Anda di halaman 1dari 23

AUDIT SIKLUS AKUISISI ~~z1z , ,~ " ~ " ~ , ~, ~, ;;f ~ f, , f ,~ ~t

'l'UJUAN PEMBELAJARAN
DAN PEMBAYARAN: Setelah mempe/ajari bob ini,
Anda harus mampu untuk
PENGUJIAN 18-1 Mengidentifikasi akun serta
kelas transaksi dalam siklus
PENGENDALIAN, 18-2
akuisisi dan pembayaran.
Menguraikan fungsi bisnis
dan dokumen serta catatan
PENGUJIAN SUBSTANTIF terkait dalam siklus akuisisi
dan pembayaran

ATAS TRANSAKSI, DAN 18-l Memahami pengendalian


internal, dan merancang serta
melaksanakan pengujian
pengendalian dan pengujian
UTANGUSAHA substantif atas transaksi
untuk siklus akuisisi dan
pembayaran.
18-4 Menguraikan metodologi
Pembelian Fiktif Mengkamuflase Lebih Saji Laba untuk merancang pengujian
atas rincian saldo utang
Comptronix Corporation mengumumkan bahwa anggota senior tim manajemennya usaha dengan menggunakan
telah melebihsajikan laba, dan akan dilakukan penyesuaian yang material atas laporan model risiko audit
keuangan yang diaudit pada tahun sebelumnya. Inti dari kecurangan adalah penggunaan 18-5 Merancang dan melaksanakan
utang usaha fiktif atas pembelian item peralatan yang besar untuk melebihsajikan aset prosedur analitis untuk utang
tetap dan menyembunyikan penjualan fiktif. usaha.
18-6 Merancang dan melaksanakan
Eksekutif senior mengakali pengendalian internal Comptronix yang ada dengan melewati pengujian atas rincian saldo
departemen pembelian dan penerimaan sehingga tidak ada orang di Comptronix yang utang usaha, termasuk
akan mengungkapkan skema tersebut. Para karyawan Comptronix biasanya meninggalkan pengujian kewajiban setelah
jejak kertas yang cukup ekstensif untuk pembelian peralatan. Pengendalian internal periode.
perusahaan terhadap transaksi akuisisi dan pengeluaran kas umumnya memerlukan 18-7 Membedakan reliabilitas
pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur vendor sebelum pembayaran dapat faktur vendor, laporan vendor,
diotorisasi oleh Chief Operating Officer atau kontroler/bendahara, yang keduanya terlibat dan konfirmasi utang usaha
sebagai bukti audit.
dalam kecurangan tersebut. Sebagai akibatnya, para eksekutif itu mampu melewati
pengendalian terhadap pengeluaran kas dan mengotorisasi pembayaran atas pembelian
fiktif tanpa membuat dokumen apapun untuk transaksi fiktif.
Perusahaan juga menciptakan penjualan fiktif dan piutang yang terkait. Perusahaan mengeluarkan eek untuk membayar transaksi
pembelian fiktif itu. Cek tersebut kemudian disetorkan kembali ke dalam akun perusahaan dan dicatat sebagai penagihan atas
piutang fiktif. Akibatnya, penjualan fiktif tersebut tampak telah ditagih, dan pembayaran dilakukan untuk mendukung pembelian
aset tetap fiktif.
Skema kecurangan itu membesar-besarkan kinerja perusahaan dengan melaporkan laba padahal sebenarnya perusahaan mengalami
kerugian. Ketika kecurangan tersebut diumumkan kepada publik, harga saham Comptronix menurun secara drastis sebesar 72
persen! SEC akhirnya menuntut para eksekutif itu karena melanggar provisi antikecurangan dari Securities Act tahun 1933 dan
Securities Exchange Act tahun 1934. SEC secara permanen melarang para eksekutif itu untuk menjadi pejabat atau direktur
perusahaan publik mana pun, memintanya untuk membayarkan kembali bonus dan kerugian perdagangan yang dihindari, dan
mengenakan penalti moneter sipil kepada mereka.

Sumber: Accounting and Auditing Enforcement Release No. 543, Commerce Clearing House, Inc., Chicago .

.-
Sekarang kita akan membahas siklus akuisisi dan pembayaran (acquisition and payment cycle). Akuisisi
barang dan jasa mencakup akuisisi barang seperti bahan baku, peralatan, perlengkapan, utilitas, perbaika9 dan
pemeliharaan, serta penelitian dan pengembangan. Pada bagian pertama bah ini, kita akan membahas penilaian
risiko pengendalian dan perancangan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi untuk
kelas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Kemudian, kita akan membahas pelaksanaan pengujian
atas rincian saldo utang usaha.
Seperti pada siklus penjualan dan penagihan, uditor hams memahami fungsi bisnis serta dokumen dan
catatan perusahaan sebelum mereka dapat menilai risiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi. Pertama kita akan membahas dua topik yang berhubungan:
1. Kelas transaksi dan saldo akun siklus akuisisi dan pembayaran pada sebuah perusahaan umum.
2. Dokumen dan catatan khusus yang digunakan dalam siklus akuisisi dan pembayaran.

AKUN DAN KELAS TRANSAKSI DALAM SIKLUS AKUISISI


DAN PEMBAYARAN
tlUUAN 18-1
Tujuan keseluruhan dari audit atas siklus akuisisi dan pembayaran adalah
mengevaluasi apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa
Mengidentifikasi akun serta
kelas transaksi dalam siklus
serta pengeluaran kas bagi akuisisi tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan
akuisisi dan pembayaran. standar akuntansi. Gambar 18-1 menunjukkan cara informasi akuntansi mengalir
melalui berbagai akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan dalam siklus:
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian

GAMBAR 18-1 Akun-akun dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Kas di bank Pembelian bahan baku


Utang usaha

T ~
Pengeluaran
Akuisisi
barang

~i::,
kas dan

. T.. .- .~;:~.~~:,
Retur dan pengurangan jasa . b 'k.

--- , pembelian

~-·Th,b
Diskon
pembelian

""'°"T"'"'"/
Akun pengendali Akun pengendali
Akun pengendali
beban manufaktur beban administrasi
beban penjualan
Akun
Akun
pembantu
pembantu
Perbaikan dan Perlengkapan
pemeliharaan Komisi
Beban perjalanan Perjalanan pejabat
Pajak Biaya hukum
Beban pengiriman
Perlengkapan Biaya audit
Ongkos angkut Perbaikan
lklan Pajak
masuk
Utilitas

180 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA


Sepuluh akun khusus yang terlibat dalam siklus akuisisi dan pembayaran
ditunjukkan oleh akun-T pada Gambar 18-1. Untuk sederhananya, kita hanya
/
akan menunjukkan akun-akun pengendalian bagi ketiga kategori utama beban
yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan. Untuk setiap akun pengendalian,
contoh akun beban pembantu juga disajikan. Perhatikan sejumlah besar akun yang
terpengaruh oleh siklus ini. Karena itu, tidaklah mengejutkan jika audit atas siklus
akuisisi dan pembayaran sering kali menghabiskan lebih banyak waktu ketimbang
siklus lainnya.
Gambar 18-1 menunjukkan bahwa setiap transaksi didebet atau dikredit ke
utang usaha. Karena banyak perusahaan melakukan akuisisi secara langsung dengan
menggunakan eek atau kas kecil (petty cash), gambar tersebut sangat sederhana.
Kita asumsikan bahwa akuisisi yang dilakukan secara tunai diproses dengan cara
yang sama seperti yang dilakukan dengan utang usaha.

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN


CATATAN YANG TERKAIT
Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan proses yang diperlukan TUJUAN 18-2
untuk memperoleh barang serta jasa guna mengoperasikan suatu bisnis. Siklus ini
Menguraikan fungsi bisnis
umumnya dimulai dengan pembuatan permintaan pembelian oleh karyawan yang dan dokumen serta catatan
berwenang yang memerlukan barang dan jasa itu, lalu berakhir dengan pembayaran terkait dalam siklus akuisisi
utang usaha. Dalam pembahasan berikut, contoh perusahaan manufaktur kecil yang dan pembayaran.
membuat produk berwujud untuk dijual kepada pihak ketiga akan digunakan, tetapi
prinsip-prinsip yang dibahas di sini juga dapat diterapkan pada perusahaan jasa,
entitas pemerintahan, dan jenis organisasi lainnya.
Kolom ketiga pada Tabel 18-1 menyajikan empat fungsi bisnis yang terjadi
dalam setiap bisnis ketika mencatat tiga kelas transaksi pada siklus akuisisi dan
pembayaran. Ketiga fungsi yang pertama adalah mencatat akuisisi barang dan jasa
secara kredit, sementara fungsi yang keempat adalah mencatat pengeluaran kas untuk
pembayaran kepada vendor. Demi kesederhanaan, ilustrasi kami tidak menunjukkan
pemrosesan retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian. Walaupun
fungsi bisnis retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian juga terjadi
dalam siklus ini, kami mengabaikannya di sini karena jumlahnya tidak signifikan
bagi sebagian besar perusahaan.
Kemudian, kita akan membahas secara lebih terinci masing-masing dari empat
fungsi bisnis itu, dengan mencurahkan perhatian khusus pada dokumen dan catatan
umum yang digunakan. Hal tersebut tercantum pada kolom keempat Tabel 18-1.

Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi Memroses Pesanan
siklus ini. Bentuk pasti dari permintaan itu dan persetujuan yang diperlukan Pembelian
tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan perusahaan. Dokumen yang
umum digunakan meliputi:

Permintaan Pembelian Permintaan pembelian (purchase requisition) digunakan


untuk meminta barang dan jasa oleh karyawan yang berwenang. Hal ini dapat
berupa permintaan akuisisi seperti atas bahan oleh seorang mandor atau supervisor
ruang penyimpanan, perbaikan luar ruangan oleh personil kantor atau pabrik, atau
asuransi oleh wakil presiden direktur yang bertanggung jawab atas properti dan
peralatan. Perusahaan sering kali mengandalkan titik pemesanan kembali yang

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 181


TABEL 18-1 Kelas Transaksi, Akun, Fungsi Bisnis, serta Dokumen dan Catalan Terkait untuk Siklus Akuisisi
dan Pembayaran /

Kelas Transaksi Akun Fungsi Bisnis


Akuisisi Persediaan Mernroses pesanan pernbelian Perrnintaan pernbelian
Properti, pabrik, dan peralatan Pesanan pernbelian
Beban dibayar di rnuka

Perbaikan leasehold Menerirna barang dan jasa Laporan penerirnaan

Utang usaha Mengakui kewajiban Faktur vendor


Beban rnanufaktur Memo debet
Beban penjualan Voucher
Beban adrninistratif File transaksi akuisisi
Jurnal akuisisi atau listing
File induk utang usaha
Neraca saldo utang usaha
Laporan vendor

Pengeluaran kas Kas di bank (dari pengeluaran kas) Mernroses dan rnencatat Cek atau pernbayaran elektronik
Utang usaha pengeluaran kas File transaksi pengeluaran kas
Diskon pernbelian Jurnal pengeluaran kas atau listing

dispesifikasikan terlebih dahulu yang digunakan oleh komputer untuk memulai


permintaan pembelian persediaan secara otomatis.

Pesanan Pembelian Pesanan pembelian (purchase order) adalah dokumen yang


digunakan untuk memesan barang dan jasa dari vendor. Pesanan tersebut mencakup
deskripsi, kuantitas, dan informasi terkait mengenai barang serta jasa yang ingin
dibeli perusahaan dan sering kali digunakan untuk menunjukkan otorisasi akuisisi.
Perusahaan sering kali menyerahkan pesanan pembelian secara elektronik kepada
vendor yang telah memiliki sistem electronic data interchange (EDI).

Menerima Barang Penerimaan barang dan jasa dari vendor oleh perusahaan merupakan titik kritis
dan Jasa dari siklus karena merupakan saat di mana sebagian besar perusahaan mulai
mengakui akuisisi dan kewajiban terkait pada catatannya. Jika barang telah
diterima, pengendalian yang memadai akan mewajibkan dilakukannya pemeriksaan
atas deskripsi, kuantitas, kedatangan yang tepat waktu, dan kondisinya. Laporan
penerimaan (receiving report) adalah kertas atau dokumen elektronik yang dibuat
pada saat barang diterima. Laporan tersebut mencantumkan deskripsi barang,
kuantitas yang diterima, tanggal diterima, dan data lainnya yang relevan.

Mengakui Kewajiban Pengakuan kewajiban yang tepat atas penerimaan barang dan jasa memerlukan
pencatatan yang tepat waktu dan akurat. Pencatatan awal akan mempengaruhi laporan
keuangan dan pengeluaran kas aktual; karena itu, perusahaan hams berhati-hati
mencantumkan semua transaksi akuisisi, hanya akuisisi yang dilakukan, dan pada
jumlah yang tepat. Dokumen dan catatan yang umum meliputi:

Faktur Vendor Faktur vendor (vendor's invoice) adalah dokumen yang diterima
dari vendor dan menunjukkan jumlah yang terutang atas suatu akuisisi. Faktur
tersebut menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang serta jasa yang diterima,
harga (termasuk ongkos angkut), syarat diskon tunai, tanggal penagihan, dan total
jumlahnya. Faktur vendor merupakan hal yang penting karena menunjukkan jumlah
yang tercatat dalam file transaksi akuisisi. Untuk perusahaan yang menggunakan

182 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

.--
EDI, faktur vendor dikirimkan secara elektronik, yang akan mempengaruhi cara
auditor mengevaluasi bukti.

Memo Debet Memo debet (debit memo) juga merupakan dokumen yang diterima
dari vendor clan menunjukkan pengurangan jumlah yang terutang kepada vendor
akibat retur barang atau pengurangan yang diberikan. Memo tersebut sangat mirip
dengan faktur vendor, tetapi mendukung pengurangan utang usaha clan bukan
peningkatan.

Voucher Voucher sering digunakan oleh organisasi dalam menetapkan cara yang
formal untuk mencatat clan mengendalikan akuisisi, terutama dengan memungkinkan
setiap transaksi akuisisi diberi nomor urut. Voucher meliputi sampul atau folder
yang berisi dokumen clan paket dokumen yang relevan seperti pesanan pembelian,
salinan packing slip, laporan penerimaan, clan faktur vendor. Setelah pembayaran
dilakukan, salinan eek ditambahkan ke paket voucher.

File Transaksi Akuisisi Ini adalah file yang dibuat komputer yang meliputi
semua transaksi akuisisi yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode,
seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan. File ini berisi semua informasi yang
dicantumkan ke dalam sistem clan meliputi informasi tentang setiap transaksi, seperti
nama vendor, tanggal, jumlah, klasifikasi akun atau klasifikasi, clan deskripsi serta
kuantitas barang clan jasa yang dibeli. File tersebut juga dapat menampung retur
clan pengurangan pembelian atau dapat diselenggarakan file terpisah untuk transaksi
tersebut. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi dalam file transaksi
akuisisi dapat digunakan untuk berbagai catatan, listing, atau laporan, seperti jurnal
akuisisi, file induk utang usaha, clan transaksi untuk saldo akun atau divisi tertentu.

Jurnal Akuisisi atau Listing Jurnal akuisisi (acquisitions journal) atau listing,
yang sering kali disebut sebagai jurnal pembelian, umumnya dibuat dari file transaksi
akuisisi clan umumnya meliputi nama vendor, tanggal, jumlah, clan klasifikasi akun
atau klasifikasi setiap transaksi, seperti perbaikan clan pemeliharaan, persediaan,
atau utilitas. Jurnal tersebut juga mengidentifikasi apakah akuisisi dilakukan secara
tunai atau dengan utang usaha. Jurnal atau listing dapat mencakup setiap periode
waktu, yang biasanya sebulan. Jurnal atau listing meliputi total setiap jumlah akun
yang dicatat selama periode waktu tersebut. Transaksi yang sama yang dicatat dalam
jurnal atau listing juga diposting secara simultan ke buku besar umum clan, jika
dilakukan secara kredit, ke file induk utang usaha.

File Induk Utang Usaha File induk utang usaha (accounts payable master file)
mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur clan pengurangan akuisisi
untuk setiap vendor. File induk ini diperbaharui dari file transaksi akuisisi, retur clan
pengurangan, serta pengeluaran kas yang terkomputerisasi. Total setiap saldo akun
dalam file induk sama dengan total saldo utang usaha dalam buku besar umum.
Printout file induk utang usaha menunjukkan, per vendor, saldo awal utang usaha,
setiap akuisisi, retur clan pengurangan akuisisi, pengeluaran kas, clan saldo akhir.
Namun, banyak juga perusahaan yang tidak menyelenggarakan file induk per vendor.
Perusahaan tersebut membayar berdasarkan faktur setiap vendor. Karena itu, total
faktur vendor yang belum dibayar dalam file induk sama dengan total utang usaha.

Neraca Saldo Utang Usaha Neraca saldo utang usaha (accounts payable trial
balance) mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau dari setiap
faktur atau voucher pada suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat secara langsung
dari file induk utang usaha.

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 183

.-
Laporan Vendor Laporan vendor (vendor's statement) adalah dokumen yang
disiapkan setiap bulan oleh vendor clan menunjukkan saldo awal, akuisisi, retur
clan pengurangan, pembayaran kepada vendor, clan saldo akhir. Saldo clan aktivitas
tersebut merupakan representasi vendor atas transaksi yang dilakukan selama periode
berjalan, bukan klien. Keeuali untuk jumlah yang diperselisihkan clan perbedaan
waktu, file induk utang usaha klien harus sama dengan laporan vendor.

Memroses Pembayaran atas pembelian barang clan jasa merupakan aktivitas yang signifikan
dan Mencatat bagi sernua entitas. Aktivitas tersebut seeara langsung akan mengurangi saldo akun
Pengeluaran Kas kewajiban, terutama utang usaha. Dokumen yang terkait dengan proses pengeluaran
kas yang diperiksa auditor termasuk:

Cek Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika pembayaran
sudah jatuh tempo. Sebagian besar perusahaan menggunakan eek yang dibuat melalui
komputer berdasarkan informasi yang tereantum dalam file transaksi akuisisi pada
saat barang clan jasa diterima. Biasanya eek dibuat dalam format multisalinan, di
mana yang asli diberikan pada pihak yang dibayar (payee), satu salinan diarsipkan
dengan faktur vendor clan dokumen pendukung lainnya, clan yang lainnya diarsip
seeara numeris. Pada sebagian besar kasus, setiap eek dicatat dalam file transaksi
pengeluaran kas.
Setelah eek ditandatangani oleh orang yang berwenang, eek tersebut menjadi
sebuah aset. Karena itu, eek yang telah ditandatangani harus dikirimkan oleh si
penandatangan atau orang yang ditunjuk oleh penandatangan. Ketika eek dicairkan
oleh vendor atau dikliring oleh bank klien, eek itu disebut sebagai eek yang dibatalkan.
Pada titik tersebut, eek bukan lagi merupakan sebuah aset, melainkan sebuah
dokumen. Dalam beberapa reneana EDI, perusahaan menyerahkan pembayaran
seeara elektronik kepada vendor melalui transfer dana elektronik (electronic funds
transfer = EFT)) antara bank perusahaan clan bank vendor.
File Transaksi Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Transaction File) Ini
adalah file yang dibuat dengan komputer yang meneantumkan semua transaksi
pengeluaran kas yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti
satu hari, satu minggu, atau satu bulan. File ini berisi jenis informasi yang sama
seperti yang dibahas untuk file transaksi akuisisi.

Jurnal atau Listing Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Journal or Listing)


Ini adalah listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran kas yang
meneantumkan semua transaksi selama setiap periode waktu. Transaksi yang sama,
termasuk semua informasi yang relevan, akan dicantumkan dalam file induk utang
usaha clan buku besar umum.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN


PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
TUJUAN 18-3
Pada audit khusus, akun yang paling banyak menyita waktu untuk diverifikasi
oleh pengujian atas rincian saldo adalah akun piutang usaha, persediaan, aset
Memahami pengendalian
internal, dan merancang serta
tetap, utang usaha, clan beban. Perhatikan bahwa empat dari lima akun tersebut
melaksanakan pengujian berhubungan langsung dengan siklus akuisisi clan pembayaran. Jika auditor dapat
pengendalian dan pengujian mengurangi pengujian atas rincian saldo akun dengan menggunakan pengujian
substantif atas transaksi untuk
siklus akuisisi dan pembayaran. pengendalian clan pengujian substantif atas transaksi untuk memverifikasi efektivitas
pengendalian internal terhadap akuisisi serta pengeluaran kas, waktu bersih yang

184 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

..-------- - - - - ----------- - - - - - ------


dapat dihemat sangatlah besar. Dalam audit yang dilaksanakan dengan baik,
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi
dan pembayaran menerima perhatian yang sangat besar, terutama apabila klien
memiliki pengendalian internal yang efektif.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus
akuisisi dan pembayaran dibagi ke dalam dua bidang yang luas:
1. Pengujian akuisisi, yang meliputi tiga dari empat fungsi bisnis yang telah
dibahas sebelumnya dalam bah ini: memroses pesanan pembelian, menerima
barang dan jasa, serta rriengakui kewajiban.
2. Pengujian pembayaran, yang menyangkut fungsi keempat, yaitu memroses
dan mencatat pengeluaran kas.

Gambar 18-2 mengilustrasikan metodologi untuk merancang pengujian


pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan
pembayaran. Ini merupakan metodologi yang sama dengan yang digunakan pada
bab-bab sebelumnya. Selanjutnya, mari kita bahas setiap bagian dari Gambar 18-2,
dimulai dengan pemahaman atas pengendalian internal.

Auditor harus memahami pengendalian internal untuk siklus akuisisi dan Memahami
pembayaran sebagai bagian dari pelaksanaan prosedur penilaian risiko dengan Pengendalian Internal
mempelajari bagan ams klien, mereview kuesioner pengendalian internal, serta
melaksanakan pengujian walkthrough untuk transaksi akuisisi dan pengeluaran
kas. Prosedur untuk memahami pengendalian internal dalam siklus akuisisi clan
pembayaran serupa dengan prosedur yang dilaksanakan pada siklus transaksi
lainnya, seperti yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya.

Selanjutnya, akan dibahas pengendalian internal kunci untuk setiap fungsi bisnis Menilai Risiko
yang digambarkan sebelumnya dalam bah ini. Hal tersebut merupakan otorisasi Pengendalian yang
pembelian, pemisahan fungsi penyimpanan barang yang diterima dari fungsi Direncanakan
lainnya, pencatatan yang tepat waktu clan review yang independen atas transaksi,
serta otorisasi pembayaran kepada vendor.

Otorisasi Pembelian Otorisasi yang tepat untuk melakukan akuisisi akan


memastikan bahwa barang clan jasa yang diperoleh adalah demi memenuhi tujuan
perusahaan yang diotorisasi, clan menghindari akuisisi item yang berlebihan atau
tidak diperlukan. Sebagian besar perusahaan mensyaratkan tingkat otorisasi untuk
jenis akuisisi yang berbeda atau jumlah nilai uang yang berbeda. Sebagai contoh,
akuisisi aset tetap yang melebihi batas nilai uang yang telah ditentukan memerlukan
persetujuan dewan direksi; item-item yang secara relatif jarang diperoleh, seperti
polis asuransi clan kontrak jasa jangka panjang, disetujui oleh pejabat tertentu;
perlengkapan clan jasa yang berharga lebih murah dari jumlah yang ditetapkan
disetujui oleh supervisor serta kepala departemen; clan beberapa jenis bahan baku
serta perlengkapan dipesan kembali secara otomatis apabila sudah berada di bawah
tingkat yang telah ditentukan sebelumnya, sering kali melalui komunikasi langsung
dengan komputer vendor.
Setelah permintaan pembelian melalui suatu akuisisi telah disetujui, pesanan
pembelian untuk memperoleh barang atau jasa harus mulai dibuat. Pesanan
pembelian yang dibuat untuk vendor atas item tertentu pada harga tertentu akan
dikirimkan pada atau sebelum waktu yang ditetapkan. Pesanan pembelian, yang
biasanya dibuat secara tertulis clan terdiri dari dokumen hukum, merupakan tawaran
untuk membeli barang atau jasa.

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 185


GAMBAR 18-2 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Siklus Akuisisi dan
Pembayaran

Memahami ~gendalian
· intemal-akuisisi dari
pengeluaran kas

. I ·.
Menilai risiko pengendafian
yang direncanakan-akoisisi dan
•pengeluaran kas
I
Menentukanluas ,I
pengujian pengendalian*
I
I
Merancang pengujian
pengendalian dan Prosedtir itidi
pengujian substamif
atas transaksi ukuran sampel
untuk akuisisi dan
pengehmrari kas guna Item yangakan dipililr
memenuh.i tujuan audit ...
yang betkaitan
deng.m transaksi Penetapan.,ivafdu •

* Luas pengujian pengendalian ditentukan oleh ketergantungan yang direncanakan


pada pengendalian. Untuk perusahaan publik, pengujian harus cukup untuk menerbitkan
opini mengenai pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.

Biasanya perusahaan meminta departemen pembelian untuk memastikan


kualitas barang dan jasa .yang memadai pada harga minimum. Agar pengendalian
internal berjalan baik, departemen pembelian harus terpisah dari departemen
yang mengotorisasi akuisisi atau menerima barang. Semua pesanan pembelian
harus dipranomori agar akuntansi untuk semua pesanan pembelian yang beredar
menjadi lebih mudah dan harus meliputi kolom serta ruang yang cukup guna
meminimalkan kemungkinan penghilangan yang tidak disengaja pada formulir
ketika barang dipesan.

Pemisahan Penyimpanan Aset dari Fungsi Lainnya Sebagian besar perusahaan


meminta departemen penerimaan untuk mulai membuat laporan penerimaan sebagai
bukti penerimaan dan pemeriksaan barang. Satu salinan biasanya diserahkan ke
gudang bahan baku dan yang lainnya ke departemen utang usaha yang memerlukan
informasinya. Untuk mencegah pencurian dan penyalahgunaan, barang tersebut
harus dikendalikan secara fisik dari saat penerimaannya hingga penggunaan atau
pelepasannya. Personil di departemen penerimaan harus independen dari personil
ruang penyimpanan dan departemen akuntansi. Terakhir, catatan akuntansi harus
mentransfer tanggung jawab atas barang setiap kali barang itu dipindahkan, dari
penerimaan ke penyimpanan, dari penyimpanan ke manufaktur, dan seterusnya.

Pencatatan yang Tepat Waktu dan Review Independen atas Transaksi Dalam
beberapa perusahaan, pencatatan kewajiban atas akuisisi dibuat atas dasar penerimaan
barang dan jasa. Dalam perusahaan lainnya, pencatatan ditangguhkan hingga
faktur vendor diterima. Dalam kedua kasus, departemen utang usaha umumnya
bertanggung jawab untuk memverifikasi kelayakan akuisisi. Hal ini dilakukan

186 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

..- - ------ - - - --
dengan membandingkan rincian pada pesanan pembelian, laporan penerimaan,
dan faktur vendor untuk menentukan bahwa deskripsi, harga, kuantitas, syarat,
dan ongkos angkut yang ada dalam faktur vendor sudah benar. Pada umumnya,
departemen utang usaha juga memverifikasi perkalian, footing, dan distribusi akun.
Dalam beberapa kasus, perangkat lunak komputer akan menandingkan dokumen
dan memverifikasi keakuratan faktur seeara otomatis. Departemen utang usaha
juga hams memperhitungkan semua laporan penerimaan untuk memastikan bahwa
tujuan kelengkapan dipenuhi.
Pengendalian yang penting . dalam departemen utang usaha dan teknologi
informasi adalah persyaratan bahwa personil yang meneatat akuisisi tidak boleh
memiliki akses ke kas, sekuritas, dan aset lainnya. Dokumen dan eatatan yang
memadai, prosedur yang tepat untuk menyimpan eatatan, dan pengeeekan
independen atas kinerja juga mempakan pengendalian yang penting dalam fungsi
utang usaha.

Otorisasi Pembayaran Pengendalian yang paling penting terhadap pengeluaran


kas termasuk:
• Penandatanganan eek oleh individu yang memiliki wewenang yang tepat.
• Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani eek dan melaksanakan
fungsi utang usaha
• Pemeriksaan yang eermat atas dokumen pendukung oleh si penandatangan
eek pada saat eek ditandatangani
Cek hams dipranomori agar jauh lebih mudah memperhitungkan semua eek
dan dicetak pada kertas khusus agar sulit untuk mengubah payee atau penerima
pembayaran atau jumlah. Perusahaan hams berhati-hati dalam melakukan
pengendalian fisik terhadap eek kosong, yang sudah tidak digunakan lagi, dan yang
telah ditandatangani. Mereka juga hams memiliki metode pembatalan dokumen
pendukung agar tidak bisa digunakan lagi sebagai pendukung eek lainnya pada
waktu nanti. Metode yang umum adalah menuliskan nomor eek pada dokumen
pendukung.

Setelah mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan defisiensi, auditor Menentukan


menilai risiko pengendalian. Jika ingin mengandalkan pengendalian untuk Luas Pengujian
mendukung penilaian risiko pengendalian pendahuluan di bawah maksimum, Pengendalian
auditor melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti bahwa
pengendalian tel ah beroperasi seeara efektif. Setelah efektivitas operasi pengendalian
ditingkatkan dan didukung oleh pengujian pengendalian tambahan, auditor akan
mampu mengurangi pengujian substanstif. Tentu saja, jika klien adalah sebuah

MANAJER APPLE Seorang rnanajer Apple Computer dituduh dilaporkan telah rnernbuka rekening bank
rnenerirna kickbacks (suap) lebih dari $1 di beberapa negara di Asia untuk rnenerirna
DIDAKWA juta dari pernasok aksesoris iPhone dan iPod kickbacks itu, selain rnenerirna pernbayaran
MENERIMA di Asia. Manajer itu rnengirirnkan inforrnasi secara langsung ketika bepergian ke Asia.
rahasia kepada para pernasok tersebut, yang Pernbayaran itu diacu dengan kata-kata kode
KICKBACKS YANG
rnernungkinkannya untuk rnenegosiasikan seperti "sarnpel" agar tidak terdeteksi oleh
BERKAITAN kontrak yang rnenguntungkan dengan Apple. rekan kerja.
DENGAN iPHONE Skerna yang didakwakan ini rnelibatkan
Sumber: Berdasarkan Pete Carey, "Apple Manager
rnata rantai rekening bank A.S. dan asing,
DANiPOD serta sebuah perusahaan fiktif untuk
Indicted in Kickback Scheme," San Jose Mercury
News, 13 Agustus 2010 (www.mercurynews.com).
rnenerirna pernbayaran. Manajer tersebut

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 187


pemsahaan publik, auditor hams mendokumentasikan dan menguji pengendalian
secara memadai untuk menerbitkan pendapat mengenai pengendalian internal
terhadap pelaporan keuangan.

Merancang Pengujian Tabel 18-2 mengikhtisarkan pengendalian internal kunci, pengujian pengendalian
Pengendalian dan yang umum, dan pengujian substantif atas transaksi yang umum untuk setiap tujuan
Pengujian Substantif audit yang berkaitan dengan transaksi. Kita mengasumsikan keberadaan jurnal atau
atas Transaksi untuk listing akuisisi terpisah untuk pencatatan semua akuisisi.
Akuisisi Ketika mempelajari Tabel 18-2, Anda hams:
• Menghubungkan setiap pengendalian internal dengan tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi.
• Menghubungkan pengujian pengendalian dengan pengendalian internal
• Menghubungkan pengujian substantif atas transaksi dengan tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi setelah mempertimbangkan pengendalian
serta defisiensi sistem.

Bukti audit dalam suatu penugasan audit akan bervariasi dengan pengendalian
internal dan situasi lainnya. Efisiensi audit yang signifikan dapat dicapai pada banyak
audit apabila pengendalian beroperasi secara efektif.
Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi akuisisi
memerlukan perhatian khusus sehingga hams diperiksa secara lebih teliti. Kebenaran
banyak akun aset, kewajiban, dan beban tergantung pada pencatatan transaksi yang
benar dalam jurnal akuisisi, temtama yang berhubungan dengan keempat tujuan
tersebut.

1. Akuisisi yang Dicatat Adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima,
yang Konsisten dengan Kepentingan Utama Klien (Keterjadian) Jika auditor
yakin bahwa pengendalian sudah memadai untuk tujuan ini, pengujian atas transaksi
yang tidak benar dan transaksi yang dicatat padahal sebenarnya tidak ada dapat
dikurangi secara drastis. Pengendalian yang memadai akan mencegah pencatatan
akuisisi yang sebenarnya tidak ada secara tidak sengaja, temtama pencatatan
akuisisi ganda. Pengendalian yang memadai juga dapat mencegah klien untuk
mencantumkan beban bisnis atau transaksi aset yang curang atau yang terutama
memberikan manfaat bagi manajemen atau karyawan lainnya dan bukan entitas
yang sedang diaudit. Dalam beberapa contoh, transaksi yang tidak tepat dapat saja
terjadi, seperti akuisisi item pribadi yang tidak diotorisasi oleh karyawan. Dalam
contoh lainnya, ketepatan transaksi jauh lebih sulit dievaluasi, seperti pembayaran
iuran keanggotaan para pejabat di country club atau biaya liburan keluar negeri yang
ditanggung pemsahaan bagi manajemen dan keluarganya. Jika pengendalian terhadap
transaksi yang tidak tepat atau transaksi yang sebenarnya tidak ada tidak memadai,
akan diperlukan pemeriksaan yang lebih ekstensif atas dokumen pendukung.

2. Akuisisi yang Ada Telah Dicatat (Kelengkapan) Kelalaian untuk mencatat


akuisisi barang dan jasa yang diterima akan mengurangsajikan saldo utang usaha
dan mungkin menghasilkan lebih saji laba bersih serta ekuitas pemilik. Karena itu,
auditor mempertimbangkan tujuan ini sebagai tujuan yang penting untuk akuisisi.
Dalam beberapa audit mungkin sulit untuk melakukan pengujian atas rincian
saldo guna menentukan apakah transaksi yang ada belum dicatat, sehingga auditor
hams mengandalkan pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk
tujuan ini. Selain itu, karena audit atas utang usaha biasanya memerlukan waktu
yang lama, pengendalian internal yang efektif, diuji dengan tepat, dapat banyak
mengurangi biaya audit.

188 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

.- - - ----- - - -----
TABEL 18-2 lkhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Akuisisi

Akuisisi yang dicatat Permintaan pembelian, Memeriksa dokumen dalam Mereview jurnal akuisisi, buku besar
adalah untuk barang pesanan pembelian, laporan paket voucher untuk umum, dan file induk utang usaha
dan jasa yang diterima, penerimaan, dan faktur eksistensi. untuk melihat jumlah yang besar
yang konsisten dengan vendor dilampirkan pada atau tidak biasa.+
kepentingan terbaik klien voucher.*
(keterjadian) Akuisisi disetujui pada tingkat Memeriksa indikasi persetujuan. Memeriksa dokumen yang
yang tepat. mendasari untuk melihat
Komputer menerima ayat Berusaha untuk menginput ketayakan dan otentisitasnya
jurnal pembelian hanya transaksi dengan vendor yang (faktur vendor, laporan
dari vendor yang diotorisasi valid dan tidak valid. penerimaan, pesanan pembelian,
dalam file induk vendor. dan permintaan pembelian)*
Dokumen dibatalkan untuk Memeriksa indikasi pembatalan. Memeriksa file induk vendor
mencegah digunakan lagi. menyangkut yang tidak biasa.
Faktur vendor, laporan Memeriksa indikasi verifikasi Menelusuri akuisisi persediaan ke
penerimaan, pesanan internal. file induk persediaan.
pembelian, dan permintaan Memeriksa aset tetap yang
pembelian diverifikasi diakuisisi.
secara internal.*
Transaksi akuisisi yang Pesanan pembelian Memeriksa urutan pesanan Menelusuri dari file laporan
ada telah dicatat telah dipranomori dan pembelian. penerimaan ke jurnal akuisisi.*
(kelengkapan). diperhitungkan. Menelusuri dari file faktur vendor
Laporan penerimaan Memeriksa urutan laporan ke jurnal akuisisi.
telah dipranomori dan penerimaan.
diperhitungkan.*
Voucher telah dipranomori Memeriksa urutan voucher.
dan diperhitungkan.
Transaksi akuisisi yang Perhitungan dan jumlahnya Memeriksa indikasi verifikasi Membandingkan transaksi yang
dicatat sudah akurat sudah diverifikasi secara internal. tercatat dalam jurnal akuisisi
(keakuratan). internal. dengan faktur vendor, laporan
Total batch dibandingkan Memeriksa file total batch penerimaan, dan dokumentasi
dengan laporan ikhtisar untuk melihat tanda tangan pendukung lainnya.*
komputer. klerk pengendali data;
membandingkan totalnya
dengan laporan ikhtisar.
Akuisisi disetujui menyangkut Memeriksa indikasi persetujuan. Menghitung ulang keakuratan klerikal
harga dan diskon. pada faktur vendor, termasuk
diskon dan ongkos angkut.
Transaksi akuisisi telah lsi file induk utang usaha Memeriksa indikasi verifikasi Menguji ketepatan klerikal
dicantumkan dengan telah diverifikasi secara internal. dengan memfooting jurnal dan
benar dalam file induk internal. menelusuri posting ke buku
persediaan dan utang File induk utang usaha dan Memeriksa tanda tangan pada besar umum serta file induk
usaha serta diikhtisarkan total neraca saldo telah akun buku besar umum yang utang usaha dan persediaan.
secara benar (posting dan dibandingkan dengan saldo menunjukkan perbandingan.
pengikhtisaran). buku besar umum.
Transaksi akuisisi telah Bagan akun yang memadai Memeriksa prosedur manual dan Membandingkan klasifikasi dengan
diklasifikasikan dengan telah digunakan. bagan akun. bagan akun dengan merujuk ke
benar (klasifikasi) Klasifikasi akun telah Memeriksa indikasi verifikasi faktur vendor.
diverifikasi secara internal. internal.
Transaksi akuisisi telah Prosedur mengharuskan Memeriksa prosedur manual dan Membandingkan tanggal laporan
dicatat pada tanggal yang pencatatan transaksi mengamati apakah ada faktur penerimaan dan faktur vendor
benar (penetapan waktu). sesegera mungkin setelah vendor yang belum tercatat. dengan tanggal pada jurnal
barang dan jasa diterima. akuisisi.*
Tanggal telah diverifikasi Memeriksa indikasi verifikasi
secara internal. internal.
'Laporan penerimaan hanya digunakan untuk barang berwujud sehingga tidak digunakan untuk jasa, seperti utilitas serta reparasi dan pemeliharaan. Sering
kali, faktur vendor merupakan satu-satunya dokumentasi yang tersedia.
+Prosedur analitis ini juga dapat diterapkan pada tujuan lainnya, termasuk kelengkapan, keakuratan, dan penetapan waktu.

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 189

.--
3. Akuisisi Telah Dicatat secara Akurat (Keakuratan) Luas pengujian atas
rincian saldo terhadap banyak akun neraca clan beban tergantung pada evaluasi
auditor atas keefektifan pengendalian internal terhadap keakuratan transaksi
akuisisi yang dicatat. Sebagai contoh, jika auditor merasa yakin bahwa transaksi
aset tetap telah dicatat dengan benar dalam jurnal akuisisi, maka dapat diterima
untuk memvouching lebih sedikit akuisisi periode berjalan selama pengujian atas
rincian saldo ketimbang jika pengendaliannya tidak memadai.
Jika klien menggunakan catatan persediaan perpetual, pengujian atas rincian
saldo persediaan juga dapat dikurangi secara signifikan apabila auditor yakin bahwa
catatan perpetual memang akurat. Pengendalian terhadap akuisisi yang dicantumkan
dalam catatan perpetual biasanya diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian
clan pengujian substantif atas transaksi akuisisi.

4. Akuisisi Telah Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi) Pengujian


atas rincian saldo setiap akun tertentu dapat dikurangi jika auditor yakin bahwa
pengendalian internal sudah memadai untuk memberikan kepastian yang layak
menyangkut klasifikasi yang benar dalam jurnal akuisisi. Meskipun semua akun
terpengaruh hingga beberapa tingkatan oleh pengendalian yang efektif terhadap
klasifikasi, dua bidang yang paling terpengaruh adalah akuisisi periode berjalan
atas aset tetap clan semua akun beban, seperti reparasi clan pemeliharaan, utilitas,
serta iklan.
Relatif menghabiskan banyak waktu bagi auditor untuk mendokumentasikan
pengujian atas akuisisi aktiva tetap pada periode berjalan clan akun beban demi
tujuan keakuratan clan klasifikasi. Karena itu, waktu yang dapat dihemat sangatlah
besar jika pengendaliannya efektif.

Merancang Pengujian Tabel 18-3 menyajikan pengeluaran kas dengan menggunakan format yang sama
Pengendalian dan seperti Tabel 18-2 untuk akuisisi. Kita mengasumsikan untuk pengendalian clan
Pengujian Substantif prosedur audit tersebut bahwa ada pengeluaran kas clan jurnal akuisisi yang terpisah.
atas Transaksi untuk Komentar kami mengenai metodologi clan proses mengembangkan prosedur audit
Pengeluaran Kas untuk akuisisi juga berlaku untuk pengeluaran kas.
Biasanya auditor melaksanakan pengujian akuisisi clan pengeluaran kas pada
saat yang bersamaan. Untuk transaksi tertentu yang akan diperiksa dari jurnal
akuisisi, faktur vendor, laporan penerimaan, clan dokumentasi akuisisi lainnya
diperiksa pada saat yang bersamaan seperti eek yang dibatalkan yang terkait. Jadi,
verifikasi dapat dilakukan secara efisien tanpa mengurangi keefektifan pengujian.

Sampling Atribut Karena pengujian pengendalian clan pengujian substantif atas transaksi penting
untuk Pengujian bagi akuisisi clan pengeluaran kas, penggunaan sampling atribut merupakan hal
Pengendalian dan yang sudah umum. Pendekatannya serupa dengan yang digunakan pada pengujian
Pengujian Substantif pengendalian clan pengujian substantif atas transaksi penjualan yang dibahas dalam
atas Transaksi bagian "Sampling Audit Statistik" pada Bab 15.
Terdapat tiga perbedaan yang penting antara akuisisi clan pembayaran
dibandingkan dengan siklus lainnya.
1. Seperti dibahas pada awal bah, terdapat sejumlah besar akun yang terlibat
dalam siklus ini, termasuk akun laporan laba rugi clan neraca. Hal ini
meningkatkan potensi salah saji klasifikasi, yang beberapa mungkin akan
mempengaruhi laba. Contohnya adalah misklasifikasi antara beban reparasi
clan pemeliharaan serta aset tetap. Akibatnya, auditor sering mengurangi
tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi, terutama untuk atribut
klasifikasi.

190 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

-------- - - -
TABEL 18·3 lkhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi. Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Pengeluaran Kas

~ i l l l Penae~ian
pggJSnwm ..... .
Pengeluaran kas yang dicatat Terdapat pemisahan tugas Membahas dengan personil Mereview jurnal pengeluaran kas,
adalah untuk barang dan yang memadai antara utang dan mengamati aktivitas. buku besar umum, dan file induk
jasa yang benar-benar usaha dan penyimpanan eek utang usaha atas jumlah yang
diterima (keterjadian) yang ditandatangani atau besar atau tidak biasa.*
otoritas untuk mengeluarkan
dana ·seeara elektronik.
Dokumentasi pendukung Membahas dengan personil Menelusuri eek yang dibatalkan
diperiksa sebelum eek dan mengamati aktivitas. atau catatan bank elektronik
ditandatangani atau menyangkut pengeluaran ke
pengeluaran dana seeara ayat jurnal akuisisi terkait dan
elektronik oleh orang yang memeriksa nama payee serta
berwenang. jumlahnya.
Persetujuan pembayaran Memeriksa indikasi Memeriksa eek yang dibatalkan
pada dokumen pendukung persetujuan. untuk melihat tanda tangan yang
diberikan pada saat eek terotorisasi, endorsement yang
ditandatangani. tepat, dan pembatalan oleh bank
atau menggunakan eatatan bank
untuk memverifikasi payee atas
pembayaran elektronik.
Memeriksa dokumen pendukung
sebagai bagian dari pengujian akuisisi.
Transaksi pengeluaran kas Cek telah dipranomori dan Memperhitungkan urutan Merekonsiliasi pengeluaran kas
yang ada telah dieatat diperhitungkan. eek. yang tereatat dengan pengeluaran
(kelengkapan). Rekonsiliasi bank disiapkan Memeriksa rekonsiliasi kas pada laporan bank (bukti
setiap bulan oleh karyawan bank dan mengamati pengeluaran kas).
yang independen yang men- penyusunannya.
eatat pengeluaran kas atau
penyimpanan aset.
Transaksi pengeluaran kas Perhitungan dan jumlah Memeriksa indikasi verifikasi Membandingkan eek yang dibatalkan
yang dieatat sudah akurat diverifikasi seeara internal. internal. atau eatatan bank elektronik
(keakuratan). Rekonsiliasi bank disiapkan Memeriksa rekonsiliasi dengan jurnal akuisisi yang terkait,
setiap bulan oleh orang bank dan mengamati dan ayat jurnal pengeluaran kas.
yang independen. penyusunannya. Menghitung ulang diskon tunai.
Menyiapkan bukti pengeluaran kas.
Transaksi pengeluaran lsi file induk utang usaha Memeriksa indikasi verifikasi Menguji keakuratan klerikal dengan
kas telah dieantumkan diverifikasi seeara internal. internal. memfooting jurnal dan menelusuri
dengan benar dalam File induk utang usaha Memeriksa tanda tangan posting ke buku besar umum
file induk utang usaha dan total neraea saldo pada akun buku besar serta file induk utang usaha.
dan diikhtisarkan seeara dibandingkan dengan saldo umum yang menunjukkan
benar (posting dan buku besar umum. perbandingan.
pengikhtisaran).
Transaksi pengeluaran kas Bagan akun yang memadai Memeriksa prosedur manual Membandingkan klasifikasi dengan
telah diklasifikasikan seeara digunakan. dan bagan akun. bagan akun dengan merujuk ke
benar (klasifikasi) Klasifikasi akun diverifikasi Memeriksa indikasi verifikasi faktur vendor dan jurnal akuisisi.
seeara internal. internal.
Transaksi pengeluaran kas Prosedur mengharuskan Memeriksa prosedur manual Membandingkan tanggal pada eek
telah dieatat pada tanggal peneatatan transaksi dan mengamati apakah yang dibatalkan atau eatatan
yang benar (penetapan sesegera mungkin setelah terdapat eek yang belum bank elektronik dengan jurnal
waktu). eek ditandatangani atau tereatat. pengeluaran kas.
pengiriman seeara elektronik
untuk diproses oleh bank.
Tanggal diverifikasi seeara Memeriksa indikasi verifikasi Membandingkan tanggal pada eek
internal. internal. yang dibatalkan atau eatatan
bank elektronik dengan tanggal
pembatalan bank.

*Prosedur analitis ini juga dapat diterapkan pada tujuan yang lain, termasuk kelengkapan, keakuratan, dan penetapan waktu.

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 191


PENGENDALIAN Tidak lama setelah bendahara U.S. Lime bagi U.S. Lime. Pengeluaran lainnya yang
& Minerals, Inc. yang berbasis di Dallas
~TERNAL··· mengundurkan diri secara tiba-tiba, auditor
dibayarkan kepadanya disamarkan sebagai
pembayaran untuk premi asuransi kompensasi
YANG•~·· pada tim penugasan Ernst & Young karyawan. Dia kemudian memalsukan tanda
TERHADAP menemukan hal seperti penggelapan yang
signifikan atas dana perusahaan oleh pejabat
tangan pejabat lain di perusahaannya pada
eek reimbursement untuk Ohms atas beban
PENGELUARAN
,", ,,,,,,,' 'cc,,'"' tinggi di bagian keuangan. Penyelidikan bisnis fiktif. Pada tahun 2000, ia menggunakan
MENYEBABKAN . lebih lanjut oleh Securities and Exchange eek "counter" dan eek "starter" yang diterima
Commission (SEC) menghasilkan dugaan U.S. Lime ketika membuka rekening bank
PENGGELAPAN bahwa Larry T. Ohms, wakil direktur keuangan baru pada bank yang berbeda. Dia mencatat
SEBESAR $2,2 JUTA dan bendahara U.S. Lime, telah menggelapkan eek itu sebagai utang ke bank dan kemudian
hampir $2,2 juta dengan mengakali menukarkannya dengan eek kasir bank
pengendalian internal terhadap pengeluaran sebagai utang kepada kreditor pribadinya.
kas selama periode empat tahun. Untuk beberapa transaksi, ia memalsukan
Menurut penyelidikan SEC, Ohms tanda tangan pejabat lainnya, sementara
memulai aktivitas penggelapannya di bulan dalam kasus lainnya bank menerima eek yang
Januari 1998, yang melibatkan lebih dari hanya ditandatangani Ohms. Untuk menutupi
100 pengeluaran terpisah yang curang jejaknya, dia mencatat pengeluaran tersebut
hingga Desember 2001. Ohms mencuri dana sebagai "biaya pendanaan dibayar di muka,"
dari perusahaan dengan menyalahgunakan yang dilaporkan sebagai aset dalam neraca
eek perusahaan, di mana setiap pencurian U.S. Lime.
berkisar dari $2.000 hingga $100.000. Jumlah Ohms kemudian dihukum atas
kecurangannya meningkat setiap tahun: penggelapan itu dan mendekam di penjara
$126.000 pada tahun 1998; $282.000 pada federal selama 32 tahun, plus tiga tahun
tahun 1999; $729.000 pada tahun 2000; dan pembebasan bersyarat, dan diperintahkan
$980.000 pada tahun 2001. untuk membayar restitusi sebesar $2.179.195
Demi menyembunyikan kecurangannya, kepada U.S. Lime. Dia juga dilarang seumur
ia menggunakan berbagai teknik kecurangan. hidup menjadi pejabat atau direktur
Dalam beberapa situasi, ia mengeluarkan perusahaan publik.
eek untuk dirinya sendiri, membubuhkan
cap tanda tangannya dan tanda tangan Sumber: 1. "Securities and Exchange Commission
v. Larry T. Ohms, Case No.: 3:02-CV-2361-D, United
CEO pada eek dengan menggunakan pelat States District Court for the Northern District of
tanda tangan dari mesin penandatangan- Texas," 29 Oktober 2002 (www.sec.gov); 2. SEC
cek mekanis, dan mencatat pengeluaran Litigation Release No. 18053, "United States v.
itu sebagai pembayaran kepada sebuah Larry T. Ohms," 28 Maret 2003 (www.sec.gov).
firma hukum yang memberikan jasa hukum

2. Sudah lebih umum bagi transaksi dalam siklus ini untuk menuntut
pertimbangan yang signifikan, seperti biaya lease dan konstruksi.
Pertimbangan tersebut mengakibatkan meningkatnya kemungkinan salah
saji. Akibatnya, auditor sering kali mengurangi tingkat pengecualian yang
dapat ditoleransi untuk atribut keakuratan.
3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam siklus mencakup rentang yang
luas. Akibatnya, auditor sering kali memisahkan item-item yang bernilai
besar dan tidak biasa serta mengujinya atas dasar 100 persen.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS


RINCIAN SALDO UTANG USAHA
TUJUAN 18-4
Karena semua transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran umumnya mengalir
melalui utang usaha, akun ini penting bagi setiap audit atas siklus akuisisi dan
Menguraikan metodologi untuk
merancang pengujian atas pembayaran. Utang usaha adalah kewajiban yang belum dibayar atas barang dan jasa
rincian saldo untuk utang yang diterima dalam peristiwa bisnis yang biasa. Utang usaha mencakup kewajiban
usaha dengan menggunakan akuisisi bahan baku, peralatan, utilitas, reparasi, serta banyak jenis barang dan jasa
model risiko audit.
lainnya yang diterima sebelum akhir tahun. Sebagian besar utang usaha juga dapat
diidentifikasi oleh keberadaan faktur vendor menyangkut kewajiban.

192 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA


GAMBAR 18-3 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Utang
Usaha

~gidentifikasi risilw J:riSllis yang


.··• ffl~~garufilutangu!lilhllt. Tahap I
, "-- '

.Menetapkan materialitas
. .kiperia d!Bl mep~L Tahap 1
rist'io inheren unti.n(
martifusatla

Menilai :risiko
perlgemlalian untu.k siklus - Tahap I
-.• -afwisisi.dan pembayaran

. l,4ei'!fllcang 4!fll >.•• -


melaksanii.ka11 pr05Eld.w Tahap Ill
!lnalitfs: unltll( mang-usaha

Meraricang.pengujian
a~~ rlnd;1p ~dQ utang
-t.isaha-unti.n( memenum -- Ta hap Ill
•--... ••.ltlfuan audityapg
~~mm ijengan $ii®

Utang usaha harus dibedakan dari kewajiban akrual dan kewajiban berbunga.
Kewajiban akan dianggap sebagai utang usaha hanya jika total jumlah kewajiban itu
diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Jika kewajiban mencakup pembayaran
bunga, hal tersebut harus dicatat sebagai wesel bayar, utang kontrak, utang hipotik,
atau utang obligasi.
Gambar 18-3 mengikhtisarkan metodologi untuk merancang pengujian atas
rincian saldo utang usaha. Metodologi ini sama seperti yang digunakan untuk
piutang usaha pada Bab 16 (lihat Gambar 16-1).
Jika pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi terkait
menunjukkan bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif, dan jika hasil
prosedur analitis memuaskan, auditor mungkin akan mengurangi pengujian atas
rincian saldo utang usaha. Akan tetapi, karena utang usaha cenderung material
bagi sebagian besar perusahaan, auditor hampir selalu melaksanakan sejumlah
pengujian atas rincian saldo.

Fokus terkini yang diberikan oleh banyak perusahaan pada perbaikan aktivitas Mengidentifikasi
manajemen mata rantai suplainya telah menimbulkan banyak perubahan dalam Risiko Bisnis Klien
perancangan sistem yang digunakan untuk mengawali serta mencatat aktivitas yang Mempengaruhi
akuisisi dan pembayaran. Usaha untuk merampingkan proses pembelian barang Utang Usaha
dan jasa, termasuk penekanan yang lebih besar pada pembelian persediaan just- (Tahap I)

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 193

.-- - - - - - - - - - - ----- ----


in-time, pembagian informasi yang meningkat dengan pemasok, dan penggunaan
teknologi serta e-commerce untuk melakukan transaksi bisnis, telah mengubah
semua aspek siklus akuisisi dan pembayaran bagi banyak perusahaan. Pengaturan
dan sistem tersebut dapat menjadi kompleks.
Risiko bisnis klien yang signifikan dapat saja berasal dari perubahan tersebut.
Sebagai contoh, pemasok mungkin memiliki akses yang lebih besar ke catatan utang
usaha, yang memungkinkannya untuk terus memonitor status saldo utang dan
untuk melaksanakan rekonsiliasi transaksi yang terinci. Akses oleh pihak eksternal,
seperti pemasok, ke catatan akuntansi meningkatkan kemungkinan terjadinya salah
saji jika akses tersebut tidak dikendalikan secara layak. Selain itu, semakin berfokus
pada perbaikan logistik persediaan yang bergerak secara fisik sepanjang mata rantai
distribusi perusahaan juga dapat menambah kesulitan dalam menetapkan pisah
batas saldo utang usaha yang efektif pada akhir tahun. Auditor harus memahami
sifat perubahan sistem tersebut untuk mengidentifikasi apakah risiko bisnis klien
dan pengendalian manajemen yang terkait mempengaruhi kemungkinan salah saji
yang material dalam utang usaha.

Menetapkan Seperti piutang usaha, sejumlah besar transaksi dapat mempengaruhi utang usaha.
Materialitas Kinerja Saldonya sering kali berjumlah besar dan terdiri dari sejumlah besar saldo vendor
dan Menilai Risiko serta relatif mahal untuk mengaudit akun tersebut. Karena alasan tersebut, auditor
lnheren (Tahap I) umumnya menetapkan materialitas kinerja yang relatif tinggi untuk utang usaha.
Untuk alasan yang sama, auditor sering kali menilai risiko inheren sebagai sedang
atau tinggi. Mereka terutama peduli dengan tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo pisah batas dan kelengkapan karena berpotensi menimbulkan kurang saji
saldo akun.

Menilai Risiko Seperti ditunjukkan pada Gambar 18-3, setelah menetapkan materialitas kinerja dan
Pengendalian dan risiko inheren untuk utang usaha, auditor menilai risiko pengendalian berdasarkan
Merancang serta pemahaman terhadap pengendalian internal. Pengujian substantif auditor akhirnya
Melaksanakan bergantung pada keefektifan relatif pengendalian internal yang berhubungan dengan
Pengujian utang usaha. Karena itu, auditor harus memiliki pemahaman yang menyeluruh
Pengendalian dan tentang bagaimana pengendalian tersebut berhubungan dengan utang usaha.
Pengujian Substantif Pengaruh pengendalian internal klien terhadap pengujian utang usaha dapat
atas Transaksi diilustrasikan dengan dua contoh:
(Tahap I dan 11) 1. Asumsikan bahwa klien memiliki pengendalian internal yang sangat
efektif terhadap pencatatan dan pembayaran akuisisi. Penerimaan barang
didokumentasikan secara tepat waktu dengan laporan penerimaan yang
telah dipranomori; sementara voucher yang dipranomori disiapkan secara
tepat waktu dan efisien serta dicatat dalam file transaksi akuisisi dan file
induk utang usaha. Pengeluaran kas dilakukan secara tepat waktu ketika
jatuh tempo dan segera dicatat dalam file transaksi pengeluaran kas
serta file induk utang usaha. Saldo setiap utang usaha dalam file induk
direkonsiliasi setiap bulan dengan laporan vendor, dan secara otomatis
komputer akan merekonsiliasi total file induk dengan buku besar umum.
Dalam situasi tersebut, verifikasi utang usaha akan memerlukan sedikit
upaya audit setelah auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal
beroperasi secara efektif.
2. Asumsikan bahwa laporan penerimaan tidak digunakan, klien menunda
pencatatan akuisisi hingga pengeluaran kas dilakukan, dan karena lemahnya
posisi kas, tagihan sering kali dibayar beberapa bulan setelah tanggal jatuh
temponya. Ketika auditor menghadapi situasi semacam itu, kemungkinan

194 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

-------
TABEL 18•4 Prosedur Analitis untuk Siklus Akuisisi dan Pembayaran

ProsedufAnalitis
Membandingkan saldo akun beban yang berhubungan dengan Salah saji utang usaha dan
akuisisi dengan tahun sebelumnya. beban.
Mereview daftar utang usaha untuk melihat utang yang tidak Klasifikasi salah saji untuk
biasa, nonvendor, dan utang berbunga. kewajiban nondagang.
Membandingkan utang usaha individual dengan tahun Akun yang tidak tercatat atau
sebelumnya. tidak ada, atau salah saji.
Menghitung rasio, seperti pembelian dibagi dengan utang Akun yang tidak tercatat atau
usaha, dan utang usaha dibagi dengan kewajiban lancar. tidak ada, atau salah saji.

besar akan ada kurang saji utang usaha; karena itu, diperlukan pengujian
atas rincian saldo utang usaha yang ekstensif untuk menentukan apakah
utang usaha telah dinyatakan dengan benar pada tanggal neraca.

Kita telah membahas pengendalian terhadap utang usaha dan pengujian


pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi yang paling penting sebelumnya
dalam bah ini. Selain pengendalian tersebut, setiap bulan orang yang independen
atau program komputer juga akan merekonsiliasi laporan vendor dengan kewajiban
yang tercatat dan file induk utang usaha dengan buku besar umum. Setelah menilai
risiko pengendalian, auditor merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi akuisisi clan pengeluaran kas.

Penggunaan prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam siklus akuisisi Merancang dan
dan pembayaran seperti pada setiap siklus lainnya, terutama untuk mengungkapkan Melaksanakan
salah saji utang usaha. Tabel 18-4 mengilustrasikan prosedur analitis untuk akun- Prosedur Analitis
akun neraca serta laporan laba rugi dalam siklus akuisisi dan pembayaran, yang (Tahap Ill)
berguna untuk mengungkapkan bidang di mana penyelidikan tambahan memang
diperlukan. TUJUAN 18-5
Auditor harus membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun Merancang dan melaksanakan
sebelumnya untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta akun beban. prosedur analitis untuk utang
Karena akuntansi double-entry, salah saji akun beban biasanya juga menimbulkan usaha.
salah saji yang sama pada utang usaha. Karena itu, membandingkan beban saat
ini seperti sewa, utilitas, dan tagihan lainnya yang terjadwal secara teratur dengan
tahun sebelumnya, merupakan prosedur yang efektif untuk menganalisis utang
usaha apabila beban dari tahun ke tahun diharapkan relatif stabil.

Tujuan audit atas utang usaha secara keseluruhan adalah menentukan apakah saldo Merancang dan
utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secara layak. Tujuh Melaksanakan
dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang dibahas pada Bab 6 Pengujian atas
di Jilid I dapat diterapkan pada utang usaha: eksistensi, kelengkapan, keakuratan, rincian saldo Utang
klasifikasi, pisah batas, detail tie-in, serta hak dan kewajiban. Nilai realisasi tidak Usaha (Tahap Ill)
dapat diterapkan pada kewajiban.
Terdapat perbedaan penekanan yang penting dalam audit atas kewajiban dan TUJUAN 18-6
aset. Ketika memverifikasi aset, auditor menekankan lebih saji melalui verifikasi Merancang dan melaksanakan
dengan konfirmasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dokumen pendukung. pengujian atas rincian saldo
untuk utang usaha, termasuk
Auditor tidak boleh mengabaikan kemungkinan aset mengalami kurang saji tetapi pengujian kewajiban setelah
hams lebih memperhatikan lebih saji. Pendekatan yang berlawanan ini diambil periode.

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 195

.-
ketika memverifikasi saldo kewajiban; yaitu fokus utamanya adalah pada kewajiban
yang kurang saji atau dihilangkan.
Perbedaan penekanan ketika mengaudit aset clan kewajiban dihasilkan secara
langsung dari kewajiban hukum akuntan publik. Jika investor ekuitas, kreditor, clan
pemakai lainnya menentukan setelah diterbitkannya laporan keuangan yang diaudit
bahwa ekuitas pemilik dilebihsajikan secara material, tuntutan hukum terhadap
kantor akuntan publik mungkin akan terjadi. Karena lebih saji ekuitas pemilik
dapat terjadi baik dari lebih saji aset atau kurang saji kewajiban, merupakan hal
yang alami bagi akuntan publik untuk menekankan kedua jenis salah saji tersebut.
Auditor tidak boleh mengabaikan kemungkinan bahwa aset akan mengalami kurang
saji clan kewajiban mengalami lebih saji, clan harus merancang pengujian demi
mendeteksi kurang saji laba serta ekuitas pemilik yang material, termasuk yang
berasal dari lebih saji utang usaha yang material.
Kita akan menggunakan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang sama
dari Bab 16 yang kita terapkan untuk memverifikasi piutang usaha, karena tujuan
itu juga dapat diterapkan pada kewajiban, dengan tiga modifikasi kecil:
1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai realisasi
hanya dapat diterapkan pada aset.
2. Aspek hak dalam tujuan hak clan kewajiban tidak dapat diterapkan pada
kewajiban. Untuk aset, auditor memperhatikan hak klien atas penggunaan
clan pelepasan aset itu. Untuk kewajiban, auditor memperhatikan kewajiban
klien atas pembayaran kewajiban. Jika klien tidak memiliki kewajiban untuk
membayar suatu kewajiban, hal tersebut tidak boleh dianggap sebagai
kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan pada pencarian kurang saji clan
bukan lebih saji, seperti yang barn saja kita bahas.

Tabel 18-5 menyajikan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo clan prosedur
pengujian atas rincian saldo yang umum untuk utang usaha. Prosedur audit aktual
yang digunakan auditor sangat bervariasi tergantung pada sifat entitas, materialitas
utang usaha, sifat clan efektivitas pengendalian internal, serta risiko inheren. Ketika
melaksanakan pengujian atas rincian saldo utang usaha clan akun kewajiban lainnya,
auditor juga dapat mengumpulkan bukti mengenai empat tujuan penyajian clan
pengungkapan, terutama ketika melaksanakan pengujian tujuan kelengkapan.
Prosedur lain yang berhubungan dengan tujuan penyajian clan pengungkapan
dilakukan sebagai bagian dari prosedur untuk menyelesaikan audit, yang akan
dibahas pada Bab 24.

Pengujian Kewajiban Setelah Periode Karena menekankan pada kurang


saji dalam akun kewajiban, pengujian kewajiban setelah periode (out-of-period
liabilities test) merupakan hal yang penting bagi utang usaha. Luas pengujian
untuk mengungkapkan utang usaha yang belum tercatat, yang sering kali disebut
pencarian utang usaha yang belum tercatat, sangat tergantung pada penilaian risiko
pengendalian clan materialitas saldo akun yang potensial. Prosedur audit yang sama
yang digunakan untuk mengungkapkan utang yang belum tercatat dapat diterapkan
pada tujuan keakuratan. Berikut adalah prosedur audit yang umum.

Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Pengeluaran Kas Selanjutnya


Auditor memeriksa dokumen pendukung menyangkut pengeluaran kas setelah
tanggal neraca guna menentukan apakah pengeluaran kas dilakukan untuk kewajiban
periode berjalan. Jika memang untuk kewajiban periode berjalan, auditor harus
menelusurinya ke neraca saldo utang usaha untuk memastikan bahwa pembayaran

196 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

---------- -- -
TABEL 18·5 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Utang Usaha

Utang usaha dalam daftar utang usaha


sama dengan file induk terkait, dan
totalnya ditambahkan dengan benar
Menambahkan kembali atau menggunakan
komputer untuk menjumlahkan total dari daftar
utang usaha.
···--
Semua halaman tidak perlu difooting
jika footing dilakukan secara manual.
Kecuali pengendaliannya lemah,
serta sama dengan buku besar Menelusuri total ke buku besar umum. penelusuran ke file induk harus
umum (detail tie-in) Menelusuri setiap faktur vendor ke file induk dibatasi.
menyangkut nama dan jumlah.
Utang usaha dalam daftar utang usaha Menelusuri dari daftar utang usaha ke faktur dan Pada umumnya menerima sedikit
memang ada (eksistensi) laporan vendor. perhatian karena perhatian utama
Mengkonfirmasi utang usaha, dengan menekankan tertuju pada kurang saji.
jumlah yang besar dan tidak biasa.
Utang usaha yang ada telah Melaksanakan pengujian kewajiban setelah lni merupakan pengujian audit yang
dicantumkan dalam daftar utang periode (lihat pembahasan). penting untuk utang usaha.
usaha (kelengkapan)
Utang usaha dalam daftar utang usaha Melaksanakan prosedur yang sama seperti Pada umumnya, penekanan pada
sudah akurat (keakuratan). yang digunakan untuk tujuan eksistensi dan prosedur ini untuk keakuratan
pengujian kewajiban setelah periode. merupakan kurang saji dan bukan
penghapusan.
Utang usaha dalam daftar utang Mereview daftar dan file induk untuk pihak Pengetahuan mengenai bisnis klien
usaha diklasifikasikan dengan benar terkait, wesel atau kewajiban berbunga lainnya, merupakan hal yang penting bagi
(klasifikasi). utang jangka panjang, dan saldo debet. pengujian ini.
Transaksi dalam siklus akuisisi dan Melaksanakan pengujian kewajiban setelah lni merupakan pengujian audit yang
pembayaran dicatat pada periode periode (lihat pembahasan). penting untuk utang usaha. Disebut
yang tepat (pisah batas). Melaksanakan pengujian yang terinci sebagai pengujian pisah batas.
bagian dari pengamatan fisik persediaan (lihat
pembahasan).
Menguji persediaan dalam perjalanan (lihat
pembahasan).
Perusahaan memiliki kewajiban untuk Memeriksa laporan vendor dan mengkonfirmasi Biasanya tidak begitu diperhatikan dalam
membayar kewajiban yang tercakup utang usaha. audit atas utang usaha karena semua
dalam utang usaha (kewajiban). utang usaha merupakan kewajiban.

tersebut telah dilakukan. Laporan penerimaan menunjukkan tanggal persediaan


diterima sehingga merupakan dokumen yang sangat berguna. Demikian juga,
faktur vendor biasanya menunjukkan tanggal jasa diberikan. Auditor sering kali
memeriksa dokumentasi pengeluaran kas yang dibuat pada periode selanjutnya
selama beberapa minggu setelah tanggal neraca, terutama apabila klien tidak
membayar tagihan secara tepat waktu.

Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Tagihan yang Belum Dibayar


Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun Auditor melaksanakan prosedur ini
dengan cara yang sama seperti sebelumnya dan untuk tujuan yang sama. Prosedur
ini berbeda karena dilakukan untuk kewajiban yang belum dibayar mendekati akhir
audit dan bukan untuk kewajiban yang telah dibayar.
Sebagai contoh, dalam audit untuk tahun yang berakhir 31 Maret, asumsikan
auditor memeriksa dokumen pendukung untuk eek yang dibayar hingga tanggal
28 Juni. Tagihan yang masih belum dibayar pada tanggal 28 Juni hams diperiksa
untuk menentukan apakah hal itu merupakan kewajiban pada tanggal 31 Maret.

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 197

.--
Menelusuri Laporan Penerimaan yang Dikeluarkan Sebelum Akhir
Tahun ke Faktur Vendor Terkait Semua barang dagang yang diterima sebelum
akhir tahun periode akuntansi harus dicantumkan sebagai utang usaha. Dengan
menelusuri laporan penerimaan yang diterbitkan hingga akhir tahun ke faktur
vendor dan memastikan bahwa laporan itu telah dimasukkan dalam utang usaha,
auditor menguji kewajiban yang belum tercatat.

Menelusuri Laporan Vendor yang Menunjukkan Saldo yang Jatuh Tempo


ke Neraca Saldo Utang Usaha Jika klien menyimpan file laporan vendor,
auditor dapat menelusuri setiap laporan yang memiliki saldo yang jatuh tempo
pada tanggal neraca ke listing untuk memastikan bahwa hal itu telah dicantumkan
sebagai utang usaha.

Mengirim Konfirmasi ke Vendor dengan Siapa Klien Melakukan Bisnis


Walaupun penggunaan konfirmasi untuk utang usaha kurang begitu umum
ketimbang untuk piutang usaha, auditor kadang-kadang menggunakannya untuk
menguji vendor yang dihapus dari daftar utang usaha, transaksi yang dihilangkan,
dan saldo akun yang salah saji. Pengiriman konfirmasi kepada vendor yang aktif
yang saldonya belum dicantumkan dalam daftar utang usaha merupakan cara yang
bermanfaat dalam mencari tahu jumlah yang dihilangkan. Jenis konfirmasi ini
biasanya disebut konfirmasi saldo nol. Pembahasan tambahan mengenai konfirmasi
utang usaha akan ditangguhkan hingga akhir bah ini.

Pengujian Pisah Batas Pengujian pisah batas (cutoff tests) utang usaha dilakukan
untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari sebelum dan
setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar. Lima pengujian audit
kewajiban setelah periode yang baru saja kita bahas semuanya merupakan pengujian
pisah batas untuk akuisisi, tetapi menekankan pada kurang saji. Tiga prosedur yang
pertama juga dapat diterapkan untuk memeriksa dokumentasi pendukung sebagai
pengujian atas lebih saji utang usaha. Sebagai contoh, pengujian prosedur ketiga
atas kurang saji (utang usaha yang belum dicatat) dilakukan dengan menelusuri
laporan penerimaan yang dikeluarkan sebelum akhir tahun ke faktur vendor
terkait. Untuk menguji jumlah pisah batas lebih saji, auditor harus menelusuri
laporan penerimaan yang dikeluarkan setelah akhir tahun ke faktur terkait guna
memastikan bahwa hal itu tidak dicatat sebagai utang usaha (kecuali merupakan
persediaan dalam perjalanan, yang akan dibahas dengan singkat).
Kita telah membahas sebagian besar pengujian pisah batas pada bagian
sebelumnya, tetapi kita akan berfokus pada dua aspek di sini: hubungan pisah
batas dengan observasi fisik persediaan dan penentuan jumlah persediaan dalam
perjalanan.

Hubungan Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan Dalam menentukan


apakah pisah batas utang usaha sudah benar, sangatlah penting jika pengujian pisah
batas dikoordinasikan dengan observasi fisik persediaan. Sebagai contoh, asumsikan
bahwa akuisisi persediaan senilai $400.000 terlambat diterima pada sore hari tanggal
31 Desember, setelah observasi fisik persediaan selesai. Jika akuisisi dimasukkan
dalam utang usaha dan pembelian tetapi dikecualikan dari persediaan akhir, hal
itu akan menimbulkan kurang saji laba bersih sebesar $400.000. Sebaliknya, jika
akuisisi dikecualikan baik dari persediaan maupun utang usaha, terdapat salah saji
dalam neraca, tetapi laporan laba ruginya benar. Satu-satunya cara bagi auditor
untuk mengetahui jenis salah saji mana yang telah terjadi adalah mengoordinasikan
pengujian pisah batas dengan observasi persediaan.

198 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

-------- --~
Informasi pisah batas untuk akuisisi harus diperoleh selama observasi fisik
persediaan. Pada saat tersebut, auditor harus mereview prosedur dalam departemen
penerimaan untuk menentukan bahwa semua persediaan yang diterima telah
dihitung, dan auditor harus mencatat pada dokumentasi audit nomor laporan
penerimaan terakhir di mana persediaan dilibatkan dalam perhitungan fisik. Setelah
tanggal perhitungan fisik, auditor kemudian harus menguji catatan akuntansi
menyangkut pisah batas. Auditor harus menelusuri nomor laporan penerimaan
yang didokumentasikan sebelumnya ke catatan utang usaha untuk memverifikasi
bahwa hal itu telah dimasukkan atau dikecualikan dengan benar. Sebagai contoh,
asumsikan bahwa nomor laporan penerimaan terakhir yang merepresentasikan
persediaan yang dilibatkan dalam perhitungan fisik adalah 3167. Auditor harus
mencatat nomor dokumen ini dan selanjutnya menelusuri hal itu dan beberapa
nomor sebelumnya ke faktur vendor terkait dan ke daftar utang usaha atau file induk
utang usaha untuk menentukan bahwa semuanya telah dicantumkan. Demikian
juga, utang usaha atas akuisisi yang dicatat pada laporan penerimaan dengan nomor
yang lebih besar dari 3167 harus dikecualikan dari utang usaha.
Jika klien melakukan perhitungan fisik sebelum hari terakhir tahun berjalan,
auditor masih harus melakukan pisah batas utang usaha pada saat perhitungan fisik
dengan cara seperti yang digambarkan pada paragraf sebelumnya. Selain itu, auditor
juga harus memverifikasi apakah semua akuisisi yang dilakukan antara perhitungan
fisik dan akhir tahun telah ditambahkan ke persediaan fisik dan utang usaha.

Persediaan dalam Perjalanan Menyangkut utang usaha, auditor hams


membedakan antara akuisisi persediaan atas dasar FOB destination dan atas
dasar FOB origin. Untuk FOB destination, hak akan berpindah ke pembeli ketika
persediaan diterima, sehingga hanya persediaan yang diterima pada atau sebelum
tanggal neraca yang hams dimasukkan dalam persediaan dan utang usaha pada
akhir tahun. Jika akuisisi dilakukan atas dasar FOB origin, pemsahaan harus
mencatat persediaan dan utang usaha terkait pada periode berjalan jika pengiriman
dilakukan pada atau sebelum tanggal neraca.
Auditor dapat menentukan apakah persediaan diakuisisi atas dasar FOB
destination atau FOB origin dengan memeriksa faktur vendor. Auditor hams
memeriksa faktur atas barang dagang yang diterima tidak lama setelah akhir tahun
guna menentukan apakah hal itu dilakukan atas dasar FOB origin. Untuk barang
yang diakuisisi atas dasar FOB origin, dan apabila tanggal pengiriman adalah pada
atau sebelum tanggal neraca, persediaan dan utang usaha terkait hams dicatat pada
periode berjalan jika jumlahnya material.

Auditor hams memahami reliabilitas relatif dari tiga jenis utama bukti yang Reliabilitas Bukti
umumnya digunakan untuk memverifikasi utang usaha: faktur vendor, laporan
vendor, dan konfirmasi. TUJUAN 18-7
Perbedaan Antara Faktur Vendor dan Laporan Vendor Auditor harus Membedakan reliabilitas
membedakan antara faktur vendor dan laporan vendor ketika memverifikasi jumlah faktur vendor, laporan vendor,
dan konfirmasi utang usaha
yang temtang kepada vendor. Auditor akan memperoleh bukti yang sangat andal sebagai bukti audit.
mengenai setiap transaksi ketika mereka memeriksa faktur vendor dan dokumen
pendukung terkait, seperti laporan penerimaan dan pesanan pembelian. Laporan
vendor tidak begitu disukai seperti faktur untuk memverifikasi setiap transaksi
karena laporan itu hanya mencantumkan total jumlah transaksi. Unit yang diperoleh,
harga, ongkos angkut, dan data lainnya tidak dicantumkan.
Mana dari kedua dokumen tersebut yang lebih baik dalam memverifikasi saldo
utang usaha yang benar? Laporan vendor lebih unggul dalam memverifikasi utang

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN 199

.--
GAMBAR 18-4 Permintaan Konfirmasi Utang Usaha

' """ ,">


ROOIR MW,, INC.
. Jones $a~ Inc
2116$~Striiet
w ~ , 1<~ 360.2/.
Kepada ytlng 13~rkepenungan:

(1) t.appran tersendiri tent!lftl tffang usaha kami kepada ·Anda yang. men~njij~ sefil~> •• . . . . .
itt?m .yang belmn dh¥ar.
(2) [)~r lengkap s.@iatl ~ ~fl penm~an .·l,ltang
didiskontokan) va111.menunjukkan langgi:11 awal, tangga ·•·••· ·. . ··.· .. . .. ..
ya111 betum ~r. jaminaJi; dan pe,1Jamiri; 3sena •· • •• • ···•····• ·. . . . • • .• : ?. •:,:
(3) Daftar terseiultn ~ ba~ng daaang Anda yang ~a.stkao ~~·~ •Y

Pkt(}~
Phil Ge.riwini; Presiden Oir._.,.

usaha karena mencantumkan saldo akhir. Auditor dapat membandingkan faktur


vendor yang ada dengan milik klien clan masih belum mengungkapkan yang hilang,
yang merupakan perhatian utama dalam utang usaha.
Mana dari kedua dokumen tersebut yang lebih baik untuk menguji akuisisi
dalam pengujian pengendalian clan pengujian substantif atas transaksi? Faktur
vendor lebih unggul dalam memverifikasi transaksi karena auditor memverifikasi
setiap transaksi clan faktur menunjukkan rincian akuisisi.
Perbedaan Antara Laporan Vendor dan Konfirmasi Perbedaan paling
penting antara laporan vendor clan konfirmasi utang usaha terletak pada sumber
informasinya. Laporan vendor disiapkan oleh vendor (pihak ketiga yang independen)
tetapi berada di tangan klien pada saat auditor memeriksanya. Hal ini memberikan
klien kesempatan untuk mengubah laporan vendor atau menyimpan laporan tertentu
dari auditor.
Respons terhadap permintaan konfirmasi utang usaha umumnya berupa laporan
tersendiri yang dikirimkan langsung ke kantor akuntan publik oleh vendor. Respons
tersebut menyediakan informasi yang sama seperti laporan vendor tetapi lebih dapat
diandalkan. Selain itu, konfirmasi utang usaha sering kali melibatkan permintaan
informasi mengenai wesel bayar clan penerimaan utang serta persediaan konsinyasi
yang dimiliki oleh vendor tetapi disimpan atas premise klien. Ilustrasi mengenai
permintaan konfirmasi utang usaha yang umum disajikan pada Gambar 18-4.
Karena ketersediaan laporan vendor clan faktur vendor, yang keduanya
merupakan bukti yang relatif dapat diandalkan karena berasal dari pihak ketiga,
konfirmasi utang usaha kurang begitu umum ketimbang konfirmasi piutang usaha.
Jika klien memiliki pengendalian internal yang memadai clan laporan vendor
tersedia untuk diperiksa, konfirmasi biasanya tidak dikirimkan. Akan tetapi, jika

200 Bagian 4 / PENERAPAN PROSES AUDIT DALAM SIKLUS LAINNYA

.---
pengendalian internal klien lemah, jika laporan tidak tersedia, atau jika auditor
mempertanyakan integritas klien, sangatlah penting untuk mengirimkan permintaan
konfirmasi kepada vendor. Karena menekankan pada kurang saji akun kewajiban,
akun yang dikonfirmasi hams mencakup akun saldo yang besar, aktif, clan nol serta
sampel representatif dari semua akun lainnya.
Ketika auditor memeriksa laporan vendor atau menerima konfirmasi, maka dia
hams merekonsiliasi laporan atau konfirmasi dengan daftar utang usaha. Perbedaan
yang ada sering kali disebabkan oleh persediaan dalam perjalanan, eek yang telah
dikirimkan oleh klien tetapi belum diterima oleh vendor pada tanggal laporan, clan
penundaan pemrosesan catatan akuntansi. Rekonsiliasi ini memiliki sifat umum
yang sama seperti yang dibahas pada Bab 16 untuk piutang usaha. Dokumen yang
umumnya digunakan untuk merekonsiliasi saldo pada daftar utang usaha dengan
konfirmasi atau laporan vendor termasuk laporan penerimaan, faktur vendor, clan
eek yang dibatalkan.

Pembahasan kita mengenai pengujian atas rincian saldo utang usaha temtama Ukuran Sampel
berfokus pada prosedur audit yang umumnya dilakukan, dokumen clan catatan yang
diperiksa, serta penetapan waktu pengujian. Auditor juga hams mempertimbangkan
ukuran sampel ketika mengaudit utang usaha.
Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung pada
faktor-faktor seperti materialitas utang usaha, jumlah utang yang beredar, penilaian
risiko pengendalian, clan hasil tahun sebelumnya. Jika pengendalian internal klien
lemah, yang bukan mempakan hal yang umum untuk utang usaha, hampir semua
item populasi hams diverifikasi. Pada situasi lainnya, pengujian yang minimal
mungkin sudah mencukupi.
Sampling statistik umumnya jarang digunakan dalam mengaudit utang usaha
ketimbang untuk piutang usaha. Mendefinisikan populasi clan menentukan ukuran
populasi untuk utang usaha jauh lebih sulit. Karena penekanannya diberikan pada
utang usaha yang dihapus, auditor hams bemsaha memastikan bahwa populasi
melibatkan semua utang yang potensial.

IKtITISAR
Gambar 18-5 mengikhtisarkan bagaimana empat jenis prosedur audit digunakan untuk
memperoleh assurance audit atas transaksi dan akun dalam siklus akuisisi serta pembayaran.
Setelah menggunakan prosedur untuk memahami pengendalian internal dan pengujian
pengendalian, auditor dapat mengevaluasi apakah pengendalian terhadap transaksi dalam
siklus telah beroperasi secara efektif. Jika risiko pengendalian dinilai rendah auditor
dapat mengurangi pengujian substantif atas saldo akhir akun terkait. Di lain pihak, risiko
pengendalian yang dinilai lebih tinggi akan memerlukan lebih banyak pengujian substantif
pada akun terkait. Dalam bab ini, saldo akhir yang menjadi fokus kita adalah utang usaha.
Dengan menggabungkan semua jenis pengujian audit yang ditunjukkan pada Gambar
18-5, auditor dapat memperoleh assurance yang lebih tinggi secara keseluruhan untuk
transaksi dan akun dalam siklus akuisisi serta pembayaran ketimbang assurance yang
diperoleh dari salah satu pengujian. Auditor dapat meningkatkan assurance yang diperoleh
dari salah satu pengujian, sehingga meningkatkan assurance secara keseluruhan bagi siklus
tersebut.

Bab 18 / AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN

.--

Anda mungkin juga menyukai