Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Secara letak geografis PT. Kappa Carrageenan
Nusantara ini terletak pada bagian Utara bersebelahan dengan area kebun jati,
pada bagian Selatan besebelahan dengan rumah penduduk Desa Kuning, pada
bagian Barat bersebelahan dengan PT. Mayora Group, pada bagian Timur
merupakan unit pusat dimana pada unit tersebut terdapat kantor dan unit
sebagai daerah yang memiliki sumber air yang melimpah dan memiliki kualitas
air yang baik di Jawa Timur. Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa
PT. Otsuka (Pocari Sweat), PT. Mayora Group, PT. Nestle dan lain sebainya.
Selain itu lokasinya dekat dengan sumber tenaga kerja sehingga diharapkan
transportasi, tata letak atau denah pabrik sangat strategis dan mudah dijangkau
untuk semua kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Hal tersebut memudahkan
akses dalam pengadaan bahan baku rumput laut dan bahan pembantu atau
Hamzah M.B, S.T dan dua orang temannya. Pada Mei 2013 pabrik ini mulai uji
coba produksi, mulanya pabrik ini hanya mengolah eucheuma cottonii menjadi
produk karaginan. Tetapi karena pasar untuk PT. Kappa Carrageenan Nusantara
masih belum terbuka luas maka pabrik ini menghasilkan produk lain yakni agar-
agar dengan bahan baku gracilaria. Seiring dengan berjalannya waktu, pasar
28
pabrik ini memproduksi dua yaitu SRC dan RC serta tepung agar.
Pabrik ini pada awal berdirinya hanya memiliki bangunan produksi dengan
mulai terbukanya permintaan pasar terhadap produk karaginan dan tepung agar-
agar pabrik ini terus berkembang dengan meningkatkan fasilitas. Pabrik ini terus
berkembang sehingga saat ini terdapat runag direktur, ruang tamu, gudang
penyimpanan bahan baku, dan gudang penyimpanan bahan kimia. Bahkan pada
saat kegiatan praktek kerja lapang ini sedang berjalan pihak perusahaan dalam
proses membangun gudang bahan baku yang cukup besar untuk memperbanyak
organisasi lini dan staf. Bentuk organisasi ini menunjukan rangkaian kekuasaan
tidak bersifat langsung, pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff, terdapat
2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff, serta jumlah karyawan banyak.
Manajemen PT. Kappa Carrageenan Nusantara dikepalai oleh Direktur yang
sesuai bidang dan tugasnya. Skema Struktur Organisasi PT. Kappa Carrageenan
4.4 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja merupakan faktor produksi terpenting dalam pelaksanaan
suatu proses produksi oleh sebab itu tenaga kerja suatu perusahaan memiliki
1. Tenaga kerja tetap yaitu tenaga kerja tetap perusahaan yang berhak
Supervisor, semua staf dan karyawan yang bekerja pada area kantor.
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Tenaga kerja harian PT. Kappa
sanitasi dan higiene pada pabrik, tenaga kerja bagian penerimaan bahan
mereka bekerja.
3. Tenaga kerja borongan yaitu karyawan yang bekerja berdasarkan besar
PT. Kappa Carrageenan Nusantara adalah sebagai berikut : tenaga kerja yang
kurang lebih 40 sampai 50 orang. Mayoritas tenaga kerja dari laki-laki borongan
maupun harian banyak bekerja pada bagian pemindahan bahan baku, proses
karyawan adalah aset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia
maka perusahaan tidak akan bisa berjalan, begitu juga karyawan tidak dapat
mencari nafkah sekaligus implementasi dari disiplin ilmu yang mereka miliki
30
terhadap perusahaan.
PT. Kappa Carrageenan Nusantara juga memberikan fasilitas yang dapat
Semua itu diberikan agar memudahkan karyawan untuk bekerja, kemudian juga
fasilitas berupa bantuan kepada karyawan yang sakit dan memerlukan rawat
karaginan dari rumput laut eucheuma cottonii pada PT. Kappa Carrageenan
Tanki ini berjumlah 8 buah dan memiliki fungsi yang berbeda-beda antar
setiap tanki. Yang pertama 2 tanki berfungsi untuk proses pencucian dibantu
dengan blower yang terdapat dibawah tanki bertujuan untuk membalikan rumput
laut yang berada dibawah menuju keatas agar proses pencucian merata.
suhu panas melalui pemasukan uap panas dari boiler sampai pada jangka waktu
tertentu. Terakhir 2 tanki untuk proses perebusan dan perendaman alkali dengan
KOH, prinsipnya sama yakni memanaskan rumput laut dengan suhu panas
melalui pemasukan uap panas dari boiler sampai pada jangka waktu tertentu.
Gambar 3: Tanki
Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)
Berikut ini adalah spesifikasi Tanki :
Jumlah : 8 buah
Diameter :2m
Tinggi :5m
Bentuk : autoclave vertical
Kapasitas : 500-600 kg bahan baku rumput laut dan air sebanyak 10.000 L
Filter Press adalah alat yang berfungsi untuk menyaring ampas bubur
rumput laut dari larutan bubur rumput laut dilakukan dengan metode press
filtration. Filter press ini terdiri dari seperangkat pinggan atau lempeng (plate)
yang dirancang untuk memberikan sederetan ruang dimana zat padat dapat
ditahan. Lempeng (plate) ini berukuran 100 cm x 100 cm dan ditutup dengan
melalui kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran dan meninggalkan zat padat
basah di dalam ruang tersebut. Disini tujuan dari proses filter press yakni
menahan zat padat dari bubur rumput laut dan meloloskan filtratnya dari kanvas
yang menjadi kain filter. Larutan rumput laut tersebut dialirkan menuju bak
penampung dan ampas bubur rumput laut berupa padatan basah tersebut
untuk mengurangi kadar air dari gel yang sudah terbentuk dari proses penjedalan
sebelumnya.
Prinsipnya sama dengan filter press untuk mengambil filtrat, tetapi filter press
pembentuk sheet ini mengambil bentuk padatnya kebalikan dari filter press yang
energy panas, yakni berfungsi memindahkan energi panas antara dua atau lebih
fluida dan terjadi pada temperatur yang berbeda antara fluida yaitu panas dan
dingin. Prinsipnya yaitu transfer panas menuju sisi dingin atau sebaliknya dengan
cara suhu media masuk melalui rongga-rongga plate. Terdapat dua perpindahan
yaitu direct contact dan indirect contact. Contoh can washer dapat dilihat pada
Gambar 6.
34
5. Rotary Dryer
rumput laut setelah proses pemotongan dengan mesin crusher, lebih khususnya
mesin ini digunakan untuk mengeringkan serpihan rumput laut yang telah
berbentuk chips. Chips rumput laut yang sudah sangat kering dapat
dalam tabung dengan bantuan blower. Udara panas tersebut yang dihembuskan
membantu mengeringkan bahan baku. Contoh Rotary Dryer dapat dilihat pada
Gambar 7.
6. Conveyor
Conveyor adalah alat yang digunakan untuk memindahkan gel yang sudah
terbentuk dari proses presipitasi atau penjedalan dari wadah yang terletak diatas
selanjutnya. Wadah yang terletak pada bagian atas conveyor berfungsi sebagai
media tempat terjadinya presipitasi filtrat rumput laut dibantu dengan larutan KCI.
Kemudian bila sudah membentuk gel maka ada dorongan oleh air yang mengalir
yang membawa hingga jatuh ke conveyor. Contoh Conveyor dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 8: Conveyor
Sumber: PT. Kappa Carrageenan Nusantara (2017)
7. Mesin Milling
36
Adalah mesin yang digunakan untuk merubah suatu bahan baku produksi
bagian penghancuran. Setelah bahan baku dihancurkan lantas bahan baku pun
dengan kata lain bahan baku yang telah menjdai tepung akan terbang keluar
ditutup dengan plastik panjang gunan menampung butiran tepung halus yang
8. Crusher
Mesin ini dikenal dengan nama lain mesin serut atau pemotong yaitu
pada mata pisau yang tajam, maka akan menghasilkan serpihan kecil yang
lembaran dari rumput laut dipotong sheet atau lembaran terlebih dahulu dipotong
37
yang lebih kecil. Contoh crusher dapat dilihat pada Gambar 10.
9. Boiler
Boiler adalah alat untuk memproses perubahan air menjadi uap terjadi
panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan untuk
boiler di PT. Kappa Carrageenan Nusantara yakni berupa batu bara. Alat ini atau
ketel uap biasanya terbuat dari tembaga karena mudah menghantarkan panas
yang baik dan cepat. Pada PT. Kappa Carrageenan Nusantara alat boiler
Alat ini terbuat dari bahan baja yang mampu menahan beban yang berat.
Fungsi dari tanki penampung ini menampung hasil dari proses filtrasi dan
proses presipitasi dan 2 tanki untuk menampung filtrat dari proses filtrasi. Di
dalam semua tanki yang ada terdapat lubang yang terhubung dengan pipa-pipa
4.5.2 Prasarana
Prasarana atau fasilitas untuk menunjang proses pengolahan karaginan
1. Bangunan Pabrik
tata letak unit pengolahan karaginan yang baik karena diatur sesuai dengan
tahapan proses produksi dalam bentuk garis lurus sehingga tidak menimbulkan
barang atau tenaga kerja juga diatur secara teratur. Bangunan pabrik terdiri dari
39
kantor utama, ruang proses produksi dan gudang penyimpanan bahan baku dan
unit pencucian, unit perendaman alkali, unit ekstraksi, unit penyaringan, unit
proses produksi, tepatnya pada proses filter press atau penyaringan hal tersebut
untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang pada bahan baku maupun produk.
Fungsi dari unit penanganan limbah itu sendiri adalah menampung dan
membuang limbah padat seperti gumpalan hasil dari filter press. Hal ini bertujuan
agar limbah ikan tidak menumpuk yang dapat menyebabkan bau menyengat dan
3. Alat Transportasi
rumput laut dari satu tempat ke tempat lain, dan distribusi produk karaginan. Alat
4. Jaringan Listrik
jaringan listrik disini sangat besar peranannya, semua ruangan yang merupakan
mesin-mesin.
40
5. Jaringan Telepon
berkomunikasi dengan sesama karyawan di bagian lain dalam satu area usaha
yang sama.
6. Fasilitas Karyawan
karyawan itu sendiri. Fasilitas yang tersedia adalah sebagai berikut : mushola,
Tataletak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan
efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga
yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata
dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak berubah-rubah,
maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan
kerugian yang tidak kecil. Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak
pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling
ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat
meningkatkan moral kerja yang baik dari operator. Untuk lebih jelas tentang
desain tata letak atau lay out PT. Kappa Carrageenan Nusantara dapat dilihat
pada Lampiran 3.