0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan3 halaman
Temuan audit mengungkapkan adanya indikasi pelanggaran prosedur merger tiga bank oleh Bank Indonesia yang menyebabkan Bank Century disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Audit forensik menemukan penghilangan informasi material dan kesalahan akuntansi oleh Bank Century sehingga merugikan negara Rp7 triliun akibat penggelontoran dana talangan. Manajemen Bank Century gagal menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga menyebabkan bank gagal kl
Deskripsi Asli:
Judul Asli
DAFTAR TEMUAN DAN REKOMENDASI BANK CENTURY (1) (1)
Temuan audit mengungkapkan adanya indikasi pelanggaran prosedur merger tiga bank oleh Bank Indonesia yang menyebabkan Bank Century disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Audit forensik menemukan penghilangan informasi material dan kesalahan akuntansi oleh Bank Century sehingga merugikan negara Rp7 triliun akibat penggelontoran dana talangan. Manajemen Bank Century gagal menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga menyebabkan bank gagal kl
Temuan audit mengungkapkan adanya indikasi pelanggaran prosedur merger tiga bank oleh Bank Indonesia yang menyebabkan Bank Century disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Audit forensik menemukan penghilangan informasi material dan kesalahan akuntansi oleh Bank Century sehingga merugikan negara Rp7 triliun akibat penggelontoran dana talangan. Manajemen Bank Century gagal menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga menyebabkan bank gagal kl
Nama Perusahaan : PT. Bank Century,Tbk Periode Audit : No.
KKA
Daftar : Temuan dan Rekomendasi November 2008 No. KKA : A.I/1/1-4
No. Kondisi Kriteria Penyebab Akibat Tanggapan Auditor Rekomendasi
1. Ketidakpatuhan Bank Century diduga Terdapat beberapa Indikasi Dalam kondisi dua bulan Seharusnya BI BI seharusnya Perusahaan adanya kesalahan prosedur Pelanggaran yang terjadi setelah merger,Bank menerapkan aturan bertanggung jawab Terkait Merger 3 Bank dalam proses merger tiga pada saat proses merger Century terungkap fakta- dan persyaratan atas Bank salah satunya tetap ini. BI diduga memberikan fakta yang dalam pelaksanaan mempertahankan mempertahankan kelonggaran terhadap menggambarkan kondisi akuisisi dan merger pemegang saham pemegang saham dimana persyaratan merger hal ini bank ini tidak sehat sebagaimana diatur dan menunjuk hasil fit and propper test didukung oleh beberapa diantaranya Surat-Surat dalam Surat Komisaris serta "sementara" atas bukti yang ditemukan Berharga (SSB) dalam Keputusan (SK) Direksi perusahaan pemegang saham, yaitu bentuk valas (mata uang Direksi BI No yang tidak lulus fit RAR yang dinyatakan asing) yang dianggap 32/51/KEP/DIR dan Proper Test tidak lulus ditunda macet dan jumlahnya tanggal 14 Mei 1999 sehingga penilaiannya dan tidak mencapai USD 165 juta tentang Persyaratan menyebabkan Bank diproses lebih lanjut. maupun kualitas aktiva dan Tata Cara Century disalah Merger, Konsolidasi, gunakan Oknum dan Akuisisi Bank yang tidak Umum, SK Direksi bertanggung jawab BI No serta merugikan 31/147/KEP/DIR tanggal 12 BI seharusnya November 1998 membatalkan tentang Kualitas persetujuan akuisisi Aktiva Produktif ke-3 Bank yang demikian pula ditemukan indikasi dengan Peraturan pelanggaran yang Bank Indonesia signifkan (PBI) No 2/l/PBI/2000 tanggal 14 Januari 2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and propper test) sebagaimana terakhir diubah dengan PBI No 5/25/PBI/2003 tanggal 10 November 2003. 2. Penyimpangan yang Bank Century tidak Adanya penghilangan Bank Century mengalami BI bahkan Badan Pemeriksa dilakukan oleh Bank menjalankan kegiatan informasi fakta material, kesulitan likuiditas karena mengatakan Keuangan (BPK) Century terhadap laporan perbankan sesuai SOP atau adanya fakta beberapa nasabah besar kesimpulan BPK telah secara resmi keuangan yang ada dalam Undang- material yang salah, dan gagal menarik dana di mengenai rekayasa memberikan yang dikeluarkan Undang dan Peraturan dapat menyebabkan Bank Century perubahan laporan Bank Indonesia ketidaktepatan opini yang Fasilitas Pinjaman hasil audit forensik diberikan Bank Century menjadi Jangka Pendek kasus Bank Bank Century melakukan oleh akuntan publik karena bank gagal berdampak (FPJP) untuk Bank Century ke DPR. perbuatan melawan hukum banyak ditemukan sistemik dan pemberian Century dinilai atau penyalahgunaan kesalahan yang material Fasilitas Pinjaman Jangka menyesatkan. wewenang terkait oleh Pendek sehingga Budi Mulya dan pemberian FPJP auditor pada saat merugikan keuangan mantan Deputi melakukan pemeriksaan Negara Rp7 triliun. Gubernur BI Siti laporan keuangan Fajriah bertanggung jawab atas kerugian negara akibat penggelontoran dana talangan Century. 3. Gagal Buruknya pelaksanaan tata dikarenakan manajemen Bank Century mengalami pihak manajemen Kebijakan fiskal mengimplementasikan kelola perusahaan Bank Century gagal gagal kliring. Rekayasa Bank Century tidak adalah salah satu prinsip etika administrasi menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang telah mengungkapkan instrumen untuk transparansi dan disebutkan sebelumnya juga kondisi aktual mengarahkan akuntabilitas yang telah termasuk dalam pelanggaran kesehatan kesimbangan makro diuraikan oleh Organisation prinsip akuntabilitas. perusahaannya ekonomi dengan for Economic Co-operation kepada publik, tujuan agar stabilitas and Development (OECD). sehingga ekonomi negara menyebabkan publik terjaga. Adanya rekayasa akuntansi sebagai salah satu yang dilakukan oleh stakeholder tidak manajemen Bank Century tahu-menahu akan dengan tujuan menutupi permasalahan yang permasalahan keuangan menimpa bank internal perusahaan tersebut. menggunakan laporan keuangan yang menunjukkan kecukupan modal.