Anda di halaman 1dari 11

JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

ETNOBOTANI KELAPA
(Cocos nucifera L.) DI WILAYAH DENPASAR DAN BADUNG

(ETNOBOTANY OF COCUNUT (Cocos nucifera L.)


AT DENPASAR AND BADUNG)

Farah Meita Pratiwi, Pande Ketut Sutara farahmeita_pratiwi@yahoo.com


Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran

INTISARI

Kelapa merupakan satu tanaman yang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat dari bagian tanaman kelapa. Penelitian
dilakukan di di beberapa banjar wilayah Denpasar dan Badung dari tanggal 27 Januari sampai 4
Februari 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey eksplorasi dengan
menggunakan kuisioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian tanaman
kelapa yang banyak dimanfaatkan adalah buah 53% ( air bungkak 35%, daging bungkak 12,9 %,
tempurung 4,7%) akar 2%, batang 22%, dan daun sebanyak 23%. Tanaman kelapa tersebut
dimanfaatkan sebagai sarana upakara (31%), obat (24%), bangunan (14%), konsumsi (13%),
kerajinan (2%), bahan bakar (8 %), atap rumah (2 %), sapu lidi (2 %), dan alat rumah tangga (4%).
Kata kunci : etnobotani Cocos nucifera L., survey eksplorasi

ABSTRACT
Coconut is one of an important plant to fulfil human’s life needed. This study was
conducted to determine the benefits of coconut plant parts. The study was conducted in some areas
of Denpasar and Badung from 27 January until 4 February, 2012. The method used in this study
is exploratory survey method by using a questionnaire and interviews. The results showed that the
mostly used parts of the plant are fruit part of 53% (35% bungkak water, bungkak meat 12.9%,
4.7% shell) root 2.3%, 22 % stems, and leaves as many as 23%. The coconut tree is used as an
upakara (31%), drugs (24%), construction (14%), consumer (13%), crafts (2%), fuel (8%), roofs
(2%), broom (2%), and household items (4%). Keywords: Cocos nucifera L. etnobotany,
exploration survey
PENDAHULUAN dan konsepsi budaya kelompok masyarakat,

Etnobotani merupakan cabang ilmu yang dipelajari adalah sistem pengetahuan

yang mendalami hubungan budaya manusia anggotanya dalam menghadapi lingkup

dan alam nabati disekitarnya. Dalam hal ini hidupnya. Jadi data etnobotani adalah data

lebih diutamakan pada persepsi tentang pengetahuan botani masyarakat dan

1
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

organisasinya, bukan data botani taksonomi dapat dibuat berbagai macam kerajinan dan
(Waluyo, 2005). Etnobotani sendiri telah alat rumah tangga. Lidi yang berasal dari
dibatasi khusus botani, antropologi, geografi, tulang daun kelapa dimanfaatkan untuk
arkeologi, ilmu bahasa dan ilmu sejarah yang membuat sapu dan daun kelapa untuk hiasan
semua itu telah mendapat perhatian dalam rumah tangga (Cholifah, 2012).
penelitian etnobotani yang masing-masing Kelapa di Bali yang sering
mempunyai hubungan diperdagangkan di pasar-pasar maupun
disiplin etnobotani. Batasan yang telah warung adalah jenis kelapa yang berwarna
dikemukakan menjelaskan ruang lingkup arah coklat, putih, kuning, dan hijau. Jenis kelapa
penelitian dan pengembangan etnobotani di yang banyak digunakan dan dijual adalah
Indonesia (Djamalui,1998). buah yang tua dan yang masih muda
Kelapa (Cocos nucifera L.) (bungkak), dalam penelitian ini dilakukan
merupakan komoditas strategis yang penelusuran kegunaan (etnobotani) kelapa di
memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat khususnya di daerah Denpasar
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. dan Badung.
Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua
bagiannya oleh manusia sehingga dianggap MATERI DAN METODE
sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi Cara pengambilan sampel penelitian
masyarakat pesisir. Hasil kelapa yang ini menggunakan metode survey eksplorasi
diperdagangkan sejak zaman dahulu adalah (Waluyo, 2005) dengan mengambil secara
minyak kelapa, yang sejak abad ke 17 telah acak lokasi kuisioner di daerah Denpasar dan
dimasukkan ke Eropa dari Asia Badung. Sampling yang digunakan 20
(Setyamidjaja, 2008). Pemanfaatan limbah kuisioner terdiri dari 2 pedagang pasar yaitu
kelapa oleh masyarakat Indonesia dapat Pasar Badung, Pasar Pemecutan dan 6 KK
berupa serabut, tempurung, lidi dan daun rumah penduduk di Desa Peguyangan Kaja
kelapa sebagai bahan kerajinan tangan serta Banjar Saih, Desa Peguyangan Kaja Banjar
alat rumah tangga. Serabut kelapa dapat Pantebel, Desa Kerandan Banjar Penyaitan,
dimanfaatkan menjadi keset. Tempurung Desa Kerandan Banjar Kerandan, Banjar
Tenten, dan Desa Padang Sambian Kelod. Di

2
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

daerah Badung kuisioner diambil di satu 23%


pedagang pasar yaitu Pasar Kuta dan 9 KK
rumah penduduk di 4 Desa 6 Banjar yaitu
53%
Desa Dalung Banjar Pendem, Desa Mengwi
Banjar Pengiasan Mengwi, Desa Mengwi 22%
Banjar Lebah Pangkung, Desa Mengwi gambar persentase diagram lingkaran
Banjar Alangkajeng, Desa Kerobokan Kelod (Waluyo, 2005).
Banjar Dukuh Sari, dan Desa Kerobokan
HASIL
Banjar Semer.
Hasil penelitian kelapa di daerah Denpasar
Penelitian dilaksanakan di pasar
dan Badung menunjukkan seluruh bagian-
Badung, pasar Pemecutan dan rumah
bagian dari tanaman kelapa untuk keperluan
penduduk di sekitar Denpasar dan Badung
sehari-hari. Bagian-bagian tanaman seperti
dari tanggal 27 Januari sampai 4 Februari
buah tua, muda (bungkak), akar, batang, daun,
2012.
tempurung, hingga serabut kelapa dapat
Data hasil kuisioner berupa data
dimanfaatkan sebagai sarana upakara, obat
kuantitatif kemudian
tradisional, maupun untuk kebutuhan rumah
dikelompokkan berdasarkan bagian
tangga. Buah kelapa ( Cocos nucifera L.)
tanaman yang bermanfaat dan untuk
memiliki persentase yang tinggi yaitu 53%,
apa saja dimasyarakat. Kemudian data
air bungkak sebanyak 35%, daging bungkak
ditampilkan dalam bentuk
sebanyak 12,9 %, tempurungnya sebanyak
4,7%, akar sebanyak 2%, batang sebanyak
22%, dan daun sebanyak 23 % (Gambar 1).

Buah

3
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111
ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

Akar

Batang

Daun

2%
Gambar 1. Persentase Bagian Dari Kelapa Yang Dapat
Dimanfaatkan

Upakara

4% 13% Obat

Kerajinan
31%
Bangunan

Bahan Bakar

Atap Rumah

Sapu Lidi

14% Alat Rumah


Tangga
24%
2% Konsumsi

2%

8%

2%

Gambar 2. Persentase Etnobotani Kelapa

4
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111
ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013
Paru-Paru
3% 6% 18% Netralisir
Racun
17%
Obat Batuk
3%
Panas Dalam
18%
Sakit Perut
17% Demam
18% Berdarah
Dehidrasi
Gambar 3 : Persentase Manfaat Air Bungkak
Tensi rendah
Kelapa %), dan alat rumah
tangga (4%) (Gambar 2). mengobati
Bagian-bagian dari tanaman kelapa berbagai macam penyakit. Menurut masyarakat,
oleh masyarakat Denpasar dan Badung dengan meminum air kelapa bungkak dapat
dimanfaatkan untuk berbagai macam menyembuhkan
kebutuhan sehari hari seperti sarana upakara penyakit seperti sakit paru- paru (2 orang),
Masyarakat Denpasar dan Badung netralisir racun (6 orang), obat batuk (1 orang),
banyak menggunakan air bungkak kelapa mengobati panas dalam (6 orang), sakit perut (6
untuk orang), sakit demam berdarah (6 orang),
(31%), obat (24%), bangunan (14%), dehidrasi (4 orang), tensi rendah (1 orang)
konsumsi (13%), kerajinan ( 2 %), bahan (Gambar 3).
bakar (8 %), atap rumah (2 %), sapu lidi (2
dapat dimanfaatkan untuk membuat barang-
PEMBAHASAN barang kerajinan seperti gayung air,
Bagian tanaman kelapa yang paling mangkuk, dan bermacam- macam alat rumah
banyak dimanfaatkan oleh tangga. Selain itu, tempurung kelapa juga
masyarakat Denpasar dan Badung adalah dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
buahnya yang meliputi air 35%, daging buah Arang tempurung kelapa dapat digunakan
12,9 % dan tempurung kelapa 4,7%. sebagai kayu bakar biasa atau diolah menjadi
Produk yang dihasilkan dari arang aktif yang diperlukan oleh berbagai
pengolahan tempurung secara tradisional industri pengolahan

5
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

(Kloppenburg danVersteegh, 1983). anyaman, sapu lidi dan tusuk daging (sate)
Batang kelapa dimanfaatkan (Mardiahhaq, 2011).
sebanyak 14% masyarakat Denpasar dan Masyarakat Denpasar dan Badung
Badung sebagai bahan bangunan. Batang mempergunakan daun kelapa sebagai bahan
kelapa dapat dimanfaatkan untuk membuat dasar untuk membuat banten. Bagian dari
reng pembuat rumah, selain itu batang kelapa banten yang merupakan alas berasal dari daun
pun masih bisa digunakan sebagai alat-alat kelapa muda ( busung, warna putih kuning)

rumah tangga. Misalnya sendok, garpu, atau daun kelapa tua ( slepan, warna hijau

mangkok, dan tempat lilin. Daun kelapa tua). Buah kelapa muda (bungkak) juga

dimanfaatkan oleh masyarakat Denpasar dan digunakan sebagai sarana upakara umat

Badung sebanyak 23% yang dimanfaatkan Hindu di bali. Menurut Suatini dkk.. (2007)

sebagai atap rumah dan sapu lidi. Sedangkan tanaman kelapa di Bali juga banyak dijadikan
sebagai bahan Upakara atau bebantenan,
akar kelapa dimanfaatkan sebanyak 2% oleh
yang merupakan salah satu sarana dalam
masyarakat Denpasar dan Badung untuk
rangkaian pelaksanaan suatu upacara
bahan kerajinan.
keagamaan. Pelaksanaan upakara dalam
Batang kelapa tua dapat dijadikan
suatu upacara keagamaan, dapat diketahui
bahan bangunan, jembatan darurat, kerangka
penggunaannya dengan mengetahui terlebih
perahu dan kayu bakar. Batang yang benar-
dahulu jenis-jenis dari banten serta
benar tua dan kering sangat tahan terhadap
perlengkapan pendukung upakara. Menurut
sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang
Wijayananda (2011) bungkak nyuh gading
dijadikan mebel dapat diserut sampai
(kelapa genjah kuning) digunakan dalam
permukaannya licin dengan tekstur yang
banten prayascita yang digunakan sebagai
menarik . Daun kelapa dapat dibuat menjadi
sarana untuk pembersihan dan mensucikan
berbagai macam kerajinan. Misalnya, hiasan
bangunan, peralatan elektonik atau kendaraan
janur, keranjang sampah, sapu lidi, tatakan,
yang baru dibeli dan sebagai sarana
tempat buah, dan sebagai atap rumah. Selain
pengelukatan atau pensucian diri. Demikian
daunnya, tulang daun kelapa genjah atau
halnya dengan bungkak nyuh bulan dengan
sering disebut lidi dapat dijadikan barang
buah berwarna putih banyak digunakan dalam

6
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

pelaksanaan upacara padudusan, sedangkan Orang-orang di daerah pedesaan


bungkak nyuh gadang dan bungkak coklat Nigeria Selatan telah menggunakan batang
juga dapat digunakan sebagai sarana kelapa tua untuk jendela dan kusen pintu. Itu
penglukatan (Lembaga Pengabdian Kepada dilakukan ketika hasil kelapa cenderung
Masyarakat, 2004). Menurut Suparta (2000) menurun. Batang-batang kelapa yang
dalam Purwanto (2000) upacara Pedudusan ditebang kemudian digunakan sebagai
Alit dan Padudusan Agung, yang merupakan bangunan berbasis kayu material. Ajibola dan
pemujaan terhadap pancadewata dan Dewata Falade telah menyelidiki bahwa kayu kelapa
Nawangsa, akan digunakan lima atau dan sabut kelapa memilik sifat termal,
sembilan jenis kelapa berdasarkan warnanya sehingga menetapkan bahwa minyak dan
seperti nyuh gading di barat, untuk Dewa serabut kelapa yang baik termal isolator (Etuk
Mahadewa. Nyuh bulan (warna putih) di et all, 2005).
timur untuk Dewa Iswara, nyuh gadang di Selain sebagai sarana upacara,
utara untuk Dewa Wisnu, nyuh udang di masyarakat juga memanfaatkan bungkak
selatan untuk Dewa Brahma. kelapa genjah sebagai usada Bali. Usada
Pada buah kelapa yang sudah tua, adalah pengetahuan pengobatan tradisional
masyarakat biasanya memarut daging buah Bali, sebagai sumber konsep untuk
kelapa kemudian memerasnya untuk memecahkan masalah di bidang kesehatan.
dijadikan santan. Santan juga bisa dibuat Dengan menguasai konsep usada tersebut dan
menjadi minyak kelapa yang digunakan memanfaatkannya dalam kerangka
masyarakat untuk memasak didapur. Pada konseptual di bidang pencegahan,
buah kelapa yang masih muda (bungkak), pengobatan, rehabilitasi serta penelitian
masyarakat Denpasar dan Badung berguna untuk mengembangkan ilmu
mengolahnya menjadi makanan yaitu lawar pengetahuan dan teknologi di bidang
klungah. Lawar klungah merupakan makanan kesehatan (Prastika,2012).
khas Bali yang dibuat dari campuran daging Usada berasal dari kata “ausadhi”
klungah (batok kelapa muda) dengan bumbu (bahasa sansekerta) yang berarti tumbuhan
lengkap Bali. yang berkhasiat obat. Menurut Nala (2000)
dalam Kriswiyanti (2005) usada Bali

7
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

merupakan suatu pengetahuan pengobatan dikembangkan sebagai minuman isotonik,


yang disusun berdasarkan suatu acuan karena secara alami air kelapa mempunyai
tertentu digabungkan dengan pengalaman komposisi mineral dan gula yang sempurna
praktik pengobatan di Bali selama ratusan sehingga mempunyai keseimbangan
tahun. elektrolit seperti cairan tubuh manusia
Masyarakat Denpasar dan Badung (Pengembangan Inovasi Pertanian, 2011).
lebih cenderung menggunakan air bungkak Suku Sougb di Kabupaten Manokwari
untuk mengobati sakit perut, menetralisir Irian Jaya, memanfaatkan tanaman kelapa
racun dalam tubuh, kekurangan cairan tubuh sebagai sarana pengobatan tradisional. Air
(dehidrasi), sakit paru- paru, obat batuk, buah kelapa dipercaya dapat dimanfaatkan
mengobati panas dalam, sakit demam untuk mengobati penyakit serampah atau
berdarah, dan mengobati tensi rendah. lebih dikenal dengan penyakit campak. Cara
Dalam usada Bali , dengan meminum mengobatinya yaitu dengan meminum
langsung air bungkak dapat mengobati langsung air kelapa muda tanpa
berbagai macam penyakit seperti sakit mencampurnya dengan bahan-bahan yang
kuning, dapat menggantikan infus glukosa lain ( Wanggai dan Nurhaidah 2000, dalam
garam, muntah-muntah, menaikkan sirkulasi Purwanto, 2000). Dalam ramuan tradisional
darah dalam ginjal, dan sebagai penawar Jawa dan Madura, air kelapa diminum
racun. Untuk mengobati sakit kuning, dapat sebanyak mungkin. Kemudian jahe yang telah
diminum dengan mencampurkan isi kelapa diparut dan minyak tanah diremas-remas
dengan kemudian digosokkan dipunggung untuk
menambahkan gula batu (Putra dkk..2011). menetralisir racun di dalam tubuh (Darmojo,
Air kelapa atau dicampur dengan 2003).
santan dapat pula digunakan untuk mengobati Air kelapa muda mengandung air
penyakit cacing usus, kolera, muntah-muntah, 95,5%, protein 0,1%, lemak kurang dari
serta gatal-gatal yang disebabkan oleh 0,1%, karbohidrat 4,0%, abu 0,4%,
penyakit cacar, campak, dan penyakit kulit mengandung vitamin C 2,2-3,4 mg/100 ml
lainnya. Air kelapa juga mempunyai potensi dan vitamin B kompleks yang terdiri atas
besar untuk asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, asam

8
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

folat, vitamin B1, dan sedikit piridoksin. %, tempurungnya sebanyak 4,7%)


Kandungan mineral air kelapa terdiri atas akar 2,3%, batang 22,3%, dan daun

kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, sebanyak 23,5%.

tembaga, fosfor, sulfur, dan klorin. 2. Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.)

Kandungan mineral K pada air kelapa adalah dimanfaatkan oleh masyarakat

yang tertinggi, baik pada air kelapa tua Denpasar dan Badung sebagai sarana

maupun air kelapa muda. Mengkonsumsi upakara (31%), obat (24%, (sakit

mineral K yang tinggi dapat menurunkan perut 18%, demam berdarah 18%,

hipertensi, serta membantu mempercepat dehidrasi 18%)), konsumsi (13%),


kerajinan (2%), bangunan (14%),
absorpsi obat-obat dalam darah. Jika air
kelapa dikombinasikan dengan daging kelapa bahan bakar (8%), atap rumah (2%),
sapu lidi (2%), dan alat-alat rumah
muda tentu akan memberikan nilai gizi yang
tangga (4%).
lebih baik, karena daging kelapa muda
mengandung 15 jenis asam amino, 10 di
DAFTAR PUSTAKA
antaranya termasuk asam amino esensial
(Pengembangan
Cholifah . 2012. Potensi Kabupaten
Inovasi Pertanian, 2011) Wonosobo
Available at :
KESIMPULAN http://www.kabupatenwonosobo.com
/index.php?modul=potensi&cat=PsK
Adapun kesimpulan dari ebun&catid=323112194223 Opened
hasil penelitian yang berjudul Etnobotani : 06.02.2012
Kelapa (Cocos nucifera L.) di Wilayah
Darmojo. S. 2003. Penyembuhan
Denpasar dan Badung adalah : Ramuan Tradisional Jawa,
Madura, Bali, Cina. Absolut.
1. Bagian-bagian dari tanaman kelapa Yogyakarta.
(Cocos nucifera L.) yang dapat
Djamalui, Victor P. 1998. Jenis-Jenis
dimanfaatkan oleh masyarakat di Tumbuhan Berkayu dan
daerah Denpasar dan Badung adalah Pemanfaatannya Dalam Kehidupan
Suku Sougb di Desa Sururey
buah 53% ( air bungkak sebanyak Kecamatan Sururey Kabupaten Dati
35%, daging bungkak sebanyak 12,9 II Manokwari

9
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

Available at : dari Segi Kesehatan Smallcrab


http://www.papuaweb.org/unipa/dlib Online.html Opened : 05.02.2012
-s123/djamalui/s1.PDF
Opened : 05.02.2012 Prastika, I Nyoman. 2012. “Usada”
Kriswiyanti, E. 2005. Bahan Ajar Pengobatan Tradisional Bali
Etnobotani. Jurusan Biologi, F. Available at
MIPA, UNUD. Denpasar. :http://www.unhi.ac.id/file/Artikel/U
sada,_Pengobatan
Etuk. S.J., Akapablo. L.F., Akapablo.K.E. _Tradisional_Bali_Prastika-1.pdf
2005. Determination Of Thermal Opened : 06.02.2012
Properties of Cocos nucifera Trunk
For Predicting Temperatur Variation Purwanto,Y,. Eko Baroto Walujo. 2000.
With Its Thinkness. Department of Prosiding Seminar Nasional
Physics, University of Uyo, Uyo, Etnobotani III (Kebijakan Masyarakat
Nigeria Dalam Jurnal The Arabian Lokal Dalam Mengelola dan
Journal for Science and Engineering, Memanfaatkan Keanekaragaman
Volume 30, Number 1A. Hayati Indonesia). Lab. Etnobotani,
Balitbang Botani, Puslitbang Biologi
Kloppenburg, J., Versteegh. 1983. Petunjuk – LIPI.
Lengkap Mengenai Tanam-tanaman
di Indonesia (dan Khasiatnya sebagai Putra, K.G.D., Eniek Kriswiyanti., M.Oka
Obat-obatan Tradisional). Jilid 1. Bag. Adi Parwata. 2011. Aplikasi Dalam
Botani. CD. R. S. Bethesda dan Andi Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Offset. Yogyakarta. Universitas Udayana Denpasar.

Lembaga Pengabdian Kepada


Masyarakat(LPM) . 2004. Taman
Gumi Banten. Ensiklopedia
Tanaman Upakara.Udayana Press, Setyamidjaja, Djoehana. 2008. Bertanam
Universitas Udayana-Bali Kelapa. Kanisius. Yogyakarta.
Mardiahhaq, F. 2011. Mafaat pohon kelapa. Suatini, Ida Ayu., A.A.Kompiang Oka
Available at : Sujana. 2007. Sistem Informasi
http://finamardiahhaq.blogspot.com/ Bebantenan Ditinjau Dari Jenis-Jenis
2011/04/manfaat-pohon-kelapa.html
Banten Dan Perlengkapannya.
Opened : 19.02.2012
Jurusan Teknik Elektro Universitas
Udayana. Kampus Bukit Jimbaran
Pengembangan Inovasi Pertanian. 2011.
Bali.
Kandungan buah kelapa dilihat dari
segi kesehatan. Available at:
http:Kandungan Buah Kelapa dilihat Waluyo, E.B. 2005. Pengumpulan data
Etnobotani.LIPI Bogor.

10
JURNAL SIMBIOSIS I (2) : 102- 111 ISSN : 2337-7224
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana September 2013

Wijayananda, Ida Pandita Mpu Jaya. 2011.


Banten Prayascita Available
at :
http://sejarahharirayahindu.blogspot.
com/2011/11/banten-prayascita.html
Opened : 05.02.2012

Solechah, I., Hayati, A., & Zayadi, H. (2021). Studi Etnobotani Kelapa (Cocos
nucifera) di Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten
Indramayu. SCISCITATIO, 2(2), 90-97.
ISO 690

11

Anda mungkin juga menyukai