Anda di halaman 1dari 25

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat waktu,

kesehatan dan lindungan-Nya sehingga kami dapat menyususn Laporan Hasil

Pelaksanaan Kursus Tani di WKPP Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten

Sidenreng Rappang.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil Kursus Tani yang telah dilaksanakan di

Desa Bulo. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap

dan keterampilan petani, sehingga mampu melaksanakan dan menerapkan teknis

budidaya jagung yang lebih baik serta mampu membuat pupuk organik dan pestisida

sendiri agar dapat meningkatkan produktivitas usahataninya.

Kami menyadari kalau Laporan ini sangat sederhana, olehnya itu saran dan

keritik serta informasi yang sifatnya membangun sangat kami nantikan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membimbing kami dalam penyusunan

Laporan Hasil Pelaksanaan Kursus Tani ini, kami tak lupa mengucapkan banyak terima

kasih semoga mendapat pahala yang setimpal dari Allah Yang Maha Kuasa. Amin.

Krueng Sabee, 2021


Penyusun

RITA YUSEPA, S.PT.


NIP. 19830725 2011 2 001

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Kata Pengantar ii

Daftar isi iii

BAB I PENDHULUAN 1

BAB II TUJUAN DAN SASARAN -------------------------------------------------- 2

2.1. Tujuan 2
2.2. Sasaran 2

BAB III PELAKSANAAN 3

3.1. Waktu Pelaksanaan 3


3.2. Metode 3
3.3. Out Put 3
3.4. Penyelenggara 4
3.5. Pelaksanaan Kegiatan 4

BAB IV HASIL PELAKSANAAN ---------------------------------------------------- 11

4.1. Tingkat Kehadiran 11


4.2. Bahan Pembelajaran 11
4.3. Hasil Pertemuan Kursus Tani ---------------------------------------------------- 11
4.4. Masalah dan Pemecahan Masalah ----------------------------------------------- 13

BAB V PENUTUP 14

LAMPIRAN 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam rangka mensukseskan kagiatan Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan

produksi padi, jagung dan kedele tahun 2015 khususnya di WKPP Desa Bulo, maka

perlu dilaksanakan Kursus Tani untuk menambah pengetahuan, sikap dan keterampilan

para petani dalam upaya membantu para petani dan keluarganya sehingga mampu

meningkatkan produktivitas usahataninya, serta meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraannya.

Di WKPP Desa Bulo Kursus Tani untuk Komoditi Jagung dilaksanakan pada

Kelompok Tani Lompo Cempa yang diikuti oleh pengurus dan anggota kelompok serta

pengurus Gapoktan Mabbulo Sipeppa. Adapun materi yang akan dibahas adalah materi

yang berkaitan dengan teknik budidaya jagung, pembuatan pupuk organik dan

pembuatan pestisida nabati.

Petani yang menjadi peserta dalam Kursus Tani ini diharapkan dapat

mengajarkan ilmu yang didapatkan ke petani lain sehingga penyebaran informasi dan

teknologi yang bisa meningkat produksi lebih cepat, khususnya di WKPP Desa Bulo

Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang.

1
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN

2.1 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Kursus Tani ini adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta


 Peserta mampu melaksanakan, menerapkan teknis budidaya jagung yang
lebih baik serta mampu membuat pupuk organik dan pestisida sendiri
sehingga dapat meningkatkan produktivitas usahataninya.

2.2 Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Kursus

Tani di kelompok tani Lompo Cempa Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten

Sidenreng Rappang dengan peserta sebanyak 20 orang selama 4 (empat) hari.

2
BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Kursus Tani ini telah dilaksanakan selama 4 (empat) hari di rumah

bendahara kelompok tani Lompo Cempa, Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang

Kabupaten Sidenreng Rappang. Adapun waktu pelaksanaan Kursus Tani tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Pertemuan hari pertama Selasa, 15 September 2015

2. Pertemuan hari kedua Selasa, 22 September 2015

3. Pertemuan hari ketiga Selasa, 29 September 2015

4. Pertemuan hari keempat Rabu, 30 September 2015

3.2 Metode

Pelaksanaan Rembug Tani di Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang Kabupaten

Sidenreng Rappang ini dilakukan dengan menggunakan metode Pembelajaran Orang

Dewasa yaitu ceramah, diikuti dengan dengar pendapat, diskusi dan praktek.

3.3 Out Put

Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta, sehingga mampu

melaksanakan dan menerapkan teknis budidaya jagung yang lebih baik serta mampu

membuat pupuk organik dan pestisida sendiri agar dapat meningkatkan produktivitas

usahataninya.

3
3.4 Penyelenggara

 Kepala BP3K Kecamatan Panca Rijang

 Pimpinan Pertanian Kecamatan Panca Rijang

 Penyuluh pendamping UPSUS komoditi Jagung di WKPP desa Bulo

3.5 Pelaksanaan Kegiatan

3.5.1 Pertemuan Hari Pertama

Hari pertama pelaksanaan Kursus Tani di WKPP Desa Bulo berisi materi teknis

budidaya jagung yaitu :

 Persiapan benih

 Pengolahan tanah/TOT

 Penanaman

 Pemeliharaan tanaman

 Panen dan Pasca Panen

3.5.2 Pertemuan Hari Kedua

Hari kedua berisi materi dan praktek pembuatan pupuk organik padat (bokhasi)

yang berasal dari limbah pertanian. Adapun proses pembuatan pupuk organik padat

(bokhasi) yang dipraktekkan dalam kursus tani ini adalah :

4
A. BAHAN DAN ALAT :

a. Bahan :

1) Jerami 20 Kg.

2) Dedak 20 Kg.

3) Kotoran hewan 20 Kg.

4) Sekam 20 Kg.

5) EM4 1 Liter.

6) Molases atau air gula 1 Liter dan air secukupnya.

b. Alat :

1) Ember

2) Timbangan

3) Gembor

4) Karung goni/Terpal

5) Skop/sendok besar untuk mengaduk bahan

Gambar 1. Bahan pembuatan pupuk Bokhasi

5
B. CARA PEMBUATAN :

1. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses dan air dengan perbandingan 1

ml : 1 ml :1 liter air.

2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.

3. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga

terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka

tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka

adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).

4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm.

Gundukan selanjutnya ditutup dengan terpal selama 3-4 hari. Selama dalam

proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50

o C, maka terpal penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya

gundukan ditutup kembali.

5. Setelah empat hari terpal dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil

jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan

ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika

dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.

6. Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin

disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu

dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering

bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.

6
C. PENGGUNAAN :

Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan

mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk

diaplikasikan di lahan sawah.

3.5.3 Pertemuan Hari Ketiga

Hari ketiga berisi materi dan praktek pembuatan pupuk organik cair (POC)

yang berasal dari limbah pasar. Adapun proses pembuatan pupuk organik cair (POC)

yang dipraktekkan dalam kursus tani ini adalah :

A. BAHAN DAN ALAT :

a. Bahan :

1. Limbah pasar (buah dan sayuran), 10 kg

2. Cairan molase 500 ml atau 0,5 kg gula pasir dilarutkan dgn air 500 ml

3. EM4 500 ml

4. Air secukupnya

b. Alat :

1) Ember tertutup untuk 20 liter

2) Karung serat sintetis ukuran 50 kg (karung bekas pupuk)

3) Gelas ukur

4) Tali pengikat

7
Gambar 2. Bahan pembuatan pupuk organik cair (POC)

B. CARA PEMBUATAN :

1. Masukkan limbah pasar yang telah dipotong-potong ke dalam karung dan tekan

sampai padat, lalu ikat. Beri lobang pada karung

2. Masukkan karung, molases dan EM4 ke dalam ember, dan tambahkan air bersih

hingga bahan terendam seluruhnya.

3. Berikan beban diatas karung tersebut agar tidak mengapung. Tutup rapat hingga

udara tidak dapat masuk.

4. Simpan selama 7-10 hari di tempat teduh dan terhindar dari sinar matahari

langsung.

5. Setelah proses fermentasi selesai, angkat karung dan pisahkan dari larutan media.

6. Pupuk organik cair sudah dapat digunakan:

8
C. PENGGUNAAN :

Untuk pemupukkan daun dengan penyemprotan 100:1 (500 ml air : 5 ml Pupuk

organik cair). Untuk pemupukkan akar dengan menyiramnya 500:1 (5 lt air : 10 ml

Pupuk organik cair). Untuk mengurangi bau khas pupuk cair organic dapat dicampur

dengan perasan air jeruk citrun atau daun pandan.

3.5.4 Pertemuan Hari Keempat

Pada hari keempat berisi materi dan praktek pembuatan pestisida nabati.

Adapun proses pembuatan pestisida nabatai yang dipraktekkan dalam kursus tani ini

adalah :

A. BAHAN :

1. Bawang Putih 3 Siung

2. Lombok Kecil 1 genggam

3. Sabun colek ½ sendok makan

Gambar 3. Bahan pembuatan pestisida nabati

9
B. CARA PEMBUATAN :

Campurkan 3 siung bawang putih yang sudah dikupas dengan segenggam

lombok kecil dan rebus dalam panic air. Tambahkan ½ sendok makan sabun colek, aduk

rata kemudian biarkan selama sehari.

C. PENGGUNAAN :

Saring cairan tersebut dan gunakan 2 cangkir larutan untuk satu kali

penyemprotan. Bawang putih merupakan insektisida, fungisida dan penolak hama.

Gunakan larutan ini untuk aphid (kutu daun), ulat bulu, dan ngengat. Bawang

putih dan cabe secara alami akan menolak banyak serangga.

10
BAB IV HASIL PELAKSANAAN

4.1. Tingkat Kehadiran Peserta

Kegiatan Kursus Tani di WKPP Desa Bulo Kecamatan Panca Rijang diikuti 20

Orang peserta yang terdiri dari anggota kelompok tani dan Gapoktan.

4.2. Bahan Pembelajaran

Bahan yang disampaikan adalah :

4.2.1. Contoh benih bermutu dan bersertifikat

4.2.2. Contoh Herbisida yang digunakan pada pengolahan tanah/TOT

4.2.3. Contoh pestisida yang digunakan pada pengendalian hama dan penyakit

4.2.4. Limbah pertanian yang bisa digunakan dalam pembuatan bokhasi

4.2.5. Limbah pasar yang bisa digunakan pada pembuatan pupuk organik cair

4.2.6. Mikroorganisme pengurai

4.2.7. Molases

4.2.8. Bahan pembuatan pestisida nabati

4.3. Hasil Pertemuan Kursus Tani

4.3.1. Pertemuan Pertama

1) Peserta dapat mengetahui jenis-jenis benih yang bermutu dan keuntungan

menggunakan benih bermutu

2) Peserta dapat memgetahui tentang cara pengolahan tanah yang baik dengan

sistem olah tanah sempurna dan tanpa olah tanah (TOT).

11
3) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta tentang jarak

tanam, waktu tanam dan cara tanam dengan menggunakan alat tanam.

4) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta dalam

pemeliharaan tanaman seperti penyiangan, pemupukan dan pengendalian

OPT.

5) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta tentang panen

dan penanganan pasca panen yang baik.

4.3.2. Pertemuan Kedua

1) Peserta mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk

organik padat (Bokhasi).

2) Peserta bersama-sama praktek membuat pupuk bokhasi

3) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta tentang

pembuatan pupuk bokhasi, manfaat dan cara mrnggunakannya.

4.3.3. Pertemuan Ketiga

1) Peserta mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk

organik cair (POC).

2) Peserta bersama-sama praktek membuat pupuk organik cair (POC).

3) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta tentang

pembuatan pupuk organik cair (POC), manfaat dan cara mrnggunakannya.

12
4.3.4. Pertemuan Keempat

1) Peserta mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan

pestisida nabati.

2) Peserta bersama-sama praktek membuat pestisida nabati

3) Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta tentang

pembuatan pestisida nabati, manfaat dan cara mrnggunakannya.

4.4. Masalah dan Pemecahan Masalah

1) Masalah yang di hadapi petani dalam kegiatan ini adalah :

 Benih bermutu/bersertifikat susah didapat

 Semua peserta ingin melakukan praktek

2) Pemecahan masalah dari hasil diskusi :

 Menfasilitasi petani mendapatkan benih bermutu/bersertifikat dari petugas

produsen benih dan kios tani.

 Membagi peserta menjadi empat kelompok sehingga tiap kelompok

beranggotakan lima orang. Dan masing-masing kelompok melakukan

praktek pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati

13
BAB V PENUTUP

Kegiatan Kursus Tani di WKPP Desa Bulo, Kecamatan Panca Rijang,

Kabupaten Sidenreng Rappang dihadiri kelompok tani Lompo Cempa dan pengurus

Gapoktan dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang.

Kursus Tani ini dapat terlaksana dengan baik, berkat adanya kerjasama, sinergi

kegiatan, koordinasi dan konsolidasi baik antara Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.

Sidenreng Rappang, BP3K dan PPK Panca Rijang, PPL Desa Bulo serta Kelompok Tani

dan Gapoktan yang ada di WKPP Desa Bulo, baik pada waktu proses pelaksanaan

kegiatan, maupun sebelum dan sesudahnya pelaksanaan kegiatan.

Demikian harapan kami bahwa hasil kegiatan ini dapat merubah sikap dan

keterampilan petani menjadi lebih baik dalam mengelola usaha taninya sehingga dapat

meningkatkan produksi dan pendapatannya.

14
LAMPIRAN

15
Lampiran 1. Undangan Pertemuan/Kursus Tani
PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
BP3K KEC. PANCA RIJANG
JALAN POROS BULO DESA TIMORENG PANUA

Senin, 10 September 2015


No : 520/ /IX/BP3K-PR/2015 Kepada Yth :
Lamp : Pengurus dan anggota kelompok tani Lompo
Prihal : Kursus Tani Cempa dan pengurus Gapoktan Desa Bulo
Masing - masing
Di
Tempat

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam mengelola


usahataninya, maka dipandang perlu dilaksanakan Kursus Tani untuk WKPP Desa Bulo
Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dengan ini kami mengundang dengan hormat
kepada Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk menghadiri acara tersebut yang insya Allah akan dilaksanakan Kepada Yth.
pada : .........................................
Tanggal : 15, 22, 29 dan 30 September 2015
Waktu : 09.00 - selesai
Di
Tempat : Rumah Abd. Rahim (bendahara kelompok tani Lompo Cempa) Tempat
Demikian undangan kami atas perhatian dan kehadirannya diucapkan banyak terima kasih.

Koordinator BP3K Panca Rijang,

MARYANI, S.Pt
NIP. 19651123 198711 2 003
16
Lampiran 2. Poto Kegiatan

17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai