K A N TO R C A B A N G K A B A N JA H E
NILAI SURVEY PEMAHAMAN FASKES 2022
2
SURVEY PEMAHAMAN SEMESTER I TAHUN 2023
TANGGAL PELAKSANAAN
Survey pemahaman dilaksanakan pada 27 Juni
2022
4
KODE RUMAH SAKIT
5
1 dan 2. SISTEM RUJUKAN DAN PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
Terintegrasi
MUTU
WHO: A good referral system can help to ensure:
• Clients receive optimal care at the appropriate level and not unnecessarily
costly
• Hospital facilities are used optimally and cost-effectively
• Clients who most need specialist services can accessing them in a timely way
• Primary health services are well utilized and their reputation is enhanced
6
1 dan 2. SISTEM RUJUKAN DAN PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
FASKES TK.I
Input dalam aplikasi
eligibilitas di Faskes Tk I Terdapat daftar Faskes Tk II yang dapat dipilih sesuai
sesuai kriteria dengan kriteria yang ditentukan
kebutuhan kompetensi
SDM dan
SDsarana/prasarana
Dokter umum melakukan
pemeriksaan dan
memberikan penilaian RUJUKAN BERJENJANG
kebutuhan rujukan
pasien BERBASIS KOMPETENSI
Informasi tampilan:
1. Nama faskes penerima rujukan dengan kelas DENGAN INTEGRASI
ketetapan Kemenkes
Kasus yang 2. Jumlah rujukan yang ditujukan pada faskes tsb SISTEM INFORMASI
dikecualikan:) Kapasitas pelayanan di faskes (dengan
• Thalassemia pertimbangan jumlah ketersediaan dokter per
• Hemofilia poli)
• Kanker 3. Jadwal praktek poli
• HD 4. Keterangan jarak faskes tujuan rujukan
Pemetaan Fasilitas
Kesehatan • Jantung
*dengan kriteria
mempertimbangkan tertentu
kebutuhan faskes FASKES TK.III
pada daerah FASKES TK.II
perbatasan Pada aplikasi
eligibilitas di
Faskes Tk II dapat
dilakukan rujukan
Horizontal/Vertikal
7
1 dan 2. SISTEM RUJUKAN DAN PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
Rujuk Balik
✓ Surat Rujuk balik
✓ Kartu JKN-KIS / Kartu Digital Mobile JKN
✓ Resep Obat PRB
Rujukan Antar RS
Aplikasi Vclaim
Kontak Pertama
Aplikasi P-Care
✓ Surat Rujukan / Kartu JKN-KIS /
✓ Data Peserta diinput ke dalam Aplikasi Pcare Kartu Digital Mobile JKN
✓ Surat Rujukan dapat dicetak ✓ Bukti Identitas Tambahan
RUJUKAN ✓ Key : Edukasi Peserta JKN-KIS
ONLINE terhadap tindak lanjut perawatan Masuk rawat inap
Pulang dan butuh kontrol ulang
Kontrol ulang di FKRTL dapat dilakukan maksimal 3 (tiga bulan) sejak tanggal rujukan awal dikeluarkan berdasarkan surat
perintah control dari DPJP sesuai dengan poli tujuan rujukan
Rujuk Internal hanya berlaku untuk 1 kali kunjungan apabila poli tujuan rujuk internal tidak memberikan jawaban kepada poli
perujuk. Untuk peserta yang masih membutuhkan pelayanan lanjutan di poli tujuan rujuk internal maka harus mengikuti prosedur
rujukan berjenjang dari FKTP (rujukan baru)
Rujukan khusus untuk pelayanan hemodialisa dapat diperpanjang oleh RS dengan syarat pasien tidak ada medapatkan pelayanan
rawat inap dan rujukan sebelumnya ditujukan ke poli HD. Perpanjangan rujukan juga dapat dilakukan untuk pasien Hemofilia dan
Thalasemia Mayor
Peserta yang dirujuk baik penyakit akut atau kronis stabil yang termasuk diagnosa Program Rujuk Balik (PRB) maka FKRTL wajib
merujuk kembali peserta ke FKTP
9
1 dan 2. SISTEM RUJUKAN DAN PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
RUJUKAN PARSIAL
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional dijelaskan mengenai Rujukan Parsial dimana:
10
1 dan 2. SISTEM RUJUKAN DAN PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
RESEP ITERASI
11
1 dan 2. SISTEM RUJUKAN DAN PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
PELAYANAN GAWAT DARURAT
12
12
1 dan 2. SISTEM RUJUKAN DAN PROSEDUR PENJAMINAN PESERTA
PELAYANAN DI LUAR FKTP TERDAFTAR DAN PERGANTIAN FKTP
Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 55
(1) Pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi peserta dilaksanakan di FKTP terdaftar kecuali bagi
peserta yang:
a. Berada di luar wilayah FKTP tempat peserta terdaftar; atau
b. Dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
(2) Peserta yang berada di luar wilayah FKTP tempat terdaftar dapat mengakses pelayanan rawat jalan
tingkat pertama pada FKTP lain untuk paling banyak 3 (tiga) kali kunjungan dalam waktu paling
lama 1 (satu) bulan di FKTP yang sama.
(1) Peserta dapat mengganti FKTP tempat Peserta terdaftar setelah jangka waktu 3 (tiga) bulan
(2) Penggantian FKTP sebagaimana dimaksud mulai berlaku sejak tanggal 1 (satu) pada bulan
berikutnya
13
13
3. PENERBITAN SEP - ELIGIBILITAS PESERTA
Memastikan kesesuaian
pasien melalui
pengecekan identitas atau
dengan identifikasi sidik
jari (finger print)
Mengidentifikasi riwayat
penggunaan layanan JKN
oleh peserta pada aplikasi
eligibilitas (Vclaim) yang
dikeluarkan BPJS
Kesehatan
14
3. PENERBITAN SEP - PEREKAMAN SIDIK JARI (FINGER PRINT)
Untuk melakukan pencetakan SEP diperlukan vallidasi sidik jari (finger print)
pada pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Apabila terjadi permasalahan jaringan yang berakibat proses validasi sidik jari
gagal dapat dilakukan approval SEP pada aplikasi Vclaim melalui user RS
Proses kesalahan validasi sidik jari yang disebabkan kerusakan sidik jari,
kesalahan proses perekaman sidik jari dan hal lainnya, dapat dilakukan update
(hapus) data dengan menyertakan surat pernyataan dari pihak Rumah Sakit
dan Pasien (penyalahgunaan atau tidak?). Proses penghapusan data dilakukan
oleh BPJS Kesehatan dan proses perekaman kembali dapat dilakukan di Rumah
Sakit.
15
3. PENERBITAN SEP - PENYALAHGUNAAN KARTU JKN-KIS
Pemberitahuan kepada pemberi kerja/ satuan kerja atas tindakan kecurangan (Fraud) yang
dilakukan oleh peserta PPU dan meminta pemberi kerja/ satuan kerja memberikan teguran
tertulis kepada peserta yang ditembuskan kepada BPJS Kesehatan
17
3. PENERBITAN SEP
SEP dibuat melalui aplikasi SIM RS yang telah dibridging dengan aplikasi
VClaim atas dasar nomor rujukan atau surat kontrol untuk kunjungan di
poliklinik dan surat perintah rawat inap untuk pelayanan rawat inap
RS mengisi lengkap data yang dibutuhkan seperti tanggal SEP, nama poli,
nama Dokter, NO. RM, No. Hp, status KLL/KK secara lengkap
Pengurusan SEP harus dilakukan dalam 3 x 24 jam hari kerja sejak pasien
dirawat atau sebelum pulang/ dirujuk/ meninggal
18
PELAYANAN KESEHATAN YANG TIDAK DIJAMIN
PELAYANAN KESEHATAN YANG TIDAK DIJAMIN
Pemberian pelayanan kesehatan
kuratif yang terorganisir dan
terkoordinir oleh suatu instansi
tertentu yang pelaksanaannya
dapat dilakukan di dalam faskes
atau di luar faskes (faskes
mendatangi peserta).
Regulasi : Surat Dirjampelkes 11395/III.2/0918 Penjelasan Manfaat Yang Tidak Dijamin Akibat Bencana pada Masa
Tanggap Darurat
Regulasi : Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, Surat Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Rujukan
Nomor 5365/III.2/0419 tanggal 29 April 2019 tentang Penjaminan Pelayanan Korban Tindak Pidana Penganiayaan
Regulasi : Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Tertentu Berkaitan Dengan Kegiatan Operasional Kementerian
Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Dan Polri
SKEMA BADAN PENYELENGGARA PADA SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
4 KOORDINASI BADAN PENYELENGGARA LAIN UNTUK KASUS KECELAKAAN
KERJA dan KECELAKAAN LALU LINTAS
Perpres No. 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 54 :
Pasal 53 ayat (2):
Ketentuan lebih lanjut
Penyelenggara jaminan lainnya meliputi:
mengenai koordinasi
a) BPJS Ketenagakerjaan, PT. Taspen (Persero) dan PT. ASABRI
antar penyelenggara
(Persero) untuk program jaminan kecelakaan kerja dan
jaminan diatur dengan
penyakit akibat kerja;
Peraturan Menteri yang
b) PT. Jasa Raharja (Persero) untuk program jaminan
menyelenggarakan
kecelakaan lalu lintas; atau
urusan pemerintah di
c) Penyelenggara jaminan lain yang memberikan Manfaat
bidang keuangan
pelayanan kesehatan.
22
4. KOORDINASI BADAN PENYELENGGARA LAIN UNTUK KASUS KECELAKAAN KERJA
Permenkeu 141/2018
Diundangkan 29 Oktober 2018
MAKSUD
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan koordinasi pemberian
manfaat pelayanan kesehatan antar Penyelenggara Jaminan
(Pasal 2) Koordinasi pemberian
manfaat pelayanan
kesehatan antar
Penyelenggara Jaminan terdiri atas: Penyelenggara Jaminan
a. BPJS Kesehatan; dilakukan pada kasus:
b. BPJS Ketenagakerjaan; a. kecelakaan lalu lintas;
c. PT Taspen (Persero); b. kecelakaan kerj a;
d. PT Asabri (Persero); c. penyakit akibat kerja;
e. PT Jasa Raharja (Persero); clan dan/ atau
f. Penyelenggara jaminan lain yang memberikan d. kasus lain yang
manfaat pelayanan kesehatan. membutuhkan pelayanan
(Pasal 3) kesehatan.
(Pasal 4)
23
4. KOORDINASI BADAN PENYELENGGARA LAIN UNTUK KASUS KECELAKAAN KERJA
Kantor Cabang
24
KOORDINASI BADAN PENYELENGGARA LAIN UNTUK KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS
Dugaan Kasus Kepesertaan Penjamin
Kejadian Kecelakaan Lalu Kecelakaan Jaminan Jaminan
I II
Lintas Kerja Kesehatan Kecelakaan Kerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 YA YA YA YA PT Jasa Raharja (Persero) BPJS Ketenagakerjaan/ PT Taspen (Persero)/
PT Asabri (Persero)
2 YA YA YA TIDAK PT Jasa Raharja (Persero) Pemberi kerja *)/BPJS Kesehatan
3 YA YA TIDAK TIDAK PT Jasa Raharja (Persero) Pasien/Korban/keluarga/ wali keluarga dari pasien/ Korban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
4 YA YA TIDAK YA PT Jasa Raharja (Persero) BPJS Ketenagakerjaan/ PT Taspen (Persero)/ PT Asabri (Persero)
25
KOORDINASI BADAN PENYELENGGARA LAIN UNTUK KASUS KECELAKAAN KERJA
Hanya berlaku
untuk 1 kali
pelayanan
Permenkeu 141/2018
26
5. KETENTUAN TERKAIT KELAS PERAWATAN
Kelas Perawatan adalah ruang perawatan kelas III, kelas II, dan kelas I sebagai manfaat non medis berupa akomodasi
layanan rawat inap yang diberikan berdasarkan besaran iuran Peserta.
27
5. KETENTUAN TERKAIT KELAS PERAWATAN
Pejabat negara
PBPU kelas II
PBI
Kelas III PBPU kelas III
28
5. KETENTUAN TERKAIT KELAS PERAWATAN
Perlakuan ketika hak kelas peserta tidak tersedia / penuh
1 Jika pasien
tidak berkenan
Kembali ke Jika belum
Hak kelas Naik 1 tingkat dirujuk maka
ruang sesuai tersedia maka
rawat penuh maks. 3 hari pasien
hak kelas pasien dirujuk
membayar
selisih biaya
2 Jika belum
Turun 1 tingkat
tersedia klaim
maks. 3 hari jika
Hak kelas rawat Kembali ke ruang dibayar sesuai
kelas yang 1
penuh sesuai hak kelas kelas yang lebih
tingkat di atasnya
rendah tempat
penuh
pasien dirawat
29
6. KETENTUAN TERKAIT PELAYANAN OBAT
mengacu pada
standar tarif
INA-CBG yang
sesuai kelas dan
regionalisasi
obat, alkes dan
BHMP
dibayarkan
dalam paket
INA CBG
TARIF PELAYANAN
KESEHATAN
Faskes wajib
obat penyakit
menyediakan
kronis dan obat
alkes dan BHMP
kemoterapi
yang
dibayarkan
dibutuhkan
diluar paket alat bantu sesuai indikasi
INA-CBG kesehatan medis
dibayarkan
berdasarkan
tarif luar paket
INA-CBG sesuai
ketentuan 30
6. KETENTUAN TERKAIT PELAYANAN OBAT
Obat yang termasuk dalam top • Jenis obat yang termasuk dalam top up INA CBG ditetapkan
up INA-CBG oleh Menteri
31
6. KETENTUAN TERKAIT PELAYANAN OBAT
Ketentuan Penggunaan Obat di Luar Fornas
PMK No.
OBAT PROGRAM PEMERINTAH 28 Th
2014
Pelayanan kesehatan bagi peserta penderita penyakit HIV dan AIDS, Tuberculosis (TB), malaria
serta kusta dan korban narkotika yang memerlukan rehabilitasi medis, pelayanannya dilakukan di
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang merupakan bagian dari pembayaran kapitasi
sedangkan di FKRTL obatnya menggunakan obat program.
32
7. PROGRAM RUJUK BALIK
SYSTEMIC LUPUS
SCHIZOPHRENIA STROKE
ERYTHEMATOSUS (SLE)
33
34
8. PELAYANAN KATARAK
35
8. PELAYANAN KATARAK
Sesuai Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 69 Tahun 2020 tentang Standar
Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Oftalmologi yang diundangkan tanggal 28 Januari
2020, pelayanan operasi katarak tanpa komplikasi dengan tindakan
phacoemulsification merupakan standar kompetensi dokter spesialis mata.
36
9. PELAYANAN FISIOTERAPI
37
9. PELAYANAN FISIOTERAPI
5. Apabila dilakukan Uji Fungsi oleh Dokter Sp.KFR wajib mengisi Lembar Formulir
Uji Fungsi sebagai bukti pelayanan. Format baku Lembar Formulir Uji Fungsi
dari PERDOSRI (penyediaan oleh FKRTL).
6. Tindakan Rehabilitasi Medik bagi peserta tidak dapat dijamin, apabila:
a. Pelayanan Rehabilitasi Medik namun tidak didahului dengan konsultasi
oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi;
b. Pelayanan Rehabilitasi Medik namun tidak sesuai dengan rekomendasi
Program Rehabilitasi Medik dalam Lembar Formulir Rawat Jalan Layanan
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi;
c. Pelayanan Rehabilitasi Medik diberikan ketika rangkaian Program
Rehabilitasi Medik yang sudah direncanakan dalam Lembar Formulir
Rawat Jalan Layanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi sudah selesai dan
peserta belum dilakukan evaluasi dan konsultasi oleh Dokter Spesialis
Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Sp.KFR;
d. FKRTL yang melakukan Pelayanan Rehabilitasi Medik namun tidak memiliki
Dokter Sp.KFR yang secara administratif berpraktek pada FKRTL tersebut.
38
10. PELAYANAN AMBULAN
Tarif penggantian biaya pelayanan Ambulan sesuai dengan standar biaya ambulans yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah asal RS perujuk.
39
10. PELAYANAN AMBULAN
Pengajuan klaim pelayanan Ambulan ditagihkan secara kolektif setiap bulan melalui
aplikasi LUPIS dengan kelengkapan sebagai berikut:
lembar surat eligibilitas Peserta yang
ditandatangani oleh Peserta/keluarga
40
11. KREDENSIALING DAN REKREDENSIALING
• 1. SYARAT MUTLAK
41
SURAT IZIN PRAKTIK
42
11. KREDENSIALING DAN REKREDENSIALING
Hasil Rekredensialing :
Nilai : 75 - 90 = Direkomendasikan
Hasil Kredensialing :
Nilai : 75 - 90 = Direkomendasikan
43
12. TARIF LAYANAN KESEHATAN
(1) Apabila pada pertengahan masa berlakunya Perjanjian ini PIHAK KEDUA mendapatkan
perubahan kelas RS yang dibuktikan dengan Surat Izin Operasional yang diberikan oleh Menteri
atau Pemerintah Daerah Provinsi atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka PIHAK
KESATU akan melakukan rekredensialing terhadap pemenuhan kriteria teknis yang
dipersyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal ditemukan ketidaksesuaian kelas rumah sakit berdasarkan ketentuan peraturan
perundang- undangan, maka PIHAK KESATU akan melaporkan kepada Menteri untuk dilakukan
reviu kelas rumah sakit.
(3) Pembayaran klaim didasarkan pada tarif INA-CBG yang berlaku sebelum pemberitahuan
tertulis tentang perubahan klasifikasi Rumah Sakit (sesuai kelasnya) sampai dengan
diterbitkannya rekomendasi penetapan hasil reviu kelas rumah sakit oleh Kementerian Kesehatan.
44
13. PENAMBAHAN LAYANAN BARU
45
14. PENGAKHIRAN PERJANJIAN
Izin operasional dicabut Salah satu PIHAK menyalahgunakan satu PIHAK sedang dalam
Salah satu Pihak
karena mendapat sanksi wewenang dengan melakukan permasalahan hukum yang
dinyatakan bangkrut
administratif dari kegiatan moral hazard atau berpotensi mempengaruhi
atau pailit oleh
Pemerintah terindikasi kecurangan dengan penyelenggaraan
pengadilan
pembuktian sesuai ketentuan pelayanan kepada Peserta
diterangkan dalam Perjanjian
46
START 15. PENGAJUAN KLAIM
PENGELOLAAN KLAIM SESUAI
PERPRES 82 TAHUN 2018
MELALUI VERIFIKASI DIGITAL
10 Hari 15 Hari
(VEDIKA)
Bulan Pelayanan Pengajuan Klaim Verifikasi Klaim Pembayaran Klaim Utang Jatuh
Faskes ajukan klaim BPJS Kesehatan Memverifikasi BPJS Kes bayar maks hari Tempo
(hari ke-1 s.d. 10) (hari ke-1 s.d. ke-10) ke-15
√ Klaim layak adalah klaim yang √ Klaim tidak layak adalah klaim
sudah diverifikasi oleh verifikator yang sudah diverifikasi namun Ketentuan ini dikecualikan untuk:
1. bagi klaim yang belum dibayarkan
dan memenuhi ketentuan tidak memenuhi ketentuan oleh PIHAK KESATU karena belum
administrasi dan atau pelayanan administrasi dan atau pelayanan adanya kesepakatan antara PIHAK
yang berlaku sehingga dapat yang berlaku sehingga tidak KESATU dengan PIHAK KEDUA
(Dispute Klaim);
dibayarkan dapat dibayarkan 2. Dispute klaim sebagaimana dimaksud
pada huruf a, meliputi
ketidaksepakatan dalam hal koding
√ Klaim dispute adalah klaim atas
pelayanan kesehatan yang belum
√ Klaim pending adalah klaim dan medis.
3. bagi klaim yang disebabkan karena
yang sudah diverifikasi namun belum diaturnya ketentuan
dapat disetujui pembayarannya belum dapat dibayarkan penjaminan obat secara jelas untuk
dikarenakan adanya ketidaksepakatan
PARA PIHAK yang dinyatakan dengan
dikarenakan adanya obat tertentu.
• jangka waktu perawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai pasien keluar
rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap, termasuk konsultasi/pemeriksaan
Episode dokter dan/atau pemeriksaan penunjang maupun pemeriksaan lainnya
• kunjungan rawat inap berulang di FKRTL dengan diagnosis utama yang sama dari
episode rawat inap sebelumnya dalam waktu kurang atau sama dengan 30 hari
Readmisi
• kunjungan rawat jalan berulang di FKRTL yang sama pada kasus dengan diagnosis
yang sama dari episode rawat jalan sebelumnya dalam waktu kurang atau sama
Fragmentasi dengan 7 hari
50
VERIFIKASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN
2. Layer kedua
Proses Verifikasi
Audit oleh Wasin “proses menguji kebenaran, validitas, dan akurasi
terhadap klaim yang sudah dibayarkan kepada
Fasilitas Kesehatan secara rutin”
3. Layer ketiga
Proses Verifikasi
bersifat insidental, melibatkan banyak pihak
51
16. INDIKATOR KEPATUHAN FKRTL
ASPEK
Ada obat
punya
RM
Pulang
- BPJS * Dirujuk
- Non BPJS
Dirujuk
Mobile JKN - Check-in Punya
- Admission RM
Penyerahan Obat
Pelayanan
5353
17. ANTRIAN ONLINE
INDIKATOR
Quality Rate (Perbandingan jumlah antrian
lengkap dengan jumlah antrian yang diambil) >
85%
Pemanfaatan antrian online > 85% dari jumlah
SEP poliklinik per bulan
55
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam standar tarif
INA-CBG PMK 3 Tahun 2023 Pasal 26
PMK 52 Tahun 2016
Perubahan cakupan pelayanan
yang termasuk dalam standar
tarif INA-CBGs dengan penegasan
pada:
✓ Pelayanan obat penyakit kronis
untuk pemberian sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) hari;
✓ Jenis-jenis pelayanan KB;
✓ kantung darah pada pelayanan
darah.
56
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar
tarif INA-CBG
Cangkok Organ PMK 3 Tahun 2023 Pasal 32
PMK 52 Tahun 2016
✓ Tarif pelayanan rawat inap
untuk pencangkokan
organ bukan hanya untuk
ginjal, tetapi juga untuk
organ pankreas, hati,dan
paru;
✓ Pemeriksaan skrining yang
dilakukan terhadap donor
dan resipien sebelum
pencangkokan organ
merupakan paket
pelayanan yang tidak
terpisah dari paket
pencangkokan organ.
57
Perubahan kelompok tarif INA-CBG berdasarkan Jenis RS
58
Perubahan Regionalisasi pada Beberapa Provinsi
59
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non
INA-CBG
PMK 52 Tahun 2016 PMK 3 Tahun 2023 Pasal 36
Perubahan cakupan
pelayanan yang termasuk
dalam standar tarif INA-CBGs (1) Tarif Non INA-CBG merupakan tarif untuk
dengan penambahan : beberapa pelayanan tertentu meliputi:
✓ pelayanan imunohistokimia a. Continuous Ambulatory Peritoneal
untuk kanker payudara dan Dialysis (CAPD);
limfoma non Hodgkin; b. pelayanan imunohistokimia untuk kanker
✓ pemeriksaan Epidermal payudara dan limfoma non hodgkin;
Growth Factor Receptor c. pemeriksaan Epidermal Growth Factor
(EGFR) untuk kanker paru; Receptor (EGFR) untuk kanker paru;
✓ obat alteplase; d. obat penyakit kronis;
✓ kantong darah; e. PET scan;
f. obat kemoterapi;
g. obat alteplase;
h. kantong darah;
i. ambulans; dan
j. alat bantu kesehatan.
60
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non INA-CBG (1/2)
1. Imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non Hodgkin (Pasal 38)
✓ Tarif rawat jalan dan rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker payudara dan
limfoma non hodgkin sebesar Rp1.170.000,00;
✓ Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma
✓ non hodgkin sebesar Rp1.170.000,00 ditambah tarif paket INA-CBG;
✓ Pemeriksaan imunohistokimia untuk kanker payudara dan limfoma non hodgkin yang ditagihkan dalam non
INA-CBG hanya untuk satu kali yaitu untuk penegakan diagnosis.
3. Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru (Pasal 39)
✓ Tarif rawat jalan yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk
kanker paru sebesar Rp1.620.000,00;
✓ Tarif rawat inap yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk
kanker paru sebesar Rp1.620.000,00 ditambah tarif paket INACBG;
✓ Pemeriksaan Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) untuk kanker paru yang ditagihkan dalam non
INACBG hanya untuk satu kali.
4. Alteplase (Pasal 44)
✓ Tarif obat alteplase sebagaimana dimaksud mengacu pada harga obat yang ditetapkan oleh Menteri.
✓ Tarif obat alteplase diberlakukan untuk kasus stroke sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
61
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non INA-CBG (2/2)
62
Perubahan Pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non INA-CBG
✓ Tarif Non INA-CBG untuk Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) untuk biaya bahan habis pakai
(consumables), jasa pelayanan, dan jasa pengiriman pada pelayanan CAPD sebesar Rp 8.000.000/bulan. Biaya
transfer set Rp 250.000, sedangkan untuk pemasangan pertama masuk dalam tarif INA-CBG.
63
Perubahan Pengaturan pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non INA-CBG (2/2)
64
Selisih Biaya
Perubahan ketentuan selisih biaya dibandingkan dengan Permenkes 51 Tahun 2018
tentang Urun Biaya dan Selisih Biaya adalah:
65
Selisih Biaya
Peserta yang menginginkan pelayanan rawat jalan eksekutif atau rawat inap yang lebih
tinggi dari haknya harus membayar selisih biaya setiap episode rawat jalan eksekutif
atau rawat inap dengan ketentuan:
PMK 3 Tahun 2023 Pasal 48
PMK 51 Tahun 2018
Ketentuan selisih biaya
dapat dilakukan untuk
kenaikan kelas rawat
diatas 1 kelas (hak rawat
kelas 2 naik ke kelas di
atas kelas 1).
66
Hasil Rekredensialing PKS 2023
KELENGKAPAN
JENIS PELAYANAN
NO NAMA FKTP SARANA DAN PROSEDUR DAN NILAI TOTAL HASIL REKREDESIALING
DAN SUMBER
SARANA TT (22%) PRASARANA SISTEM (15%) ADMINISTRASI
DAYA MANUSIA
(PERALATAN DAN (14%)
(33%)
BANGUNAN) (16%)
68
Lampiran
KRITERIA PELAYANAN DAN KOMPETENSI UNTUK PELAYANAN KESEHATAN TERTENTU DI FKRTL
Sesuai dengan Permenkes No. 3 Tahun 2023 pasal 34, untuk pelayanan kesehatan tertentu, besaran tarif INA-CBG
dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada FKRTL berdasarkan kriteria pelayanan dan kompetensi FKRTL. Terdapat 11 kriteria
yang diatur dalam lamipiran sebagai berikut:
No Jenis Layanan Kriteria
1 Contegra Penjaminan top up hanya dilakukan di RS Khusus Jantung Kelas A Milik Pemerintah.
7 Phacoemulsification 1. Kriteria penjaminan untuk tindakan Phacoemulsification sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan;
2. Untuk menghindari potensi moral hazard dilakukan kesepakatan kapasitas antara BPJS Kesehatan dengan FKRTL
untuk tindakan Phacoemulsification elektif.
70
Lampiran
No Jenis Layanan Kriteria
9 Brakiterapi 1. Penjaminan tidak dapat dilakukan di RS kelas D;
2. Pelayanan Radioterapi dapat diberikan sesuai dengan PNPK atau PPK yang berlaku di fasyankes
dan/atau keputusan Tumor Board sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
10 Kemoterapi 1. Pelayanan Kemoterapi dapat diberikan sesuai dengan PNPK atau PPK, formularium nasional dan
sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku;
2. Pelayanan Kemoterapi dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi dibidang Onkologi sesuai
pelayanan yang akan diberikan.
11 Hemodialisis 1. Alat dan bahan medis habis pakai pada tindakan hemodialisis digunakan secara single use;
2. Jika digunakan secara re-use maka tarif yang dibayarkan adalah 85% dari tarif yang berlaku
71