Anda di halaman 1dari 12

Cara Memperbaiki Lampu LED Mandiri di Rumah

1. Jika Mati Total Tanpa Gejala

Jika lampu LED mati total, kamu harus memeriksa terlebih dulu
resistornya.
Berikut adalah cara memperbaiki lampu LED yang mati total:
Cek resistor lampu LED, kemudian tes micro LED satu per satu.
Tandailah micro LED yang tak menyala.
Jika tidak memiliki multitester, kamu bisa melihat menggunakan
mata telanjang.
Di bagian dalam micro LED terdapat bercak hitam yang
menandakan micro LED putus.
Jika satu di antara LED putus, maka semua komponen tidak akan
bekerja.
Lepaslah bagian komponen luar LED. Setelah itu letakkan di
elemen solder.
Lalu, lepaslah micro LED menggunakan pinset.
Kemudian, satukan sisi positif dan negatif menggunakan solder sebagai jalur penghubung micro LED yang
lain.

2. Jika Elko Meledak


Salah satu penyebab lampu LED mati adalah kapasitor elektrolit atau elko meledak.
Berikut adalah cara servis lampu LED ketika elko meledak:
Bukalah komponen luar lampu LED.
Uji kerusakan elko menggunakan avometer multitester.
Hubungkan kutub positif dan negatif avometer ke kutub positif dan negatif elko.
Jika avometer tidak menunjukkan reaksi atau angka dayanya, berarti elko harus diganti.
Setelah membeli elko baru, pasanglah sesuai posisi kutubnya.

3. Jeglek Saat Lampu Dihidupkan


Jangan panik saat menghidupkan lampu LED, listrik di
rumah jeglek!
Cara perbaiki lampu LED yang sebabkan jeglek adalah
dengan mengganti dioda bridge.
Dioda bridge adalah komponen untuk mengarahkan
arus bolak-balik menjadi arus searah.

4. Satu LED Mati


Satu saja LED yang mati bisa menjadi penyebab lampu LED mati total.
Untuk servis lampu LED dengan kerusakan seperti ini, lakukanlah hal berikut:
Cungkil LED yang mati itu menggunakan obeng.
Satukan kedua kaki LED yang mati menggunakan kabel.
Lampu LED pun bisa hidup seperti semula.

5. Cara Memperbaiki Lampu LED Darurat


Lampu LED darurat biasanya digunakan sebagai penerang
saat listrik padam.
Jenisnya beragam, ada portabel dan ada pula yang
menempel di tembok.
Selain itu, ada pula jenis lampu darurat yang menyatu dengan
lampu LED biasa.
Ketika listrik hidup, lampu utama menyala.
Namun, ketika ada pemadaman listrik, lampu itu menyimpan
daya untuk tetap hidup sebagai lampu darurat.
Lampu jenis ini biasanya kurang awet daripada lampu darurat lainnya.
Penyebab lampu LED mati biasanya terletak pada resistor menuju baterai terbakar.
Kebakaran itu terpicu oleh pengisian daya yang berbarengan dengan saat lampu utama menyala.
Ini karena mengisi daya lampu tersebut ada batas waktunya.
Jika terlalu lama, bisa merusak komponen dalam lampu dan kamu harus memperbaikinya dengan cara:
Mengecek resistor menggunakan multitester.
Angka pada multitester tidak boleh lebih dari 100 ohm, karena resistor berfungsi sebagai pembatas arus.
Kemudian, periksalah dioda bridge.
Jika salah satu dioda putus, maka proses pengisian daya tidak akan berjalan.
Jika dioda bridge rusak, kamu bisa menggantinya dengan yang baru.

6. Baterai Soak

Kerusakan yang terjadi terkadang tidak menyebabkan lampu LED mati total.
Dalam beberapa kasus, kita juga pasti sering menemukan lampu LED yang tiba-tiba menjadi redup.
Nah, kalau mengalami masalah ini, kamu harus cek aki kering.
Aki kering berkekuatan tegangan 6-12 volt DC biasanya menjadi baterai untuk lampu LED.
Begini cara memperbaiki lampu LED karena baterai soak:
Ukur tegangan baterai setelah proses pengisian daya.
Jika tegangan tidak stabil saat lampu LED nyala, artinya daya baterai sudah habis.
Kamu perlu mengganti baterai dengan yang baru.

7. Cara Memperbaiki Lampu LED yang redup


Lampu LED yang redup bisa terjadi karena
beberapa faktor, di antaranya adalah tegangan
yang turun, dioda bridge yang rusak, atau
kerusakan pada resistor.
Jika kerusakan pada dioda bridge, kamu harus
membeli yang baru.
Namun, jika kerusakan terletak pada resistor,
kamu masih bisa memperbaikinya di rumah.
Berikut adalah cara memperbaiki Lampu LED
yang redup:
Bongkar lampu LED.
Ukur tegangan resistornya.
Berikan flux pada titik resistor yang tegangannya turun.
Solder pada titik kapasitor.
Lalu, copotlah kapasitornya.
Gantilah menggunakan kapasitor yang baru.
Setelah itu, pasang kembali lampu LED.
1. Cara memperbaiki lampu LED mati total tanpa gejala apapun

1. Buka casing lampu LED dengan cara diputar


2. Siapkan avometer multitester, elemen solder, dan pinset
3. Tes satu per satu micro LED dengan avometer multitester. Jika ada micro LED yang tak menyala, artinya
micro LED tersebut putus. Jika salah satu micro LED putus, maka semuanya tak akan bekerja
4. Tandai micro LED yang tak menyala
5. Apabila tak ada avometer multitester, lihat secara kasat mata bercak hitam gosong pada bagian micro
LED
6. Apabila terdapat bercak hitam, artinya micro LED tersebut putus. 
7. Lepas bagian komponen luar LED
8. Letakkan komponen LED di elemen solder, dengan posisi micro LED yang telah ditandai (atau berwarna
gosong) berada tepat di atasnya 
9. Copot micro LED yang putus menggunakan pinset
10. Setelah micro LED terlepas, satukan kedua posisi positif dan negatif menggunakan solder. Hal ini
berfungsi sebagai jalur untuk menghidupkan micro LED yang lain
11. Letakkan kembali bagian komponen luar ke dalam body lampu
12. Lampu LED pun akan menyala kembali

2. Cara servis lampu LED yang mati total akibat elco (kapasitor elektrolit)
sudah tak baik

Sudah melakukan langkah-langkah di atas, tapi lampu masih belum mau


menyala? Bisa jadi kesalahan ada pada elco atau kapasitor elektrolit
menggembung. Lakukan langkah ini jika memang hal tersebut menjadi
pemicunya.
1.  Buka komponen luar dan periksa komponen dalam pada lampu
2. Uji kerusakan elco dengan menggunakan avometer multitester
3. Hubungkan kutub positif negatif avometer ke kutub positif negatif elco
4. Jika alat avometer tak menunjukkan angka kiloohm, maka artinya elco harus diganti
5.  Jika elco tak berfungsi dengan baik, ganti dengan elco baru yang berukuran sama dan nilai yang sama
6. pasang kembali Elco sesuai dengan posisi kutubnya
7. Lampu LED rumah pun akan menyala kembali!

3. Cara memperbaiki lampu LED yang jeglek saat dihidupkan

Seringkali juga terjadi ketika kita hendak menyalakan lampu, listrik di rumah malah turun.
Apabila hal tersebut terjadi karena lampu LED, cara memperbaikinya adalah dengan mengganti dioda
bridge.
Dioda bridge merupakan komponen untuk mengarahkan arus bolak-balik menjadi arus searah.

4. Lampu redup karena baterai lampu LED soak

Selain mati totall, lampu LED juga kerap tiba-tiba menjadi


redup.
Ketika hal ini terjadi, penyebab lampu LED mati meredup
adalah karena baterai soak.
Yang harus dicek adalah bagian aki.
Aki kering berkekuatan tegangan 6-12 volt DC biasanya
digunakan sebagai baterai lampu LED.
Lakukanlah langkah berikut ini jika terjadi baterai lampu
soak:
- Ukur tegangan baterai setelah mengisi daya baterai
- Apabila tegangan tidak stabil saat lampu dinyalakan, artinya daya baterai sudah habis
- Ganti baterai dengan yang baru jika terjadi hal ini.

5. Satu bagian lampu LED saja yang mati


Ketika lampu LED mati total, bisa jadi ternyata hanya satu lampu saja yang mati.
Untuk memperbaiki kerusakan lampu seperti ini, lakukan sejumlah hal berikut:
- Gunakan obeng untuk mencungkil LED yang mati
- Satukan dua kaki LED yang mati menggunakan kabel
- Lampu LED akan hidup seperti semula

6. Memperbaiki lampu LED yang redup


Salah satu faktor terbesar penyebab lampu LED redup adalah
karena dioda bridge yang rusak, atau kerusakan pada resistor.
Apabila penyebabnya karena dioda bridge rusak, maka kamu
mau tak mau harus mengganti lampu LED.
Namun apabila penyebabnya ada pada resistor, kamu bisa
memperbaikinya di rumah.
Berikut caranya:
- Bongkar lampu LED
- Ukur tegangan resistornya
- Berikan flux pada titik resistor yang turun tegangannya
- Solder pada titik kapasitor, dan copot kapasitornya.
- Gantilah kapasitor menggunakan kapasitor baru
- Pasang kembali lampu LED.
Berkenalan Dengan Rangkaian Lampu Emergency
Semua alat elektronik tersusun dari rangkaian listrik atau rangkaian komponen. Begitu juga
dengan lampu LED emergency, ada rangkaian komponen yang
menyusunnya agar berfungsi dengan baik.

Komponen yang menyusun rangkaian lampu emergency


Komponen penyusun lampu emergency sebenarnya cukup
umum dan mudah didapatkan. Bisa kalian dapatkan di toko
listrik atau cukup dengan menggunakan mesin pencarian di
internet.
Mau lebih murah lagi?
Kalian terkadang bisa memperolehnya dengan mencabut
komponen yang masih bisa dipakai dari peralatan elektronik
yang sudah tidak terpakai atau rusak.
Nah, sebelum mencoba membuat lampu emergency sendiri,
kita kenalan dulu yuk dengan rangkaian lampu emergency itu
sendiri!
Secara umum ada dua bagian penyusun rangkaian lampu emergency:
Rangkaian pengubah arus listrik dari AC menjadi DC
Rangkaian lampu LED Emergency

Rangkaian pengubah dari AC ke DC


Lampu emergency memiliki 2 fungsi atau peran, yaitu sebagai berikut :

1. Tetap bisa menyala dalam kondisi ada sumber listrik (PLN) >> di sinilah diperlukan rangkaian
pengubah arus AC menjadi DC
2. Tetap bisa menyala dalam kondisi tidak ada sumber listrik (menggunakan baterai)
Listrik dari PLN biasanya merupakan listrik dengan arus bolak-balik atau Alternating Current (AC),
sedangkan kebanyakan peralatan elektronik menggunakan listrik dengan arus searah
atau Direct Current (DC).

Sehingga diperlukan rangkaian komponen yang bisa merubah arus listrik dari bolak-balik ke searah atau
lebih kita kenal dengan AC ke DC.

Terdapat dua alternatif untuk mengubah listrik dari AC ke DC:

1. Menggunakan trafo dan dioda

Rangkaian pengubah arus AC menjadi DC menggunakan trafo dan dioda


Coba kalian lihat gambar skema lampu emergency di atas. Pada rangkaian tersebut listrik AC yang masuk
tegangannya 230V dan keluaran akhir merupakan listrik DC tegangannya 12V.

Komponen yang digunakan adalah:


a. Transformator atau Trafo

Contoh trafo pada rangkaian pengubah arus AC ke DC


Trafo pada rangkaian lampu emergency berguna untuk
menurunkan tegangan, misalnya dari 230V menjadi 12V.
Tetapi ingat bahwa arus yang mengalir masih merupakan
listik dengan arus AC.

Pada saat menggunakan transformator perhatikan mana


yang merupakan bagian masukan atau input listrik dan
bagian yang menjadi outputnya.

Contoh simbol trafo pada rangkaian pengubah arus AC ke DC


Penjelasan penamaan komponen T1 230V-13V (lihat gambar):

 T1 : transformator / trafo ke 1
 230V – 13V : trafo berfungsi sebagai penurun tegangan dar 230V ke 13V

b. Dioda
Nah, arus listrik yang masih berupa arus AC dari transformator harus dilanjutkan ke dioda supaya arusnya
berubah jadi DC.

Contoh dioda
Dioda berfungsi untuk menyearahkan arus listrik yang bolak balik (AC) menjadi searah (DC). Dioda akan
disusun membentuk formasi bridge converter, yang merupakan formasi penting untuk menyearahkan listrik
dari 13V AC menjadi 13V DC.

Hal ini bisa terjadi karena dioda merupakan komponen yang hanya memungkinkan arus listrik hanya ke satu
arah sesuai dengan cara kita memasang komponen tersebut.

Contoh simbol dioda pada rangkaian listrik


Penjelasan penamaan komponen D1,D2,D3, D4, dan 1n4007 (lihat gambar):

 D1, D2, D3, D4 : menunjukkan dioda ke 1 hingga ke 4


 1n4007 : jenis dioda yang digunakan
Contoh dioda dengan ilustrasi arah arus listrik dan simbolnya
Dari gambar di atas, terlihat ring atau garis yang berwarna lebih cerah
(silver). Warna ini biasanya menunjukkan arah katode (-), jadi jangan lupa
untuk memperhatikan arah pemasangan dioda ya! Jangan sampai terbalik.

c. Kapasitor
Resistor untuk lampu LED, tegangan AC akan ditampung dan diubah
menjadi aliran DC yang lebih stabil.

Kapasitor digunakan untuk menyimpan sebagian kecil dari arus listrik yang melaluinya, sehingga
memastikan hasil pasokan listrik DC yang lebih konsisten atau terus menerus.
Kapasitor 1000uF/25V teknologi through hole
Coba lihat gambar, pada kapasitor terdapat indikator garis biru bertanda
negatif (-). Tanda itu menunjukkan kaki dengan kutub negatif dari kapasitor
tersebut.

Contoh simbol kapasitor pada rangkaian listrik


Penjelasan penamaan komponen C1 – 1000uF / 25V:

 C1 : kapasitor ke 1
 1000uF : menunjukkan kapasitas dari kapasitor yang digunakan,
dalam satuan mikro-Farad
 25V : voltase / tegangan kerja dari kapasitor

d. Integrated Circuit (IC)


Integrated Circuit atau dikenal sebagai IC, merupakan perkembangan dalam dunia elektronika.
Sederhananya, IC merupakan komponen "all in one", dimana di dalamnya terdapat komponen-komponen
yang sudah dipasangkan sesuai dengan tujuan khusus IC tersebut.

IC sangat mempemudah penggunaan karena akan menyederhanakan secara keseluruhan fisik dari
rangkaian yang akan dibuat.
Contoh IC LM2940-12V

Contoh simbol IC pada rangkaian pengubah arus AC ke DC


Penjelasan penamaan komponen IC1 – LM2940-12V:

 IC1 : Integrated Circuit / IC ke 1


 LM2940 : tipe IC yang digunakan
 12V : menunjukkan Voltase kerja IC tersebut

Diagram IC LM2940-12V
Pin / kaki pada IC memiliki fungsi yang berbeda-beda, contohnya pada gambar diagram di atas. Jangan
sampai salah posisi dalam memasangkan kaki-kaki IC.

Dalam rangkaian lampu emergency, fungsi dari IC yang digunakan adalah untuk meregulasi atau mengontrol
tegangan listrik yang mengalir pada rangkaian. Misalnya, harus stabil sebesar 12V.

Kestabilan voltase diperlukan karena sebagian besar komponen dalam peralatan elektronika membutuhkan
tegangan yang sesuai dengan spesifikasi. Apabila kurang atau terlalu tinggi maka beresiko merusak
komponen lainnya.

2. Menggunakan IC sepenuhnya tanpa transformator

Untuk mengubah arus dari AC menjadi DC, kalian juga bisa menggunakan IC sepenuhnya tanpa trafo.

Dibandingkan dengan rangkaian sebelumya (rangkaian pengubah arus AC menjadi DC menggunakan trafo
dan dioda), ukuran rangkaian pengubah arus AC-DC yang menggunakan IC akan menjadi lebih kecil
dibanding menggunakan trafo.
Rangkaian pengubah listrik AC menjadi DC menggunakan IC
Selain menggunakan IC, ada komponen lain yang digunakan yaitu : dioda, kapasitor, sekering, dan
transistor.

a. Integrated Circuit (IC)

Contoh IC SR037
Pada gambar rangkaian pengubah arus AC menjadi DC menggunakan IC di atas, digunakan IC dengan tipe
SR03x, tipe ini memiliki fungsi khusus untuk menurunkan tegangan dari 220V menjadi 3,3V ataupun 5V
tergantung jenis ICyang digunakan; antara SR036 atau SR037.

b. Fuse / Sekering
Simbol fuse /sekering pada rangkaian listrik
Penjelasan penamaan komponen F1 315mA T:

 F1 : sekering yang ke 1
 315mA : besaran arus yang bisa melalui sekering yang digunakan,
dalam satuan mili Ampere
 T : menunjukkan kecepatan terputusnya sekering saat arus berlebih melalui rangkaian
Sekering dalam rangkaian berfungsi untuk membatasi arus listrik yang dapat masuk kerangkaian, dan
berfungsi sebagai pengaman untuk komponen elektonik lainnya.

c. Transistor
Simbol transistor pada rangkaian pengubah arus AC ke DC
Penjelasan penamaan komponen T1 VN2460N8:

 T1 : transistor ke 1
 VN2460N8 : jenis transistor yang digunakan
Secara umum, trasnsistor merupakan komponen yang befungsi seperti
saklar, yaitu untuk memutus atau menyambung arus listrik yang melewati
rangkaian. Bisa juga disebut sebagai penstabil tegangan listrik. Hal ini
terjadi secara otomatis tergntung kondisi yang menjadi pembatas dari transistor yang digunakan.
Tips: dalam penggunaan transistor, dioda, IC, ataupun komponen elektronik lainnya yang tergolong baru
untuk kita gunakan, ada baiknya kita dapat membuka sumber informasi mengenai teknis penggunaan
komponen tersebut atau sering disebut dengan datasheet yang dapat dengan mudah kita peroleh di internet.

Rangkaian lampu emergency

Setelah listrik yang digunakan telah disesuaikan dengan kebutuhan menggunakan rangkaian pengubah arus
listrik, maka komponen penting lainnya adalah rangkaian lampu emergency itu sendiri.

Sebagai contoh dapat kita perhatikan salah satu skema lampu emergency di bawah ini:
Contoh Diagram rangkaian / skema lampu
emergency
Dari skema lampu emergency tersebut terlihat
bahwa sumber listrik yang berarus DC
diperoleh dari charger untuk handphone (HP),
trik ini bisa kita gunakan untuk mempermudah
perakitan komponen penyusun lampu
emergency sehingga tidak memerlukan
komponen pengubah arus AC menjadi DC.

Namun rangkaian ini juga sangat


memungkinkan untuk digabung dengan
rangkaian pengubah arus listrik dari AC ke DC yang sesuai.

Komponen yang digunakan untuk menyusun rangkaian lampu emergency antara lain sbb.

1. Dioda
Simbol dioda pada rangkaian lampu emergency
Dari diagram rangkaian tersebut dapat kita tentukan rangkaian tersebut
menggunakan 3 buah dioda yang bertipe 1N4007.

Fungsi dioda adalah untuk menyearahkan arus listrik dan menurunkan tegangan
yang masuk ke rangkaian berkisar kurang lebih 3.9V, atau dapat dipastikan
dengan mengukur tegangan secara langsung dengan menggunakan multimeter.

2. Transistor

Simbol transistor pada rangkaian lampu emergency LED


Transistor yang digunakan bertipe 2N2907, dalam rangkaian ini transistor
berfungsi seperti saklar. Saat ada arus listrik maka akan mengarahkan arus listrik
untuk mecas baterai yang ada di dalam rangkaian.

3. Resistor
Simbol resistor pada rangkaian lampu emergency LED

Simbol resistor secara umum

Resistor dalam rangkaian berfungsi sebagai beban tambahan dan untuk mengontrol voltase yang melalui
suatu komponen yang dipasangkan secara seri dengan resistor. Resistor dapat juga disebut sebagai
pengaman untuk komponen yang ada pada rangkaian.

4. LED

Dibawah ini merupakan gambar simbol komponen LED.


Simbol komponen LED pada rangkaian lampu
emergency

Simbol komponen LED secara umum

Light Emitting Dioda atau LED, termasuk dalam


komponen dioda. Namun perbedaan LED adalah
dapat menghasilkan cahaya saat arus listrik melalui
komponen ini.

Sama seperti dioda pada umunya, arus listrik hanya


dapat mengalir satu arah, atau dari anoda ke katoda.
LED yang beredar di pasaran juga ada yang berupa LED yang sudah termasuk dengan bagian yang dapat
mengurangi panas dengan cepat atau yang disebut sebagai heatsink, biasanya terbuat dari aluminium.

5. Baterai

Gambar 22. Simbol komponen baterai pada rangkaian


Baterai yang digunakan dalam rangkaian tersebut merupakan baterai dengan
tegangan sebesar 3,7V dan kapasitas sebesar 800mAH (mili Ampere Hour).

Simbol komponen baterai secara umum


Baterai yang digunakan sebaiknya menggunakan tegangan yang sesuai dengan rangkaian.

Apabila tegangan terlalu kecil maka akan beresiko untuk merusak baterai karena rangkaian dirancang untuk
tegangan yang lebih besar.

Sedangkan apabila terlalu tegangan baterai terlalu besar maka resikonya adalah baterai tidak dapat terisi
dengan baik.

Kapasitas baterai juga akan menentukan lama pakai lampu LED emergency saat tidak ada sumber listrik
(PLN). Selain itu kapasitas yang besar akan berpengaruh dalam waktu pengecasan yang diperlukan untuk
mengisi baterai hingga penuh. Semakin besar kapasitas maka akan semakin lama waktu yang diperlukan
untuk pengecasan.

Alternatif Lain untuk Komponen dan Rangkaian

Pembahasan di atas merupakan gambaran secara umum. Apabila diperoleh rangkaian lain untuk
membentuk lampu emergency maka akan sangat memungkinkan bahwa komponen yang digunakan akan
berbeda dari artikel ini.

Banyak juga rangkaian lain yang mungkin sudah menggabungkan dua bagian utama ini (pengubah arah arus
dan rangkaian lampu emergency) secara langsung. Untuk dua bagian utama dalam rangkaian dapat
disesuaikan dengan kebutuhan yang terpenting adalah kedua rangkaian memiliki spesifikasi yang saling
memenuhi.

Apabila komponen elektronik yang disarankan juga tidak bisa ditemukan biasanya masih terdapat alternatif
komponen yang sama namun dengan tipe yang berbeda. Kalian bisa menggunakan komponen yang sedikit
berbeda dengan komponen yang disarankan, yang penting pastikan penggunaan komponen tersebut tidak
beresiko untuk merusak komponen elektronik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai