Anda di halaman 1dari 7

L

A
P
O
R
A
N

HASIL PEMBUATAN TAPAI DARI SINGKONG

Kelompok :2
Nama Anggota :
 Afif Noviansyah
 Armando
 Bella Viska
 Fadhilah Nailatussyarafah
A. Pengertian Tapai

Tapai atau tape adalah kudapan yang dihasilkan dari


proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di
Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini biasanya beras
ketan dan umbi singkong. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran
beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur),
seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis
burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera,
dan Pediococcus sp., tetapi tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat.
Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya
berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan
memiliki tekstur lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh industri kecil dan
menengah.

Kata tapai berasal dari bahasa Proto-Melayu Polinesia Barat tapay, yang


berarti "beras yang difermentasi" atau "tuak dari beras". Lebih jauh lagi, asal kata
dalam bahasa Proto-Austronesia tapaj berarti "makanan hasil fermentasi". 

Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu


substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme . Proses fermentasi dibutuhkan starter sebagai mikroba yang
akan ditumbuhkan dalam substrat.

Sebagian besar tapai dibuat dari fermentasi beras ketan (Oryza sativa)
atau singkong (Manihot esculenta). Masyarakat Sunda lebih mengenal tapai
singkong dengan sebutan peuyeum, sedangkan masyarakat Jawa Timur lebih
sering menyebutnya tape puhung untuk tapai dari singkong dan tape ketan untuk
tapai dari ketan. Orang Banyumas menyebutnya tapè budin atau kenyas. Tapai
ketan dikenal di kawasan Asia, terutama Asia Tenggara, dengan nama lokal
yang berbeda–beda: tapai pulut (Malaysia), basi
binubran (Filipina), chao (Kamboja), lao-chao Hanzi: 醪糟; Pinyin: láozāo; Jyutpin
g: lou4zou1 atau chiu niang (Cina), dan khao-mak (Thailand).

B. Pembuatan Tapai
 Alat:
1) Garpu
2) Sendok
3) Pisau
4) Piring
5) Penyaring
6) Panci kukus
7) Kompor
8) Kain lap
9) Baskom

 Bahan: 
1) Singkong sekitar 2kg
2) 1 bungkus ragi
3) Beberapa lembar daun pisang

 Cara Pembuatan
1. Kupas singkong dan kerik bagian luarnya.
2. Potong sesuai selera lalu cuci sampai bersih.

3. Rebus singkong sampai ¾ matang. Tingkat kematangan ini bisa dilihat


ketika daging singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu atau lidi.

4. Angkat singkong yang telah ¾ masak lalu dinginkan.

5. Biarkan singkong benar-benar dingin. Anda bisa mendiamkannya


selama 10 jam.

6. Siapkan wadah plastik dengan tutup. Lapisi wadah plastik dengan daun
pisang.

7. Hancurkan dua keping ragi tape sampai benar-benar halus.

8. Tata singkong di dalam wadah yang telah dilapisi daun pisang.

9. Taburi dengan ragi yang telah dihaluskan.

10.Tutup singkong yang telah diberi ragi dengan daun pisang. Tutup
kembali dengan tutup wadah. Singkong harus benar–benar tertutup
agar mendapatkan hasil yang maksimal.

11.Simpan wadah di tempat kering, gelap, di suhu ruang. Diamkan selama


kurang lebih 2-3 hari.

 Tips Pembuatan
a) Setelah tape dikukus dan menjadi ¾ matang, hindari menyentuh singkong
dengan tangan. Ini untuk mencegah singkong terkontaminasi bakteri yang
dapat menggagalkan proses fermentasi. Coba gunakan sarung tangan
steril, penjepit makanan atau garpu untuk memindahkan singkong.

b) Jika ingin memastikan singkong sudah matang atau belum saat sudah
dikukus, gunakan tusuk sate atau garpu.

c) Setelah tape mencapai kematangan yang diinginkan, simpan di kulkas.

d) Pastikan singkong benar-benar dingin sebelum ditata dan ditaburi ragi.

C. Dokumentasi Hasil Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai