Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PERHITUNGAN DRAINASE PERENCANAAN STRUKTUR

UNDERPASS UNIVERSITAS INDONESIA

JANUARI 2022

PT. BUMI MADANI


Jl. Ciledug Raya No. 5 A lt.2 Kel. Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan Jakarta Selatan
12260
Telp. 021- 25685476 / Fax 021-25685476
Email : madanibumi@gmail.com
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1

A. UMUM........................................................................................................................2

B. INTENSITAS HUJAN RENCANA............................................................................3

1. Data Hujan Maksimum............................................................................................3

2. Pemilihan Jenis Distribusi.......................................................................................4

3. Intensitas Hujan Rencana.......................................................................................10

4. Hujan Kala Ulang..................................................................................................12

C. DAERAH TANGKAPAN HUJAN..........................................................................13

D. DEBIT LIMPASAN..................................................................................................14

E. PERENCANAAN SALURAN.................................................................................15

1
A. UMUM

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) merupakan Rumah Sakit Pendidikan

Tinggi Negeri (RS-PTN) pertama di Indonesia yang mempunyai konsep dan rancang

bangunfisik dengan Konsep Hijau (Green Hospital Concept) yang ramah lingkungan dan

berorientasi sepenuhnya pada keselamatan pasien. Bangunan seluas 82.074meter persegi

yang berdiri di atas lahan seluas 106.100meter persegi ini berlokasi di kompleks area

Gedung Ilmu Rumpun Kesehatan (RIK), Kampus UI Depok.

Pada masa pandemic Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia menjadikan

kebutuhan akan Kesehatan menjadi prioritas utama. Peningkatan jumlah pasien pada

setiap fasilitas kesehatan menjadi sangat signifikan. Dalam kondisi pandemi Corona

Viruses Desease (COVID-19), RSUI menjadi salah satu rumah sakit dedikasi untuk

penanggulangan Covid-19 di kota Depok dan RSUI berkomitmen untuk dapat menjadi

fasilitas kesehatan yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat kota Depok dan

sekitarnya. Seiring meningkatnya jumlah pasien dan kebutuhan akan layanan kesehatan

yang terus meningkat maka perlu dilkukan upaya peningkatan fasilitas penunjang yang

dapat memberikan kenyamanan kepada para pengguna jasa RSUI. Salah satu fasilitas

penunjang yang perlu di perhatikan adalah jalan akses menuju arah RSUI.

Kondisi jalan akses menuju RSUI pada saat ini merupakan jalan perlintasan

sebidang dengan jalur KA double track menuju stasiun Pondok Cina, perlintasan sebidang

memiliki beberpa resiko keamanan dan tingkat kenyamanan yang rendah. Berdasarkan

UU No. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian dengan jelas menyatakan bahwa

perpotongan antara jalur kereta api dan jalan dibuat tidak sebidang (Pasal 91), semangat

dalam undang-undang ini tentunya untuk semaksimalnya mencegah timbulnya

kecelakaan baik bagi angkutan kereta api maupun bagi pengguna jalan raya. Sehingga

2
dalam kegiatan ini akan direncanakan DED untuk pekerjaan pembangunan perlintasan

sebidang antara jalan akses menuju RSUI dan jalur KA menuju Stasiun Pondok Cina.

B. INTENSITAS HUJAN RENCANA

1. Data Hujan Maksimum

Data hujan yang dibutuhkan untuk perencanaan drainase adalah data curah hujan harian

yang di peroleh dari stasiun pengamat hujan yang berpengaruh pada jalan underpass UI.

Data hujan harian yang dibutuhkan adalah data hujan selama 10 tahun terakhir, data hujan

diperoleh dari stasiun hujan Pancoran Mas Depok Data hujan yang dipakai dalam

perencanaan debit banjir adalah data hujan harian maksimum selama 17 tahun dari tahun

2004 s.d 2020. Data tersebut sebagai berikut:

Tabel 1 Data curah hujan kota Depok

3
B. Pemilihan Jenis Distribusi

Data hujan rancangan yang akan digunakan untuk menghitung debit banjir adalah data

yang sudah ditentukan jenis distribusinya. Dalam ilmu statistik terdapat empat jenis

distribusi yaitu Distribusi normal, Log normal, Gumbel dan Log person III. Dalam

menentukan jenis distribusi data maka dilakukan pengujian chi kuadrat dan pengujian

smirnov Kolmogorov

C. Uji Chi Kuadrat

Prosedur uji ini dilakukan dengan mentabulasikan suatu variabel menjadi kategori untuk

menghitung statistik chi square. Uji kecocokan modeL membandingkan observasi dan

frekuensi harapan pada kategori untuk diuji tiap kategorinya. Uji chi square digunakan

untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur

kuatnya hubungan antar variabel (C = Coefisien of contingency). Kriteria data untuk uji

chi square adalah data yang digunakan pada pengujian ini adalah data dari variabel

numerik bertingkat maupun yang tidak bertingkat (skala pengukuran ordinal atau

nominal).

Berikut hasil uji chi-square data curah hujan wilayah Sulawesi Selatan menggunakan

software excel anfrek v3b01 (Lukanto : 2010) :

4
1. Aplikasi NORMAL
Kelas P(x >= Xm) Ef curah hujan Of Ef - Of ( Ef-Of )2 / Ef

5 0.200 0 < P <= 0.2 3.400 129.979 1.000 2.400 1.694


0.400 0.2 < P <= 0.4 3.400 112.478 4.000 0.600 0.106
0.600 0.4 < P <= 0.6 3.400 97.404 4.000 0.600 0.106
0.800 0.6 < P <= 0.8 3.400 79.903 7.000 3.600 3.812
0.999 0.8 < P <= 0.999 3.400 13.007 1.000 2.400 1.694
17.000 17.000 Chi-Kuadrat = 7.412
DK = 2
Distribusi NORMAL Ditolak Chi-Kritik = 5.991
Ket. : Chi-Kuadrat = Harga Chi-Kuadrat
Ef = Frekuensi sesuai pembagian kelasnya
Of = Frekuensi dengan aplikasi distribusi frekuensi
DK = Derajat Kebebasan

2. Aplikasi LOG-NORMAL
Kelas P(x >= Xm) Ef curah hujan Of Ef - Of ( Ef-Of )2 / Ef

5 0.200 0 < P <= 0.2 3.400 124.255 2.000 1.400 0.576


0.400 0.2 < P <= 0.4 3.400 108.182 3.000 0.400 0.047
0.600 0.4 < P <= 0.6 3.400 96.015 4.000 0.600 0.106
0.800 0.6 < P <= 0.8 3.400 83.595 5.000 1.600 0.753
0.999 0.8 < P <= 0.999 3.400 49.230 3.000 0.400 0.047
17.000 17.000 Chi-Kuadrat = 1.529
DK = 2
Distribusi LOG-NORMAL Diterima Chi-Kritik = 5.991
Ket. : Chi-Kuadrat = Harga Chi-Kuadrat
Ef = Frekuensi sesuai pembagian kelasnya
Of = Frekuensi dengan aplikasi distribusi frekuensi
DK = Derajat Kebebasan

5
3. Aplikasi GUMBEL
Kelas P(x >= Xm) Ef curah hujan Of Ef - Of ( Ef-Of )2 / Ef

5 0.200 0 < P <= 0.2 3.400 126.345 1.000 2.400 1.694


0.400 0.2 < P <= 0.4 3.400 107.134 5.000 1.600 0.753
0.600 0.4 < P <= 0.6 3.400 93.580 4.000 0.600 0.106
0.800 0.6 < P <= 0.8 3.400 80.514 6.000 2.600 1.988
0.999 0.8 < P <= 0.999 3.400 46.723 1.000 2.400 1.694
17.000 17.000 Chi-Kuadrat = 6.235
DK = 2
Distribusi GUMBEL Ditolak Chi-Kritik = 5.991
Ket. : Chi-Kuadrat = Harga Chi-Kuadrat
Ef = Frekuensi sesuai pembagian kelasnya
Of = Frekuensi dengan aplikasi distribusi frekuensi
DK = Derajat Kebebasan

4. Aplikasi LOG-PEARSON III


Kelas P(x >= Xm) Ef curah hujan Of Ef - Of ( Ef-Of )2 / Ef

5 0.200 0 < P <= 0.2 3.400 119.327 3.000 0.400 0.047


0.400 0.2 < P <= 0.4 3.400 101.651 4.000 0.600 0.106
0.600 0.4 < P <= 0.6 3.400 91.676 4.000 0.600 0.106
0.800 0.6 < P <= 0.8 3.400 84.165 2.000 1.400 0.576
0.999 0.8 < P <= 0.999 3.400 75.866 4.000 0.600 0.106
17.000 17.000 Chi-Kuadrat = 0.941
DK = 1
Distribusi LOG-PEARSON III Diterima Chi-Kritik = 3.841
Ket. : Chi-Kuadrat = Harga Chi-Kuadrat
Ef = Frekuensi sesuai pembagian kelasnya
Of = Frekuensi dengan aplikasi distribusi frekuensi
DK = Derajat Kebebasan

Kesimpulan : 1. Menurut Uji Chi-Kuadrat, Distribusi yang terbaik adalah LOG-PEARSON III
2. Dengan nilai Chi-Kritik = 3.841
3. Dan nilai Chi-Kuadrat adalah 0.941

6
D. Uji Smirnov-Kolmogorov

Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan

distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi

normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan

diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara

data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan

yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang

signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di

bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan

data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.

Berikut hasil uji Kolmogorov Smirnov data curah hujan wilayah Sulawesi selatan

menggunakan software excel anfrek v3b01 (Lukanto : 2010) :

7
n
curah huja m P = m/(N+1) NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL LOG-PEARSON III
P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do
204.000 1 0.056 0.000 0.055 0.002 0.054 0.008 0.048 0.016 0.039
126.000 2 0.111 0.240 0.128 0.184 0.073 0.203 0.092 0.156 0.045
122.000 3 0.167 0.283 0.117 0.222 0.056 0.236 0.069 0.181 0.014
118.000 4 0.222 0.330 0.108 0.267 0.045 0.274 0.051 0.210 0.012
117.000 5 0.278 0.343 0.065 0.279 0.001 0.284 0.006 0.218 0.059
108.000 6 0.333 0.459 0.126 0.403 0.069 0.389 0.055 0.310 0.023
105.000 7 0.389 0.499 0.110 0.450 0.061 0.429 0.040 0.349 0.040
100.000 8 0.444 0.566 0.122 0.532 0.088 0.501 0.056 0.428 0.017
99.000 9 0.500 0.579 0.079 0.549 0.049 0.516 0.016 0.446 0.054
94.000 10 0.556 0.643 0.088 0.634 0.079 0.593 0.038 0.546 0.009
92.000 11 0.611 0.668 0.057 0.668 0.057 0.625 0.014 0.592 0.019
89.000 12 0.667 0.704 0.037 0.718 0.051 0.673 0.006 0.667 0.001
86.000 13 0.722 0.738 0.016 0.765 0.042 0.719 0.003 0.748 0.026
84.000 14 0.778 0.759 0.019 0.794 0.016 0.750 0.028 0.805 0.027
82.000 15 0.833 0.780 0.054 0.822 0.011 0.779 0.054 0.861 0.028
82.000 16 0.889 0.780 0.109 0.822 0.067 0.779 0.110 0.861 0.028
76.000 17 0.944 0.835 0.110 0.894 0.051 0.858 0.086 0.997 0.053

DKritik = 0.320 0.128 0.088 0.110 0.059


Diterima Diterima Diterima Diterima
Ket. : m = Peringkat
P = Peluang di lapangan
Do = Selisih peluang lapangan dengan peluang teoritis

Kesimpulan : 1. Uji Smirnov-Kolmogorov menggunakan nilai Delta Kritik 0.320


2. Menurut Uji Smirnov-Kolmogorov, Distribusi yang terbaik adalah LOG-PEARSON III
3. Dengan nilai Delta Maksimum adalah 0.059

E. Hujan Kala Ulang

Setelah data-data curah hujan dilakukan uji distribusi data, selanjutnya dari pengujian

distribusi Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov didapatkan kesimpulan distribusi

yang sesuai dengan data hujan yang ada.

Kesimpulan dari uji Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov wilayah Sulawesi Selatan

menggunkan software excel anfrek v3b01 (Lukanto : 2010) :

8
P(x >= Xm) T Karakteristik Debit (m3 /dt) Menurut Probabilitasnya
Probabilitas Kala-Ulang NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL LOG-PEARSON III
XT KT XT KT XT KT XT KT
0.9 1.1 66.815 -1.282 75.368 -0.994 72.206 -1.100 80.574 -0.998
0.5 2. 104.941 0.000 101.917 -0.102 100.054 -0.164 96.176 -0.246
0.2 5. 129.979 0.842 124.255 0.649 126.345 0.719 119.327 0.670
0.1 10. 143.067 1.282 137.818 1.105 143.752 1.305 138.931 1.316
0.04 25. 157.024 1.751 153.915 1.646 165.746 2.044 169.032 2.149
0.02 50. 166.040 2.054 165.300 2.029 182.062 2.592 195.772 2.772
0.01 100. 174.150 2.326 176.259 2.397 198.258 3.137 226.667 3.395
0.001 1,000. 196.875 3.090 210.993 3.565 251.774 4.936 369.734 5.472

Ket : 1. X T = m + K T * s
2. Menurut Uji Chi-Kuadrat, yang terbaik menggunakan distribusi LOG-PEARSON III
3. Sedangkan menurut Uji Smirnov-Kolmogorov, yang terbaik menggunakan distribusi LOG-PEARSON III
4. Hitungan dilakukan dengan menggunakan rumus dalam buku 'Applied Hidrology', 1988, Ven Te Chow, et. al.

Hasil uji distribusi menggunakan metode Chi Square dan Kolmogorov Smirnov yang

dilakukan terhadap data curah hujan, didapat kesimpulan bahwa hasil distribusi data

sesuai dengan data curah hujan harian sabagai berikut :

Tabel 2 Kedalaman Hujan kala ulang

Kala Ualng Hujan Kedalaman Hujan

(Tahun) (mm)

1.11 80.57

2 96.18

5 119.33

10 138.93

25 169.03

50 195.77

100 226.67

1000 369.73

9
C. Intensitas Hujan Rencana

Untuk menghitung intensitas hujan rencana digunakan rumus mononobe, metode

mononobe digunakan apabila data hujan yang tersedia merupakan data hujan harian.

Berikut adalah persamaan mononobe :

( )
2 /3
R 24 24
I=
24 t

I : Intensitas hujan rencana (mm/jam)

t : lamanya curah hujan (jam)

R24 : Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)

Perhitingan intensitas hujan rencana menggunakan metode Mononobe dilakukan untuk

setiap hujan kala ulang dengan interval hujan dalam menit. Dalam menentukan nilai

intensitas hujan rencana untuk menghitung debit limpasan menggunakan hujan kala ulang

25 tahunan dengan durasi hujan selama 60 menit.

Hasil perhitungan nilai intensitas hujan rencana menggunakan metode Mononobe dapat

dilihat pada tabel 3 dibawah ini :

10
Tabel 3 perhitungan intensitas hujan rencana

T Intensitas Hujan

(Menit) (mm/jam)

5 307.15

7.906458 226.30

10 193.49

20 121.89

40 76.79

60 58.60

120 36.92

180 28.17

Kurva IDF
500
Intensitas Hujan (mm/Jam)

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800
Lama Hujan (menit)

Gambar 1 Kurva intensitas durasi frekuensi

11
D. Hujan Kala Ulang

untuk menentukan hujan kala ulang perlu dilakukan perhitungan waktu konsentrasi.

Gambar 2 Potongan memanjang jalan rencana underpass UI


berdasarkan gambar diatas maka diperoleh panjang saluran drainase rencana yang

memerlukan waktu konsentrasi terpendek adalah 146.25 m. dengan kemiringan saluran

mengikuti kemiringan jalan yaitu 6%. maka waktu konsentrasi dapat dihitung yaitu

t = 0,0195 (146.25/0.06)0.77

t = 7,906 menit

dengan menggunakan persamaan intensitas hujan rencana dengan memasukan nilai T

dengan waktu konsentrasi maka didapatkan nilai intensitas hujan rencana sebesar 226.30

mm/jam.
12
F. DAERAH TANGKAPAN HUJAN

Daerah tangkapan hujan merupakan daerah yang menjadi tangkapan hujan sehingga air

lilmpasan hujan mengalir dalam ttitk tertentu. dalam perencanaan drainase jalan

Underpass UI daerah tangkapan hujan merupakan jalan sepanjang gradien penurunan

menuju jalan underpass.

Gambar 3 Potongan melintang jalan


berdasarkan gambar potongan melintang dan memanjang jalan maka dapat dihitung

daerah tangkapan sebagai berikut

A = 9.75 x 146.25

A = 0.001426 km2

13
G. DEBIT LIMPASAN

Debit limpasan dihitung menggunakan persamaan rasional, persamaan rasional

dirumuskan sebagai berikut

dengan nilai koefisien limpasan dapat dilihat sesuai dengan tebel dibawah ini

Tabel 4 Koefisien limpasan

14
Maka debit limpasan dapat dihitung

Q = 0.278 x 0.95 x 226.30 x 0.001426

Q = 0,085 m3/detik

H. PERENCANAAN SALURAN

Saluran drainase direncanakan menggunakan type saluran segi empat

15
Tabel 5 Nilai koefisien Manning

jika direncanakan menggunakan saluran type 0,6 x 0,8 meter, karena debit saluran < 0.5

m3 maka nilai freeboard diambil 0.2 meter ( berdasarkan ketentuan PD-T-02-2006 B)

Maka nilai kapasaitas saluran adalah

b = 0,6 m

h = 0,6 m ( 0,8- freeboard)

A =bxh

= 0,36 m2

P = 2h+b

= 2 x 0,6 + 0,6

= 1,8 m

R = A/P

= 0,36/1,8

= 0.2

S = 0.06 (mengikuti kemiringan jalan)

16
Q = A. 1/n R2/3S1/2

= 0,36 x 1/0,017 (0.2)2/3 (0,06)1/2

= 4,93 m3/detik

karena nilai debit kapasitas lebih besar dari debit limpasan kala ulang 25 tahunan maka

rencana penampang saluran 0,6 x 0,8 m dapat digunakan.

17

Anda mungkin juga menyukai