Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP

ATRIBUT TAHU TOP SUMEDANG


(Suatu Kasus di Kedai Tahu Top Sumedang)

Senja Nuraida Faradhilla1, Meutia2, Sri Mulyati2


1
Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2
Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

e-mail : tia_almer@yahoo.co.id

ABSTRAK
Sumedang Tofu merupakan salah satu makanan khas kota Sumedang ini mulai dibudidayakan di
berbagai kota wilayah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan
pelanggan dan loyalitas pelanggan ke tingkat atribut atas Sumedang tahu. Atribut yang dianalisis
adalah rasa, warna, aroma, dan tekstur. Penelitian ini menggunakan metode survei, pemilihan lokasi
purposif dipilih dengan pertimbangan bahwa tempat-tempat strategis toko atas Sumedang produsen
tahu bisnis. Pemilihan responden menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah
responden adalah 100 responden. Akuisisi data berasal dari data primer dan data sekunder. alat
analisis adalah Pentingnya Analisis Kinerja (IPA), Analisis Kinerja Pelanggan (CSI) dan loyalitas
piramida. Importance Performance Analysis Berdasarkan analisis, atribut yang harus dipertahankan
adalah rasa dan tekstur, sedangkan atribut dari segi warna dan aroma harus peningkatan kinerja
lebih lanjut. Berdasarkan analisis CSI, toko tofu atas Sumedang dapat memuaskan pelanggan dengan
95,53%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa piramida loyalitas konsumen yang mencapai tingkat
tertinggi Puas Pembeli dengan persentase 87%. Nilai masing-masing tingkat Pembeli Harga sebesar
58%, Menyukai merek sebesar 62%, 53% Kebiasaan Pembeli dan Pembeli Commited oleh 28%.
Secara keseluruhan responden yang puas dan loyal dengan atribut yang diberikan oleh toko atas
Sumedang tahu, hal tersebut dibuktikan dengan CSI dan pembeli puas nilai tinggi.

Kata kunci: tahu, kepuasan dan loyalitas konsumen


ABSTRACT
Sumedang Tofu is one of the special food Sumedang city is starting cultivated in various cities
particular region. This study aims to analyze the level of customer satisfaction and customer loyalty to
the attribute level the top Sumedang tofu. Attributes analyzed are taste, color, aroma, and texture. This
study uses survey methods, site selection purposively selected with the consideration that the shop top
Sumedang tofu producer strategic places of business. The selection of respondents using accidental
sampling method by the number of respondents was 100 respondents. Acquisition of data derived from
primary data and secondary data. Analysis tool is Importance Performance Analysis (IPA), Customer
Performance Analysis (CSI) and pyramid loyalty. Importance Performance Analysis Based on the
analysis, attributes that should be maintained is the taste and texture, while the attributes in terms of
color and aroma should be further enhanced performance. Based on the analysis of CSI, store of top
tofu Sumedang able to satisfy customers by 95.53%. The results showed that consumer loyalty
pyramids that reach the highest levels is Satisfied Buyer with a percentage of 87%. The value of each
level of the Buyer Price by 58%, Liking the brand by 62%, 53% Habitual Buyer and Buyer Commited
by 28%. Overall respondents were satisfied and loyal with the attributes provided by the shop top
Sumedang tofu, it is evidenced by CSI and satisfied buyers value high.

Keywords : tofu, satisfaction and consumer loyality


1. PENDAHULUAN dijalankan dalam meningkatkan mutu produk
Kedelai merupakan bahan makanan dan mutu layanan untuk dapat
sumber protein nabati. Peranan komoditas mempertahankan keberhasilan hingga saat ini.
kedelai sebagai bahan makanan, bahan baku Keberhasilan dalam menciptakan loyalitas
industri, dan bahan pakan ternak cukup besar konsumen dibuktikan dengan banyaknya
dalam mencukupi kebutuhan protein. kompetitor yang menyaingi usaha ini, tetapi
Sementara produksi protein hewani belum tempat lain tidak dapat menyaingi
mencukupi, maka kebutuhan protein yang keberhasilannya, sehingga konsumen tetap
diperlukan masyarakat setiap harinya dapat memilih tahu top Sumedang. Berbagai tahu
dipenuhi dari kedelai. Salah satu produk Sumedang sudah mulai banyak diusahan di
olahan kedelai adalah tahu. Sebagai salah satu Kota Serang mulai dari yang berskala kecil
hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan sampai berskala besar Persaingan yang
makanan andalan karena tahu mempunyai kompetitif akan membuat pelanggan lebih
mutu protein nabati terbaik. Kandungan gizi mudah berpindah ke hasil produksi tahu
dalam tahu memang masih kalah dibandingkan sumedang lain. Perpindahan produksi pesaing
lauk pauk hewani, seperti telur, daging, dan sangat erat hubungannya dengan tingkat
ikan. kepuasan pelanggan. Apabila pelanggan puas,
Tahu Sumedang adalah salah satu maka kecenderungan untuk membeli produk
makanan tradisional khas dari kota Sumedang secara berulang akan semakin besar.
yang sangat populer dan menjadi makanan
khas unggulan di kota Sumedang. Seiring 2. TINJAUAN PUSTAKA
dengan perkembangannya, tahu Sumedang 2.1. Pemasaran
tidak hanya dapat diproduksi atau dijumpai di Menurut Kotler (2010) pemasaran adalah
kota Sumedang saja, saat ini perkembangan mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan
tahu Sumedang sudah menyebar di berbagai manusia dan sosial. Pemasaran adalah suatu
daerah. Kota Serang merupakan salah satu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
tempat yang juga mengembangkan usaha tahu menciptakan, mengkomunikasikan, dan
Sumedang. Di salah satu kota Serang terdapat memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk
sebuah usaha tahu Sumedang yang selalu mengelola hubungan pelanggan dengan cara
ramai dikunjungi oleh konsumen, letaknya yang menguntungkan organisasi dan
cukup strategis yaitu berada di Kecamatan pemangku kepentingannya.
Kramatwatu Jln. Raya Serang Cilegon km 101. Menurut Kotler (1999) pemasaran adalah
Di era persaingan bisnis yang semakin ketat kegiatan manusia dalam hubungannya dengan
dibidang kuliner, tahu top Sumedang masih pasar. Pemasaran maksudnya bekerja dengan
dapat mempertahankan usaha dan pasar untuk mewujudkan transaksi yang
pelanggannya. Hal ini tentunya ditunjang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan
dengan strategi dan usaha-usaha lain yang dan keinginan manusia. Jika satu pihak lebih
aktif mencari pertukaran dari pada pihak lain, 2.3. Loyalitas Konsumen
maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak Menurut Hasan (2008) loyalitas
kedua adalah calon pembeli. Pemasar adalah pelanggan merupakan perilaku yang terkait
orang yang mencari sumberdaya dari orang dengan merek sebuah produk, termasuk
lain dan mau menawarkan sesuatu yang kemungkinan memperbaharui kontrak merek
bernilai untuk itu. Pemasaran juga dapat di masa yang akan datang, berapa
diartikan sebagai proses sosial dan manajerial kemungkinan pelanggan mengubah
dimana individu dan kelompok mendapatkan dukungannya terhadap merek, berapa
kebutuhan dan keinginan mereka dengan kemungkinan keinginan pelanggan untuk
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan meningkatkan citra positif suatu produk. Jika
produk yang bernilai satu sama lain. produk tidak mampu memuaskan pelanggan,
2.2. Kepuasan Konsumen pelanggan bereaksi dengan cara exit
Menurut Kotler dan Susanto (1999) (pelanggan).
kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang Loyalitas menurut (Huriyati 2005) adalah
setelah membandingkan kinerja atau hasil yang wujud perilaku dari unit-unit pengambilan
dia rasakan dibandingkan dengan harapannya. keputusan untuk melakukan pembelian secara
Tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan terus menerus terhadap barang atau jasa suatu
antara kinerja yang dirasakan dengan harapan perusahaan yang dipilih. Griffin juga
konsumen dapat mengalami salah satu dari tiga menambahkan bahwa karakteristik pelanggan
tingkat kepuasan yang umum. Jika kinerja yang loyal adalah melakukan pembelian ulang
dibawah harapan, pelanggan kecewa. Jika secara teratur, membeli merek yang sama
kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan puas. dengan produk berbeda, merekomendasikan
Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan merek yang sama dengan berbagai produk, dan
sangat puas. memiliki kekebalan terhadap daya tarik produk
Menurut Supranto (2011) pimpinan sejenis dari pesaingmenyatakan berhenti
perusahaan harus berusaha melakukan membeli merek atau produk) dan voice
pengukuran terhadap tingkat kepuasan (pelanggan menyatakan ketidakpuasan secara
pelanggan agar perusahaan mengetahui atribut langsung pada perusahan.
apa dari suatu produk yang bisa membuat 2.4. Atribut
pelanggan merasa puas dan tidak puas, Menurut (Sumarwan dan Agus, 2004)
pelanggan memang harus dipuaskan, sebab atribut dibedakan menjadi atribut fisik dan
kalau mereka tidak puas akan meninggalkan abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri
perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing, fisik suatu produk, misalnya ukuran, warna,
hal ini akan menyebabkan penurunan bentuk. Atribut abstrak menggambarkan
penjualan dan pada gilirannya akan karakteristik subjektif dari suatu produk
menurunkan laba dan bahkan kerugian. berdasarkan persepsi konsumen. Konsumen
akan mempertimbangkan atribut fisik dan
abstrak dalam menilai suatu produk. mengambil keputusan pembelian. Atribut tahu
Pertimbangan ini sangat ditentukan oleh Sumedang yang akan diteliti diantaranya
informasi tersimpan dalam memorinya. adalah rasa, warna, aroma, dan tekstur tahu top
Atribut produk yakni terdiri atas tiga hal, sumedang.
yakni mutu produk, ciri produk, dan desain 3.3. Jenis dan Sumber Data
produk. Mutu produk menunjukan kemampuan Data yang digunakan dalam penelitian ini
sebuah produk untuk menjalankan fungsinya. adalah data primer dan data sekunder.
Ciri produk dapat digunakan sebagai alat untuk 3.3.1. Teknik Pengambilan Sampel
membedakan produk perusahaan dengan Teknik yang digunakan dalam penelitian
produk pesaing. Sementara itu desain produk ini adalah non probability sampling, yaitu
merupakan keunikan penampilan produk yang teknik pengambilan sampel yang tidak semua
dapat menarik perhatian konsumen (Kotler, unit populasi memiliki kesempatan untuk
2005). dijadikan sampel. Teknik yang digunakan
Atribut sangat berbeda dalam hal dalam pengambilan sampel adalah metode
kepentingannya bagi para konsumen. accidental sampling. Sedangkan accidental
Pentingnya atribut didefinisikan sebagai sampling merupakan teknik penentuan sampel
penilaian umum seseorang terhadap berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
signifikansi atribut atas produl atau jasa jenis secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
tertentu. Pendekatan ini menggunakan digunakan sebagai sampel (Sugiono, 2012).
perspektif pemrosesan informasi, yang Penentuan sampling ini dilakukan dengan
berargumentasi bahwa pentingnya atribut mengacu pada pendapat Rahayu (2005) yang
secara langsung dipengaruhi oleh perhatian menyatakan ukuran sampel dalam penelitian
konsumen terhadap atribut spesifik (Mowen bidang pemasaran harus berkisar antara 30
dan Minor, 2002). sampai 500 responden. Maka dalam penelitian
ini responden yang diambil sesuai dengan
3. METODE PENELITIAN kebutuhan penelitian, yaitu 100 orang
3.1. Metode Penelitian responden dan itu dianggap sudah mewakili
Metode yang di gunakan dalam penelitian populasi.
adalah metode survei. Lokasi penelitian 3.3.2. Metode Analisis Data
dilaksanakan di tahu top Sumedang milik 1. Metode Importance Performance
Bapak Agus, yang beralamat di Jln. Serang a. Pengukuran tingkat kepentingan
Cilegon km 101. pelanggan
3.2. Objek Penelitian = x 100%
Objek yang digunakan dalam penelitian
b. Pengukuran tingkat kepuasan
ini yaitu kepuasan dan loyalitas konsumen
pelanggan
berdasarkan atribut tahu top Sumedang yang ∑ ∑
= =
menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam n
c. Penentuan faktor variabel tingkat 4. PEMBAHASAN
kepentingan dan pelaksanaan secara 4.1. Analisis Tingkat Kepuasan
keseluruhan Importance Perfomance Analisis

∑ ∑
= =

2. Customer satisfaction index (CSI)


a. Menentukan Mean Important Score
(MIS) dan Mean Satisfaction Score
(MSS). Dengan rumus :
∑ = 1 yi Kuadran I
=
n
Kuadran ini menunjukan faktor-faktor atau
∑ = 1 xi
= atribut yang mempengaruhi kepuasan
n
b. Menghitung Weight Factor (WF) konsumen, tetapi pihak perusahaan belum
MSI i melaksanakan sesuai dengan keinginan
= x 100 %
∑ MIS i konsumen, sehingga menimbulkan
c. Menghitung Weight Score (WS) kekecewaan atau rasa tidak puas. Pada hasil
WSi = WFi x MSSi penelitian tidak ada atribut yang masuk
d. Menentukan Customer dalam kuadran I
Satisfaction Indek (CSI) Kuadran II

WSi Pada kuadran ini merupakan atribut yang
= x 100%
5 perlu dipertahankan, karena pada umumnya
3. Analisis Loyalitas Konsumen tingkat pelaksanaannya telah sesuai dengan
Menurut Aaker dalam Hasan (2008), kepentingan dan harapan konsumen,
dalam melakukan analisis terhadap sehingga dapat memuaskan konsumen.
loyalitas konsumen dapat digunakan Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
metode berikut : atribut rasa dan tekstur merupakan atribut
1. Analisis Switcher/Price Buyer yang masuk dalam kuadran ini sehingga
2. Analisis Habitual Buyer perlu dipertahankan. Konsumen tahu top
3. Analisis Satisfied Buyer. Sumedang sudah puas dengan mutu atribut
4. Analisis Liking The Brand dari segi rasa dan tekstur yang diberikan
5. Analisis Committed Buyer oleh produsen, sehingga produsen harus
3.4. Tempat dan Waktu Penelitian tetap mempertahankan kinerja atribut-
Penelitian tentang kepuasan dan loyalitas atribut tersebut agar pelanggan selalu
konsumen terhadap atribut tahu top Sumedang merasa puas.
di lakukan di kedai tahu top Sumedang yang Kuadran III
bertempat di Jalan Serang Raya km 101. Kuadran ini menggambarkan kuadran yang
menunjukan atribut produk yang dinilai
menurut konsumen kurang memuaskan dan 4.2. Analisis Loyalitas Konsumen
pelaksanaannya dinilai biasa-biasa saja.
Atribut produk yang masuk kedalam
kuadran ini adalah warna dan aroma.
Kuadran IV
Kuadran ini menunjukan wilayah yang
memuat atribut-atribut yang dianggap
kurang penting bagi konsumen namun
pelaksanaannya berlebihan. Dalam
Gambar 1. Piramida Loyalitas Tahu Top
penelitian tidak ada atribut yang masuk
Sumedang
kedalam kuadran ini, artinya responden
4.2.1. Satisfied Buyer
belum merasa adanya atribut produk yang
Berdasarkan hasil perhitungan dapat
telah melampaui permintaannya. Pada hasil
diketahui bahwa Satisfied Buyer tahu top
penelitian tidak ada atribut yang masuk
Sumedang sebesar 87,5%. Artinya, konsumen
pada kuadran empat.
yang membeli tahu top Sumedang karena
Customer Satisfaction Indeks
merasa puas sebesar 87,5%. Nilai rata-rata dari
Kd Atribut Mss Mis Wf% WS
hasil perhitungan sebesar 4,00, hasil rata-rata
1 Rasa 3.89 4.29 25.45 99
2 Warna 3.71 4.16 24.68 91.56 tersebut menunjukan pada rentang 3,41- 4,20.
3 Aroma 3.81 4.1 24.33 92.69 Hal tersebut menunjukan pada kategori yag
4 Tesktur 3.88 4.3 25.51 98.9 sudah baik, bahwa konsumen tahu top
Jumlah 15.29 16.85 100 382.15
Sumedang sudah merasa puas terhadap
CSI 95,53
kualitas maupun pelayanan yang sudah

Nilai CSI keseluruhan sebesar 95,53% diberikan oleh produsen dan harus tetap

berada pada rentang 81,00 – 100,00. Hal ini dipertahankan untuk kemajuan usahanya.

berarti indek kepuasan konsumen tahu top 4.2.2. Liking the Brand

Sumedang yang dihitung berdasarkan atribut Berdasarkan hasil perhitungan dapat

produk berada pada kinerja sangat puas. Nilai diketahui bahwa nilai liking the Brand tahu top

95,53% berarti kedai tahu top Sumedang telah Sumedang sebesar 62%. Artinya, bahwa

memenuhi harapan konsumen terhadap produk konsumen tahu top Sumedang yang menyukai

berdasarkan atribut-atributnya sebesar 95.53% merek tahu top Sumedang sebesar 62%. Nilai

dan sisanya sebesar 4,47% harapan konsumen rata-rata yang diperoleh dari hasil perhitungan

belum mampu dipuaskan oleh kedai tahu top sebesar 3,64 hasil rata-rata tersebut

Sumedang. menunjukan pada rentang 3,41-4,20 dengan


kategori yang sudah baik. Hal tersebut
menunjukan bahwa konsumen tahu top
Sumedang mempertimbangkan merek sebagai
keputusan pembeliannya dan mereka Untuk menghasilkan sebuah brand yang
menyukai tahu top Sumedang karena dapat menciptakan loyalitas merek yang baik,
mempunyai kemasan yang menarik dan produk seharusnya urutan tingkatan-tingkatan pada
yang sudah terkenal. piramida loyalitas yang baik yaitu, urutan
4.2.3. Price Buyer pertama Commited Buyer, urutan kedua
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui Liking the Brand, urutan ketiga Satisfied
bahwa nilai price buyer tahu top Sumedang Buyer, urutan keempat Habitual Buyer dan
sebesar 58,5%. Artinya responden yang urutan kelima Price Buyer (Hasan, 2008).
mengkonsumsi tahu top Sumedang karena Sedangkan pada hasil penelitian terdapat
faktor yang berkaitan dengan harga adalah adanya perbedaan yang menempatkan
sebesar 58,5%, dengan nilai rata-rata sebesar Satisfied Buyer pada urutan pertama, Liking
3,44 yang berada pada rentang 3,41-4,20 the Brand pada urutan kedua, Price Buyer pada
termasuk dalam kategori baik. urutan ketiga, Habitual Buyer pada urutan
4.2.4. Habitual Buyer keempat dan Commited Buyer pada urutan
Berdasarkan perhitungan pada lampiran kelima. Adanya perbedaan tersebut dapat
13 dapat diketahui bahwa nilai Habitual Buyer dikatakan bahwa tingkatan loyalitas konsumen
produk tahu top Sumedang sebesar 53%. terhadap atribut tahu top Sumedang dapat
Artinya konsumen yang membeli tahu top dikategorikan masih rendah, hal ini disebabkan
Sumedang karena faktor kebiasaan sebesar karena hasil tingkatan Commited Buyer yang
53%. Nilai rata-rata dari hasil perhitungan rendah.
diperoleh sebesar 3,50 hasil rata-rata tersebut Sebuah loyalitas konsumen yang baik
menunjukan pada rentang 3,41-4,20 hal akan mempunyai nilai Commited Buyer yang
tersebut menunjukan pada keadaan yang sudah tinggi, karena loyalitas konsumen yang
baik, namun harus perlu dipertahankan oleh sebetulnya dapat membangun sebuah produk
produsen. dan mampu menjadikan produk sebuah
4.2.5. Commited Buyer unggulan yaitu berasal dari Commited Buyer
Berdasarkan hasil perhitungan dapat atau pembeli yang komitmen terhadap sebuah
diketahui bahwa nilai Commited Buyer sebesar produk dan tidak mau berpindah ke produk
28%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari apapun. Walaupun dalam hasil penelitian
perhitungan tersebut sebesar 2,74 hasil rata- terdapat adanya persamaan pada tingkatan
rata tersebut menunjukan pada rentang 2,61- piramida loyalitas tidak membuat loyalitas
3,40 dengan kategori yang biasa-biasa saja. konsumen di kedai tahu top Sumedang loyal
Hal ini dapat disimpulkan bahwa walaupun apabila tingakatan Commited Buyer masih
konsumen merasa puas terhadap tahu top rendah.
Sumedang, tetapi konsumen kurang
mempromosikan dan menceritakan keputusan
pembelian kepada orang lain.
5. SIMPULAN mempertahankan harga yang sudah ada.
5.1. Kesimpulan
1. Hasil analisis pada tingkat kepuasan DAFTAR PUSTAKA
konsumen terhadap atribut tahu top Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Sumedang berdasarkan hasil perhitungan Penelitian. Edisi Revisi V. Jakarta:
Rineka Cipta.
Importance Performance Analisis (IPA) Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen
yaitu pada kuadran II (tekstur dan rasa) Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
merupakan atribut yang harus Cahyono, Bambang. 2007, Teknik Budidaya
dipertahankan dan atribut yang harus lebih dan Analisis Usaha Tani Kedelai.
Semarang. Aneka Ilmu.
ditingkatkan lagi kinerjanya yaitu atribut Durianto, Darmadi. 2004. Strategi Menaklukan
pada kuadran III (aroma dan warna). Pasar Melalui Riset Brand Equity dan
Perilaku Merek. PT. Gramedia Pustaka:
2. Kondisi loyalitas konsumen terhadap Jakarta.
atribut tahu top Sumedang tergolong masih Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS.
rendah. Jumlah price buyer yaitu sebesar Badan Penerbit Universitas Diponegoro
58 persen, jumlah habitual buyer sebesar : Semarang.
Hasan, Ali 2008. Marketing. Media Presindo:
53 persen, jumlah satisfied buyer sebesar Jakarta.
87 persen, jumlah liking the brand sebesar Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan
Loyalitas Konsumen. Penerbit CV.
62 persen dan jumlah commited buyer Alfabeta. Bandung.
sebesar 28 persen. Kondisi ini masih harus Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran.
Edisi Dua Belas. Jilid I. Penerbit PT
diperbaiki karena pada kondisi commited Macana Jaya Cemerlang: Jakarta
buyer dinilai masih biasa-biasa saja. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran
Edisi Millennium II. PT INDEKS
5.2. Saran Kelompok Gramedia. Jakarta.
1. Sebaiknya kedai tahu top Sumedang lebih Kotler, P., dan Keller, K.,L. 2010. Manajemen
Pemasaran. Edisi Tiga Belas, Jilid I.
meningkatkan lagi atribut aroma dan Jakarta: Erlangga
warna dari tahu Sumedang, agar lebih Kotler, P., dan Susanto, A,. B. 1999.
Manajemen Pemasaran di Indonesia.
meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat
Diduga konsumen merasa biasa saja pada Mowen, John, dan Michael Minor. 2002.
Perilaku Konsumen. Edisi Kelima, Jilid
atribut warna dari tahu top Sumedang II. Jakarta: Erlangga.
disebabkan adanya penggorengan secara Nurul, Iman. 2013. Analisis Kepuasan Dan
Loyalitas Konsumen Terhadap Atribut
berulang pada tahu yang menyebabkan Beras Cimanuk (Kasus : PD Jaya
warna tahu pada penggorengan berikutnya Saputra Di Kecamatan Pandeglang).
[Skripsi]. Fakultas Pertanian,
mepunyai warna yang kurang bagus. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Pada kondisi loyalitas konsumen Prasetijo, Ristiyanti dan J.O.I Ihalauw. 2004.
Perilaku Konsumen. Yogyakarta:Andi
sebaiknya kedai tahu top Sumedang secara Rahayu, Sri. 2005. SPSS Versi 12.00 Dalam
keseluruhan atribu-atribut harus lebih Riset Pemasaran. Bandung : Alfabeta
Simamora, B. 2011. Remarketing for Bussiness
ditingkatkan lagi, agar memperbaiki nilai Recovery: Sebuah Pendekatan Riset. PT
dari Commited Buyer dan tetap Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta
Sumarwan dan Agus Maulana. 2004. Perilaku Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran.
Konsumen. PT. Ghalia Indonesia. Bogor Yogyakarta: Andi.
Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat

Anda mungkin juga menyukai