikannya

dengan para pekerja yang terlibat. pasalnya, fungsi jsa sebagai pencegah

kecelakaan kerja tidak akan efektif bila para pekerja tidak mengetahui dan

memahami apa saja yang dijelaskan dalam jsa. sebelum memulai suatu

pekerjaan, pastikan supervisor dan tim meninjau isi jsa dan pastikan juga

semua pekerja mengetahui bagaimana prosedur bekerja secara aman

sesuai yang tertuang dalam jsa.

satu hal yang tak kalah penting dalam pembuatan jsa adalah jika kondisi

area kerja berubah atau area kerja berpindah, supervisor atau foreman

(mandor/pengawas) harus memperbarui jsa, karena potensi bahaya di area

tersebut juga mungkin berbeda.

5
- Evaluasi k3 untuk kasus di atas

1. Penerapan job safety analisys (JSA) ,dimana JSA merupakan suatu

dokumen yang digunakan dalam mengidentifikasi bahaya dan resiko serta

pengendalian bahaya dan resiko terhadap pekerjaan yang dilakukan.

2. Penerapan standar operasional prosedur(SOP) ,dimana SOP merupakan

suatu dokumen yang berisi tentang langkh kerja aturan yang dilakukan

pada suatu kegiatan.

3. Pemasangan rambu-rambu dan poster K3 pada area kerja, yang dapat

memudahkan pekerja dalam memahami kondisi area kerjanya sendiri.

4. Penerapan alat pelindung diri (APD) dimana APD dapat meminimalisir

kecelakaan kerja yang dapat mencederai tubuh pekerja itu sendiri.

- Apa perbedaan kasus yang diangkat dengan solusi yang ditawarkan oleh

institusi:

Batu bara adalah sumber energy terpenting untuk pembangkitan listrik dan

berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen .namun

demikian ,batu bara juga memiliki karakter negative yaitu disebut sebagai

sumber energy yang paling banyak menimbulkan polusi akibat tingginya

kandungan karbon ,sumber energy penting lainnya ,seperti gas alam ,memiliki

tingkat polusi yang lebih sedikit namun lebih rentan terhadap fluktuasi harga

di pasar dunis, dengan demikian semakin banyak industry di dunia yang mulai

mengalihkan focus energy mereka ke batubara.

Dengan tingkat produksi saat ini (dan apa bila cadangan baru tidak

ditemukan), cadangan batu bara global di perkirakan habis sekitar 112 tahun

6
ke depan, cadangan batu bara terbesar di temukan di amerika serikat ,Russia,

republic rakyat tiongkok dan india.

- Gambar :

7
8
9
10

Anda mungkin juga menyukai