Anda di halaman 1dari 3

RESUME TALKSHOW BANK INDONESIA

“BANGGA RUPIAH: PENGGUNAAN RUPIAH


SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DI ERA
DIGITAL”

Diajukan guna melengkapi tugas perkuliahan daring dan memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Ekonomi Moneter I (D-TM-233) 20212

Disusun Oleh :
Elvin Zuliyanti Armila (200810101086)

Dosen Pengampu:
Ciplis Gema Qori'ah, S.E., M.Sc
Nip: 197707142008122003

KELAS D

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Pada tanggal 22 Maret 2021, Bank Indonesia membuat talkshow dengan
tema “Bangga Rupiah”. Acara tersebut dihadiri oleh Deputi Gubenur Bank
Indonesia, ibu Rosmayahadi, Kepala Departemen Regional Bank Indonesia, bapak
Dwi Pranoto, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, bapak
Marlisan Hakim, Kepala Departmen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank
Indonesia (perwakilan), Pimpinan Satuan Kerja Departemen Pengelolaan Uang
Bank Indonesia (perwakilan), Pimpinan Satuan Kerja Bank Indonesia dikantor
pusat (perwakilan), pegawai Bank Indonesia (perwakilan) dan para toko penting
yang berpengaruh di ekonomi Indonesia.

Mengapa tema bangga rupiah? Karena dengan adanya dunia digital dan
dimasa pandemi covid, tanpa kita sadari ditengah semua dunia yang serba maju,
kita sebagai masyarakat mengalami perubahan dan tantangan yang besar baik itu
uang yang dibayar secara tunai maupun non tunai. Bank Indonesia menyarankan
untuk melakukan pembayaran secara digital karena lebih efisien dan cepat. Nah
rupiah ini adalah alat pembayaran yang sah di Indonesia, dan generasi milenial
harus bisa bangga akan rupiah.

Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, bapak


Marlisan Hakim, Rupiah adalah simbol kedaulatan Negara dan merupakan alat
pemersatu bangsa, dimana perjuangan dari pahlawan dan sampai akhirnya muncul
rupiah sebagai alat pembayaran sah bagi Indonesia.

Deputi Gubenur Bank Indonesia, ibu Rosmayahadi, mengatakan bahwa


ekonomi dan digital memegang penting untuk pengendalian ekonomi, dimana
pandemi ini memicu perekonomian digital lebih pesat, salah satu contoh adalah
pembayaran secara digital. Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah di
Indonesia dan rupiah juga merupakan perwujudan dan bukti perjuangan bangsa ini
untuk memerdekakannya. Pada dasarnya Rupiah berbentuk uang kartal. Uang
kartal adalah uang yang kita genggam sehari-harinya, yang berupa kertas maupun
logam.

Jika jumlah uang kartal yang setiap tahun semakin bertambah, tentunya
hal itu menjadi tidak baik, dan memicu inflasi. Maka dari itu Bank Indonesia
ingin memperkenalkan uang digital dan uang elektronik kepada masyarakat
seluruh Indonesia, karena penggunaan uang digital ini sangatlah efisien.

Dalam sistem ekonomi penggunaan uang asing dalam Negeri harus


diwaspadai, karena memicu minimnya penggunaan uang rupiah di Indonesia ini.
Maka dari itu, sebagai generasi milenial wajib untuk mencintai uang rupiah dan
selalu menggunakan uang rupiah dalam transaksi pembayaran. Karena kalau tidak
terkontrol uang negara akan membuat kerentangan ke fondamental perekonomian
jangka panjang.

Tiga pesan akan bangga rupiah, a) rupiah sebagai kedaulatan Negara, b)


rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, dan c) rupiah sebagai pemersatu bangsa.
Bank Indonesia akan mempersembahkan “Jelajah Rupiah” untuk masyarakat
Indonesia, agar bisa mengetahui berhaganya rupiah untuk kita, rakyat Indonesia.

Saat ini transaksi digital dan uang kartal masih bersifat komplementer
karena Indonesia masih kategori dominan yang tunai atau cash- based society
society. Masyarakat masih memegang tunai Rupiah untuk belanja. Padahal Di
Negara-negara maju penggunaan uang kartal masih ada, namun penggunaannya
relative kecil. Karena mereka sudah menggunakan uang digital untuk alat
pembayaran mereka

Pada era digitalisasi ini memunculkan ide untuk menggurangi penggunaan


ATM dan beralih kepada mesin CRM (Cash Recyle Money). Mesin CRM ini
berfungsi untuk membantu penyediaan uang dan uang yang di masukan tidak
hanya dari bank saja, namun juga dari pihak konsumen. Melakukan perubahan
dari penggunaan uang kartal ke uang digital tidaklah mudah banyak sekali
rintangannya. Maka dari itu Bank Indonesia berupaya memperkenalkan hal ini ke
seluruh penjuru Indonesia. Hal ini harus segera dilakukan oleh Negara Indonesia
supaya kualitas dari Rupiah itu sendiri dapat meningkat.

Anda mungkin juga menyukai