Anda di halaman 1dari 3

A.

Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Ekuitas Pemegang Saham di


Neraca
Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian ekuitas pemegang saham di
neraca adalah sebagai berikut :
1. Modal saham.
Penjelasan yang lengkap terhadap akun modal saham harus dibuat di neraca yang
dapat disajikan dalam bentuk catatan kaki atau sebagai catatan atas laporan keuangan.
a. Informasi yang diperlukan oleh pemakai laporan keuangan:
1) Jenis saham yang dikeluarkan, nilai nominal, dan jika ada tarif deviden.
2) Untuk saham istimewa, sifat keistimewaan yang dimiliki oleh pemegang
saham harus dijelaskan.
3) Jumlah saham yang diizinkan untuk dikeluarkan, yang telah dikeluarkan, yang
ada ditangan perusahaan sebagai treasury stock dan yang beredar.
4) Jumlah deviden komulaf saham istimewa yang belum dapat dibayar oleh
perusahaan, baik jumlah total maupun jumlah saham.
5) Jumlah saham yang disediakan untuk stock option plans, untuk ditukarkan
dengan obligasi atau saham istimewa.
2. Treasury stock.
Treasury stock harus disajikan di neraca dalam kelompok modal saham.
3. Saldo laba.
Perubahan saldo laba dalam tahun yang diaudit dapat disajikan di dalam laporan
tersendiri, disebut “laporan perubahan saldo laba” atau digabungkan dengan laporan
laba-laba rugi disebut laporan laba-rugi dan perubahan saldo laba.

Laporan perubahan ekuitas melaporkan perubahan yang terjadi atas setiap komponen ekuitas, yaitu
peningkatan atau penurunan pada aset bersih pemilih (owners) suatu entitas tertentu selama suatu
periode tertentu. Tujuan dan manfaat penyusunan laporan perubahan ekuitas adalah untuk
memahami sebab pertambahan atau pengurangan komponan ekuitas selama suatu periode
tertentu, dan dilaporkan secara jelas perubahan yang disebabkan sehubungan dengan:

a.    Transaksi sehubungan dengan kepemilikan dengan pemilik, misalnya setoran modal dan
pembagian dividen;

b.    Hasil usaha periode yang bersangkutan atau laba rugi bersih;

c.    Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan oleh entitas;

d.   Pendapatan komprehensif lain, seperti: penilaian kembali aset tetap, penilaian kembali aset
keuangan tersedia dijual, selisih kurs translasi laporan keuangan;
e.    Koreksi atau penyesuaian atas saldo laba periode lalu.

Entitas menyajikan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau catatan atas lapiran keuangan,
jumlah dividen yang diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode, dan nilai dividen per
saham.

2.2.1 Pengungkapan Modal Saham

Pengungkapan yang jelas tentang modal saham harus dilakukan secukupnya sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku. PSAK 1 memberikan petunjuk tentang pengungkapan untuk setiap jenis
saham, baik itu dilakukan dalam laporan posisi keuangan ataupun dalam catatan atas laporan
keuangan sebagai berikut:

1.    Jumlah saham modal dasar;

2.    Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan tapi tidak disetor
penuh;

3.    Nilai nominal saham; atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai nominal;

4.    Rekonsiliasi jumlah saham yang beredar pada awal dan akhir periode;

5.    Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham;

6.    Termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal;

7.    Saham entitas yang dikuasai oleh entitas itu sendiri atau entitas anak atau entitas asosiasi; dan

8.    Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham,
termasuk jumlah dan persyaratan.

Pendapatan Komprehensif  Lain, yaitu pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui dalam laba
rugi, namun menjadi bagian dari pendapatan komprehensif entitas. Pendapatan komprehensif lain
ini disajikan dalam tiga laporan keuangan, yaitu:

1.    Laporan posisi keuangan, pada bagian ekuitas, dengan menyajikan saldo komponen pendapatan
komprehensif lain pada akhir periode pelaporan;

2.    Laporan pendapatan komprehensif, dengan menyajikan penambahan dan pengurangan


komponen pendapatan komprehensif lain selama periode pelaporan;

Laporan perubahan ekuitas, sebagai komponen dari ekuitas, dengan menyajikan rekonsiliasi
komponen pendapatan komprehensif lain antara jumlah tercatat awal periode dan akhir periode
penyajian.

Penjualan Saham Secara Tunai

Jika dilihat dari nilai yang ditetapkan suatu saham, terdapat tiga jenis saham yaitu: (1) Saham dengan
nilai nominal, disurat saham ditulis nilai nominalnya. (2) Saham dengan nilai ditetapkan, di dalam
surat saham tidak ditulis nilai nominalnya namun perusahaan menetapkan nilainya. (3) Saham tanpa
nilai nominal dan nilai yang ditetapkan.

1.    Saham dengan nilai nominal


Untuk saham yang bernilai nominal atau niali yang ditetapkan, akuntansinya sama yaitu rekening
modal saham akan dikredit sebesar nilai nominal atau nilai yang ditetapkan. Jika ada selisih antara
nilai yang ditetapkan/nominal dengan uang yang diterima, selisih tersebut dicatat sebagai diskon
(jika harga jual saham < nilai nominal saham) atau agio jika sebaliknya.

Saham tanpa nilai nominal

Untuk saham tanpa nilai nominal/ditetapkan, rekening modal saham akan dikredit sebesar uang
yang diterima tersebut. 

Penjualan Saham Dengan Ditukar Dengan Harta Non Kas

Jika saham diterbitkan perusahaan sebagai pembayaran atas perolehan harta non cash seperti aktiva
tetap, pertukaran ini akan dicatat sebesar harga pasar dari saham atau harga pasar aktiva tetap yang
diperoleh mana yang lebih dapat diandalkan.

Penjualan Saham Dengan Pembayaran Secara Bertahap

Jika saham dijual dengan pembayaran bertahap atau dengan pesanan, saham mestinya baru
diserahkan setelah harga saham dilunasi oleh pemesan saham. Pada saat perusahaan menerima
pesanan saham, perusahaan akan mencatat piutang pemesanan saham dan jika menerima uang
rekening piutang dikredit. Setelah lunas, saham diserahkan ke pemesan.

Anda mungkin juga menyukai