Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 3 R2 TLPB

Anggota Kelompok :
1. Tiara Anissa (F34190062)
2. M. Rifqi Kelvin Akbar (F34190066)
3. Nadine Gracella (F34190082)
4. Naufal Arnof (F34190078)
5. Shafina Raamiza Wisman (F34190108)
6. Muhammad Sa’duddin (F34190120)

PERANCANGAN TATA LETAK PABIK TEH HIJAU

● Produk
- Jenis : Teh hijau celup

● Proses Produksi
- Peta dan Urutan Proses

A–B
Pucuk teh yang baru saja dipetik atau diambil dikumpulkan pada ruangan (A) hamparan
pucuk basah, setelah itu dibawa ke ruangan (B) pelayuan, Mesin Rotary Planner. Pada
ruangan ini pucuk teh dikurangi kadar airnya sebanyak 65%-70% dengan mesin Rotary
Planner dengan prinsip pemanasan pada bagian luar dinding silinder sehingga bagian
dalam silinder menjadi panas.
B–C
Setelah daun teh menjadi kering, daun teh dibawa ke ruangan (C) penggulungan. Pada
ruangan ini terdapat mesin roller yang berguna untuk membentuk daun teh kering
menjadi gulung-gulungan kecil.

C–D
Gulungan daun teh kering dibawa ke ruangan (D) pengeringan. Pengeringan ini
dilakukan menggunkan mesin ECP belong. Pengeringan dilakukan dengan
menggunakan suhu 110°C-135°C yang ditiupkan dengan blower atau kipas angin.

D–F
Daun teh setelah dikeringkan dengan mesin ECP belong kemudian dibawa ke ruangan
(F) pengeringan lanjut. Pengeringan lanjut dilakukan menggunakan mesin silinder
repeat dryer yang bertujuan untuk menurunkan kadar air the menjadi 18%-22%.

F–E
Daun teh setelah dilakukan pengeringan lanjut, maka dibawa pada ruangan (E)
pengeringan. Pengeringan pada ruangan ini menggunakan Ball Tea. Pengeringan ini
bertujuan untuk menurunkan kadar air teh menjadi 3%-4%.

E–M/E–G
Setelah melalui proses pengeringan menggunakan silinder Ball Tea, teh dapat melalui
proses blending pada tempat M lalu disimpan sementara atau langsung memasuki
tempat G untuk proses sortasi layer 4.

G–H/G–I
Teh yang telah melalui proses sortasi pada tempat G, bisa saja melalui proses sortasi
kembali pada tempat H atau langsung dimasukkan kedalam mesin separator pada
tempat I.

H – J dan I – J
Setelah melalui proses masing-masing, teh akan dimasukkan kedalam mesin winnower
untuk kembali di sortasi pada tempat J.

J–K
Teh pada Mesin winnower akan dipisahkan berdasarkan berat partikel. Sebelum proses
selanjutnya dilakukan yaitu proses pengepakan, terlebih dahulu dilakukan proses
sortasi manual pada tempat K. Proses sortasi manual dilakukan dengan
mengelompokkan jenis teh berdasarkan hasil dari proses produksi.

K–L
Setelah proses sortasi kering pada tempat K selesai dilakukan maka partikel teh yang
sudah dipisahkan pada tempat L berdasarkan grade nya disimpan didalam peti miring
sesuai dengan grade nya masing masing. Produk yang telah di packing tidak boleh
menyentuh lantai secara langsung dan harus diberi alas papan agar tidak bersinggungan
langsung dengan lantai gudang yang lembab.

- Mesin :
1. Mesin Rotary Planner
2. Mesin Roller
3. Mesin ECP Belong
4. Mesin Ball Tea
5. Mesin Repeat Dryer
6. Mesin Separator
7. Mesin Winnover

● Pengendalian Proses
Bahan baku utama yang digunakan untuk mengolah teh hijau adalah peko daun teh
yang baik. Peko daun teh adalah calon pucuk yang masih belum terbuka ditambah dua daun
muda. Untuk mendapatkan bahan baku teh yang baik perusahaan telah melakukan
penanggulangan hama secara dini. Peko daun teh yang telah dipetik kemudian dianalisis di
bagian analisa kering dan basah setelah itu baru dilakukan proses produksi. Tenaga kerja
yang dibutuhkan ialah tenaga kerja yang sudah terampil dan terlatih, juga tenaga kerja
belum mempunyai pengalaman di bidangnya maka harus diberi training terlebih dahulu
agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan benar. Dalam hal ini berorientasi pada
quality control, yang merupakan bagian penting dalam proses produksi.
Setiap bahan yang akan mengalami proses produksi harus melalui tahap quality
control untuk mengetahui barang tersebut layak atau tidak yang selanjutnya akan dilakukan
proses produksi. Dengan dilakukannya quality control kita bisa mengetahui standar bahan
yang baik untuk digunakan dalam proses dan jika ada masalah dalam bahan tersebut bisa
segera diatasi. Selain itu, quality control juga termasuk dalam HACCP (Hazard Analitical
Critical Control Point) yaitu titik kritis adanya bahaya atau masalah yang ada, baik dalam
bahan baku atau barang setengah jadi hingga barang jadi sebelum didistribusikan.

• Personalia
Personalia berfungsi untuk mengurus keperluan personil perusahaan atau tenaga kerja
pabrik, terutama yang berfokus pada hal-hal administratif. Tugas-tugas utama dari
personalia adalah sebagai berikut:
- Menyusun atau membuat anggaran yang berhubungan dengan tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam sebuah perusahaan.
- Membuat rencana kerja bagi sumber daya manusia dalam perusahaan seperti job
description, job analysis, serta job specification.
- Melakukan tahapan seleksi terhadap calon tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan
seperti spesifikasi, keahlian, dan jumlah.
- Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan tenaga kerja meliputi
pendidikan kepada tenaga kerja.
- Mengurus proses pemberhentian tenaga kerja (pensiun, dan sebagainya).
- Memastikan kesejahteraan bagi tenaga kerja dalam perusahaan.
Dalam memproduksi teh hijau, jumlah tenaga kerja direncanakan sebanyak 45 orang
yang masing-masing tenaga kerja memiliki spesifikasi kerja dan keahlian masing-masing.
Di dalam pabrik produksi teh hijau, karyawan harus mampu mengerjakan tahapan-tahapan
dalam memproduksi teh yaitu pelayuan bahan, penggulungan bahan, pengeringan bahan,
blending, mensortir bahan, pengemasan bahan, dan transportasi. Masing-masing tahapan
berada di area penugasan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, personalia berperan dalam
mengatur penempatan karyawan yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan perusahaan.
Manajemen personalia juga dapat membantu meningkatkan keahlian serta
keterampilan tenaga kerja melalui program pendidikan serta pelatihan. Biasanya hal tersebut
dilakukan pada saat terdapat tenaga kerja yang baru, sebab kebanyakan dari mereka
merupakan tenaga kerja yang masih belum siap pakai. Pemeliharaan karyawan juga penting
dalam perusahaan. Demi mempertahankan keberlangsungan kondisi kerja yang telah
efektif, maka dibuat program kesehatan dan keamanan, serta membangun fasilitas-fasilitas
yang mendukung kebutuhan personil, seperti alat-alat, mesin, dan fasilitas pendukung
lainnya.

● Penyimpanan
Penyimpanan teh harus dalam kondisi suhu yang kering dan tidak lembab karna teh
menurut Suyitno (1990) teh merupakan produk yang mudah menyerap uap air atau sering
disebut sebagai bahan yang bersifat higroskopis, maka kualitas teh sangat ditentukan oleh
kemampuan kemasan dalam mempertahankan kelembaban produk teh. Tofan, 2008 dalam
(Siswantoro et al., 2012). Teh sebagai bahan makanan kering akan menyerap air dari udara
selama penyimpanan. Sehingga teh disebut sebagai bahan yang bersifat higroskopis yaitu
mudah menyerap air. Penyerapan air dari udara tersebut akan menyebabkan kadar air dan
aktivitas air (aw) bahan makanan meningkat. Karna teh adalah minuman yang dinikmati
selain rasanya juga aromanya, dengan peningkatan kadar air maka akan mengurangi mutu
dari aroma teh itu sendiri. Oleh karena itu sebaiknya teh disimpan dalam suhu ruangan
300C dan kondisi RH (Relative Humidity) 70% (Prawira et al 2019).

● Penangan Bahan
Alat yang digunakan untuk penganganan bahan sebagai berikut :
1. Timbangan, digunakan untuk menimbang ulang daun teh yang baru saja tiba di
pabrik.
2. Alat angkut teh, digunakan untuk memindahkan teh ke tempat pelayuan.
3. Trolley khusus, digunakan untuk memindahkan teh yang telah dilayukan ke tempat
penggilingan.
4. Belt conveyor, digunakan untuk memindahkan bubuk teh.
5. Drum plastik, digunakan sebagai wadah sementara setelah proses sortasi dan agar
lebih mudah dipindahkan.

Pola aliran produksi teh hijau celup ini mengikuti prinsip product layout atau line
layout dimana material berpindah dari satu tahap ke tahapan lain secara berurutan tanpa
adanya backtracking dan output dari suatu mesin akan menjadi input bagi mesin
berikutnya.
● Service
Service yang diberikan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan untuk
personil berupa fasilitas toilet, tempat ibadah (mushola), satu loker untuk masing-masing
karyawan, dan kantin karyawan. Fasilitas pendukung proses produksi berupa mesin rotary
planner, mesin roller, mesin ECP belong, mesin ball tea, mesin repeat dryer, ruang sortasi,
blending, dan turbin air. Fasilitas pendukung pabrik berkaitan erat dengan perencanaan
proses pemindahan bahan secara efektif. Fasilitas pendukung pabrik yang diberikan, yaitu
berupa penyimpanan sementara, gudang produk jadi, dan kantor pabrik.

● Kendala
Struktur pabrik minuman teh direncanakan sebesar 1.950 m2 berlokasi di Desa Kemiri,
Pacet, Mojokerto-Jawa Timur, dengan luas tanah sebesar 2.150 m2. Fasilitas jalan Desa
Kemiri sangat memadai untuk mendukung kelancaran arus keluar-masuk kendaraan ke
lokasi pabrik. Fasilitas transportasi yang memadai akan memperlancar produksi karena
pengiriman bahan-bahan dapat dilakukan secara cepat dan mudah, selain itu dapat menekan
biaya produksi karena murahnya pengangkutan bahan bahan produksi ke pabrik dan
distribusi produk ke wilayah pemasaran. Peraturan yang dapat menjadi kendala adalah
mengenai perpajakan yang diatur pada Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto No.1
Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan ES, Haryono L. 2014. Perencanaa pabrik minuman teh hijau botol dengan kapasitas
produksi 25.000 liter per hari di pacet-mojokerto.
Suyitno. 1990. Bahan-Bahan Pengemas. Yogyakarta(ID): UGM Press.
Siswantoro B, Rahardjo N, Bintoro, Hastuti P. 2012. Pemodelan matematik perubahan
parameter mutu selama penyimpanan dan sorpsi-isotermi kerupuk goreng pasir.
Jurnal Agritech. 32(3):56-60
Prawira et al. 2019. Grade teh hijau berpengaruh terhadap total polifenol, rasio rehidrasi dan
warna seduhan teh. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian. 3(2):15-18

Anda mungkin juga menyukai