Anda di halaman 1dari 7

Skenario film pendek “Bersuara untuk Keadilan”

OPENING
a) Identitas film
 Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
 Dosen pengampu : Maryam Mustika, M.Pd
 Nama kelompok : Kelompok 9
 Prodi Ilmu Administrasi Negara
 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
 Universitas Palangka Raya
b) Identitas Anggota
 Nama
 Nim/Kelas
 Perannya
TOKOH
1) Anisa : Widya
2) Sinta : Nengsih
3) Gina : Edra
4) Fahri : Ashraf
5) Wisnu : Fransico
6) Pak Aryo : Febrianto
7) Istri Pak Aryo : Dea Ivana
8) Bu Rektor : Sonia Amelia
9) Pak Agung (asisten rektor) : Andhika
10) Hakim 1 : Novita
11) Hakim 2 : Rini
12) Hakim 3 : Dewi
13) Pemeran pendukung 1 : Akbar
14) Pemeran pendukung 2 : Yuseda
15) Pemeran pendukung 3 : Agnes

SINOPSIS
Anisa, Sinta, dan Gina merupakan tiga mahasiswa semester akhir yang disibukkan
dengan membuat skripsi. Dalam membuat skripsi tentu mereka perlu bimbingan dosen,
dan mereka bertiga disatukan dengan dosen pembimbing skripsi yang dikenal dosen yang
baik dan teladan di kampus yaitu Pak Aryo. Namun, hal tak terduga terjadi, di balik itu
seorang Pak Aryo berani melakukan tindak pelecehan seksual terhadap Anisa dan Sinta
yang merupakan anak bimbingan skripsinya. Untuk itu Anisa, Sinta dan dibantu oleh
Gina tidak akan tinggal diam dan memiliki keberanian untuk menyuarakan pelecehan
yang dialami tersebut. Perjuangan mereka melawan dosennya sendiri serta keadilan
penegakan hukum terhadap pelaku pelecehan seksual tersebut.

ADEGAN 1
Tempat : Rumah
Pemain : Anisa, Sinta, Gina, Fahri, Wisnu, Pak Aryo, Istri Pak Aryo

Anisa bertemu dengan Sinta, Gina, Fahri dan Wisnu yang merupakan teman satu
bimbingan skripsi Pak Aryo.
Mereka berkumpul karena Pak Aryo mengajak bimbingan langsung dirumahnya jam 3
sore.

Istri pak Aryo : “Mas, mba ini teh sama cemilannya mari dimakan” (sambil meletekkan
makanannya)
Anisa : “Oh iya bu terimakasih, aduh jadi merepotkan”
Istri Pak Aryo : “Gapapa atuh, dimakan ya, saya tinggali kebelakang dulu”
Anisa dkk : “Iya bu, silahkan”

Lalu muncullah Pak Aryo


Pak Aryo : “Selamat sore ya, maaf bapak habis bersih-bersih dibelakang…..
Ok, jadi gimana perkembangan skripsi kalian?”

ADEGAN 2
Tempat : Rumah
Pemain : Pak Aryo, Gina, Fahri, Wisnu

Setengah jam kemudian.


Pak Aryo : “Gina, Fahri dan Wisnu menurut saya skripsi kalian sudah bagus, cuman
butuh sedikit revisi aja dibeberapa bagian yang sudah saya berikan catatan
di skripsi kalian ini, mohon diperhatikan ya”
Gina : “Oh iya baik pak, akan kami revisi kembali sesuai catatan dari bapak kalau
begitu”
Pak Aryo : “Nanti hubungin saya ya, agar saya tinjau kembali hasilnya”
Fahri : “Baik, siap pak”
Wisnu : “Kalau begitu mohon izin nih pak, berhubung bimbingan kami dua Wisnu
udah selesai…kami izin pamit pulang duluan ya pak”
Pak Aryo : “Oh iya, silahkan”
Fahri : “Mohon izin ya pak, terima kasih atas bimbingannya hari ini”
(Adegan pamit)

ADEGAN 3
Tempat : Rumah
Pemain : Pak Aryo, Anisa, Gina, Sinta

Pak Aryo : “Saya kebelakang sebentar ya, kebelet pipis soalnya”


Anisa dkk : “Oh iya pak, silahkan”

Anisa : “Gin lo jangan dulu pulang ya, ni temenin kami dua dulu”
Gina : “Udeh ah…santai aja, nih gue temenin kok”
Sinta : “Lo kenapa sih nis takut amat…
lagian kita juga dirumah pak Aryo kali, kesempatan nih ketemu bapak
yang kata anak-anak dikampus, dia tuh dosen terganteng gitu…
kapan lagi coba kita bimbingan langsung ketemu pak dosen ganteng
biasanya juga online terus”
Anisa : “Iya deh yang idolanya pak Aryo”
Gina : “Ssst berisik! ga malu ntar ketahuan istrinya loh”
(sambil ngomong berbisik-bisik)

Tiba-tiba Pak Aryo muncul


Pak Aryo : “Sinta boleh kemari, saya ingin lihat skripsi punyamu seperti apa”

Sinta menghampiri Pak Aryo


Sinta : “Ini pak” (sambil meletakkan skripisinya)
Pak Aryo : “Kamu duduk disini aja, disebelah saya ya”
Sinta : “eee gapapa pak saya berdiri aja”
Pak Aryo : “Ayoloh, duduk disini aja biar enak saya jelasin ke kamu”

Lalu Sinta pun menuruti perkataan pak Aryo.


Pak Aryo berpura-pura menjelaskan dan lalu adegan Pak Aryo meraba-raba tubuh Sinta.

ADEGAN 4
Tempat : Rumah
Pemain : Anisa, Gina

Anisa : “Eh gin lo ada dihubungi Pak Aryo gak? Buat bimbingan kerumah dia lagi?”
Gina : “Keknya gada deh, kan punya gue juga udah jadi tuh kata bapak”
Anisa : “Eh iya yah, ko bapak suruh aku kerumah lagi sih…
jangan-jangan salah lagi ni skripsi…
duh males banget, mana pak Aryo suruhnya jam 7 malam ini lagi”
Gina : “Hah! Seriusan? Mana ada bimbingan sampe semalem itu!”
Lo yakin nis? Bapak minta bimbingannya jam segitu?”
Anisa : “Lo ga percaya, nih liat aja chatnya (sambil memperlihatkan chat WA nya)
Bapak suruh aku datang sendiri aja nih, keknya skripsi kalian dah aman-aman
semua ya”
Gina : “Aman apanya, punya gue aja dikasih banyak catatan gitu…pusing gue”
Anisa : “Sabar ya Gin…
Btw Sinta akhir-akhir ini susah dihubungin ya, kemaren aja ketemu, tapi dia
nya kaya murung gitu”
Gina : “Mungkin lagi gak enak badan kali, posthink aja”

ADEGAN 5
Tempat : Rumah
Pemain : Anisa, Pak Aryo

Pak Aryo : “Dibagian thesis statement-nya masih terlalu umum, jadi harus dipertajam
lagi ya”

Pak Aryo tiba-tiba mendekati Anisa.


Pak Aryo : “Maksud saya dibagian ini, kamu tambahin lagi biar memperkuat
thesisnya”
Anisa : “Baik pak”
Pak Aryo : “Pak terus, panggil mas ajalah”
Anisa : “Em baik mas”
Pak Aryo : “Anisa kamu tuh punya potensi luar biasa loh.
Saya bisa bantu kamu kapan aja, 24 jam sehari...
Saya bisa di Whatsapp kapan aja, yang penting skripsi kamu ini spektakuler
(sambil memegang rambut Anisa)
Anisa : “Sudah cukup aja pak eh mas” (sambil terbata-bata)
Pak Aryo : “Kamu punya potensi dari segala bidang Anisa…apalagi badanmu
sepertinya bagus sekali sekali”
(Adegan pelecahan)

Anisa ketakutakan dan menghindari Pak Aryo


Anisa : “Maaf pak, sepertinya saya segera pulang sekarang”
Pak Aryo : “Loh gak bisa, saya belum suruh kamu pulang”
Anisa : “Maaf pak”

Anisa berusuha kabur, namun Pak Aryo berusaha memegangnya


Pak Aryo : “Kamu gak bisa lari dari saya!”

ADEGAN 6
Tempat : Rumah
Pemain : Anisa, Gina, Sinta
Beberapa hari kemudian, keadaan Anisa sangat mengkhawatirkan. Ia mengalami trauma
berat hingga tidak masuk kuliah dan berdiam diri dikamar.
Gina dan Sinta pun datang menghampirinya, karena khawahtir dengan keaadaannya.

Gina : “Nis lo baik-baik ajakan?”


Sinta : “Iya nis…lo sakit apa? Sampe dah tiga hari gak masuk kelas”
Gina : “Kalau lo punya masalah cerita aja, jangan kaya gini…”
Anisa : “Gue mau jujur…gue takut banget…”
Sinta : “Lo takut apa? Ceritain ke kita”
Anisa : “Pak Aryo…
Pak Aryo nyerang gue…dia ngancem gue kalau gue ngadu ke orang-orang”
Gina : “Yang bener? Pak Aryo ngelakuin itu ke lo?”
Sinta : “Nis, gue percaya sama lo”

Singkatnya Sinta menceritakan sedetail mungkin kejadian yang juga dialaminya.

Sinta : “Setelah kejadian itu, Pak Aryo sering ngechat gue dengan kata-kata yang tidak
pantas…apalagi sering mengirimkan video atau foto yang buat gue takut banget.
Dia ngancem gue, kalau gue gak turutin maka dia berencana buat nyebarin
fitnah dan ngancem gak lulusin gue”
Gina : “Kurang ajar, bisa-bisanya dia ngelakuin hal sebejat itu ke kalian!”
Gue tau perasaan kalian dua gimana sekarang…kita gak bisa tinggal diam!”
Sinta : “Gimana gin? Lo berani melawan Pak Aryo yang notabenya dosen terbaik
dikampus kita”
Gina : “Lalu gimana kalian yang jadi korbannya? Apakah hanya diam saja? Disaat
ketidakadilan yang kalian terima ini? Kita harus bertindak, jangan biarkan
pelaku berkeliaran seenaknya, bisa saja nanti banyak korban-korban
selanjutnya”
Anisa : “Gue berkeinginan buat publikasiin ke publik, siapa tau kita dapat dukungan
dengan menyuarakan ketidakadilan yang kita terima ini”
Gina : “Setuju…Sin lo bisakan?”
Sinta : “Iya, gue setuju”

ADEGAN 7
Tempat : Kampus
Pemain : Bu Rektor, Anisa, Gina, Sindi, Pak Agung
Bu Rektor : “Saya menerima laporan atas berita yang beredar dengan mengatasnamakan
Universitas kita. Apa benar ini bersumber dari kalian bertiga?”
Gina : “Benar bu, kami ingin menyuarakan ketidakadilan yang dialami oleh kedua
teman saya ini”
Bu Rektor : “Saya butuh bukti atas tuduhan dan pernyataan kalian itu.
Saya peringatkan! Kasus ini sangat beresiko merusak nama kampus dan
juga jika tuduhan kalian tidak benar, maka bersiaplah dituntut lewat jalur
hukum karena mencemarkan nama baik seseorang dan instansi!”
Sinta : “Bu! Kami juga memikirkan segala resiko yang akan kami ambil, karena ini
benar adanya dan kami punya buktinya bu” (sambil memberikan buktinya)
Saya dan teman saya menjadi korban atas perlakuan yang tidak pantas dari
pak Aryo…
Hari demi hari kami gabisa melupakan kejadian itu bu! Hingga menjadi
trauma bagi kami. Untuk itu, kami gabisa diam aja, bisa saja kejadian
seperti ini terulang kembali dengan korban-korban selanjutnya”
Anisa : “Tolong bu, saya sudah tidak sanggup lagi…pak Aryo juga mengancam
jika kami melaporkannya!
Dan kami tidak akan tinggal diam, jika keadilan bagi kami tidak ditindak
lanjuti…pelaku yang bisa hidup seenaknnya, sedangkan korban-korban
seperti kami ini mengalami trauma berat bu, untuk melakukan aktivitas
sehari-hari saja rasanya berat”
Gina : “Kami berharap ibu mempertimbangkannya…sebagai seorang perempuan,
ibu pasti tau rasanya diperlakukan tidak baik dan tidak dihargai oleh laki-
laki bu!
Dengan bukti yang sudah ada ini, apakah ibu masih tidak percaya?
Bu Rektor : “Baiklah, saya mengerti maksud kalian dan saya tidak menyangka pak Aryo
melakukannya, tapi dengan bukti ini, sangat disayangkan ini benar-benar
terjadi…
Saya akan membantu kalian, kasus ini akan ditindak lanjuti ke jalur
hukum, dan saya butuh kerja sama kalian untuk menjadi saksi dan
memberikan bukti-buktinya serta pernyataan sedetail mungkin dihadapan
pengadilan.
Pak Agung tolong segera panggilkan pak Aryo kemari!”
Pak Agung : “Baik bu!”

ADEGAN 8
Tempat : Kampus
Pemeran : Pak Aryo, Hakim 1,2,3, Anisa, Gina, Sinta, Bu Rektor dan asistennya,
ditambah sisa pemeran lainnya sebagai para saksi persidangan.
Dikantor pengadilan Pak Aryo di sidang atas kasus pelecehan seksual terhadap
mahasiswa bimbingannya. Ia tidak bisa mengelak karena kuatnya bukti dari para saksi
dan korban.

Hakim 3 : “Saudara tergugat atas nama Aryo, dari pernyataan para saksi yang sudah
dengan seksama disampaikan, apakah benar anda melakukan tindakan
pelecehan seksual baik verbal dan non-verbal terhadap saudari Sinta dan
saudari Anisa?”
Pak Aryo : “Ya benar, saya mengakui dan benar adanya saya melakukannya”
Hakim 2 : “Apakah dari pernyataan para saksi beserta bukti-buktinya itu, benar terjadi
sesuai kejadian perkara dan tidak dikurang lebihkan?”
Pak Aryo : “Ya, sudah cukup jelas. Tidak ada yang dikurang lebihkan. Saya mengakui
tindakan saya benar terjadi sesuai keterangannya, untuk itu saya sungguh
menyesali perbuatan saya”
Hakim 1 : “Baiklah, dengan ini diputuskan sesuai dengan Undang-undang KUHP atas
perbuatan cabul yang merujuk pada kejahatan Kesusilaan pasal 281 sampai
Pasal 303.

Perbuatan terdakwa diartikan sebagai segala perbuatan yang dianggap


melanggar kesopanan atau kesusilaan dimasukkan sebagai perbuatan cabul.

Perbuatan cabul untuk merujuk Pasal 281 KUHP, “barang siapa dengan
sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan; barang siapa dengan sengaja dan
di depan orang lain yang ada di situ bertentangan dengan kehendaknya,
melanggar kesusilaan. Diancam dengan pidana penjara paling lama dua
tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah”
TOK TOK TOK (ketukan palu hakim 1)

PESAN PENUTUP
Sebagai seorang mahasiswa jika kita mengalami atau mengetahui hal tersebut, seperti
peristiwa yang terjadi pada cerita di atas kita harus mengambil sikap, seperti melaporkan
atau mengambil sebuah tindakan yang di rasa cukup baik untuk melaporkan kepada
dekan atau rektor di universitas tempat kita supaya oknum dosen yang melecehkan
mahasiswa dapat di tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Jangan biarkan perilaku tersebut terjadi

Anda mungkin juga menyukai