C Pengujian Hipotesis 4
C Pengujian Hipotesis 4
Dalam melakukan pengujian hipotesis ada 2 macam kesalahan atau galat yang dapat
terjadi yaitu:
Hubungan antara hipotesis, kesimpulan dan tipe kesalahan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Keadaan Sebenarnya
Kesimpulan
Hipotesis benar Hipotesis Salah
α dan β tidak dapat dihindarkan kalau pengambilan data secara random, hanya saja dapat
diperkecil.
21
1. Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri.
H0 : Daya tahan lampu merk X = 500 jam
H1 : Daya tahan lampu merk X ≠ 500 jam
2. Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu
variabel atau lebih pada sampel yang berbeda
H0 : Daya tahan lampu merk X sama dengan merk Y
H1 : Daya tahan lampu merk X tidak sama dengan merk Y
3. Hipotesis Assosiatif adalah suau pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih
H0 : Tidak ada hubungan antara tegangan dengan daya tahan lampu
H1 : Ada hubungan antara tegangan dengan daya tahan lampu.
Pengujian hipotesis akan membawa kepada kesimpulan untuk menerima ataukah menolak
hipotesis. Ada 2 alternatif dalam menentukan daerah penolakan yaitu:
Penerimaan H0
b. Uji pihak kiri yaitu daerah penolakannya atau daerah kritis berada disebelah kiri
Penerimaan H0
-d
Luas daerah penolakan atau daerah kritis dibagi atas 2 yakni ujung kiri dan kanan.
Penerimaan
- d1 d2
22
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
1. H0 : Ɵ = Ɵ0
2. H1 : Ɵ < Ɵ0 (uji pihak kiri)
Ɵ > Ɵ0 (uji pihak kanan)
Ɵ ≠ Ɵ0 (uji dua arah)
3. Pilih taraf keberartian α
4. Pilih uji statistik yang sesuai dan cari daerah kritis
5. Hitung nilai statistik dari sampel acak ukuran n
6. Buat kesimpulan: Tolak H0 bila nilai statistik mempunyai nilai dalam daerah kritis,
jika tidak terima H0.
A. Menguji Rata-Rata µ
Digunakan untuk menguji rata-rata suatu populasi (µ)
1. H0 : µ = µ0
2. H1 : µ < µ0 (uji pihak kiri)
µ > µ0 (uji pihak kanan)
µ ≠ µ0 (uji dua arah)
3. Tentukan α yang ingin digunakan.
4. Daerah kritis:
a. Digunakan bila σ diketahui Z < -Zα untuk uji pihak kiri
b. Digunakan bila σ tidak diketahui: t < -tα ; n – 1 untuk uji pihak kiri
23
5. Hitung nilai statistik:
x −μ 0
Z= digunakan bilaharga σ diketahui
σ
√n
x−μ0
t= digunakan bila harga σ tidak diketahui
S
√n
6. Buat kesimpulan
Contoh:
1. Perusahaan “X” ingin menguji apakah benar mesin-mesinnya mengisi setiap kaleng
sebanyak 200 cc. Dari 25 sampel diperoleh rata-rata 200,3 cc dan simpangan baku
0,4 cc. Apakah benar mesin itu mengisi rata-rata 200 cc? gunakan α = 1%
Langkah pengujian:
1. H0 : µ = 200 cc
2. H1 : µ ≠ 200 cc
3. α = 0,01
4. Daerah kritis : ± tα/2 ; n – 1
t0,01/2 ; 25 -1 = t0,005 ; 24 ≈ ± 2,797 dari tabel dist. t
5. Nilai statistik :
x−μ0 200,3−200
t= = =3,75
S 0,4
√n √25
3,75
-2,797 2,797
24
6. Kesimpulan: Tolak H0 karena thit berada pada daerah penolakan H0, artinya
rata-rata isi kaleng tidak sama dengan 200 cc.
2. Suatu perusahaan pembuat perlengkapan olah raga membuat tali pancing sintetik
yang baru dan menurut pembuatnya rata-rata dapat menahan beban 8 kg dengan
simpangan baku 0,5 kg. Ujilah hipotesis bahwa µ=8 kg lawan hipotesis tandingan
bahwa µ ≠ 8 kg bila sampel acak 50 tali diuji dan ternyata rata-rata daya tahannya
7,8 kg. gunakan taraf keberartian 1%.
Jawab:
Dik: µ0 = 8 σ = 0,5 x=7,8 α = 0,01
Langkah pengujian
1. H0 : µ = 8 kg
2. H1 : µ ≠ 8 kg
3. α = 0,01
4. Daerah kritis : ± Zα/2 = ±Z0,01/2 = ±Z0,005 →±2,575 dari tabel dist. Normal Z
5. Nilai statistik :
x −μ 0 7,8−8
Z= = =−2,828
σ 0,5
√n √50
6. Kesimpulan: Tolak H0 dan simpulkan bahwa rata-rata daya tahan tidak sama
dengan 8 kg tetapi kurang dari 8 kg.
-2,828
-2,575 2,575
25