Anda di halaman 1dari 6

WOC STEMI

STEMI adalah menurunnya aliran darah koroner secara mendadak akibat oklusi trombus pada plak ateroklerotik yang sudah ada
sebelumnya(Smeltzer &Bare,2010).
ETIOLOGI KOMPLIKASI

Modifiable Koplikasi yang paling sering ditemuipada


 Merokok Unmodif pasien STEMI adalah gagal jantung
y
 Hipertensi (Sjogreen & Cheatham 2010)
 AkumulasiLipid PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Hiperglikemia
 Pemeriksaan Enzim Jantung(Isoenzim)
Nonmodifiable  AST/SGOT
 Congenital  EKG
(Smeltzer & Bare, 2010)  Laboratorium : elektrolit (hipo/hiperkalemia),leukosit,
Gda,Kolesterol/Trigliserida,
MANIFESTASIKLINIK
 RontgenThorax
 Ekokardiogram
 Nyeri dada (Smeltzer & Bare,2010)
 Gelisah PATHWAY
PENATALAKSANAAN
 Keringatdingin
 Dyspneu Modify  Farmakologi
(Smeltzer  Untuk meningkatkan suplai oksigen,analgetik,
Blok pada arteri koroner antikoagulan,trombolitik
&Bare,2010) Merokok, alcohol, hipertensi, Congenital
jantung  Nonfarmakologi
akumulasi lipid
 Prosedur PTCA ( angiplasti koronertransluminal
perkutan)
Non Stemi Blok sebagian Bloktotal STEMI  CABG (Coronary ArteryBypass
(Sjogreen & Cheatham 2010)
ALIRAN DARAHKORONERMENURUN ISKEMIAMIOKARD

B1 Breathing B2 Blood B3 Brain B4 Bladder B5 Bowel B6Bone

Aliran darah Nyeri


Aliran darah ke paru Edema dan bengkak Metabolisme Gangguan fungsi
keginjal menurun
terganggu sekitar miokard anaerob ventrikel
Mual/muntah

Suplai O2 tidak As. Laktat Penurunan aliran


Jalur hantaran listrik Produksi urin
seimbang dengan Anoreksia darah
terganggu menurun
kebutuhan tubuh Menyentuh ujung
sarafreseptor Vol. Plasma Resiko ketidakseimbangan Curahjantung
Pompa jantung tidak
nutrisi menurun
Meningkatnya terkoordinasi Nyeri dada
Nyeri Akut
kebutuhan O2 Aliran balik vena
Hipoksia, iskemia,
Suplai O2kejaringan
Vol. Sekuncup infark meluas
Restikelebihan menurun
Takipneu turun Beban jantung
volume cairan
Otot rangka kekurangan Kelemahan
PC:Penurunan O2 dan ATP
Ketidakefektifan Pola
Nafas Curah Jantung Intoleransi Aktivitas
DIAGNOSA :
DIAGNOSA : Ketidakseimbangan Nutrisi DIAGNOSA :
DIAGNOSA : Kelebihan Volume Cairan Kurang dari Kebutuhan Intoleransi Aktifitas
Ketidakefektifan Pola Napas NOC:
NOC: NOC:
Respiratory Status Airway Patency NIC:
NOC : Nutritional Status
NIC: Activity Tolerance Self Care: ADL Vital Sign
Oxygen Therapy Airway Management Respiratory Monitoring Electrolit and acid base balance, Nutrition Management NIC:
Monitor aliran oksigen dan monitor respirasi dan statusO2Fluid balance, Hydration Kaji adanya alergi makanan Activity Therapy
Pertahankan posisi pasien NIC : Bantu klienjumlah
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan untuk mengidentifikasi
kalori dan nutrisiaktivitas yang mampu
yang dibutuhkan pasie
Monitor volume aliran oksigen dan jenis canul yang digunakan. Energy Management
Fluid management Anjurkan pasien untuk meningkatkan intakeFe
Monitor keefektifan terapi oksigen yang telah diberikan Nutrition Monitoring Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
1. Pertahankan catatan intake
BB pasien dalam batas normal Monitor pola tidur dan lamanyatidur/istirahat
dan output yangakurat Monitoradanya penurunan berat badan
2. Monitor hasillab
3. Berikandiuretik
Fluid Monitoring
1. Monitor adanya distensi Suplayoksigen kurang
leher, rinchi, eodem perifer
dan penambahanBB
Hipoksemia jaringan

Metabolisme

REFERENSI
1. Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC) 6th Edition. United
Kindom: Elsevier2)
2. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th Edition. United Kingdom:
Elsevier5)
3. NANDA Internasional. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018 - 2020 Edisi 11 Jakarta: EGC
4. Bare BG., Smeltzer SC. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC
5. Sjogren M.H., Cheatham J.G.,2010.. 4th ed.Colorado:Mosby
Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
1 Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan depresi pusat pernafasan

2 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis (iskemia)

3 Resiko Penurunan Curah Jantung


III. Intervensi Keperawatan

Dx
Tujuan Intervensi Keperawatan & Rasional
Kep
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 Pemantauan respirasi
jam diharapkan pola nafasmembaik, dengan kriteria Observasi
hasil :  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
 Pola Nafas  Monitor pola nafas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi)
Kriteria Hasil  Auskultasi bunyi nafas
Dispnea Cukup Menurun  Monitor saturasi oksigen
Penggunaan otot Cukup Menurun Terapeutik
bantu nafas  Dokumentasikan hasil pemantauan
Frekuensi Nafas Cukup Membaik Edukasi
 Jelaskan tujuan pemantauan

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 Manajemen Nyeri


jam diharapkan tingkat nyeri menurun, dengan Observasi
kriteria hasil :  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
 Tingkat Nyeri intensitas nyeri
Kriteria Hasil  Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri Cukup Menurun  Identifikasi respon nyeri nonverbal
Grimace Menurun  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Sikap protektif Menurun Terapeutik
 Berikan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (tehnik
nafas dalam)
 Fasiltasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu (ISDN)

3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x1 Perawatan jantung akut


jam diharapkan tidak ada penurunan curah jantung, Observasi
dengan kriteria hasil :  Identifikasi karakteristik nyeri dada (meliputi faktor pemicu dan
 Curah Jantung pereda, kualitas, lokasi, radiasi, skala, durasi dan frekuensi
Kriteria Hasil  Monitor EKG untuk perubahan ST
Kekuatan nadi perifer Cukup  Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan resiko aritmia
Meningkat (mis.kalium)
Dispnea Cukup Menurun  Monitor enzim jantung (mis. CK,CK-MB, troponin T dan I)
 Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
 Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
 Pasang akses intravena
 Puasakan hingga bebas nyeri
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stres
 Sediakan lingkungan yang kondusif untuk istirahat dan pemulihan
(pindah ruangan rawat inap)
Edukasi
 Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
 Anjurkan menghindari manuver valsava (mis mengedan saat
BAB atau batuk)

Kolaborasi
 Kolaborasi pencegahan trombus dengan anti koagulan (lovenox
0,6cc)
 Kolaborasi pemeriksaan x-ray dada

Anda mungkin juga menyukai