Anda di halaman 1dari 15

Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Customer Satisfaction Pada Usaha

Yummy Mentai
Farah Shiba Tambunan (Universitas Padjajaran)
Email:tambunanfarahshiba@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen pada kualitas
produk makanan Yummy Mentai dan merekomendasikan strategi pemasaran yang tepat
berdasarkan kualitas produk yang dimiliki oleh Yummy Mentai. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini berfokus pada
kepuasan pelanggan dalam produk-produk Yummy Mentai dan strategi pemasaran yang dapat
digunakan untuk mengembangkan produk berdasarkan kualitas produk yang telah dimiliki
Yummy Mentai. Sasaran yang dituju dalam penelitian ini adalah pelanggan Yummy Mentai yang
membeli produknya selama sebulan. Pemilihan responden dalam penelitian ini adalah purposive
sampling dari non-probility sampling dan memanfaatkan focus Group Discussion (FGD) sebagai
pelengkap data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Yummy Mentai telah memuaskan pelanggannya
dalam menjualan produknya. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembelian berulang yang
dilakukan oleh pelanggan. Serta pelanggan yang memiliki pengetahuan lebih terkait produk yang
dimiliki oleh Yummy Mentai. Di sisi lain, Yummy Mentai tetap membutuhkan tambahan strategi
STP dalam pemasaran produknya. Di mana, seluruhnya dapat dilakukan menyesuaikan pemasaran
dengan mencari tahu lebih dalam perilaku konsumen, utamanya masyarakat perkotaan. Kemudian
melakukan targetting, dalam hal ini kepada setiap mahasiswa/I di sekitar Jatinangor. Serta
menentukan positioning dengan memberikan bonus atau layanan gratis setelah pembelian
berulang. Terakhir, dilakukan marketing mix yang dilakukan dengan penyesuaian produk dengan
kemasan, sesuai dengan yang disampaikan dalam FGD bersama tiga praktisi bisnis kuliner.
Kata Kunci: konsumen, STP, marketing mix

Abstract
This study aims to determine the level of consumer satisfaction with the quality of Yummy
Mentai food products and to recommend the right marketing strategy based on the quality of
Yummy Mentai products. This research uses qualitative research methods with descriptive
research type. This study focuses on customer satisfaction in Yummy Mentai products and
marketing strategies that can be used to develop products based on product quality that Yummy
Mentai already has. The target of this research is Yummy Mentai customers who buy their products
for a month. The selection of respondents in this study was purposive sampling from non-
probability sampling and utilizing a focus group discussion (FGD) as a complement to the data.
The results of this study indicate that Yummy Mentai has satisfied its customers in selling
its products. This is evidenced by the existence of repeated purchases made by customers. As well
as customers who have more knowledge regarding the products owned by Yummy Mentai. On the
other hand, Yummy Mentai still needs additional strategies in marketing its products. Where,
everything can be done by adjusting marketing by looking deeper into consumer behavior,
especially urban communities. Then do the targeting, in this case to every student around
Jatinangor. As well as determining the positioning by providing bonuses or free services after
repeated purchases. Finally, a marketing mix was carried out by adjusting the product to the
packaging, according to what was conveyed in the FGD with three culinary business practitioners.
Keywords: consumen, STP, Marketing mix.

Pendahuluan
(KURANG PANGSA PASAR)
Makanan merupakan kebutuhan pokok utama bagi manusia, karena setiap manusia tentu
membutuhkan makanan. Makanan adalah sumber energi manusia, agar dapat melakukan aktivitas
hariannya. Dalam bidang bisnis, bisnis kuliner boleh dikatakan sebagai salah satu jenis usaha yang
tidak pernah mati. Karena makanan selalu dibutuhkan oleh banyak orang untuk memenuhi
kebutuhan hariannya. Salah satu bentuk berkembangnya bisnis kuliner adalah semakin
menjamurnya bisnis online makanan dengan beragam jenis. Namun dari seluruh produk tersebut,
produk makanan dengan bahan baku mentai adalah salah satu yang paling laris di masyarakat.
Yummy Mentai adalah salah satu saus khas Jepang dengan bahan utama telur ikan Kod
atau ikan Pulloc. Telur ikan ini kemudian dicampurkan dengan Mayonnaise dan diolah dengan
berbagai jenis makanan Jepang. Misalnya, saus Mentai banyak digunakan untuk dimsum atau nasi,
shirataki noodle hingga salmon mentai yang hingga saat ini memiliki banyak peminat. Faktor
utama yang menjadi pertimbangkan konsumen untuk memilih produk mentai adalah kualitas
produknya. Hal ini dibuktikan dengan rasanya yang lezat dan gurih saat dicampurkan dengan
bahan makanan lainnya

Fenomena/Isu:
Pada usaha Yummy Mentai, penjual pun menawarkan beragam bonus. Sebut saja
diantaranya bonus Mozarella gratis ataupun satu porsi gratis, untuk pelanggan yang telah
melakukan repeat order. Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada mereka. Menurut beberapa customer yang telah melakukan repeat order diketahui bahwa
produk Yummy memiliki rasa lezat. Sebagai nilai lebihnya, Yummy Mentai memberikan layanan
custom topping. Di sisi lain, sajian yang diberikan memuaskan, seperti mempertimbangkan tingkat
kematangan Salmon yang sesuai dengan permintaan konsumen. Karena setiap konsumen memiliki
standar tersendiri untuk makanan yang dinikmatinya. Sebagai pelengkapnya, rasa (tingkat
kepedasan) produk pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini akhirnya ditutup
dengan harga yang diberikan Yummy Mentai cukup terjangkau, bagi kalangan kelas menengah ke
bawah, seperti varian crab ataupun chicken nugget. Oleh karna itu produk mentai ini memiliki
value yang unggul dari produk serupa lainnya, yang menjadikan peneliti tertarik untuk menneliti
produk ini guna merancang usulan strategi pemasaran perkembangan bisnis.

Research Question:
1) Bagaimana kualitas produk Yummy Mentai mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen
menurut skala Likert?
2) Bagaiaman strategi pemasaran yang dapat diusulkan berdasarkan kualitas produk terhadap
Yummy Mentai?

Consumer satisfaction menurut Irawan (2004:37), memiliki lima dimensi, yaitu kualitas
produk, kualitas layanan, kemudahan, emotional factor dan harga. Kualitas produk adalah suatu
kemampuan dari produk yang dapat dinilai dari segi bagaimana produk tersebut menjalankan
fungsinya (Anggun, Rahma, &Hufron, 2019).
Kualitas produk adalah bagian penting yang dapat mempegaruhi kepuasan konsumen.
Menurut pandangan berbeda, product quality adalah sebuah ciri khas dari perusahaan, yang di
mana pelanggan dapat merasakan kepuasan saat mengkonsumsi ataupun melakukan pembelian
produk (Ani Lestari & Yulianto, 2018.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272) kualitas produk (product quality) merupakan
karakter dari sebuah produk dengan kualitas tinggi. Pelanggan akan kembali membeli sesuai
dengan kemampuan mereka. Namun memiliki pelanggan saja tidaklah cukup, perusahaan harus
mempertahankan kualitas produknya, sehingga konsumen tetap melakukan pembelian secara
berulang. Serta dapat merasaka kepuasan saat membeli produk tersebut. Berdasarkan latar
belakang inilah maka, penelitian ini diberi judul “Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan
Consumen Satisfaction pada Usaha Yummy Mentai”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap
kualitas produk makanan Yummy Mentai. Dan untuk memberikan rekomendasi strategi
pemasaran yang tepat berdasarkan kualitas produk yang telah dimiliki oleh Yummy Mentai.

Tinjauan Pustaka
Kualitas Produk
Kotler dan Armstrong (2001:354), berpendapat bahwa kualitas produk merupakan
kemampuan suatu produk dalam melaksanakan fungsinya, yang meliputi daya tahan, ketepatan,
kemudahan operasi dan perbaikan, keandalan dan atribut lainnya. Kualitas produk adalah kondisi
dari segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar agar mendapat perhatian, digunakan, dibeli dan
dikonsumsi, tujuannya agar dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Menurut Aminr (2005) berpendapat bahwa produk yang ditawarkan kepada pasar agar
dapat dibeli, dikonsumsi dan dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka. Menurut Kotler
dan Keller (2009) berpendapat bahwa kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik
produk dan jasa yang bergantung untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan. Dari hal ini dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk adalah besarnya tingkat kelayakan suatu produk atau jasa,
sehingga dapat memuaskan konsumen dan mengadakan perbaikan, jika terdapat kekurangan.
Urgenti penelitian dalam penelitian ini adalah dengan melihat bisnis online yang dilakukan
oleh Yummy Mentai, dengan banyaknya konsumen yang melakukan pemesanan produk dan
dilakukan dengan optimal. Penelitian ini akan memberikan analisis konkrit terkait tingkat
kepuasan dalam kualitas produk pada Yummy Mentai. Untuk itu peneliti, mengambil data secara
langsung pada 69 sampel konsumen yang merupakan pelanggan produk Yummy Mentai. Untuk
mendukung penelitian ini, dilakukan pula wawancara dengan pemilik Yummy Mentai dan Focus
Group Discussion (FGD) yang dilakukan dengan tiga orang praktisi yang berpengalaman dalam
dunia kuliner.
Sehingga data-data yang didapat, dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dalam
keberlangsungan tingkat kepuasan kualitas produk terhadap Yummy Mentai.

Dimensi-Dimensi yang Memengaruhi Kualitas Produk


Menurut Amir (2005), ilmu pemasaran permintaan merupakan keinginan manusia yang
didukung oleh daya beli. Pendapat ini dilengkapi oleh Tjiptono dan Chandra (2012) yang
menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang memengaruhi kualitas produk, yaitu
a. Performance (Kinerja)
Kinerja adalah aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan oleh seorang konsumen untuk membeli sebuah produk.
b. Features (Keragaman produk)
Keragaman produk dapat diartikan sebagai aspek performansi yang bermanfaat sebagai
penambah fungsi dasar dan berkaitan dengan pilihan produk dan pengembangannya.
c. Realibility (Keandalan)

d. Confromance (Kesesuaian)
Kesesuaian adalah tingkat spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya dan seluruhnya
disesuaikan dengan keinginan konsumen.
e. Durability (daya tahan dan ketahanan)
Ukuran daya tahan pada suatu produk atau masa pakai barang. Singkatnya, usia pakai
sebuah barang yang dibeli atau digunakan oleh konsumen.
f. Perceived quality (kualitas yang dipersepsikan)
Tambahan informasi mengenai detail produk.
g. Asthetics (Estetika)
Karakteristik yang bersifat objektif tentang nilai-nilai estetika dengan pertimbangan atau
preferensi individual.
h. Serviceability (kemampuan pelayanan)
Karakteristik yang berkaitan dengan kompetisi, kemudahan dan akurasi dalam
memberikan layanan untuk perbaikan barang.
Faktor-faktor ini saling memiliki keterkaitan dan manfaat antara satu dengan yang lain. karena
konsumen akan mencari dan menemukan nilai tertinggi dari sebuah produk yang tersedia. Produk
berkualitas inilah yang akan diingat oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan memiliki peluang
besar untuk mendapatkan keuntungan dan bertahan dalam bisnisnya.

Consumer Satisfaction
Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah tercapainya kepuasan konsumen. Perusahaan
memiliki kewajiban untuk memperhatikan kepuasan konsumen. Karena kepuasan konsumen
adalah pemberi dampak dalam naik dan turunya pendapatan dan kelangsungan hidup bagi
perusahaan. Tidak hanya itu, hal ini akan meningkatkan kecenderungan konsumen untuk membeli
produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut (Choi, et al., 2013) kepuasan konsumen dipahami sebagai kegiatan penilaian yang
dilakukan oleh konsumen setelah pembayaran pada suatu produk, baik barang ataupun jasa.
Menurut Oliver (1980), kepuasan konsumen merupakan hasil dari evaluasi konsumen dengan
harapan konsumen serta persepsi kinerja produk sebagai dasar untuk penelitian yang terkait
dengan produk ataupun jasa yang disediakan.

Konsep Segmenting, Targetting dan Positioning (STP)


a. Segmenting (segmentasi pasar)
Segmentasi demografis membagi konsumen menjadi beberapa jenis, yaitu jenis kelamin,
etnis, pendapatan dan kekayaan, status perkawinan, lokasi geografis, usia, hingga ukuran
rumah tangga. Variabel ini empiris, obyektif dan dapat ditentukan dengan pertanyaan
ataupun observasi.
b. Targetting
Perusahaan pun bertugas untuk melakukan penargetan perilaku. Hal ini terdiri dari
pengiriman penawaran yang dipersonalisasi dan cepat kepada konsumen serta pesan
promosi yang dirancang untuk menjangkau konsumen yang tepat dan menyampaikan
kepada pesan yang relevan pada waktu yang tepat. Serta lebih akurat dibandingkan harus
menggunakan teknik segmentasi konvensional.
c. Positioning
Positioning adalah proses di maan perusahaan menciptakan identitas dan citra yang
berbeda untuk produk, brand dan layanan dibenak konsumen. Citra dan identitas yang unik
inilah yang disebut dengan “posisi”. Hasil pemosisian yang efektif adalah persepsi unik
tentang produk di benak konsumen relatif terhadap penawaran yang bersaing. Sebagian
besar produk baru gagal karena konsumen menganggapnya sebagai penawaran yang tidak
memberikan keunggulan atau manfaat unik apapun dibandingkan produk pesaing, karena
tidak ditempatkan secara efektif.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran.
Didalamnya meliputi, produk, harga, tempat dan promosi.
a. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
digunakan atau dikonsumsi dan dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam hal
ini produk mencakup obyek fisik, jasa, tempat, orang, organisasi dari gagasan (Kotler,
2001:10).
b. Penentuan Harga
Penentuan harga adalah unsur kedua dari marketing mix. Dalam unsur ini terdapat dua
bagian utama, yaitu
1. Penentuan biaya produksi yang ditanggung oleh organisasi untuk menghasilkan jasa
atau produk.
2. Penentuan harga pertukaran antara ogranisasi dan konsumen untuk produk atau jasa
yang ditawarkan (Staton, 1993:15)
c. Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menawarkan keunggulan produk serta
membujuk pelanggan untuk menggunakannya (Kotler, 2001:73)
d. Tempat/Place
Tempat adalah lokasi di mana setiap aktivitas organisasi agar produk mudah didapatkan
konsumen (Kotler, 2001:73). Sehingga unsur ini dapat mencakup keputusan-keputusan
mengenai proses perjalanan produk dari tangan organisasi hingga sampai ke konsumen.

Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif akan menunjukkan hasil penelitian melalui penelitian lapangan yang saling
berkaitan dengan analisis dan angka (Zikmund et al., 2010). Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Penelitian yang
dimaksud akan mendeskripsikan secara general, abstrak dan universal. Metode deskriptif adalah
metode yang digunakan untuk meneliti gagasan suatu produk yang sudah tertuang dalam bentuk
naskah primer atau sekunder, dengan melakukan krisis terhadapnya.
Skor jawaban pada Kuisioner
Gradasi Nilai Skor
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas
dan karakteristik tertentu. Hal ini ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi penelitian ini terdiri dari konsumen yang pernah
melakukan pembelian di Yummy Mentai.
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan
dianggap dapat mewakili keseluruh populasi (Sugiyono, 2015). Penentuan ukuran sampel yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan rumus slovin, yang ditunjukkan sebagai berikut:
𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁(𝑒)*
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir
(tingkat kesalahan dalam sampling ini adalah 10%)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel yang harus diambil
adalah 69 orang. Karenanya, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 69 orang yang
pernah membeli produk Yummy Mentai. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling dari non-probiliti sampling. Purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh peneliti. Dalam hal ini persyaratan sampel yang diperlukan dan apa saja yang
pantas untuk memenuhi persyaratan untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2015).
Dalam penelitian ini purposive sampling dilakukan dengan persyaratan yaitu pernah
melakukan pembelian produk-produk Yummy Mentai. Semua prosedur statistic dilakukan dengan
Microsoft Excel. Di sisi lain, akan dilakukan FGD untuk mendukung mendapatkan data yang
valid. FDG adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematik tentang suatu
permasalahn tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Strategi marketing yang
dapat diusulkan merupakan hasil FGD dengan tiga praktisi yang berkaitan dengan isu penelitian
ini.
Populasi (N)= 220 porsi pada produk Yummy Mentai, yang membeli produk dalam waktu sebulan.
Asumsi kesalahan yang digunakan adalah e=10%, maka jumlah sampel (n) adalah sebesar 69
orang.
Hasil Analisis Data
Uji Validitas
Sebuah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus dapat mengukur atau
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. Hal ini dapat diketahui dengan uji validitas,
tujuannya untuk mengetahui valid tidaknya sebuah instrumen yang digunakan. Untuk menguji
validitas alat ukur, maka terlebih dahulu dihitung harga korelasi dengan rumus produk momen,

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
∑y = Jumlah skor total
n = Jumlah responden
∑x 2 = Jumlah kuadrat skor item
∑y2 = Jumlah kuadrat skor total
∑x = Jumlah skor item
∑xy = Total perkalian skor item
Dari pengambilan keputusan yang dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel. Jika nilai r hitung> r tabel, maka item soal angket tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung <
r tabel, maka item soal angket tersebut tidak valid. Dari data kuisioner responden yang sudah
terkumpul dan dilakukan uji validitas, maka hasilnya ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
indikator r hitung r tabel kesimpulan
X1 0,582 0,240 valid
X2 0,610 0,240 valid
X3 0,694 0,240 valid
X4 0,739 0,240 valid
X5 0,718 0,240 valid
X6 0,706 0,240 valid
X7 0,707 0,240 valid
X8 0,731 0,240 valid
X9 0,833 0,240 valid
X 10 0,595 0,240 valid
X 11 0,792 0,240 valid
X 12 0,700 0,240 valid
X 13 0,805 0,240 valid
X 14 0,742 0,240 valid
X 15 0,624 0,240 valid
X 16 0,788 0,240 valid
X 17 0,732 0,240 valid
Tabel 1. Uji Validitas Produk
Syarat sebuah instrumen dikatakan valid jika r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05. Hasil
uji validitas Pearson yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa dari 17 butir soal, dinyatakan
valid karena r hitung > r tabel karena memenuhi syarat. Sehingga 17 butir soal tersebut yang akan
dilakukan pengujian realibilitasnya.

Uji Realibilitas
Realibilitas berbicara mengenai masalah ketepatan atau accuracy alat ukur. Ketepatan ini
dapat dinilai dengan analisa statistik untuk mengetahui measurement error atau kesalahan ukur.
Suatu instrumen dikatakan realibal apabila instrumen tersebut cukup dapat dipercaya sebagai
bahan atau alat pengukur data. Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha. Adapun rumus yang dimaksud sebagai berikut:

Keterangan:
r11 = Realibilitas instrumen
∑σb2 = Jumlah varians butir
K = Banyaknya butir instrumen
2
∑σt = Varians total

Berdasarkan perhitungan rumus Alpha Cronbach ditemukan hasil uji realibilitas sebagai berikut:
Koefisien Realibilitas Titik kritis Kesimpulan
1,061 0,6 Reliabel
Tabel 2. Hasil Uji Realibilitas

Uji Reabilitas diukur menggunakan nilai Croncbach Alpha >0,6. Hasil uji reabilitas
menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 1,061 maka variabel penelitian dinyatakan
reliable atau konsisten. Sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam penelitian.
Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data dari
responden yang ditampilkan dalam tabel dibawah ini:

Variabel Aspek Indikator Item


Consumer Statisfaction terhadap Tingkat Kepuasan 1. Penampilan
produk Yummy Mentai dalam Kualitas Produk Produk
2. Keragaman
Produk
3. Penggunaan
Bahan yang
halal
4. Kesegaran
Produk
Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian

Teknik Analisis Data Deskriptif


Identitas Responden
Dibawah ini akan menjelaskan secara keseluruhan identitas responder berdasarkan hasil kuesioner
yang dibagikan kepada sampel dengan jumlah 69 konsumen yang pernah membeli produk Yummy
Mentai.
Total
Profil Demografis dalam %
(n = 69)
<18 tahun 2,8%
usia 18-24 tahun 53%
>25 tahun 2,8%
pelajar 5,8%
mahasiswa 63,80%
pekerjaan
pegawai 15,90%
lain-lain 14,5%
1-2 bulan 13%
mengenal produk Yummy
4-5 bulan 23,2%
mentai
6 bulan 27,5%
1 tahun 36,2%
2 kali 39,1%
frekuensi membeli 3 kali 27,5%
Yummy 3-4 kali 24,6%
> 4 kali 8,7%
< Rp 500.000 15,9%
Rp 500.000 - Rp
pendapatan per bulan 42%
1.000.000
> Rp 1.000.000 42%

Tabel tersebut menunjukkan mayoritas responden yang berusia 18-24 tahun (53%) dari
total keseluruhan responden. Mayoritas responden adalah dari kalangan mahasiswa (63,80%), lalu
mayoritas domisili responeden kebanyakan dari daerah Jatinangor. Setelah itu, mayoritas
menunjukkan responden yang mengenalkan pada produk Yummy Mentai sekitar satu tahun
sebanyak (36,2%), setelah itu frekuensi membeli produk Yummy Mentai mayoritas responden
menunjukkan sebayak dua kali (39,1%) dan pendapatan per bulan responeden terbanyak sebesar
Rp 500.000-Rp 1.000.000 (42%) dan > Rp 1.000.000 (42%).

Statistic Deskriptif Variabel Penelitian


Dari hasil penelitian terdiri dari satu variabel yaitu consumer satisfaction terhadap produk
Yummy Mentai. Pada bagian ini akan dideskripsikan dari data yang telah diolah dilihat dari nilai
rata-rata (mean) dan standar deviasi. Selain itu, disajikan tabel distribusi kategorisasi masing-
masing consumer satisfaction terhadap produk Yummy Mentai. Hasilnya akan ditunjukkan pada
tabel dibawah ini:
item pengukuran Mean Std deviasi
penampilan produk
menurut saya Yummy mentai sesuai dengan iklan yang ditampilkan di Instagram
Yummy mentai menambahkan informasi petunjuk penyajian pada kemasan
Yummy mentai mempunyai desain kemasan yang menarik selera makan konsumen
Ukuran produk Yummy mentai sesuai dengan standar porsi produk pada umumnya (tidak terlalu kecil)
penampilan produk secara keseluruhan
keragaman produk
Pilihan toping yang diberikan beranekargam
Menu yang ditawarkan beranekaragam
hidangan yang disajikan sesuai dengan daftar menu
menu yang ditawarkan selalu tersedia
kesegaran produk secara keseluruhan
Penggunaan bahan yang sehat dan halal
yummy mentai menggunakan bahan bahan yang berkualitas
yummy mentai menggunakan bahan bahan yang halal
Penggunaan bahan yang sehat dan halal keseluruhan
rasa produk
Rasa makanan yang disajikan enak
Rasa makanan yang disajikan sesuai dengan selera konsumen
Tekstur makanan tepat (nasi tidak keras, daging empuk, dsb)
tingkat kematangan makanan tepat
rasa produk secara keseluruhan
kesegaran produk
Daya tahan produk Yummy mentai sesuai dengan standar
Aroma makanan yang disajikan menarik selera makanan
Kesegaran dan kebersihan produk setelah matang terjaga dengan baik
kesegaran produk secara keseluruhan

Ngitung pake spss atau pake excel


Usulan Strategi
Berdasarkan consumer satisfaction produk Yummy Mentai, usulan strategi pemasaran STP dan
marketing mix yang sesuai adalah sebagai berikut:

a. Segmenting (target pasar)


Segmentasi yang dituju adalah mahasiswa/I yang berada di sekitar Jatinagor. Cara
menentukan segmentasi pasar adalah dengan melihat perilaku konsumen di kota besar.
Masyarakat di kota besar, sudah terbiasa dengan makanan dari luar, seperti Sushi atau
Mentai. Karenanya pelanggan ini memahami bahwa harga yang ditawarkan worth it to buy
dengan bahan yang digunakan dan cita rasa yang dimiliki. Selain dari perilaku konsumen,
secara demografis juga terdapat pengaruh. Misalnya kebanyakan konsumen Yummy
adalah mahasiswa/I, yang secara tingkat pendidikan dan pengetahuannya memiliki kansu
untuk memahami manfaat dari makanan ini. Selain itu, kalangan ini lebih uptodate
mengenai makanan.
b. Targetting
Target pasar Yummy Mentai adalah mahasiswa/I yang berada di sekitar Jatinangor. Di
daerah sekitar terdapat beberapa kampus besar, seperti ITB, Ikopin, IPDN, dan Unpad.
Karena, mahasiswa/I dan kalangan muda lebih mudah menerima inovasi-inovasi makanan
Mentai. Yummy Mentai, termasuk inovasi makanan yang sedang hits akhir-akhir ini. Jadi,
keberadaannya akan lebih mudah diterima oleh kalangan mahasiswa dibandingkan warga
lokal setempat.
c. Positioning
Yummy Mentai banyak memberikan bonus, berupa free Mozarella ataupun gratis satu
porsi untuk pelanggan setia. Selain itu, Yummy Mentai memiliki kelebihan karena
memiliki beragam varian menu dan topping menarik.
d. Marketing Mix
Berdasarkan hasil dari kuesioner maka usulan strategi dalam marketing mix hanya produk
saja. (belum kelar)

Penutup

Kesimpulan

Yummy Mentai adalah makanan pilihan bagi kalangan muda yang berada di Jatinangor.
Mahasiswa/I menjadikannya pilihan karena makanan ini dapat dijadikan solusi untuk memenuhi
kebutuhan sumber energi manusia. Dalam bisnis kuliner, Yummy Mentai memiliki pelanggan setia
yang memanfaatkan produk Yummy Mentai sebagai pilihan. Dari penelitian yang dilakukan
diketahui bahwa pelanggan Yummy Mentai merasakan kepuasan dari produk-produk yang
disediakan oleh pelaku usaha. Di mana, salah satu variabel yang digunakan adalah frekuensi
membeli Yummy Mentai dan pengetahuan mengenai produk Yummy Mentai. Responden yang
dimintai jawaban kebanyakan mengetahui produk Yummy dan melakukan pembelian secara
berulang pada produk-produk yang dimiliki Yummy Mentai.

Berdasarkan hal ini, diketahui bahwa Yummy Mentai telah memiliki tingkat kepuasan
konsumen yang tinggi. Namun dibutuhkan strategi pemasaran tambahan lain, sehingga produk
lebih dikenal masyarakat luas. Dalam hal ini perlu dilakukan STP yang disesuaikan dengan
perilaku konsumen di masyarakat perkotaan. Di mana, masyarakat perkotaan lebih memiliki
pengetahuan terkait makanan luar dibandingkan masyarakat sekitar. Yummy Mentai, perlu
melakukan targetting yang tepat, dengan menyasar mahasiswa/I yang berada di sekitar Jatinangor.
Karena kalangan inilah yang lebih terbuka dalam menerima makanan-makanan inovasi, seperti
Mentai dan makanan Jepang. Serta diperlukan positioning tambahan seperti pemberian bonus satu
porsi ataupun tambahan keju, untuk pembelian berikutnya. Pemilik usaha pun dapat menambahkan
varian menu dan topping, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas. (belum kelar)

Anda mungkin juga menyukai