ABSTRAK
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan metode standar analisis yang digunakan untuk
pemisahan komponen di dalam sampel berdasarkan kepolarannya. Tujuan penelitian dilakukan untuk
memverifikasi metode analisis kadar kafein dalam sampel. Kondisi optimum dalam penelitian ini menggunakan
kolom C18 dan air : metanol (60:40) sebagai fasa gerak. Detektor yang digunakan dengan panjang gelombang
275 nm. Hasil penetapan kadar kafein dalam sediaan dengan 3 kali pengulangan yaitu 98,15%. Kadar kafein
memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi VI yaitu tablet mengandung tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Kadar kafein dalam mg didapatkan sebesar 49,5728
mg. Dimana kadar kafein dalam mg pada etiket obat sakit kepala merek B yaitu 50 mg. Hasil uji linearitas
kafein masing-masing standar memenuhi syarat dan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,9991 dengan
persamaan regresi linear y = 20869,3 + 63477,54 (x). Hasil uji batas deteksi kafein diperoleh nilai sebesar
0,00011 mg/L. Sedangkan batas kuantitasi kafein diperoleh nilai sebesar 0,00037 mg/L. Hasil uji presisi
memenuhi syarat dan diperoleh nilai %RSD kafein 2,41%. Hasil uji akurasi memenuhi syarat dan diperoleh nilai
persentase perolehan kembali kafein sebesar 109,62 %. Metode analisis yang digunakan pada penelitian
dinyatakan cocok untuk dilakukan pengujian kadar kafein dalam obat secara rutin di laboratorium.
Kata kunci: kafein, obat sakit kepala, verifikasi, linearitas, batas deteksi, batas kuantitasi, presisi, akurasi,
KCKT.
ABSTRACT
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) is a standard analytical method used for assaying
pharmaceutical preparations. The purpose of this study was to verify the caffeine content in the sample based on
the Indonesian Pharmacopoeia VI edition. In this study, using column C18 and water : methanol (60:40) as the
mobile phase. The detector used with a wavelength of 275 nm. The result of determination of caffeine content in
tablet with 3 repetitions is 98.15%. The caffeine content meets the requirements of the Indonesian
Pharmacopoeia edition VI, namely the tablet contains not less than 90.0% umtil 110.0% of the amount stated on
the label. The caffeine in mg was 49.5728 mg. Where the caffeine content in mg in Combination Drugs brand B
is 50 mg. The caffeine linearity test of each standard met the requirements and the correlation coefficient value
was 0.9991 with the linear regression equation y = 20869.3 + 63477.54 (x). The results of the caffeine detection
limit test obtained a value of 0.00011 mg/L. While the limit of caffeine quantitation obtained a value of 0.00037
mg/L. The results of the precision test met the requirements and the %RSD value of caffeine was 2.41%. The
results of the accuracy test met the requirements and the percentage value of recovery was 109.62%. The
method used in the analysis is declared suitable for testing caffeine levels in laboratory.
Keywords: caffeine, medicine for headache, verification, linearity, limit of detection, limit of quantitation,
precision, accuracy, HPLC.
Setelah diperoleh % Recovery pada masing-masing 1. Pembutan Kurva Kalibrasi dan Uji Linearitas
pengulangan sampel, kemudian bandingkan dengan Dari data linearitas Kafein didapat persamaan
ketentuan keberterimaan akurasi. regresi linear y = 20869,3 + 63477,54 (x) dengan
koefesien korelasi (r) sebesar 0,9991. Pengujian ini
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan untuk mengukur seberapa baik kurva
kalibrasi yang menghubungkan antara konsentrasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan suatu zat (x) dengan respon yang diberikan (y). Kurva
dalam menentukan kadar kafein dalam sampel obat kalibrasi bertujuan untuk mendapatkan nilai
dengan instrumen KCKT (Kromatografi Cair Kinerja persamaan regresi yang digunakan untuk menetukan
Tinggi). Sampel obat yang digunakan adalah jenis kadar sampel. Koefisien korelasi digunakan untuk
obat sakit kepala merek B. Adapun prinsip dasar dari menentukan adanya hubungan yang linier antara
KCKT yaitu pemisahan analit dalam kolom
kadar dan luas area. Hubungan yang sempurna apabila dinyatakan bahwa nilai koefisien korelasi (0,9991) ≥
koefisien korelasi mendekati satu. nilai koefisien korelasi pearson (0,878). Uji linearitas
Koefisien korelasi yang diperoleh masih dalam untuk verifikasi metode penetapan kadar kafein
batas penerimaan nilai koefisien korelasi (r) yaitu menghasilkan nilai korelasi yang linear, sehingga
0,9991. Untuk syarat verifikasi uji linearitas, nilai menunjukkan bahwa metode yang digunakan untuk
koefisien korelasi pearson pada rentang 95% dengan konsentrasi yang diukur adalah baik.
derajat kebebasan 4 yaitu 0,878. Oleh karena itu