Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENERAPAN SNARS DALAM

BUDAYA BERFOKUS PADA PASIEN


TERHADAP MUTU PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA

Djuariah Chanafie, Mira Asmirajanti,


Dr Tubagus D.E. Abeng
SNARS Menitikberatkan 1.Kemitraan Yang Saling
Pentingnya Pelayanan Menguntungkan Antara PPA-P
Berfokus Pada Pasien 2. Diberikan Cukup Informasi
3.Menghormati Keyakinan Pas
▪ Pelayanan Inovatif 4.Menghargai Harkat Martabat
▪ Pelayanan Profesional Pasien Dan Antara Ppa.
▪ Peran Manajemen R.S 5.Seluruh Staf Pelatihan Pcc
Menciptakan Budaya PCC 6. Menciptakan Lingkungan Pcc
Yang Ramah, Nyaman,
Mendorong Para Respek Dan Penuh Hormat
Profesional Pemberi Pada Pasdan Kel
Asuhan Berada Disekitar 7.Memperhatikan Masalah
Pasien Psikososial Dan Spiritual Pas
RSUD Yan Kes Penerima 8.Menyediakan Fasilitas Yang
Mengutamakan Keselamatan
Rujukan Yan PCC
PERMASALAHAN DAN TUJUAN

PERMASALAHAN TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS TUJUAN KHUSUS

▪ Pelaksanaan mutu ▪ Mengetahui Mengidentifikasi


pelayanan yg pengaruh
berfokus pada pasien penerapan a. Budaya PCC c. Mengetahui Apakah
msh perlu SNARS Dalam ada pengaruh SNARS
b. Mutu Dalam budaya PCC
ditingkatkan agar Budaya Yan
sesuai Standar dg Berfokus Pada pelayanan Terhadap Mutu
SNARS khususnya Paaien terhadap yang berfokus Pelayanan Yang
dlm penerapan mutu pelayanan pada pasien Berfokus Pada Pasien
budaya PCC di RSUD DKI Jkt .
POPULASI :
PPA, Dokter dan
Perawat di
RSUD K-C-Ps R-
Penelitian ini telah SAMPEL
lolos kaji etik dengan
Ps Mg –
nomor: Waktu : Juli 2020
0355_20_344/DPKE-
Insidental
KEP/FINAL- Sampel
EA/UEU/VIII/2020. Sebanyak 309
METODE : PPA
• Kuantitatif
Cross
Analisis bivariat Sectional,
dengan : Uji Regresi • Deskriptif INSTRUMEN
Linier untuk melihat Analitik menggunakan
pengaruh SNAS kuesioner yang
Dalam budaya PCC mengacu pada
ANALISIS DATA .
terhadap mutu SNARS melalui
univariat -Bivariat
pelayanan yang media elektronik
Analisa Univariat :
berfokus pada pasien gambaran distribusi
frekuensi untuk
mengidentifikasi budaya
PCC dan mutu
DISTRIBUSI FREQUENSI KARAKTERISTIK PROFESI, PENDIDIKAN, USIA DAN
PENGALAMAN KERJA

NO VARIABEL % NO VARIABEL %
1 PROFESI 3 USIA
▪ Perawat 87.1% ▪ < 30 TAHUN 28.2%
▪ Dokter Umum 11.7% ▪ 30-40 TAHUN 39.8
▪ Ddokter Spesialis 1.3% ▪ > 41 Tahun 32 %
2 PENDIDIKAN 4 Pengalaman Kerja
▪ S1 97.4% ▪ < 5 Tahun 23 %
▪ S2/ Spesialis 2.6% ▪ 5 – 10 Tahun 26.2%
▪ > 10 Tahun 50.8%
Responden 80,6 % Responden Perempuan
Tabel 3
Tabel 2 Mutu Pelayanan di RSU DKI Jakarta (n = 309)
Budaya Pelayanan Berfokus pada Pasien di RSU DKI
Jakarta (n = 309) Variabel Mean Min – Maks SD 95% CI

Mutu Pelayanan 68.73 20.06 – 80.29 9.31 67.69 – 69.77


Variabel Mean Min – Maks SD 95% CI
Mean pada mutu pelayanan adalah 68.73, yaitu 80.85% dengan skor terendah
Budaya 51.64 –
20.06, yaitu 23.60% dan skor tertinggi 80.29, yaitu 94.45%.
52.41 15.08 – 60.38 6.89 Menunjukkan bahwa budaya pelayanan berfokus pada pasien (PCC) memiliki
PCC 53.09 pengaruh bermakna (p < 0.000) dan sangat tinggi terhadap mutu
Hasil penelitian pada tabel 1 di atas menunjukkan bahwa pelayanan di RSU DKI Jakarta. Setiap kali implementasi budaya pelayanan
mean pada budaya pelayanan berfokus pada pasien (PCC)
adalah 52.41, yaitu 80.63% dengan skor terendah 15.08, yaitu berfokus pada pasien (PCC) akan mempengaruhi akan mempengaruhi
23.20% dan skor tertinggi 60.38, yaitu 92.89%. 0.642 kali mutu pelayanan di RSU DKI Jakarta.
Perlu
Budaya pengawasan dan Segera tentukan Peran Manajemen
pelayanan pembinaan terus Kehadiran Mentor RS sangat
berfokus pada menerus agar melakukan penting Dalam
pasien (PCC) dapat pendampingan Penerapan
Terhadap dilaksanakan oleh dan pembinaan Budaya PCC
mutu seluruh PPA dan Pelayanan khususnya dalam
pelayanan di Nakes lainnya : profesional yg membentuk
RSU DKI Perlu Pelatihan Berfokus Pada budaya mutu dan
Jakarta Pasien budaya
umumnya 1. PCC keselamatan
memahami
sudah 2. Mutu & pencapaian target pasien dan
dilaksanakan Patient Safety pendampingan mendorong
dengan baik tercapainya SKP.
3. Komunikasi
Djuariah Chanafie, SKp.M.Kep Dr. Mira Asmirayanti, SKp.MKep

Dr.dr.Tubagus.D.E.Abeng
Kami Peneliti mengucapkan terima kasih tidak terhingga kepada
1. Bapak Dr. dr. Sutoto, MKes., FISQua selaku Ketua Eksekutif
KARS yang telah mendorong, mengarahkan dan
memfasilitasi kami untuk mengikuti kegiatan penelitian ini.
2. Bapak dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro., MM.,MH.Kes dan
Bapak dr. Djoni Darmadjaja, Sp.B., MARS yang telah
menjadi fasilitator pelaksanaan penelitian ini.
3. Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS; Dr. dr. Nina Sekartina, MKes
yang telah mendampingi proses kegiatan penelitian ini.
4. Para Pimpinan Rumah Sakit Umum DKI Jakarta yang telah
mengijinkan untuk menjadi tempat penelitian kami.
5. Para Dokter dan Perawat di RSUDKI yang telah menjadi
bersedia menjai Responden dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai