id
Skripsi
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
INTAN KUSUMAWATI
I 1305035
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR VALIDASI iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH iv
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengguna adalah sebuah meja yang dibagi menjadi dua bagian dan dipisahkan oleh
sebuah sekat sekat sehingga terbagi menjadi dua bagian dengan masing-masing
terdapat tiga buah di tiap sisi mejanya. Untuk tiap sisi mejanya dengan lebar meja
berukuran 33 cm dan panjang 129 cm, meja tersebut digunakan untuk tiga orang
sehingga pengguna harus berdesak-desakan ketika akan membaca dan membuat
ketidaknyamanan membaca pengguna satu dengan yang lainnya. Selain itu, hanya
terdapat sebuah pijakan kaki yang terdapat di meja baca tersebut dengan panjang
pijakan berukuran 123 cm sehingga pengguna tidak leluasa untuk menjejakkan
kakinya di pijakan meja kursi itu karena dapat terjadi kemungkinan pengguna satu
menginjak kaki pengguna lainnya. Meja baca di perpustakaan ini terdapat display
yang menempel di meja baca yang berisi peringatan untuk meletakkan dan
merapikan buku setelah selesai membaca dimana kurang diperhatikan oleh para
pengguna. Koran maupun buku yang telah selesai dibaca diletakkan begitu saja di
meja sehingga tampak berserakan dan tak teratur.
Berdasarkan hasil wawancara kepada para pengguna perpustakaan, kursi
baca yang digunakan oleh para pengguna perpustakaan sebenarnya sudah cukup
nyaman dipakai karena material pelapis alas kursi maupun sandaran kursinya sudah
dilapisi dengan busa sehingga pengguna nyaman saat duduk bersandar. Akan tetapi
hanya dengan tinggi sandaran kursi berukuran 43 cm dan lebar sandaran kursi
berukuran 33 cm tersebut tidak dapat menyangga dan mengakomodasi bagian
punggung seluruhnya sehingga menyebabkan posisi duduk kurang nyaman.
Setelah melakukan identifikasi terhadap kondisi meja maupun kursi yang
ada di ruang baca perpustakaan tersebut, maka perlu dilakukan perancangan ulang
meja kursi baca yang nyaman bagi pengguna perpustakaan dengan pendekatan
antropometri. Pendekatan antropometri ini dilakukan agar dihasilkan suatu
rancangan yang sesuai dengan antropometri pengguna.
I-3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ERGONOMI
Istilah “ergonomi“ berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan
nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek
manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,
psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan. Ergonomi berkenaan
pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia
di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan
studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling
berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan
manusianya. Ergonomi disebut juga “Human Factors”. Ergonomi juga digunakan
oleh berbagai macam ahli profesional pada bidangnya misalnya: ahli anatomi,
arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan,
psikologi dan teknik industri. (Definisi diatas adalah berdasar pada International
Ergonomics Association). Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang
fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses kerja dan
produk bagi wiraswastawan, manajer, pemerintahan, militer, dosen dan
mahasiswa. (Nurmianto, 1991).
Definisi atau pengertian penting sebagai wawasan kita dalam
menggunakan istilah. McCormick (1987) mendefinisikan pengertian ergonomi ini
dalam 3 tahap sebagai berikut :
a) Fokus Utama dari ergonomi berkaitan dengan pemikiran manusia dalam
mendesain peralatan, fasilitas dan lingkungan yang dibuat oleh manusia, yang
digunakan dalam berbagai aspek kehidupannya.
b) Tujuan dari ergonomi dalam mendesain peralatan, fasilitas dan lingkungan
yang dibuat oleh manusia ada commit
2 hal : to user
II-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.2 ANTROPOMETRI
Istilah antropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan
“metri” yang berati ukuran. Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut
pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh (Wignjosoebroto., 2000).
Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan
ergonomis dalam proses perancangan (design) produk maupun sistem kerja yang
akan memerlukan interaksi manusia.
Secara definisi antropometri dapat dinyatakan sebagai studi yang
berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasanya akan
memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar dan sebagainya) berat dan lain-lainnya.
Antropometri secara luas digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan
ergonomi dalam proses perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang
memerlukan interaksi manusia (Wignjosoebroto., 2000).
Antropometri menurut Nurmianto (1991) adalah suatu kumpulan data
numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia, ukuran, bentuk
dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
commit to user
II-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit
juga pengukuran dimensi struktur to user
tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai
II-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
posisi standar dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Dimensi tubuh yang
diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam
posisi berdiri maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut pada
saat berdiri atau duduk, panjang lengan, dan sebagainya. Ukuran dalam hal ini
diambil dengan percentile tertentu seperti 5-th percentile, 50-th percentile dan
95-th percentile.
b. Antropometri dinamis (functional body dimensions),
Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia
dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Hasil yang diperoleh
merupakan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-
gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu. Antropometri dalam posisi tubuh melaksanakan fungsinya yang
dinamis akan banyak diaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas
ataupun ruang kerja.
Terdapat tiga kelas pengukuran antropometri dinamis, yaitu:
1. Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktifitas.
Contoh : Dalam mempelajari performansi atlet.
2. Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja.
Contoh : Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif pada saat bekerja,
yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
3. Pengukuran variabilitas kerja.
Contoh : Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang
juru ketik atau operator komputer.
II-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perancangan alat bantu ataupun stasiun kerja seperti terlihat pada gambar 2.1
berikut ini.
N( x ,sX) 95%
2.5%
2.5%
1.96 sX 1.96 sX
2.5-th percentile X 97.5-th percentile
commit to user
II-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit
Gambar 2.3 Landasan to duduk
tempat user yang terlalu rendah
Sumber : Panero dan Zelnik, 2003
II-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jika suatu landasan tempat duduk terlalu tinggi letaknya, bagian bawah paha
akan tertekan dan menghambat peredaran darah, seperti yang ditunjukkan
gambar 2.3. Telapak kaki yang tidak dapat menapak dengan baik di atas
permukaan lantai akan mengakibatkan melemahnya stabilitas tubuh,
Ketebalan sol sepatu dapat di tambah dalam hal ini dengan memberikan suatu
tinggi tempat duduk yang maksimum. Untuk menghindari kompresi paha
diharapkan tinggi tempat duduk adalah 5th persentil wanita dan 95th persentil
pria. Untuk tinggi tempat duduk yang tetap dapat menyebabkan kesalahan
pada ketinggian yang rendah (Panero dan Zelnik, 2003).
II-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
åx
i =1
i
X= ……………………………………... (2.1)
n
commit to user
II-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
å (Xi - X )
2
2
sx = i =1
………………………………….. (2.2)
N -1
Perhitungan batas kendali
BKA = x + 3SD ……………………………………... (2.3)
BKB = x - 3SD ……………………………………... (2.4)
II-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Luas daerah di bawah kurva normal dapat dilihat pada tabel di lampiran.
c2 = å
(oi - ei )2 ……………………………………... persamaan 2.9
ei
commit to user
II-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan:
c 2 = nilai chi-kuadrat
oi = frekuensi pengamatan
ei = frekuensi harapan
II-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
commit to user
Gambar 3.1 Metode penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penelitian dilakukan mulai dari bulan Juli 2009 – Desember 2010 di ruang
baca Kantor Arsip dan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Klaten.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Selesai membaca buku Pada meja diberi rak buku untuk meletakkan
diletakkan begitu saja dan buku selesai membaca agar terlihat lebih rapi
berserakan di meja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Pijakan kaki meja kecil Pijakan kaki dibuat agak lebar dan miring
agar otot kaki tidak kaku/tegang
4. Berdesakan-desakan Meja dibuat kubikel-kubikel dan diberi sekat
ketika membaca pemisah agar pengguna lebih berkonsentrasi
3.7 Pengumpulan Data Meja Kursi Baca Awal dan Data Anthropometri
Pada tahapan ini akan dikumpulkan data-data tentang meja kursi baca awal
yang digunakan di Perpustakaan Umum Kabupaten Klaten. Adapun data-data
tersebut meliputi kondisi umum meja kursi baca, dimensi meja kursi baca, dan
posisi duduk pengguna awal ketika menggunakan meja kursi baca.
Dalam perancangan ini juga diperlukan data anthropometri yang digunakan
untuk menetapkan ukuran rancangan. Hal ini dimaksudkan agar rancangan yang
dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan atau paling tidak
mendekati karakteristik penggunanya. Pengambilan data diperoleh dari hasil
pengukuran anthropometri para pengguna yang melakukan aktivitas membaca.
Responden yang diambil berjenis kelamin pria dan wanita. Adapun data
anthropometri yang diambil sesuai dengan variabel yang dibutuhkan yaitu:
A. Data-data dimensi tubuh yang diperlukan untuk merancang meja baca antara
lain: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Data
Keterangan Cara Pengukuran
Anthropometri
B. Data-data dimensi tubuh yang diperlukan untuk merancang kursi antara lain:
Data
Keterangan Cara Pengukuran
Anthropometri
Pada pengukuran data anthropometri ini digunakan sebuah meteran kain dan
penggaris sebagai media pengukuran.
Tahap perancangan alat merupakan inti dari proses perancangan ulang meja
kursi baca. Tahapan ini dijelaskan sebagai berikut.
åx
i =1
i
X= ………….persamaan 3.1
n
å (Xi - X )
2
2
sx = i =1
………….persamaan 3.2
N -1 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c2 = å
(oi - ei )2 ……………………………………... (3.5)
ei
Perancangan alat meja kursi baca dalam penelitian ini menggunakan prinsip
perancangan fasilitas yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran tertentu.
commit to user
Data anthropometri yang telah diperoleh kemudian dihitung persentilnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Persentil yang dihitung adalah persentil 5, 50, dan 95 karena persentil tersebut
yang biasa digunakan dalam tahap perancangan. Data antropometri yang
menggunakan persentil 5 yaitu siku sampai ke ujung jari. Data antropometri yang
menggunakan persentil 50 antara lain tinggi plopiteal, tinggi sandaran punggung,
pantat plopiteal, jangkauan tangan ke depan, tinggi siku duduk dan panjang
telapak kaki. Sedangkan untuk persentil 95 digunakan pada data antropometri
lebar pinggul dan lebar bahu. Penggunaan persentil disesuaikan dengan kebutuhan
bagian yang dirancang.
Penentuan material untuk meja kursi baca hasil rancangan ini yaitu dengan
menentukan ukuran material untuk meja kursi baca, dengan cara survey jenis
ukuran yang ada dipasaran kemudian ditentukan ukuran yang tepat untuk
perancangan meja kursi baca bagi pengguna perpustakaan. Material yang terpilih
adalah material yang kuat dan aman ketika digunakan. Material pembuatan meja
menggunakan kayu sedangkan material pembuatan kursi menggunakan besi pipa,
mur baut dan bahan pelapis kursi.
Biaya material
- Biaya bahan baku = Rp xxx,-
Biaya non material
- Biaya tenaga kerja = Rp xxx,-
Pada tahap ini akan membahas kesimpulan dari hasi pengolahan data
dengan memperhatikan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian dan mengenai
hasil akhir yang diperoleh untuk kemudian memberikan saran perbaikan yang
mungkin dilakukan untuk penelitian selanjutnya berdasarkan atas kelemahan
maupun hambatan yang ditemui selama proses penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab IV ini akan disajikan pengumpulan dan pengolahan data. Data
yang diolah adalah data hasil kuesioner NBM, data dimensi meja kursi baca, dan
data antropometri. Sedangkan pengolahan data tersebut terdiri dari penentuan data
antropometri yang digunakan, perhitungan persentil, serta perancangan meja kursi
baca untuk pengguna perpustakaan. Tahapan-tahapan tersebut akan dijelaskan
pada subbab berikut ini.
commit to user
Gambar 4.1 Layout Ruang Baca Perpustakaan Klaten
IV-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Untuk model meja baca yang digunakan para pengguna tersebut dibagi
menjadi dua bagian dan dipisahkan oleh sebuah sekat dan hanya terdapat sebuah
pijakan kaki yang digunakan oleh pengguna secara bersama-sama. Meja tersebut
digunakan untuk tiga orang sehingga pengguna tidak leluasa untuk bergerak harus
berdesak-desakan ketika akan membaca.
IV-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atau rasa tidak nyaman. Berdasarkan hasil kuesioner Nordic Body Map tersebut
pengguna mengatakan sering mengalami keluhan sakit pada anggota tubuhnya di
antaranya pada leher 27,5%, punggung 17,5%, pinggang 15%, kaki 7,5%, bahu 20
% dan paha 12,5%. Sebanyak 82,5% pengguna menyatakan bahwa meja kursi
yang ada sekarang belum memberikan kenyamanan pada waktu proses baca
diperpustakaan. Keluhan sakit yang dialami pengguna yang terbesar ada pada
leher. Berdasarkan hasil wawancara hal tersebut disebabkan karena pengguna
terlalu lama membungkukkan kepala ketika sedang membaca. Ketidaksesuaian
tinggi meja yang agak rendah dan kursi yang dipakai membuat sikap duduk
pengguna menjadi kurang nyaman. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada gambar
4.4.
commit to user
IV-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Selesai membaca buku Pada meja diberi rak buku untuk meletakkan
diletakkan begitu saja dan buku selesai membaca agar terlihat lebih rapi
berserakan di meja commit to user
IV-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Pijakan kaki meja kecil Pijakan kaki dibuat agak lebar dan miring
agar otot kaki tidak kaku/tegang
4. Berdesakan-desakan Meja dibuat kubikel-kubikel dan diberi sekat
ketika membaca pemisah agar pengguna lebih berkonsentrasi
commit to user
IV-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Data yang relevan untuk merancang meja baca bagi para pengguna
perpustakaan ini sebagai berikut:
1) Lebar meja dirancang berdasarkan jangkauan tangan ke depan. Menurut
Sriwarno (2004) bagi yang jangkauan tangannya pendek maupun panjang
tetap merasa nyaman menggunakannya.
2) Panjang meja menggunakan data dua kali siku tangan ke ujung jari.
Usulan meja dibuat menjadi enam kubikel sehingga dapat digunakan oleh
enam orang pengguna.
3) Tinggi meja menggunakan data antropometri tinggi plopiteal ditambah
tinggi siku duduk. Ini dibuat untuk yang mempunyai kaki panjang tetap
merasa nyaman, sedangkan tinggi meja yang terlalu tinggi akan
menyulitkan bagi mereka yang berkaki pendek
4) Pijakan kaki dirancang dengan kemiringaan 150 hal ini mengacu pada
Nurmianto (1991). Apabila sandaran kaki terlalu miring maka kaki bisa
melorot kebawah serta kurang nyaman.
5) Lebar pijakan kaki ini ditentukan dengan panjang telapak kaki. Ini
dimaksudkan untuk pengguna yang memiliki panjang telapak kaki lebih
besar maupun kecil bisa menggunakannya.
6) Panjang pijakan kaki Dimensi pijakan kaki 2x panjang siku sampai ujung
jari diharapkan kaki pengguna dapat memperoleh kelonggaran yang cukup
pada saat bersandar.
7) Pada meja baca perlu diberi papan pembatas pandangan untuk menambah
konsentrasi selama melakukan aktivitas atau membaca. Selain itu papan
pembatas pandangan juga berfungsi sebagai dudukan rak.
8) Lebar rak pada meja ditentukan dengan lebar kertas folio.
Data yang relevan untuk merancang kursi baca bagi para pengguna
commit to user
perpustakaan ini sebagai berikut:
IV-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
980,4
=
40
= 24,51
commit to user
IV-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
å (X )
40
2
i -X
sx = i =1
N -1
commit to user
IV-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x fo ft c2
40.25
12 9.14 0.89
42.15
44.05 11 9.78 0.15
45.95 5 9.98 2.48
47.85 9 6.45 1.01
49.75
3 2.78 0.02
51.65
Total 4.55
Sumber: Pengolahan Data, 2011
Hasil perhitungan pada tabel 4.7 diatas, terdapat nilai frekuensi harapan yang
kurang dari 5 sehingga perlu penggabungan sel-sel (kelas-kelas) yang
berdekatan. Dari hasil penggabungan sel-sel ini menyebabkan berkurangnya
selang dari 7 menjadi 5. Nilai chi-kuadrat c 2 dihitung menggunakan
persamaan 2.9, sebagai berikut:
c2=
(12 - 9,14)2 + (11 - 9,78)2 + ...... +
(3 - 2,78)2
9,14 9,78 2,78
= 4,55
Banyaknya derajat kebebasan v bagi uji ini, yaitu:
commit to user
v = banyak sel – 3 = 5 – 3 = 2
IV-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada perhitungan diatas, didapatkan nilai c 2 data tinggi siku duduk adalah
1,08 dan nilai c 2 0.05 untuk 2 derajat kebebasan adalah 5,991. Karena nilai c 2
commit to user
IV-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x fo ft c2
122.91 5 5.33 0.02
132.72 12 10.46 0.23
142.53 14 11.55 0.52
152.34
8 10.204 0.48
162.15
171.97
1 0.628 0.22
181.78
Total 1.46
Sumber: Pengolahan Data, 2011
Hasil perhitungan pada tabel 4.9 diatas, terdapat nilai frekuensi harapan yang
kurang dari 5 sehingga perlu penggabungan sel-sel (kelas-kelas) yang
berdekatan. Dari hasil penggabungan sel-sel ini menyebabkan berkurangnya
selang dari 7 menjadi 5. Nilai chi-kuadrat c 2 dihitung menggunakan
persamaan 2.9, sebagai berikut:
c =
2 (5 - 5,33)2 + (12 - 10,46)2 + ...... + (1 - 0,628)2
5,33 10,46 0,628
= 1,46
Banyaknya derajat kebebasan v bagi uji ini, yaitu:
v = banyak sel – 3 = 5 – 3 = 2
Sehingga nilai dari c 2 0.05 untuk 2 derajat kebebasan adalah 5,991.
adalah 1,08 dan nilai c 2 0.05 untuk 2 derajat kebebasan adalah 5,991. Karena nilai
IV-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x fo ft c2
80.03
4 5.592 0.453
82.09
84.14 8 8.11 0.002
86.20 13 10.18 0.784
88.26 6
commit to 8.88
user 0.932
IV-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90.32
9 6.368 1.088
92.37
Total 3.26
Hasil perhitungan pada tabel 4.12 diatas, terdapat nilai frekuensi harapan yang
kurang dari 5 sehingga perlu penggabungan sel-sel (kelas-kelas) yang
berdekatan. Dari hasil penggabungan sel-sel ini menyebabkan berkurangnya
selang dari 7 menjadi 5. Nilai chi-kuadrat c 2 dihitung menggunakan
persamaan 2.9, sebagai berikut:
c =
2 (4 - 5,59)2 + (8 - 8,11)2 + ...... + (9 - 6,36)2
5,59 8,11 6,36
= 3,26
Banyaknya derajat kebebasan v bagi uji ini, yaitu:
v = banyak sel – 3 = 5 – 3 = 2
Sehingga nilai dari c 2 0.05 untuk 2 derajat kebebasan adalah 5,991.
Pada perhitungan diatas, didapatkan nilai c 2 data tinggi plopiteal adalah 1,08 dan
nilai c 2 0.05 untuk 2 derajat kebebasan adalah 5,991. Karena nilai c 2 lebih kecil
Pada tabel 4.14 diatas disajikan nilai χ2 dan c 2 0.05 untuk derajat kebebasan
IV-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. PERHITUNGAN PERSENTIL
Contoh perhitungan :
· Tinggi Siku Duduk (tsd)
P5 = x - 1.645 σ
= 24,51 - (1.645 * 1,43)
= 22,16 cm
P50 = x
= 24,51 cm
P95 = x + 1.645 σ
= 24,51 + (1.645 * 1,43)
= 26,86 cm
Adapun perhitungan persentil untuk data-data yang lain dapat dilihat dalam
lampiran, berikut ini rekapitulasi perhitungan persentil:
Tabel 4.15 Rekapitulasi perhitungan persentil
No Data P-5 P-50 P-95
1 jangkauan tangan ke depan 59.27 69.79 80.31
2 siku tangan ke ujung jari 38.53 43.18 47.82
3 tinggi siku duduk 22.16 24.51 26.86
4 tinggi plopiteal 42.60 45.19 47.77
5 panjang telapak kaki 21.45 24.31 27.17
Sumber: Pengolahan Data, 2011
Pada tabel 4.15 disajikan nilai persentil ke-5, ke-50 dan, ke-95 bagi
masing-masing data antropometri dengan menggunakan variabel perhitungan
mean ( x ) dan standar deviasi ( s x ). Nilai persentil tersebut kemudian digunakan
pada penentuan ukuran meja yang akan dirancang.
9) Lebar meja
Lebar meja diperhitungkan berdasarkan jangkauan tangan ke depan. Disini
digunakan persentil ke-50 dengan nilai 69,79 cm sehingga lebar meja di
bulatkan menjadi 70 cm. Diharapkan dengan menggunakan persentil ke-50
commit to user
ini mereka yang jangkauan tangannya tangannya pendek, sedang maupun
IV-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
panjang telapak kaki lebih besar, sedang, dan lebih kecil dari persentil 50
bisa menggunakannya. Dengan posisi pijakan miring 150.
14) Panjang pijakan kaki
Dimensi pijakan kaki 2x panjang siku sampai ujung jari diperoleh sebesar
77 cm, dengan panjang pijakan 77 cm dan ketebalan papan sebesar 2 cm.
diharapkan kaki pengguna dapat memperoleh kelonggaran yang cukup
pada saat bersandar.
15) Tinggi papan pembatas pandangan
Pada meja baca perlu diberi papan pembatas pandangan untuk menambah
konsentrasi selama melakukan aktivitas atau membaca. Selain itu papan
pembatas pandangan juga berfungsi sebagai dudukan rak. Tinggi papan
dari papan pembatas pandangan pada perancangan ini ini diambil dari
panjang tinggi pembatas pandangan yang sudah ada yaitu 35 cm ditambah
10 cm agar tidak mengganggu pandangan pengguna yang ada di depannya.
16) Lebar rak pada meja
Lebar rak pada meja ditentukan dengan lebar kertas folio yaitu 21.6 cm
dan kelonggaran yang diberikan sebesar 1,4 cm. Jadi lebar rak buku hasil
perancangan adalah 21,6 + 1,4 = 23 cm. Tinggi rak dari permukaan meja
sebesar 20 cm.
1559
=
40
= 38,98
commit to user
IV-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
å (X )
40
2
i -X
sx = i =1
N -1
IV-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kelas P(x) ∑f ft
1 0.0595 40 2.38
2 0.1325 40 5.3
3 0.2138 40 8.552
4 0.2342 40 9.368
5 0.1857 40 7.428
6 0.0999 40 3.996
7 0.0391 40 1.564
Sumber: Pengolahan Data, 2011
x fo ft c2
64.21
9 7.68 0.23
69.11
74.02 9 8.55 0.02
78.92 6 9.37 1.21
83.83 8 7.43 0.04
88.74
8 4.00 4.01
93.64
Total 5.52
Sumber: Pengolahan Data, 2011
Hasil perhitungan pada tabel 4.20 diatas, terdapat nilai frekuensi harapan yang
kurang dari 5 sehingga perlu penggabungan sel-sel (kelas-kelas) yang
berdekatan. Dari hasil penggabungan sel-sel ini menyebabkan berkurangnya
selang dari 7 menjadi 5. Nilai chi-kuadrat c 2 dihitung menggunakan
persamaan 2.9, sebagai berikut:
c2=
(9 - 7,68)2 + (9 - 8,55)2 + ...... +
(8 - 4 )2
97,68 8.55 4
= 5,52
Banyaknya derajat kebebasan v bagi uji ini, yaitu:
commit to user
v = banyak sel – 3 = 5 – 3 = 2
IV-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada perhitungan diatas, didapatkan nilai c 2 data tinggi siku berdiri adalah
1,08 dan nilai c 2 0.05 untuk 2 derajat kebebasan adalah 5,991. Karena nilai c 2
commit to user
IV-23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x fo ft c2
59.45
17 13.42 0.96
64.36
69.26 11 11.54 0.02
74.17
10 12.46 0.49
79.08
83.98
2 1.16 0.61
88.89
Total 2.07
Sumber: Pengolahan Data, 2011
Hasil perhitungan pada tabel 4.23 diatas, terdapat nilai frekuensi harapan yang
kurang dari 5 sehingga perlu penggabungan sel-sel (kelas-kelas) yang
berdekatan. Dari hasil penggabungan sel-sel ini menyebabkan berkurangnya
selang dari 7 menjadi 4. Nilai chi-kuadrat c 2 dihitung menggunakan
persamaan 2.9, sebagai berikut:
c2=
(17 - 13,42)2 + (11 - 11,54)2 + ...... + (2 - 1,16 )2
13,42 11,54 1,16
= 2,07
Banyaknya derajat kebebasan v bagi uji ini, yaitu:
v = banyak sel – 3 = 4 – 3 = 1
Sehingga nilai dari c 2 0.05 untuk 1 derajat kebebasan adalah 3,841.
Pada perhitungan diatas, didapatkan nilai c 2 data v adalah 1,08 dan nilai c 2 0.05
untuk 2 derajat kebebasan adalah 3,841. Karena nilai c 2 lebih kecil dari c 2 0, 05 ,
maka dapat disimpulkan bahwa sebaran normal memberikan kesesuaian yang
cukup baik bagi sebaran lebar pinggul.
IV-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perhitungan jumlah kelas data pantat plopiteal dengan jumlah pengamatan (n)
40 data menggunakan persamaan 2.5, yaitu:
k = 1 + 3,322 log 40 = 6,32 » 7
Hasil perhitungan didapatkan bahwa jumlah kelas adalah 7.
IV-26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x fo ft c2
83.58
10 9.032 0.10
86.75
89.91 11 9.46 0.25
93.08 9 9.64 0.04
96.24 5 6.61 0.39
99.41
5 3.996 0.25
102.57
Total 1.04
Sumber: Pengolahan Data, 2011
Hasil perhitungan pada tabel 4.26 diatas, terdapat nilai frekuensi harapan yang
kurang dari 5 sehingga perlu penggabungan sel-sel (kelas-kelas) yang
berdekatan. Dari hasil penggabungan sel-sel ini menyebabkan berkurangnya
commit to user
IV-27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c =
2 (10 - 9,03)2 + (11 - 9,46)2 + ...... + (5 - 3,99)2
9,03 9,46 3,99
= 1,04
Banyaknya derajat kebebasan v bagi uji ini, yaitu:
v = banyak sel – 3 = 5 – 3 = 2
Sehingga nilai dari c 2 0.05 untuk 2 derajat kebebasan adalah 5,991.
Pada perhitungan diatas, didapatkan nilai c 2 data pantat plopiteal adalah 1,08 dan
nilai c 2 0.05 untuk 2 derajat kebebasan adalah 5,991. Karena nilai c 2 lebih kecil
Pada tabel 4.26 diatas disajikan nilai χ2 dan c 2 0.05 untuk derajat kebebasan
E. PERHITUNGAN PERSENTIL
Contoh perhitungan :
· Lebar Bahu (lb)
commit to user
P5 = x - 1.645 σ
IV-28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. RANCANGAN MEJA
Tinggi
Pembatas
Pandangan
Panjang Meja
70 Tinggi Meja
Panjang Pijakan
Lebar Rak
Lebar Meja
70 70
commit to user
IV-31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. RANCANGAN KURSI
Lebar Sandaran
Tinggi
52 Sandaran
52 Panjang Alas
Tinggi
43 Alas
43
41
Lebar Alas
commit to user
IV-32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
220 - 450
Sikap duduk yang paling baik yaitu tanpa pengaruh buruk terhadap sikap
badan dan tulang belakang adalah sikap duduk dengan sedikit lordosa pada
pinggang dan sedikit mungkin kifosa pada punggung. Sikap demikian dapat
dicapai dengan kursi dan sandaran punggung yang tepat. Dengan begitu otot
punggung terasa enak. Selain itu agar mata dapat membaca dengan nyaman, maka
ketika membaca sebaiknya mata kita mempunyai kemiringan terhadap permukaan
kerja. Sudut antara 220 dan 450 baik digunakan untuk membaca (Chaffin, 1983).
Gambar 4.10 diatas menunjukkan bahwa pengguna sedang beraktivitas
membaca. Aktivitas yang dilakukan tersebut menunjukkan posisi tubuh tidak
terlalu tertekan dan lebih leluasa bergerak setelah dilakukan perancangan ulang
pada meja dan kursi baca. Penambahan rak dan pemberian sekat atau pemisah di
masing-masing meja diharapkan mampu menambah kenyamanan sehingga
pengguna lebih berkosentrasi ketika sedang membaca.
commit to user
IV-33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Rencana anggaran pembuatan satu buah meja dan enam buah kursi baca
bagi pengguna perpustakaan seperti pada tabel 4.28 sebesar Rp 2.554.500,00 yang
terdiri dari biaya material dengan rincian seperti di atas dan biaya tenaga kerja.
commit to user
IV-34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini membahas tentang analisis dari output yang didapatkan dan
interpretasi hasil penelitian. Hal-hal yang dianalisis pada bab ini adalah
pemenuhan kebutuhan pengguna, penggunaan data antropometri, perbandingan
hasil rancangan dengan meja kursi yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kabupaten Klaten, penentuan bahan dan biaya, serta interpretasi hasil.
Adapun masing-masing analisis dalam penelitian ini diuraikan pada sub bab
berikut.
V-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kursi baca tersebut perlu diperlebar lagi untuk alas duduk dan sandaran
punggungnya sesuai dengan antropometri agar dapat mengakomodasi tubuh para
pengguna.
Harapan tersebut oleh perancang diterjemahkan ke dalam aspek teknis
kebutuhan perancangan. Aspek teknis tersebut adalah memunculkan adanya
penambahan lebar meja agar ruang gerak pengguna lebih leluasa dan penambahan
sekat atau pemisah ditiap sisi meja selain itu diberi pula rak pada meja tersebut
untuk meletakkan buku-buku setelah pengguna selesai menggunakannya sehingga
buku tidak berserakan dan terlihat lebih rapi. Agar pengguna merasa nyaman,
kursi dibuat dengan bantalan busa yang tebal dan empuk. Bahan kursi disesuaikan
dengan beban namun mudah didapat di pasar. Selain bahan, konstruksi dibuat kuat
agar aman pada saat dipakai.
V-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari perbandingan layout awal dan layout hasil rancangan, dapat dilihat
bahwa apabila hasil rancangan meja kursi baca dimasukkan ke dalam ruang baca
perpustakaan maka akan merubah posisi atau letak baik rak buku maupun meja
kursi yang ada. Meja kursi baca hasil rancangan dengan penambahan ukuran yang
sangat signifikan membuat ruang baca menjadi agak sedikit sesak sehingga
mengakibatkan pengguna kurang leluasa untuk bergerak ketika berdiri atau untuk
mengambil buku di rak. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat
dikembangkan dengan mengubah layout ruang baca di perpustakaan tersebut.
V-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan material kayu. Kelebihan material besi dan kayu dapat dilihat pada tabel
5.2 dan 5.3.
Tabel 5.2. Kelebihan dan kekurangan material besi
Kelebihan Kekurangan
· Kuat menahan beban · Mahal (Rp 50.000,00 s/d Rp
· Stabil atau rigid 70.000,00/lonjor)
· Mudah dibentuk (dapat disekrup, · Beban berat (per kg = 10x10 cm)
dibaut, dikeling, dan dilas). · Proses produksi mahal
V-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Seperti layaknya penelitian yang lain, hasil rancangan meja dan kursi baca
untuk pengguna perpustakaan pada penelitian ini masih memiliki beberapa
kekurangan. Diantaranya adalah bobot meja yang terlalu berat untuk dipindah-
pindahkan karena bahan penyusunnya berat. Sandaran kursi yang tidak dapat
disetel sehingga pengguna tidak dapat menyesuaikan dengan posisi yang paling
nyaman.
commit to user
V-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya serta saran untuk penelitian selanjutnya.
6.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, sebagai berikut:
1. Penelitian ini menghasilkan rancangan meja kursi baca bagi pengguna
perpustakaan yang dilengkapi dengan penambahan sekat/pemisah dan fasilitas
rak pada meja serta bantalan busa yang empuk dan tebal demi memenuhi
kebutuhan pengguna untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman saat
membaca.
2. Berdasarkan intepretasi hasil diketahui bahwa rancangan meja kursi baca
sudah dapat mengakomodasi semua kebutuhan pengguna walaupun masih
terdapat beberapa kelemahan terutama pada bobot meja yang terlalu berat
untuk dipindah-pindahkan karena bahan penyusunnya berat. Akan tetapi,
kelemahan tersebut tidak mengurangi kenyamanan penggunaan meja kursi
hasil rancangan.
6.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk langkah pengembangan atau penelitian
selanjutnya, sebagai berikut:
1. Sebaiknya dibuat beberapa macam alternatif desain rancangan sehingga
didapatkan desain rancangan yang optimal sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
2. Penelitian dapat dikembangkan untuk alternatif bahan lain yang lebih ringan,
kokoh, dan dengan harga terjangkau.
VI-1