Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Literasi merupakan kemampuan di dalam membaca dan
menulis. pengertian literasi masih bisa kita kembangkan lebih jauh
lagi, karena literasi yang hanya terdiri dari baca, tulis dan hitung
sekarang tidak cukup, tetapi juga harus mencakup baca tulis seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, literasi numerasi, literasi sains,
literasi finansial, literasi informasi dan komunikasi serta literasi
budaya dan kewarganegaraan. Masalah literasi ini nampaknya masih
menjadi masalah umum yang benar-benar harus dicari jalan
keluarnya, karena sebagaimana menurut UNESCO, sekarang ini
paling tidak ada sekitar 750 juta orang dewasa dan 264 juta anak
yang putus sekolah yang kemampuan literasi dasarnya masih minim.
Jika kita melihat kembali pada data statistik yang berasal dari
UNESCO, kita akan tahu bahwa Indonesia menempati peringkat 60
dari total 61 negara. Artinya apa? Artinya adalah tingkat literasi
Indonseia rendah. Data ini jelas menunjukkan bahwa minat baca
Indonesia sangatlah rendah, bahkan sangat jauh tertinggal dari
Singapura serta Malaysia. Tampaknya Indonesia juga tidak bisa
dibandingkan dengan masyarakat Amerika atau Eropa yang anak-
anaknya dalam waktu satu tahun saja sudah membaca sekitar 25 –
27 buku. Adapula negara Jepang yang minat bacanya bahkan
mencapai angka 15 – 18 persen buku per tahunnya, yang sangat
berbanding terbalik dengan Indonesia yang jumlahnya hanya sekitar
0,01 persen per tahunnya. Oleh karena itu tidak heran bila kemudian
pemerintah menggiatkan gerakan literasi sekolah yang lebih
diarahkan pada anak usia sekolah. Pemerintah memang sengaja
mengadakan gerakan ini dengan harapan bisa menumbuhkan minat
baca siswa sekalipun pada kenyataannya di beberapa daerah tertentu
terutama yang terpencil sangat susah untuk membeli buku..
Memang gerakan literasi ini tampaknya sedikit sulit untuk
dijalankan, mengingat istilah budaya membaca di Indonesia sendiri

1
masihlah belum menjadi kebiasaan. Adapun beberapa penyebab
rendahnya minat baca masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
1). Kebiasaan membaca belum ditanamkan sejak dini. Role
model yang biasa berlaku di tingkat keluarga adalah orang tua
dan anak-anak biasanya akan mengikuti kebiasaan dari orang
tuanya tersebut. Sehingga, demi menyelesaikan penyebab yang
pertama ini, orang tua seharusnya mengajarkan kebiasaan
membaca pada anak. Sehingga dengan demikian, anak tidak
akan lagi memasukkan kata membaca sebagai hobi mereka dan
anak juga tidak akan menganggap sepele pentingnya membaca.
2). Kualitas sarana pendidikan yang masih minim dan akses ke
fasilitas pendidikan juga belum merata. Kita pasti sudah
pernah melihat fakta bahwa ada banyak anak yang terpaksa
putus sekolah, sarana pendidikan yang bahkan tidak mampu
mendukung kegiatan belajar dan mengajar seta panjangnya
rantai birokrasi di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Secara
tidak langsung hal tersebut jua bisa menghambat kualitas
literasi di Indonesia untuk berkembang. 3). Produksi buku di
Indonesia masih dianggap kurang. Hal ini terjadi karena
penerbt di daerah belum bekermabng, adanya wajib pajak bagi
penulis yang bahkan royaltinya saja sudah rendah sehingga
motivasi mereka untuk menghasilkan karya yang berkualitas
menjadi surut dan insentif bagi para produsen buku yang dinilai
masih belum adil.
Berdasarkan permasalahan diatas untuk
menggerakkan minat baca dikalangan peserta didik SMP Negeri 2
Melaya perlu kiranya digerakkan Literasi melalui berbagai cara dan
dengan model yang menarik dan tidak membosankan bagi para pesrta
didik itu sendiri

2. DASAR HUKUM
1.  Undang –Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

2
2.   Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Petaruran Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
3.   Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan
4.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tentang
Pembinaan Kesiswaan
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

3. TUJUAN
Tujuan Gerakan Literasi SMP Negeri 2 Melaya adalah:
Menciptakan ekosistem sekolah yang berbudaya membaca dan
menulis serta cinta sastra.

4. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan ini adalah:
1. Semakin banyak anak yang memiliki budi pekerti luhur yang terus
tumbuh dengan tingkat literasi yang tinggi
2. Semakin banyak guru yang mampu menumbuhkan budi pekerti
peserta didiknya karena kemampuan literasinya semakin
meningkat
3. Adanya kegiatan yang membantu peserta didik dan guru dalam
berbagi pengalaman terbaiknya.

3
BAB II
PROGRAM KEGIATAN

1. PROGRAM KEGIATAN
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan untuk menjadikan
kegiatan literasi menjadi kebiasaan bagi peserta didik disusun
program sebagai berikut.

N JENIS PROGRAM BENTUK KEGIATAN SASARAN KET.


O
1 Kunjungan Siswa melakukan kunjungan Peserta didik,

Perpustakaan pada perpustakaan dan membaca buku Guru,


dengan dipandu oleh petugas Petugas
jam kosong
perpustakaaan Perpustakaan
2 Membaca Buku Non Guru memandu siswa untuk Peserta didik
Pelajaran Sebelum membaca Buku non pelajaran
Proses Belajar Dimulai berupa buku cerita, novel ataupun
buku jenis lain yang lebih
mengajarkan nilai budi pekerti,
kearifan lokal, nasionalisme dan lain-
lain yang lebih disesuaikan pada
tahap perkembangan siswa
3 Pemberdayaan Mading Wali Kelas atau Guru Mata Peserta didik
Setiap Kelas Pelajaran Mewajibkan siswa untuk dan Guru

membaca bebas ataupun mencari


referensi apapun di sekitar sekolah
setidaknya selama 10 menit. Setelah
itu, wajibkan siswa untuk membuat
laporan, karangan ataupun resum
dari apa yang dibacanya ataupun
diamatinya, dan hasilnya tempelkan
pada mading kelas. Sebagai langkah
awal, program ini bisa dilakukan
setiap hari jumat.
4 Membuat Pohon Pohon literasi dibuat oleh siswa Wali Kelas
Literasi di Setiap Kelas secara mandiri. Nantinya daun-daun

4
yang ada pada pohon literasi bisa dan Siswa
ditulis dengan nama-nama siswa
sekelas / cita-cita siswa / karakter
mulia yang harus dilakukan
5 Membuat Sudut Baca di Pojok kelas, Pojok Ruang kantin, Setiap
beberapa tempat di depan ruang guru, Koperasi OSIS, Pengunjung
sekolah Tempat Ibadah dan Ruang OSIS .
disediakan bahan bacaan berupa
buku, majalah koran dan lain lain
6 Membuat Papan Karya Sekolah Menyediakan Papan Waka Awal
Literasi Siswa di Setiap Literasi disetiap kelas. Setiap karya sarpras, Wali Tahun
Kelas siswa ditempelkan dipapan tersebut Kelas, Guru Pelajaran
Mata
pelajaran
dan siswa
7 Membuat Dinding Siswa Diajak membuat hiasan Waka Setiap
Motivasi di setiap kelas dinding yang berisi kata kata sarpras, Wali kegiatan
dan tembok Pagaralas motivasi yang dipasang atau Kelas, Guru tengah
Mata
dilukis di dinding kkelas atau semester
pelajaran
di dinding Pagaralas
dan siswa

5
No Kegiatan Bulan
Juli Agustus Sept Okt Nop Des Jan Peb Mart Apr Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kunjungan
Perpustakaan v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v

pada jam kosong


2 Membaca Buku Non
Pelajaran Sebelum v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Proses Belajar
Dimulai
3 Pemberdayaan Mading v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Setiap Kelas
4 Membuat Pohon
Literasi di Setiap v v v v v v v v v v v

Kelas
5 Membuat Sudut Baca
di beberapa tempat di v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v

sekolah
6 Membuat Papan
Karya Literasi Siswa v v v v v v v v v v

di Setiap Kelas
7 Membuat Dinding
Motivasi di setiap v v
kelas dan tembok
Pagaralas

6
BAB III
 PENUTUP

1. Simpulan
Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Program kerja literasi ini disusun untuk memberikan arah yang
jelas bagi pelaksanaan seluruh kegiatan literasi SMP Negeri 2
Melaya pada tahun pelajaran 2018/2019.
2. Program literasi merupakan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan sehingga dapat terkelola dengan baik.

2. Saran
Program Kegiatan Literasi berjalan dengan baik, apabila
terjalin koordinasi, kerja sama dan tanggungjawab semua pihak
mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga administrasi,komite, dan
pihak lainnya yang terkait. Langkah dan perjalanan agar seirama
mengacu kepada visi sekolah dengan prioritas terbesar kepada
output siswa dengan perolehan Nilai Ujian Nasional minimal
mengalami peningkatan.
Guna mencapai hasil kerja yang maksimal serta pelaksanaan
yang lebih baik, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan dari semua pihak, terutama kepala sekolah dan
dewan guru serta pegawai SMP Negeri 2 Melaya, agar pelaksanaan
program literasi pada tahun pelajaran berikutnya dapat berjalan
dengan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai