Anda di halaman 1dari 9

Program Studi Keteknikan Pertanian

Departemen Teknologi Pertanian


Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

PENGENALAN KIT INTERNET OF THINGS (IOT)

Nurul Aulyah1) dan Muhammad Risywar Rasyid2)


1)
Praktikan Praktikum Sistem Kontrol Program Studi Keteknikan Pertanian Universitas Hasanuddin
2)
Asisten Praktikum Sistem Kontrol Program Studi Keteknikan Pertanian Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Kondisi lingkungan lahan pertanian yang tidak menentu dapat diketahui dengan
melakukan pemantauan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat melakukan
pemantauan kondisi lingkungan lahan pertanian tersebut secara teratur atau berkala,
yaitu dengan menggunakan suatu perangkat monitoring berbasis Internet Of Things
(IoT). Praktikum ini dilakukan untuk memahami konsep dasar dari Kit Internet of
Things (IoT), mengetahui bagian-bagian Kit Internet of Things (IoT) dan mengetahui
prinsip kerja sensor pada Kit Internet of Things (IoT) serta mengetahui penerapannya di
bidang keteknikan pertanian. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
Modul stater Kit Internet of Things (IoT), kamera handphone dan alat tulis. Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Internet of Things (IoT)
adalah suatu benda atau layanan yang saling terhubung satu sama lain melalui
konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus dengan saling bertukar dan
memproses data yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja tanpa terbatas oleh
jarak.

Kata Kunci: Data, IoT, mikrokontroler, sensor.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam bahan pangan yang melimpah.
Curah hujan yang tinggi, serta banyaknya mineral yang terkandung dalam tanah
sehingga beberapa jenis tanaman pangan dapat tumbuh di Indonesia dengan subur.
Kemajuan teknologi dalam bidang pertanian sudah seharusnya menjadi isu penting
untuk terus dikembangkan karena menjadi salah satu penggerak perekonomian negara.
Hal inilah yang menjadikan sumber daya hasil pertanian perlu adanya peningkatan
kualitas pada pembibitan, perawatan, pemantauan yang dapat menyebabkan matinya
atau menurunnya kualitas serta jumlah panen yang dimiliki oleh para petani yang
disebabkan oleh faktor cuaca yang berubah ubah dan faktor daerah tersebut serta hama
tanaman, sehingga perlu adanya teknologi yang dapat menunjang kualitas hasil
pertanian yang mana sudah banyak alat yang dibuat untuk meningkatkan kualitas dan
mempermudah para petani.
Kondisi lingkungan lahan pertanian yang tidak menentu dapat diketahui dengan
melakukan pemantauan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat melakukan
pemantauan kondisi lingkungan lahan pertanian tersebut secara teratur atau berkala,
yaitu dengan menggunakan suatu perangkat monitoring berbasis Internet Of Things
(IoT). IoT dikenal sebagai sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat
dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan
seperti berbagi data, remote control dan termasuk juga pada bahan pangan, peralatan

1
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

elektronik, termasuk benda yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global
melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif (Agrinusa et al., 2020).
Keberadaan IoT akan sangat membantu mengelola informasi dari berbagai sensor
pertanian dengan cepat dan presisi melalui antar muka aplikasi pada Personal
Computer (PC) dan smartphone yang dapat diakses secara real time. Perangkat
Monitoring berfungsi untuk mengambil dan mengumpulkan data dari suatu lingkungan
yang diukur. Penggunaan perangkat monitoring juga memungkinkan untuk melakukan
pemantauan jarak jauh dengan menggunakan model perangkat akhir dan server yang
terkoneksi dengan Internet sehingga pengguna dapat memantau kondisi yang di ukur
dimana saja selama pengguna terkoneksi dengan internet (Jimmy Rusli, 2021).
Teknologi IoT sangat tepat untuk di realisasikan pada bidang pertanian hal ini
dikarenakan fungsi elektronisasi yang disediakan oleh IoT mampu menjawab semua
tantangan yang di miliki oleh para petani. Sensor-sensor yang dimiliki IoT mampu
dalam mendeteksi tingkat kesuburan tanah, pengendalian penyakit maupun hama dan
juga teknologi wireless yang ada mampu untuk mendeteksi cuaca dan iklim. Kemudian
produk teknologi IoT mampu dalam penjadwalan otomatisasi penyiraman,
penyemprotan pestisida dan pemupukan. Oleh karenanya tim peneliti sangat tertarik
untuk mengembangkan Teknologi IoT dalam agribisnis pertanian. Struktur IoT
didasarkan pada tiga lapisan yaitu, lapisan persepsi (penginderaan), lapisan jaringan
(transfer data) dan lapisan aplikasi (penyimpanan data dan manipulasi) (Nasution &
Hasan, 2019).
Berdasarkan uraian diatas maka praktikum Pengenalan Kit Internet of Things (IoT)
perlu dilakukan agar praktikan dapat memahami konsep dasar dari Pengenalan Kit IoT,
mengetahui bagian-bagian Kit IoT dan mengetahui prinsip kerja sensor pada Kit IoT
mengetahui IoT serta mengetahui penerapannya di bidang keteknikan pertanian.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum Pengenalan Kit Internet of Things (IoT) yaitu, memahami
konsep dasar dari Kit Internet of Things (IoT), mengetahui bagian-bagian Kit Internet
of Thing (IoT) dan mengetahui prinsip kerja sensor pada Kit Internet of Things (IoT).
Adapun kegunaan praktikum Pengenalan Kit Internet of Things (IoT) yaitu
penggunaannya bisa diterapkan dalam bidang pertanian seperti penggunaan sensor
LM35 dan DHT 111 untuk mengontrol suhu dan kelembaban.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Pengenalan Kit Internet of Things (IoT) dilakukan pada hari selasa 01
Maret 2022, pukul 08.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Teknik Alat dan Mesin
Pertanian, Prodi Teknik Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Pengenalan Kit Internet of Things (IoT) yaitu
kamera handphone dan alat tulis.
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Pengenalan Kit Internet of Things (IoT)
yaitu Modul stater Kit Internet of Things (IoT).
Prosedur Praktikum

2
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

Prosedur praktikum Pengenalan Kit Internet of Things (IoT) yaitu:


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengidentifikasikan nama, fungsi, dan prinsip kerja komponen tersebut.
3. Mendokumentasikan alat dan bahan yang digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil

Gambar 1. Modul Kit Internet of Things.


Tabel 1. Komponen-komponen Kit Internet of Things
No. Nama Gambar Pin Prinsip Kerja Fungsi
1. Arduino Melakukan Membuat
UNO R3 pembacaan data program untuk
yang dikirim ke mengendalikan
pin input berbagai
Arduino komponen
kemudian akan elektronika.
dibawa ke
mikrokontoler
dan diproses
berdasarkan
perintah
selanjutnya data
akan dikirim ke
pin output
Arduino dan
disalurkan ke
komponen
output.

3
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

2. Modul 1. GND Bekerja dengan Berfungsi


SSR 2. IN1 menggunakan memutus dan
Relay 4 3. IN2 prinsip menyambung
Chanel 4. IN3 elektromagnetik aliran listrik
5. IN4 untuk dalam
1 6 6. VCC
2 3 4 5 menggerakkan rangkaian.
saklar.

3. Buzzer 1. GND Buzzer bekerja Berfungsi


2. + dengan sebagai
mengubah penanda suara.
sinyal menjadi
suara.

4. Sensor 1.VCC Sensor ini Berfungsi


Suhu 2.OUT memiliki prinsip mengubah
LM35 3.GND kerja merubah besaran suhu
suhu menjadi menjadi
tegangan output, besaran listrik
dengan nilai dalam bentuk
tegangan output tegangan.
berbanding
lurus dengan
suhu.
5. Sensor 1. VCC Mengeluarkan Mengukur
Suhu 2. DATA output berupa suhu dan
dan 3. GND nilai analog kelembaban
Kelemba berdasarkan yang memiliki
ban hasil output
DHT11 pengukuran tegangan
suhu dan analog.
kelembaban
ruangan yang
dapat diolah
lebih lanjut
menggunakan
mikrokontroler.
6. Sensor 1. VCC Menggunakan Mengukur
Ultrason 2. TRIG prinsip pantulan jarak dari suatu
ic HC- 3. ECHO dari gelombang objek.
SR04 4. GND suara dan
digunakan
untuk
mendeteksi
keberadaan
suatu objek

4
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

tertentu yang
ada di
depannya,
frekuensi
kerjanya pada
daerah diatas
gelombang
suara dari 40
KHz-400 KHz.
7. Sensor 1. VCC Ketika terjadi Berfungsi
Gas 2.GND proses untuk
MQ-2 3.D0 pemanasan, mendeteksi
4.A0 kumparan akan keberadaan
dipanaskan asap yang
sehingga SnO2 berasal dari gas
keramik mudah
menjadi terbakar di
semikonduktor udara.
sehingga
melepaskan
elektron dan
ketika asap
dideteksi oleh
sensor dan
mencapai aurum
elektroda maka
output sensor
MQ-2 akan
menghasilkan
tegangan
analog.
8. 4 LED 1. + Menghasilkan Sebagai
Active 2. - cahaya dengan indikator atau
High cara mengubah penunjuk
energi listrik dalam
menjadi energi rangkaian
cahaya elektronika. 
(transduser).
LED Aktif-High
akan menyala
jika diberi
logika 1 (HIGH)
dan akan mati
jika diberi
logika 0 (LOW).

5
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

9. LED Memancarkan Memancarkan


RGB cahaya apabila cahaya
dialiri tegangan monokromatik
maju (bias ketika
forward) dari diberikan
Anoda menuju tegangan maju.
ke Katoda.

Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa Internet
of Things (IoT) adalah suatu benda atau layanan yang saling terhubung satu sama lain
melalui konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus dengan saling
bertukar dan memproses data yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja tanpa
terbatas oleh jarak serta berfungsi untuk memudahkan monitoring dan controling suatu
benda pada kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jayusman et al.
(2020), yang menyatakan bahwa Internet of Things adalah konsep yang muncul
dimana semua alat dan layanan terhubung satu dengan yang lain dengan
jaringan internet dengan mengumpulkan, bertukar dan memproses data untuk
beradaptasi secara dinamis.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terdapat beberapa komponen Kit
Internet of Things yaitu Starter Kit Arduino “IoT”, Arduino UNO R3, Modul Relay 4
Chanel, Buzzer, Sensor Suhu LM35, Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11, Sensor
Ultrasonic HC-SR04, Sensor Gas MQ-2, 4 LED Active High, LED RGB.
Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda-beda.
Pada Sensor-sensor yang terdapat pada Modul stater Kit Internet of Things (IoT)
tersebut memiliki fungsi untuk menagkap sinyal kemudian mengubah, mengukur dan
mendeteksi yang dimana setiap sensor tersebut memiliki input dan keluaran atau output
yang dihasilkan sesuai dengan sensor yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Nasution & Hasan (2019), yang menyatakan bahwa sensor-sensor berfungsi sebagai
penangkap sinyal. Dengan adanya sensor bisa menjelaskan instrument-instrumen yang
ada, sehingga mengubah fungsi IoT dari kegiatan pasif menjadi aktif dikarenakan
banyak nya input dan output yang dihasilkan.
Pada praktikum ini menggunakan perangkat Arduino UNO R3 adalah sebuah
board atau papan rangkaian elektronik yang di dalamnya terdapat komponen utama
yaitu sebuah chip mikrokontroler yang bersifat open source. Arduino UNO R3 memiliki
prinsip kerja melakukan pembacaan data yang dikirim ke pin input Arduino kemudian
akan dibawa ke mikrokontroler dan diproses berdasarkan perintah selanjutnya data akan
dikirim ke pin output Arduino dan disalurkan ke komponen output. Hal ini sesuai
dengan pernyataan yang Putra (2018), menyatakan bahwa arduino memiliki komponen
utama yaitu sebuah chip mikrokontroler yang bisa diprogram menggunakan komputer
dan memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang
diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input,
proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
Pada praktikum ini menggunakan ESP8266 yang merupakan modul wifi berfungsi
sebagai perangkat tambahan mikrokontroler seperti arduino agar dapat terhubung
langsung dengan wifi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hergika et al. (2021), yang
menyatakan bahwa ESP8266 adalah board atau papan Rangkaian yang sudah
dilengkapi dengan fitur Wi-Fi dan bersifat opensource.
6
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

7
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Pengenalan Kit Internet of Things (IoT) yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Internet of Things (IoT) adalah suatu benda
atau layanan yang saling terhubung satu sama lain melalui konektivitas internet yang
tersambung secara terus-menerus dengan saling bertukar dan memproses data yang
bisa diakses kapan saja dan dimana saja tanpa terbatas oleh jarak serta berfungsi untuk
memudahkan monitoring dan controling suatu benda pada kehidupan sehari-hari.
Komponen-komponen Kit Internet of Things yaitu Starter Kit Arduino “IoT”, Arduino
UNO R3, Modul Relay 4 Chanel, Buzzer, Sensor Suhu LM35, Sensor Suhu dan
Kelembaban DHT11, Sensor Ultrasonic HC-SR04, Sensor Gas MQ-2, 4 LED Active
High, LED RGB, komponen-komponen tersebut memiliki fungsi dan prinsip kerja yang
berbeda-beda. Perangkat Arduino UNO R3 adalah sebuah board atau papan rangkaian
elektronik yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip
mikrokontroler yang bersifat open source. Arduino UNO R3 memiliki prinsip kerja
melakukan pembacaan data yang dikirim ke pin input Arduino kemudian akan dibawa
ke mikrokontoler dan diproses berdasarkan perintah selanjutnya data akan dikirim ke
pin output Arduino dan disalurkan ke komponen output.

8
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Sistem Kontrol

DAFTAR PUSTAKA
agrinusa, T. G., Kurniawan, A., & Zaini, A. (2020). Internet Of Things (Iot) Untuk
Pemantauan Dan Pengendalian Urban Farming Menggunakan Metode Tanam
Dalam Ruang Berbasis Wireless Sensor Network. Jurnal Teknik Its, 9(1), 130–137.
Hergika, G., Siswanto, & Sutarti. (2021). Perancangan Internet Of Things (Iot) Sebagai
Kontrol Infrastuktur Dan Peralatan Toll Pada Pt. Astra Infratoll Road. Jurnal
Prosisko, 8(2), 86–98.
Jayusman, Y., Faisal, I., & Zaneal, R. (2020). Perancangan Prototype Kendali Lampu
Berbasis Internet Of Things (Iot) Dengan Nodemcu Esp8266 Dan Voice
Recognition Pada Smartphone. Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 9(1),
15–25.
Jimmy Rusli, S. (2021). Implementasi Konsep Smart Farming Berbasis Iot Dan
Manfaatnya. Jurnal Ilmu Teknik Dan Komputer, 5(1), 233–237.
Nasution, N., & Hasan, M. A. (2019). Iot Dalam Agrobisnis Studi Kasus : Tanaman
Selada Dalam Green House. It Journal Research And Development, 4(2), 86–93.
Putra, I. N. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kolam Renang Berbasis Web
Dengan Iot. Jati (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 2(2), 190–195.

Anda mungkin juga menyukai