Anda di halaman 1dari 29

SISTEM KENDALI

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi dalam beberapa tahun terakhir telah menghasilkan


pengembangan berbagai perangkat pengendali yang digunakan sebagai bagian
dari rekayasa kontrol.
Programmable Logic Controller (PLC) merupakan perangkat kendali berbasis
mikroprosesor serta memiliki memori untuk menyimpan data dan instruksi.
Instruksi dapat berupa operasi Logic, Sequence, Timing, Counting dan Aritmatika
untuk mengendalikan mesin atau proses. PLC mengolah input serta mengeluarkan
output berdasarkan instruksi yang sudah diprogram dan tersimpan di memori.

Gambar 4.1 Alur Proses PLC


Sumber. hr.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/1.-Training-PLC-Basic.pdf
Apa perbedaan komputer dengan PLC?. Komputer di gunakan untuk
menjalankan kalkulasi dan menangani tampilan (Display), sedangkan PLC ditunjukan
untuk menjalankan tugas-tugas pengendalian di lingkungan industri karena di
rancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban dan tingkat kebisingan
yang telah ditetapkan. PLC memudahkan untuk memodifikasi sistem kendali
dengan mengubah instruksi tanpa harus mengubah pengawatan pada sistem
kendali.. Bahasa pemrograman PLC dirancang lebih mudah dengan mengunakan
pemrograman berbasis teks dan grafik. Jenis PLC yang digunakan dapat berupa
PLC compact yang sudah terintegrasi setiap bagiannya tetapi memiliki I/O terbatas,
ataupun PLC Modular yang dapat di hubungkan dengan modul tambahan.

MATERI PEMBELAJARAN
A. Komponen PLC
Komponen utama sistem PLC sama dengan komponen sisem komputer
antara lain Prosesor, memori, interface input output, interface komunikasi,
perangkat pemrograman serta power supply.

INSTRUMENTASI DAN
80 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 4.2 Sistem PLC


(Sumber. BOLTON.W Programmable Logic Controller 5th Edition)
Fungsi bagian –bagian tersebut adalah…
1. Prosesor berfungsi mengatur komunikasi setiap bagian PLC,
mengeksekusi instruksi yang tersimpan, melakukan operasi aritmatika
dan logika.
2. Memori berfungsi untuk menyimpan instruksi serta menyimpan data
pengolahan.
3. Interface I/O berfungsi sebagai perantara untuk menyesuaikan
sinyal I/O prosesor dengan I/O perangkat yang terhubung ke PLC
4. Power Supply berfungsi untuk mengubah tegangan AC 220V
menjadi tegngan yang susi dengan kebutuhan tegangan pada bagian-
bagian PLC
5. Interface komunikasi berfungsi agar PLC dapat berkomunikasi dengan
perangkat lain, misalkan dengan komputer, DCS atau PLC yang lain
6. Perangkat pemrograman berfungsi untuk menulisakan program dan
mentransfer ke PLC, perangkat pemrograman antara lain komputer,
Konsol.
B. Arsitektur Internal PLC
Berikut ini merupakan arsitektur internal dari PLC serta menggambarkan
komunikasi antar komponen PLC

Gambar 4.3 Arsitektur Internal PLC


(Sumber. BOLTON.W Programmable Logic Controller 5th Edition)

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 81
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
CPU mengendalikan dan memproses setiap operasi pada PLC, kecepatan
proses CPU sekitar 1-8 MHz yang di hasilkan dari Clock. Sinyal digital mengalir
pada jalur yang disebut Bus. Data Bus digunakan untuk pengiriman data antar
komponen, Address Bus digunakan untuk mengakses alamat data, Control
Bus digunakan untuk kontrol sinyal internal pada PLC. System Bus digunakan
untuk komunikasi I/O Port dengan I/O Unit.

1. Central Processing Unit (CPU)


Bagian bagian utama CPU adalah.
a. ALU , Aritmatic Logic Unit berfungsi melakukan operasi aritmatika
seperti penambahan pengurangan serta operasi logika seperti OR,
AND, NOT.
b. CU, Control Unit berfungsi mengendalikan timing operasi pada CPU
c. Register , memory internal CPU untuk menyimpan data yang sedang
di proses.
2. BUS
Bus merupakan jalur komunikasi antar bagian pada PLC, sinyal yang
mengalir merupakan sinyal digital. Bus pada PLC adalah:
a. Data Bus digunakan sebagai jalur pengiriman data digital antar
bagian pada PLC.
b. Address Bus digunakan sebagai informasi lokasi alamat memori
data yang akan di akses, setiap data yang akan diakses di tentukan
terlebih dahulu alamat memorinya oleh Address Bus
c. Control Bus digunakan sebagai sinyal kontrol pada PLC, seperti
menentukan kontrol memori ketika akan diakses datanya, atau
ketika akan menyimpan data pada memori.
d. System BUS digunakan untuk komunikasi I/O Port dengan I/O Unit

3. Memori
Pada saat PLC beroperasi diperlukan akses terhadap data yang akan di
olah serta instruksi yang digunakan. Keduanya tersimpan pada memori,
jenis memori pada PLC adalah:
a. Read only memory (ROM) berfungsi menyimpan data konstanta
serta instruksi/program yang akan dijalankan oleh CPU, ROM bersifat
permanen tidak terpengaruh oleh kondisi supply listrik.
b. Random access memory (User RAM) berfungsi sebagai penyimpan
data program sementara
c. Random Access memory ( Data RAM) berfungsi menyimpan data
sementara, data status input output, nilai timer counter. Battery
berfungsi untuk mempertahankan data pada RAM agar tidak hilang
saat tidak ada supply listrik.
Kapasitas memori tergantung pada jumlah jumlah Words yang dapat
disimpan. Jika memori kapasitas 256 Words 16 bit, maka dapat
menyimpan 256 x 16 = 4096 Bits or 4Kbits.

INSTRUMENTASI DAN
82 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
4. I/O Unit
Merupakan interface antara I/O internal PLC dengan dunia luar. I/O
dihubungkan dengan perangkat input misalkan sensor, tombol. Serta
dihubungkan dengan perangkat output misalkan solenoid, indikator,
SSR dn sebagainya. Setiap I/O memiliki alamat yang akan ditentukan saat
pemrograman. I/O berfungsi sebagai isolasi dan signal conditioning untuk
menyesuaikan signal dari perangkat eksternal. Optoisolator menjadi
pemisah antara sistem tegangan perangkat luar baik input atau output
dengan sistem internal PLC

Gambar 4.4 Optoisolator


(Sumber. BOLTON.W Programmable Logic Controller 5th Edition)

Prosesor PLC biasanya hanya menerima input 5V, dengan optoisolator dan
signal conditioning memungkinkan menerima input dengan jangkauan
lebih luas antara lain 5V, 24V,110V, 220V.

Gambar 4.5 Jenis tegangan input


(Sumber. BOLTON.W Programmable Logic Controller 5th Edition)

Output PLC terdiri dari beberapa jenis yaitu :


a. Relay dapat mengakomodasi arus yang besar, relatif lebih lambat
untuk aplikasi switching. Relay lebih tahan terhadap arus surge dan
tegngan transient.
b. Transistor digunakan untuk output switching ON-OFF kecepatan
tinggi. Digunakan untuk jenis arus DC. Output jenis transistor tidak
tahan terhadap arus lebih serta tegangan polaritas terbalik. Untuk
menghindari kerusakan maka dilengkapi dengan fuse dan reverse
protection.
c. Triac digunakan untuk menghubungkan arus AC dengan beban
Jenis sinyal serta perangkat yang terhubung pada input dan output PLC
dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 83
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Tabel 4.1 Perangkat I/O PLC

SINYAL INPUT OUTPUT


ON/OFF Push Button, Toggle switch, Relay, Kontaktor, Lampu
Sensor Proximity, Relay indikator
Switch
Frekuensi Rotary Encoder Motor servo, Motor stepper,
Sinyal Analog Transmitter Control Valve, Solid State
Relay.
4-20mA, 1-5V Potensiometer

(Sumber. OMRON Training PLC Basic)


Istilah sinking/sourcing menggambarkan koneksi rangkaian DC perangkat
terhadap input atau output. Pada input, sinking berarti input PLC
dihubungkan (+) dan common (-). Sedangkan sourcing menggunakan
input PLC (-) dan common (+).

Gambar 4.6 Singking/Sourcing Input


(Sumber. https://library.automationdirect.com/sinking-sourcing-concepts/)

Pada output, sinking berarti output PLC dihubungkan dengan (+) dari
perangkat dan common (+). Sedangkan sourcing output PLC dihubungkan
dengan (-) dari perangkat dan common (+).

INSTRUMENTASI DAN
84 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 4.7 Singking/Sourcing Output


(Sumber. https://library.automationdirect.com/sinking-sourcing-concepts/)

C. PLC OMRON
Pada PLC omron jumlah I/O tergantung model PLC tersebut misalkan PLC
Micro/compact 10 I/O memiliki 6 input dan 4 Output, model 20 I/O memiliki
12 input dan 8 output, moden 30 I/O memiliki 18 input dan 12 output. Pada
model tertentu dapat di tambahkan modul I/O tambahan yang terhubung
dengan expansion slot. Sistem PLC yang membutuhkan jumlah dan fungsi I/O
lebih banyak menggunakan PLC modular, dimana masing masing modul CPU,
Power supply I/O dalam bentuk modul yang dapat di tambahkan terpasang
pada rack.

Gambar 4.8 Indikator dan terminal I/O PLC


Sumber. 2009, CP1E CPU Unit Hardware User’s Manual (W479)

Fungsi dari terminal dan indikator pada PLC CP1E Omron di tunjukan pada
tabel 4.2 berikut.

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 85
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 4.2 Terminal dan Indikator PLC CP1E
Sumber. 2009, CP1E CPU Unit Hardware User’s Manual (W479)
NO NAMA FUNGSI
1 Blok terminal input Kumpulan terminal input PLC
2 Indiaktor input Nyala ketika terdapat input aktif
3 USB Port Koneksi PLC dengan komputer ketika memprogram dan
memonitor PLC menggunakan software.
4 Analog Adjuster Mengatur nilai A642 atau A643 dengan rentang 0-255
5 Indikator kerja Menunjukan status kerja PLC
6 Terminal Output Terminal output PLC, memiliki alamat bit, terhubung
dengan lampu, kontaktor, solenoide.
7 Power supply Terhubung dengan sumber tegangan DC 24V atau AC 220V

8 Ground Ground, terhubung dengan pentanahan dengan resistansi


maksimum 100Ω
9 Terminal input Terminal input 24V, memiliki alamat bit, dihubungkan
dengan perangkat tombol, sensor.
10 Indiktor input Nyala ketika output aktif
11 Blok terminal output Kumpulan alamat output PLC
12 Battery Cover Tutup ruang battery backup memori
13 Indikator Com RS-232C Berkedip ketika terjadi komunikasi RS-232

14 Terminal RS-232C Terhubung dengan perangkat HMI atau Komputer

1. Pengawatan PLC Omron


Terminal input PLC dihubungkan dengan perangkat sensor atau tombol,
untuk menghubungkan perangkat input dapat mengikuti skema gambar
4.9 berikut.

Gambar. 4.9 Skema Pengawatan Input PLC


Sumber. Omron Training PLC Basic

INSTRUMENTASI DAN
86 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
Terminal output dihubungkan dengan lampu, relay, kontaktor, motor
dan perangkat output lainnya. Pengawatan output PLC dapat mengikuti
skema gambar 4.10 berikut

Gambar 4.10. Skema Pengawatan Output PLC


Sumber. Omron Training PLC Basic
2. Memori PLC Omron
Pada PLC Omron CP1E memori dibagi mejadi beberapa area berikut
a. Common Input Output (CIO) untuk dihubungkan dengan perangkat
luar. dibagi menjadi area
1) Input pada alamat word 0-99
2) Output pada alamat word 100 - 199
b. Work Area berada pada alamat word W000 - W511
c. Holding Area berada pada alamat word H000-H511 untuk
menyimpan status bit walaupun tidak mendapat supply listrik.
d. Auxiliary Area berada pada alamat word A000 – A959 digunakan
untuk fungsi khusus pada PLC.
e. TR area alamat word TR0 – TR15 untuk pemrograman mnemonics
f. Data Memory area untuk penyimpanan data sementara alamat
word D00000 - D32767
g. Timer Flag alamat bit T0000 – T4096 digunakan untuk timer.
h. Counter Flag alamat bit C0000 – C4095 digunakan untuk counter
D. Bahasa Pemrograman PLC
Pada IEC 61131-3 telah di standarisasi penggunaan 5 bahasa pemrograman
untuk PLC yaitu
1. Ladder diagram(LAD)
2. Sequensial Function Chart (SFC)
3. Function Block Diagram(FBD)
4. Structured Text(ST)
5. Instruction List (IL)
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 87
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Setiap Vendor PLC memiliki software pemrograman PLC diantaranya PLC


Mitsubishi baik Compact MELSEC FX maupun Modular MELSEC System
Q menggunakan software MELSOFT yang mendukung pemrograman
menggunakan IL, LD dan SFC. Siemen SIMATIC STEP 7 mendukung pemrograman
dengan bahasa SL, FBD, IL. Siemen SIMATIC S7-SCL mendukung pemrograman
bahasa ST. siemen SIMATIC S7-Graph mendukung pemrograman bahasa SFC.
Rockwell Automation menggunakan software RSLogix untuk PLC Allen-Bradley
PLC-5 family, OMRON menggunakan CX-One, Telemecanique menggunakan
ProWorx 32 untuk PLC Modicon
E. CX Programmer
CX-programmer merupakan software untuk pemrograman untuk PLC Omron,
yang tergabung pada CX-One Software Suite. CX programmer mendukung
bahasa pemrograman Ladder, Instruction List, Function Blok diagram.
Structured Text dan Sequential Function Chart untuk CPU v4
1. Pemrograman Ladder
Ladder diagram merupakan pemrograman konvensional menggunakan
instruksi berupa simbol logic dari kiri ke kanan hingga menyerupai tangga
(Ladder). Ladder mengambarkan urutan sekuensial sistem kontrol yang
di eksekusi dari atas kebawah dan berulang. Beberapa simbol Ladder
diagram dasar seperti tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Contoh Ladder Diagram
Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
Simbol Fungsi

(LD)Normally open (NO), terhubung saat mendapat input eksternal, atau saat coil
output aktif.
(LD NOT)Normally Close (NO), terputus saat mendapat input eksternal, atau saat coil
output aktif
(OUT) Coil output kondisi awal tidak aktif, coil aktif saat mendapat input. kontak
berupa relay virtual atau relay fisik.
(OUT NOT) Coil output kondisi awal aktif, coil tidak aktif saat mendapat input .
kontak berupa relay virtual atau relay fisik.
(TIM)Timer sebagai pewaktu, ketika timer mendapat sinyal(In) maka mulai
menghitug mundur sesuai nilai #BCD. kontak akan aktif baik NO atau NC saat nilai
BCD timer tercapai. Saat timer tidak mendapat sinyal maka nilai #BCD kembali ke
semula. Tundaan waktu= #BCD x 0.1 Detik

(CNT)Counter, berfungsi sebagai pencacah sinyal masuk ke (In) , ketika mendapat


sinyal (In) maka nilai counter berkurang, sinyal berulang mengurangi nilai
counter hingga ‘0’. Ketika nilai mencapai ‘0’ maka kontak NO atau NC aktif. Untuk
mengembalikan kondisi kontak NO atau NC dan nilai #BCD dengan sinyal pada
Reset
(KEEP) berfungsi mempertahankan kondisi bit ON atau OFF. Ketika terdapat kondisi
ON kontak NO dan NC dengan memori yang sama akan aktif. Untuk mengembalikan
kondisi awal dengan sinyal OFF.

MOV(021) Berfungsi memindahkan data Word dari sumber ke tujuan,data dapat


berupa konstanta atau data dari memori PLC CIO,WA, HA, AR, Timer, Counter, DM

INSTRUMENTASI DAN
88 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Beberapa fungsi kontrol dirancang dengan kombinasi fungsi tertentu


yang menjadi rangkaian logika rangkaian logika tersebut antara lain..

a. Logika NOT membalik input. menggunakan kontak NC seperti


gambar 4.11 berikut, kondisi Output 200.00 ON saat input A tidak
terhubung.

Gambar 4.11 Ladder Logika NOT


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

b. Logika AND menggunakan sejumlah kontak yang di seri seperti pada


gambar 4.12 berikut, kondisi output 200.00 akan ON jika kedua
input A dan B terhubung.

Gambar 4.12 Gambar Logika AND


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

c. Logika OR menggunakan sejumlah kontak yang di paralel seperti


gambar 4.13 berikut, Kondisi Output akan ON jika salah satu input
A atau B terhubung

Gambar 4.13 Logika OR


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

2. Pemrograman Instruction List


Pemrograman PLC menggunakan bahasa mnemonics biasa diterapkan
pada pemrograman berdasarkan rangkaian logika. Instruction List adalah
program ladder dalam bentuk teks. Setiap vendor menggunakan bahasa
mnemonics yang berbeda walaupun sudah standarisasi standar IEC
1131-3. Berikut pada tabel 4.4 adalah contoh bahasa Instruction List

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 89
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
Tabel 4.4 Contoh Bahasa Instruction List
NO IEC 1131-3 Omron Siemens Mitsubishi Fungsi
1 LD LD A LD Mulai Rung dengan kontak NO
2 LDN LD NOT AN LDI Mulai Rung dengan kontak NC
3 AND AND A AND Dirangkai seri dengan kontak
NO
4 ANDN AND NOT AN ANDI Dirangkai seri dengan kontak
NC
5 OR OR O OR Dirangkai paralel dengan
kontak NO
6 ORN OR NOT ON ORI Dirangkai paralel dengan
kontak NC
7 ST OUT = OUT Output
(Sumber. BOLTON.W Programmable Logic Controller 5 Edition)
th

Berikut tabel 4.5 adalah contoh Instruction List pada CX pogrammer dan persamaan
ladder diagram.
Tabel 4.5 Contoh Bahasa Instruction List
Instruction List Ladder Diagram
LD 0.00
OUT 100.00

LDNOT 0.00
OUT 100.00

LD 0.00
AND 0.01
OUT 100.00

LDNOT 0.00
ANDNOT 0.01
OUT 100.00

INSTRUMENTASI DAN
90 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
Instruction List Ladder Diagram
LD 0.00
OR 0.01
OUT 100.00

LD 0.00
OR 0.02
LD 0.01
OR 0.03
A N D L D
OUT 100.03
LD 0.00
AND 0.01
LD 0.02
AND 0.03
O R L D
OUT 100.04
LD 0.00
OR 100.02
ANDNOT 0.01
OUT 100.02

LD 0.01
OR W10.00
ANDNOT 0.02
OUT W10.00
LD W10.00
OUT 100.00
LDNOT W10.00
OUT 100.01

Sumber. https://www.slideshare.net/SuzainiSupingat/omron-ladder-programming-37093551

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 91
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

3. Function Block
Function Block adalah pemrograman PLC menggunakan simbol gambar,
Function Block di buat sebagai ringkasan fungsi kontrol tertentu dan dapat
digunakan berulang sesuai dengan kebutuhan. Function Block memiliki input
output sinyal. Ketika sinyal kontrol diterima maka output keluar sesui dengan
logika program didalam function block.

Gambar. 4.14 Function Block


(Sumber. BOLTON.W Programmable Logic Controller 5th Edition)
Function Block digambarkan dengan garis membentuk kotak yang terdapat
input sebelah kiri dan output sebelah kanan. Fungsi yang terdapat pada
function block dapat berupa gerbang logika, Timer Counter dan fungsi yang
dibuat oleh pengguna. Berikut gambar 4.15 adalah function block fungsi
logika And yang dibentuk dari 2 input.

(a) (b)
Gambar 4.15 (a) Function Block (b) program dalam Function Block
Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

Function Block dengan input Tombol dan Sensor untuk mengaktifkan latching
dan input Reset untuk melepas latching seperti pada gambar 4.16

(a) (b)
Gambar 4.16 (a) Function Block (b) program dalam Function Block
Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

INSTRUMENTASI DAN
92 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
Function block digunakan untuk mengeluarkan output dengan durasi tertentu.
Input berada pada terminal ON dan pengaturan durasi waktu pada terminal
TimeVal menggunakan Data memory seperti pada gambar 4.17

(a) (b)
Gambar 4.17 (a) Function Block (b) Program dalam Function Block
Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
F. Pemrograman PLC OMRON

1. Program Ladder Diagram

Contoh 1. Ladder Self Latching

Salah satu program yang dbanyak digunakan adalah Self latching


digunakan untuk mempertahankan output ketika ada input ON sesaat.
Untuk mematikan output

Gambar. 4.18 Program Latching


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
a. Buka aplikasi CX Programmer dari menu Start Program  Omron
CX One CX Programmer CX Programmer.

b. Pilih File  New , pada Device Type pilih CP-E, pilih Setting, pada
CPU Type Pilih N30 Ok

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 93
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar. 4.19 Pemilihan Model PLC


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

c. Pilih simbol New Contact

d. Pada Rung 0, isi dengan alamat 0.00  Enter

Gambar. 4.20 Pengaturan Memori


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

INSTRUMENTASI DAN
94 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
e. Ketikan pada comment keterangan ladder diagram

Gambar. 4.21 Pengaturan Label


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
f. Pilih simbol New closed contact hubungkan dengan kontak NO, isi
alamat 0.01  enter

Gambar. 4.22 Pengaturan Alamat Memori


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
g. Pilih New Coil ketikan alamat 100.00  Enter, beri keterangan pada
comment

h. Masih di rung 0 buat ladder dengan kontak NO di hubung paralel


dengan kontak alamat 0.00 masukan alamat 100.00 enter

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 95
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar. 4.24 Pengaturan Alamat Memori


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
i. Lakukan proses compile untuk memeriksa kesalahan program dari
menu program compile, periksa pesan kesalahan.

Gambar. 4.25 Proses Compile


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
j. Simulasi dapat dijalankan dari menu simulation -->Work Online
Simulation

Gambar. 4.27 Proses Compile


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

INSTRUMENTASI DAN
96 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
k. Atur untuk mengaktifkan kontak klik kanan kontak ON Set On,
untuk mengembalikan posisi semula pilih Set  Off.

Gambar. 4.28 Proses Simulasi


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
Contoh 2. Ladder Tunda Waktu

Kontrol menyalakan lampu 1 dan 2 menggunakan timer. Saat ON ditekan


Lampu 1 nyala, 3 detik kemudian lampu 2 nyala. Tombol OFF untuk
mematikan semua lampu.

Gambar. 4.29 Ladder Tunda Waktu


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
Gambar. Ladder Nyala Lampu Berurutan

a. Ladder self latching pada rung 0 untuk menyalakan lampu 1

b. Kontak NO 100.00 mengaktifkan Timer, atur Timer 0 dengan nilai #30


yang berarti tundaan waktu selama 3 detik.

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 97
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar. 4.30 Pengaturan Alamat Memori Timer


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

c. Kontak NO Timer 0 meyalakan lampu 2

Gambar. 4.31 Pengaturan Kontak Timer


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

Contoh 3. Counter untuk menyalakan lampu


Ladder counter menghitung pulsa pada input sensor. Setiap ada pulsa
dari sensor nilai counter akan dikurangai, jika telah mencapai 0 Lampu
1 nyala.

Gambar. 4.32 Ladder Counter


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

a. Ladder self latching untuk menyalakan Lampu 1


b. Input 0.02 untuk sensor yang dihubungkan dengan Counter0,
Counter0 reset pada alamat 100.00

INSTRUMENTASI DAN
98 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar. 4.33 Pengaturan Alamat Memori Counter


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
c. Kontak NO Counter menyalakan Lampu 2

Gambar. 4.34 Pengaturan Kontak Counter


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

2. Pemrograman Function Block


Pemrograman Function hanya dapat diterapkan pada jenis PLC
tertentu. Misalkan pada PLC Omron CP1L
Contoh 1. Function Block fungsi AND
Function Block terdiri dari 2 input dengan alamat 0.00 dan 0.01 dengan
output 100.00, jika kedua input S1 dan S2 aktif maka lampu aktif

Gambar. 4.35 Function Block AND


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

a. Buka aplikasi CX Programmer dari menu Start Program  Omron


CX One CX Programmer CX Programmer.
b. Pilih File  New , pada Device Type pilih CP1L Ok

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 99
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar. 4.36 Pemilihan Model PLC


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
c. Pada Project Panel klik kanan Function Block Insert Function Block
 Ladder

Gambar. 4.37 Pembuatan Function Block


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

d. Beri nama Function Block

Gambar. 4.38 Pengaturan Nama Function Block


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

INSTRUMENTASI DAN
100 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
e. Pada Function Block yang sudah di buat klik kanan  open

Gambar. 4.39 Pembuatan Program pada Function Block


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

f. Pilih tab inputs, kemudian klik kanan insert variable, atur untuk
variable sensor 1 dan sensor 2 tipe data boolean.

Gambar. 4.40 Pembuatan Variable Input


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
g. Pilih tab outputs ,klik kanan insert variable, atur untuk variable relay
tipe data boolean.

Gambar. 4.41 Pembuatan Variable Output


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

h. Atur Ladder untuk sensor 1 sensor 2 dan output.

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 101
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar. 4.42 Pembuatan Program Ladder


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
i. Klik kanan pada function block  save function block to file, Simpan
Function block yang sudah dibuat.

Gambar. 4.43 Penyimpanan Function Block


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
j. Masuk ke pemrograman Ladder dengan memilih Section, kemudian
pilih New Contact dan pilh jenis P_On

Gambar. 4.44 Pemrograman Ladder


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

INSTRUMENTASI DAN
102 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
k. Pilih New Function Block Call -> klik penempatan function block -->
atur identitas.

Gambar. 4.45 Penggunaan Function Block yang sudah dibuat.


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

l. Pilih New Function Block Parameter, atur input sensor1, sensor2, relay
menggunakan alamat yang seseuai.

Gambar. 4.46 Pengaturan Alamat memori Input Output Function Block


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

m. Simulasi program, pilih menu simulation  Online Simulation, aktifkan


input dengan klik kanan alatmat  Set  On. Untuk mengembalikan
posisi semula pilih Set  Off.

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 103
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar. 4.47 Simulasi Program


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
Contoh 2. Function Block Tundaan Waktu
Saat input Tombol aktif maka output aktif selama waktu tertentu,
pengaturan waktu dilakukan melalui alamat D100

Gambar. 4.48 Function Block Tundaan Waktu


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

a. Buat Function Block , klik kanan Function Block Insert function


Block Ladder, ketikan nama Pulse. Klik kanan Pulse Open. Klik
tab Internal, Klik kanan insert Variable dengan nama Waktu tipe data
Timer.

Gambar. 4.49 Variabel Internal Timer


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

INSTRUMENTASI DAN
104 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
b. pilih tab Inputs, buat variabel dengan nama Pulse tipe data Boolean.
Buat Variabel dengan nama set_time tipe data Word

Gambar. 4.50 Variabel Input D100


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
c. Pilih tab Outputs buat variabel dengan nama Output tipe data Boolean.

Gambar. 4.51 Variabel Output


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
d. Berikutnya buat ladder diagram dengan nama variabel ladder yang
sudah dibuat sebelumnya.

Gambar 4.52 Program Function Block


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 105
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

MATERI PEMBELAJARAN
e. Buat ladder dengan instruksi timer dengan variable waktu dan_Set
Time.

Gambar. 4.53 Pengaturan Ladder Timer Function Block


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
f. Berikutnya Ladder diagram untuk kotak self latching dan variable
output dan kontak NC menggunakan variabel waktu.

Gambar. 4.54 Pengaturan Ladder Latching dan Output Function Block


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)
g. Kembali ke Program Section, hubungkan input Pulse dengan memori
0.00 dan input Set_Time dengan memori D100. Output dihubungkan
dengan memori 100.00

Gambar. 4.55 Pengaturan Alamat memori Input Outup


Sumber. Tino, 2019 (Dokumen Pribadi)

INSTRUMENTASI DAN
106 OTOMATISASI PROSES
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

CAKRAWALA
Sejarah PLC
PLC pertama dibuat pada untuk menggantikan pengawatan sistem kontrol
berbasis relay digantikan dengan software. Bedford Associstes mendapatkan
kontrak dari General Motor Hydramatic untuk mengganti rangkaian logika
berbasis relay. Dick Morley mengembangkan PLC pertama Modicon 084. Pada
tahun 1968. Modicon merupakan singkatan dari Modular Digital Control.
Modicon diprogram menggunakan bahasa ladder yang menggantikan ribuan
relay konvensional. Pada tahun 1970 sistem komunikasi antar PLC mulai
dikembangkan menggunakan standar RS-232 dan berkembang menjadi RS-485
untuk komunikasi lebih cepat.

Gambar 4.56 Dick Morley dan PLC Modicon 084


Sumber. www.slideshare.net/emamof/plc-by-mohamed-alemam-session-1

JELAJAH INTERNET
Siswa dapat menambah pemahaman mengenai PLC dan pemrogramannya
dengan mengakses tautan berikut
https://www.youtube.com/watch?v=vfKVNrtENrM
https://www.youtube.com/watch?v=HExlaNITqNY
https://www.youtube.com/watch?v=SLhs-oXXMSY

LEMBAR PRAKTIKUM

Lembar Kerja 1.

a. Dekripsi Sistem Kontrol

Sistem kontrol berikut untuk mengendalikan motor mixer, motor


berputar dengan waktu tertentu kemudian berhenti otomatis. Tombol Stop
untuk menghentikan motor manual

INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES 107
SISTEM KENDALI
INSTRUMENTASI DAN
OTOMATISASI PROSES

b. Tentukan memori untuk setiap peralatan I/O pada tabel berikut


INPUT ALAMAT OUTPUT ALAMAT
PB ON 20 Detik Motor
PB ON 10 Detik
Stop

c. Buat ladder digram untuk kontrol motor mixer


d. Buat instruction list untuk sistem kontrol motor mixer
e. Buat Function Blok Diagram
Lembar Kerja 2
a. Dekripsi Sistem Kontrol
Sistem kontrol untuk mengendalikan motor melalui tombol ON-OFF,
terlebih dahulu harus dipilih selektor Motor 1 atau 2 kemudian baru di ON
kan. On tidak aktif sebelum saklar Motor1 atau motor 2 di pilih.

b. Tentukan memori untuk setiap peralatan I/O pada tabel berikut


INPUT ALAMAT OUTPUT ALAMAT
PB ON Motor
PB OFF
Selektor motor 1
Selector Motor 2
c. Buat ladder digram untuk kontrol motor mixer
d. Buat instruction list untuk sistem kontrol motor mixer
e. Buat Function Blok Diagram

INSTRUMENTASI DAN
108 OTOMATISASI PROSES

Anda mungkin juga menyukai