Anda di halaman 1dari 14

27

IV. KEADAAN UMUM

4.1 Lokasi Perusahaan


PT. Kappa Carrageenan Nusantara terletak di kawasan industri tepatnya di

Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Secara letak geografis PT. Kappa Carrageenan

Nusantara ini terletak pada bagian Utara bersebelahan dengan area kebun jati,

pada bagian Selatan besebelahan dengan rumah penduduk Desa Kuning, pada

bagian Barat bersebelahan dengan PT. Mayora Group, pada bagian Timur

bersebelahan dengan PT. Sumber Banteng. PT. Kappa Carrageenan Nusantara

merupakan unit pusat dimana pada unit tersebut terdapat kantor dan unit

pengolahan karaginan dan tepung agar.


Kejayan dipilih sebagai lokasi perusahaan karena daerah Kejayan dikenal

sebagai daerah yang memiliki sumber air yang melimpah dan memiliki kualitas

air yang baik di Jawa Timur. Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa

perusahaan terkemuka yang membangun perusahaan di lokasi tersebut seperti

PT. Otsuka (Pocari Sweat), PT. Mayora Group, PT. Nestle dan lain sebainya.
Selain itu lokasinya dekat dengan sumber tenaga kerja sehingga diharapkan

dapat membantu untuk mengurangi pengangguran, dari segi kelancaran

transportasi, tata letak atau denah pabrik sangat strategis dan mudah dijangkau

untuk semua kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Hal tersebut memudahkan

akses dalam pengadaan bahan baku rumput laut dan bahan pembantu atau

penunjang serta pendistribusian produk.

4.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


Pabrik Kappa Carrageenan Nusantara didirikan pada April 2012 oleh bapak

Hamzah M.B, S.T dan dua orang temannya. Pada Mei 2013 pabrik ini mulai uji

coba produksi, mulanya pabrik ini hanya mengolah eucheuma cottonii menjadi

produk karaginan. Tetapi karena pasar untuk PT. Kappa Carrageenan Nusantara

masih belum terbuka luas maka pabrik ini menghasilkan produk lain yakni agar-

agar dengan bahan baku gracilaria. Seiring dengan berjalannya waktu, pasar
28

untuk PT. Kappa Carrageenan Nusantara mulai terbuka sehingga kemudian

pabrik ini memproduksi dua yaitu SRC dan RC serta tepung agar.
Pabrik ini pada awal berdirinya hanya memiliki bangunan produksi dengan

mulai terbukanya permintaan pasar terhadap produk karaginan dan tepung agar-

agar pabrik ini terus berkembang dengan meningkatkan fasilitas. Pabrik ini terus

berkembang sehingga saat ini terdapat runag direktur, ruang tamu, gudang

penyimpanan bahan baku, dan gudang penyimpanan bahan kimia. Bahkan pada

saat kegiatan praktek kerja lapang ini sedang berjalan pihak perusahaan dalam

proses membangun gudang bahan baku yang cukup besar untuk memperbanyak

daya tampung bahan baku rumput laut.

4.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi PT. Kappa Carrageenan Nusantara menggunakan bentuk

organisasi lini dan staf. Bentuk organisasi ini menunjukan rangkaian kekuasaan

dari direktur ke bawah melalui bermacam-macam bagian sampai ketingkat

karyawan. Bentuk organisasi lini dan staf tersebut digunakan dengan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : hubungan atasan dan bawahan

tidak bersifat langsung, pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff, terdapat

2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff, serta jumlah karyawan banyak.
Manajemen PT. Kappa Carrageenan Nusantara dikepalai oleh Direktur yang

membawahi Auditor Keuangan dan Direktur Pembelian, kemudian membawahi

beberapa manajer seperti Logistic Manager, Plant Manager, dan Accounting

Manager. Setiap masing-masing manager membawahi masing-masing karyawan

sesuai bidang dan tugasnya. Skema Struktur Organisasi PT. Kappa Carrageenan

Nusantara disajikan pada Lampiran 2.

4.4 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja merupakan faktor produksi terpenting dalam pelaksanaan

suatu proses produksi oleh sebab itu tenaga kerja suatu perusahaan memiliki

peranan dalam aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.


4.4.1 Jenis Tenaga Kerja
29

1. Tenaga kerja tetap yaitu tenaga kerja tetap perusahaan yang berhak

menerima fasilitas perusahaan seperti asuransi dan tunjangan-tunjangan yang

diberikan perusahaan. Tenaga kerja tetap PT. Kappa Carrageenan Nusantara

adalah sebagai berikut: Manajer, Laboratorium, Quality Control atau

Supervisor, semua staf dan karyawan yang bekerja pada area kantor.

2. Tenaga kerja harian yaitu merupakan karyawan yang dikontrak oleh

perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Tenaga kerja harian PT. Kappa

Carrageenan Nusantara adalah sebagai berikut : tenaga kerja yang tugasnya

sanitasi dan higiene pada pabrik, tenaga kerja bagian penerimaan bahan

baku, penjemuran. Upah mereka yang diberikan yakni tergantung banyaknya

mereka bekerja.
3. Tenaga kerja borongan yaitu karyawan yang bekerja berdasarkan besar

kecilnya kuantitas pekerjaan yang diselesaikannya. Tenaga kerja borongan

PT. Kappa Carrageenan Nusantara adalah sebagai berikut : tenaga kerja yang

bekerja di bagian pengguntingan lembaran hasil filtrasi dan penepungan dan

pengepakan. Upah yang didapat karyawan borongan yakni upah mingguan.

4.4.2 Jumlah Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja di PT. Kappa Carrageenan Nusantara sebanyak

kurang lebih 40 sampai 50 orang. Mayoritas tenaga kerja dari laki-laki borongan

maupun harian banyak bekerja pada bagian pemindahan bahan baku, proses

pemasakan, serta pemotongan, sedangkan untuk pekerja harian maupun

borongan perempuan banyak bekerja pada penjemuran dan pengepakan.


4.4.3 Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan,

karyawan adalah aset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia

maka perusahaan tidak akan bisa berjalan, begitu juga karyawan tidak dapat

menunjang kesejahteraan hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat

mencari nafkah sekaligus implementasi dari disiplin ilmu yang mereka miliki
30

sendiri. Pentingnya kesejahteraan karyawan adalah bertujuan untuk

mempertahankan karyawan agar tidak pindah ke perusahaan lain, meningkatkan

motivasi dan semangat kerja, dan meningkatkan sikap loyalitas karyawan

terhadap perusahaan.
PT. Kappa Carrageenan Nusantara juga memberikan fasilitas yang dapat

menunjang kesejahteraan karyawannya seperti musholla, toilet, dan ruang ganti.

Semua itu diberikan agar memudahkan karyawan untuk bekerja, kemudian juga

fasilitas berupa bantuan kepada karyawan yang sakit dan memerlukan rawat

inap di rumah sakit yang ditentukan serta tunjangan di hari raya.

4.5 Sarana dan Prasarana


4.5.1 Sarana
Mesin atau peralatan besar yang digunakan untuk proses pengolahan

karaginan dari rumput laut eucheuma cottonii pada PT. Kappa Carrageenan

Nusantara adalah sebagai berikut :

1. Tanki Pencucian, Ekstraksi dan Perendaman Alkali

Tanki ini berjumlah 8 buah dan memiliki fungsi yang berbeda-beda antar

setiap tanki. Yang pertama 2 tanki berfungsi untuk proses pencucian dibantu

dengan blower yang terdapat dibawah tanki bertujuan untuk membalikan rumput

laut yang berada dibawah menuju keatas agar proses pencucian merata.

Kemudian 4 tanki berfungsi untuk proses ekstraksi dilengkapi dengan

termometer pengukur suhu dan recording temperatur pengukur suhu.


Prinsip kerjanya memanaskan rumput laut sampai menjadi bubur dengan

suhu panas melalui pemasukan uap panas dari boiler sampai pada jangka waktu

tertentu. Terakhir 2 tanki untuk proses perebusan dan perendaman alkali dengan

KOH, prinsipnya sama yakni memanaskan rumput laut dengan suhu panas

melalui pemasukan uap panas dari boiler sampai pada jangka waktu tertentu.

Contoh Tanki dapat dilihat pada Gambar 3.


31

Gambar 3: Tanki
Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)
Berikut ini adalah spesifikasi Tanki :
Jumlah : 8 buah
Diameter :2m
Tinggi :5m
Bentuk : autoclave vertical
Kapasitas : 500-600 kg bahan baku rumput laut dan air sebanyak 10.000 L

2. Filter Press (Pengambilan Filtrat)

Filter Press adalah alat yang berfungsi untuk menyaring ampas bubur

rumput laut dari larutan bubur rumput laut dilakukan dengan metode press

filtration. Filter press ini terdiri dari seperangkat pinggan atau lempeng (plate)

yang dirancang untuk memberikan sederetan ruang dimana zat padat dapat

ditahan. Lempeng (plate) ini berukuran 100 cm x 100 cm dan ditutup dengan

medium filter atau kanvas.


Bubur rumput laut sebagai umpan masuk ke dalam masing-masing

komponen tersebut menggunakan tekanan, kemudian larutan rumput laut lewat

melalui kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran dan meninggalkan zat padat

basah di dalam ruang tersebut. Disini tujuan dari proses filter press yakni

menahan zat padat dari bubur rumput laut dan meloloskan filtratnya dari kanvas

yang menjadi kain filter. Larutan rumput laut tersebut dialirkan menuju bak

penampung dan ampas bubur rumput laut berupa padatan basah tersebut

kemudian ditampung untuk dimanfaatkan menjadi pupuk. Contoh filter press

pengambilan filtrat dapat dilihat pada Gambar 4.


32

Gambar 4: Filter Press (Pengambilan Filtrat)


Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)

3. Filter Press (Pembentuk Sheet)


Filter Press (Pembentuk Sheet) adalah mesin yang digunakan untuk

membentuk lembaran-lembaran tipis yang dihasilkan dari proses filter press

tersebut. Lembaran-lembaran tipis akan terbentuk dari tekanan yang dihasilkan

untuk mengurangi kadar air dari gel yang sudah terbentuk dari proses penjedalan

sebelumnya.
Prinsipnya sama dengan filter press untuk mengambil filtrat, tetapi filter press

pembentuk sheet ini mengambil bentuk padatnya kebalikan dari filter press yang

mengambil filtratnya (cairan). Terdapat 2 filter press pembentuk sheet di PT.

Kappa Carrageenan Nusantara. Contoh Filter Press (Pembentuk Sheet) dapat

dilihat pada Gambar 5.


33

Gambar 5: Filter Press (Pembentuk Sheet)


Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)

4. Plate Heat Exchanger (PHE)

Plate Heat Exchanger merupakan mesin sering disebut dengan pemindah

energy panas, yakni berfungsi memindahkan energi panas antara dua atau lebih

fluida dan terjadi pada temperatur yang berbeda antara fluida yaitu panas dan

dingin. Prinsipnya yaitu transfer panas menuju sisi dingin atau sebaliknya dengan

cara suhu media masuk melalui rongga-rongga plate. Terdapat dua perpindahan

yaitu direct contact dan indirect contact. Contoh can washer dapat dilihat pada

Gambar 6.
34

Gambar 6: Plate Heat Exchanger


Sumber PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)

5. Rotary Dryer

Rotary dryer adalah mesin yang digunakan untuk mengeringkan serpihan

rumput laut setelah proses pemotongan dengan mesin crusher, lebih khususnya

mesin ini digunakan untuk mengeringkan serpihan rumput laut yang telah

berbentuk chips. Chips rumput laut yang sudah sangat kering dapat

memudahkan di proses menjadi tepung halus.


Mesin ini memiliki badan utama yang berbentuk tabung memanjang

bergerak memutar dengan pemanas di bawahnya, dan dialirkan udara panas ke

dalam tabung dengan bantuan blower. Udara panas tersebut yang dihembuskan

membantu mengeringkan bahan baku. Contoh Rotary Dryer dapat dilihat pada

Gambar 7.

Gambar 7: Rotary Dryer


Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)
35

6. Conveyor

Conveyor adalah alat yang digunakan untuk memindahkan gel yang sudah

terbentuk dari proses presipitasi atau penjedalan dari wadah yang terletak diatas

conveyor menuju ke tanki penampungan gel yang terhubung pada proses

selanjutnya. Wadah yang terletak pada bagian atas conveyor berfungsi sebagai

media tempat terjadinya presipitasi filtrat rumput laut dibantu dengan larutan KCI.

Kemudian bila sudah membentuk gel maka ada dorongan oleh air yang mengalir

yang membawa hingga jatuh ke conveyor. Contoh Conveyor dapat dilihat pada

Gambar 8.

Gambar 8: Conveyor
Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)

7. Mesin Milling
36

Adalah mesin yang digunakan untuk merubah suatu bahan baku produksi

menjadi butiran-butiran tepung yang halus. Prinsip kerjanya bahan baku

dimasukkan ke dalam mesin selanjutnya akan dibawa oleh sebuah pelat ke

bagian penghancuran. Setelah bahan baku dihancurkan lantas bahan baku pun

dipotong dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga menjadi tepung.


Proses ini juga menimbulkan tekanan udara di dalam akan mengalir keluar,

dengan kata lain bahan baku yang telah menjdai tepung akan terbang keluar

melewati saringan dengan ukuran 60 mesh dan di bagian pengeluaran saringan

ditutup dengan plastik panjang gunan menampung butiran tepung halus yang

keluar. Contoh Mesin Milling dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9: Mesin Milling


Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)

8. Crusher

Mesin ini dikenal dengan nama lain mesin serut atau pemotong yaitu

merupakan mesin yang digunakan untuk menghancurkan bahan menjadi

serpihan-serpihan kecil. Serpihan kecil sama seperti proses pada penyerutan es

pada mata pisau yang tajam, maka akan menghasilkan serpihan kecil yang

digunakan untuk pembuatan karaginan.


Mesin ini digerakkan oleh dinamo dari tenaga listrik, sebelum sheet atau

lembaran dari rumput laut dipotong sheet atau lembaran terlebih dahulu dipotong
37

agar mudah memasukkan ke dalam mesin crusher agar mendapatkan ukuran

yang lebih kecil. Contoh crusher dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10: Crusher


Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)

9. Boiler

Boiler adalah alat untuk memproses perubahan air menjadi uap terjadi

dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan

panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan untuk

boiler di PT. Kappa Carrageenan Nusantara yakni berupa batu bara. Alat ini atau

ketel uap biasanya terbuat dari tembaga karena mudah menghantarkan panas

yang baik dan cepat. Pada PT. Kappa Carrageenan Nusantara alat boiler

berjumlah 1 unit. Contoh Boiler dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11: Boiler


Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)
38

10. Tanki Penampung

Alat ini terbuat dari bahan baja yang mampu menahan beban yang berat.

Fungsi dari tanki penampung ini menampung hasil dari proses filtrasi dan

presipitasi. Tanki penampung yang dimiliki oleh PT. Kappa Carrageenan

Nusantara berjumlah 8 buah, yakni 6 tanki penampung untuk menampung dari

proses presipitasi dan 2 tanki untuk menampung filtrat dari proses filtrasi. Di

dalam semua tanki yang ada terdapat lubang yang terhubung dengan pipa-pipa

yang berfungsi untuk menghubungkan ke proses selanjutnya. Contoh Tanki

Penampung dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12: Tanki Penampung


Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)

4.5.2 Prasarana
Prasarana atau fasilitas untuk menunjang proses pengolahan karaginan

adalah sebagai berikut :

1. Bangunan Pabrik

Bangunan pabrik yang dimiliki PT. Kappa Carrageenan Nusantara memiliki

tata letak unit pengolahan karaginan yang baik karena diatur sesuai dengan

tahapan proses produksi dalam bentuk garis lurus sehingga tidak menimbulkan

arus bolak balik yang menyebabkan kontaminasi silang, kemudian pemindahan

barang atau tenaga kerja juga diatur secara teratur. Bangunan pabrik terdiri dari
39

kantor utama, ruang proses produksi dan gudang penyimpanan bahan baku dan

produk serta tempat penjemuran dilakukan di luar pabrik.


Selain itu ruang proses produksi terdiri dari : unit penerimaan bahan baku,

unit pencucian, unit perendaman alkali, unit ekstraksi, unit penyaringan, unit

presipitasi atau penjedalan, unit pembentukan sheet, unit pengeringan, unit

pemotongan. Kemudian untuk unit penepungan dan pengepakan serta gudang

penyimpanan produk menjadi satu tempat di area packaging.

2. Unit Penanganan Limbah

Unit penanganan limbah tersambung atau terhubung dengan bangunan

proses produksi, tepatnya pada proses filter press atau penyaringan hal tersebut

untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang pada bahan baku maupun produk.

Fungsi dari unit penanganan limbah itu sendiri adalah menampung dan

membuang limbah padat seperti gumpalan hasil dari filter press. Hal ini bertujuan

agar limbah ikan tidak menumpuk yang dapat menyebabkan bau menyengat dan

mencemari lingkungan sekitar pabrik.

3. Alat Transportasi

Transportasi sangat berperan penting di PT. Kappa Carrageenan Nusantara

dalam menunjang kelancaran dan kemudahan proses produksi. Alat transportasi

tersebut biasanya digunakan untuk memindahkan bahan baku atau produk

rumput laut dari satu tempat ke tempat lain, dan distribusi produk karaginan. Alat

transportasi yang digunakan misalnya mobil pick up bak terbuka.

4. Jaringan Listrik

Pada PT. Kappa Carrageenan Nusantara menggunakan listrik dari PLN,

jaringan listrik disini sangat besar peranannya, semua ruangan yang merupakan

sarana dalam proses pengolahan karaginan memerlukan penerangan.

Disamping sebagai penerangan jaringan listrik juga sebagai tenaga penggerak

mesin-mesin.
40

5. Jaringan Telepon

Pada PT. Kappa Carrageenan Nusantara menggunakan jaringan telepon

dalam menunjang produksinya. Jaringan telepon tersebut dapat digunakan untuk

transaksi pembelian bahan baku, transaksi penjualan produk akhir maupun

berkomunikasi dengan sesama karyawan di bagian lain dalam satu area usaha

yang sama.

6. Fasilitas Karyawan

Pada PT. Kappa Carrageenan Nusantara terdapat fasilitas-fasilitas untuk

menunjang kelancaran dan kemudahan dalam produksi demi kenyamanan bagi

karyawan itu sendiri. Fasilitas yang tersedia adalah sebagai berikut : mushola,

toilet sebanyak 5 unit serta tempat parkir karyawan.

4.6 Desain dan Tata Letak


Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri.

Tataletak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan

efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga

kelangsungan hidup atau keberhasilan suatu perusahaan. Peralatan produksi

yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata

letak yang sembarangan saja.


Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung

dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak berubah-rubah,

maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan

kerugian yang tidak kecil. Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak

pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling

ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat

meningkatkan moral kerja yang baik dari operator. Untuk lebih jelas tentang

desain tata letak atau lay out PT. Kappa Carrageenan Nusantara dapat dilihat

pada Lampiran 3.

Anda mungkin juga menyukai