Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN PERKREDITAN BANK (KPB)

HIRARKI REGULASI & PEDOMAN UTAMA


PERKREDITAN BANK NAGARI
 Undang-Undang & Peraturan Pemerintah
 Peraturan/Surat Edaran OJK/BI

KEBIJAKAN PERKREDITAN BANK


( KPB )

PPK tentang PPK tentang


Organisasi & Penyelesaian
Manajemen Kredit
Perkreditan PPK tentang Bermasalah
PPK tentang PPK tentang
Proses Dokumentasi & Pengawasan
Persetujuan Administrasi dan
Kredit Kredit Pembinaan
Kredit

 Ketentuan Produk
 Keputusan dan Surat Direksi
TAHAPAN PENGELOLAAN KREDIT
SETELAH KREDIT CAIR
Eksekusi agunan

Agunan Yg Diambil Alih


!
h ...!
a la Pemberian Keringanan
as
erm
b Kerjasama Penagihan
d it
kre
il a Restrukturisasi
ab
Ap
Penagihan

Pelunasan
.. .!!
car
Monitoring (Pengawasan & Pembinaan) lan
dit
e
kr
Pembayaran Angsuran
ila
a b
A p
Administrasi
3
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pengawasan kredit merupakan salah satu fungsi pokok manajemen agar
pengelolaan perkreditan dilaksanakan secara lebih efektif dan efesien, dengan cara
mendorong semua pihak yang berhubungan dengan pengelolan perkreditan patuh
terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan fungsi pengawasan yang efektif dapat menghindari terjadinya
penyimpangan-penyimpangan yang merugikan bank, sehingga merupakan upaya
terlaksananya Rencana Bisnis pemberian kredit yang sehat
PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN DAN PEMBINAAN KREDIT

1. Pengawasan kredit diawali dari upaya bersifat pencegahan secara dini atas
terjadinya hal-hal yang berpotensi merugikan bank atau terjadinya pemberian
kredit tidak sehat.
2. Pengawasan kredit meliputi pengawasan sehari-hari oleh manajemen atas setiap
pelaksanaan pemberian kredit yang dimulai dengan proses identifikasi
permohonan kredit sam pai kredit dinyatakan lunas.
3. Pengawasan kredit juga meliputi audit intern terhadap semua aspek perkreditan
yang dilakukan khusus oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
TANGGUNG JAWAB DAN PELAKSANAAN
PENGAWASAN KREDIT
1. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan kredit menjadi tanggung jawab setiap
pejabat dan petugas pelaksana kegiatan perkreditan tanpa terkecuali dan harus
berpegang teguh kepada Kode Etik Pejabat Kredit dan Kode Etik Perbankan.
2. Kegiatan pengawasan kredit dilaksanakan baik melalui pengawasan langsung
maupun Pengawasan tidak langsung.
3. Prosedur pengawasan kredit dibedakan atas prosedur pengawasan terhadap
Kredit Produktif dan Kredit Konsumtif.
4. Prosedur pelaksanaan pengawasan kredit tingkat Kantor Cabang yang diatur
dalam buku ini didasarkan kepada tahapan proses pemberian dan pengelolaan
kredit produktif.
KODE ETIK BANKIR
Seorang BANKIR :
1. PATUH DAN TAAT pada ketentuan perundang-undangan dan
peraturan perbankan yang berlaku, baik ekstern maupun intern.
2. Melakukan PENCATATAN YANG BENAR mengenai setiap kegiatan
transaksi yg bertalian dengan kegiatan banknya.
3. Menghindarkan diri dari PERSAINGAN yang tidak sehat.
4. Tidak menyalahgunakan WEWENANG untuk kepentingan
pribadi.
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan
keputusan dalam hal terdapat PERTENTANGAN KEPENTINGAN.
6. Menjaga KERAHASIAAN nasabah dan banknya.
KODE ETIK BANKIR
Seorang BANKIR :
7. Harus memperhitungkan DAMPAK yang merugikan dari setiap
kebijakan yang ditetapkan bank terhadap kegiatan ekonomi,
sosial dan lingkungan.
8. Tidak menerima HADIAH ATAU IMBALAN apapun yang dapat
memperkaya diri pribadi maupun keluarganya sehingga
mempengaruhi pendapat profesionalnya dalam penilaian atau
keputusan kredit.
9. Tidak melakukan perbuatan TERCELA yang dapat merugikan citra
profesinya.
TUJUAN PENGAWASAN KREDIT

1. Mengawasi dan memastikan pengarahan pemberian kredit telah sesuai KPB, PPK, Rencana Bisnis dan ketentuan perbankan
yang berlaku.
2. Mengawasi dan Memastikan pemberian kredit telah sesuai dengan ketentuan perbankan berlaku.
3. Memonitor perkembangan kegiatan debitur baik secara langsung maupun tidak langsung dan memberikan peringatan
secara dini atas kemungkinan dan atau kinerja usaha debitur.
4. Mengawasi dan memastikan penilaian kualitas kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Mengawasi dan memastikan penerapan manajemen risiko kredit telah sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Manajemen
Risiko Kredit.
6. Mendorong dan mengarahkan debitur untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada bank.
7. Mengawasi dan memastikan kebenaran pemberian kredit kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar Tertentu telah sesuai
dengan KPB dan PPK.
8. Mengawasi dan memastikan pelaksanaan pengadministrasian dokumen kredit telah sesuai dengan KPB dan PPK serta
ketentuan berlaku.
9. Mengawasi dan memastikan kecukupan pembentukan Penyisihan Penghapusan Kredit sesuai dengan ketentuan berlaku.
10. Mengawasi dan memastikan perikatan yang dibuat dengan debitur telah terlaksana dengan benar dan sempurna sesuai
ketentuan berlaku serta pengamanan dokumen dan surat berharga lainnya telah diselenggarakan dengan baik.
11. Mengawasi dan memastikan bahwa pengelolaan kegiatan perkreditan telah diadministrasikan dengan baik dan
pelaporannya diselenggarakan sesuai ketentuan berlaku.
12. Mengawasi dan memastikan bahwa pengelolaan Kredit Bermasalah telah dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku.
PENDAHULUAN

OBYEK PENGAWASAN KREDIT


1. Semua pejabat dan staf bank yang terkait dengan pengelolaan perkreditan.
2. Kegiatan Perkreditan yang meliputi proses awal pemberian kredit sampai kredit
lunas dan pasca kredit lunas.
RUANG LINGKUP PENGAWASAN KREDIT

PENGAWASAN PENGELOLAAN PERKREDITAN OLEH KANTOR


PUSAT
1. Pengawasan dan Pembinaan atas Pengelolaan Portofolio Kredit.
2. Pengawasan dan Pembinaan Kinerja Perkreditan Cabang.
3. Pengawasan terhadap pengelolaan Kredit Bermasalah dan Kredit Ekstrakomtabel.
4. Pelaksanaan Audit Intern.
RUANG LINGKUP PENGAWASAN KREDIT

PENGAWASAN PENGELOLAAN PERKREDITAN OLEH UNIT KERJA


PERKREDITAN DI KANTOR CABANG
Pengawasan pengelolaan Perkreditan oleh unit kerja perkreditan di cabang-cabang
melalui evaluasi sistem pengendalian intern termasuk pengawasan melekat oleh unit
kerja dan pejabat terkait pada setiap proses pemberian kredit sampai kredit lunas dan
pasca kredit lunas, meliputi :
1. Tahap Persetujuan Kredit
2. Tahap Pengikatan Kredit
3. Tahap Implementasi Kredit
4. Pengelolaan Dokumentasi, Administrasi dan Pelaporan Kredit
ORGANISASI PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
PERKREDITAN

ORGANISASI PENGAWASAN PERKREDITAN KANTOR PUSAT


ORGANISASI PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
PERKREDITAN

B. ORGANISASI PENGAWASAN PERKREDITAN KANTOR CABANG


Organisasi pengawasan perkreditan pada Kantor Cabang Utama, Cabang
Kelas A, Cabang Kelas B dan Cabang Kelas C mempedomani Keputusan Direksi yang
berlaku tentang organisasi dan tata kerja masing-masing Kantor Cabang tersebut.
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT

A. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN KREDIT DI PUSAT


1. Pengawasan atas Pengelolaan Portofolio Perkreditan
Tujuan pengawasan atas portofolio perkreditan cabang sebagai berikut:
1) Mengevaluasi apakah realisasi dan alokasi pemberian kredit masing-masing
kantor cabang dan gabungan telah sesuai dengan Rencana Bisnis.
2) Mengevaluasi pemberian kredit oleh Kantor Cabang kepada pihak terkait dan
kelompok usaha dan memastikan bahwa pemberian kredit tersebut sesuai
dengan ketentuan berlaku.
3) Meneliti dan menilai prospek pencapaian Rencana Bisnis oleh cabang-cabang,
sehingga dapat dilakukan realokasi kredit agar secara gabungan Rencana
Bisnis tercapai secara optimal.
Pengelolaan
Portofolio
Perkreditan
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT
2. Pengawasan dan Pembinaan Kinerja Perkreditan Cabang
Tujuan Pengawasan dan pembinaan kinerja perkreditan cabang sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui apakah pemberian kredit oleh cabang dan pengelolaannya
telah dilaksanakan sebagaimana mestinya.
2) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi cabang pengelola
perkreditan yang menyebabkan terjadinya penurunan Kinerja Perkreditan.
3) Untuk merumuskan langkah-langkah pembinaan yang diperlukan agar
kualitas kredit menjadi lebih baik.
Pengawasan
dan
Pembinaan
Kinerja
Perkreditan
Cabang
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT
2. Pengawasan dan Pembinaan Penyelesaian Kredit Bermasalah dan Kredit
Ekstrakomtabel
Tujuan Pengawasan dan Pembinaan Penyelesaian Kredit Bermasalah dan Kredit
Ekstrakomtabel cabang sebagai berikut :
1) Untuk memastikan cabang-cabang telah mengelola penyelesaian kredit
bermasalah dan Kredit Ekstrakomtabel serta AYDA secara efektif dan efesien
dan sesuai ketentuan berlaku.
2) Untuk mengetahui kendala yang ditemui cabang dalam mengelola Penyelesaian
Kredit Bermasalah dan Kredit Ekstrakomtabel.
3) Untuk memastikan bahwa penerimaan atas penyelesaian Kredit bermasalah
dan Kredit Ekstrakomtabel telah diterima secara efektif.
4) Untuk memastikan bahwa cabang-cabang telah mendokumentasikan
pengelolaan Penyelesaian Kredit Bermasalah dan Kredit Ektrakomtabel.
Penyelesaian
Kredit
Bermasalah
dan Kredit
Ekstrakomtabe
l
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT

B. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN KREDIT DITINGKAT CABANG


1. Tahap Persetujuan Kredit
a. Proses Identifikasi Permohonan Kredit.
Tujuan pengawasan atas portofolio perkreditan cabang sebagai berikut:
1) Memastikan bahwa setiap pemberian kredit telah dilengkapi dengan
permohonan dan lampiran kredit yang sah dan didokumentasikan dengan baik.
2) Memastikan bahwa Proses identifikasi Permohonan Kredit direncanakan
dengan baik sehingga data permohonan kredit yang diperoleh akurat, relevan
dan cukup untuk mengambil keputusan pemberian kredit.
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT
Prosedur Tahap Persetujuan Kredit :
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT
b. Proses Pembahasan dan Penilaian Kredit.
Tujuan pengawasan atas portofolio perkreditan cabang sebagai berikut:
1) Memastikan bahwa pembahasan dan penilaian kredit telah memenuhi
prinsip-prinsip 5 C (Character, Capacity, Collaterla, Capital dan Conditon
of Economic).
2) Telah memperhatikan prinsip penilaian total hubungan pemohon
sebagaimana diatur dalam PBI.
3) Telah melakukan penilaian terhadap risiko kredit dan penyebaran risiko
tersebut.
Prosedur Proses
Pembahasan
dan Penilaian
Kredit :
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT
b. Proses Rekomendasi Kredit
Tujuan pengawasan terhadap Proses Rekomendasi Kredit sebagai berikut :
1) Untuk memastikan bahwa rekomendasi kredit telah didasarkan kepada
analisis kredit dan kesimpulan yang jelas.
2) Untuk mengetahui apakah usulan kredit telah meliputi hal-hal pokok yang
jelas, mudah dipahami dan dapat dilaksanakan.
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT
Rekomendasi
Kredit:
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT
b. Proses Pengambilan Keputusan Persetujuan Kredit
Tujuan pengawasan terhadap Proses Pengambilan Keputusan Persetujuan
Kredit sebagai berikut :
1) Untuk memastikan bahwa proses pengambilan keputusan kredit telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang berlaku.
2) Untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan kredit dilaksanakan oleh
pejabat berwenang baik secara individual maupun secara kolektif.
PROSEDUR PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
KREDIT
Prosedur
Pengambilan
Keputusan
Persetujuan
Kredit:
Terima Kasih
PT. Bank Nagari
Jl. Pemuda No. 21, Padang – 25117
Sumatera Barat, Indonesia
Telp. (0751) 31577, 32008
Fax : (0751) 32120
Website : www.banknagari.co.id

29

Anda mungkin juga menyukai