JANUARI 2022
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
A. UMUM........................................................................................................................2
D. DEBIT LIMPASAN..................................................................................................14
E. PERENCANAAN SALURAN.................................................................................15
1
A. UMUM
Tinggi Negeri (RS-PTN) pertama di Indonesia yang mempunyai konsep dan rancang
bangunfisik dengan Konsep Hijau (Green Hospital Concept) yang ramah lingkungan dan
yang berdiri di atas lahan seluas 106.100meter persegi ini berlokasi di kompleks area
kebutuhan akan Kesehatan menjadi prioritas utama. Peningkatan jumlah pasien pada
setiap fasilitas kesehatan menjadi sangat signifikan. Dalam kondisi pandemi Corona
Viruses Desease (COVID-19), RSUI menjadi salah satu rumah sakit dedikasi untuk
penanggulangan Covid-19 di kota Depok dan RSUI berkomitmen untuk dapat menjadi
fasilitas kesehatan yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat kota Depok dan
sekitarnya. Seiring meningkatnya jumlah pasien dan kebutuhan akan layanan kesehatan
yang terus meningkat maka perlu dilkukan upaya peningkatan fasilitas penunjang yang
dapat memberikan kenyamanan kepada para pengguna jasa RSUI. Salah satu fasilitas
penunjang yang perlu di perhatikan adalah jalan akses menuju arah RSUI.
Kondisi jalan akses menuju RSUI pada saat ini merupakan jalan perlintasan
sebidang dengan jalur KA double track menuju stasiun Pondok Cina, perlintasan sebidang
memiliki beberpa resiko keamanan dan tingkat kenyamanan yang rendah. Berdasarkan
perpotongan antara jalur kereta api dan jalan dibuat tidak sebidang (Pasal 91), semangat
kecelakaan baik bagi angkutan kereta api maupun bagi pengguna jalan raya. Sehingga
2
dalam kegiatan ini akan direncanakan DED untuk pekerjaan pembangunan perlintasan
sebidang antara jalan akses menuju RSUI dan jalur KA menuju Stasiun Pondok Cina.
Data hujan yang dibutuhkan untuk perencanaan drainase adalah data curah hujan harian
yang di peroleh dari stasiun pengamat hujan yang berpengaruh pada jalan underpass UI.
Data hujan harian yang dibutuhkan adalah data hujan selama 10 tahun terakhir, data hujan
diperoleh dari stasiun hujan Pancoran Mas Depok Data hujan yang dipakai dalam
perencanaan debit banjir adalah data hujan harian maksimum selama 17 tahun dari tahun
3
B. Pemilihan Jenis Distribusi
Data hujan rancangan yang akan digunakan untuk menghitung debit banjir adalah data
yang sudah ditentukan jenis distribusinya. Dalam ilmu statistik terdapat empat jenis
distribusi yaitu Distribusi normal, Log normal, Gumbel dan Log person III. Dalam
menentukan jenis distribusi data maka dilakukan pengujian chi kuadrat dan pengujian
smirnov Kolmogorov
Prosedur uji ini dilakukan dengan mentabulasikan suatu variabel menjadi kategori untuk
menghitung statistik chi square. Uji kecocokan modeL membandingkan observasi dan
frekuensi harapan pada kategori untuk diuji tiap kategorinya. Uji chi square digunakan
untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur
kuatnya hubungan antar variabel (C = Coefisien of contingency). Kriteria data untuk uji
chi square adalah data yang digunakan pada pengujian ini adalah data dari variabel
numerik bertingkat maupun yang tidak bertingkat (skala pengukuran ordinal atau
nominal).
Berikut hasil uji chi-square data curah hujan wilayah Sulawesi Selatan menggunakan
4
1. Aplikasi NORMAL
Kelas P(x >= Xm) Ef curah hujan Of Ef - Of ( Ef-Of )2 / Ef
2. Aplikasi LOG-NORMAL
Kelas P(x >= Xm) Ef curah hujan Of Ef - Of ( Ef-Of )2 / Ef
5
3. Aplikasi GUMBEL
Kelas P(x >= Xm) Ef curah hujan Of Ef - Of ( Ef-Of )2 / Ef
Kesimpulan : 1. Menurut Uji Chi-Kuadrat, Distribusi yang terbaik adalah LOG-PEARSON III
2. Dengan nilai Chi-Kritik = 3.841
3. Dan nilai Chi-Kuadrat adalah 0.941
6
D. Uji Smirnov-Kolmogorov
Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan
distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi
normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan
diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara
Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan
yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang
signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di
bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan
Berikut hasil uji Kolmogorov Smirnov data curah hujan wilayah Sulawesi selatan
7
n
curah huja m P = m/(N+1) NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL LOG-PEARSON III
P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do
204.000 1 0.056 0.000 0.055 0.002 0.054 0.008 0.048 0.016 0.039
126.000 2 0.111 0.240 0.128 0.184 0.073 0.203 0.092 0.156 0.045
122.000 3 0.167 0.283 0.117 0.222 0.056 0.236 0.069 0.181 0.014
118.000 4 0.222 0.330 0.108 0.267 0.045 0.274 0.051 0.210 0.012
117.000 5 0.278 0.343 0.065 0.279 0.001 0.284 0.006 0.218 0.059
108.000 6 0.333 0.459 0.126 0.403 0.069 0.389 0.055 0.310 0.023
105.000 7 0.389 0.499 0.110 0.450 0.061 0.429 0.040 0.349 0.040
100.000 8 0.444 0.566 0.122 0.532 0.088 0.501 0.056 0.428 0.017
99.000 9 0.500 0.579 0.079 0.549 0.049 0.516 0.016 0.446 0.054
94.000 10 0.556 0.643 0.088 0.634 0.079 0.593 0.038 0.546 0.009
92.000 11 0.611 0.668 0.057 0.668 0.057 0.625 0.014 0.592 0.019
89.000 12 0.667 0.704 0.037 0.718 0.051 0.673 0.006 0.667 0.001
86.000 13 0.722 0.738 0.016 0.765 0.042 0.719 0.003 0.748 0.026
84.000 14 0.778 0.759 0.019 0.794 0.016 0.750 0.028 0.805 0.027
82.000 15 0.833 0.780 0.054 0.822 0.011 0.779 0.054 0.861 0.028
82.000 16 0.889 0.780 0.109 0.822 0.067 0.779 0.110 0.861 0.028
76.000 17 0.944 0.835 0.110 0.894 0.051 0.858 0.086 0.997 0.053
Setelah data-data curah hujan dilakukan uji distribusi data, selanjutnya dari pengujian
Kesimpulan dari uji Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov wilayah Sulawesi Selatan
8
P(x >= Xm) T Karakteristik Debit (m3 /dt) Menurut Probabilitasnya
Probabilitas Kala-Ulang NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL LOG-PEARSON III
XT KT XT KT XT KT XT KT
0.9 1.1 66.815 -1.282 75.368 -0.994 72.206 -1.100 80.574 -0.998
0.5 2. 104.941 0.000 101.917 -0.102 100.054 -0.164 96.176 -0.246
0.2 5. 129.979 0.842 124.255 0.649 126.345 0.719 119.327 0.670
0.1 10. 143.067 1.282 137.818 1.105 143.752 1.305 138.931 1.316
0.04 25. 157.024 1.751 153.915 1.646 165.746 2.044 169.032 2.149
0.02 50. 166.040 2.054 165.300 2.029 182.062 2.592 195.772 2.772
0.01 100. 174.150 2.326 176.259 2.397 198.258 3.137 226.667 3.395
0.001 1,000. 196.875 3.090 210.993 3.565 251.774 4.936 369.734 5.472
Ket : 1. X T = m + K T * s
2. Menurut Uji Chi-Kuadrat, yang terbaik menggunakan distribusi LOG-PEARSON III
3. Sedangkan menurut Uji Smirnov-Kolmogorov, yang terbaik menggunakan distribusi LOG-PEARSON III
4. Hitungan dilakukan dengan menggunakan rumus dalam buku 'Applied Hidrology', 1988, Ven Te Chow, et. al.
Hasil uji distribusi menggunakan metode Chi Square dan Kolmogorov Smirnov yang
dilakukan terhadap data curah hujan, didapat kesimpulan bahwa hasil distribusi data
(Tahun) (mm)
1.11 80.57
2 96.18
5 119.33
10 138.93
25 169.03
50 195.77
100 226.67
1000 369.73
9
C. Intensitas Hujan Rencana
mononobe digunakan apabila data hujan yang tersedia merupakan data hujan harian.
( )
2 /3
R 24 24
I=
24 t
setiap hujan kala ulang dengan interval hujan dalam menit. Dalam menentukan nilai
intensitas hujan rencana untuk menghitung debit limpasan menggunakan hujan kala ulang
Hasil perhitungan nilai intensitas hujan rencana menggunakan metode Mononobe dapat
10
Tabel 3 perhitungan intensitas hujan rencana
T Intensitas Hujan
(Menit) (mm/jam)
5 307.15
7.906458 226.30
10 193.49
20 121.89
40 76.79
60 58.60
120 36.92
180 28.17
Kurva IDF
500
Intensitas Hujan (mm/Jam)
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800
Lama Hujan (menit)
11
D. Hujan Kala Ulang
untuk menentukan hujan kala ulang perlu dilakukan perhitungan waktu konsentrasi.
mengikuti kemiringan jalan yaitu 6%. maka waktu konsentrasi dapat dihitung yaitu
t = 0,0195 (146.25/0.06)0.77
t = 7,906 menit
dengan waktu konsentrasi maka didapatkan nilai intensitas hujan rencana sebesar 226.30
mm/jam.
12
F. DAERAH TANGKAPAN HUJAN
Daerah tangkapan hujan merupakan daerah yang menjadi tangkapan hujan sehingga air
lilmpasan hujan mengalir dalam ttitk tertentu. dalam perencanaan drainase jalan
A = 9.75 x 146.25
A = 0.001426 km2
13
G. DEBIT LIMPASAN
dengan nilai koefisien limpasan dapat dilihat sesuai dengan tebel dibawah ini
14
Maka debit limpasan dapat dihitung
Q = 0,085 m3/detik
H. PERENCANAAN SALURAN
15
Tabel 5 Nilai koefisien Manning
jika direncanakan menggunakan saluran type 0,6 x 0,8 meter, karena debit saluran < 0.5
b = 0,6 m
A =bxh
= 0,36 m2
P = 2h+b
= 2 x 0,6 + 0,6
= 1,8 m
R = A/P
= 0,36/1,8
= 0.2
16
Q = A. 1/n R2/3S1/2
= 4,93 m3/detik
karena nilai debit kapasitas lebih besar dari debit limpasan kala ulang 25 tahunan maka
17