Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH DIAMETER ORRIFICE 

, JENIS PEMASANGAN TANGKI, DAN KETINGGIAN


FLUIDA TERHADAP DEBIT FLUIDA DAN WAKTU PENGOSONGAN TANGKI

Masnan dan Ravina Aulia*


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
*Email: ravinaulia@gmail.com

 ABSTRAK

Dinamika proses menunjukan unjuk kerja proses yang profilnya selalu berubah-ubah terhadap waktu, terjadi
selama system proses belum mencapai kondisi tunak (steady state). state). Pada industri, dinamika proses digunakan
sebagai activator untuk pengosongan tangki pada katup dan sebagai motor untuk mengendalikan laju aliran
pengendalian proses. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari d inamika proses pada keadaan tunak dan tidak
tunak, dan mengetahui pengaruh laju aliran fluida terhadap waktu pengosongan tangki. Percobaan dilakukan
dengan mengisi setiap tangki hingga ketinggian tertentu, kemudian mengamati perubahan ketinggian fluida setiap
1 cm terhadap waktu hingga tangki kosong. Nilai ∑∆h terkecil sebesar -834,91 pada orifice C orde 0; -146,848
untuk orifice A, B, C seri orde 1; dan -374,8263 pada or ifice A, D, C parallel orde 1.

Kata kunci: dinamika
kunci: dinamika proses, orrifice,
orrifice, pengosongan tangki

 ABSTRACT

Process dynamics show the performance of the process whose profile always changes with time, occurs as long as the
system process has not reached steady state. In industry, process dynamics is used as an activator for tapping
emptying valves and as a motor to control the flow rate of process control. This experiment aims to study the dynamics
of the process at steady state and unstable, and determine the effect of the fluid flow rate on the time of emptying. The
experiment was carried out by filling each tank to a certain height, then observing changes in fluid height every 1 cm
to time until the level is empty. The smallest ∑∆h  of -834.91 in order C of order 0; -146,848 for order A, B, C series 1
order; and -374.8263 in order A, D, C parallel order 1.

Keywords: process
Keywords: process dynamics, orrifice, tank emptying

PENDAHULUAN Pemahaman terhadap dinamika proses akan


memudahkan pengendalian, pencegahan,
Pabrik kimia merupakan rangkaian berbagai untir kerusakan, dan pemantauan tempat terjadi
pengolahan yang terintegrasi secara sistematik dan kerusakan pada kondisi unjuk kerja peralatan
rasional. Dalam bidang teknik kimia sangat berkurang atau peralatan bekerja tidak sesuai
dibutuhkan suatu kemampuan untuk dengan spesifikasi operasinya.
mengalkulasikan perilaku suatu elemen proses atau
proses itu sendiri. Kemampuan tersebut dikenal LANDASAN TEORI
dengan pemodelan. Dalam pengoperasiannya,
pabrik akan selalu mengalami gangguan dari Fluida atau zat alir adalah termasuk zat dalam fase
lingkungan. cair dan fase gas. Zat cair akan mengalir dengan
sendirinya dari tempat yag tinggi ke tempat yang
Dinamika proses menunjukkan unjuk kerja proses lebih rendah atau dari tekanan yang lebih tinggi ke
yang profilnya selalu berubah-ubah terhadap waktu, tekanan yang lebih rendah. Sedangkan gas akan
terjadi selama sistem proses belum mencapai mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan
kondisi tunak (steady state).
state). Keadaan dinamika yang lebih rendah.
terjadi ketika ada gangguan terhadap kondisi proses
tunak. Agar proses selalu stabil, karakteristik Ditinjau dari pengaruh yang terjadi bila terjadi
dinamika proses dan sistem pemrosesan harus perubahan tekanan, fluida dibagi menjadi :
diidentifikasi. Dalam industry, aplikasi dinamika  Fluida tak mampat (incompressible
(incompressible)) yaitu apabila
proses sebagai activator untuk pengosongan tangki mengalami perubahan tekanan tidak terjadi
pada katup dan sebagai motor untuk mengendalikan perubahan sifat fisis terutama kecepatan massa
laju aliran pengendalian proses. (density ),
), atau sifat fisis relatif tetap.
 Fluida mampat (compressible) yaitu apabila
mengalami perubahan tekanan juga akan terjadi

1
perubahan sifat fisis terutama kerapatan
massanya. [1]

Dinamika Proses

Dinamika proses merupakan variasi dari kinerja


proses sepanjang waktu setelah setrop gangguan
yang diberikan kedalam proses. Dinamika proses Gambar 2. Proses Orde Dua Interacting Capacities
dapat ditentukan dengan metode pengosongan
tangki menggunakan sistem pemodelan. Sedangkan Efflux time
metode pengaturan suhu, dilakukan dengan sistem
berorde satu dan berorde dua. Efflux time merupakan waktu yang diperlukan untuk
pengosongan cairan di dalam tangki melalui pipa
Dinamika proses selalu dikaitkan dengan unsur vertical karena pengaruh gaya beratnya. Sebagian
kapasitas (capacity 
(capacity ) dan kelambatan (lag
( lag).
). Dalam industry mengalirkan cairan dari tempat
bahasa ilmu sistem pengendalian, dikatakan penampungannya dengan pengaruh gaya gravitasi
kapasitas proses tergantung pada sumber energi karena tinggi permukaan teoritis melalui rumus
yang bekerja pada proses. Kalau sumber energi kecil pendekatan dari penurunan rumus prinsip dasar
dan kapasitas prosesnya besar, proses akan menjadi teori aliran fluida dinamis dalam aliran vertical.
lambat. Kalau sumber energinya besar dan Waktu pencampuran cairan ini dapat diperkirakan
kapasitasnya prosesnya kecil, proses akan menjadi dengan persamaan pendekatan yang kemudian
cepat. [2] dikaitkan dengan faktor koreksi yang merupakan
perbandingan antara efflux time teoritis dengan
Proses Orde Dua Non-Interacting Capacities waktu sebenarnya. Faktor koreksi digunakan untuk
waktu penurunan cairan sesungguhnya. Perilaku zat
Proses orde dua merupakan gabungan dua proses cair yang mengalir sangat bergantung pada
orde satu. Pada proses orde dua non-interacting kenyataan apakah fluida itu berada di bawah
capacities,
capacities, ketinggian level di kedua tangki tidak pengaruh bidang batas padat atau tidak.
saling mempengaruhi. Level di tangki kedua tidak
akan mempengaruhi besar kecilnya laju alir yang Waktu pengosongan cairan dalam tangki dapat
keluar dari tangki pertama. diperkirakan dengan rumus pendekatan, kemudian
dikalikan faktor koreksi untuk mendapatkan waktu
pengosongan cairan yang mendekati sebenarnya. [4]

Variabel –  variabel yang berpengaruh terhadap


waktu pengosongan cairan di dalam tangki adalah:
 Tinggi cairan di dalam tangki
 Panjang pipa yang digunakan
 Diameter pipa yang digunakan
 Diameter dari tangki itu sendiri
 Percepatan gravitasi
 Viskositas cairan
 Densitas cairan
Gambar 1. Proses Orde Dua Non-Interacting
Capacities Konsep Tekanan

Proses Orde Dua Interacting Capacities Sifat dasar dari setiap fluida statik adalah tekanan.
Tekanan dikenal sebagai gaya permukaan yang
Pada proses orde dua non-interacting,
non-interacting,  flow yang
diberikan oleh fluida terhadap setiap titik di dalam
keluar dari tangki pertama tidak berpengaruh pada
volume fluida dalam dinding bejana. Tekanan juga
tingginya level di tangki kedua (h2). Sedangkan pada
proses orde dua interacting-capacities,
interacting-capacities,  flow yang konstan pada luas setiap titik paralel pada
keluar dari tangki pertama akan berpengaruh pada permukaan fluida, tetapi akan bervariasi pada setiap
tinggi level di tangki kedua (h2). Hal ini disebabkan tinggi yang diinginkan. Suatu fluida jika melalui
 flow yang awalnya mengalir karena beda tekanan h2 suatu pipa harus diperhatikan tentang faktor
dengan atmosfir, sekarang mengalir karena beda gesekan, karena faktor gesekan ini akan
tekanan h2 dikurangi h1. Karena keadaan saling
mempengaruhi waktu yang diperlukan oleh zat cair
mempengaruhi itulah, proses itu disebut proses
disebut  proses orde
interacting-capacities. [3]
dua interacting-capacities. untuk melewati pipa. Friksi yang disebabkan oleh
bentuk pipa biasanya dinyatakan dalam panjang
pipa ekivalen terhadap sebuah pipa lurus.

2
Friksi yang bekerja sepanjang pipa akan 0.08
menyebabkan penurunan head   (tenaga persatuan     )
   s
    / 0.06
berat) cairan yang lewat sepanjang pipa. [5]    3
   m0.04 Orrifice A
   c
    (
METODELOGI PERCOBAAN 0.02
   Q Orrifice B
0
Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan 0 20 40 Orrifice C
metode pengosongan tangki. h (cm)

 Alat dan Bahan


Gambar 2 Grafik Hubungan Debit Terhadap
Alat - alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu Ketinggian Air pada Tangki Tunggal
tangki, penggaris, dan orrifice.
orrifice. Bahan yang Grafik di atas terlihat bahwa
digunakan, yaitu air. hubungan debit terhadap ketinggian air
pada tangki tunggal dengan variasi orrifce A,
Prosedur Percobaan B, dan C. grafik di atas menunjukkan orifice
A debit yang paling rendah terhadap
Percobaan ini diawali dengan memasang orrifice dan ketinggian. Hal ini dikarenakan diameter
mengisi tangki 1 dengan air hingga mencapai orifice A yang lebih kecil disbanding B dan C,
ketinggian maksimum (sekitar 30 cm), membuka yaitu sebesar 6,25 mm. Orrifice B 9,15 mm
keran keluaran cairan tersebut dengan bukaan dan C 10,53 mm. Dari hal tersebut dapat
penuh dan amati perubahan ketinggian terhadap disimpulkan bahwa semakin besar diameter
waktu. Kemudian mencatat waktu yang diperlukan orifice maka ketinggian air dan laju alir
setiap perubahan ketinggian cairan setinggi 1 cm volumetric akan semakin tinggi karena air
sampai tangki kosong. Kemudian melanjutkan yang meleewati orifice semakin banyak.
percobaan dengan seri dan paralel serta mengamati
perubahan ketinggian air sampai tangki kosong. 0.1

    ) 0.08
PEMBAHASAN    s
    / Orrifice A, B,
   30.06
   m C
   c0.04
    (
   Q Orrifice A, B,
0.08 0.02
D
0
    ) 0.06
   s 0 1000 2000
    / Orrifice A
   3 t (s)
   m0.04
   c
    ( Orrifice B Gambar 3 Grafik Hubungan Debit Terhadap
   Q0.02 Waktu pada Tangki Seri
Orrifice C
Pada grafik di atas, terlihat bahwa
0
perbandingan orifice A, B, dan C serta orifice
0 500 1000
t (s) A, B, dan D memilikidebit paling besar pada
orrifiicie A, B, D serta waktu pengosongan
Gambar 1 Grafik Hubungan Debit Terhadap tangki yang lebih singkat. Hal ini
Waktu pada Tangki Tunggal dikarenakan pengaruh orifice D yang
Pada graefik di atas, terlihat bahwa memiliki diameter lebih besar dari orifice C,
orifice C memiliki debit palig tinggi diantara sehingga laju alir volumetric semakin besar
orifice A dan B. Hal ini karena orifice C dan waktu pengosongan tangki semakin
memiliki diameter lubang paling besar melambat. Pada variable grafik di atas
sehingga aliran yang dikeluarkan semakin terlihat bahwa semakin lama waktu
besar. Pada waktu pengosongan tangkI pengosongan tangki, maka debit yang
orrifice A memiliki waktu paling rendah dihasilkan akan semakin besar. Karena
daripada B dan C, hal ini disebabkan karena adanya tekanan dari luar yang masuk ke
laju alir volumetric pada orifice A cenderung dalam tangki yang menyebabkan air
konstan sehingga menyebabkan waktu terdorong keluar menuju tangki bawah.
pengosongan tangki menjadi lebih singkat. Selain itu adanya gaya Tarik gravotasi yang
semakin tinggi seiring lamanya
pengosongan tangki. Pada laju alir yang
semakin besar juga menyebabkan aliran
dalam air semakin acak atau turbulen.

3
0.1 0.05
    ) 0.04
    ) 0.08    s
    /
   s Orrifice A, B, Orrifice A, D,
    /    3 0.03
   3 0.06 C    m B
   m    c 0.02
    (
   c 0.04
    (
Orrifice A, B,    Q0.01 Orrifice A, D,
   Q
0.02 D C
0
0 0 2000 4000
0 20
h (cm) 40 t (s)

Gambar 4 Grafik Hubungan Debit Terhadap Gambar 5 Grafik Hubungan Debit Terhadap
Ketinggian Air pada Tangki Seri Waktu pada Tangki Paralel
Grafik di atas memiliki waktu
Grafik di atas menunjukksn pengosongan tangki yang relative cepat. Hal
perbandingan laju alir volumetric antara ini disebabkan karena pengaruh orifice C
orifice A, B, C dan orifice A, B, D dimana lebih yang lebih besar daripada orifice B sehinga
besar laju alir A, B, D. Hal ini karena laju alirnya semakin besar.
pengaruh orifice D yang lebih besar dari Pada percobaan ini terjadi
orifice C yang dipasang pada tangki 4. Pada penambahan volume air pada tangki 3
grafik di atas juga terlihat bahwa semakin karena ketidaksesuaian input dan output
kecil laju alir maka ketinggian air akan sehingga mengakibatkan volume air yang
semakin besar. meningkat pada tangki 3. Pada proses
Pada grafik tersebut terlihat pengosongan tangki parallel ini, neraca
penurunan laju alir volumetric seiring massa dalam tangki adalah:
dengan kenaikan ketinggian air pada kedua    =
 

jenis variable. Hal ini menunjukan bahwa
semakin kecil laju alir volumetric, maka  =  ……………(
…………… (8)
ketinggian air yang berkurang akan semakin
besar karena disebabkan air dalam tangki

Pada proses ini dilakukan gangguan
telah habis dan ketinggian air yang keluar yaitu penambahan aliran masuk pada
akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan tangki, sehingga neraca massa tangki akan
menjadi:
Persamaan Bernoulli, yaitu:
 + 12  +ℎ  =  +    …………(9)

=  + 12  Dengan adanya tambahan air, maka
debit keluaran akan berubah dan akhirnya
+ℎ …..(1)
Karena P1=P2=P0 dan V1=0, maka:
akan mencapai keadaan steady state yang
kedua. Sehingga menyebabkan wkatu yang

 +0+ℎ =  + 12  dibutuhkan


mengosongkan
lebih lama
tangki
untuk
parallel

1  = (ℎ  ℎ+ℎ  …(2)


 ) ………(3)
dibandingkan dengan tangki seri.

2  = √ 2ℎ……….(4)
2 ℎ……….(4)
0.05
    )0.04
    s
    /
   30.03
Orrifice A, D,
Pada persamaan di atas, jika    m B
   c0.02
    (
dihubungkan dengan persamaan lajur alir,
   Q Orrifice A, D,
maka: 0.01

 =  …………(
C
………… (5) 0
0 20
h (cm)40 60

 = √ 2ℎ
2ℎ …………(
 ………… (6) Gambar 6 Grafik Hubungan Debit
=×…………(7) Ketinggian Air pada Tangki Paralel
Gambar di atas menunjukkan orifice
A, D, C berpengaruh lebih besar karena
Hal ini dapat disimpulkan bahwa
orifice C memiliki diameter yang lebih besar
penurunan laju alir volumetric disebabkan
dari orifice B. Sehingga debit yang
karena volume dalam tangki yang
dihasilkan semakin besar. Pada orifice A, D,
berkurang dan ketinggian air yang menurun
C juga mengalami ketinggian air yang hilang
akan semakin besar.
semakin besar dan volume air dalam tangki
lebih cepat berkurang. Pada grafik terlihat
laju alir yang semakin besar terhadap
ketinggian air yang hilang, hal ini karena
4
adanya tekanan dari luar yang masuk ke seri sebesar -146,848 orrifice A, B, C orde 1.
dalam tangki yang mendorong air lebih Dan tangki parallel sebesar -374,8263
cepat keluar. Debit air yang besar juga orrifice A, D, C orde 1.
menyebabkan aliran menjadi turbulen
sehingga proses pengosongan tangki akan KESIMPULAN
semakin lama.
Kesimpulan yang didapat dari percobaan
0
dinamika proses ini adalah:
-1 0 1 2 3 4
    )
   t a. Semakin besar diameter orrifice, maka waktu
    d pengosongan tangki akan semakin cepat.
    / -2
    h y = -0.5287x
-0.5287x - 2.374
    d
  - -3 b. Semakin besar laju alir volumetric, maka
    (
   n
    l ketinggian air akan semakin kecil.
-4 c. Pada tangki seri dan paralel didapat waktu
-5 tercepat untuk pengosongan tangki yaitu pada
ln h tangki seri.
d. Pada tangki tunggal didapat orde 0 sebagai
Gambar 7 Kurva ln (h) vs ln (-dh/dt) pada orde terbaik, tangki seri dengan orde 1, dan
Tangki Seri Orde n tangki paralel orde 1.
Pada gambar 7, terdapat kurva orde n
untuk tangki seri dengan orifice A, B, C. Plot DAFTAR PUSTAKA
kurva tersebut adalah ln (h) vs ln (-dh/dt)
dimana nilai persamaan garisnya adalah: [1] Cabe W.L, Mc. and Smith, J.C. 1956. Unit
y = -0,5287x – 2,374 Operation of Chemical Engineering,
Engineering, Mc.Graw
Nilai tersebut menjadi petunjuk Hill Ltd. New York
besar nilai slope dan intercept pada kurva. [2] Gunterus, Frans. 1994, Falsafah Dasar:
Pada orde n, besar nilai n samadengan nilai Sistem Pengendalian Proses, jakarta. PT.
slope. Sementara nilai ln(k/A) adalah nilai Elex Media Komputindo.
intercept. Dengan luas permukaan orifice [3] Hermawan, D.Y. dkk. 2015. Dinamika Proses
yang sudah diketahu, maka nilai k dapat pada Sistem Pemanas Tangki Berpengaduk
diketahui dengan mudah. Selain itu, nilai (1- dengan Arus Bypass.
Bypass. Prosiding
n) juga dapat diketahui. Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”
Nilai k dibutuhkan untuk persamaan: Pengembangan Teknologi Kimia untuk

ℎ = ℎ 1 (1)
1   ℎ(−)  () Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia
Program Studi Teknik Kimia,
Fakultas Teknologi Industri, UPN ”Veteran”
Dimana k adalah konstanta Yogyakarta
pengosongan tangki. Selain itu, nilai k juga [4] Satibi, Loekman Dr. Ir. H. 2003. Diktat Kuliah
dibutuhkan untuk mencari nilai Q atau laju Operasi Teknik Kimia , Fakultas Teknik,
alir pengosongan tangki. Persamaannya Jurusan. Kimia Universitas Muhammadiyah
yaitu: Jakarta.
 =  × ℎ
Pada hasil perhitungan dari semua
[5] Ikhsan, Diyono dan Suherman. 2002.
Operasi Teknik Kimia 1. 1 . Teknik Kimia
variable, untuk tangki tungal didapat ∑∆h Fakultas Teknik.Universitas Diponegoro.
sebesar -834,91 orrifice C orde 0. Tangki Semarang

Anda mungkin juga menyukai