'l'UJUAN PEMBELAJARAN
DAN PEMBAYARAN: Setelah mempe/ajari bob ini,
Anda harus mampu untuk
PENGUJIAN 18-1 Mengidentifikasi akun serta
kelas transaksi dalam siklus
PENGENDALIAN, 18-2
akuisisi dan pembayaran.
Menguraikan fungsi bisnis
dan dokumen serta catatan
PENGUJIAN SUBSTANTIF terkait dalam siklus akuisisi
dan pembayaran
Sumber: Accounting and Auditing Enforcement Release No. 543, Commerce Clearing House, Inc., Chicago .
.-
Sekarang kita akan membahas siklus akuisisi dan pembayaran (acquisition and payment cycle). Akuisisi
barang dan jasa mencakup akuisisi barang seperti bahan baku, peralatan, perlengkapan, utilitas, perbaika9 dan
pemeliharaan, serta penelitian dan pengembangan. Pada bagian pertama bah ini, kita akan membahas penilaian
risiko pengendalian dan perancangan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi untuk
kelas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Kemudian, kita akan membahas pelaksanaan pengujian
atas rincian saldo utang usaha.
Seperti pada siklus penjualan dan penagihan, uditor hams memahami fungsi bisnis serta dokumen dan
catatan perusahaan sebelum mereka dapat menilai risiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi. Pertama kita akan membahas dua topik yang berhubungan:
1. Kelas transaksi dan saldo akun siklus akuisisi dan pembayaran pada sebuah perusahaan umum.
2. Dokumen dan catatan khusus yang digunakan dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
T ~
Pengeluaran
Akuisisi
barang
~i::,
kas dan
. T.. .- .~;:~.~~:,
Retur dan pengurangan jasa . b 'k.
--- , pembelian
~-·Th,b
Diskon
pembelian
""'°"T"'"'"/
Akun pengendali Akun pengendali
Akun pengendali
beban manufaktur beban administrasi
beban penjualan
Akun
Akun
pembantu
pembantu
Perbaikan dan Perlengkapan
pemeliharaan Komisi
Beban perjalanan Perjalanan pejabat
Pajak Biaya hukum
Beban pengiriman
Perlengkapan Biaya audit
Ongkos angkut Perbaikan
lklan Pajak
masuk
Utilitas
Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi Memroses Pesanan
siklus ini. Bentuk pasti dari permintaan itu dan persetujuan yang diperlukan Pembelian
tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan perusahaan. Dokumen yang
umum digunakan meliputi:
Pengeluaran kas Kas di bank (dari pengeluaran kas) Mernroses dan rnencatat Cek atau pernbayaran elektronik
Utang usaha pengeluaran kas File transaksi pengeluaran kas
Diskon pernbelian Jurnal pengeluaran kas atau listing
Menerima Barang Penerimaan barang dan jasa dari vendor oleh perusahaan merupakan titik kritis
dan Jasa dari siklus karena merupakan saat di mana sebagian besar perusahaan mulai
mengakui akuisisi dan kewajiban terkait pada catatannya. Jika barang telah
diterima, pengendalian yang memadai akan mewajibkan dilakukannya pemeriksaan
atas deskripsi, kuantitas, kedatangan yang tepat waktu, dan kondisinya. Laporan
penerimaan (receiving report) adalah kertas atau dokumen elektronik yang dibuat
pada saat barang diterima. Laporan tersebut mencantumkan deskripsi barang,
kuantitas yang diterima, tanggal diterima, dan data lainnya yang relevan.
Mengakui Kewajiban Pengakuan kewajiban yang tepat atas penerimaan barang dan jasa memerlukan
pencatatan yang tepat waktu dan akurat. Pencatatan awal akan mempengaruhi laporan
keuangan dan pengeluaran kas aktual; karena itu, perusahaan hams berhati-hati
mencantumkan semua transaksi akuisisi, hanya akuisisi yang dilakukan, dan pada
jumlah yang tepat. Dokumen dan catatan yang umum meliputi:
Faktur Vendor Faktur vendor (vendor's invoice) adalah dokumen yang diterima
dari vendor dan menunjukkan jumlah yang terutang atas suatu akuisisi. Faktur
tersebut menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang serta jasa yang diterima,
harga (termasuk ongkos angkut), syarat diskon tunai, tanggal penagihan, dan total
jumlahnya. Faktur vendor merupakan hal yang penting karena menunjukkan jumlah
yang tercatat dalam file transaksi akuisisi. Untuk perusahaan yang menggunakan
.--
EDI, faktur vendor dikirimkan secara elektronik, yang akan mempengaruhi cara
auditor mengevaluasi bukti.
Memo Debet Memo debet (debit memo) juga merupakan dokumen yang diterima
dari vendor clan menunjukkan pengurangan jumlah yang terutang kepada vendor
akibat retur barang atau pengurangan yang diberikan. Memo tersebut sangat mirip
dengan faktur vendor, tetapi mendukung pengurangan utang usaha clan bukan
peningkatan.
Voucher Voucher sering digunakan oleh organisasi dalam menetapkan cara yang
formal untuk mencatat clan mengendalikan akuisisi, terutama dengan memungkinkan
setiap transaksi akuisisi diberi nomor urut. Voucher meliputi sampul atau folder
yang berisi dokumen clan paket dokumen yang relevan seperti pesanan pembelian,
salinan packing slip, laporan penerimaan, clan faktur vendor. Setelah pembayaran
dilakukan, salinan eek ditambahkan ke paket voucher.
File Transaksi Akuisisi Ini adalah file yang dibuat komputer yang meliputi
semua transaksi akuisisi yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode,
seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan. File ini berisi semua informasi yang
dicantumkan ke dalam sistem clan meliputi informasi tentang setiap transaksi, seperti
nama vendor, tanggal, jumlah, klasifikasi akun atau klasifikasi, clan deskripsi serta
kuantitas barang clan jasa yang dibeli. File tersebut juga dapat menampung retur
clan pengurangan pembelian atau dapat diselenggarakan file terpisah untuk transaksi
tersebut. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi dalam file transaksi
akuisisi dapat digunakan untuk berbagai catatan, listing, atau laporan, seperti jurnal
akuisisi, file induk utang usaha, clan transaksi untuk saldo akun atau divisi tertentu.
Jurnal Akuisisi atau Listing Jurnal akuisisi (acquisitions journal) atau listing,
yang sering kali disebut sebagai jurnal pembelian, umumnya dibuat dari file transaksi
akuisisi clan umumnya meliputi nama vendor, tanggal, jumlah, clan klasifikasi akun
atau klasifikasi setiap transaksi, seperti perbaikan clan pemeliharaan, persediaan,
atau utilitas. Jurnal tersebut juga mengidentifikasi apakah akuisisi dilakukan secara
tunai atau dengan utang usaha. Jurnal atau listing dapat mencakup setiap periode
waktu, yang biasanya sebulan. Jurnal atau listing meliputi total setiap jumlah akun
yang dicatat selama periode waktu tersebut. Transaksi yang sama yang dicatat dalam
jurnal atau listing juga diposting secara simultan ke buku besar umum clan, jika
dilakukan secara kredit, ke file induk utang usaha.
File Induk Utang Usaha File induk utang usaha (accounts payable master file)
mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur clan pengurangan akuisisi
untuk setiap vendor. File induk ini diperbaharui dari file transaksi akuisisi, retur clan
pengurangan, serta pengeluaran kas yang terkomputerisasi. Total setiap saldo akun
dalam file induk sama dengan total saldo utang usaha dalam buku besar umum.
Printout file induk utang usaha menunjukkan, per vendor, saldo awal utang usaha,
setiap akuisisi, retur clan pengurangan akuisisi, pengeluaran kas, clan saldo akhir.
Namun, banyak juga perusahaan yang tidak menyelenggarakan file induk per vendor.
Perusahaan tersebut membayar berdasarkan faktur setiap vendor. Karena itu, total
faktur vendor yang belum dibayar dalam file induk sama dengan total utang usaha.
Neraca Saldo Utang Usaha Neraca saldo utang usaha (accounts payable trial
balance) mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau dari setiap
faktur atau voucher pada suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat secara langsung
dari file induk utang usaha.
.-
Laporan Vendor Laporan vendor (vendor's statement) adalah dokumen yang
disiapkan setiap bulan oleh vendor clan menunjukkan saldo awal, akuisisi, retur
clan pengurangan, pembayaran kepada vendor, clan saldo akhir. Saldo clan aktivitas
tersebut merupakan representasi vendor atas transaksi yang dilakukan selama periode
berjalan, bukan klien. Keeuali untuk jumlah yang diperselisihkan clan perbedaan
waktu, file induk utang usaha klien harus sama dengan laporan vendor.
Memroses Pembayaran atas pembelian barang clan jasa merupakan aktivitas yang signifikan
dan Mencatat bagi sernua entitas. Aktivitas tersebut seeara langsung akan mengurangi saldo akun
Pengeluaran Kas kewajiban, terutama utang usaha. Dokumen yang terkait dengan proses pengeluaran
kas yang diperiksa auditor termasuk:
Cek Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika pembayaran
sudah jatuh tempo. Sebagian besar perusahaan menggunakan eek yang dibuat melalui
komputer berdasarkan informasi yang tereantum dalam file transaksi akuisisi pada
saat barang clan jasa diterima. Biasanya eek dibuat dalam format multisalinan, di
mana yang asli diberikan pada pihak yang dibayar (payee), satu salinan diarsipkan
dengan faktur vendor clan dokumen pendukung lainnya, clan yang lainnya diarsip
seeara numeris. Pada sebagian besar kasus, setiap eek dicatat dalam file transaksi
pengeluaran kas.
Setelah eek ditandatangani oleh orang yang berwenang, eek tersebut menjadi
sebuah aset. Karena itu, eek yang telah ditandatangani harus dikirimkan oleh si
penandatangan atau orang yang ditunjuk oleh penandatangan. Ketika eek dicairkan
oleh vendor atau dikliring oleh bank klien, eek itu disebut sebagai eek yang dibatalkan.
Pada titik tersebut, eek bukan lagi merupakan sebuah aset, melainkan sebuah
dokumen. Dalam beberapa reneana EDI, perusahaan menyerahkan pembayaran
seeara elektronik kepada vendor melalui transfer dana elektronik (electronic funds
transfer = EFT)) antara bank perusahaan clan bank vendor.
File Transaksi Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Transaction File) Ini
adalah file yang dibuat dengan komputer yang meneantumkan semua transaksi
pengeluaran kas yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti
satu hari, satu minggu, atau satu bulan. File ini berisi jenis informasi yang sama
seperti yang dibahas untuk file transaksi akuisisi.
Auditor harus memahami pengendalian internal untuk siklus akuisisi dan Memahami
pembayaran sebagai bagian dari pelaksanaan prosedur penilaian risiko dengan Pengendalian Internal
mempelajari bagan ams klien, mereview kuesioner pengendalian internal, serta
melaksanakan pengujian walkthrough untuk transaksi akuisisi dan pengeluaran
kas. Prosedur untuk memahami pengendalian internal dalam siklus akuisisi clan
pembayaran serupa dengan prosedur yang dilaksanakan pada siklus transaksi
lainnya, seperti yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya.
Selanjutnya, akan dibahas pengendalian internal kunci untuk setiap fungsi bisnis Menilai Risiko
yang digambarkan sebelumnya dalam bah ini. Hal tersebut merupakan otorisasi Pengendalian yang
pembelian, pemisahan fungsi penyimpanan barang yang diterima dari fungsi Direncanakan
lainnya, pencatatan yang tepat waktu clan review yang independen atas transaksi,
serta otorisasi pembayaran kepada vendor.
Memahami ~gendalian
· intemal-akuisisi dari
pengeluaran kas
. I ·.
Menilai risiko pengendafian
yang direncanakan-akoisisi dan
•pengeluaran kas
I
Menentukanluas ,I
pengujian pengendalian*
I
I
Merancang pengujian
pengendalian dan Prosedtir itidi
pengujian substamif
atas transaksi ukuran sampel
untuk akuisisi dan
pengehmrari kas guna Item yangakan dipililr
memenuh.i tujuan audit ...
yang betkaitan
deng.m transaksi Penetapan.,ivafdu •
Pencatatan yang Tepat Waktu dan Review Independen atas Transaksi Dalam
beberapa perusahaan, pencatatan kewajiban atas akuisisi dibuat atas dasar penerimaan
barang dan jasa. Dalam perusahaan lainnya, pencatatan ditangguhkan hingga
faktur vendor diterima. Dalam kedua kasus, departemen utang usaha umumnya
bertanggung jawab untuk memverifikasi kelayakan akuisisi. Hal ini dilakukan
..- - ------ - - - --
dengan membandingkan rincian pada pesanan pembelian, laporan penerimaan,
dan faktur vendor untuk menentukan bahwa deskripsi, harga, kuantitas, syarat,
dan ongkos angkut yang ada dalam faktur vendor sudah benar. Pada umumnya,
departemen utang usaha juga memverifikasi perkalian, footing, dan distribusi akun.
Dalam beberapa kasus, perangkat lunak komputer akan menandingkan dokumen
dan memverifikasi keakuratan faktur seeara otomatis. Departemen utang usaha
juga hams memperhitungkan semua laporan penerimaan untuk memastikan bahwa
tujuan kelengkapan dipenuhi.
Pengendalian yang penting . dalam departemen utang usaha dan teknologi
informasi adalah persyaratan bahwa personil yang meneatat akuisisi tidak boleh
memiliki akses ke kas, sekuritas, dan aset lainnya. Dokumen dan eatatan yang
memadai, prosedur yang tepat untuk menyimpan eatatan, dan pengeeekan
independen atas kinerja juga mempakan pengendalian yang penting dalam fungsi
utang usaha.
MANAJER APPLE Seorang rnanajer Apple Computer dituduh dilaporkan telah rnernbuka rekening bank
rnenerirna kickbacks (suap) lebih dari $1 di beberapa negara di Asia untuk rnenerirna
DIDAKWA juta dari pernasok aksesoris iPhone dan iPod kickbacks itu, selain rnenerirna pernbayaran
MENERIMA di Asia. Manajer itu rnengirirnkan inforrnasi secara langsung ketika bepergian ke Asia.
rahasia kepada para pernasok tersebut, yang Pernbayaran itu diacu dengan kata-kata kode
KICKBACKS YANG
rnernungkinkannya untuk rnenegosiasikan seperti "sarnpel" agar tidak terdeteksi oleh
BERKAITAN kontrak yang rnenguntungkan dengan Apple. rekan kerja.
DENGAN iPHONE Skerna yang didakwakan ini rnelibatkan
Sumber: Berdasarkan Pete Carey, "Apple Manager
rnata rantai rekening bank A.S. dan asing,
DANiPOD serta sebuah perusahaan fiktif untuk
Indicted in Kickback Scheme," San Jose Mercury
News, 13 Agustus 2010 (www.mercurynews.com).
rnenerirna pernbayaran. Manajer tersebut
Merancang Pengujian Tabel 18-2 mengikhtisarkan pengendalian internal kunci, pengujian pengendalian
Pengendalian dan yang umum, dan pengujian substantif atas transaksi yang umum untuk setiap tujuan
Pengujian Substantif audit yang berkaitan dengan transaksi. Kita mengasumsikan keberadaan jurnal atau
atas Transaksi untuk listing akuisisi terpisah untuk pencatatan semua akuisisi.
Akuisisi Ketika mempelajari Tabel 18-2, Anda hams:
• Menghubungkan setiap pengendalian internal dengan tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi.
• Menghubungkan pengujian pengendalian dengan pengendalian internal
• Menghubungkan pengujian substantif atas transaksi dengan tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi setelah mempertimbangkan pengendalian
serta defisiensi sistem.
Bukti audit dalam suatu penugasan audit akan bervariasi dengan pengendalian
internal dan situasi lainnya. Efisiensi audit yang signifikan dapat dicapai pada banyak
audit apabila pengendalian beroperasi secara efektif.
Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi akuisisi
memerlukan perhatian khusus sehingga hams diperiksa secara lebih teliti. Kebenaran
banyak akun aset, kewajiban, dan beban tergantung pada pencatatan transaksi yang
benar dalam jurnal akuisisi, temtama yang berhubungan dengan keempat tujuan
tersebut.
1. Akuisisi yang Dicatat Adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima,
yang Konsisten dengan Kepentingan Utama Klien (Keterjadian) Jika auditor
yakin bahwa pengendalian sudah memadai untuk tujuan ini, pengujian atas transaksi
yang tidak benar dan transaksi yang dicatat padahal sebenarnya tidak ada dapat
dikurangi secara drastis. Pengendalian yang memadai akan mencegah pencatatan
akuisisi yang sebenarnya tidak ada secara tidak sengaja, temtama pencatatan
akuisisi ganda. Pengendalian yang memadai juga dapat mencegah klien untuk
mencantumkan beban bisnis atau transaksi aset yang curang atau yang terutama
memberikan manfaat bagi manajemen atau karyawan lainnya dan bukan entitas
yang sedang diaudit. Dalam beberapa contoh, transaksi yang tidak tepat dapat saja
terjadi, seperti akuisisi item pribadi yang tidak diotorisasi oleh karyawan. Dalam
contoh lainnya, ketepatan transaksi jauh lebih sulit dievaluasi, seperti pembayaran
iuran keanggotaan para pejabat di country club atau biaya liburan keluar negeri yang
ditanggung pemsahaan bagi manajemen dan keluarganya. Jika pengendalian terhadap
transaksi yang tidak tepat atau transaksi yang sebenarnya tidak ada tidak memadai,
akan diperlukan pemeriksaan yang lebih ekstensif atas dokumen pendukung.
.- - - ----- - - -----
TABEL 18-2 lkhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Akuisisi
Akuisisi yang dicatat Permintaan pembelian, Memeriksa dokumen dalam Mereview jurnal akuisisi, buku besar
adalah untuk barang pesanan pembelian, laporan paket voucher untuk umum, dan file induk utang usaha
dan jasa yang diterima, penerimaan, dan faktur eksistensi. untuk melihat jumlah yang besar
yang konsisten dengan vendor dilampirkan pada atau tidak biasa.+
kepentingan terbaik klien voucher.*
(keterjadian) Akuisisi disetujui pada tingkat Memeriksa indikasi persetujuan. Memeriksa dokumen yang
yang tepat. mendasari untuk melihat
Komputer menerima ayat Berusaha untuk menginput ketayakan dan otentisitasnya
jurnal pembelian hanya transaksi dengan vendor yang (faktur vendor, laporan
dari vendor yang diotorisasi valid dan tidak valid. penerimaan, pesanan pembelian,
dalam file induk vendor. dan permintaan pembelian)*
Dokumen dibatalkan untuk Memeriksa indikasi pembatalan. Memeriksa file induk vendor
mencegah digunakan lagi. menyangkut yang tidak biasa.
Faktur vendor, laporan Memeriksa indikasi verifikasi Menelusuri akuisisi persediaan ke
penerimaan, pesanan internal. file induk persediaan.
pembelian, dan permintaan Memeriksa aset tetap yang
pembelian diverifikasi diakuisisi.
secara internal.*
Transaksi akuisisi yang Pesanan pembelian Memeriksa urutan pesanan Menelusuri dari file laporan
ada telah dicatat telah dipranomori dan pembelian. penerimaan ke jurnal akuisisi.*
(kelengkapan). diperhitungkan. Menelusuri dari file faktur vendor
Laporan penerimaan Memeriksa urutan laporan ke jurnal akuisisi.
telah dipranomori dan penerimaan.
diperhitungkan.*
Voucher telah dipranomori Memeriksa urutan voucher.
dan diperhitungkan.
Transaksi akuisisi yang Perhitungan dan jumlahnya Memeriksa indikasi verifikasi Membandingkan transaksi yang
dicatat sudah akurat sudah diverifikasi secara internal. tercatat dalam jurnal akuisisi
(keakuratan). internal. dengan faktur vendor, laporan
Total batch dibandingkan Memeriksa file total batch penerimaan, dan dokumentasi
dengan laporan ikhtisar untuk melihat tanda tangan pendukung lainnya.*
komputer. klerk pengendali data;
membandingkan totalnya
dengan laporan ikhtisar.
Akuisisi disetujui menyangkut Memeriksa indikasi persetujuan. Menghitung ulang keakuratan klerikal
harga dan diskon. pada faktur vendor, termasuk
diskon dan ongkos angkut.
Transaksi akuisisi telah lsi file induk utang usaha Memeriksa indikasi verifikasi Menguji ketepatan klerikal
dicantumkan dengan telah diverifikasi secara internal. dengan memfooting jurnal dan
benar dalam file induk internal. menelusuri posting ke buku
persediaan dan utang File induk utang usaha dan Memeriksa tanda tangan pada besar umum serta file induk
usaha serta diikhtisarkan total neraca saldo telah akun buku besar umum yang utang usaha dan persediaan.
secara benar (posting dan dibandingkan dengan saldo menunjukkan perbandingan.
pengikhtisaran). buku besar umum.
Transaksi akuisisi telah Bagan akun yang memadai Memeriksa prosedur manual dan Membandingkan klasifikasi dengan
diklasifikasikan dengan telah digunakan. bagan akun. bagan akun dengan merujuk ke
benar (klasifikasi) Klasifikasi akun telah Memeriksa indikasi verifikasi faktur vendor.
diverifikasi secara internal. internal.
Transaksi akuisisi telah Prosedur mengharuskan Memeriksa prosedur manual dan Membandingkan tanggal laporan
dicatat pada tanggal yang pencatatan transaksi mengamati apakah ada faktur penerimaan dan faktur vendor
benar (penetapan waktu). sesegera mungkin setelah vendor yang belum tercatat. dengan tanggal pada jurnal
barang dan jasa diterima. akuisisi.*
Tanggal telah diverifikasi Memeriksa indikasi verifikasi
secara internal. internal.
'Laporan penerimaan hanya digunakan untuk barang berwujud sehingga tidak digunakan untuk jasa, seperti utilitas serta reparasi dan pemeliharaan. Sering
kali, faktur vendor merupakan satu-satunya dokumentasi yang tersedia.
+Prosedur analitis ini juga dapat diterapkan pada tujuan lainnya, termasuk kelengkapan, keakuratan, dan penetapan waktu.
.--
3. Akuisisi Telah Dicatat secara Akurat (Keakuratan) Luas pengujian atas
rincian saldo terhadap banyak akun neraca clan beban tergantung pada evaluasi
auditor atas keefektifan pengendalian internal terhadap keakuratan transaksi
akuisisi yang dicatat. Sebagai contoh, jika auditor merasa yakin bahwa transaksi
aset tetap telah dicatat dengan benar dalam jurnal akuisisi, maka dapat diterima
untuk memvouching lebih sedikit akuisisi periode berjalan selama pengujian atas
rincian saldo ketimbang jika pengendaliannya tidak memadai.
Jika klien menggunakan catatan persediaan perpetual, pengujian atas rincian
saldo persediaan juga dapat dikurangi secara signifikan apabila auditor yakin bahwa
catatan perpetual memang akurat. Pengendalian terhadap akuisisi yang dicantumkan
dalam catatan perpetual biasanya diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian
clan pengujian substantif atas transaksi akuisisi.
Merancang Pengujian Tabel 18-3 menyajikan pengeluaran kas dengan menggunakan format yang sama
Pengendalian dan seperti Tabel 18-2 untuk akuisisi. Kita mengasumsikan untuk pengendalian clan
Pengujian Substantif prosedur audit tersebut bahwa ada pengeluaran kas clan jurnal akuisisi yang terpisah.
atas Transaksi untuk Komentar kami mengenai metodologi clan proses mengembangkan prosedur audit
Pengeluaran Kas untuk akuisisi juga berlaku untuk pengeluaran kas.
Biasanya auditor melaksanakan pengujian akuisisi clan pengeluaran kas pada
saat yang bersamaan. Untuk transaksi tertentu yang akan diperiksa dari jurnal
akuisisi, faktur vendor, laporan penerimaan, clan dokumentasi akuisisi lainnya
diperiksa pada saat yang bersamaan seperti eek yang dibatalkan yang terkait. Jadi,
verifikasi dapat dilakukan secara efisien tanpa mengurangi keefektifan pengujian.
Sampling Atribut Karena pengujian pengendalian clan pengujian substantif atas transaksi penting
untuk Pengujian bagi akuisisi clan pengeluaran kas, penggunaan sampling atribut merupakan hal
Pengendalian dan yang sudah umum. Pendekatannya serupa dengan yang digunakan pada pengujian
Pengujian Substantif pengendalian clan pengujian substantif atas transaksi penjualan yang dibahas dalam
atas Transaksi bagian "Sampling Audit Statistik" pada Bab 15.
Terdapat tiga perbedaan yang penting antara akuisisi clan pembayaran
dibandingkan dengan siklus lainnya.
1. Seperti dibahas pada awal bah, terdapat sejumlah besar akun yang terlibat
dalam siklus ini, termasuk akun laporan laba rugi clan neraca. Hal ini
meningkatkan potensi salah saji klasifikasi, yang beberapa mungkin akan
mempengaruhi laba. Contohnya adalah misklasifikasi antara beban reparasi
clan pemeliharaan serta aset tetap. Akibatnya, auditor sering mengurangi
tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi, terutama untuk atribut
klasifikasi.
-------- - - -
TABEL 18·3 lkhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi. Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Pengeluaran Kas
~ i l l l Penae~ian
pggJSnwm ..... .
Pengeluaran kas yang dicatat Terdapat pemisahan tugas Membahas dengan personil Mereview jurnal pengeluaran kas,
adalah untuk barang dan yang memadai antara utang dan mengamati aktivitas. buku besar umum, dan file induk
jasa yang benar-benar usaha dan penyimpanan eek utang usaha atas jumlah yang
diterima (keterjadian) yang ditandatangani atau besar atau tidak biasa.*
otoritas untuk mengeluarkan
dana ·seeara elektronik.
Dokumentasi pendukung Membahas dengan personil Menelusuri eek yang dibatalkan
diperiksa sebelum eek dan mengamati aktivitas. atau catatan bank elektronik
ditandatangani atau menyangkut pengeluaran ke
pengeluaran dana seeara ayat jurnal akuisisi terkait dan
elektronik oleh orang yang memeriksa nama payee serta
berwenang. jumlahnya.
Persetujuan pembayaran Memeriksa indikasi Memeriksa eek yang dibatalkan
pada dokumen pendukung persetujuan. untuk melihat tanda tangan yang
diberikan pada saat eek terotorisasi, endorsement yang
ditandatangani. tepat, dan pembatalan oleh bank
atau menggunakan eatatan bank
untuk memverifikasi payee atas
pembayaran elektronik.
Memeriksa dokumen pendukung
sebagai bagian dari pengujian akuisisi.
Transaksi pengeluaran kas Cek telah dipranomori dan Memperhitungkan urutan Merekonsiliasi pengeluaran kas
yang ada telah dieatat diperhitungkan. eek. yang tereatat dengan pengeluaran
(kelengkapan). Rekonsiliasi bank disiapkan Memeriksa rekonsiliasi kas pada laporan bank (bukti
setiap bulan oleh karyawan bank dan mengamati pengeluaran kas).
yang independen yang men- penyusunannya.
eatat pengeluaran kas atau
penyimpanan aset.
Transaksi pengeluaran kas Perhitungan dan jumlah Memeriksa indikasi verifikasi Membandingkan eek yang dibatalkan
yang dieatat sudah akurat diverifikasi seeara internal. internal. atau eatatan bank elektronik
(keakuratan). Rekonsiliasi bank disiapkan Memeriksa rekonsiliasi dengan jurnal akuisisi yang terkait,
setiap bulan oleh orang bank dan mengamati dan ayat jurnal pengeluaran kas.
yang independen. penyusunannya. Menghitung ulang diskon tunai.
Menyiapkan bukti pengeluaran kas.
Transaksi pengeluaran lsi file induk utang usaha Memeriksa indikasi verifikasi Menguji keakuratan klerikal dengan
kas telah dieantumkan diverifikasi seeara internal. internal. memfooting jurnal dan menelusuri
dengan benar dalam File induk utang usaha Memeriksa tanda tangan posting ke buku besar umum
file induk utang usaha dan total neraea saldo pada akun buku besar serta file induk utang usaha.
dan diikhtisarkan seeara dibandingkan dengan saldo umum yang menunjukkan
benar (posting dan buku besar umum. perbandingan.
pengikhtisaran).
Transaksi pengeluaran kas Bagan akun yang memadai Memeriksa prosedur manual Membandingkan klasifikasi dengan
telah diklasifikasikan seeara digunakan. dan bagan akun. bagan akun dengan merujuk ke
benar (klasifikasi) Klasifikasi akun diverifikasi Memeriksa indikasi verifikasi faktur vendor dan jurnal akuisisi.
seeara internal. internal.
Transaksi pengeluaran kas Prosedur mengharuskan Memeriksa prosedur manual Membandingkan tanggal pada eek
telah dieatat pada tanggal peneatatan transaksi dan mengamati apakah yang dibatalkan atau eatatan
yang benar (penetapan sesegera mungkin setelah terdapat eek yang belum bank elektronik dengan jurnal
waktu). eek ditandatangani atau tereatat. pengeluaran kas.
pengiriman seeara elektronik
untuk diproses oleh bank.
Tanggal diverifikasi seeara Memeriksa indikasi verifikasi Membandingkan tanggal pada eek
internal. internal. yang dibatalkan atau eatatan
bank elektronik dengan tanggal
pembatalan bank.
*Prosedur analitis ini juga dapat diterapkan pada tujuan yang lain, termasuk kelengkapan, keakuratan, dan penetapan waktu.
2. Sudah lebih umum bagi transaksi dalam siklus ini untuk menuntut
pertimbangan yang signifikan, seperti biaya lease dan konstruksi.
Pertimbangan tersebut mengakibatkan meningkatnya kemungkinan salah
saji. Akibatnya, auditor sering kali mengurangi tingkat pengecualian yang
dapat ditoleransi untuk atribut keakuratan.
3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam siklus mencakup rentang yang
luas. Akibatnya, auditor sering kali memisahkan item-item yang bernilai
besar dan tidak biasa serta mengujinya atas dasar 100 persen.
.Menetapkan materialitas
. .kiperia d!Bl mep~L Tahap 1
rist'io inheren unti.n(
martifusatla
Menilai :risiko
perlgemlalian untu.k siklus - Tahap I
-.• -afwisisi.dan pembayaran
Meraricang.pengujian
a~~ rlnd;1p ~dQ utang
-t.isaha-unti.n( memenum -- Ta hap Ill
•--... ••.ltlfuan audityapg
~~mm ijengan $ii®
Utang usaha harus dibedakan dari kewajiban akrual dan kewajiban berbunga.
Kewajiban akan dianggap sebagai utang usaha hanya jika total jumlah kewajiban itu
diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Jika kewajiban mencakup pembayaran
bunga, hal tersebut harus dicatat sebagai wesel bayar, utang kontrak, utang hipotik,
atau utang obligasi.
Gambar 18-3 mengikhtisarkan metodologi untuk merancang pengujian atas
rincian saldo utang usaha. Metodologi ini sama seperti yang digunakan untuk
piutang usaha pada Bab 16 (lihat Gambar 16-1).
Jika pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi terkait
menunjukkan bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif, dan jika hasil
prosedur analitis memuaskan, auditor mungkin akan mengurangi pengujian atas
rincian saldo utang usaha. Akan tetapi, karena utang usaha cenderung material
bagi sebagian besar perusahaan, auditor hampir selalu melaksanakan sejumlah
pengujian atas rincian saldo.
Fokus terkini yang diberikan oleh banyak perusahaan pada perbaikan aktivitas Mengidentifikasi
manajemen mata rantai suplainya telah menimbulkan banyak perubahan dalam Risiko Bisnis Klien
perancangan sistem yang digunakan untuk mengawali serta mencatat aktivitas yang Mempengaruhi
akuisisi dan pembayaran. Usaha untuk merampingkan proses pembelian barang Utang Usaha
dan jasa, termasuk penekanan yang lebih besar pada pembelian persediaan just- (Tahap I)
Menetapkan Seperti piutang usaha, sejumlah besar transaksi dapat mempengaruhi utang usaha.
Materialitas Kinerja Saldonya sering kali berjumlah besar dan terdiri dari sejumlah besar saldo vendor
dan Menilai Risiko serta relatif mahal untuk mengaudit akun tersebut. Karena alasan tersebut, auditor
lnheren (Tahap I) umumnya menetapkan materialitas kinerja yang relatif tinggi untuk utang usaha.
Untuk alasan yang sama, auditor sering kali menilai risiko inheren sebagai sedang
atau tinggi. Mereka terutama peduli dengan tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo pisah batas dan kelengkapan karena berpotensi menimbulkan kurang saji
saldo akun.
Menilai Risiko Seperti ditunjukkan pada Gambar 18-3, setelah menetapkan materialitas kinerja dan
Pengendalian dan risiko inheren untuk utang usaha, auditor menilai risiko pengendalian berdasarkan
Merancang serta pemahaman terhadap pengendalian internal. Pengujian substantif auditor akhirnya
Melaksanakan bergantung pada keefektifan relatif pengendalian internal yang berhubungan dengan
Pengujian utang usaha. Karena itu, auditor harus memiliki pemahaman yang menyeluruh
Pengendalian dan tentang bagaimana pengendalian tersebut berhubungan dengan utang usaha.
Pengujian Substantif Pengaruh pengendalian internal klien terhadap pengujian utang usaha dapat
atas Transaksi diilustrasikan dengan dua contoh:
(Tahap I dan 11) 1. Asumsikan bahwa klien memiliki pengendalian internal yang sangat
efektif terhadap pencatatan dan pembayaran akuisisi. Penerimaan barang
didokumentasikan secara tepat waktu dengan laporan penerimaan yang
telah dipranomori; sementara voucher yang dipranomori disiapkan secara
tepat waktu dan efisien serta dicatat dalam file transaksi akuisisi dan file
induk utang usaha. Pengeluaran kas dilakukan secara tepat waktu ketika
jatuh tempo dan segera dicatat dalam file transaksi pengeluaran kas
serta file induk utang usaha. Saldo setiap utang usaha dalam file induk
direkonsiliasi setiap bulan dengan laporan vendor, dan secara otomatis
komputer akan merekonsiliasi total file induk dengan buku besar umum.
Dalam situasi tersebut, verifikasi utang usaha akan memerlukan sedikit
upaya audit setelah auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal
beroperasi secara efektif.
2. Asumsikan bahwa laporan penerimaan tidak digunakan, klien menunda
pencatatan akuisisi hingga pengeluaran kas dilakukan, dan karena lemahnya
posisi kas, tagihan sering kali dibayar beberapa bulan setelah tanggal jatuh
temponya. Ketika auditor menghadapi situasi semacam itu, kemungkinan
-------
TABEL 18•4 Prosedur Analitis untuk Siklus Akuisisi dan Pembayaran
ProsedufAnalitis
Membandingkan saldo akun beban yang berhubungan dengan Salah saji utang usaha dan
akuisisi dengan tahun sebelumnya. beban.
Mereview daftar utang usaha untuk melihat utang yang tidak Klasifikasi salah saji untuk
biasa, nonvendor, dan utang berbunga. kewajiban nondagang.
Membandingkan utang usaha individual dengan tahun Akun yang tidak tercatat atau
sebelumnya. tidak ada, atau salah saji.
Menghitung rasio, seperti pembelian dibagi dengan utang Akun yang tidak tercatat atau
usaha, dan utang usaha dibagi dengan kewajiban lancar. tidak ada, atau salah saji.
besar akan ada kurang saji utang usaha; karena itu, diperlukan pengujian
atas rincian saldo utang usaha yang ekstensif untuk menentukan apakah
utang usaha telah dinyatakan dengan benar pada tanggal neraca.
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam siklus akuisisi Merancang dan
dan pembayaran seperti pada setiap siklus lainnya, terutama untuk mengungkapkan Melaksanakan
salah saji utang usaha. Tabel 18-4 mengilustrasikan prosedur analitis untuk akun- Prosedur Analitis
akun neraca serta laporan laba rugi dalam siklus akuisisi dan pembayaran, yang (Tahap Ill)
berguna untuk mengungkapkan bidang di mana penyelidikan tambahan memang
diperlukan. TUJUAN 18-5
Auditor harus membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun Merancang dan melaksanakan
sebelumnya untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta akun beban. prosedur analitis untuk utang
Karena akuntansi double-entry, salah saji akun beban biasanya juga menimbulkan usaha.
salah saji yang sama pada utang usaha. Karena itu, membandingkan beban saat
ini seperti sewa, utilitas, dan tagihan lainnya yang terjadwal secara teratur dengan
tahun sebelumnya, merupakan prosedur yang efektif untuk menganalisis utang
usaha apabila beban dari tahun ke tahun diharapkan relatif stabil.
Tujuan audit atas utang usaha secara keseluruhan adalah menentukan apakah saldo Merancang dan
utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secara layak. Tujuh Melaksanakan
dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang dibahas pada Bab 6 Pengujian atas
di Jilid I dapat diterapkan pada utang usaha: eksistensi, kelengkapan, keakuratan, rincian saldo Utang
klasifikasi, pisah batas, detail tie-in, serta hak dan kewajiban. Nilai realisasi tidak Usaha (Tahap Ill)
dapat diterapkan pada kewajiban.
Terdapat perbedaan penekanan yang penting dalam audit atas kewajiban dan TUJUAN 18-6
aset. Ketika memverifikasi aset, auditor menekankan lebih saji melalui verifikasi Merancang dan melaksanakan
dengan konfirmasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dokumen pendukung. pengujian atas rincian saldo
untuk utang usaha, termasuk
Auditor tidak boleh mengabaikan kemungkinan aset mengalami kurang saji tetapi pengujian kewajiban setelah
hams lebih memperhatikan lebih saji. Pendekatan yang berlawanan ini diambil periode.
.-
ketika memverifikasi saldo kewajiban; yaitu fokus utamanya adalah pada kewajiban
yang kurang saji atau dihilangkan.
Perbedaan penekanan ketika mengaudit aset clan kewajiban dihasilkan secara
langsung dari kewajiban hukum akuntan publik. Jika investor ekuitas, kreditor, clan
pemakai lainnya menentukan setelah diterbitkannya laporan keuangan yang diaudit
bahwa ekuitas pemilik dilebihsajikan secara material, tuntutan hukum terhadap
kantor akuntan publik mungkin akan terjadi. Karena lebih saji ekuitas pemilik
dapat terjadi baik dari lebih saji aset atau kurang saji kewajiban, merupakan hal
yang alami bagi akuntan publik untuk menekankan kedua jenis salah saji tersebut.
Auditor tidak boleh mengabaikan kemungkinan bahwa aset akan mengalami kurang
saji clan kewajiban mengalami lebih saji, clan harus merancang pengujian demi
mendeteksi kurang saji laba serta ekuitas pemilik yang material, termasuk yang
berasal dari lebih saji utang usaha yang material.
Kita akan menggunakan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang sama
dari Bab 16 yang kita terapkan untuk memverifikasi piutang usaha, karena tujuan
itu juga dapat diterapkan pada kewajiban, dengan tiga modifikasi kecil:
1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai realisasi
hanya dapat diterapkan pada aset.
2. Aspek hak dalam tujuan hak clan kewajiban tidak dapat diterapkan pada
kewajiban. Untuk aset, auditor memperhatikan hak klien atas penggunaan
clan pelepasan aset itu. Untuk kewajiban, auditor memperhatikan kewajiban
klien atas pembayaran kewajiban. Jika klien tidak memiliki kewajiban untuk
membayar suatu kewajiban, hal tersebut tidak boleh dianggap sebagai
kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan pada pencarian kurang saji clan
bukan lebih saji, seperti yang barn saja kita bahas.
Tabel 18-5 menyajikan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo clan prosedur
pengujian atas rincian saldo yang umum untuk utang usaha. Prosedur audit aktual
yang digunakan auditor sangat bervariasi tergantung pada sifat entitas, materialitas
utang usaha, sifat clan efektivitas pengendalian internal, serta risiko inheren. Ketika
melaksanakan pengujian atas rincian saldo utang usaha clan akun kewajiban lainnya,
auditor juga dapat mengumpulkan bukti mengenai empat tujuan penyajian clan
pengungkapan, terutama ketika melaksanakan pengujian tujuan kelengkapan.
Prosedur lain yang berhubungan dengan tujuan penyajian clan pengungkapan
dilakukan sebagai bagian dari prosedur untuk menyelesaikan audit, yang akan
dibahas pada Bab 24.
---------- -- -
TABEL 18·5 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Utang Usaha
.--
Menelusuri Laporan Penerimaan yang Dikeluarkan Sebelum Akhir
Tahun ke Faktur Vendor Terkait Semua barang dagang yang diterima sebelum
akhir tahun periode akuntansi harus dicantumkan sebagai utang usaha. Dengan
menelusuri laporan penerimaan yang diterbitkan hingga akhir tahun ke faktur
vendor dan memastikan bahwa laporan itu telah dimasukkan dalam utang usaha,
auditor menguji kewajiban yang belum tercatat.
Pengujian Pisah Batas Pengujian pisah batas (cutoff tests) utang usaha dilakukan
untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari sebelum dan
setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar. Lima pengujian audit
kewajiban setelah periode yang baru saja kita bahas semuanya merupakan pengujian
pisah batas untuk akuisisi, tetapi menekankan pada kurang saji. Tiga prosedur yang
pertama juga dapat diterapkan untuk memeriksa dokumentasi pendukung sebagai
pengujian atas lebih saji utang usaha. Sebagai contoh, pengujian prosedur ketiga
atas kurang saji (utang usaha yang belum dicatat) dilakukan dengan menelusuri
laporan penerimaan yang dikeluarkan sebelum akhir tahun ke faktur vendor
terkait. Untuk menguji jumlah pisah batas lebih saji, auditor harus menelusuri
laporan penerimaan yang dikeluarkan setelah akhir tahun ke faktur terkait guna
memastikan bahwa hal itu tidak dicatat sebagai utang usaha (kecuali merupakan
persediaan dalam perjalanan, yang akan dibahas dengan singkat).
Kita telah membahas sebagian besar pengujian pisah batas pada bagian
sebelumnya, tetapi kita akan berfokus pada dua aspek di sini: hubungan pisah
batas dengan observasi fisik persediaan dan penentuan jumlah persediaan dalam
perjalanan.
-------- --~
Informasi pisah batas untuk akuisisi harus diperoleh selama observasi fisik
persediaan. Pada saat tersebut, auditor harus mereview prosedur dalam departemen
penerimaan untuk menentukan bahwa semua persediaan yang diterima telah
dihitung, dan auditor harus mencatat pada dokumentasi audit nomor laporan
penerimaan terakhir di mana persediaan dilibatkan dalam perhitungan fisik. Setelah
tanggal perhitungan fisik, auditor kemudian harus menguji catatan akuntansi
menyangkut pisah batas. Auditor harus menelusuri nomor laporan penerimaan
yang didokumentasikan sebelumnya ke catatan utang usaha untuk memverifikasi
bahwa hal itu telah dimasukkan atau dikecualikan dengan benar. Sebagai contoh,
asumsikan bahwa nomor laporan penerimaan terakhir yang merepresentasikan
persediaan yang dilibatkan dalam perhitungan fisik adalah 3167. Auditor harus
mencatat nomor dokumen ini dan selanjutnya menelusuri hal itu dan beberapa
nomor sebelumnya ke faktur vendor terkait dan ke daftar utang usaha atau file induk
utang usaha untuk menentukan bahwa semuanya telah dicantumkan. Demikian
juga, utang usaha atas akuisisi yang dicatat pada laporan penerimaan dengan nomor
yang lebih besar dari 3167 harus dikecualikan dari utang usaha.
Jika klien melakukan perhitungan fisik sebelum hari terakhir tahun berjalan,
auditor masih harus melakukan pisah batas utang usaha pada saat perhitungan fisik
dengan cara seperti yang digambarkan pada paragraf sebelumnya. Selain itu, auditor
juga harus memverifikasi apakah semua akuisisi yang dilakukan antara perhitungan
fisik dan akhir tahun telah ditambahkan ke persediaan fisik dan utang usaha.
Auditor hams memahami reliabilitas relatif dari tiga jenis utama bukti yang Reliabilitas Bukti
umumnya digunakan untuk memverifikasi utang usaha: faktur vendor, laporan
vendor, dan konfirmasi. TUJUAN 18-7
Perbedaan Antara Faktur Vendor dan Laporan Vendor Auditor harus Membedakan reliabilitas
membedakan antara faktur vendor dan laporan vendor ketika memverifikasi jumlah faktur vendor, laporan vendor,
dan konfirmasi utang usaha
yang temtang kepada vendor. Auditor akan memperoleh bukti yang sangat andal sebagai bukti audit.
mengenai setiap transaksi ketika mereka memeriksa faktur vendor dan dokumen
pendukung terkait, seperti laporan penerimaan dan pesanan pembelian. Laporan
vendor tidak begitu disukai seperti faktur untuk memverifikasi setiap transaksi
karena laporan itu hanya mencantumkan total jumlah transaksi. Unit yang diperoleh,
harga, ongkos angkut, dan data lainnya tidak dicantumkan.
Mana dari kedua dokumen tersebut yang lebih baik dalam memverifikasi saldo
utang usaha yang benar? Laporan vendor lebih unggul dalam memverifikasi utang
.--
GAMBAR 18-4 Permintaan Konfirmasi Utang Usaha
(1) t.appran tersendiri tent!lftl tffang usaha kami kepada ·Anda yang. men~njij~ sefil~> •• . . . . .
itt?m .yang belmn dh¥ar.
(2) [)~r lengkap s.@iatl ~ ~fl penm~an .·l,ltang
didiskontokan) va111.menunjukkan langgi:11 awal, tangga ·•·••· ·. . ··.· .. . .. ..
ya111 betum ~r. jaminaJi; dan pe,1Jamiri; 3sena •· • •• • ···•····• ·. . . . • • .• : ?. •:,:
(3) Daftar terseiultn ~ ba~ng daaang Anda yang ~a.stkao ~~·~ •Y
Pkt(}~
Phil Ge.riwini; Presiden Oir._.,.
.---
pengendalian internal klien lemah, jika laporan tidak tersedia, atau jika auditor
mempertanyakan integritas klien, sangatlah penting untuk mengirimkan permintaan
konfirmasi kepada vendor. Karena menekankan pada kurang saji akun kewajiban,
akun yang dikonfirmasi hams mencakup akun saldo yang besar, aktif, clan nol serta
sampel representatif dari semua akun lainnya.
Ketika auditor memeriksa laporan vendor atau menerima konfirmasi, maka dia
hams merekonsiliasi laporan atau konfirmasi dengan daftar utang usaha. Perbedaan
yang ada sering kali disebabkan oleh persediaan dalam perjalanan, eek yang telah
dikirimkan oleh klien tetapi belum diterima oleh vendor pada tanggal laporan, clan
penundaan pemrosesan catatan akuntansi. Rekonsiliasi ini memiliki sifat umum
yang sama seperti yang dibahas pada Bab 16 untuk piutang usaha. Dokumen yang
umumnya digunakan untuk merekonsiliasi saldo pada daftar utang usaha dengan
konfirmasi atau laporan vendor termasuk laporan penerimaan, faktur vendor, clan
eek yang dibatalkan.
Pembahasan kita mengenai pengujian atas rincian saldo utang usaha temtama Ukuran Sampel
berfokus pada prosedur audit yang umumnya dilakukan, dokumen clan catatan yang
diperiksa, serta penetapan waktu pengujian. Auditor juga hams mempertimbangkan
ukuran sampel ketika mengaudit utang usaha.
Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung pada
faktor-faktor seperti materialitas utang usaha, jumlah utang yang beredar, penilaian
risiko pengendalian, clan hasil tahun sebelumnya. Jika pengendalian internal klien
lemah, yang bukan mempakan hal yang umum untuk utang usaha, hampir semua
item populasi hams diverifikasi. Pada situasi lainnya, pengujian yang minimal
mungkin sudah mencukupi.
Sampling statistik umumnya jarang digunakan dalam mengaudit utang usaha
ketimbang untuk piutang usaha. Mendefinisikan populasi clan menentukan ukuran
populasi untuk utang usaha jauh lebih sulit. Karena penekanannya diberikan pada
utang usaha yang dihapus, auditor hams bemsaha memastikan bahwa populasi
melibatkan semua utang yang potensial.
IKtITISAR
Gambar 18-5 mengikhtisarkan bagaimana empat jenis prosedur audit digunakan untuk
memperoleh assurance audit atas transaksi dan akun dalam siklus akuisisi serta pembayaran.
Setelah menggunakan prosedur untuk memahami pengendalian internal dan pengujian
pengendalian, auditor dapat mengevaluasi apakah pengendalian terhadap transaksi dalam
siklus telah beroperasi secara efektif. Jika risiko pengendalian dinilai rendah auditor
dapat mengurangi pengujian substantif atas saldo akhir akun terkait. Di lain pihak, risiko
pengendalian yang dinilai lebih tinggi akan memerlukan lebih banyak pengujian substantif
pada akun terkait. Dalam bab ini, saldo akhir yang menjadi fokus kita adalah utang usaha.
Dengan menggabungkan semua jenis pengujian audit yang ditunjukkan pada Gambar
18-5, auditor dapat memperoleh assurance yang lebih tinggi secara keseluruhan untuk
transaksi dan akun dalam siklus akuisisi serta pembayaran ketimbang assurance yang
diperoleh dari salah satu pengujian. Auditor dapat meningkatkan assurance yang diperoleh
dari salah satu pengujian, sehingga meningkatkan assurance secara keseluruhan bagi siklus
tersebut.
.--