Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

MANAJEMEN AGROINDUSTRI PERKEBUNAN

“STUDI KASUS PT. SARI TEH”

Disusun Oleh :

1. M. Rafy Syahdani (D41191959)


2. Fais Windiarti (D41192001)
3. Selvina Tri Lestari (D41192341)
4. Muhammad Rifki Al Ghifari (D41192402)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2021
Studi kasus

PT. Sari Teh mengalami permasalahan terkait penurunan kualitas produksi teh hitam
yang dihasilkannya. Dari data yang diperoleh, diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas produk teh pt. Sari teh meliputi : (a) man (manusia), meliputi kekurang hati-
hatiannya dalam mengatur suhu pengeringan, pengetahuan tenaga kerja yang kurang
memadai tentang proses produksi teh, kedisiplinan pekerja yang minim, usia pekerja
mayoritas kurang produktif, tidak adanya kontrak kerja antara mandor kebun dengan
pemetik, kurangnya pengawasan mandor kebun; (b) material (bahan baku), yang meliputi
bahan baku (daun teh) rusak dan tua atau kasar, dan banyaknya tanaman yang tidak
produktif; (c) method (cara kerja), yang meliputi suhu pengeringan dan pelayuan tidak stabil,
sistem kerja yang tidak terspesialisasi, penjualan yang berdasarkan system order dan saluran
yang panjang; dan (d) environment (lingkungan), yang meliputi cuaca dan suhu
unpredictable, dan kondisi tanah yang tidak stabil.

Pembahasan

Pemecahan (solusi) berdasarkan skala prioritas (masalah yang terpenting sampai yang
kurang penting) yang paling tepat diterapkan di perusahaan tersebut untuk meningkatkan
kualitas produknya adalah sebagai berikut :

1. Material (bahan baku)


Solusi atau cara pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
 Agar tingkat kerusakaan pucuk daun teh sampai dipabrik tetap rendah, maka perlu
adanya penanganan pucuk teh sejak dari pemetikan, pengumpulan, pengangkutan
sampai penerimaan pucuk di pabrik harus dilakukan dengan baik. Petikan daun
teh harus dilakukan dengan benar karena hal tersebut merupakan kunci
kesuksesan didalam produksi teh secara menyeluruh.

 Mengganti atau memangkas tanaman yang tidak produktif dan


penggantian tanaman baru yang lebih baik
 Pemberian pupuk yang sesuai kondisi tanah secara tepat

2. Method (cara kerja)


Solusi atau cara pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
 Perbaikan pada alat pengeringan dan pelayuan atau jika diperlukan melakukan
pergantian atau pembelian alat yang baru
 Pemberian suhu yang sesuai serta mengkontrol suhu agar tetap stabil
 Perbaikan sistem kerja yang lebih terspesialisasi
 Adanya stok barang sehingga apabila terjadi pemesanan dadakan, produk sudah
tersedia
 Melakukan usaha-usaha promosi serta memperpendek saluran pemasaran
3. Man (manusia)
Solusi atau cara pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
 Mengadakan penyuluhan/pengarahan tentang proses produksi teh
 Mengadakan pelatihan bagi para karyawan
 Memberikan reward and punishment untuk memotivasi pekerja maupun karyawan
untuk bekerja secara optimal
 Menempatkan para pekerja sesuai dengan kemampuannya
 Lebih selektif dalam memilih karyawan

 Melakukan kontrak kerja antara mandor kebun dengan pemetik


 Pengawasan kepala tanaman terhadap mandor kebun

4. Environment (lingkungan)
Solusi atau cara pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
 Manipulasi cuaca dan suhu dengan pemberian tanaman pelindung pada kebun teh
 Peningkatan daerah resapan air melalui upaya penghijauan, reboisasi hutan, dan
lain-lain
 Menyiapkan plan B jika plan A tidak bisa terlaksana karena pengaruh lingkungan
 Memillih daerah produksi yang strategis atau mungkin memilih daerah yang
pengaruh lingkungannya bisa diminimalkan

Anda mungkin juga menyukai