Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian

Semen Tonasa (Studi Kasus Pada Konsumen PT. Semen


Tonasa Di Kabupaten Pangkep)

MUHTAR

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Makassar

Muhtar980417@gmail.com

Abstrak: Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Semen Tonasa (Studi
Kasus Pada Konsumen PT. Semen Tonasa Di Kabupaten Pangkep). Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan pengaruh simultan maupun parsial antara elemen ekuitas merek yaitu
Kesadaran Merek (X1), dan Loyalitas Merek (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey untuk
mendapatkan data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen PT. Semen Tonasa di
Kabubupaten Pangkep. Sedangkan jumlah sampel adalah sebanyak 63 responden yang dipilih
berdasarkan teknik purposive sampling selama dua bulan penelitian di Toko Labakkang Jaya.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuisioner yang telah di uji
validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis
adalah regresi berganda. Dari analisis regresi didapatkan persamaan Y = 4.695 + 0.425X1 +
0.458X2. Hasil penelitian ini menunjukkan Kesadaran Merek (X1), dan Loyalitas Merek (X2)
secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
(Y) Semen Tonasa. Variabel dari elemen ekuitas merek yang berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian Semen Tonasa adalah Loyalitas Merek dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0.458.

Kata Kunci: Ekuitas Merek, Keputusan Pembelian

Abstract: The Effect of Brand Equity on the Purchase Decision of Semen Tonasa (Case
Study on the Consumers of PT. Semen Tonasa in Pangkep Regency). This study aims to
explain the simultaneous and partial effect of equity element of equity, namely Brand Awareness
(X1) and Brand Loyalty (X2) on Purchasing Decisions (Y). The study used a quantitative
approach with survey research methods to obtain primary data. The population in this study
were consumers of PT. Semen Tonasa in Pangkep Regency. While the number of samples was
63 respondents who were selected based on purposive sampling technique for two months of
research at Labakkang Jaya Shop. The method of data used is the distribution of questionnaires
that have been tested for validity and reliability. The data analysis technique used to answer the
hypothesis is multiple regression. From the regression analysis of the equation Y = 4.695 +
0.425X1 + 0.458X2. The results showed that Brand Awareness (X1) and Brand Loyalty (X2)
partially and simultaneously had a positive and significant effect on the purchasing decision (Y)
of Semen Tonasa. The variable of the equity element that has the dominant effect on the
purchase decision of Semen Tonasa is Brand Loyalty with a regression coefficient value of
0.458.

Keywords: Brand Equity, Purchase Decision


PENDAHULUAN oleh merek dan anggapan konsumen tentang
Perkembangan dunia usaha yang merek tersebut.
begitu cepat membuat persaingan bisnis Merek yang prestisius memiliki
semakin ketat, hal tersebut ditunjukkan brand equity (ekuitas merek) yang kuat.
Ekuitas merek ditentukan oleh empat elemen
dengan semakin banyaknya perusahaan
utama yaitu kesadaran merek (brand
yang menghasilkan produk-produk yang
awareness), asosiasi merek (brand
sejenis guna memenuhi kebutuhan association), persepsi kualitas (perceived
konsumen. Pilihan produk yang semakin quality), dan loyalitas merek (brand loyalty)
banyak beredar dipasaran membuat (Aaker, 2013:23). Berkaitan dengan
persaingan antar perusahaan menjadi keempat variabel tersebut, produsen harus
semakin ketat, sehingga konsumen memahami tentang perilaku konsumen
menemui kesulitan dalam membuat terlebih dahulu sebelum mempengaruhi
keputusan pembelian. Perusahaan perlu konsumen untuk melakukan keputusan
mempelajari serta berusaha untuk pembelian. Keputusan pembelian yang
memahami proses keputusan pembelian dilakukan konsumen adalah keputusan yang
konsumen secara penuh, pengalaman dilakukan setelah konsumen menganalisis
mereka dalam pembelajaran, memilih, berbagai alternatif atau informasi dari
menggunakan, dan bahkan menyingkirkan produk atau jasa.
produk. PT. Semen Tonasa merupakan suatu
Keputusan pembelian merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
hasil dimana konsumen merasa mengalami produksi penyedia bahan baku bangunan
masalah dan kemudian melalui proses yang berpusat di Sulawesi Selatan dan sudah
rasional menyelesaikan masalah tersebut. sangat dikenal di wilayah ini. PT. Semen
Keputusan pembelian konsumen adalah Tonasa saat ini bukanlah pemain baru di
preferensi konsumen atas merek-merek yang sektor industri semen di indonesia. PT.
ada di dalam kumpulan pilihan dan niat Semen Tonasa telah berhasil membangun
konsumen untuk membeli merek yang sebuah brand image yang cukup kuat di
paling disukai. Merek memegang peranan dalam ruang pasar komoditas semen, bukan
yang sangat penting, salah satunya adalah hanya di Sulawesi Selatan tapi Kalimantan,
menjembatani harapan konsumen pada saat Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua dan
perusahaan menjanjikan sesuatu kepada wilayah lainnya. Namun, tidak bisa
konsumen. Dengan demikian, dapat dipungkiri bahwa PT. Semen Tonasa tidak
diketahui adanya ikatan emosi yang tercipta sendiri di dalam sektor industri semen di
antara konsumen dengan perusahaan melalui Indonesia akan tetapi ada beberapa pesaing
merek. yang cukup kompetitif.
Perusahaan dituntut bersaing secara Kebutuhan semen yang besar ini
kompetitif dalam hal menciptakan dan akan menciptakan peluang usaha dalam
mempertahankan konsumen yang loyal salah memenuhi kebutuhan akan semen di
satunya adalah melalui “perang” antar Indonesia. Sehingga mengundang beberapa
merek. Perusahaan semakin menyadari perusahaan besar, baik dari pihak asing
merek menjadi faktor penting dalam maupun dari dalam negeri untuk ikut
persaingan dan menjadi aset perusahaan berperan dalam industri semen nasional. PT
yang bernilai, dan salah satu aset berharga Indocement dengan merek semen Tiga roda
perusahaan adalah mempunyai ekuitas memimpin pasar semen nasional dengan
merek yang kuat. Semakin kuat ekuitas pangsa pasar sebesar 33.1%, kemudian
merek semakin besar daya tarik untuk disusul oleh PT Semen Gresik dengan merek
mengajak konsumen supaya membeli atau Semen Gresik sekitar 17%. Kemudian PT
mengkonsumsi produk yang diberikan Holcim Indonesia Tbk dengan produknya
perusahaan. Oleh karena itu, pengambilan semen Holcim dengan pangsa pasar sekitar
keputusan pembelian sangat dipengaruhi 15%. PT Semen Padang juga tidak kalah
besar, merek produknya Semen Padang
menguasai pangsa pasar nasional sebesar
11%. Urutan berikutnya yakni Semen Berdasarkan latar belakang di atas dapat
Tonasa dengan pangsa pasar sebesar 8,1%. dilihat PT Semen Tonasa memiliki pangsa
Semen Bosowa dengan pangsa pasar sebesar pasar yang terbilang kecil dalam skala
5,2%. Semen Andalas dengan pangsa pasar nasional hal ini tidak lain disebabkan
sebesar 4%. Kemudian semen Batu Raja banyaknya kompetitor dalam negeri dan
dengan pangsa pasar sebesar 2,2%, lalu yang mulai masuknya perusahaan semen asing di
terakhir yakni PT Semen Kupang dengan Indonesia serta ini juga berdampak pada
pangsa pasar sekitar 1% yang dikelola oleh penjualan semen tonasa, walaupun masih
PPA (Perusahaan Pengelola Aset) akibat terus mengalami peningkatan, tetapi
terjadi krisis pada perusahaan tersebut. persentasinya semakin menurun cenderung
Tetapi secara grup, Grup Gresik (Semen mendekati pada penurunan penjualan. Oleh
Indonesia) masih merupakan market leader karena itu, sangatlah penting untuk
untuk pasar semen secara nasional, karena mengetahui bagaimana persepsi konsumen
terdiri dari gabungan dari perusahaan Semen terhadap merek semen tonasa ditengah
Gresik, Semen Tonasa dan Semen Padang. persaingan industri semen yang semakin
Jika diukur dari skala nasional, kompetitif, sehingga bisa menjadi preferensi
pangsa pasar Semen Tonasa sebenarnya konsumen dalam membeli semen. Maka dari
terbilang kecil, yakni hanya mencapai 8,1% itu, penting bagi PT. Semen Tonasa untuk
dari total keseluruhan pangsa pasar semen melakukan analisis terhadap brand equity
nasional. Jika dibandingkan dengan semen semen tonasa. Dengan diketahuinya brand
Holcim yang memiliki market share terbesar equity semen tonasa, perusahaan dapat
ketiga sebesar 15.2%, maka sangat jelas mengetahui dan memahami sikap
terlihat bahwa cakupan pasar Semen Tonasa konsumennya terhadap elemen-elemen
ini kecil. Namun pada dasarnya, PT. Semen ekuitas merek semen tonasa.
Tonasa merupakan market leader untuk
daerah asalnya yakni wilayah Indonesia KAJIAN LITERATUR
bagian timur dengan produk semen tonasa, Pemasaran
dimana PT semen Tonasa memegang pangsa Menurut Kotler dan Keller (2009:6)
pasar sebesar 45%, Tiga Roda sebesar 6,3%, Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
Holcim sebesar 0,2%, Semen Bosowa dalamnya individu dan kelompok
12,8%, dan Conch sebesar 35,7%. Berikut mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
data penjualan PT Semen Tonasa: inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
Tabel 1. Data Penjualan PT Semen Tonasa dan secara bebas mempertukarkan produk
TAHUN PENJUALAN PERSENTASI yang bernilai dengan pihak lain.
(TON) PERTAHUN (%)
Menurut Kotler dan Keller (2009:6)
2014 6,613,192 -
2015 6,400,256 -3,22
manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu
2016 6,842,650 6,91 memilih pasar sasaran dan mendapatkan,
2017 7,073,081 3,37 menjaga, dan menumbuhkan pelanggan
2018 7,133,610 0,85 dengan menciptakan, menyerahkan dan
Sumber: AR Semen Tonasa 2018 mengomunikasikan pelanggan yang unggul.
Data di atas memperlihatkan jumlah Konsep pemasaran menegaskan
penjualan semen PT Semen Tonasa pada bahwa kunci untuk mencapai tujuan
tahun 2014 sampai 2018. Dari data di atas organisasi yang ditetapkan adalah
menunjukkan bahwa penjualan pada tahun perusahaan tersebut harus menjadi lebih
2015 menurun dari tahun sebelumnya yakni efektif dibandingkan para pesaing dalam
pada tahun 2014 penjualan semen tonasa menciptakan, menyerahkan, dan
sebesar 6,613,192 Ton turun menjadi mengomunikasikan nilai pelanggan kepada
6,400,256 Ton atau turun sebesar -3,22%. pasar sasaran yang terpilih. Konsep
pada tahun 2016, 2017, dan 2018 penjualan pemasaran adalah sebuah filsafat bisnis yang
terus mengalami kenaikan dengan persentasi mengatakan bahwa kepuasan keinginan dari
kenaikan penjualan yang semakin menurun konsumen adalah dasar kebenaran sosial dan
yakni, 6,91%, 3,37% dan 0,85%. ekonomi kehidupan sebuah perusahaan.
Merek (Brand) mengelola aset-aset mereka dengan baik,
Merek adalah salah satu komponen meningkatkan arus kas, memperluas pangsa
penting dalam melakukan bisnis. Dengan pasar, menetapkan harga premium,
adanya merek, konsumen akan dapat lebih mengurangi biaya promosi, meningkatkan
mudah mengidentifikasi suatu produk dari penjualan, menjaga stabilitas, dan
saingan lainnya. Konsumen juga menjadi meningkatkan keunggulan kompetitif.
lebih percaya dan yakin terhadap produk Berdasarkan perspektif konsumen, ekuitas
yang memiliki merek. Maka dari itu, merek merupakan suatu bentuk respon atau
sangatlah penting bagi perusahaan untuk tanggapan dari konsumen terhadap sebuah
menciptakan produk yang memiliki merek merek.
yang bercitra baik di masyarakat, serta Menurut Kotler dan Amstrong
mampu melindungi dan meningkatkan (2012:69) ekuitas merek merupakan nilai
merek di pasar. tambah yang di tanamkan di suatu produk
Menurut Kotler dan Amstrong dan jasa, yang dicerminkan dalam apa yang
(2012:79) merek adalah nama, istilah, tanda, dipikirkan konsumen, rasakan, dan tindakan
simbol, atau desain, atau kombinasi dari serta kebangaan dalam menggunakan suatu
semuanya, yang dimaksudkan untuk merek, termasuk dengan harga, dan
mengidentifikasikan barang atau jasa dari keuntungan dari suatu merek.
satu penjual atau kelompok penjual dan Menurut Aaker (2007:173), ekuitas
mendiferensiasikan produk atau jasa dari merek terbagi dalam empat dimensi sebagai
para pesaing. berikut:
Dari pengertian di atas dapat ditarik a. Kesadaran merek yaitu keahlian
kesimpulan bahwa merek adalah suatu pelanggan dalam mengenal atau
nama, istilah, simbol, tanda, desain, atau mengingat bahwa suatu merek
kombinasi dari semuanya yang digunakan adalah bagian dari produk atau jasa
untuk mengidentifikasikan produk dan tertentu.
membedakan produk perusahaan dengan b. Asosiasi merek yaitu segala aspek
produk pesaing. yang berhubungan dengan ingatan
Merek tidak hanya sekedar tentang merek sebuah perusahaan.
pemberian nama pada suatu produk, c. Persepsi kualitas yaitu anggapan
melainkan merek juga diharapkan konsumen mengenai total kualitas
mempunyai kekuatan di pasar sehingga atau keunggulan suatu produk atau
dapat diterima oleh pelanggan dan yang jasa yang ditawarkan oleh
pada akhirnya merek akan mempunyai perusahaan.
tingkat brand loyalty dari pelanggan. Merek d. Loyalitas merek adalah alat
sendiri digunakan untuk mengidentifikasi pengukuran yang dapat memberikan
produk, memberitahukan tentang kualitas gambaran kepada pelanggan soal
produk, dan merek yang dapat membedakan bisa atau tidaknya pelanggan
produk yang satu dengan lainnnya. berpindah kemerek lain yang di
Pengertian Ekuitas Merek (Brand Equity) tawarkan oleh kompetitor, terutama
Menurut Supranto dan Limakrisna jika di dapati suatu merek yang
(2011:43), “ekuitas merek adalah nilai yang sebelumnya ada perubahan.
ditentukan oleh konsumen pada suatu merek Kesadaran Merek (Brand Awareness)
di atas dan diluar karakteristik/atribut “Kesadaran merek (brand
fungsional dari produk”. Ekuitas merek atau awareness) adalah kesanggupan seorang
brand equity menurut Hasan (2014:51) calon pembeli untuk mengenali atau
“merupakan asset yang paling berharga mengingat kembali bahwa suatu merek
dalam bisnis dalam mendasari image, merupakan bagian dari kategori produk
kepribadian, identitas, sikap, keakraban tertentu” (Aaker,2013:204). Pengakuan
asosiasi dan kesadaran merek”. merek melibatkan orang-orang yang akan
Ekuitas merek merupakan salah satu mampu mengenali merek tersebut sebagai
faktor dalam pembangunan merek. Melalui sesuatu yang berbeda dengan merek-merek
merek yang kuat perusahaan dapat lain, dengan mendengarnya, setelah mereka
diperkenalkan dengan merek tersebut. Logo, berbagai merek yang ada dalam
slogan, nama dan kemasan yaitu identitas benak konsumen.
visual umum yang akan memfasilitasi. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Sedangkan ingatan tentang merek Menurut Aaker (2013:26) Loyalitas
merupakan suatu istilah yang digunakan merek (brand loyalty) didasarkan pada
untuk menjelaskan seberapa baikkah orang- perilaku konsisten dari pelanggan untuk
orang bisa mengingat nama kategori atau membeli sebuah merek sebagai bentuk
situasi penggunaan. Ini penting ketika para proses pembelajaran dari pelanggan atas
konsumen merencanakan pembelian kemampuan sebuah merek dalam memenuhi
kategori di muka. kebutuhannya.
Menurut Shimp, (2003:9) Kesadaran Loyalitas merek mencerminkan
merek merupakan kemampuan sebuah tingkat keterkaitan konsumen dengan suatu
merek untuk muncul dalam benak konsumen merek produk. Ukuran ini mampu
ketika mereka sedang memikirkan kategori memberikan gambaran tentang
produk tertentu dan seberapa mudahnya kemungkinan ada tidaknya seorang
nama tersebut dimunculkan. palanggan beralih ke merek produk yang
Kesadaran merek adalah dimensi lain, terutama jika pada merek didapati
dasar dalam ekuitas merek. merupakan adanya perubahan, baik yang menyangkut
tujuan umum komunikasi pemasaran, harga ataupun atribut lainnya. Seorang
adanya kesadaran merek yang tinggi pelanggan yang sangat loyal kepada suatu
diharapkan kapanpun kebutuhan kategori merek tidak akan dengan mudah
muncul, merek tersebut akan dimunculkan memindahkan pembeliannya pada merek
kembali dari ingatan yang selanjutnya lain, apapun yang terjadi pada merek
dijadikan pertimbangan berbagai alternatif tersebut. “Jika loyalitas pelanggan terhadap
dalam pengambilan keputusan. suatu merek meningkat, kerentanan
Durianto, dkk (2011:6), menyatakan kelompok pelanggan tersebut dari ancaman
bahwa tingkatan kesadaran merek dapat dan serangan merek produk pesaing dapat
dijelaskan sebagai berikut: dikurangi” (Durianto, dkk, 2011:146).
a. Unaware of Brand (tidak menyadari Loyalitas konsumen terhadap merek
merek) adalah tingkat paling rendah terdiri dari lima kategori yang memiliki
dalam piramida kesadaran merek, tingkatan loyalitas mulai dari yang paling
dimana konsumen tidak menyadari rendah sampai tertinggi yang membentuk
adanya suatu merek. piramida loyalitas merek. Durianto, dkk
b. Brand Recognition (pengenalan (2004:19), menyatakan bahwa tingkatan
merek) adalah tingkat minimal loyalitas merek terdiri dari:
kesadaran merek, dimana a. Switcher (berpindah-pindah)
pengenalan suatu merek muncul lagi Switcher merupakan tingkatan loyalitas
setelah dilakukan pengingatan paling dasar. Semakin sering pembelian
kembali lewat bantuan (aided konsumen berpindah dari suatu merek
recall). ke merek yang lain mengindikasikan
c. Brand Recall (pengingatan kembali bahwa mereka tidak loyal, semua
terhadap merek) adalah pengingatan merek dianggap memadai. Dalam hal
kembali terhadap merek tanpa ini merek memegang peranan kecil
bantuan (unaided recall) karena dalam keputusan pembelian. Ciri yang
berbeda dari tugas pengenalan, paling tampak dari jenis pelanggan іni
responden tidak dibantu untuk adalah mereka membeli suatu produk
memunculkan merek tersebut. karena harganya murah dan banyak
d. Top of Mind (puncak pikiran) adalah konsumen lain yang membeli merek
merek yang disebutkan pertama kali tersebut.
oleh konsumen atau yang pertama b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat
kali muncul dalam benak konsumen. kebiasaan)
Dengan kata lain merek tersebut Pembeli yang mengalami kepuasan
merupakan merek utama dari dalam mengkonsumsi suatu merek
produk. Tidak ada alasan yang kuat Menurut Schiffman dan Kanuk
baginya untuk membeli merek produk (2010:485) keputusan pembelian adalah
lain atau berpindah merek, terutama keputusan seseorang dimana dia memiliki
jika peralihan itu membutuhkan usaha, salah satu dari beberapa alternatif pilihan
biaya, atau pengorbanan lain. Jadi yang ada, sehingga berbagai pilihan yang
pembeli ini dalam membeli suatu merek ditawarkan, konsumen dapat mengambil
karena alasan kebiasaan. keputusan yang terbaik dari yang
c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas ditawarkan.
dengan biaya peralihan) keputusan pembelian adalah
Kategori pembeli yang puas dengan tindakan yang dilakukan konsumen untuk
merek yang dikonsumsi. Namun melakukan pembelian sebuah produk. Oleh
pembeli ini dapat saja berpindah merek karena itu, pengambilan keputusan
dengan menanggung biaya peralihan pembelian konsumen merupakan suatu
(switching cost), seperti waktu, biaya proses pemilihan salah satu dari beberapa
atau resiko уаng timbul akibat tindakan alternatif penyelesaian masalah dengan
peralihan merek tersebut. untuk tindak lanjut yang nyata. Setelah itu
menarik minat pembeli kategori ini, konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan
pesaing perlu mengatasi biaya peralihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang
yang harus ditanggung pembeli dengan akan diambil selanjutnya.
menawarkan berbagai manfaat sebagai Kotler dan Keller (2012:262)
kompensasi. mengungkapkan, seseorang dapat memiliki
d. Likes the Brand (menyukai merek) peranan yang berbeda-beda dalam setiap
Kategori pembeli yang sungguh- keputusan pembelian. Berbagai peran yang
sungguh menyukai merek tersebut. mungkin terjadi antara lain:
Rasa asosiasi yang berkaitan dengan a. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang
simbol, rangkaian pengalaman pertama kali menyadari adanya
menggunakan merek itu sebelumnya, keinginan atau kebutuhan yang belum
atau persepsi kualitas yang tinggi dan terpenuhi dan mengusulkan ide untuk
mereka menganggap merek sebagai membeli suatu barang atau jasa
sahabat. tertentu.
e. Committed Buyer (pembeli yang b. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu
berkomiten) orang yang pandangan, nasihat, atau
Kategori pembeli yang setia. Pembeli pendapatnya mempengaruhi kaputusan
ini mempunyai kebanggaan dalam pembelian.
menggunakan suatu merek. Merek c. Pengambil keputusan (decider), yaitu
tersebut bahkan menjadi sangat penting orang yang menentukan keputusan
baik dari segi fungsi maupun sebagai pembelian, misalnya apakah jadi
ekspresi siара sebenarnya membeli, apa yang dibeli, bagaimana
penggunanya. Ciri yang tampak pada cara membeli, atau dimana membelinya
kategori ini adalah tindakan pembeli d. Pembeli (buyer), yakni orang yang
untuk merekomendasikan dan melakukan pembelian aktual.
mempromosikan merek yang e. Pemakai (user), yaitu orang yang
digunakannya kepada orang lain. mengkonsumsi atau menggunakan
Keputusan Pembelian Konsumen barang atau jasa yang dibeli.
Keputusan pembelian merupakan Kerangka Pikir
pemikiran dimana individu mengevaluasi Berdasarkan tinjauan landasan
berbagai pilihan dan memutuskan pilihan teori dan penelitian terdahulu, maka
pada suatu produk dari sekian banyak dapat disusun suatu kerangka pemikiran
pilihan. Kotler dan Armstrong (2012:226) dalam penelitian ini seperti yang
mendefinisikan “keputusan pembelian disajikan dalam gambar berikut:
adalah tahap proses pengambilan keputusan
pembelian dimana konsumen benar-benar
membeli produk”.
Teknik penarikan sampel yang
dilakukan berdasarkan karakteristik yang
ditetapkan terhadap elemen populasi target
yang disesuaikan dengan tujuan atau
masalah penelitian. Berdasarkan uraian
tersebut sampel dalam penelitian ini harus
memenuhi kriteria yaitu:
a. Masyarakat yang berdomisili di
Kabupaten Pangkep.
b. Masyarakat yang pernah menggunakan
produk semen tonasa lebih dari satu
kali.
Dalam pengambilan sampel, peneliti
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian melakukan pembagian kuesioner
Dari kerangka pemikiran teoritis di mengunakan rentan waktu yaitu dua bulan,
atas menjelaskan bahwa keputusan dimulai dari bulan 3-5 tahun 2020 di Toko
pembelian konsumen dalam membeli semen Labakkang Jaya, salah satu pengecer semen
tonasa di Kabupaten Pangkep dipengaruhi di Kabupaten Pangkep. Pada penyebaran
oleh elemen-elemen ekuitas merek yang kuesioner tersebut diperoleh jumlah
terdiri dari brand awareness, dan brand responden sebanyak 63 responden.
loyalty. Data yang dapat dikumpulkan dalam
Hipotesis kuisioner ini adalah sebagai berikut :
Dari landasan teori dan kerangka 1. Identitas responden, meliputi latar
berpikir di atas maka penulis merumuskan belakang responden (Nama, jenis
hipotesis sebagai berikut : kelamin, pekerjaan, umur, tempat
H1 :Kesadaran merek merupakan variabel tinggal, pendidikan terakhir, dan
yang berpengaruh dominan terhadap intensitas pemakaian produk).
keputusan pembelian Komsumen 2. Data mengenai tanggapan responden
Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep. terhadap variabel-variabel ekuitas
H2 :Kesadaran Merek, dan Loyalitas Merek merek yang mempengaruhi keputusan
secara simultan berpengaruh positif membeli, dan seberapa besar tingkat
terhadap keputusan pembelian semen keterkaitan variabel ekuitas merek
tonasa di Kabupaten Pangkep. tersebut terhadap keputusan membeli
produk Semen tonasa. Pada bagian ini,
METODE PENELITIAN akan diberikan pertanyaan kemudian
Metode Dasar Penelitian jawaban berupa opsi - opsi yang
Variabel penelitian yang terdapat berbentuk rentang nilai. Opsi yang
pada rumusan masalah adalah sebagai berbentuk seperti rentang nilai ini
berikut: sering disebut dengan pengukuran skala
- Variabel Dependen yaitu, Keputusan likert ini merupakan alat ukur, seperti
Pembelian pada di bawah ini:
- Variabel Independen yaitu, Kesadaran 1 = Sangat tidak setuju
Merek dan Loyalitas merek 2 = Tidak setuju
Instrumen pada penelitian ini 3 = Kurang setuju
menggunakan kuisioner dalam 4 = Setuju
mengumpulkan sumber data primer 5 = Sangat setuju
langsung dari konsumen. Teknik Kemudian setelah data kuisioner
pengambilan sampel yang akan dipakai telah terisi sepenuhnya, barulah kemudian
dalam penelitian ini adalah purpossive diuji validitas dan reliabilitasnya. Hal ini
sampling. Purpossive sampling adalah diperlukan karena mengingat bahwa sumber
teknik penentuan sampel dengan data primer merupakan kuisioner yang
pertimbangan khusus sehingga layak sangat rentan terjadi kesalahan atau
dijadikan sampel (Sugiyono, 2008:122). ketidakakuratan.
1. Uji Validitas karena itu, pada penelitian ini metode
Uji validitas digunakan untuk analisis data yang digunakan yaitu :
mengukur valid atau tidaknya suatu Analisis Regresi Berganda
kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan analisis regresi linier berganda
valid apabila pertanyaan pada digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
kuesioner mampu mengungkapkan pengaruh kesadaran merek (X1), dan
sesuatu yang diukur oleh kuesioner loyalitas merek (X2) terhadap keputusan
tersebut (Ghozali, 2016). Menurut pembelian (Y). Persamaan regresi linier
Sugiyono (2014), uji validitas dihitung ganda dalam penelitian ini menggunakan
dengan membandingkan nilai 𝑟 ℎitung rumus sebagai berikut:
(correlated item-total correlation) Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e
dengan nilai r tabel. Dasar Dimana:
pengambilan keputusan dalam uji Y = Keputusan Pembelian
validitas adalah sebagai berikut : b0 = konstanta dari persamaan
a) Jika 𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒l, maka regresi
pernyataan pada instrumen b1(0,1,2) = Koefisien regresi
dinyatakan valid. X1 = Kesadaran Merek
b) Jika 𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒l, maka X2 = Loyalitas Merek
pernyataan pada instrumen e = standar error
dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Analisis Kuantitatif
Reliabilitas merupakan alat Analisis data kuantitatif adalah
untuk mengukur konsistensi responden metode analisis terhadap data berupa
dalam menjawab hal-hal yang angka-angka yang dapat dihitung maupun
berkaitan dengan item-item pertanyaan diukur. Analisis ini digunakan untuk
yang disusun dalam bentuk kuisioner. memperkirakan besarnya pengaruh secara
Instrumen yang reliabel adalah kuantitatif dengan menggunakan alat
instrumen yang bila digunakan analisis statistik.
beberapa kali untuk mengukur obyek Uji Hipotesis
yang sama, akan menghasilkan data Untuk mengetahui signifikansi dari
yang sama (Sugiyono, 2014). hipotesa dalam penelitian ini maka perlu
Kuesioner dikatakan reliabel jika dilakukan uji sebagai berikut :
jawaban responden terhadap 1. Uji Signifikansi (Uji t)
pertanyaan bersifat konsisten atau Uji ini adalah untuk mengetahui
stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, apakah pengaruh masing-masing variabel
2016). Adapun ketentuan-ketentuan bebas terhadap variabel terikatnya
dalam mengukur reliabilitas yaitu bermakna atau tidak. Pengujian ini
sebagai berikut : dilakukan dengan membandingkan antara
a) Jika nilai Alpha Cronbach’s ≥ nilai t hitung masing-masing variabel bebas
0,60, maka pernyataan di dengan nilai t tabel pada taraf kepercayaan
dalam kuesioner adalah 0,05. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka
reliabel. variabel bebasnya memberikan pengaruh
b) Jika nilai Alpha Cronbach’s ≤ yang bermakna terhadap variabel
0,60, maka pernyataan di terikatnya. Disamping itu, uji ini juga
dalam kuesioner adalah tidak sekaligus digunakan untuk mengetahui
reliabel. seberapa besar pengaruh masing-masing
Metode Analisis Data variabel bebas tersebut yang mempengaruhi
Penelitian ini merupakan penelitian keputusan pembelian produk semen tonasa
yang meneliti pengaruh sebab akibat antara di Kabupaten Pangkep.
variabel bebas dan variabel terikat. 2. Uji Signifikansi (Uji f)
Kemudian akan dicari tahu bagaimana Uji-f digunakan untuk mengetahui
kekuatan pengaruh tiap-tiap variabel bebas apakah seluruh variabel bebasnya secara
tersebut terhadap variabel terikat. Oleh bersama-sama mempunyai pengaruh yang
bermakna terhadap variabel terikatnya. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Kemudian dilakukan dengan Tabеl 4. Persamaan Hasil Regresi
membandingkan nilai f hitung dengan f Variabel Koefisien T T tabel Sig.
tabel pada taraf kepercayaan 0,05. Apabila Regresi hitung
(Constant) 4.695
nilai f hitung > nilai f tabel, maka berarti Kesadaran 0.425 5.442 2.00030 0.000
variabel bebasnya secara serentak Merek
memberikan pengaruh yang bermakna Loyalias 0.458 5.124 2.00030 0.000
terhadap variabel terikatnya, atau hipotesis Merek
diterima. Besarnya pengaruh itu dapat Sumber: Hasil Olah Data 2020
dilihat pada nilai R2. Dalam persamaan regresi diatas,
konstanta (Y) adalah sebesar 4.695. Artinya
HASIL DAN PEMBAHASAN jika variabel kesadaran merek dan loyalitas
Uji Instrumen merek bernilai dengan nol maka keputusan
1. Uji Validitas pembelian adalah sebesar 4.695.
Tabel 2. Uji Validitas N=63 Variabel kesadaran merek (X1),
merupakan variabel yang mempengaruhi
keputusan pembelian dengan nilai
koefesien sebesar 0.425. Artinya kesadaran
merek memiliki pengaruh yang positif
terhadap keputusan pembelian dan
menjelaskan jika kesadaran merek semakin
tinggi maka keputusan pembelian juga
semakin meningkat.
Variabel loyalitas merek (X2),
merupakan variabel yang mempengaruhi
keputusan pembelian dengan nilai
koefesien sebesar 0.458. Artinya loyalitas
merek memiliki pengaruh yang positif
terhadap keputusan pembelian dan
menjelaskan jika loyalitas merek semakin
tinggi maka keputusan pembelian juga
semakin meningkat.
Sumber: Hasil Olah Data 2020 Koefesien Determinasi Berganda
Hasil perhitungan uji validitas Tabеl 5. Koefisien Determinan
berdasarkan tabel diatas, menujukan bahwa
nilai koefesien relasi lebih besar
dibandingkan r tabel sebesar 0,248. Dapat
disimpulkan seluruh item dari angket
penelitian ini valid. Dan dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian yang layak.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 3. Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach alfa Keterangan
Kesadaran Merek 0,785 Reliabel
Loyalitas Merek 0,633 Reliabel Sumber: Hasil Olah Data 2020
Keputusan Pembelian 0,703 Reliabel Untuk mengetahui apakah terdapat
Sumber: Hasil Olah Data 2020 pengaruh variabel bebas secara bersamaan
Hasil perhitungan Uji Reliabilitas dengan variabel tidak bebas dapat dilihat
dari tabel diatas, menunjukan nilai dari besarnya nilai koefesien determinasi
cronbach alfa semua variabel lebih besar (R2) terdapat pada Adjusted R Square
dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan 0.760. Hal ini berarti kemampuan variabel
bahwa semua variabel dalam kuesioner ini bebas dalam menjelaskan variabel terikat
reliabel. Dan dapat digunakan sebagai adalah sebesar 76% sisanya 24% dijelaskan
instrumen penelitian yang layak. oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam
penelititan ini seperti asosiasi merek, diterima karena nilai t hitung sebesar 5.124
persepsi kualitas, dan lain lain. > t tabel sebesar 2.00030 dan nilai
Uji Signifikasi (Uji F) signifikansi 0.000 > 0.05. hal ini
Tabеl 6. Uji F menunjukkan loyalitas merek (X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) kosumen semen
tonasa di kabupaten Pangkep.

PEMBAHASAN
Pengaruh Kesadaran Merek terhadap
Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Olah Data IBM SPSS V21, Hasil penelitian melalui penyebaran
2020 kuesioner pada variabel Kesadaran Merek
Berdasasrkan analisis data yang memperlihatkan bahwa konsumen sangat
dilakukan dengan menggunakan alat bantu setuju dengan pernyataan familiar dengan
program komputer SPSS for Windows versi slogan “kokoh, kuat, dan terpecaya” dengan
21 diperoleh bahwa f hitung sebesar 99.032 total skor 306 sebanyak 54 orang (85,71%).
dengan memiliki signfikansi sebesar 0.000. hal ini dikarenakan PT. Semen tonasa
Sehingga hasilnya Ho ditolak dan H2 merupakan salah satu perusahaan paling
diterima karena memiliki nilai f hitung terkemuka dan merupakan produsen semen
sebesar 99.032 > f tabel sebesar 3.15 dan satu-satunya di kabupaten Pangkep serta
nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Dan tidak adanya pesaing dari perusahaan semen
kesimpulanya menjelaskan bahwa kompetitor di kabupaten pangkep membuat
Kesadaran merek (X1), dan Loyalitas produk semen tonasa menjadi pilihan terbaik
merek (X2) memiliki pengaruh yang bagi konsumen di kabupaten Pangkep. PT.
signifikan terhadap Keputusan pembelian Semen Tonasa juga merupakan perusahaan
(Y). yang sudah lama beroperasi di Kabupaten
Uji Signifikasi (Uji T) Pangkep dan menjadi salah satu ikonik
Tabеl 7. Uji T kebanggaan masyarakat kabupaten Pangkep
sehingga kesadaran akan produk dan slogan
PT. Semen Tonasa tinggi. Kemudian hasil
penelitian ini juga diperlihatkan bahwa
konsumen kurang setuju terhadap
pernyataan bahwa mereka “mudah
mendapatkan informasi tentang produk
semen tonasa” dengan total skor 263
Sumber: Hasil Olah Data IBM SPSS V21, sebanyak 5 orang (7,94%). Hal ini bisa
2020 terjadi karena karena kurang masifnya PT.
Hasil pengujian kesadaran merek Semen Tonasa dalam melakukan kegiatan
(X1) diperoleh nilai signifikasi sebesar pemasaran. kegiatan pemasaran yang
0.000 dengan nilai t hitung sebesar 5.442. dilakukan PT Semen Tonasa hanya terbatas
Sehingga hasilnya Ho ditolak dan H1 pada kegiatan untuk menjaga hubungan baik
diterima karena nilai t hitung sebesar 5.442 (public relations) dengan konsumennya
> t tabel sebesar 2.00030 dan nilai ataupun masyarakat dan kurang melakukan
signifikansi 0.000 < 0.05. Hal ini periklanan dalam usaha menyalurkan atau
menunjukkan kesadaran merek (X1) memberikan informasi kepada kosumennya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap terkait perusahaan, kebijakan atau produk
keputusan pembelian (Y) kosumen semen dari PT. Semen Tonasa sehingga konsumen
tonasa di kabupaten Pangkep. kurang dalam menerima informasi terkait
Hasil pengujian loyalitas merek produk semen tonasa. Pada variabel
(X2) diperoleh nilai signifikasi sebesar kesadaran merek rata-rata responden
0.000 dengan nilai t hitung sebesar 4.353. memberikan jawaban sangat setuju pada
Sehingga hasilnya Ho ditolak dan H1 butir-butir pernyataan yang ada pada
variabel kesadaran merek, yang artinya konsumen tidak merasa dirugikan dalam
kesadaran merek konsumen terhadap produk penetapan harga tersebut. Pada variabel
semen tonasa tinggi dan saat konsumen loyalitas Merek rata-rata responden
menginginkan Semen, maka akan langsung memberikan jawaban sangat setuju pada
terlintas merek Semen Tonasa. butir-butir pernyataan yang ada pada
Menurut Sasmita dan Suki (1994) variabel Loyalitas Merek, yang artinya
“Kesadaran merek merupakan bagaimana Loyalitas Merek konsumen terhadap produk
konsumen mengaitkan merek dengan produk semen tonasa tinggi dan konsumen akan
tertentu yang mereka inginkan”, Ibrahim loyal dengan produk merek Semen Tonasa
(2013) mengatakan “kesadaran merek yang sehingga konsumen ketika ingin membeli
tinggi dapat mempengaruhi keputusan semen, kembali membeli produk semen
konsumen untuk menggunakan produk tonasa.
tersebut”. Seperti halnya dalam keputusan Loyalitas merek merupakan suatu
pembelian konsumen Semen Tonasa di ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah
Kabupaten Pangkep, yang dipengaruhi akan merek. Ukuran ini menggambarkan tentang
sejauh mana konsumen mengingat sebuah mungkin tidaknya konsumen beralih ke
merek tersebut. Banyak hal yang dapat merek lain, terutama jika merek tersebut
membuat konsumen teringat kepada mengalami perubahan baik yang menyakut
produknya seperti dari rasa dan kualitas harga maupun atribut lainya. Karena
yang di milikinya. konsumen sensitif dengan naik – turunya
Pengaruh Loyalitas Merek terhadap harga sebuah produk. Akibatnya dapat
Keputusan Pembelian menurunya loyalitas konsumen dalam daya
Hasil penelitian melalui penyebaran beli sebuah produk. Sehingga perlu adanya
kuesioner pada variabel loyalitas merek rasa kepuasan yang diberikan jika sebuah
menunjukkan bahwa konsumen sangat produk mengalami kenaikan harga agar
setuju terhadap pernyataan “Membeli konsumen dapat loyal kembali, seperti yang
kembali semen tonasa ketika membutuhkan diungkapkan (Griffin dan Ebert, 2007)
semen” dengan total skor 299 karena “Loyalitas merek merupakan pola pembelian
jawaban responden sebanyak 39 orang reguler konsumen berdasarkan pada
(74,60%), hal ini dikarenakan kekuatan kepuasan terhadap produk tertentu”.
pasar (maket share) PT. Semen Tonasa di Hasil ini tidak sesuai dengan prediksi
Kabupaten Pangkep sangat dominan, awal yang dituangkan dalam hipotesis
membuat konsumen menjadikan produk penelitian yang pertama (H1). Yang
semen tonasa sebagai pilihan utama mereka. menyatakan kesadaran merek merupakan
Keberadaan PT. Semen Tonasa yang variabel yang perpengaruh dominan pada
perpusat di Kabupaten Pangkep juga keputusan pembelian Semen Tonasa. Dari
membuat terjalinnya ikatan emosional hasil penelitian yang dilakukan dengan
sehingga ketertarikan dari produk semen melalukan observasi dan penyebaran
tonasa tidak hanya berada pada kualitas kuesioner pada konsumen akhir PT Semen
produk dan media pemasarannya saja. Tonasa di Kabupaten Pangkep selama 2
Kemudian konsumen memberikan jawaban bulan, ditemukan bahwa variabel yang
kurang setuju terhadap penyataan bahwa memiliki pengaruh paling dominan adalah
“Tetap membeli semen tonasa meskipun variabel loyalitas merek dengan nilai
harganya lebih tinggi” dengan total skor 476 koefisien regresi sebesar 0.458 dengan nilai t
jawaban sebanyak 11 orang (17,46%). Hal Hitung sebesar 4.353, yang memperlihatkan
ini dikarenakan sebagian besar dari bahwa Semakin positif nilai loyalitas merek
konsumen PT. Semen Tonasa di Kabupaten terhadap produk semen tonasa maka
Pangkep sangat peka terhadap harga. semakin tinggi kemungkinan untuk
Perubahan harga akan sangat memberikan melakukan pembelian produk semen tonasa.
pengaruh terhadap keputusan pembelian dari Demikian sebaliknya semakin negatif nilai
konsumen, sehingga konsistensi dan strategi loyalitas merek terhadap produk semen
penetapan harga harus bisa di desain dengan tonasa maka kemungkinan akan melakukan
baik oleh pihak PT. Semen Tonasa agak pembelian produk semen tonasa juga
menurun. Hasil ini memberikan implikasi semakin tinggi kemungkinan untuk
akan perlunya pemasar produk semen tonasa melakukan pembelian produk semen
untuk tetap menjaga dan meningkatkan tonasa. Demikian sebaliknya semakin
loyalitas merek konsumen terhadap produk negatif nilai loyalitas merek terhadap
semen tonasa dan apabila pemasar memiliki produk semen tonasa maka
sumber daya yang terbatas, maka dalam kemungkinan akan melakukan
konteks penelitian ini sebaiknya sumber pembelian produk semen tonasa juga
daya ini hanya diarahkan dan dialokasikan menurun. Hasil ini memberikan
untuk meningkatkan loyalitas konsumen. implikasi akan perlunya pemasar
produk semen tonasa untuk tetap
SIMPULAN DAN SARAN menjaga dan meningkatkan loyalitas
Simpulan merek konsumen terhadap produk
Berdasarkan penelitian yang telah semen tonasa dan apabila pemasar
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulanya memiliki sumber daya yang terbatas,
dari hasil analisis dan pembahasan sebagai maka dalam konteks penelitian ini
berikut: sebaiknya sumber daya ini hanya
1. Kesadaran Merek dan loyalitas Merek diarahkan dan dialokasikan untuk
berpengaruh positif dan signifikan meningkatkan loyalitas konsumen.
secara simultan terhadap Keputusan
pembelian konsumen PT semen Tonasa DAFTAR PUSTAKA
di Kabupaten Pangkep. Aaker, A, David. 2007. Manajemen Ekuitas
2. Loyalitas Merek adalah variabel yang Merek: Memanfaatkan Nilai dari
paling dominan mempengaruhi Suatu Merek. Jakarta: Mitra
Keputusan pembelian konsumen PT Utama.
semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.
Saran 2011. Manajemen Ekuitas Merek:
1. Hasil penelitian yang menunjukkan Memanfaatkan Nilai Dari Suatu
bahwa elemen-elemen ekuitas merek Merek. Spektrum Mitra Utama.
yang terdiri dari kesadaran merek, dan Jakarta.
loyalitas merek secara simultan
mempengaruhi keputusan pembelian 2013. Manajemen Ekuitas Merek.
hendaknya dapat dijadikan masukan Alih Bahasa: Aris Ananda.
dan bahan pertimbangan bagi 2013. Jakarta: Spektrum Mitra
perusahaan dalam merancang dan Utama.
menentukan kebijakan pemasaran yang Augusty, Ferdinand. 2006. Metode
efektif dan efisien terutama dalam Penelitian Manajemen: Pedoman
mempengaruhi konsumen, dengan Penelitian untuk skripsi, Tesis dan
mengetahui dan memahami perilaku Disertai Ilmu Manajemen.
konsumen yang menjadi pasar Semarang: Universitas
sasarannya maka perusahaan akan Diponegoro.
mengetahui apa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen sehingga Durianto, Darmadi, dkk. 2004. Strategi
akan mengarahkan perusahaan pada Menaklukkan Pasar melalui Riset
penetapan kebijakan pemasaran yang Ekuitas dan Perilaku Merek.
efektif dan efisien terutama dalam Jakarta : Penerbit PT.Gramedia
rangka mempengaruhi konsumen dalam Pustaka Utama.
keputusan pembeliannya.
2. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa 2011. Strategi Menaklukkan Pasar
variabel yang memiliki pengaruh paling Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
dominan adalah variabel loyalitas Merek. Cetakan XX. Jakarta: PT.
merek yang memperlihatkan bahwa Gramedia Pustaka Utama.
Semakin positif nilai loyalitas merek Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
terhadap produk semen tonasa maka Multivariat dengan Program IBM
SPSS. Edisi 7. Semarang: Penerbit Probiotik Yakult di Kalangan
Universitas Diponegoro. Mahasiswa STIE Muhammadiyah
Bandung”. Sain Ekonomi
2016. Aplikasi Analisis Manajemen & Akuntansi Tiviu.
Multivariete Dengan Program 1(3). 86-97.
IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke
VIII. Semarang : Badan Penerbit Schiffman dan Kanuk. 2010. Perilaku
Universitas Diponegoro. Konsumen. Jakarta: PT. INDEK.

Hanafi, M, Alam Nasyrah. 2016. “Pengaruh Shimp, A, Terence. 2003. Periklanan


Brand Equity Rerhadap Keputusan Promosi & Aspek Tambahan
Pembelian Semen Bososwa”. Komunikasi
Jurnal Ilmiah BONGAYA
(Manajemen & Akuntansi). XIX. Pemasaran.Terpadu. Jilid I. edisi
93-113. 5. Jakarta: Erlangga.

Hasan, Ali. 2014. Marketing dan Kasus- Srimiatun. 2017. “Pengaruh Elemen Brand
Kasus Pilihan. Jakarta: CAPS. Equity Terhadap Keputusan
Membeli Semen Tiga Roda” Di
Icun Yunarto, Holy dan Martinus Getty Kabupaten Magetan. Pengaruh
Santika 2005. Business Concepts Elemen Brand Equity Terhadap
Implementation Series in Inventory Keputusan Membeli. 1(2). 23-28.
Management. PT. Elex Media
Komputindo. Stanton, William J. 1994. Prinsip
Pemasaran. Jilid 1. Edisi ketujuh,
Muhardi, T. 2019. “Pengaruh Ekuitas Merek terjemahan Yohanes Lamarto.
terhadap Keputusan Pembelian Jakarta: Erlangga.
LintasartaNet di Kota Banda
Aceh”. Jurnal Ilmu Manajemen. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
7(1). 49-55. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung :
Kotler, P dan Armstrong. 2012. Prinsip-
Prinsip Pemasaran. Edisi ke 13. Alfabeta.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen 2014. Metode Penelitian
Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Pendidikan Pendekatan
Jakarta: Erlangga. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
2012. Marketing Management.
Edisi 14. Dialih bahasakan oleh 2016. Metode Penelitian
Bob Sabran. Global Edition. Kuantitatif, kualitatif dan dan
Pearson Prentice. Kombinasi (Mixed Methods).
Nazaruddin, A. M Fikri, Ridha Putra. 2013. Bandung: Alfabet.
Analisa Pengaruh Brand Equity Supranto & Limakrisna, N. 2011. Perilaku
Terhadap Keputusan Pelanggan Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Membeli Semen PT. Semen Edisi Kedua. Jakarta: Mitra
Baturaja Pada Masyarakat Wacana Media.
Palembang. Jurnal Manajemen dan Trijatmiko, A. Zainul Arifin. Dahlan,
Bisnis Sriwijaya. 11(2). 116-132. Fanani. 2019. “Pengaruh Ekuitas
Ningsih, M. Iis, Dewi, Fitriani. Dan Yayan, Merek Terhadap Keputusan
Sofyan. 2019. “Pengaruh Ekuitas Pembelian”. Jurnal Administrasi
Merek Terhadap Keputusan Bisnis. 72(11). 46-52
Pembelian Produk Minuman

Anda mungkin juga menyukai