Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Tirai Edukasi Volume 1, Nomor 4, 2020 ISSN 2654-721X

Pencatatan Akuntansi Syariah


pada Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah di Indonesia

Refreandi Haeri
Universitas Qamarul Huda badaruddin Bagu Lombok Tengah
Refri99@gmail.com

Abstrak: Penelitian sederhana ini merupakan studi literatur yang mengkaji tentang pencatatan
akuntansi syariah pada Koperasi yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah di
Indonesia. Regulator mewajibkan dalam proses pencatatan dan pelaporan atas transaksi keuangan
koperasi syariah senantiasa mengacu pada standar akuntansi dan regulasi terkait pecatatan dan
pelaporan keuangan koperasi syariah, seperti SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Syariah dan
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Akuntansi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah oleh Koperasi. Setelah dilakukan review atas bebarapa literatur dan hasil penelitian
sebelumnya, ditemukan bahwa ada sebagian koperasi berpola syariah di Indonesia masih belum
sepenuhnya mengacu pada SAK Syariah dalam proses pencatatan akauntansi. Penelitian literatur ini
menyajikan secara teoritis dan dilengkapi ilustrasi model pencatatan akuntansi yang dapat diterapkan
pada koperasi syariah, seperti pencatatan transaksi pada produk simpanan dan pembiayaan yang
disesuaikan dengan SAK syariah dan Peraturan yang berlaku di Indonesia.

PENDAHULUAN maka koperasi yang berbadan hukum koperasi


syariah harus melakukan proses pencatatan dan
Jumlah Koperasi yang menjalankan penyajian laporan keuangannya mengikuti
usahanya berdasarkan prinsip syariah di ketentuan pencatatan, pengukuran, pengakuan,
Indonesia terus tumbuh, baik Koperasi yang dan pelaporan sesuai yang termaktub dalam
berbadan hukum Koperasi Simpan Pinjam Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK)
Pembiayaan Syariah maupun Unit Simpan Syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Pinjam Pembiayaan Syariah. Pertumbuhan itu Akuntansi Syariah (DSAS) Ikatan Akuntan
tentu berdampak positif terhadap perkembangan Indonesia.
ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Laporan keuangan Koperasi Simpan
Namun di sisi lain, dari beberapa hasil Pinjam Pembiayaan Syariah akan menyajikan
penelitian, ditemukan masih terdapat entitas informasi yang terkait aktivitas usaha
koperasi syariah yang masih belum sepenuhnya berdasarkan prinsip syariah antara lain :
menerapkan SAK (Standar Akuntansi 1. Penghimpunan dana KSPPS dan USPPS
Keuangan) Syariah. Peneltian Hidayat (2013) Koperasi menghimpun dana simpanan dan
juga menunjukkan masih ada koperasi yang tabungan dari anggota, calon anggota dan
kegiatan usahannya berpoal syariah, namun koperasi lain dan atau anggotanya yang
produk dan jasanya masih tidak sesuai dengan menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
PSAK Syariah, demikian juga dengan transaksi syariah dengan akad wadiah atau mudharabah;
serta penyajian laporan keuangan belum sesuai 2. Penyaluran dana KSPPS dan USPPS Koperasi
dengan ketentuan SAK Syari‟ah (Hidayat, menyalurkan pinjaman dan pembiayaan syariah
2103). Dalam beberapa penelitian juga, masih kepada anggota, calon anggota dan koperasi lain
terdapat ketidaksesuaian pengakuan, dan atau anggotanya dalam bentuk pinjaman atau
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan pembiayaan berdasarkan akad qardh, murabahah,
dalam transaksi yang dilakukan oleh koperasi salam, istishna, mudharabah, musyarakah, ijarah,
syariah dengan PSAK Syariah khusunya PSAK ijarah muntahiya bittamlik, wakalah, kafalah dan
102 (Pratiwi dkk, 2014). hiwalah, atau akad lain yang tidak bertentangan
Merujuk pada Peraturan Menteri Koperasi dengan prinsip syariah;
dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/IX/2015 Masalah dalam penelitian ini adalah :
tentang Pedoman Akuntansi Usaha Simpan Bagaimana mekanisme pencatatan akuntansi
Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi, koperasi syariah, baik akuntansi penghimpunan
Jurnal Tirai Edukasi Volume 1, Nomor 4, 2020 ISSN 2654-721X
dana maupun penyaluran dana yang Kaidah Akuntansi dalam konsep Syariah
berdasarkan PSAK Syariah dan Peraturan Islam dapat didefinisikan sebagai kumpulan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan dasar-dasar hukum yang baku dan permanen,
Menengah Republik Indonesia Nomor yang disimpulkan dari sumber-sumber Syariah
14/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Islam dan dipakai sebagai aturan oleh seorang
Akuntansi Usaha Simpan Pinjam dan Akuntan dalam menjalankan profesinya, baik
Pembiayaan Syariah oleh Koperasi dalam pembukuan, analisis, pengukuran,
Penelitian ini bertujuan untuk pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi
mengetahui mekanisme pencatatan akuntansi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau
koperasi syariah, baik akuntansi peristiwa (Hidayat : 2013) Dasar hukum dalam
penghimpunan dana maupun penyaluran dana Akuntansi Syariah bersumber dari Al Quran,
sesuai PSAK Syariah yang terbitkan oleh Sunah Nabwiyyah, Ijma (kesepakatan para
DSAS IAI dan Peraturan Menteri Koperasi ulama), Qiyas (persamaan suatu peristiwa
dan Usaha Kecil dan Menengah Republik tertentu, dan ‘Uruf (adat kebiasaan) yang tidak
Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/IX/2015 bertentangan dengan Syariah Islam. Kaidah -
tentang Pedoman Akuntansi Usaha Simpan kaidah Akuntansi Syariah, memiliki ciri khusus
Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi yang membedakan dari kaidah Akuntansi
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan Konvensional. Ketentuan Akuntansi Syariah
oleh semua pihak, baik akademisi maupun berdasarkan normanorma masyarakat islami, dan
praktisi Koperasi Simpan Pinjam dan bagian dari disiplin ilmu sosial yang berfungsi
Pembiayaan Syariah. Bagi akademisi, sebagai pelayan masyarakat pada tempat
penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya penerapan Akuntansi tersebut (Hidayat : 2013)
wawasan keilmuan dan referensi dalam Persyaratan Transaksi Syariah
melakukan penelitian selanjutnya yang Implementasi transaksi yang sesuai dengan
memiliki muatan penelitian yang sama. Bagi paradigma dan asas transaksi syariah harus
praktisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai memenuhi karakteristik dan persyaratan sebagai
rujukan dalam mengimplementasikan berikut:
akuntansi berbasis syariah dalam pencatanan a. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan
dan penyusunan laporan keuangan keuangan prinsip saling paham dan saling ridha;
koperasi syarah. b. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui
sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);
TINJAUAN PUSTAKA c. Uang hanya berfungsi sebagai alai tukar dan
satuan pengukur nilai, bukan sebagai
Paradigma dan Pengertian Akuntansi komoditas;
Syariah d. Transaksi tidak mengandung unsur riba,
Alam semesta diciptakan oleh Allah. Alam kezaliman, Judi (maysir), spekulasi (ghrarar),
semesta ini merupakan amanah yang harus dan haram;
dikelola dan dimanfaatkan sebaik baiknya oleh e. tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang
ummat manusia sebagai media dalam (time value of money) karena keuntungan yang
mewujukan kebahagiaan dan kesejahteraan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan
hakiki baik secara material dan spiritual. Alam risiko yang melekat pada kegiatan usaha
semesta yang merupakan bagian dari amanah tersebut sesuai dengan prinsip al-ghurmu bil
yang dipercayakan kepada manusia untuk ghurmi (no gain without accompanying risk);
dikelola dengan baik merupakan paradigama f. transaksi dilakukan berdasarkan suatu
yang mendasar dalam melakukan transaksi perjanjian yang jelas dan besar serta untuk
syariah (Nurhayati, 2017 : 95). Intinya adalah keuntungan semua pihak tanpa merugikan
setiap manusia yang melakukan aktivitas usaha pihak lain sehingga tidak diperkenankan
dimuka bumi ini harus memiliki integritas dan menggunakan standar ganda harga untuk satu
akuntabiltas yang berdasarkan pada akidah, akad serta tidak menggunakan dua transaksi
akhlak dan syariah sebagai barometer dalam bersamaan yang berkaitan (ta'alluq) dalam
mengukur kualitas aktivitas tersebut. satu akad;
Mengedepankan integritas dan akuntabilitas dan g. tidak ada distorsi harga melalui rekayasa
berpegang tuguh pada prinsip akhlakul karimah permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa
dan syariah dalam mengelola usaha atau penawaran (ihtikar);dan
aktivitas ekonomi, maka akan melahirkan suatu h. tidak mengandung unsur kolusi dengan suap
sistem pengelolaan yang baik (Wiroso, 2011) menyuap (risywah).
Jurnal Tirai Edukasi Volume 1, Nomor 4, 2020 ISSN 2654-721X
Transaksi syariah dapat terdiri dari kegiatan bertanggung jawab atas kehilangan. Sebagai
usaha yang bersifat komersil (profit oriented) imbalan kepada pemilik, dapat diberikan
maupun kegiatan sosial (social oriented) atau semacam bonus atau insentif yang tidak
non kemoersial. Transaksi komersial atau bisnis disyaratkan sebelumnya (Harahap, 2010:88)
pada entitas jasa keuangan dapat berbentuk
transaksi penghimpunan dana seperti tabungan Musyarakah
dan deposito yang dapat memberikan bagi hasil Pembiayaan Musyarakah (syirkah), adalah akad
bagi para pemilik dana tabungan atau deposito. kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
Transaksi syariah komersial lainnya usaha tertentu, dimana masing-masing pihak
dapat berupa penempatan dana untuk memberikan kontribusi dana dengan ketentuan
mendapatkan bagi hasil; jual beli barang; dan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kepakatan,
atau pemberian layanan lain untuk mendapatkan sedangkan resiko berdasarkan porsi kontribusi
imbalan. Transaksi syariah nonkomersial dana.
dilakukan antara lain berupa: pemberian dana
pinjaman atau talangan (qardh); penghimpunan Murabahah
dan penyaluran dana sosial seperti zakat, infak, Murabahah adalah akad pembiayaan untuk tujuan
sedekah, wakaf dan hibah (SAK, 2016:5) pembelian barang dengan harga jual sebesar
Penghimpunan dana anggota pada koperasi harga perolehan ditambah keuntungan yang
dapat dilakukan atas dasar akad Mudharabah, disepakati dan penjualan harus mengungkapkan
wadiah, dan hibah, demikian juga dengan harga perolehan kepada pembeli.
penyaluran dana dalam bnetuk pembiayaan
dapat dilakukan dengan beberapa prinsip, antara Ijarah
lain yang pertama prinsip bagi hasil (syirkah) Ijarah adalah akad pembiayaan dengan tujuan
yang meliputi: mudharabah, dan musyarakah. sewa (ijarah) atas manfaat dari sebuah aset,
Kedua, prinsip jual beli (bai’) meliputi: sedangkan sewa-beli (ijarah wa iqtina) atau
murabahah, istishna, dan salam. Ketiga, prinsip disebut juga Ijarah Muntahiya bi tamlik adalah
imbalan (ujrah) meliputi: ijarah, ijarah sewa yang diakhiri dengan pemindahan
muntahiya bittamlik, kafalah bil ujrah, dan kepemilikan.
rahn. Keempat, prinsip pinjam meminjam
berdasarkan akad qardh. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis Akad dan Layanan Usaha Koperasi Berdasarkan Fatwa DSN – MUI No. 07/DSN-
Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah MUI/IV/2000, Mudharabah dapat diartikan
Mudharabah sebagai akad kerjasama suatu usaha antara dua
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha piak dimana pihak pertama (malik, shahib al-
antara pemilik dana (shahibul maal) sebagai mal, KSPPS) menyediakan seluruh modal,
pihak yang menyediakan modal dana dengan sedangkan pihak kedua (‘amil, mudharib,
pihak pengelola modal (mudharib), untuk nasabah) bertindak selaku pengelola, dana
diusahakan dengan porsi keuntungan akan keuntungan usaha dibagi diantara mereka
dibagi bersama (nisbah) sesuai dengan sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam
kesepakatan dimuka dari keduabelah pihak. kontrak. Menurut PSAK 105, Mudharabah
Sedangkan kerugian (jika ada) akan ditanggung didifinisikan sebagai Akad kerjsama usaha
pemilik modal, kecuali jika diketemukan adanya antara dua pihak dimana pihak pertama
kelalaian atau kesalahan oleh pihak pengelola (Pemilik dana/Shohibul maal) menyediakan
dana (mudharib), seperti penyelewengan, seluruh dana, sedangkan pihak kedua
kecurangan, dan penyalahgunaan dana. (pengelola/Mudhorib) bertindak selakuk
pengelola, dan keutunngan dibagi dantara
Wadiah Yad Dhamanah mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian
Wadiah Yad Dhamanah adalah akad penitipan financial hanya ditanggung oleh pemilik dana.
dana di mana pihak penerima titipan dengan Adapun perhitungan bagi hasil dalam konsep
atau tanpa izin pemilik dana dapat Mudharabah dapat dilakukan dengan prinsip,
memanfaatkan dana titipan dan harus yaitu prinsip bagi hasil (revenue sharing) atau
bertanggung jawab terhadap dana tersebut (tidak bagi laba (profit sharing). Jika berdasarkan
idle). Semua manfaat dan keuntungan yang prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil
diperoleh dalam penggunaan dana tersebut usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan
menjadi hak penerima titipan. Penyimpan total pendapatan usaha (omzet). Sedangkan
Jurnal Tirai Edukasi Volume 1, Nomor 4, 2020 ISSN 2654-721X
dalam prinsip bagi laba, dasar pembagian hasil diterima dari pengelola dana. Dalam hal
adalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto pencatatan atas transaksi penerimaan bagi hasil
dikurangi beban yang berkaitan dengan dari anggota/nasabah selaku Pengelola dana,
pengelolaan modal mudharabah (Nurhayati, baik yang diterima secara tunai maupun akrual
2017:134). Berikut adalah ilustrasi menggunakan akun pendapatan bagi hasil.
perhitungan bagi hasil menggunakan prinsip Akun ini akan dikredit pada saat Koperasi
revenue sharing dan profit sharing. Syariah/LKS menerima dan mengakui bagi
Tabel. 1 hasil sebesar porsi usahayang menjadi hak
Ilustrasi Perhitungan Bagi Hasil pemilik dana dan didebet pada saat dipindahkan
ke laba rugi/SHU pada akhir periode laporan
keuangan (Wiroso, 2011)

Ilustrasi Transaksi dan Pencatatan Akuntansi


Mudharabah
Berikut contoh transaksi pembiayaan
Berdasarkan data keuangan pada kolom yang diberikan dengan menggunakan akad
diatas, dapat dilakukan perhitungan bagi hasil mudharabah.
sebagai berikut : 1 Maret 2020, Koperasi Syariah dan
a. Menggunakan metode perhitungan profit Anggota koperasi melakukan akad mudharabah,
sharing dengan ketentuan nisbah bagi hasil Koperasi Syariah menyerahkan dana sebesar Rp.
untuk pemilik dana (Shohibul Maal) sebesar 700.000, periode akad 10 bulan. Nisbah bagi
20% dan pengelola dana (Mudharib) sebesar hasil Koperasi Syariah : Anggota Koperasi =
80%. 15% : 85% dengan metode profit sharing. Maka
1) Pemilik dana (Koperasi) :
jurnal yang dibuat oleh Koperasi Syariah adalah
20% x Rp 1.100.000 = Rp 220.000
2) Pengelola (Anggota Koperasi) : seperti tabel di bawah ini.
80% x Rp 1.100.000 = Rp 880.000
b. Menggunkan metode revenue sharing Tabel 2.
dengan ketentuan bagi hasil untuk pemilik Jurnal atas Transaksi Pembiayaan Mudharabah
dana atau shohibul maal sebesar 15% dan
pengelola dana atau mudharib) sebesar 85%.
1) Pemilik dana (Koperasi) :
15% x Rp 1.300.000 = Rp 195.000
2) Pengelola (Anggota Koperasi) :
85% x Rp 1.300.000 = Rp 1.105..000
Pencatatan modal mudharabah yang diberikan 1 April 2020, Anggota Koperasi telah
oleh Koperasi syariah/LKS (Pemilik Modal) memperoleh keuntungan bersih dari hasil
kepada anggota/Nasabah (Pengelola dana) usahanya sebesar 1.100.000, dan pada tanggal
menggunakan akun Pembiayaan Mudharabah, yanga sama Koperasi Syariah menerima angsuran
baik modal kas maupun non kas (Barang). pertama dari Anggota Koperasi sebesar Rp.
Perkiraan ini akan didebet pada saat 265.000 dengan rincian angsuran pokok Rp.
penyerahan modal pada pengelola dana dan 70.000, pendapatan bagi hasil Rp. 195.000. Maka
dikredit pada saat penerimaan kembali modal jurnal yang dibuat oleh Koperasi Syariah adalah
dari pengelola dana dan kerugian modal seperti tabel di abwah ini.
mudharabah menjadi tanggungjawab pemilik
dana. Sedangkan untuk membukukan bagi Tabel 3.
hasil yang telah dihitung oleh anggota/nasabah Jurnal atas Transaksi Penerimaan Angsuran
tetapi belum diserahkan kepada Koperasi Pembiayaan Mudharabah
Syariah/LKS sebagi pemilik dana akan
menggunakan akun Piutang Bagi Hasil
sebesar porsi Koperasi Syariah/LKS sebagai
pemilik dana (sebagai laporan dari pengelola,
bukan atas proyeksi pendapatan yang Apabila Pendapatan Bagi hasil tidak diterima
dilakukan oleh pemilik dana). Akun ini langsung dalam bentuk kas, hanya menerima
dikredit apabila Koperasi Syariah/LKS angsuran pokoknya oleh Koperasi Syariah,
mengakui pendapatan bagi hasil dan didebet Jurnal yang dibuat oleh Koperasi Syariah
pada saat penerimaan atau pembayaran bagi adalah seperti yang nampak pada tabel 4,
Jurnal Tirai Edukasi Volume 1, Nomor 4, 2020 ISSN 2654-721X
sedangkan saat Koperasi Syariah menerima maka akan menggunakan akun Marjin
uang bagi hasil, maka pencatatanya akan murabahah ditangguhkan. Akun ini akan
dilakukan seperti pada tabel 5 berikut ini disajikan sebagai rekening lawan (contra
Tabel 4. account) dari rekening piutang murabahah pada
Jurnal atas Transaksi pengakuan pendapatan pos aset lancar. Rekening ini dikredit pada saat
bagi hasil terjadi akad murabahah dengan pembayaran
tangguh atau cicilan sebesar keuntungan yang
disepekati antara penjual dan pembeli.
Sedangkan akun yang digunakan untuk
mencatat keuntungan yang benar-benar telah
terjadi adalah akun Pendapatan Margin
Tabel 5. Murabahah atau Keuntungan murabahah.
Jurnal atas Transaksi Penerimaan Piutang Rekening ini dkredit pada saat (a) diterima
Bagi Hasil pembayaran angsuran sebesar porsi margin, dan
(b) pengakuan keuntungan atas angsuran
murabahah yang telah jatuh tempo sebesar
porsi margin. (Wiroso, 2011)
Pembiayaan Murabahah Ilustrasi Pencatatan Akuntansi Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli barang KOPERASI SYARIAH sepakat
dengan harga jual sebesar biaya perolehan melakukan transaksi jual beli dengan anggota
ditambah keuntungan yang disepakati dan atas sepeda motor dengan harga pokok Rp.
penjual harus mengungkapkan biaya perolehan 15.000.000 ditambah keuntungan yang disepakati
barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102 sebesar Rp. 1.500.000, sehingga harga jual Rp.
pargraf 5). Murabahah menurut catatan fatwa 16.500.000
DSN MUI adalah menjual suatu barang dengan Atas uraian tersebut di atas dilakukan beberapa
menegaskan harga belinya kepada pembeli dan jurnal yang terkait dengan tahapan transkasi
pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tersebut. Berdasarkan pesanan pembelian
sebagai laba. (Fatwa DSN-MUI No. 04/DSN- barang dari anggota, KOPERASI SYARIAH
MUI/IV/2000) membeli sepeda motor seharga Rp. 15.000.000
Ada beberapa akun yang terdapat dalam secara langsung dari pihak lain (Dealer). Jurnal
pencatatan transaksi murabahah, antara lain yang dibuat oleh KOPERASI SYARIAH
yang pertama adalah Aset Murabahah atau adalah seperti tabel berikut ini:
persediaan murbahahah. Persediaan / Aset Tabel 5.
Murabahah merupakan aktiva non kas tersedia Jurnal atas Transaksi Pembelian asset
untuk dijual dengan akad Murabahah bukan murabahah
untuk penguasaan stok yang mengandung unsur
spekulasi harga. Akun ini didebet pada saat
perolehan aktiva sebesar harga beli dan biaya
biaya lain yang dikeluarkan sampai aktiva ini
siap dijual. Rekening ini kredit pada saat aktiva Bila KOPERASI SYARIAH mewakilkan kepada
tersebut dijual atau memperoleh diskon harga. anggota untuk membeli membeli sepeda motor
Akun disajikan pada pos aset lancar. Rekening dan koperasi menyerahkan uang kepada anggota
Piutang Murabahah ini dipergunakan untuk sebesar Rp. 15.000.000 (Menggunakan akad
mencatat harga jual (harga pokok ditambah wakalah), jurnalnya dapat dilihat pada tabel 6.
keuntungan) yang disepakati dalam murabahah Setelah Anggota melaksanakan tugasnya untuk
dan belum dibayar oleh pembeli. Rekening membeli sepeda motor dan menyerahkan sepeda
Piutang Murabahah akan didebet pada saat motor tersebut kepada KOPERASI SYARIAH,
terjadi jual beli murabahah yang maka pencatatan akuntansi adalah ditunjukkan
pembayarannya dilakukan secara tangguh. pada tabel 7.
Rekening ini di kredit pada saat pembayaran
harga barang dan pengurangan uang muka yang Tabel 6.
dibayar oleh pembeli. Rekening disajikan pada Jurnal atas Transaksi Piutang Wakalah
pos aset lancar.
Untuk pencatatan terhadap keuntungan
murabahah yang disepakati dan belum dibayar
oleh pembeli dalam hal ini anggota koperasi,
Jurnal Tirai Edukasi Volume 1, Nomor 4, 2020 ISSN 2654-721X
Tabel 7. Berikut akan diberikan contoh pengakuan dan
Jurnal atas Transaksi penerimaan Piutang pengukuran transaksi Ijarah bagi KOPERASI
Wakalah SYARIAH sebagai pihak yang
menyewakan/pemilik objek ijarah (Mu’jir)
Pada tanggal 10 Maret 2016, Anggota
menandatangani akad ijarah dengan KOPERASI
SYARIAH atas sebuah kendaraan bermotor.
Setelah barang menjadi menjadi milik Sebelum akad ijarah ditandatangani, KOPERASI
KOPERASI SYARIAH, selanjutnya KOPERASI SYARIAH melakukan pembelian aset kepada
SYARIAH melakukan akad murabahah dengan dealer Honda pada tanggal 8 Maret 2016.
anggota (asumsi pembayaran dilakukan secara Adapun Informasi tentang aset ijarah adalah :
tangguh, jangka waktu 10 bulan), pencatatannya a) Biaya perolehan sebesar Rp. 20.000.000
dapat lakukan seperti yang pada tabel. Kemudian b) Umur Ekonomis Barang 5 tahun
pada tanggal 3 April 2016, KOPERASI SYARIAH c) Masa sewa adalah 12 bulan
menerima pembayaran tahap pertama sebesar Rp. d) Nilai sisa Rp. 0
1.650.000, dengan angsuran pokok Rp. 1.500.000 e) Biaya Administrasi Rp. 100.000
dan pendapatan margin Rp. 150.000, maka akan
dicatat sebagaimana ditunjukkan pada tabel 9 berikut
Tabel 10. Perhitungan penyusutan Ijarah
ini.

Tabel 8.
Jurnal atas Transaksi atas realisasi Pembiayaan
Murabahah (Piutang Murabahah)

Tabel 9.
Jurnal atas Transaksi atas penerimaan angsuran Pembayaran angsuran dilakukan pada
Piutang Murabahah setiap tanggal 10 dan angsuran pertama
dilakukan pada tanggal 10 April 2016. Pada saat
pengadaan aset ijarah ke Dealer Sepeda Motor.
KOPERASI SYARIAH dapat melakukan jurnal
sebagai berikut :
Pembiayaan Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna Tabel 12. Pembelian Persediaan Ijarah
(manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam
waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah
(Ujroh), tanpa diikuti dengan pemindahan Pendidikan ekonomi koperasi merupakan
kepemilikan barang itu sendiri. (Fatwa DSN –
Pada saat akad ijarah disepekati dengan anggota
MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000). Ada beberapa
KOPERASI SYARIAH, KOPERASI SYARIAH
akun yang terdapat dalam pencatatan transaksi
dapat melakukan jurnal seperti tabel 13, dan saat
Ijarah, antara lain: Pertama, Aset Ijarah, dimana
penerimaan pendapatan ijarah setiap bulan,
akun ini digunakan untuk membukukan
KOPERASI SYARIAH dapat melakukan jurnal
transaksi pengadaan objek ijarah, baik asset
seperti pada tabel 14. Setelah itu, untuk
berwujud maupun tidak berwujud. Akun asset
melakukan pencatatan terhadap penyusutan asset
ijarah akan didebet pada saat terjadinya
ijarah (penyusutan selama 5 tahun sesuai masa
transaksi ijarah sebesar dan dicatat sebesar
manfaat kendaraan dengan metode garis lurus
harga perolehan dan akan dikredit pada saat
dapat dijurnal seperti pada tabel 15.
akan dilakukan penyusutan atas asset berwujud
dan amortisasi atas asset tidak berwujud. Kedua,
Tabel 13. Penyerahan Aset Ijarah
beban penyusutan aset ijarah. Ketiga, akumulasi
penyusutan aset ijarah. Ketiga, Pendapatan Ijarah

Ilustrasi Pencatatan Akuntansi Ijarah


Jurnal Tirai Edukasi Volume 1, Nomor 4, 2020 ISSN 2654-721X
Tabel 14. Penerimaan pendapatan Ijarah Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah RI. 2015. Permen KUKM
RI No. 14/Per/M/KUMK/IX/2015
tentang Pedoman Akuntansi Usaha
Tabel 15. Penyutan asset ijarah Simpan Pinjam Dan Pembiayaan
syariah oleh Koperasi. Tanggal 28
September 2015
KESIMPULAN Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah RI. 2017. Permen KUKM
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pencatatan akuntansi RI No. 11/Per/M/KUMK/IX/2017
untuk koperasi yang telah berbadan hukum tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
koperasi syariah, khususnya pencatatan atas
transaksi pembiayaan mudharabah, Simpan Pinjam Dan Pembiayaan
murabahah, dan ijarah harus mengikuti Syariah oleh Koperasi. Tanggal 18
ketentuan ketentuan yang telah diatur pada
SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Syariah Desember 2017
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Nurhayati, Siti. 2014. Akuntansi Syariah di
Akuntansi Syariah (DSAS) IAI. Akuntansi
pembiayaan Mudharabah mengikuti Indonesia. Jakarta : Salemba Empat
ketentuan PSAK 105, Akuntansi Salam, K. Riza. 2012. Akuntansi Perbankan
Pembiayaan Murabahah mengikuti PSAK
102, Akuntansi Pembiayaan Ijaran Syariah. Jakarta : Akademia Permata
mengikuti PSAK 017. Muhammad. 2013. Akuntansi Syariah – Teori
Sebagai lembaga yang berada dalam
pembinaan dan pengawasan Kementrian dan Praktek untuk Perbankan
Koperasi dan UKM, Koperasi harus tetap Syariah.Yogyakarta : STIE YKPN
tunduk pada peraturan dan regulasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah seperti Press.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Harahap, Sofyan, Wiroso, & Yusuf,
dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Muhammad. 2010. Akuntansi
Akuntansi Usaha Simpan Pinjam dan Perbankan Syariah (edisi 4). Versi e-
Pembiayaan Syariah oleh Koperasi. Beberapa
ilustrasi di atas, dapat dijadikan rujukan atau book. Jakarta: Penerbit LPFE Usakti.
referensi bagi akademisi dan praktisi koperasi Wiroso. 2011. Akuntansi Transaksi Syariah.
untuk memperkaya wawasan keilmuan.
Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, Solikhul. 2013 Penerapan Akuntansi
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis
Syariah Pada Bmt Lisa Sejahtera
Ulama. No. 04/DSN-MUI/IV/2000
Jepar . Jurnal Dinamika Ekonomi &
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis
Bisnis . 2013. Vol. 10 No. 2 Oktober
Ulama No. 09/DSN-MUI/IV/2000
2013
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis
Pratiwi, Inggrid Eka. Dina Fitrisia Septiarini.
Ulama No. 07/DSN-MUI/IV/2000
2014. Analisis Penerapan PSAK –
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar
102 Murabahah (Studi kasus pada
Akuntansi Keuangan Syariah.
KSU BMT Rahmat Syariah Kediri).
Jakarta : Salemba Empat
Jurnal Tirai Edukasi Volume 1, Nomor 4, 2020 ISSN 2654-721X
Akrual. Jurnal Akuntansi
http://fe.unesa.ac.id/ojs/index.php/ak
rl

Anda mungkin juga menyukai