Panasnya api tak membakar gelora guru semangatmu mengajar penuh sepirit Terimakasih guru atas segala jasa
Semangat api membara dalam jiwa
Keluh kesah tak pernah kau luapkan Semoga sang kuasa membalas semua Atas semua jasa dan pengorbanan
Perjuangan mahasiswa
Hidupmu seperti senang tapi tidak
Seperti fatamorgana tampak semu engkau kadang terlihat letih dan sibuk Hanya engkau yang tahu atas bebanmu
Mahasiswa.......oh mahasiswa Siang kau kuliah malam menugas Kau sangat kuat terlihat ceria Kadang kau bekerja sambil menugas
Tugasmu seperti latihan mental
Terjebak dalam sudah terlanjur semua rintangan kau kebal Hari liburmu bukan untuk libur
Bersyukur adalah kekuatan mu
Masalahmu menjadi bahan pendewasan Mahasiswa semoga masa depanmu haru Semoga cerah nah indah masa depan
Terang & redup perjuangan petani
Matahari belum terbit kau bekerja
Cucuran keringat jatuh sangat deras Tak pernah kau meminta-minta Bekerja tanpa rasa malas
Hidupmu kadang terang kadang redup
Panen berhasil hidupmu menjadi terang Panen gagal hidupmu seperti redup Mengharapkan hidup cerah mendatang Petani...oh petani... Bajumu usang dan sederhana Cangkulmulah teman hidupmu ini Hidupmu jauh dari gemerlap duniawi
Berjuangmu Bekerja sangat pilu
Keluargamu menunggumu penuh harapan Kejayaan menjadi harapan hidupmu Berharap Tuhan memberikan keajaiban
Pembela patriot 45
Gengaman api membara kau bawa
api semangat mengalir dijiwamu Alam semesta menjadi saksi mata Engkau perajurit di dalam negri mu
Pahlawan 45 Indonesia raya
Hidupmu penuh berkat Tuhan Menjadikan negerimu bebas & merdeka Tanpa tujuan harta dan jabatan
Hidupmu tak sesuai perjuanganmu
Nyawamu kau taruhkan demi negri Hidupmu penuh dengan haru dan pilu Kemerdekaan negerimu harga mati
Cucuran darahmu mengalir kering
Perjuanganmu mejadi saksi bisu Kini engkau beristirahat tenang Semoga tuhan membalas jasamu
Anak kolong jembatan
Lahirmu yang tak kau harapkan
Tangisnmu selalu menjerit dihatimu Kebahagiaan tak pernah kau dapatkan Kesunyian yang selalu menghampirimu
Lalu lalang orang melihatmu
berjuang mencari sesuap nasi Menahan lapar dalam badanmu Kelelahan menyusuri hidup ini
Panasnya matahari membakar kulitmu
Dinginnya malam menusuk badan Usia dini kau bekerja untuk hidupmu Berharap tuhan memberikan keajaiban
Kehidupan tak seberuntung sebayamu
Namun kau pernah mengeluh Tak pernah menyerah hidupmu Berharap hidup akan berubah