Anda di halaman 1dari 130

PROYEK

EKA HOSPITAL
BSD CITY-TANGERANG

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN CCTV
UNTUK FIRE SHAFT GEDUNG EKSISTING

Disiapkan Oleh :

PT. MELTECH Consultindo Nusa


MECHANICAL & ELECTRICAL CONSULTING ENGINEERS
Jl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia
Telp. : (6221) 857 6205 Fax. : (6221) 857 6213
E-mail: mcn@centrin.net.id

November, 2021
FOR TENDER
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PERATURAN UMUM PEKERJAAN CCTV

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................i

1 PERATURAN UMUM PEKERJAAN CCTV ....................................................................... 1


1.1 PERATURAN PEMASANGAN................................................................................ 1
1.2 GAMBAR - GAMBAR .............................................................................................. 1
1.3 KOORDINASI .......................................................................................................... 1
1.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN ........................................................................... 2
1.5 TESTING DAN COMMISSIONING ......................................................................... 2
1.6 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN.............................. 2
1.7 LAPORAN - LAPORAN ........................................................................................... 3
1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN ............................................................. 3
1.9 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI .............................. 4
1.10 IJIN – IJIN ................................................................................................................ 4
1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN ......................................... 4
1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS .................................................................. 4
1.13 RAPAT LAPANGAN ................................................................................................ 4

Peraturan Umum - Pekerjaan CCTV Hal i


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 PERATURAN UMUM PEKERJAAN CCTV

1.1 PERATURAN PEMASANGAN


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan
sebagai berikut :
A. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008, 30 Desember 2008,
tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
B. Peraturan Kapolda Metro Jaya No. 2 tahun 2005, tentang Kewajiban
memasang CCTV.
C. SNI 0225:2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
D. Data teknis dari product di bidang peralatan CCTV system yang dibuat oleh
pabrik-pabrik dari berbagai Negara dan memiliki ISO-9001.

1.2 GAMBAR - GAMBAR


A. Gambar-gambar rencana dan persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
B. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan
kondisi dari bangunan yang ada.
C. Gambar-gambar Arsitek, Struktur/Sipil maupun Interior harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan.
D. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan
detail kepada Pemberi Tugas/MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih
dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong dianggap
telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi
ini.
E. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar- gambar instalasi terpasang
yang disertai dengan operating dan Maintenane Instruction serta harus
diserahkan kepada Pemberi Tugas/MK pada saat penyerahan pertama dalam
rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.

1.3 KOORDINASI
A. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
B. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
C. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka
semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

Peraturan Umum - Pekerjaan CCTV Hal 1


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN


A. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap 3
(tiga) untuk disetujui.
B. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang
diragukan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi/MK. Pengambilan
ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi
tanggung jawab Pemborong.

1.5 TESTING DAN COMMISSIONING


A. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib
mengajukan terlebih dahulu program Testing dan Commissioning .
B. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi/MK untuk mengetahui
apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik serta setting
koordinasi alat proteksi pada setiap panel dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang diminta.
C. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.

1.6 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


A. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
B. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
C. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
D. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
E. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak melak-
sanakanteguran dari Direksi/ MK atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan
yang diperlukan, maka Direksi/ MK berhak penyerahkan perbaikan/
penggantian/ penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong
instalasi ini.
F. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih
petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim
instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
G. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh
Pemborong dan Direksi/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan
Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.
H. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
Peraturan Umum - Pekerjaan CCTV Hal 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1. Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi/
MK.
2. Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari instalasi
pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan
Instalasi Keselamatan Kerja, dll, hingga intalasi yang telah terpasang
dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang bersangkutan.
3. Semua gambar terpasang (Arbuild Drawing) beserta operating,
instruction, technical dan maintenance manual serta Testing Reports
rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada
MK/Direksi.

1.7 LAPORAN - LAPORAN


A. Laporan Harian dan Mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai :
1. Kegiatan fisik yang dilengkapi foto dokumentasi.
2. Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan maupun
secara tertulis.
3. Jumlah material masuk/ ditolak
4. Jumlah tenaga kerja
5. Keadaan cuaca, dan
6. Pekerjaan tambah/ kurang
7. Progress kemajuan pekerjaan dan foto-foto dokumentasi

Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah


ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi/MK
untuk diketahui/ disetujui.

B. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
2. Hasil pengetesan peralatan
3. Hasil pengetesan kabel
4. dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus
disaksikan oleh pihak Direksi/MK.

1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN


Penanggung instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan,
yang bertindak sebagai wakil dari pemborong dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima
Peraturan Umum - Pekerjaan CCTV Hal 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi/MK. Penanggung jawab
tersebut diatas juga harus berada di tempat pekerjaan pada saat diperlukan /
dikehendaki.

1.9 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI


A. Pelaksanaan Instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan dengan Direksi / MK.
B. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang
ada kepada pihak Direksi / MK dalam rangkap 3 (tiga).
C. Perubahan material, dan lain-lainnya harus mendapat instruksi dari pemilik
secara tertulis sebelum dilaksanakan. Dan pekerjaan tambah/kurang/
perubahan yang ada harus disetujui oleh Direksi/ MK secara tertulis.

1.10 IJIN – IJIN


Pengurusan ijin-ijin baik ijin pemasangan maupun pemakaian yang diperlukan
untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi
tanggung jawab Pemborong.

1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN


A. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini, harus dikembalikan ke kondisi semula dan menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.
B. Pembobokan/pengelasan/pengeboran tersebut diatas baru dapat
dilaksanakan apabila sudah ada persetujuan dari pihak pemilik secara tertulis.

1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS


A. Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Pemborong instalasi secara periodik dan minimum 1 kali tiap minggu.
B. Pemeriksaan khusus dalam waktu pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Pemborong instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak MK/Direksi
Pengawas/Pemberi Tugas dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.

1.13 RAPAT LAPANGAN


A. Proyek Manager harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang akan
diatur oleh pemberi tugas/MK.
B. Apabila proyek Manager berhalangan hadir dapat diwakilkan oleh atasan
proyek Manager (Koordinator Proyek).
C. Pelanggaran yang terjadi akan dikenakan sanksi-sanksi.

oOo

Peraturan Umum - Pekerjaan CCTV Hal 4


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN CCTV

Daftar Isi

Daftar Isi ......................................................................................................................................i

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN CCTV ..................................................................... 1


LINGKUP PEKERJAAN CCTV ............................................................................... 1
1.1.1 Umum ....................................................................................................... 1
1.1.2 Uraian Lingkup Pekerjaan ........................................................................ 1
PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN ............................................. 2
SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN ................................................ 2
URAIAN SINGKAT SISTEM.................................................................................... 5
PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN ............................................................. 5
PENGUJIAN ............................................................................................................ 6
JAMINAN DAN MASA PEMELIHARAAN ............................................................... 6
PRODUK ................................................................................................................. 7

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan CCTV Hal i


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN CCTV

LINGKUP PEKERJAAN CCTV


1.1.1 UMUM
A. Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara
pemasangan Instalasi CCTV, meliputi pekerjaan secara lengkap dan
sempurna, mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan,
penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.
B. Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang
tercantum didalam :
1. Persyaratan umum.
2. Spesifikasi teknis.
3. Gambar rencana.
4. Berita acara aanweijzing.
C. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara, Diesel
Generator Set dan Battery bilamana daya dari PLN dan genset mengalami
gangguan.
D. Semua panel CCTV dan sentral CCTV harus diberi pentanahan sesuai
gambar perencanaan.

1.1.2 URAIAN LINGKUP PEKERJAAN


Secara garis besar lingkup pekerjaan CCTV adalah seperti yang tertera
dispesifikasi ini. Namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan
pekerjaan, sesuai yang tertera didalam gambar-gambar perencanaan dan
dokumen tambahan seperti yang tertera didalam Berita Acara Rapat Penjelasan
Lelang (Aanweijzing).
A. Melaksanakan
a. Seluruh instalasi CCTV dalam bangunan.
b. Seluruh instalasi sistem CCTV.
c. Seluruh instalasi pentanahan.
d. Seluruh instalasi :
• AHD Dome IR Camera (Fixed)
e. Testing, commissioning dan training serta menyerahkan buku technical
manual.

B. Menyediakan dan memasang semua keperluan feeder dan pendukungnya :


a. Dari sisi rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi.
b. Dari sisi camera ke DVR

C. Menyerahkan 3 set gambar kerja (shop drawing) instalasi CCTV untuk


diberikan kepada :
a. Pihak pemilik gedung (Owner) sebanyak 1 (satu) set.
b. Pihak perencana sebanyak 1 (satu) set.
Spesifikasi Teknis - Pekerjaan CCTV Hal 1
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

c. Didistribusikan ke kontraktor yang terkait sebanyak 1 (satu) set.


d. 2 set gambar as built dan 1 (satu) set gambar as built (berbentuk CD).

D. Menyerahkan dokumen yang diperlukan dalam proyek ini antara lain :


a. Sistem description dan prinsip operasi sistem CCTV.
b. Instalasi dan instruction CCTV.
c. Connection diagram CCTV.
d. Shipping dokumen untuk peralatan CCTV pada proyek yang dikerjakan.
e. Surat dukungan dari principal yang memegang merk.

E. Melaksanakan pemeliharaan selama 6 bulan dan memberikan jaminan


peralatan selama 1 (satu) tahun sejak seluruh sistem yang terpasang didalam
bangunan berfungsi dengan baik.

PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN


Syarat-syarat Dasar:
A. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau
hasil perbaikan.
B. Material atau peralatan harus mempunyai spesifikasi yang jelas dan kapasitas
yang cukup.
C. Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratan.
D. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum.
Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan
syarat :
o Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
o Tidak menyebabkan pertambahan panel maupun bahan.
o Tidak meminta pertambahan ruang.
o Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
o Tidak menurunkan mutu.
o Tidak boleh merubah sistem yang sudah baku (re-engineering).

SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN


A. Sistem CCTV yang digunakan adalah Analog High Definition (AHD) video
technology dengan media perekaman menggunakan AHD Digital Video
Recorder (monitoring) terintegrasi dengan sistem CCTV existing.
B. Perencanaan pemasangan camera CCTV sudah berdasarkan :
a. Letak strategis area yang diawasi camera.
b. Keamanan seluruh area yang diawasi.
c. Kemudahan memonitor area seluruh gedung baik diluar maupun didalam
area gedung.
C. AHD Dome IR Camera (Fixed)
o 1080p real time live view
Spesifikasi Teknis - Pekerjaan CCTV Hal 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

o 1/2.7” CMOS progressive scan


o Min. Illumination : 0 Lux (IR on)
o TDN (IR-Cut), AGC, DWDR
o 2.8-12mm Lens
o IR Distance : 30m Dome camera
o Power : 12 VDC
o Output : AHD/CVBS
o PAL 1∕2.7 Aptina 2.1MP CMOS Sensor 1080P∕960H With IR-CUT
o DWDR 3D NR Sense-up OSD UTC 2.8-12mm
o Manual Zoom Lens brilliant white

D. Digital Video Recorder (DVR)


a. Adalah peralatan yang merubah format analog ke format digital sehingga
perekam dapat disimpan kedalam hardisk yang terdapat didalam
multiplexer dan dapat di remote / control dan ditampilkan dari jarak jauh
melalui LAN / WAN.

b. Sistem mempunyai sistem operasi duplex yang mempunyai dua output


yang berbeda yaitu tampilan multiscreen dan full screen dan pada saat
yang bersamaan merekam secara multi-screen dan dapat di playback
tanpa mengganggu perekaman

c. Digital Video Recorder harus mempunyai feature :


▪ Motion detector : mendeteksi gerakan dan otomatis memunculkan
gambar full screen pada monitor dari camera
yang mendeteksi adanya suatu perubahan
gerakan
▪ Alarm activation : memunculkan gambar bila ada trigger dari
kamera
▪ Password untuk merubah sistem setting.

d. Spesifikasi peralatan :
▪ Input : 16 channel camera input, 16 looping
▪ Output : Multi and spot screen
▪ Mode : Triplex
▪ Zoom : 2 x digital zoom
▪ Compression : MJPEG, JPEG2000, MPEG4
▪ Picture quality : 5 levels (continous / alarm / motion /)
▪ Recording speed level : 27 levels
▪ Recording speed : min 200 fps @ 352 x 288
▪ Live viewing : min 400 fps
▪ Division Mode : 1,4,9,16,1+5,1+7
▪ Back Up : USB 2.0 x 3, Network
▪ Supportable Device : Memory Stick, Internal ODD, HDD
▪ HDD Bay ; up to 4 units HDD SATA
Spesifikasi Teknis - Pekerjaan CCTV Hal 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

▪ HDD capacity : 1 x 4 TB untuk 30 hari


▪ Audio input : 1 RCA
▪ Control : dapat mengkontrol P / T / Z camera tanpa
alat keyboard
▪ LAN : 10/100;1 x RJ45

e. Operating modes :
▪ Simultaneous record and play back and multi-screen viewing
▪ Simultaneous mirror recording for back-up
▪ Archive data through USB or compact flash

E. LED Monitor
a. Adalah peralatan untuk menampilkan output dari AHD Digital Video
Recorder.
b. Equipment specification :
▪ Min. 32” LED
▪ Max Resolution 1920 x 1080
▪ Wide Viewing Angle 160° / 160°
▪ 5 ms of Quick Response Speed

F. Coaxial Cable RG 11 dalam PVC Conduit Ø 20mm


Adalah sarana untuk mengirimkan gambar yang sudah diamati oleh camera
untuk diterima di multiplexer.
o Inner conductor diameter : 1.5 mm
o Jacket outer diameter : 10.1 mm
o Insulator : PEF
o Jacket : PVC
o Shielding conductor : Aluminum leaf tape, braid annealed copper
wire
o Attenuation : di 700 MHz, 16.2 dB / 100 m

G. NYM 2 x 2.5 mm dalam PVC Conduit Ø 20mm


Adalah kabel power dari UPS untuk semua camera CCTV dan yang lainnya.
o Inner conductor : 2.5 mm
o Jacket : PVC

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan CCTV Hal 4


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

URAIAN SINGKAT SISTEM


A. Sistem closed circuit television system dipergunakan untuk membantu
pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi suatu lokasi melalui
video camera.
B. Hasil pengamatan dari camera ditampilkan pada layar monitor berupa gambar
yang dapat dimonitor dari ruang monitor CCTV existing.
C. Sistem tampilan dimonitor yang direncanakan pada project ini adalah color
D. Sistem pengamanan dengan camera ini bertujuan untuk :
a. Mendeteksi lalu lintas / pergerakan orang masuk / keluar gedung dan
ruang-ruang tertentu pada proyek ini.
b. Penangkapan gambar yang dihasilkan oleh camera selalu disertai dengan
perekam oleh Multiplexer yang akan tersimpan selama 168 jam sampai 960
jam tergantung hard disk yang ada di multiplexer dan hasil dari perekaman
apakah real time atau tidak.
c. Penangkapan gambar oleh camera akan mengaktifkan isyarat alarm pada
sistem security yang ada di multiplexer dan secara otomatis menampilkan
gambar pada layar spot monitor dan sekaligus akan mengaktifkan
perekaman secara real time serta bunyi buzzer di ruang kontrol untuk
meminta perhatian khusus pada operator CCTV.
E. Sistem power Camera CCTV akan di back-up oleh battery dari sistem UPS.

PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


A. Unit camera ditempatkan sesuai fungsi dan kemudahan maintenance (lihat
gambar).
B. Camera ditempatkan sesuai gambar rencana Konsultan.
C. Kabel dan Conduit
a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel
didalam PVC conduit Ø 20mm.
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel didalam PVC conduit Ø 20mm.
c. Conduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
d. Semua kabel control dan coaxial yang terpasang tidak boleh ada
sambungan.
e. Semua kabel yang masuk dan keluar dari trunking kabel harus
menggunakan flexible conduit.

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan CCTV Hal 5


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PENGUJIAN
A. Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan
pemegang keagenan peralatan tersebut, dimana perusahaan tersebut harus
memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem tersebut setelah ternyata
hasil pengujiannya adalah baik. Semua peralatan yang terpasang dalam
sistem CCTV ini, baik peralatan utama maupun accessoriesnya harus
mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang keagenan peralatan tersebut.
B. Apabila hasil pengujian tidak sesuai spesifikasi dan berita acara aanweijzing
serta berita acara klarifikasi yang tidak bertentangan dengan spesifikasi
teknis yang menyebabkan sistem tidak berjalan dengan semestinya.
Kontraktor wajib mengganti semua peralatan yang sudah terpasang tanpa
meminta tambahan biaya sampai sesuai dengan spesifikasi.

JAMINAN DAN MASA PEMELIHARAAN


A. Pelaksanaan CCTV ini harus yang sudah berpengalaman dan memegang
keagenan paling sedikit 5 tahun dengan berhasil baik.
B. Representative/agen harus mempunyai tenaga ahli tetap dan peralatan serta
workshop yang bisa menjamin instalasi yang benar dan back-up service yang
mantap.
C. Representative/agen harus menjamin tersedianya suku cadang untuk masa
operasi minimal 5 tahun. Representative / agen harus memberikan training
kepada 2 orang engineer dan 3 orang teknisi menengah.

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan CCTV Hal 6


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi, produk bahan dan peralatan
pada dasarnya adalah sebagai berikut :

No. Bahan / Peralatan Merk / Pembuat

1 Peralatan Utama dan Aksesoris Honeywell, Hikvision


(AHD)
2 Kabel Daya Jembo, Voksel, KMI, Supreme
3 Kabel Video (Coaxial) Beeffe, Feeder, LS Cable, Leoni-Betaflam,
Commscope, PPC-Belden, Hansen.
4 UTP Cat. 5E Belden, Commscope
5 PVC Konduit High Impact BOSS, Schneider, MK
6 Surge Arrester Siemens, Schneider, ABB, LS, Chint.
7 UPS Vektor, ABB, Delta UPS, Laplace, APC

Catatan:

1. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen tunggal yang
telah ditunjuk oleh Prinsipal masing-masing.

2. Didalam pengajuan persetujuan material kepada MK/Direksi, Kontraktor yang telah


ditunjuk harus melampirkan copy surat keagenan tunggal dari Prinsipal produk
masing-masing.

3. Peserta tender harus melampirkan diagram sistem yang dilengkapi dengan


type/model sesuai produk yang diajukan dengan mengacu kepada kapasitas sistem
yang dibuat oleh konsultan perencana.

oOo

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan CCTV Hal 7


PROYEK
EKA HOSPITAL
BSD CITY-TANGERANG

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
UNTUK FIRE SHAFT GEDUNG EKSISTING

Disiapkan Oleh :

PT. MELTECH Consultindo Nusa


MECHANICAL & ELECTRICAL CONSULTING ENGINEERS
Jl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia
Telp. : (6221) 857 6205 Fax. : (6221) 857 6213
E-mail: mcn@centrin.net.id

FOR TENDER
November, 2021
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

I. PERATURAN UMUM PEKERJAAN ELEKTRIKAL

DAFTAR ISI Halaman

1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN ELEKTRIKAL 2

1.01.0. PERATURAN PEMASANGAN 2

1.02.0. GAMBAR – GAMBAR 2

1.03.0. KOORDINASI 3

1.04.0. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH 3

1.05.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN 3

1.06.0. TESTING DAN COMMISSIONING 4

1.07.0. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN 4

1.08.0. LAPORAN – LAPORAN 5

1.09.0. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN 6

1.10.0. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI 6

1.11.0. IJIN-IJIN 6

1.12.0. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN 6

1.13.0. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS 6

1.14.0. RAPAT LAPANGAN 6

Spek Umum EL 1
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1.01.0. PERATURAN PEMASANGAN

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan


sebagai berikut :

INSTALASI ELEKTRIKAL

a. PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yang berlaku

b. PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku dan yang berkaitan dengan


instalasi ini.

c. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan
instalasi listrik.

d. SLI (Standard Listrik Indonesia) yang berlaku

e. PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir) untuk bangunan yang


berlaku.

f. Standard penerangan buatan dalam gedung.

g. Standard penerangan dekorasi dan pencahayaan sisi luar bangunan.

h. Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal yang belum
diatur dalam standar/peraturan diatas.

i. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara Perencanaan Teknis


Konversi Energi pada Bangunan Gedung.

1.02.0. GAMBAR - GAMBAR

1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan


suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari


peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan
juga kemudahan service maintenance jika peralatan peralatan sudah
dioperasikan.

3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi


untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.

4. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja


dan detail kepada Direksi/MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih
dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong
dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan
dengan instalasi ini.
Persetujuan tersebut tidak berarti membebaskan pemborong dari
kesalahan yang mungkin terjadi dan dari tanggung jawab atas
pemenuhan kontrak.

5. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi


terpasang yang disertai dengan operating dan Maintenane Instruction
serta harus diserahkan kepada Direksi/MK pada saat penyerahan pertama
dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan data
notasi.

Spek Umum EL 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.03.0. KOORDINASI

1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong


instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.

2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.

3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka


semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.04.0. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH

1. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah pemborong
menerima pemberitahuan ditunjuk oleh Direksi MK, pemborong harus
menyerahkan daftar dari material-material yang akan diajukan. Daftar ini
harus rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-nama dan
alamat Manufacture, catalog asli 1 set dan copy 3 set. Dan keterangan-
keterangan lain yang dianggap perlu oleh Direksi. Persetujuan Direksi akan
diberikan atas dasar item diatas.

2. Pemborong harus mengajukan approval material secara teknis dilengkapi


dengan brosur-brosurnya dan menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan
dipasang kepada Direksi paling lambat 6 (enam) hari setelah daftar material
disetujui. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan contoh-contoh
ini adalah tanggung jawab pemborong.

3. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud didalam


spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru dan dari produk tahun
akhir.

4. Material-material utama harus dilengkapi Certificate Country of Origin untuk


memastikan keaslian produk.

5. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/


kapasitas peralatan (Equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat
keraguan-keraguan, pemborong harus segera menghubungi Direksi untuk
berkonsultasi.

6. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment yang sebelumnya


tidak dikonsultasikan dengan Direksi apabila terjadi kekeliruan maka hal
tersebut menjadi tanggung jawab pemborong.

1.05.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN

1. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus


menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap
3 (tiga) untuk disetujui.

2. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan


kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang
diragukan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi/MK. Pengambilan
ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi
tanggung jawab Pemborong.

Spek Umum EL 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.06.0. TESTING DAN COMMISSIONING

1. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib


mengajukan terlebih dahulu program test, form test dan metode test dalam
rangkap 3 (tiga) kepada Direksi/ MK untuk disetujui.

2. Pemborong wajib membuat schedule test dan memberitahukan pelaksanaan


test kepada Direksi/ MK. Test Comm yang tidak dihadiri oleh wakil Direksi/
MK dinyatakan batal dan wajib diulang.

3. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua test dan


pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu atau sesuai dengan
permintaan dari Direksi/ MK untuk memeriksa/ mengetahui apakah seluruh
instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telat memenuhi
persyaratan yang berlaku.

4. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan peralatan yang diperlukan dalam


kegiatan testing tersebut termasuk material-material yang disupplai oleh
Owner yang harus dilakukan testing dan dianjurkan oleh pabrik merupakan
tanggung jawab pemborong. Dan semua peralatan test harus berkalibrasi
dari instalasi terkait.

5. Test nyala semua equipment dilakukan 1 x 24 jam pada kondisi semua


beban di ON.

6. Pemborong harus melakukan semua pengetesan sesuai persyaratan yang


ada dan mendemonstrasikan cara kerja dari semua system dan disaksikan
oleh Direksi/ MK.

7. Semua biaya listrik maupun air untuk pengetesan menjadi tanggung jawab
pemborong.

8. Pemborong wajib melakukan test infra red semua Panel untuk lampiran
BAST-1 dan melakukan Test Infra Red Thermographi (foto) untuk lampiran
BAST-2.

9. Hasil semua Test Commissioning harus dibuatkan Berita Acara Pengetesan


dan harus disaksikan oleh Direksi/ MK kemudian ditandatangani oleh semua
pihak.

1.07.0. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.

2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.

3. Selama masa pemeliharaan, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi


segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.

4. Selama masa pemeliharaan, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan


masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

5. Selama masa pemeliharaan, apabila Pemborong instalasi ini tidak melak-


sanakan teguran dari Direksi/ MK atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan
yang diperlukan, maka Direksi/MK berhak menyerahkan perbaikan /
penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong
instalasi ini.

Spek Umum EL 4
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

6. Selama masa pemeliharaan, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-


petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi
dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.

7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama
oleh Pemborong dan Direksi/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari
Jawatan Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.

8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat


dilaksanakan setelah :

a) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi /
MK.

b) Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari


instansi pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam
Kebakaran dan Instansi Keselamatan Kerja, dll, hingga intalasi yang
telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instansi yang
bersangkutan.

c) Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan


maintenance manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli, Kalkir
As Built Drawing dan Soft Copy (CD) diserahkan kepada MK/Direksi.

1.08.0. LAPORAN - LAPORAN

1. Laporan Harian dan Mingguan

Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang


memberikan gambaran mengenai :
❖ Kegiatan fisik
❖ Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan maupun
secara tertulis.
❖ Jumlah material masuk/ditolak
❖ Jumlah tenaga kerja
❖ Keadaan cuaca, dan
❖ Pekerjaan tambah/kurang

Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah


ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi/MK
untuk diketahui/disetujui.

2. Laporan Pengetesan

Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam


rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
❖ Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
❖ Hasil pengetesan peralatan
❖ Hasil pengetesan kabel
❖ dan lain-lainnya.

Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus


disaksikan oleh pihak Direksi/MK.

Spek Umum EL 5
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.09.0. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN

Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab


pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan,
yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan
untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi/MK.
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada
saat diperlukan/ dikehendaki oleh pihak Direksi/MK.

1.10.0. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI

1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan


dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari
pihak konsultan Perencana dan Direksi/MK.

2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang


ada kepada pihak Direksi/MK dalam rangkap 3 (tiga).

3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong


kepada Direksi/MK, secara tertulis dan pekerjaan tambah/kurang/perubahan
yang ada harus disetujui oleh Direksi/MK secara tertulis.

1.11.0. IJIN - IJIN

Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh
biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.12.0. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

1. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam


pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya kekondisi semula, menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.

2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada


persetujuan dari pihak Direksi/MK secara tertulis.

1.13.0. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS

1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara


periodik dan tidak kurang dari tiap dua minggu.

2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini,


apabila ada permintaan dari pihak Direksi/MK/Pemilik dan atau bila ada
gangguan dalam instalasi ini.

1.14.0. RAPAT LAPANGAN

Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang diatur oleh
Pemberi Tugas/Direksi/MK.

oOo

Spek Umum EL 6
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

II. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

DAFTAR ISI Halaman

2.00.0. LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRIKAL 2

3.00.0. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN 2

4.00.0. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN 13

5.00.0. PENGUJIAN 15

6.00.0. PRODUK 17

II-Spek-EL 1
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

2.00.0. LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRIKAL

2.01.0. Umum

Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik


dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan
dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada
pasal ini, merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau
peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa
adanya ketentuan tambahan biaya.

2.02.0. Uraian Lingkup Pekerjaan

Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan instalasi


listrik ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan dan pengujian panel-panel Tegangan Rendah.


2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi kabel Tegangan Rendah.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi Penerangan dan kotak-
kontak biasa & saklar.
4. Pemasangan dan pengujian Armature lampu penerangan.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penerangan luar beserta
lampunya.
6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pembumian.
7. Pembuatan as built drawing (gambar terpasang).
8. Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang.
9. Mengadakan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi tugas.

3.00.0. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

3.01.0. Panel Tegangan Rendah

1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard peraturan PUIL-2011


dengan minimal IP 43 untuk tipe Indoor.

2. Panel Distribusi (PD) Form Segregasinya adalah Form 1.

3. Panel Distribusi (PD) tebal minimum 1,5 mm dan seluruhnya harus


dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat Power Coating, warna
dan cat akan ditentukan kemudian oleh pihak owner. Pintu dari panel-panel
tersebut harus dilengkapi dengan master key.

4. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan


sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan
perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-kom-
ponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen
lainnya.

5. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-
S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding Besarnya busbar harus
diperhitungkan untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut
tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65 C .

II-Spek-EL 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang
dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis
yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
Mutu busbar 99,9 % dilengkapi surat keterangan/sertifikat dari Sucofindo.

6. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak
tahan getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96x96 mm
dengan skala linear dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi serta
ada sertifikat tera dari LMK/PLN (min. 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).

7. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/MK.

8. Panel harus dilakukan witness test dipabrik dihadiri oleh pemberi tugas,
perencana dan MK. Pabrik panel wajib membuat laporan pengetesan panel
seperti high volt, megger,Continunity fungsi dll, dan dilampirkan pada saat
serah terima.
9. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :
a. MCCB.
b. MB (Motor Breaker)
c. Miniatur Circuit Breaker
• Rated current : sesuai gambar
• Operating voltage : 230 V, 400 V
• Frequency : 50 Hz
• Breaking capacity : 6 KA, 10 KA
Permitted ambient temp. : 55 C
• Overload release : sesuai gambar.
d. Auxiliary relay

10. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai :


a. Current Transformer
b. KWH meter
c. Ampermeter
d. Voltmeter
e. Frequency meter
f. Power Factor/Cos phi meter.

➢ M.C.C.B pada incoming outgoing.


Rated continous current : 80A, 100A, 160A, 200A, 250A
atau dinyatakan lain pada
gambar.
Type : Fixed mounted atau sesuai
gambar.
Number of Pole : 3 phase, 3 pole.
Rated Operating Voltage : 400 Volt.
Rated Frequency : 50 Hz.
Permitted Ambient Temp. : max. 55 C
Rated Short Time Current (0.5 s) : 22 KA.
Rated Peak Withstar Current : 60 KA.
Operator Mechanisem : Manual Operation & motorized
(for incoming)
Over Load Release : Adjustable.
Instantenous Over Current : Adjustable
Auxiliary Release yang mungkin ada (lihat gambar):
Auxiliary Switch : 4 NO + 1 NC

II-Spek-EL 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

11. Panel kabel control dalam panel harus memakai type NYFHY ukuran sesuai
kebutuhan.

3.02.0. Kabel Tegangan Rendah

1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan


minimum 0,6 kV dan 0,5 KV untuk kabel NYM.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah : Jenis NYY,
untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY atau NYY.
3. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu pada MK.
4. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2.
5. Untuk kabel tahan api (FRC) conductor dilapisi dengan fire proof layer dan
polyethylene (XLPE) isolator standard dengan dicover dengan poly vinyl
chloride sleath kemampuan tahan temperature 750 C selama 3 jam.
Referensi :
▪ IEC PUB 331, 1970
▪ BS 6387 Cat CWZ
6. Referensi Test :
▪ IEC 811, WI 42005
▪ ASTM D257, WI 42012
▪ ASTM D1531, WI 42012
▪ IEC 243
▪ LMK, dst.

3.03.0. Lighting Fixtures untuk lampu TLD/T5/LED

1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm, dengan hasil
akhir setelah finishing painting 0,9 mm dengan logo embose (bukan stiker).

2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan


koreksi factor total minimal 0,85.

3. Type Tabung lampu TLD/T5/LED yang dipakai adalah jenis 84 dengan kelas
type Master bukan type essential (atau sesuai permintaan owner/MK).

4. Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur baut.

5. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat Power Coating bebas dari
karat dan lecet-lecet, dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus
disetujui oleh MK, Perencana.

6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi


penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga
pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan
dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.

7. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).

3.04.0. Lampu Tabung (Down Light)

1. Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflektor alluminium.

2. Lamp holder menggunakan standar E-27.

3. Diameter dari kap lampu minimal lihat gambar

II-Spek-EL 4
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

4. Lampu yang dipakai dari jenis lampu LED dengan warna 84 atau sesuai
gambar, contoh harus disetujui oleh MK dan Perencana.

3.05.0. Lampu Sorot (Spot Light) dalam bangunan

1. Lighting fixtures dari bahan alluminium dan berbentuk silinder atau sesuai
gambar.
2. Lamp holder menggunakan standar E-27. Atau sesuai kebutuhan
3. Lighting fixtures akan dipasang outbouw pada duct plafon.(lihat gambar)
4. Lampu yang dipakai dari jenis lampu Halogen atau PAR/Produk Philips jenis
reflektif.
5. Contoh harus disetujui oleh Direksi/MK dan perencana.

3.06.0. Lampu Emergency dan Orientasi

1. Lampu emergency yang digunakan jenis flourescent. Incandescen lengkap


dengan battery dan chargernya.

2. Pada saat listrik PLN/Genset menyala charger akan mengisi battere dan
lampu harus dapat dioperasikan dari listrik PLN/Genset melalui rangkaian
terpisah (satu buah lampu) dan dapat dihidup matikan dengan switch.
Bila PLN/Genset mati, lampu tetap menyala (tanpa terputus) dan
dioperasikan oleh sumber daya battery (lampu yang lain). Bila PLN/Genset
hidup battery harus diisi kembali dan semua operasi tersebut di atas harus
dapat bekerja secara otomatis.

3. Battery yang dipakai jenis dry cell Nickel Cadmium dan harus sanggup
menampung operasi selama minimal 3 jam, kapasitas battery disesuaikan
dengan TLD/T5/LED yang dipasang.

4. Tegangan input adalah 230 V,  10% 50 Hz, 1 phase, diperlengkapi dengan


indikator LED dan peralatan push to Check battery.

5. Chargernya harus dapat mengisi battery pada kapasitas penuh selama


1x24 jam.

6. Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dari sumber


PLN/Genset.

7. Untuk lampu orientasi dipakai jenis flourescent (TL)/Incandescen (PL)/LED


maintain lengkap dengan battery dan chargernya atau sesuai gambar.

8. Untuk lampu exit dipakai jenis flourescent 1 x 10 W maintain lengkap dengan


battery dan chargernya.

9. Contoh lampu exit harus disetujui oleh Direksi/MK dan perencana.

3.07.0. Kotak-Kontak Dan Saklar

1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata
adalah type pemasangan masuk/inbow (flush-mounting).

2. Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan


mengikuti standard VDE, sedangkan Kotak-kontak khusus/tenaga atau
(outbow) mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS (3 pin) dengan
lubang bulat.

II-Spek-EL 5
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

3. Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push
button harus dipakai dari jenis bahan bakely atau metal.

4. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang-


ruang yang basah/lembab harus jenis Water Dicht (WD) sedang untuk saklar
dipasang 150 cm dari permukaan lantai atau sesuai gambar.

5. Kotak-kontak yang khusus di dalam box di bawah lantai, harus dari pabrik
pembuat yang sama dengan underfloor duct atau built in.

3.08.0. Grounding

1. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare Copper


Conductor) atau sesuai gambar perencanaan.

2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang


sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang
kabel lebih kecil dari 50 mm2, atau sesuai gambar sistem pembumian.

3. Lihat gambar detail untuk Box dan terminal pembumian.

3.09.0. Kabel Trunking Dan Tangga Kabel (Cable Ladder)

1. Kabel yang dipasang diatas trunking dan pada cable ladder harus diklem
(diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie) anti ultra violet, merk
3M atau setaraf.

3.10.0. K o n d u i t

Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact +
didalam beton atau diluar beton, dimana diameter dalam dari konduit minimum
1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 19 mm, atau
dinyatakan lain pada gambar.

4.00.0. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

4.01.0. Panel-Panel

1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya


dan harus rata (horizontal).

2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland
dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.

3. Semua panel harus ditanahkan.

4.02.0. Kabel-Kabel

1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang
jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.

2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengindentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL.

3. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel, diklem
dan disusun yang rapi.

II-Spek-EL 6
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada


kabel penerangan.

5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan
sepatu kabel untuk terminasinya.

6. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm minimum, dimana


sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan
diatasnya diamankan dengan batu bata sebagai pelindungnya. Lebar galian
minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.

7. Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan


kabel support, minumum setiap 50 cm.

8. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel.

9. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa
galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.

10. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada suatu
trunking kabel.

11. Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel harus tetap didalam konduit.

12. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali
penampang kabel.

13. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam


kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya
dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi
minimum 4 cm.

14. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m
disetiap ujungnya.

15. Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak saling
menyilang.

16. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam


kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop.

4.03.0. Kotak Kontak Dan Saklar

1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk
dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak-kontak
dan 1.500 mm untuk saklar atau sesuai gambar detail.

2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type
water dicht (bila ada).

3. Kotak-kontak yang khusus dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu
dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya, disamping metal doos tang harus
terpasang pada saat pengecoran kolom tersebut.

4. Kotak-kontak yang dipasang pada lantai harus dipilih dari type yang lengkap
dengan tutup, dan harus dipasang rata dengan lantai.

II-Spek-EL 7
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

4.04.0. Lampu Penerangan

1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond


dari Arsitek dan disetujui oleh Direksi/MK.

2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond,


dimana lampu yang terpasang harus mempunyai gantungan tersendiri.

3. Instalasi kabel Penerangan yang berhubungan langsung dengan lampu yang


bersangkutan harus dilengkapi dengan fleksibel konduit.

4. Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang tegak lurus,
dan dari bahan serta konstruksi yang disetujui oleh Direksi/MK.

4.05.0. Pembumian

1. Semua bagian dari sistim listrik harus dibumikan.

2. Jenis pembumian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.

4.06.0. Fire Stop

Berfungsi melindungi kabel/ mencegah menjalarnya api melalui kabel listrik.

Pemasangan Fire Stop System ini dilengkapi dengan material yang terdiri dari :

1. Material yang dapat dipakai adalah material yang dapat menahan kebakaran api
minimum untuk 120 menit.

Material tersebut harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

Composition : Water base thermoplastic resins with various flame retardant


chemicals and in combustible fibers, fillers and pigments.
Viscosity : 25.000 cP
Density : 1.40 g/cm3
pH Valve : 8.8
Solids (105°C) : 64 %
Odocer : Wet : negligible
Dry : odourless
Toxicity : Non toxic
Flash Point : None
Surface Finish : Slightly rough due to fibre content
Aging : More than 10 years performance
Others Material : 2 high density mineral wool panels of 50 mm thick and support by
steel bracket

2. Untuk system ini diperlukan juga perpaduan material dengan spesifikasi Rock Wool
(Fire Batts) dengan density antara 150-200.

Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga ahli/Expert dari agen produk

Tempat-tempat yang harus dipasang fire stop ialah pada shaft dan bukaan dinding yang
dilalui kabel, pipa, ducting dan utility lain pada masing-masing lantai.

Persyaratan Material

❖ Pengujian LMK Berdasarkan IEC 332-3 : 1992 Kategori A.

II-Spek-EL 8
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

❖ Bersifat fleksibel dan mudah dibongkar pada waktu penambahan atau penggantian
kabel baru.
❖ Tidak ada sifat dari bahannya yang nantinya akan mengeluarkan debu.
❖ Tahan akan getaran tertentu/ tidak retak.
❖ Tidak beracun dan berbau.
❖ Dapat menyatu antara Rockwool dan kabel setelah dilapisi, kabel tersebut dilapisi
sepanjang 500 mm kearah atas, ke bawah pada posisi vertical, dan ke kiri dan ke
kanan pada posisi horizontal.
❖ Material tidak mengandung Asbestos.
❖ Tidak bereaksi atau menyerap air (seperti foam, dll).
❖ Pemasangan dapat digunakan pada tempat yang lembab.
❖ Fire Stop System ini mengacu pada UL 1479, tanggal Mei 1982 – ASTM E814
❖ Standart : ABS Rules, NFPA – NEC 1983

5.00.0. P E N G U J I A N

5.01.0. U m u m

Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi
dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK /
PLN serta instansi lain yang berwenang. Setelah peralatan tersebut dipasang,
harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa
sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus
pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Pemborong
menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.

5.02.0. Pengujian Peralatan dan Bahan.

Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.

1. Panel-panel Tegangan Rendah


Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari
pembuat panel yang menjamin bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut
berfungsi baik dan bekerja sempurna dalam keadaan operasional maupun
gangguan berupa under voltage, over current, over thermis, short circuit dan
lain-lain serta megger antara fasa, fasa netral, fasa nol.

2. Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus
dilakukan pengujian/pengukuran faktor daya.
Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.

3. Motor-Motor Listrik
Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan. Pemasangan
motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah hasil pengukuran tidak
melanggar ketentuan ketentuan PUIL.

II-Spek-EL 9
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

6.00.0. PRODUK

No. Bahan/Perlatan Merk/Pembuat

1 Panel Tegangan Rendah :


- Komponen Panel Siemens, Schneider, ABB, LS,
Terasaki, Hyundai.
- Pembuat Panel Duta Listrik Graha Prima, Simetri,
Puramayungan, Sinar tekindo mandiri,
Jefta, Powerwell.
2 Kabel Power Kabelindo, Kabel Metal, Supreme,
Voksel.
Kabel Lampu & Stop Kontak Kabelindo, Kabel Metal, Supreme,
Voksel.
3 Konduit High Impact Double-H, Ega, Clipsal, Legrand,
Vinilon.
4 Lampu TLD
- Tube Philips, Osram, GE.
- Starter Philips, Osram, GE.
- Condensor Philips, Osram, GE.
- Fitting Philips, Osram, GE.
- Ballast Low Loss Philips, Osram, GE.
- Pabrik Pembuat Philips, Interlite, Artolite, Lucolite,
Eclat, Megalux, Opple.
5 Down Light
- Tube Philips, Osram, GE.
- Pabrik Pembuat Philips, Interlite, Artolite, Lucolite,
Eclat, Megalux, Opple.
6 Lampu Sorot (Spot Light) dalam
gedung
- Lampu Halogen Philips, Interlite, Artolite, Lucolite,
- Pabrik Pembuat Eclat, Megalux, Opple.
7
Kotak Kontak Legrand, Schneider (Tipe Vivace),
Hager.
8 Saklar Legrand, Schneider (Tipe Vivace),
Hager.
9 Lampu LED Philips, Osram, Panasonic, GE, Eclat,
Opple.
10 Lampu Emergency Menvier, Samco, Maxspid, Hits, Power
Craft, Opple, Eclat.
11 Fire Resistance Cable Vermont, Nexans, Betaflam, Shan,
Pyrotec.
12 Fire Stop Promat, Hilti, Flamemastic, 3M
13 MCB Box Legrand, Schneider, ABB, Hager,
Philips.

Note :

1. Bahan dan peralatan yang diajukan harus sesuai dengan data teknis dan
merk/brand yang tercantum dalam spesifikasi tersebut diatas.

2. Dalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari Agen/Distributor


resmi yang telah ditunjuk oleh Prinsipal masing–masing. Surat penunjukan

II-Spek-EL 10
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

(dari Agen/Distributor) tersebut harus dilengkapi dengan tanggal penunjukan


serta masa berakhirnya (sudah kadaluarsa atau belum).

3. Surat Penunjukan tersebut harus dilampirkan dalam setiap pengajuan


“Approval Material”.

4. Material-material tersebut diatas harus dilengkapi dengan surat “Country of


Origine” yang berasal dari pabrikan masing-masing dan bukan dari Agen
maupun Distributor.

Dalam surat “Country of Origine” berisikan beberapa hal sebagai berikut :


a. Tercantum Nama pabrik pembuat, Negara asal dan Lokasi pabrik.
b. Pengesahan dari Department yang terkait baik dari Pemerintah, Lembaga
resmi lainnya ataupun dari pabrikan sendiri.
c. Nomor seri barang (Serial Number) yang dikirim (kecuali untuk barang-
barang yang dibuat secara “Mass Production”, sehingga tidak ada nomor
serinya.
d. Tanggal pembuatan barang tersebut.
e. Kelengkapan-kelengkapan teknis pendukung lainnya yang seharusnya
dikirim bersama product yang bersangkutan.
f. Pencantuman nama Proyek dalam surat ”Country of Origine”.

5. Semua material/barang yang dikirim harus dilengkapi surat pernyataan dari


pabrik bahwa barang yang dikirim adalah barang “BRAND NEW” dan bukan
merupakan barang Rekondisi Pabrik, barang-barang cacat/tidak sempurna,
barang-barang ‘KW” atau daur ulang yang dapat dijual dibawah harga
pasaran.

6. Semua material yang dikirim harus dilengkapi dengan “Surat Garansi” dari
pabrikan yang menyatakan hal-hal sebagai berikut :
a. Jangka waktu dan periode masa garansi.
b. Kondisi-kondisi kerusakan yang akan diganti oleh pabrik.
c. Sifat garansi yang ditawarkan adalah
i. “One to one replacement” (ganti total) atau
ii. “Hanya Spare Part” dan ongkos perbaikan saja atau kondisi yang lain.
iii. Lamanya proses penggantian terhadap point i dan ii.

7. Pernyataan dari pabrik bahwa barang yang dikirim telah lulus test dan
dilampirkan hasil testnya (QC test atau Certificate of Factory Test) pada saat
barang on site.

8. Untuk material-material import, harus disertakan surat “Bill of Leading”


untuk pengechekan lapangan saat “On Site”.

9. Surat “Meet to Spek” (diberikan pada waktu serah terima pertama) sebagai
berikut:
a. Menyatakan bahwa barang yang dikirim sesuai dengan parameter -
parameter dalam spesifikasi.
b. Melampirkan hasil pengecekan lapangan waktu “On Site”.
c. Melampirkan hasil test (test lapangan atau test di site).
d. Ditanda tangani oleh Wakil Owner dan Konsultan Pengawas.

oOo

II-Spek-EL 11
PROYEK
EKA HOSPITAL
BSD CITY-TANGERANG

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN FIRE ALARM
UNTUK FIRE SHAFT GEDUNG EKSISTING

Disiapkan Oleh :

PT. MELTECH Consultindo Nusa


MECHANICAL & ELECTRICAL CONSULTING ENGINEERS
Jl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia
Telp. : (6221) 857 6205 Fax. : (6221) 857 6213
E-mail: mcn@centrin.net.id

November, 2021
FOR TENDER
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PERATURAN UMUM PEKERJAAN FIRE ALARM

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................i

1 PERATURAN UMUM PEKERJAAN FIRE ALARM ........................................................... 1


1.1 PERATURAN PEMASANGAN................................................................................ 1
1.2 GAMBAR - GAMBAR .............................................................................................. 1
1.3 KOORDINASI .......................................................................................................... 1
1.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN ........................................................................... 2
1.5 TESTING DAN COMMISSIONING ......................................................................... 2
1.6 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN.............................. 2
1.7 LAPORAN - LAPORAN ........................................................................................... 3
1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN ............................................................. 4
1.9 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI .............................. 4
1.10 IJIN – IJIN ................................................................................................................ 4
1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN ......................................... 4
1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS .................................................................. 4
1.13 RAPAT LAPANGAN ................................................................................................ 5

Peraturan Umum - Pekerjaan Fire Alarm Hal i


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 PERATURAN UMUM PEKERJAAN FIRE ALARM

1.1 PERATURAN PEMASANGAN


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan
sebagai berikut :
A.Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008
Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran dan Lingkungan.
B. Peraturan Menteri Negara Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2015 Tentang
Bangunan Gedung Hijau.
C. PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku.
D. SNI 0225:2011 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL
2011)
E. Standard SNI No. 03-3985-2000 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.
F. Standard National Fire Protection Association NFPA 72/2013 tentang
National Fire Alarm and Signaling Code, atau edisi terakhir.
G. Standard National Electric Code NEC/1996, atau edisi terakhir.
H. Peraturan atau standar Internasional yang di ijinkan oleh yang berwenang.

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh Perusahaan yang memiliki Surat
Ijin Instalasi dari instansi yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya dan
suatu daftar referensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat penawaran.

1.2 GAMBAR - GAMBAR


A. Gambar-gambar rencana dan persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
B. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan
kondisi dari bangunan yang ada.
C. Gambar-gambar Arsitek, Struktur/Sipil maupun Interior harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan.

1.3 KOORDINASI
A. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
B. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
C. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka
semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

Peraturan Umum - Pekerjaan Fire Alarm Hal 1


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN


A. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap 3
(tiga) untuk disetujui.
B. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang
diragukan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi/MK. Pengambilan
ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi
tanggung jawab Pemborong.

1.5 TESTING DAN COMMISSIONING


A. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib
mengajukan terlebih dahulu program Testing dan Commissioning .
B. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi/MK untuk mengetahui
apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik serta setting
koordinasi alat proteksi pada setiap panel dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang diminta.
C. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.
D. Testing Comissioning 2 x 24 Jam.

1.6 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


A. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
B. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
C. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
D. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
E. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak melak-
sanakanteguran dari Direksi/ MK atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan
yang diperlukan, maka Direksi/ MK berhak penyerahkan perbaikan/
penggantian/ penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong
instalasi ini.
F. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih
petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim
instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
G. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh
Pemborong dan Direksi/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan
Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.

Peraturan Umum - Pekerjaan Fire Alarm Hal 2


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

H. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
1. Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi/
MK.
2. Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari instalasi
pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan
Instalasi Keselamatan Kerja, dll, hingga intalasi yang telah terpasang
dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang bersangkutan.
3. Semua gambar terpasang (Arbuild Drawing) beserta operating,
instruction, technical dan maintenance manual serta Testing Reports
rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada
MK/Direksi.

1.7 LAPORAN - LAPORAN


A. Laporan Harian dan Mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai :
1. Kegiatan fisik yang dilengkapi foto dokumentasi.
2. Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan maupun
secara tertulis.
3. Jumlah material masuk/ ditolak
4. Jumlah tenaga kerja
5. Keadaan cuaca, dan
6. Pekerjaan tambah/ kurang
7. Progress kemajuan pekerjaan dan foto-foto dokumentasi
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi/MK
untuk diketahui/ disetujui.

B. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
2. Hasil pengetesan peralatan
3. Hasil pengetesan kabel
4. dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus
disaksikan oleh pihak Direksi/MK.

Peraturan Umum - Pekerjaan Fire Alarm Hal 3


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN


Penanggung instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan,
yang bertindak sebagai wakil dari pemborong dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima
segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi/MK. Penanggung jawab
tersebut diatas juga harus berada di tempat pekerjaan pada saat diperlukan /
dikehendaki.

1.9 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI


A. Pelaksanaan Instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan dengan Direksi / MK.
B. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang
ada kepada pihak Direksi / MK dalam rangkap 3 (tiga).
C. Perubahan material, dan lain-lainnya harus mendapat instruksi dari pemilik
secara tertulis sebelum dilaksanakan. Dan pekerjaan tambah/kurang/
perubahan yang ada harus disetujui oleh Direksi/ MK secara tertulis.

1.10 IJIN – IJIN


Pengurusan ijin-ijin baik ijin pemasangan maupun pemakaian yang diperlukan
untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi
tanggung jawab Pemborong.

1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN


A. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini, harus dikembalikan ke kondisi semula dan menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.
B. Pembobokan/pengelasan/pengeboran tersebut diatas baru dapat
dilaksanakan apabila sudah ada persetujuan dari pihak pemilik secara tertulis.

1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS


A. Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Pemborong instalasi secara periodik dan minimum 1 kali tiap minggu.
B. Pemeriksaan khusus dalam waktu pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Pemborong instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak MK/Direksi
Pengawas/Pemberi Tugas dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini
C. Teknisi pelaksanan pekerjaan ini harus sudah tiba di lapangan dalam waktu
1x40 menit sejak waktu dipanggil. Bila dalam waktu 1 x 24 jam petugas belum
datang, maka perbaikan dapat diberikan kepada orang lain dengan beban
biaya ditanggung oleh Pemborong

Peraturan Umum - Pekerjaan Fire Alarm Hal 4


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.13 RAPAT LAPANGAN


A. Proyek Manager harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang akan
diatur oleh pemberi tugas/MK.
B. Apabila proyek Manager berhalangan hadir dapat diwakilkan oleh atasan
proyek Manager (Koordinator Proyek).
C. Pelanggaran yang terjadi akan dikenakan sanksi-sanksi.

oOo

Peraturan Umum - Pekerjaan Fire Alarm Hal 5


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FIRE ALARM

Daftar Isi

Daftar Isi ......................................................................................................................................i

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FIRE ALARM ......................................................... 1


LINGKUP PEKERJAAN FIRE ALARM.................................................................... 1
1.1.1 Umum ....................................................................................................... 1
1.1.2 Uraian Lingkup Pekerjaan ........................................................................ 1
KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN .............................................................. 1
1.2.1 Kabel......................................................................................................... 3
1.2.2 Konduit ..................................................................................................... 3
1.2.3 Surge Arrestor .......................................................................................... 3
PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN ............................................................. 4
1.3.1 Peralatan .................................................................................................. 4
1.3.2 Kabel dan Konduit .................................................................................... 4
PENGUJIAN/JAMINAN ........................................................................................... 4
PRODUK ................................................................................................................. 5

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Fire Alarm Hal i


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FIRE ALARM

LINGKUP PEKERJAAN FIRE ALARM


1.1.1 UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

1.1.2 URAIAN LINGKUP PEKERJAAN


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Instalasi
Fire Alarm ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan
instalasi sistem dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar scope pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
A. Sistem Fire Alarm yang dipasang adalah sesuai existing
B. Pengujian instalasi baru ke Panel Kontrol MCPFA existing.
C. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua jenis Detektor, Manual
Station, Indicator Lamp, Alarm Bell, dan sistem Fire Intercom (master &
slave).
D. Pengujian instalasi baru dari Terminal Box existing disetiap lantai.
E. Melakukan testing, dan commissioning.
F. Melaksanakan training, dan menyerahkan buku technical manual (on Site &
Class Room).
G. Menyerahkan hak untuk mengaplikasikan software program kepada fihak
pemilik proyek setelah masa pemeliharaan selesai. Program tersebut
digunakan untuk perubahan dan pengembangan data-data pada panel Fire
Alarm oleh Owner tanpa atau dengan supplier.
H. Pengadaan, pemasangan & pengujian Module Interface
I. Pengadaan, pemasangan & pengujian Colour Graphic Display

KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati
persyaratan teknis sebagai berikut :
A. Detector Asap Conventional Tipe Photo Electric atau Multisensor/3D.
o Operating Voltage : 18 - 28 Vdc.
o Alarm Current : 5 - 47 mA max.
o Operating Temperatur : 0 - 60  C

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Fire Alarm Hal 1


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

o Relative Humidity : 10 - 90 % max.


o Alarm Sensitivity : 3 % - 5 % per ft smoke obscuration.
(adjustable).
o Alarm Indicator : LED
o Common Mounting Base : Indicator detektor dilepas
o Material : Flame retardant plastic.

B. Detector Panas Conventional Tipe Temperatur Tetap.


(Fixed Temperature Detector)
o Alarm Temperatur : 570 C.
o Alarm Indicator : LED in the base.
o Temp. Range : 00 C– 600 C
o Common Mounting Base : Indicator detektor dilepas

C. Detector Panas Conventional Tipe Kombinasi.


(Combination of Rate of Rise and Fixed Temperature Heat Detector).
o Common Mounting Base : Indicator detektor dilepas
o Alarm Temperatur Rate : 100 C / 10 menit
o Operating Voltage : 15 – 28 v DC
o Operating Current : 150 micro A.
o Fixed Temperatur : 570 C
o Operating Temperatur : 0 - 600 C
o Alarm Indicator : LED

D. Manual Station Conventional.


o Type : Jenis yang dipakai merupakan surface
mounted dan dilengkapi dengan Break glass.
o Material : Merah.
o Operating voltage : 15 - 32 V DC
o Ambient temp. : - 25 C - 80 C
o Relative humidity : 95 %
o Contact load : 0,1 A / 1 w
o Alarm Indicator : LED and self test

E. Alarm Bell
o Type : Surface mounting,  6 inch anti karat.
o Operating voltage : 20 - 24 V Dc.
o Current consumption : 0,32 A max.
o Power consumption : 2 VA max.
o Sound level : 81 - 95 dB min./1 M
o Warna : Merah

F. Indicator LAMP
o Type : Strobe Light.
o Operating voltage : 20 - 24 V Dc.
Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Fire Alarm Hal 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

o Current : 45 micro A.
o Intensitas : 4,75 Candela/sec. (max)
o Flash Rate : 45  20% flasher/minutes
o Operating temp. : - 30° - 55 C

G. Addressable Module
o Facility : Input / Output
o Indicator LED : Normal & Trouble
o Operating Temperatur : 0 - 49° C
o Address : Electronic or mechanical switch
o Operating Voltage : 19,8 – 28 VDC (Original Power Supply)

H. Isolator Module
o Operating Voltage : 17 – 41 Volt
o Current Consumption : 130 mA (Normal)
: 7,6 mA (Short circuit)
o Max. Current short circuit : 500 mA
o Tahanan Isolasi : 80 K Ohm

1.2.1 KABEL
Sesuai gambar perencanaan.

1.2.2 KONDUIT
Konduit yang dipakai adalah konduit PVC High Impact dengan diameter dalam
minimum 1 1/2 kali diameter kabel.

1.2.3 SURGE ARRESTOR


Surge Arrestor untuk incoming line ini harus ditanahkan (grounding) dan memiliki
tahanan tanah max 1 ohm. Kabel grounding menggunakan jenis bare copper
dengan ukuran minimum 6 mm2.
A. AC Power Surge Arrestor
o Surge Reduction Filter
o Hight Impulse Rating 4 – 16 kA (8/20  S)
o EMI/RFI Filtering
o Power Indication LED

B. Signal Line Surge Arrestor


o Three Stage Clamping Circuit
o Line Current up to 1,5 A
o Max. Surge Rating 20 KA (80/20  S)

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Fire Alarm Hal 3


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN


1.3.1 PERALATAN
Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian. Manual Push Button
dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana ada yang berada diluar
hydrant box maka dipasang pada ketinggian 115 cm dari lantai.
Alarm Bell dipasang bersatu dengan hydrant box dan bilamana ada yang
berada diluar hydrant box maka dipasang pada jarak  0,5 m dibawah plafond atau
disesuaikan dengan keadaaan lapangan. Alarm lamp dipasang bersatu dengan
hydrant box atau diatas Manual Push Button/Break Glass.
Disekitar detector harus ada ruang bebas dengan radius minimal 0,75 m dari
detector. Peralatan Sistem Fire Alarm ini harus ditanahkan (grounding) dengan
hambatan max. 1 ohm. Supply listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam
kelompok Emergency load dari genset.

1.3.2 KABEL DAN KONDUIT


A. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di Trunking Kabel/Tray
dan instalasinya memakai pipa konduit
B. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel dan di klem kestruktur bangunan dengan sadle klem
C. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
memakai flexible conduit. Isolasi antara urat-urat kabel terhadap tanah
minimum 20 M. ohm.

PENGUJIAN/JAMINAN
Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen
tunggal (authorized) penjualan peralatan tersebut dan pihak tersebut harus
menyiapkan sertifikat pemasangan yang baik dari instansi yang berwenang.
Pengujian terhadap tahanan isolasi dan grounding kabel instalasi harus dilakukan
sesuai dengan PUIL.

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Fire Alarm Hal 4


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Produk bahan dan peralatan
pada dasarnya adalah sebagai berikut :

No. Bahan/Peralatan Merk/Pembuat

EST-Edward, Notifier, Nohmi atau sesuai


1 Peralatan Utama dan Aksesoris
existing.
2 Kabel Daya Jembo, Voksel, KMI, Supreme
Twisted Cable (AWG) FRC / Non Leoni-Betaflam, LS Cable, SCM Draka,
3
FRC Pyrismian, DTC.
Leoni-Betaflam, Pyrotec, Shan, Wilson,
4 Fire Resistance Cable (FRC)
Radox, Nexans.
5 PVC Konduit High Impact BOSS, Schneider, MK
6 Metal Conduit Elpro dan produk lokal atau setara
7 Surge Arrester Siemens, Schneider, ABB, LS, Chint.
8 Panel Terminal Box Produk lokal

Catatan :
1. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen tunggal yang
telah ditunjuk oleh Prinsipal masing-masing.

2. Didalam pengajuan persetujuan material kepada MK/ Direksi, Kontraktor yang telah
ditunjuk harus melampirkan copy surat keagenan tunggal dari Prinsipal produk
masing-masing.

3. Dalam surat pengajuan penawaran harga, pengikut tender harus melampirkan


Diagram Sistem, tapi dilengkapi dengan pencantuman type product yang diajukan
serta kapasitas maximum yang terpasang, dengan mengacu kepada spesifikasi
perencana.
oOo

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Fire Alarm Hal 5


PROYEK
EKA HOSPITAL
BSD CITY-TANGERANG

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN
UNTUK FIRE SHAFT GEDUNG EKSISTING

Disiapkan Oleh :

PT. MELTECH Consultindo Nusa


MECHANICAL & ELECTRICAL CONSULTING ENGINEERS
Jl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia
Telp. : (6221) 857 6205 Fax. : (6221) 857 6213
E-mail: mcn@centrin.net.id

FOR TENDER
November, 2021
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PERATURAN UMUM
PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................... i

1 PERATURAN UMUM PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN ............................. 1


1.1 PERATURAN PEMASANGAN .................................................................... 1
1.2 GAMBAR - GAMBAR .................................................................................. 1
1.3 KOORDINASI.............................................................................................. 2
1.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN ................................................................ 2
1.5 TESTING DAN COMMISSIONING .............................................................. 2
1.6 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN .................... 2
1.7 LAPORAN – LAPORAN .............................................................................. 3
1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN................................................... 4
1.9 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI ..................... 4
1.10 IJIN - IJIN .................................................................................................... 4
1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN ............................... 4
1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS ....................................................... 5
1.13 RAPAT LAPANGAN .................................................................................... 5

Peraturan Umum Pekerjaan Pemadam Kebakaran Hal i


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 PERATURAN UMUM PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN


1.1 PERATURAN PEMASANGAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan
sebagai berikut :
A. Standard Nasional Indonesia, Tentang Tata cara perencanaan dan
pemasangan sistem sprinkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran
pada bangunan gedung, Nomor SNI 03-3989-2000.
B. Standard Nasional Indonesia, Tentang Tata cara perencanaan dan
pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung, Nomor SNI 03-1745-2000.
C. Standard Nasional Indonesia, Tentang Instalasi pompa yang di pasang tetap
untuk proteksi kebkaran, Nomor SNI 03-6570-2001.
D. Standard Nasional Indonesia, Tentang Tata cara perencanaan akses bangunan
dan lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung,
Nomor SNI 03-1735-2000.
E. PERDA (Peraturan Daerah) Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 Tahun
1991 tentang bangunan dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
F. PERDA (Peraturan Daerah) Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun
2008 tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran dalam wilayah Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

1.2 GAMBAR - GAMBAR


A. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
B. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertim-bangkan juga kemudahan service
maintenance jika peralatan peralatan sudah dioperasikan.
C. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
D. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan
detail kepada Direksi/MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu.
Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong dianggap telah
mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
E. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar- gambar instalasi terpasang
yang disertai dengan operating dan Maintenane Instruction serta harus
diserahkan kepada Direksi/MK pada saat penyerahan pertama dalam rangkap
3 (tiga), dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.
F. Gambar pelaksanaan yang dipakai di lokasi proyek mutlak ditanda tangani oleh
Proyek Manager.

Peraturan Umum Pekerjaan Pemadam Kebakaran Hal 1


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.3 KOORDINASI
A. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
B. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
C. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN


A. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap 3
(tiga) untuk disetujui.
B. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Pemborong harus segera menghubungi Direksi/MK. Pengambilan ukuran
dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung
jawab Pemborong.

1.5 TESTING DAN COMMISSIONING


A. Sebelum melakukan Test dan Commisioning, kontraktor harus memeriksa
dahulu seluruh istem instalasi dan peralatannya sebelum diajukan ke MK.
B. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib
mengajukan terlebih dahulu program Testing dan Commissioning .
C. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Pemberi Tugas/MK untuk
mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan
dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.
D. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk
mengadakan testing (air, listrik dan alat penunjang lainnya) tersebut merupakan
tanggung jawab Pemborong.
E. Kontraktor harus melampirkan material list terhadap semua peralatan yang
akan di test & commissioning.

1.6 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


A. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama atau ditentukan lain dalam kontrak.
B. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
C. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.

Peraturan Umum Pekerjaan Pemadam Kebakaran Hal 2


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

D. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai


dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
E. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak melak-
sanakanteguran dari Direksi/ MK atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan yang
diperlukan, maka Direksi/ MK berhak penyerahkan perbaikan/ penggantian/
penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.
F. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-
petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi
dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
G. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh
Pemborong dan Direksi/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan
Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.
H. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
1. Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam
keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi/ MK.

2. Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari instalasi


pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan
Instalasi Keselamatan Kerja, dll, hingga intalasi yang telah terpasang dapat
dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang bersangkutan.

3. Semua gambar terpasang (Arbuild Drawing) beserta operating, instruction,


technical dan maintenance manual serta Testing Reports rangkap 3 (tiga)
termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada MK/Direksi.

1.7 LAPORAN – LAPORAN


A. Laporan Harian dan Mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai :
1. Kegiatan fisik yang dilengkapi foto dokumentasi.
2. Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan maupun
secara tertulis.
3. Jumlah material masuk/ ditolak
4. Jumlah tenaga kerja
5. Keadaan cuaca, dan
6. Pekerjaan tambah/ kurang
7. Progress kemajuan pekerjaan dan foto-foto dokumentasi
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi/MK
untuk diketahui/ disetujui.

Peraturan Umum Pekerjaan Pemadam Kebakaran Hal 3


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

B. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam rangkap
3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
2. Hasil pengetesan peralatan
3. Hasil pengetesan kabel
4. dan lain-lainnya.

Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan


oleh pihak Direksi/MK.

1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN


Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan,
yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi/MK.
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat
diperlukan/ dikehendaki oleh pihak Direksi/MK.

1.9 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI


A. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari
pihak konsultan Perencana dan Direksi/MK.
B. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang
ada kepada pihak Direksi/MK dalam rangkap 3 (tiga).
C. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong
kepadaDireksi/MK, secara tertulis dan pekerjaan tambah / kurang / perubahan
yang ada harus disetujui oleh Direksi /MK secara tertulis.

1.10 IJIN - IJIN


Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh
biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN


A. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya ke kondisi semula, menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.
B. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada
persetujuan dari pihak Direksi/MK secara tertulis.

Peraturan Umum Pekerjaan Pemadam Kebakaran Hal 4


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS


A. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara
periodic dan tidak kurang dari tiap dua minggu.
B. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila
ada permintaan dari pihak Direksi/MK/Pemilik dan atau bila ada gangguan
dalam instalasi ini.

1.13 RAPAT LAPANGAN


A. Proyek Manager harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang akan diatur
oleh pemberi tugas/MK.
B. Apabila proyek Manager berhalangan hadir dapat diwakilkan oleh atasan
proyek Manager (Koordinator Proyek).
C. Pelanggaran yang terjadi akan dikenakan sanksi-sanksi.

oOo

Peraturan Umum Pekerjaan Pemadam Kebakaran Hal 5


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................... i

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN ........................... 1


1.1 PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN ...................................................... 1
1.1.1 Umum ........................................................................................... 1
1.1.2 Uraian Pekerjaan .......................................................................... 1
1.1.3 Gambar Kerja ............................................................................... 1
1.1.4 Gambar Instalasi Terpasang ......................................................... 1
1.2 SPRINKLER FLUSHING ............................................................................. 2
1.3 SPRINKLER HEAD ..................................................................................... 2
1.4 SPRINKLER TEST VALVE & DRAIN ( STV & D ) ......................................... 2
1.5 BOX HYDRANT .......................................................................................... 2
1.5.1 Indoor Hydrant Box ....................................................................... 2
1.7 PEMADAM API RINGAN (PAR/PFE)........................................................... 2
1.8 SPESIFIKASI PEMIPAAN ........................................................................... 3
1.8.1 Umum ........................................................................................... 3
1.8.2 Spesifikasi Bahan Pemipaan Pemadam Kebakaran ..................... 4
1.9 SKEDUL VALVE ......................................................................................... 5
1.10 PERSYARATAN JENIS PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN ................ 5
1.10.1 Katup ............................................................................................ 5
1.10.2 Gate Valve OS & Y ....................................................................... 5
1.10.3 Butterfly Valve............................................................................... 6
1.10.4 Label Katup (Valve Tag) ............................................................... 6
1.11 PERSYARATAN PEMASANGAN PIPA PEMADAM KEBAKARAN .............. 6
1.11.1 Umum ........................................................................................... 6
1.11.2 Penggantung dan Penunjang Pipa................................................ 8
1.11.3 Cara pemasangan pipa Hydrant dalam tanah ............................... 9
1.11.4 Pemasangan Katup-katup ............................................................ 9
1.11.5 Pemasangan katup-katup Pelepasan Tekanan ............................. 9
1.11.6 Pemasangan Katup-katup Pengaman .......................................... 9
1.11.7 Pemasangan Ven Udara Otomatis................................................ 9
1.11.8 Pemasangan katup-katup Pengurangan Tekanan ...................... 10
1.11.9 Pemasangan sambungan fleksibel ............................................. 10
1.11.10 Pemasangan Pengukur Tekanan ................................................ 10
1.11.11 Sambungan Ulir .......................................................................... 10
1.11.12 Sambungan Las.......................................................................... 10
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal i
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.11.13 Sambungan khusus pada Pipa Tegak/Riser ............................... 11


1.11.14 Sleeves ....................................................................................... 11
1.12 PEMBERSIHAN ........................................................................................ 11
1.13 PENGUJIAN ............................................................................................. 11
1.14 PENGECATAN ......................................................................................... 11
1.14.1 Umum ......................................................................................... 11
1.14.2 Persyaratan Pengecatan ............................................................ 12
1.15 TESTING & COMMISSIONING ................................................................. 12
1.16 PENGUJIAN DAN KOMISSIONING .......................................................... 12
1.16.1 Umum ......................................................................................... 12
1.16.2 Test Kerapatan Pipa untuk Bahan Cair ....................................... 13
1.17 PRODUK................................................................................................... 17

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal ii
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN


1.1 PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN
1.1.1 UMUM
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal Pemadam Kebakaran
secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan,
peralatan-peralatan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesipikasi, gambar dan bill of
quantity.
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

1.1.2 URAIAN PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
A. Sprinkler Control valve set (safety valve).
B. Sprinkler Heads.
C. Box Hydrant.
D. Pemadam Api Ringan (PAR/PFE) dengan Accessories.
E. Piping.

1.1.3 GAMBAR KERJA


Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus
menyerahkan gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui antara lain sebagai
berikut:
• Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama, perlengkapan
dan fixtures.
• Detail denah perpipaan
• Detail denah perkabelan
• Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
• Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.

1.1.4 GAMBAR INSTALASI TERPASANG


Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus memberi tanda sesuai
jalur terpasang pada Re-Kalkir gambar tender maupun gambar kerja, sehingga
pada akhir penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang yang
mendekati keadaan sebenarnya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 1
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.2 SPRINKLER FLUSHING


A. Sprinkler flushing harus dipasang dibagian ujung dari branch main pipe atau
branch sub main pipe.
B. Sprinkler flushing dimaksud untuk membuang air mati dalam jaringan pipa
sprinkler.
C. Sprinkler flushing terdiri dari pipa drain diameter 25 mm yang ditap dari
ujung branch main atau submain ke sprinkler drain riser melalui valve.

1.3 SPRINKLER HEAD


A. Sprinkler head yang dipergunakan disini dari jenis glass bulb dengan
temperature pecah 68 C, dibuat dari Chromium plated brass yang dilengkapi
dengan flushing flange, kecuali daerah gudang dan parkir boleh
mempergunakan bronze finish jarak antar kepala Sprinkler mengacu ke
peraturan yang berlaku.
B. Untuk jenis glass bulb lain dan dengan temperature pecah tertentu harus
mengacu pada peraturan yang berlaku dan dengan persetujuan perencana.
C. Tipe Pendant untuk Corridor, Public Area & Office Area.
D. Tipe Upright untuk area Parkir lantai B1 s/d B2.
E. Quick Response.

1.4 SPRINKLER TEST VALVE & DRAIN ( STV & D )


A. STV & D harus dipasang seperti tertera dalam gambar perencanaan.
B. Test valve harus diset pada laju aliran sebesar satu kepala sprinkler terkait.
C. Drain Valve harus dapat mengalirkan air mati dalam jaringan pipa sprinkler.
D. STV & D terdiri dari Lockable Test Valve dan Lockable Drain Valve.

1.5 BOX HYDRANT


1.5.1 INDOOR HYDRANT BOX
Indoor Hydrant Box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb. :
A. Steel box recessed type, ukuran 800 mm L, 1000 mm T & 180 mm D difinishing
Powder Coating warna merah dengan tulisan warna putih Hydrant pada tutup
yang dapat dibuka 1800 dan dilengkapi Stopper.
B. Box harus dilengkapi Alarm Push Button, Alarm Lamp dan Alarm Horn dan jack
phone.
C. Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan jumlah gigi
disesuaikan dengan lebar box.
D. Hydrant valve, chronium plated 40 mm dan 65 mm sambungan dan bentuk
valve disesuaikan dengan posisi pipa.
E. "JET" Firehose A-one type size 40 mm x 30 meter" termasuk couplings.
F. Hydrant nozzle variable spray type size 40 mm.
G. Tebal plat minimum 2 mm sebelum dicat.

1.6 PEMADAM API RINGAN (PAR/PFE)


A. PAR disediakan sebagai sarana pemadaman awal yang dapat dilakukan oleh
setiap penghuni bangunan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

B. Untuk daerah umum dalam bangunan disediakan 1 bh PAR jenis bubuk A, B,


C kering kapasitas minimal 3 kg setiap luas 200 m2.
C. Untuk setiap ruang pompa, ruang mesin lift, ruang panel, ruang trafo disediakan
1 bh PAR jenis CO2 kapasitas 5 kg untuk setiap luas 100 m2.
D. Untuk ruangan genset disediakan minimum 1 buah PAR CO2, jenis type roda
kapasitas 25 kg.
E. Digantung di dinding setinggi 1.200 mm dari Finishing Floor.
F. Memiliki nameplate dengan data-data jenis media. Klasifikasi pemadaman,
penggunaan, masa berlaku & pengisian kembali.
G. Tipe tabung adalah Seamless (tanpa sambungan).
H. Tabung sudah dilakukan Hydrostatic Test hingga 41 bar dan 100% test
kebocoran menggunakan metode spectrometry massa.
I. Tabung PAR dilengkapi dengan Safety Valve dan Skirt.

1.7 SPESIFIKASI PEMIPAAN


1.7.1 UMUM
A. Lingkup pekerjaan sistem Perpipaan meliputi :
1. Pipa
2. Sambungan
3. Katup
4. Strainer
5. Sambungan Ekspansi
6. Sambungan Fleksibel
7. Penggantung dan Penumpu
8. Sleeve
9. Lubang Pembersihan
10. Bak Kontrol
11. Blok Beton
12. Galian
13. Pengecatan
14. Pengakhiran
15. Pengujian
16. Peralatan Bantu.
B. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal dari sistem pipa dan
letak serta arah dari masing-masing sistem pipa.
C. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan
bagian lainnya.
D. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan
stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.
E. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus
juga terlindung dari cahaya matahari.
F. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik
pembuat.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.7.2 SPESIFIKASI BAHAN PEMIPAANPEMADAM KEBAKARAN


A. Daftar spesifikasi bahan pemipaan.
KODE TEKANAN TEKANAN TEKANAN SPESIFIKASI
SISTEM KERJA STD. UJI
SISTEM
(BAR) BAHAN (BAR) PIPA ISO.
(BAR)
HIDRAN
HK ASTM-A 53
DALAM 15 20 25 IA
FH SCH 40
GEDUNG
HIDRAN
HK ASTM-A 53
LUAR 15 20 25 IB
FH SCH 40
GEDUNG
HK ASTM-A 53
SPRINKLER 15 20 25 IA
FS SCH 40
DRAIN
DR 10 12 18 B 20 IA
SPRINKLER
IA = TIDAK DIISOLASI IB = DIISOLASI TEK.dalam“bar”

B. Spesifikasi B 20
Penggunaan : Hidran & Sprinkler

Tekanan Standard 24 bar

Uraian Keterangan

Pipa Black Steel Sch. 40 ASTM A 53.


Dia. ≤40 mm Screwed end.
Dia. ≤50 mm Plain end.

Sambungan/fitting Dia. ≤40 mm Malleable iron


ANSI B 16.3 Class 300 PSI.
Screwed end.
Dia. ≥50 mm Wrought steel
Butt weld fitting ANSI B 16.9,
Sche. 40.

Flange Dia. ≤40 mm Black Malleable


Cast iron RF Class 300 PSI.
Screwed end.
Dia. ≥ 50mm Forged steel RF
Class 300 PSI. Welding Join.

Valve & Strainer Dia. ≤40 mm Malleable Cast Iron


Class 300 PSI. D/sambungan ulir
BS 21/ANSI B 2.1.
Dia. ≥50 mm Cast Iron body
Class 300 PSI. D/sambungan flens.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 4
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.8 SKEDUL VALVE

ISOLATING REGULATING CHECK


SERVICE Up To 2” And Up To 2” And Up To 2” And
1½” Above 1½” Above 1½” Above

Double
Hydrant / Gate Gate Globe Globe Swing Disc
Sprinkler Valve Valve Valve Valve Valve /Aqua
Check

1.9 PERSYARATAN JENIS PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN


Jenis peralatan yang boleh dipergunakan disini adalah sebagai berikut:

Fungsi Peralatan Ukuran & Joint W.O & G


Ball
s/d 40 mm
Gate (OS&Y)
Katup Penutup (Stop screwed
Diaphragma
Valve)
50 mm ke atas
Gate (OS&Y)
flanged

s/d 40 mm
Globe Diaphragma
Katup Pengatur screwed
(Regulating Valve)
50 mm ke atas
Globe
flanged

s/d 40 mm Swing Check Globe


screwed Check
Non Return Valve
50 mm ke atas Double Swing Check
flanged Disk Check

"Y" Type
Strainer
"Bucket" Type

Pressure Reducer Die and Flow Type

Pressure Indicator Dial Dia.100 mm Dial Type

1.9.1 KATUP
Katup yang digunakan adalah jenis OS&Y valve dan/atau indicating valve.

1.9.2 GATE VALVE OS & Y


• Body : Ductile Iron ASTM A 536-45-12
• Wedge Disc. : EPDM Coated ASTM A 536-45-12

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 5
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

• Stem Nut : BronceASTM B 62 C 83600


• O-Ring : MBR/EPDM
• Stem : Brass ASTM B 16 C 3600/SS AISI 420
• Bonet : Ductile Iron ASTM A 536-45-12
• Packing Oland : Ductile Iron ASTM A 536-45-12
• Yore Nut : BronceASTM B 62 C 83600
• Hand Wheel : Ductile Iron ASTM A 536-45-12
• Lock Nut : BronceASTM B 62 C 83600
• Tipe : Outside screen and Yoke Rising Stem Flanged Ends
• Pressure Rating : Class 300 (20 Bar)-> di Riser zona atas
Class 450 (25 Bar)-> di Ruang pompa & zona bawah

1.9.3 BUTTERFLY VALVE


• Body : Ductile Iron ASTM A 536 EPDM Encapsulated
• Disc. : Ductile Iron ASTM A 536 Nylon Coated
• Stems : Stainless Steel AISI 420
• Worm Gear Shaft : Stainless Steel ASI 420
• Gear Housing : Ductile Iron ASTM A 536 65-45-12
• Hand Wheel : Ductile Iron ASTM A 536 65-45-12
• Flag Indicator : Ductile Iron ASTM A 536 65-45-12
• Segment Gear : Ductile Iron ASTM A 536 65-45-12
• Pressure Rating : Class 300 (20 Bar)-> di Riser zona atas
Class 450 (25 Bar)-> di Ruang pompa & zona bawah

1.9.4 LABEL KATUP (VALVE TAG)


A. Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan
pemeliharaan.
B. Fungsi-fungs seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjuk-kan
ditags katup.
C. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau
kawat.
D. Identifikasi pipa splinkler dan pipa hydrant harus jelas (di label/diberi tanda pada
pipa).
E. Instalasi hydrant luar dilengkapi dengan Siamese Connection yang coupling-
nya harus applicable terhadap mobil Dinas Kebakaran.

1.10 PERSYARATAN PEMASANGAN PIPA PEMADAM KEBAKARAN


1.10.1 UMUM
A. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari lantai,
serta memperkecil banyaknya penyilangan.
B. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari
50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 6
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

C. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/ runcing serta
penghalang lainnya.
D. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagai-nya,
sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan digambar.
E. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan Union atau Flange.
F. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan
cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik
yang berkualitas baik.
G. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik
buangan.
H. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun
pengurasan.
I. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk
pemeliharaan dan penggantian.
J. Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.
K. Sambungan-sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur
pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau
alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.
L. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah
pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan.
M. Katup-katup dan fittings pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
N. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarah-
pengarah pipa harus secukupnya disediakan agar pemuaia serta
perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut, sesuai dengan permintaan &
persyaratan pabrik.
O. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-
langit.
P. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang kosong diantara
sleeves dan pipa-pipa harus diisi dengan bahan rock-wool.
Q. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam
pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup
dengan menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-
benda lain.
R. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
• Untuk pipa kebakaran minimum 75 cm dibawah tanah dan dibalut dengan
LAPISAN ANTI KARAT dengan merek DENSOPOL/DENSOTAPE
sebanyak 2 (dua) lapisan dengan overlapping sebesar 2 cm
• Semua pipa diberi pasir 10 - 30 mm dibawah pipa dan 15 - 30 mm di atas
pipa dan baru diurug dengan tanah tanpa batu-batuan.
• Untuk pipa dibawah tanah pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan
beton pada jarak 2 - 2 ½ m dan pada belokan-belokan atau fitting-fitting.
• Untuk pipa-pipa yang menyeberangi jalan harus diberi pipa pengaman
(selubung) baja atau beton dengan diameter minimum 2 x diameter pipa
tersebut.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 7
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

S. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

1.10.2 PENGGANTUNG DAN PENUNJANG PIPA


A. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian
atau perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan
dalam tabel berikut ini :

Ukuran Pipa Batas Maximum Ruang


(mm) Interval Interval
mendatar Tegak
(m) (m)

Sampai 20 1,8 2

25 s/d 40 2,0 3

50 s/d 80 3,0 4

100 s/d 150 4,0 4

200 atau lebih 5,0 4

B. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa


berikut ini :
- Perubahan perubahan arah
- Titik percabangan.
- Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.

C. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut:
1) Diameter Batang

Ukuran Pipa Batang

Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor
keamanan 5.
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil
dari tabel diatas
Penunjang pipa lebih dihitung dengan faktor
dari 2 keamanan 5 terhadap
kekuatan puncak.

2) Bentuk gantungan.
Bentuk gantungan dari Split ring type atau Clevis type.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 8
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

D. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
E. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat
sebelum dipasang dan dicat dengan warna sesuai dengan peraturan-
peraturan yang berlaku.

No. Jenis Cairan Warna Pipa

1. Air pemadam kebakaran merah

F. Pemasangan riser pemipaan harus menyediakan Proteksi Anti Gempa pada


pipa sprinkler dan hydrant yang mengacu pada standar NFPA 13, Section 3-
10.3.

1.10.3 CARA PEMASANGAN PIPA HYDRANT DALAM TANAH


A. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup minimum 75
cm dibawah tanah, dihitung dari permukaan tanah sampai dengan titik teratas
dari pipa.
B. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam.
C. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian
dengan adukan semen.
1. Urugan pasir minimum 10 cm dibawah dan 15 cm diatas pipa diurug
dengan tanah tanpa benda keras.
2. Pipa yang telah tersambung diletakkan diatas dasar ( dudukan ).
3. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
4. Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah
kasar tanpa benda keras.

1.10.4 PEMASANGAN KATUP-KATUP


Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan
untuk bagian-bagian sambungan masuk dan keluar peralatan.

1.10.5 PEMASANGAN KATUP-KATUP PELEPASAN TEKANAN


Katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan ditempat-tempat yang mungkin
timbul kelebihan tekanan.
1.10.6 PEMASANGAN KATUP-KATUP PENGAMAN
Katup-katup Pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengan
sumber tekanan.

1.10.7 PEMASANGAN VEN UDARA OTOMATIS


Ven udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi dan kantong udara
bilamana diperlukan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 9
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.10.8 PEMASANGAN KATUP-KATUP PENGURANGAN TEKANAN


Katup-katup Pengurangan Tekanan harus disediakan ditempat-tempat dimana
tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.

1.10.9 PEMASANGAN SAMBUNGAN FLEKSIBEL


A. Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran dari
sumber getaran.
B. Setiap instalasi dari dalam bangunan yang menembus dinding retaining dan
menuju ke halaman harus dipasang fleksible stainless steel.

1.10.10 PEMASANGAN PENGUKUR TEKANAN


Pengukur tekanan harus disediakan ditempatkan yang perlu untuk mengukur,
antara lain:
A. Katup-katup pengurang tekanan.
B. Katup-katup pengontrol.
C. Setiap pompa
D. Setiap bejana tekan
E. Setiap bagian teratas pipa riser
Diameter pengukur tekanan minimum75 mm dengan pembagian skala ukur
maximum 2 kali tekanan kerja.

1.10.11 SAMBUNGAN ULIR


A. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku
untuk ukuran sampai dengan 40 mm.
B. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa
dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
C. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zinkwite
dengan campuran minyak dan dapat memakai exposi.
D. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
E. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan
reamer.
F. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

1.10.12 SAMBUNGAN LAS


A. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
B. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
C. Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang
dilas.
D. Sebelum pekerjaan las dimulai Pemborong harus mengajukan kepada Pemberi
Tugas/MK contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
E. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.
F. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik
menurut penilaian Pemberi Tugas/MK.
G. Setiap lokasi yang hendak melaksanakan pengelasan mutlak disediakan /
disiapkan 1 buah PAR 2,5 kg.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 10
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.10.13 SAMBUNGAN KHUSUS PADA PIPA TEGAK/RISER


A. Sistem penyambungan pipa tersebut disyaratkan pada setiap 3 batang pipa
yang akan disambung, sedangkan sambungan yang terjadi antara 3 batang
pipa tetap menggunakan sistem penyambungan las.
B. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari
pabrik pipa.

1.10.14 SLEEVES
A. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
B. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran
diluar pipa ataupun isolasi.
C. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
D. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis "Sleeves jadi" dari jenis Fiber
dengan ketebalan 10 mm.
E. Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed
atau "Caulk".

1.11 PEMBERSIHAN
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan,
pemipaan di setia service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-
cara/metoda-metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing
disingkirkan.

1.12 PENGUJIAN
Sistem Hydrant dan Sprinkler :
A. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air
dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50 % atau lebih
tinggi lagi dalam jangka waktu 24 jam.
B. Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji
kembali.
C. Peralatan-peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari
hubungan-hubungannya selama uji tekanan berlangsung.
D. Setelah pengujian system pmipaan selesai maka harus dilaksanakan final
flushing dengan bahan chemical dengan persetujuan owner/MK.

1.13 PENGECATAN
1.13.1 UMUM
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
• Pipa servis.
• Support pipa dan peralatan Konstruksi besi dan gantungan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 11
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

• Flens.
• Peralatan yang belum dicat dari pabrik.
• Peralatan yang catnya harus diperbaharui.

1.13.2 PERSYARATAN PENGECATAN


Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :
Lokasi Pengecatan Pengecatan
Pipa dan peralatandalam plafond Zinchromate primer2 lapis dan cat akhir 2
lapis
Zinchromate primer2 lapis dan cat
Pipa dan peralatan expose
akhir 2 lapis
Pipa dalam tanah 2 lapis Densopole/Denso Tape

1.14 TESTING & COMMISSIONING


A. Pemborong pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing pengukuran
secara partial dan secara system, untuk mengetahui apakah seluruh instalasi
yang sudah dilaksanakan berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan
yang ditentukan.
B. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan
tanggung jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang ditentukan
dapat dilakukan, termasuk yang dianjurkan oleh pabrik agar dilakukan
pengetesan juga dan dapat diketahui hasil test-nya sesuai persyaratan yang
ditentukan.

1.15 PENGUJIAN DAN KOMISSIONING


1.15.1 UMUM
A. Pada dasarnya keseluruhan pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran harus
diuji dan di commissioning.
B. Pemeriksaan harus dilaksanakan sehubungan dengan sistem operasi dari
sistem tersebut dan bilamana perlu maka pengujian ulang perlu dilakukan.
Keseluruhan hasil pengujian tersebut harus dicatat, dan bila mana hasilnya
telah cukup baik, maka Pemborong wajib melaporkannya kepada Pemberi
Tugas/MK.
C. Bila pada keadaan tertentu sehingga pengujian dan commisioning secara
keseluruhan sistem tidak mungkin dilaksanakan secara serempak, maka pada
kesempatan pertama berikutnya Pemborong wajib mengulang pekerjaan
tersebut diatas.
D. Bila ada bagian pekerjaan yang telah diuji dan dikomosioning secara terpisah,
maka pada saat tahap akhir penyelesaianpekerjaan Pemborong wajib
membuktikan bahwa bagian pekerjaan tersebut dapat berfungsi dengan baik
secaraterus menerus, dimana hal ini merupakan persyaratan yang harus
dipenuhi dalam kontrak. Didalam jadwal pelaksanaan secara keseluruhan bila
ada bagian pekerjaan yang telah diserah terimakan dan MK yang ditunjuk
memandang perlu untuk dilaksanakan pengujian dan Commissioning ulang
maka Pemborong wajib melaksanakannya. Untuk hal ini Pemborong wajib
menaruh perhatian yang cukup sehingga pelaksanaan Pengujian dan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 12
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

commisioning bagian pekerjaan tersebut tidak mengganggu dan


membahayakan aktivitas pemilik bila bekerja pada lokasi tersebut.
E. Untuk keperluan pengujian dan commisioning Pemborong harus menyediakan
bahan/peralatan serta tenaga kerja yang diperlukan. Demikian pula Pemborong
harus menyediakan air, listrik kerja dan bahan bakar yang diperlukan. Hal ini
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak.
F. Bilamana pengujian sistem gagal, padahal peralatan dan perlengkapan-nya
yang terpasang telah berfungsi, maka Pemberi Tugas wajib segera memerin-
tahkan Pemborong untuk memeriksa apakah bagian yang tidak berfungsi
tersebut merupakan kesalahan Sub-Pemborong Pemasok peralatan sehingga
pengujian ulang dapat segera dilaksanakan.

1.15.2 TEST KERAPATAN PIPA UNTUK BAHAN CAIR


A. Umum
Sebelum jalur pipa untuk bahan cair akan dipergunakan, maka terlebih dahulu
harus diperiksa dengan teliti. Hal ini berlaku pula untuk jalur pipa didalam atau
diatas tanah, juga berlaku apakah jalur pipa ini merupakan bagian dari sistem
secara keseluruhan.
Pengujian ini termasuk :
o Pemeriksaan hasil pengelasan.
o Penilaian terhadap keamanan pemasangan.
o Pengujian kekuatan.
o Pengujian kebocoran.
o Pemeriksaan hasil pengecatan dan pelapisan.
o Pemeriksaan kebenaran fungsi dari sistem yang dipasang.
1. Berdasarkan atas peraturan mengenai bejana bertekanan, begitu pula alat
penyambung pipa, dan perlengkapannya juga harus memenuhi standar
yang berlaku baik peraturan internasional atau setempat. Hal ini akan
berkaitan erat untuk pemasangan, pengelasan, pengujian kekuatan dan
pengawasan, hal ini harus diperhitungkan pula oleh Pemborong.
2. Peraturan standar ini terdiri dari persyaratan umuyang berhubungan
dengan pengujian dan pemeriksaan mengenai kebocoran. Untuk
pelaksanaan pemeriksan dan pengujian berdasarkan atas peraturan
internasional ataupun peraturan setempat
3. Pengujian dan pengetesan tersebut diatas juga harus dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang lebih khusus, salah satu cara tersebut adalah
pengujian dengan sinar X, yang dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk
oleh yang berwenang bilamana sekiranya diperlukan.

B. Teknis
1. Seluruh pelaksanaan pengujian dan pemeriksan yang dilaksanakan oleh
Pemborong harus disaksikan oleh MK yang ditunjuk.
2. Sebelum pelaksanaan pengujian, pipa harus diglontor dan dibersih-kan
dengan benar.
3. Pengujian disini dilaksanakan mempergunakan air bertekanan.
4. Pengujian ini dilaksanakan untuk menguji kerapatan sambungan pipa, alat
sambung dan perlengkapan yang lain secara benar.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 13
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

5. Pipa yang diletakkan dalam tanah tidak boleh diurug sebelum pelaksanaan
pengujian selesai dilaksanakan.
6. Pada sambungan-sambungan pipa tidak boleh diisolasi, diaspal atau
dibungkus, sebelum pengujian dilaksanakan. Lokasi penyambungan,
katup-katup sambungan las, sambungan flens, sambungan ulir harus
mudah diperiksa untuk memudahkan pelaksanaan pengujian.
7. Pada saat dilaksanakan pengujian, seluruh pipa yang tersambung
keperalatan harus dilepas dan ditutup dengan alat penutup (dop/flens
buntu).
8. Kebocoran yang terjadi pada saat pengujian harus dilaksanakan pengujian
ulang.
9. Pengujian ini dianggap memenuhi setelah mendapat persetujuan dari MK.
10. Selama pengujian dilaksanakan, harus dilengkapi alat pengukur dan alat
pengaman yang memadai, sehingga cukup aman bagi lingkungan
sekitarnya.
11. Prosedur pengujian dan pengujian peralatan benar-benar memper-lihatkan
hasil pengetesan yang sedang berlangsung pada jalur pipa atau bagian
dari jalur tersebut.
12. Catatan hasil pengujian dan pemeriksaan yang telah selesai dilaksanakan
harus diserahkan kepada MK yang ditunjuk. Hasil pengujian ini tetap
berlaku sampai dengan dipergunakannya sistem tersebut atau dilanjutkan
dengan pengujian yang berikutnya.
13. Catatan hasil pengujian yang berhubungan dengan uji kebocoran
sekurang–kurangnya harus terdiri dari hal-hal sebagai berikut :
▪ Tekanan kerja.
▪ Bahan/media penguji yang dipergunakan.
▪ Tekanan pengujian.
▪ Jangka waktu pengujian.
▪ Temperatur sekitarnya pada saat dilaksanakan pengujian.
▪ Atau informasi lain yang diperlukan yang dianggap penting.
▪ Nama MK yang ditunjuk mewakili Pemilik guna menghadiri pengujian
serta menandatangani berita acara pengujian tersebut.
14. Semua alat ukur yang akan dipakai untuk pengetesan harus ditera dahulu
(harus ada lisensi dari instansi terkait).

C. PIPA AIR
1. Tekanan pengujian sekurang-kurangnya 1,5 kali dari tekanan kerja selama
24 jam berturutan.
2. Tekanan pipa minimum, tekanan pengujian harus dipertahankan sekurang-
kurangnya 24 jam dengan jumlah toleransi tekanan sebesar 2,5%.

D. TEST SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

1. Test Prosedure.
a. Sebelum perlengkapan hydrant dicoba, maka terlebih dahulu pipa
instalasi hydrant ditest dulu mengenai kebocorannya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 14
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

b. Dengan cara mengisi air ke instalasi dengan pompa (pompa motor


atau pompa tangan). Sampai tekanan yang diharuskan minimal 1½ kali
tekanan kerja tidak ada penurunan selama 12 jam.
c. Kalau pipa instalasi hydrant sudah dalam keadaan baik tidak bocor,
maka pengecekan equipment lainnya dapat dilaksanakan.
d. Pengecekan Pompa
• Diperiksa coupling dan poros pompa dengan electro motor, dalam
keadaan satu garis atau tidak.
• Kedudukan pompa pada engine mounting/base harus water pass
dan baut-bautnya harus terpasang kuat.
• Oli sebagai bahan pelumas untuk pompa harus telah terisi.
• Secara mekanik impeller (baling-baling) pompa harus dapat diputar
dengan ringan dengan tangan.
• Power yang masuk ke terminal pompa dari panel pompa di check.
Phase to phase dengan tegangan 220/380 volt.
• Setelah itu pompa dialirkan tegangan dan dilihat putaran baling-
baling dari pompa. Arah putaran harus clock wise (saerah jarum
jam).
• Pengechekan Rpm, pompa dijalanan semua kran-kran ditutup.
Amper setiap phase dicheck/diukur Rpm yang diahruskan untuk
pompa ini harus sesuai dengan spesifikasi.
Kran-kran dibuka perlahan-lahan dan di check ampernya.
Dan amper akan naik sampai titik maksimal (full capacity sesuai
besar kilo watt daripada electro motor).
• Sudah diketahui amper, pengecekan pompa pada pressure gauge
pada masing-masing pompa.

2. Test
a. Posisi kran dibuka air dibuang, maka secara otomatis tekanan air akan
berkurang, dan jockey pumpa bekerja, dan pada tekanan tertentu
pompa akan berhenti.
b. Electric Pump, Posisi katub pada hydrant dibuka, tekanan drop, electric
pump akan bekerja.
c. Test Sprinkler. Pengetesan sprinkler dapat dilakukan setelah seluruh
instalasi pemipaan sprinkler telah terpasang dengan baik, lengkap
dengan seluruh accessoriesnya. Hal yang perlu dilakukan adalah :
• Pengetesan pipa dengan tekanan, harus dilakukan setelah selesai
pemasangan unit-unit sprinkler head. Hal ini untuk menghindari
terjadinya kebocoran pada sambungan pipa dengan sprinkler head.
• Pengetesan sprinkler dilakukan pada titik yang terjauh dengan cara
memanasi/membakar sprinkler, hingga mencapai terperatur
bakarnya (68° C).
• Pada saat pengetesan, kondisi di dalam pipa harus penuh dengan
air (wet pipe system) dan seluruh valve dalam keadaan terbuka,
kecuali drain valve yang ada di area flow switch.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 15
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

• Dan pada saat sprinkler head yang dibakar itu pecah, maka air
harus mengalir sampai dititik sprinkler head yang pecah tersebut.
• Drain valve yang ada di pipa pengetesan harus dibuka, sehingga air
tersebut mengalir ke pipa tegak drain.
d. Dalam pengetesan ini bila menggunakan sistem otomatis, maka
selector untuk panel, diswitch pada posisi otomatis.
e. Sedangkan untuk sistem manual, selector switch berada pada posisi
manual menghidupkan dan mematikan dengan cara menekan Push
Button.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 16
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.16 PRODUK
Produk dan peralatan harus memenuhi spesifikasi, pemborong dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setara dengan yang dispesifikasikan. Pemborong
baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis. Produk bahan dan
peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

ITEM EQUIPMENT MANUFACTURER

1 Sprinkler Heads
Type Quick Response
Class 12 Bar
Temperature (°C) 57, 68, 77, 90, 141, 155, 165, 170, 212,
225
Location Pendant, Side wall, Upright, Concealed
K Faktor K-5.6, K-8, K11.2, K16, K-25,2.
Manufacturers Viking, Duyar, Tyco, Victaulic, Fesco
2 Fire Extinguisher
Manufacturers Servo, X-Fire , On-Fire
3 Pipe (Sprinkler, Hydrant)
Material Black Steel Sch 40 ASTM A-53
Class 20 K
Manufactures Bakrie, Spindo, SPS, KS.
4 Spray Nozzle
Class 16K, dan 20K
Size 1 ½”, 2 ½”
Manufacturers Servo, Hooseki, Duyar, X-Fire
5 Hydrant Valve/Landing Valve
Class 16K dan 20K
Size 1 ½”, 2 ½”
Manufacturers Servo, Hooseki, Duyar, X-Fire
6 Indoor Hydrant Box
Standard DPK / local autority
Material Steel
Size 125 x 75 x 18 (cm)
Manufacturers Servo, Hooseki, X-Fire, On-Fire
7 Fire Hose
Class 16 K
Size 1 ½”, 2 ½”
Manufacturers Servo, Hooseki , X-Fire, On-Fire

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 17
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

ITEM EQUIPMENT MANUFACTURER

8 Water Flow Detector(QM)


Type Ventury
Class 30 K
Manufacturers Gerand , Rosemount, Klasee, GVI, CNAS.
9 Fire Hose Rack
Size 35 cm
Manufacturers Servo, Hooseki , Duyar, X-Fire, On-Fire
10 Safety Valve/Relief Valve
Material Cast Iron
Class 20K, 30K
Manufacturers Klasee, Singer, Claval, OCV, Aleum
11 Flow Switch
Material Gunmetal
Class 20K, 25K, 30K
Manufacturers Sika, Penn, Potter, Tyco, Viking
12 Gate Valve (FM/UL Standard)
Type Gate / Wedge
Class 20 K, 25 K
Manufacturers Aleum, Duyar, Gala , Fivalco,
13 Butterfly Valve (FM/UL Standard)
Class
Type 25 K
Manufacturers Wafer
Aleum, Duyar, Gala, Fivalco.

ITEM EQUIPMENT MANUFACTURER


14 Pressure Gauge
Class 10 K , 20 K dan 25 K
Type Analoge
Manufacturers Tyco, VPG, Nagano
15 Flexible Connection
Class 25 K
Type Rubber With Rod.
Manufacturers Tozen, Muraflex, Tyco, Proco
16 Ball Valve
Class 20 K
Type Ball.
Manufacturers Aleum, Duyar, Gala, Fivalco
17 Orifice (Standard)
Class 20 K
Type Plate
Manufacturers Victaulic, Globe, Tyco, Grinel or Equal.
18 Isolator (Standard)
Class 20 K
Type Standard.
Manufacturers Tomahawk, Kinetik, Embelton
19 Fitting Las (Standard)
Material Black Steel
Class 20 K
Type Standard.
Manufacturers Ricon, Benkan, FKK
20 Fitting Screw (Standard)
Material Black Steel
Class 20 K
Type Standard.
Manufacturers JZ, TSP, Benkan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 18
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

21 Expantion Joint / Bellow


Material Stainless Steel
Class 25 K
Type Standard.
Manufacturers Samyang, Toyo, Wanson, Spirax or Equal
22 Automatic Air Vent (Standard)
Material Bronze
Class 10 K, 20 K
Type Standard.
Manufacturers Samyang, Yoshitake, Or Equal
23 Kabel FRC
Material Cooper
Class Isolasi XLPE
Type Standard.
Manufacturers Nexan, Radox, Wilson, or Equal

ITEM EQUIPMENT MANUFACTURER

24 Seismic Joint
Material Stainles Steel (SS)
Class 10 Bar
Manufacture Victaulic, Grinnell, Toyo or Equal.
Anti Corrotion
25. - Material: Bitumen Laminated
Denso , SIACO or Equal
- Standard: Bs, Din, Nace / Awwa
Fleksible Stainless Steel
26. Screwed Union Class 10 K Tozen, Afa, Proco, Armflex
Flanged End Class 10K – 25K
27. Fire Stop Promat, Hilti or Equal

Catatan :

1. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen tunggal yang telah
ditunjuk oleh Prinsipal masing-masing.
2. Dalam rangkaian pemasangan valve harus dipasang 1 (satu) merek saja dan bukan
kombinasi dari berbagai macam merek.
3. Didalam pengajuan persetujuan material kepada MK/Pemberi Tugas, Kontraktor yang
telah ditunjuk harus melampirkan copy surat keagenan tunggal dari Prinsipal produk
masing-masing.
4. Material yang diimport harus dilampiri Certificate Country of Origin dan Bill of Leading.
5. Gate Valve yang digunakan harus jenis OS & Y.
6. Gate Valve diluar ruang pompa Non UL/FM.

oOo

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran Hal 19
PROYEK
EKA HOSPITAL
BSD CITY-TANGERANG

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT
UNTUK FIRE SHAFT GEDUNG EKSISTING

Disiapkan Oleh :

PT. MELTECH Consultindo Nusa


MECHANICAL & ELECTRICAL CONSULTING ENGINEERS
Jl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia
Telp. : (6221) 857 6205 Fax. : (6221) 857 6213
E-mail: mcn@centrin.net.id

FOR TENDER
November, 2021
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................i

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT .......................................... 1


1.1 PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT ..................................................................... 1
1.1.1 Umum .............................................................................................. 1
1.1.2 Uraian Lingkup Pekerjaan ............................................................... 1
1.1.3 Lingkup Pekerjaan Pemborong....................................................... 1
1.2 DATA KERETA ELEVATOR .......................................................................... 2
1.2.1 Data Peralatan di Shaft ................................................................... 5
1.2.2 Data Mesin penggerak .................................................................... 7
1.2.3 Kontrol Sistem ................................................................................. 7
1.2.4 Rope ................................................................................................ 7
1.2.5 Safety Device .................................................................................. 7
1.2.6 Panel Kontrol Lift ............................................................................. 9
1.2.7 Instalasi Listrik ................................................................................. 9
1.3 DATA LIFT ................................................................................................... 10
1.3.1 Lift Service (LF-S/F.1) ................................................................... 10
1.4 COMMISSIONING DAN TESTING .............................................................. 12
1.4.1 Commissioning .............................................................................. 12
1.4.2 Testing ........................................................................................... 12
1.4.3 Pendidikan Operator ..................................................................... 12
1.5 PEMELIHARAAN, PELAYANAN DAN GARANSI. ...................................... 12
1.6 PRODUK ...................................................................................................... 13

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal i
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT


1.1 PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT
1.1.1 UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar terlampir.
Pemborong agar menawarkan peralatan yang sesuai untuk digunakan dengan
ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara
spesifikasi bahan dan atau peralatan yang ditawarkan/dipasang dengan spesifikasi
yang dipersyaratkan maka pemborong wajib memberitahukan hal tersebut
merupakan kewajiban pemborong untuk melengkapi peralatan tersebut sehingga
sempurna.

1.1.2 URAIAN LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan Elevator sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana dan
spesifikasi, Pemborong pekerjaan instalasi Lift/Elevator harus melakukan
pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan instalasi Lift/Elevator yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
A. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian Elevatorlengkap dengan
kontrol dan accessoriesnya.
B. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik,
panel-panel, peralatan control dan lain-lain bagi instalasi ini.
C. Pengadaan, pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan dari instalasi
Lift/Elevator ini.
D. Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan
memelihara serta data teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
E. Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa
pemeliharaan.
F. Memberikan garansi terhadap mesin/peralatan, dan instalasinya yang
terpasang selama 1 (satu) tahun sejak serah terima pertama.

1.1.3 LINGKUP PEKERJAAN PEMBORONG


Yang menjadi lingkup pekerjaan dari Pemborong Instalasi Lift/Elevator adalah
sebagai berikut:
A. Pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan utama serta
perlengkapan bantu yang diperlukan dalam pemasangan instalasi ini sesuai
dengan jumlah Lift/Elevator yang tergambar ataupun terurai dalam spesifikasi
teknis sehingga didapatkan suatu instalasi yang baik dan sempurna dalam
pemasangannya.
B. Penyediaan dan pemasangan serta penambahan semua profil baja untuk
tumpuan/pengikat guide rail pada sisi kereta, dan profil baja yang diperlukan
untuk dudukan traction machine (semua profil baja harus dicat anti karat).

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 1
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

C. Mengadakan testing dan commissioning lengkap dengan pengadaan peralatan


serta perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan tersebut.
D. Training meliputi operation, maintenance sampai dengan trouble shooting untuk
tenaga-tenaga yang ditunjuk oleh Pemilik.
E. Pengadaan dokumen yang diperlukan sebanyak 3 (tiga) set yang terdiri dari
antara lain:
1. Operation manual
2. Maintenance manual
3. Daftar suku cadang yang perlu disediakan
4. Gambar as built drawing
5. Semua electronic dan electric wiring.
6. Dll.
F. Semua pengurusan izin-izin dari pihak yang berwenang sehubungan dengan
pemasangan instalasi ini dan yang menyangkut biaya pengurusannya sudah
harus termasuk dalam penawaran pekerjaan ini.

1.2 DATA KERETA ELEVATOR


A. Rangka Kereta Elevator
o Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat. Pada rangka ini terdapat
paling sedikit empat buah sliding type guide shoes, dimana dua buah
terletak pada bagian atas kereta dan yang lain pada bagian bawah kereta
tepat di Guide Rail.
o Guide Shoes yang dipakai adalah tipe Roller.
o Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan sistem pelumas sendiri (self
lubrication) untuk mencegah cepatnya ke-ausan.
o Pada rangka bagian bawah yang merupakan tempat tumpuan lantai kereta,
harus terdapat bantalan karet.

B. Lantai Kereta
o Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy duty
tile, warna ditentukan kemudian (atau lainnya sesuai kebutuhan Arsitek.
o Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.
o Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut
elevator dimana ditentukan allowance tambahan beban sebesar 250 kg
(diluar beban kapasitas daya angkut lift).

C. Dinding Kereta Lift/Elevator


o Dinding dalam konstruksinya harus sedemikian rupa sehingga mudah
dipasang atau dilepas, sehingga memudahkan dalam perakitan di
lapangan.
o Pada bagian luarnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

D. Langit-langit Kereta Elevator


o Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2400 mm dimana
terdapat pintu darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan
dilengkapi safety switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut
terbuka.
o Terdapat lampu untuk penerangan normal dan untuk penerangan darurat
dengan sumber daya dari batere tipe NI-CAD dry cell lengkap dengan
automatic chargernya.
o Jenis lampu disesuaikan dengan interior yang dipilih oleh Architect, kecuali
belum ditentukan, maka dapat digunakan sebagai acuan adalah type
Flourescent lighting circular milky white acrylic cover (khusus untuk lift
penumpang), atau 2 buah fluorescent (TL) 2x20 watt dengan milky white
acrylic cover.
o Terdapat Exhaust Grille dengan Exhaust Fan yang diletakkan diatas kereta.
o Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

E. Pintu Kereta Lift/Elevator


o Terdiri atas dua panel automatic center opening dengan dimensi seperti
tergambar untuk lift dengan type Single Door.
o Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat
pengatur kecepatan.
o Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

F. Indikator Kereta Lift/Elevator


Terletak diatas pintu kereta yang dilengkapi dengan penunjuk arah perjalanan
kereta, indikator posisi sangkar elevator dengan tipe digital disertai bunyi bel.

G. Car Operating Panel


o Terbuat dari stainless steel plate finish.
o Push button yang dipakai merupakan soft touch button yang menyala bila
tersentuh. Detail jenis, type, pemilihan design push button ditentukan oleh
Pemilik Project/Arsitek/Design Interior.
o Terdiri atas peralatan sebagai berikut :
a. Push button untuk setiap lantai.
b. Push button untuk membuka pintu kereta
c. Push button untuk menutup pintu kereta
d. Push button untuk emergency stop.
e. On-Off switch untuk lampu penerangan.
f. Key switch untuk independent operation
g. Lampu tanda kelebihan penumpang yang dilengkapi dengan buzzer.
h. Plat nama dari pabrik pembuat lift/elevator.
i. Tulisan kapasitas lift penumpang.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

H. Pintu Lift dan Pintu Shaft


o Lift harus dilengkapi dengan sistem pintu yang bekerja secara otomatis.
Pintu harus mempunyai mekanisme kerja membuka dan menutup secara
serempak, sesaat setelah kereta lift/elevator datang di suatu lantai dan
sesaat sebelum kereta lift bergerak meninggalkan lantai.
o Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara
serempak, sesaat setelah kereta lift datang di suatu lantai dan
sesaatsebelum kereta lift bergerak meninggalkan lantai.
o Pada saat lift/elevator bergerak, pintu kereta tidak boleh dapat dibuka dari
dalam kabin, meskipun tombol pembuka pintu ditekan.
o Pada saat lift bergerak, motor listrik penggerak pintu harus memberikan
torsi yang cukup kuat pada daun pintu, untuk mencegah pintu dibuka
secara paksa dari dalam kabin.
o Pada saat tidak ada sumber daya listrik, pintu-pintu harus dapat dibuka
secara paksa dengan tangan dari dalam kabin dan dari luar shaft.
o Setiap pintu shaft harus dilengkapi dengan suatu sistem interlock jenis
electro mechanical, yang mencegah pintu dibuka secara paksa, kecuali
dengan kunci khusus yang disediakan untuk melepas sistem interlock
tersebut.
o Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut harus dapat
dibuka dari kabin, pada saat lift berhenti pada suatu lantai.
o Sistem interlock harus dibuat sedemikian sehingga dapat dilepas dari
dalam kabin, pada saat tidak ada sumber daya listrik.
o Semua peralatan interlock dan kunci dari pintu kereta dan pintu shaft harus
dapat diperiksa, ditest dan diganti bagian-bagiannya, apabila rusak.
o Semua pintu lift harus dilengkapi dengan kontak-kontak listrik yang
mencegah lift bergerak kecuali apabila pintu-pintu telah tertutup rapat.
Kontak-kontak ini harus diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat
dicapai oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.
o Pintu lift harus dilengkapi dengan “safety edge” yang terpasang dari ujung
atas sampai ujung bawah panel pintu. Penambahan Multi-Beam sensor
infra-red (non kontak sensor) pada ketinggian 300 dan 1500 mm di atas
lantai lift atau ditentukan pada saat klarifikasi teknis.
o Apabila peralatan ini menyentuh orang atau benda pada saat pintu sedang
menutup, maka pintu kereta dan pintu shaft secara otomatis harus kembali
pada posisi membuka penuh.
o Pintu baru akan menutup kembali secara otomatis, setelah melampaui
waktu yang ditentukan.
o Ketinggian langit-langit kereta ini tidak kurang dari 2400 mm dimana
terdapat pintu darurat yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan
dilengkapi safety switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut
terbuka.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 4
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.2.1 DATA PERALATAN DI SHAFT


A. Magnetic Landing Device
Untuk memberhentikan kereta elevator pada setiap lantai yang dituju dengan
toleransi maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang bersangkutan.

B. Landing Door
o Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya.
Dilengkapi dengan narrow jam, terbuat dari stainless steel atau lainnya
sesuai Desain Arsitek.
o Harus dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock
secara electris dan mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup otomatis
dengan weight closer.

C. Door
o Hanya ada satu buah disetiap lantai. Untuk lantai yang paling bawah hanya
terdapat satu push button untuk operasi ke arah atas. Untuk lantai yang
paling atas hanya terdapat satu push button untuk operasi ke arah
bawah.Untuk lantai yang lainnya terdapat dua buah push button untuk
operasi ke arah atas bawah.
o Pushbutton merupakan soft touch button yang menyala bila ditekan.

D. Car Position Indicator


o Terdapat diatas pintu setiap lantai dengan tipe Digital.
o Harus dilengkapi dengan Hall Lantern dan gong yang hanya menyala dan
berbunyi pada saat kedatangan kereta.

E. Buffer
o Buffer yang dipakai harus dari jenis oil buffer dimana pada bagian atasnya
diberikan karet setebal 5 mm.
o Untuk setiap elevator minimum dipergunakan empat buah buffer dimana
dua buah untuk car buffer dan yang lain untuk counter weight buffer.
o Buffer ini ditempatkan di atas suatu dudukan beton yang disediakan sendiri
oleh pemborong pekerjaan lift/elevator (tidak boleh di angkur langsung ke
lantai beton struktur yang ada).

F. Guide Rail
Pemborong pekerjaan Lift agar memberikan data-data untuk Rail, bracket dan
peralatannya sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
a. Untuk Kereta Lift/Elevator.
▪ Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan lebar flange,
ketinggian dan berat nominal, sesuai standart kapasitas.
▪ Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2 meter maksimum
dengan memakai besi siku ukuran 80x80x8 mm.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 5
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

▪ Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur
baut ¾“.
▪ Sambungan rail terbuat dari plat baja setebal 1” dan panjangnya 14,5”
yang dipasang dengan mur baut ¾” sebanyak empat buah disetiap
sisinya.

b. Untuk Counter Weight.


▪ Rail yang dipakai harus terbuat dari profil baja T dengan lebar flange,
ketinggian dan berat nominal sesuai standart kapasitas.
▪ Rail harus dipasang pada bracket pada setiap jarak 2 meter maksimum
dengan memakai besi siku ukuran 80x80x8 mm.
▪ Rail harus diklem pada bracket dengan memakai sliding slip dan mur
baut 5/8”.
▪ Sambungan rail terbuat dari plat baja setebal ½” dan panjangnya 12”
yang dipasang dengan mur baut 5/8” sebanyak empat buah di setiap
sisinya.
▪ Rail harus dilapis dengan suatu bahan anti karat dan pemegang rail
harus dicat anti karat.
Selain ketentuan tersebut diatas, konstruksi dari rail harus memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan dari pabrik.

G. Counter Weight.
o Rangka counter weight terbuat dari profil baja. Isi counter weight adalah
sebesar Kereta Lift/Elevator ditambah dengan 50% dari kapasitas beban
(balancing 50%), yang terbuat dari besi cor.
o Rangka counter weight harus dicat anti karat dan isinya dilapis dengan
suatu bahan anti karat.

H. Compensating
o Terdiri dari rope yang terbuat dari kawat baja dengan inti kawat baja yang
dilengkapi dengan rope tensioning.
o Rope tensioning berupa pulley yang diberikan beban, diletakkan di pit dan
dilengkapi dengan safety switch.

I. Rem
o Rem harus menggunakan sistem arus listrik. Semua rem harus
dirancangkan untuk dapat bekerja pada kapasitas normal dan sanggup
memegang dan memberhentikan lift/elevator pada kondisi yang paling
berat/sukar.
o Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock) secara elektris
dengan sirkuit kontrol motor traksi dan harus direncanakan dan diatur
sehingga rem hanya bekerja untuk memegang kabin lift pada saat lift telah
berhenti di suatu lantai dan rem tidak digunakan untuk memberhentikan
lift/elevator.
o Sepatu rem harus bekerja tanpa menimbulkan suara keras.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 6
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

o Kontraktor Lift harus menyediakan satu alat yang gunanya khusus untuk
melepas rem secara manual setelah kereta lift berhenti secara darurat.
J. Sepatu Penuntun (Guide Shoes).
o Sepatu penuntun harus berbentuk roda atau bentuk lain yang sesuai
dengan standard pabrik dan terikat secara kuat pada bagian atas dan
bawah dari kereta lift/elevator dan counterweight.
o Setiap sepatu penuntun harus bergerak pada permukaan rel penuntun
dengan halus.

1.2.2 DATA MESIN PENGGERAK


A. Mesin penggerak kereta elevator terdiri dari motor arus bolak balik 3-phase 380
Volt dengan toleransi 10% Volt 50 HzType GEARLESS.
B. Mesin penggerak ini ditempatkan di ruang shaft elevator (Roomless).

1.2.3 KONTROL SISTEM


Setiap elevator harus mempunyai sebuah panel kontrol untuk mengoperasikan
kereta Elevator, yang sekaligus sebagai kontrol induk yang akan mengendalikan
elevator di dalam sistem kontrolnya. Jenis alat kontrol yang harus dipakai adalah AC
– GEARLESS, VVVF (Variable Voltage, Variable Frekwensi).
Panel kontrol lift ini harus bisa dihubungkan dengan card reader dari system Access
Control.

1.2.4 ROPE
A. Rope yang dipakai adalah kawat baja dengan inti kawat baja.
B. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengankapasitas lift
secara standart.
C. Sistem pemasangan rope adalah 2 : 1 dimana ujung dari pada rope
dipasangkan pada rope end (detch and Hitch) yang terletak pada suatu profil
baja dengan dilapisi karet setebal 25 mm dan dilengkapi safety switch dan per.
D. Sertifikat kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum
pelaksanaan.

1.2.5 SAFETY DEVICE


A. Pengamanan terhadap kelebihan penumpang, dimana secara otomatis akan
membunyikan buzzer yang diletakkan di car board.
B. Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini bekerja maka
panel kontrol akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat dijalankan
kembali bila secara manual posisi kereta dikembalikan ke kedudukan normal.
Pembatasan yang ada yaitu :
o Level 6 cm di bawah level lantai terbawah, dan
o Level 10 cm di atas level lantai teratas.
C. Pengaman terhadap ketegangan rope, Apabila pengamanan ini bekerja, maka
panel kontrol akan mematikan mesin penggerak.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 7
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

D. Pengaman terhadap kelebihan kecepatan, Apabila terjadi kelebihan kecepatan


maka :
o Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel
kontrol mematikan mesin penggerak.
o Safety gear sebanyak empat buah yang terletak di bagian bawah dari
pengimbang. Berat dan kereta akan mengadakan pengereman di rail dan
micro switch yang ada disana akan menyebabkan panel kontrol mematikan
mesin penggerak.
E. Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa :
o Door safety edges sebanyak minimal 2 buah, akan bekerja bila tersentuh.
o Sensor infra-red akan mengirimkan sinyal ke control lift jika sensor tersebut
terkena kontak.
F. Pengaman lift pada saat Sumber Daya listrik PLN terputus :
o Pada saat sumber daya listrik utama dari PLN terputus, kereta lift secara
tiba-tiba akan berhenti. Pada saat demikian, lampu darurat didalam kereta
harus menyala secara otomatis, sistem intercom dan bel alarm harus tetap
berfungsi, dengan mendapat sumber daya dari batere.
o Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating Set
Emergency, semua lift harus dapat bekerja kembali secara normal.
o Pemindahan rangkaian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Emergency Set
dilakukan secara otomatis di panel utama dan pekerjaan ini termasuk tugas
Kontraktor Listrik.
o Bila sumber listrik utama dari PLN telah terhubung kembali maka rangkaian
akan dipindahkan ke keadaan semula pada panel utama listrik.
o Pada saat pemindahan tersebut, lift akan berhenti sesaat dan secepatnya
setelah mendapatkan aliran listrik, maka lift akan bekerja secara normal
kembali.
o Lift dilengkapi dengan peralatan ALD (Automatic Landing Device).
G. Pengaman Bila Terjadi Kebakaran
o Di lantai Dasar harus disediakan dan dipasang Sakelar khusus untuk
petugas-petugas pemadam kebakaran dengan tulisan dalam Bahasa
Indonesia “SAKELAR KEBAKARAN”.
o Untuk mengoperasikan sakelar tersebut tidak boleh menggunakan kunci
dan harus diletakkan didalam kotak besi yang mempunyai panel depan
terbuat dari stainless steel hairline finish dan tutup kaca yang mudah
dipecahkan.
o Sakelar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan “ON” atau
“OFF”.
o Perlu dilengkapi Supervisory Panel dengan 3 buah intercom yang
diletakkan di Ruang Mesin, Ruang Maintenance dan Ruang Security.
o Dengan mendudukkan sakelar pada posisi sakelar pada posisi “ON”, maka
lift akan bekerja sebagai berikut :
1) Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak
ada panggilan atau permintaan baru terdaftar.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 8
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

2) Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolektif menjadi
tidak kolektif.
3) Tanpa melihat arah geraknya, lift secara otomatis akan bergerak
turun ke lantai dasar, tanpa berhenti di lantai-lantai lain.
4) Setelah membuka pintu di lantai dasar dan melepas penumpang-
penumpangnya, lift akan berhenti bekerja.
5) Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya dapat dilakukan
dari dalam kereta dan lift tidak akan melayani panggilan dari luar
kereta/lantai.

1.2.6 PANEL KONTROL LIFT


A. Panel kontrol ini adalah dari jenis free standing close type dengan lubang
ventilasi secukupnya.
B. Semua komponen kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur
maksimum 40 °C dan RH maksimum 95%.
C. Panel kontrol akan diletakkan ditempat yang diperlukan dapat dilayani dari
depan.
D. Box panel harus terbuat dari plat baja tebal 2 mm dengan rangka penguat dan
dicat anti karat.
E. Semua kabel yang masuk atau keluar panel ini harus dilengkapi dengan cable
gland.
F. Alat kontrol harus dilengkapi dengan suatu alat pencegah interferensi dengan
gelombang pemancar yang ada.
G. Earth-quake Protection.

1.2.7 INSTALASI LISTRIK


Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk lingkup kerja dari pemborong instalasi ini
adalah :
• Panel daya (tebal 2 mm) untuk masing-masing lift beserta kabel feeder dari
panel daya ke panel kontrol elevator.
• Kabel kontrol dari panel kontrol elevator ke setiap bagian yang
memerlukannya.
• Lampu dan switch serta stop kontak di pit elevator, di dalam shaft vertical (per-
2lantai atau maksimum8~10 m).
• Intercom dengan master station, di masing-masing ruang mesin elevator dan
di ruang Control Engineering, dengan cabang pada masing-masing kereta.
Didalam operasinya, setiap cabang dapat memanggil master station dan
setiap master station dapat memanggil master station dan setiap master
station dapat memanggil setiap cabang.
• Penambahan batere tipe NI-CAD dry cell lengkap dengan Automatik Charger.
• Penyediaan kabel FRC/MICC untuk Fire lift oleh kontraktor listrik.
• Penarikan kabel untuk paging system yang langsung dikontrol/dihubungkan
dengan paging sentral oleh kontraktor sound system.
Masa jaminan seluruh peralatan adalah 1 tahun.
Testing Comissioning, 110 % dari kapasitas beban kereta lift.
Continous test: 1 x 24 jam.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 9
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.3 DATA LIFT


1.3.1 LIFT SERVICE (LF-S/F.1)
Fungsi : Lift Service / Fire Lift
Jumlah : 1 (satu) unit
Type Lift : Machine-Roomless
Kapasitas : 24 Orang (1600 kg)
Kecepatan : 60 mpm
Penggerak Kontrol : AC-VVVF (Variable Voltage Variabe Freq.)
Operasi Lift : Selective Collective Control System.
Jumlah Lantai Pelayanan : 7 (tujuh)
Jumlah Lantai Terbuka : 7 (tujuh)
Sumber Tenaga (V/Hz) : AC 3 phase, 220/380V, 50 Hz
Sumber Penerangan : AC 1 phase, 220V, 50 Hz
Aplication Codes : BS, ANSI code A17.1, JIS
Materials & Wirings : BS, ANSI code A17.1, JIS
Sistem Kontrol : Single-Car Operation
Kode Lift : (LF-S/F.1)

1.3.1.1 KETENTUAN DIMENSI


Ukuran Kereta Elevator : 1.600 mm (W) x 2.300 mm (D)
Tinggi Ceiling : 2.300 mm
Ukuran Bukaan Pintu (mm) : 1.300 (W) x 2.100 mm (H) (Side Opening)
Ukuran Hoistway (mm) : Lihat gambar
Kedalaman Pit (mm) : Lihat gambar
Tinggi Overhead (mm) : Lihat gambar

1.3.1.2 INTERIOR KERETA LIFT TYPE SERVICE


Model Kereta : Standard
Dinding Kereta : Hairline Stainless Steel
Ceiling Kereta : Hairline Stainless Steel
Pintu Kereta Elevator : Hairline Stainless Steel
Entrance Columns : Hairline Stainless Steel
Kick Plate : Hairline Stainless Steel
Car Sill : Extruded Hard Allumunium
Sistem Ventilasi : Electric Blower With Rear Fan
Emergency Exit : Provided on the Ceiling
Emergency Lamp : Provided on the Ceiling
Floor : Ditentukan Kemudian
Ketahanan Api : Material tahan api 1 jam.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 10
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.3.1.3 ENTRANCE DESIGN


Model Entrance : WIDE / NARROW JAMB with Stainless Steel
Landing Doors : Stainless steel
Landing Sills : Extruded hard aluminium
Transom : Stainless steel hairline finish (Main lobby).

1.3.1.4 SIGNAL FIXTURES


1) Dalam Kereta Lift
Face Plate of Car Hall : Stainless steel hair line position indicator
operating panel
Car Position and Direction
Indicator : Standard type heavy duty Dot type/ stainless
steel hairline finish Faceplate
Car Operating Panel : Soft touch button (di ke-dua sisi front panel lift)
Pengaman Ujung Pintu : Door safety edge

2) Entrance Hall
Car Posistion Indicator : Push Button
Hall Lantern : Vertical circular type setiap lantai
Arrival Gong : Setiap lantai
Face Plat of Signal : Stainless steel

Catatan:
Seluruh pemborong diwajibkan mengirimkan brosur finishing yang ditawarkan

1.3.1.5 KELENGKAPAN LIFT


o Emergency car lighting with automatic Charger.
o Interphone system and Emergency Paging System.
o Overload Protection Device
o Electric Fan.
o ARD (Automatic Rescue Device)
o Arrival gong.
o Auxiliary car operating Panel.
o Single phasing protection.
o Manhole (car) switch
o Pit switch.
o Maintenance switch (di dalam & di luar car).
o Nuisance call cancellation.
o (untuk menghapus panggilan semu, berdasarkan proteksi dari beban).
o Non reverse phase sequence protection.

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 11
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

o Lampu di atas dan di bawah car lift berikut kawat pangaman & stop kontak.
o Emergency alarm.
o Rope ditandai untuk tanda di lantai mana car berada.
o Fireman switch di lobby lantai terbawah

1.4 COMMISSIONING DAN TESTING


1.4.1 COMMISSIONING
Pemborong harus menyiapkan dokumen dan peralatan lengkap sebelum dilakukan
testing dan dilaporkan pada Direksi / MK, antara lain :
A. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa / mengetahui
apakah seluruh instalasi tepat dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi
semua persyaratan.
B. Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut
merupakan tanggung jawab pemborong. Termasuk peralatan khusus yang
perlu untuk testing dari seluruh sistem ini, seperti diajukan oleh pabrik, harus
disediakan oleh Pemborong.

1.4.2 TESTING
Pemborong harus menyerahkan kepada pengawas Direksi / MK dalam rangkap 3
(tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut:
• Hasil pengetesan kabel-kabel ( meger dan pemberian tegangan ).
• Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
• Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi.
• Pengetesan bersama instalasi yang terkait (K3 Depnaker setempat).

1.4.3 PENDIDIKAN OPERATOR


Pendidikan calon operator Elevator meliputi :
• Proses pengamanan keselamatan.
• Pengelolaan masing-masing tiap alat-alat sistem elevator.
• Prosedur pemeliharaan secara routine.
• Prosedur operator yang harus dididik sebanyak 3 orang.
• Lama pendidikan 3 bulan.
• Segala akibat yang disebabkan pendidikan calon operator ini menjadi
tanggung jawab Pemborong.

1.5 PEMELIHARAAN, PELAYANAN DAN GARANSI.


Jaminan pemeliharaan dan perbaikan kembali jika terjadi kerusakan selama 1 (satu)
tahun setelah BAST-2.
Pemeliharaan dan pemeriksaan routine tidak kurang dari tiap dua minggu sekali,
oleh orang yang berkompeten dengan pembetulan-pembetulan, penyetelan-
penyetelan, pembersihan-pembersihan semua alat-alat elevator dan escalator yang
dipandang perlu selama 1 tahun setelah BAST-2
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 12
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

Jaminan pelayanan Emergency selama 24 jam sehari dalam periode 1 (satu) tahun
sejak tanggal penyerahan pertama.
Jaminan garansi untuk instalasi elevator ini selama 1 (satu) tahun sejak tanggal
penyerahan kedua.
Jaminan pemeliharaan dengan kontrak service yang ditunjang oleh team yang
berpengalaman setelah masa garansi berakhir.

1.6 PRODUK
a. Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan
untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan.
b. Unit Escalator dan Elevator harus berasal dari Agen Tunggal Pemegang Merek.
c. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari
Konsultan Perencana dan/atau Pemilik Proyek dan/atau MK.
d. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah

NO. PERALATAN MERK/PEMBUAT

Otis, Mitsubishi, Kone, Sigma, Thyssen Krupp,


1 Elevator
Hyundai, SJEC Lift, San-Ei Elevator

2. Kabel Kabelindo, Kabel Metal, Supreme

Panel
3. Siemens, Schneider, Terasaki, ABB, LG/LS
Komponen

EGA Panel, Berkah Cipta Persada, Puramayungan,


4. Pabrik Pembuat Panel
Jefta, Duta Listrik Graha Prima.

oOo

Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Elevator/Lift Hal 13
PROYEK
EKA HOSPITAL
BSD CITY-TANGERANG

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PLUMBING
UNTUK FIRE SHAFT GEDUNG EKSISTING

Disiapkan Oleh :

PT. MELTECH Consultindo Nusa


MECHANICAL & ELECTRICAL CONSULTING ENGINEERS
Jl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia
Telp. : (6221) 857 6205 Fax. : (6221) 857 6213
E-mail: mcn@centrin.net.id

FOR TENDER
November, 2021
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

I. PERATURAN UMUM PEKERJAAN PLUMBING

DAFTAR ISI Halaman

1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN PLUMBING 2

1.01.0. PERATURAN PEMASANGAN 2

1.02.0. GAMBAR – GAMBAR 2

1.03.0. KOORDINASI 3

1.04.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN 3

1.05.0. TESTING DAN COMMISSIONING 3

1.06.0. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN 3

1.07.0. LAPORAN – LAPORAN 4

1.08.0. PENANGGUNG JAWAB 5

1.09.0. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI 5

1.10.0. IJIN-IJIN 5

1.11.0. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN 5

1.12.0. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS 5

1.13.0. RAPAT LAPANGAN 5

Spek Umum PL 1
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN PLUMBING

1.01.0. PERATURAN PEMASANGAN

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan


sebagai berikut :

1.01.1. PERATURAN DAN STANDARD INSTALASI PLAMBING & DRAINASE

a. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan yang dinyatakan berlaku


secara nasional
b. Standard Nasional Indonesia Tentang Sistem Plambing – 2015, Nomor
SNI 8153-2015.
c. Standard Nasional Indonesia Tentang Tata Cara Perancangan Plambing,
Nomor SNI 03-7065-2005.
d. PERDA (Peraturan Daerah) Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7
Tahun 2010 tentang bangunan dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
e. Peraturan Daerah DKI Jakarta yang berkaitan dengan jenis instalasi yang
dirancang atau yang berpengaruh terhadap pengoperasian jenis instalasi
yang dirancang.
f. Standard Nasional Indonesia, pedoman teknik dan rekomendasi dari
instansi yang berwenang mengenai jenis instalasi yang dirancang.
g. Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979 atau edisi terakhir.
h. Standar dan peraturan internasional lain yang diijinkan oleh instansi yang
berwewnang.

1.01.2. REFERENSI INSTALASI PLAMBING & DRAINASE


a. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang
dan Takeo Morimura (Peter) Edisi ke Tiga, Penerbit PT. PRATNYA
PARAMITA.
b. Practical Plumbing Design Guide, James C. Church, P.E. McGRAW-HILL
BOOK COMPANY, 1979.
c. STANDARD PLAMBING ENGINEERING Lois S Nielsen, McGraw Hill Book
Company, 1963.
d. Mechanical & Electrical Equipment for Building 8th Edition (Benyamin Stein,
John S Reynolds, John Wiley & Son, Inc 1992.

1.02.0. GAMBAR - GAMBAR

1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan


suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari


peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertim-bangkan
juga kemudahan service maintenance jika peralatan peralatan sudah
dioperasikan.

3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi


untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.

4. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja


dan detail kepada Owner/ Pemberi Tugas untuk dapat diperiksa dan
disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut,
Pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang
berhubungan dengan instalasi ini.

Spek Umum PL 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

5. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi


terpasang yang disertai dengan operating dan Maintenane Instruction
serta harus diserahkan kepada Owner/ Pemberi Tugas pada saat
penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi
dengan daftar isi dan data notasi.

1.03.0. KOORDINASI

1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan pemborong


instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.

3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka


semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.04.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN

1. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus


menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.

2. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan


kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang
diragukan, Pemborong harus segera menghubungi Owner/ Pemberi Tugas.
Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah
akan menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.05.0. TESTING DAN COMMISSIONING

1. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib


mengajukan terlebih dahulu program Testing dan Commissioning.

2. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran


yang dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Owner/ Pemberi Tugas
untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan
baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.

3. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk


mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.

1.06.0. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak
saat penyerahan pertama.

2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan


terhitung sejak saat penyerahan pertama.

3. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan


mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan
biaya.

4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai


dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

Spek Umum PL 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak


melaksanakan teguran dari Owner/ Pemberi Tugas atas perbaikan/
penggantian/ penyetelan yang diperlukan, maka Owner/ Pemberi Tugas
berhak penyerahkan perbaikan/ penggantian/ penyetelan tersebut kepada
pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.

6. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih


petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali
sistim instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.

7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama
oleh Pemborong dan Owner/ Pemberi Tugas serta dilampiri Surat Ijin
Pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang
lainnya.

8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat


dilaksanakan setelah :

a) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Owner/
Pemberi Tugas.
b) Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari
instalasi pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam
Kebakaran dan Instalasi Keselamatan Kerja, dll, hingga intalasi yang
telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang
bersangkutan.
c) Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan
maintenance manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah
diserahkan kepada Owner/ Pemberi Tugas.

1.07.0. LAPORAN - LAPORAN

1. Laporan Harian dan Mingguan

Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang


memberikan gambaran mengenai :

▪ Kegiatan fisik
▪ Catatan dan perintah Owner/Pemberi Tugas yang disampaikan secara
lisan maupun secara tertulis.
▪ Jumlah material masuk/ ditolak
▪ Jumlah tenaga kerja
▪ Keadaan cuaca, dan
▪ Pekerjaan tambah/ kurang

Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah


ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada
Owner/Pemberi Tuigas untuk diketahui/ disetujui.

2. Laporan Pengetesan

Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Owner/ Pemberi Tugas


dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
▪ Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
▪ Hasil pengetesan peralatan
▪ Hasil pengetesan kabel
▪ dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus
disaksikan oleh pihak Owner/ Pemberi Tugas.
Spek Umum PL 4
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.08.0. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN

Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab


pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada
dilapangan, yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan mempunyai
kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung
jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak
Owner/ Pemberi Tugas.
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan
pada saat diperlukan/ dikehendaki oleh pihak Owner/ Pemberi Tugas.

1.09.0. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI

1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan


dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari
pihak konsultan Perencana dan Owner/ Pemberi Tugas.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang
ada kepada pihak Owner/ Pemberi Tugas dalam rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong
kepada Direksi/MK, secara tertulis dan pekerjaan tambah/kurang/
perubahan yang ada harus disetujui oleh Owner/Pemberi Tugas secara
tertulis.

1.10.0. IJIN - IJIN

Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta


seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.11.0. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam


pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya kekondisi semula,
menjadi lingkup pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila
ada persetujuan dari pihak Owner/Pemberi Tugas secara tertulis.

1.12.0. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS

1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara


periodik dan tidak kurang dari tiap dua minggu.
2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini,
apabila ada permintaan dari pihak Owner/Pemilik/Pemberi Tugas dan atau
bila ada gangguan dalam instalasi ini.

1.13.0. RAPAT LAPANGAN

Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh
pemberi tugas.
oOo

Spek Umum PL 5
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

II. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING

DAFTAR ISI Halaman

2.00.0. SPESIFIKASI PERPIPAAN 2

3.00.0. LINGKUP PEKERJAAN PLUMBING 5

4.00.0. SISTEM PEMIPAAN AIR HUJAN 6

5.00.0. PRODUK INSTALASI PLUMBING 6

Spek Teknis PL 1
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

2.00.0. SPESIFIKASI PERPIPAAN


2.01.0. U M U M

Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :

1. Pipa
2. Sambungan
3. Penggantung dan penumpu
4. Sleeves
5. Lubang pembersihan
6. Pengecatan
7. Pengujian
8. Peralatan Bantu

2.01.1. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta
arah dari masing-masing sistem pipa.

2.01.2. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan
bagian lainnya.

2.01.3. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik
pembuat.

2.02.0. SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN


2.02.1. Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan

Kode Tekanan Tekanan Tekanan Spec. Spec.


Sistem Sistem Kerja Standar Uji Pipa Isola
(Bar) (Bar) (Bar) si

Air Hujan AH/SD gr 10 15 uPVC- IA


10

IA = tidak diisolasi IB = diisolasi

2.02.2. Spesifikasi uPVC - 10

Penggunaan: - Air Kotoran, Air Kotor, Air Hujan Grafitasi & Air Kotoran,
Air Kotor dan Air Hujan dipompakan

Tekanan Standard 10 bar


Uraian Keterangan
Pipa : Polyvinyl chloride (uPVC) klas 10 bar (10 kg/cm 2).

Elbow & Junction : PVC Injection Moulded Sanitary fitting large


radius, Solvent Cement joint type.

Reducer : PVC Injection moulded sanitary fitting concentric,


Solvent Cement Joint Type.

Solvent Cement : Sesuai rekomendasi pabrik pembuat

Standard : JIS K- 6741 dan atau JIS K- 6742

Spek Teknis PL 2
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

2.03.0. PERSYARATAN PEMASANGAN

2.03.1. Umum

1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin


kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil
banyaknya penyilangan.
2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak
kurang dari 50 mm di antara pipa- pipa atau dengan bangunan &
peralatan.
3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti
sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda
tajam/runcing serta penghalang lainnya.
4. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-
sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan
fitting buatan pabrik.
5. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti
berikut, kecuali seperti diperlihatkan dalam gambar.
a. Di bagian dalam bangunan.
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil :1%-2%
b. Di bagian luar bangunan.
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil :1%-2%
Garis tengah 200 mm atau lebih besar :1%
6. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah
titik buangan.
7. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus
disediakan di mana pipa-pipa menembus dinding, lantai, balok, kolom
atau langit-langit.
8. Di mana pipa-pipa melalui dinding tahan api, celah kosong di antara
selubung dan pipa-pipa harus dipakal dengan bahan rock-wool atau
bahan tahan api yang lain.
9. Setiap belokan pipa harus diberi penguat agar sambungan tidak mudah
lepas.

2.03.2. Penggantung dan Penumpu Pipa.

1. Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau


sadel dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan
pemuaian atau perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi
jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini :
----------------------------------------------------------------------------
Jenis Ukuran Pipa Batas Maximum Ruang
Pipa (mm) ------------------------------------------
Interval Interval
mendatar Tegak
(m) (m)
-----------------------------------------------------------------------------------
Pipa PVC 15 s/d 40 0.5 0.9
-----------------------------------------------------------------
50 s/d 80 0.6 1.2
-----------------------------------------------------------------
100 s/d 150 1.2 1.8
-----------------------------------------------------------------
200 atau lebih 2,0 3
----------------------------------------------------------------------------------

Spek Teknis PL 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa


berikut ini :
a. Perubahan perubahan arah.
b. Titik percabangan.

2.03.3. Sambungan lem PVC.

1. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem


yang sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa dan
harus melalui persetujuan dan sepengetahuan Direksi.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus
dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat tegak
lurus terhadap batang pipa.
3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi
dari pabrik pipa dan tidak boleh dibakar.
4. Pipa dan fitting PVC yang akan disambung harus dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran.

2.03.4. SLEEVES.

Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran
di luar pipa ataupun isolasi.
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk
yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.

2.03.5. Pembersihan.

Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan,


pemipaan di setiap service harus dibersihkan dengan seksama-
menggunakan cara-cara / metoda-metoda yang disetujui sampai semua
benda-benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
- Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l
chlor selama 1 jam setelah itu dibilas.

2.04.0. PENGUJIAN

2.04.1. Sistem Air Hujan.

1 Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja
5 kg/ cm2 selama 4 jam.
2 Pipa-pipa grafitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3.0 meter
diatas titik tertinggi selama 1 jam.
3 Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji
kembali.

2.05.0. PENGECATAN

2.05.1. Umum

Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :


▪ Pipa servis.
▪ Support pipa dan peralatan Konstruksi besi.
▪ Flens.
▪ Peralatan yang belum dicat dari pabrik.
▪ Peralatan yang catnya harus diperbaharui.
▪ Peralatan / Pipa yang harus dilindungi dari sinar ultraviolet
Spek Teknis PL 4
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

2.05.2. Persyaratan Pengecatan

Pengecatan harus dilakukan seperti berikut :


----------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi Pengecatan Pengecatan
----------------------------------------------------------------------------------------
Pipa dan peralatan : Zinchromate primer 2 lapis
expose dan cat akhir 2 lapis.

-----------------------------------------------------------------------------------------

2.06.0. TESTING DAN COMMISSIONING.

1. Pemborong pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing pengukuran


secara partial dan secara system, untuk mengetahui apakah seluruh
instalasi yang sudah dilaksanakaan berfungsi dengan baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan.

2. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan


tanggung jaewab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang
dianjurkan oleh pabrik hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test
sesuai persyaratan yang ditentukan.

3.00.0. LINGKUP PEKERJAAN PLUMBING

3.01.0. UMUM

Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi plambing secara


keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan,
peralatan-peralatan bahan- bahan utama dan pembantu serta pengujian,
sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesipikasi,
gambar dan bill of quantity.

3.02.0. URAIAN PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :


1. Instalasi Sistem Pemipaan Air Hujan

3.03.0. GAMBAR KERJA

Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, harus


menyerahkan gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui antara lain sebagai
berikut :
- Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama,
perlengkapan dan fixtures.
- Detail denah perpipaan
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.

3.04.0. GAMBAR INSTALASI TERPASANG.

Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus memberi tanda


sesuai jalur terpasang pada Re-Kalkir gambar tender maupun gambar kerja,
sehingga pada akhir penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar
terpasang yang mendekati keadaan sebenarnya.

Spek Teknis PL 5
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

4.00.0. SISTEM PEMIPAAN AIR HUJAN

4.01.0. LINGKUP PEKERJAAN

Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air hujan disini antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Perpipaan
2. Roof Drain

4.02.0. PERPIPAAN

1. Umum

- Macam perpipaan air limbah disini adalah pemipaan untuk Air Hujan.
- Jenis pipa lihat ‘SPESIFIKASI PERPIPAAN’.

2. Limbah Air Hujan.

Perpipaan air hujan mulai dari Roof Drain diatap fire shaft sampai belokan
di atap.

4.3.0. ROOF DRAIN

1. Roof Drain yang dipergunakan disini harus dibuat dari Cast Iron dengan
konstruksi waterproof.
2. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah minimal sebesar dua kali luas
penampang pipa buangan.
3. Roof Drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :
- Bitumen Coated Cast Iron body dengan waterprooved flange.
- Bitumen Coated Neck for adjustable fixing.
- Bitumen Coated cover Dome type

5. 00.0. PRODUK INSTALASI PLAMBING

NO. Bahan/ Peralatan Merk/ Pembuat


1 Pipe uPVC Jis Standard
Material uPVC
Class 10K AW-SNI
Manufacture Rucika, Pralon, Supramas, Vinilon, Intilon
2 Pipe Fitting uPVC
Material uPVC
Class 10 Kg/cm²
Manufacture Rucika Wavin, Pralon, Kubota, TSK.
3 Roof Drain
Material Cast Iron
Class 10K
Manufacture Austindo, Antasan, SPI Drain, Kharisma

oOo

Spek Teknis PL 6
PROYEK
EKA HOSPITAL
BSD CITY-TANGERANG

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN TATA SUARA
UNTUK FIRE SHAFT GEDUNG EKSISTING

Disiapkan Oleh :

PT. MELTECH Consultindo Nusa


MECHANICAL & ELECTRICAL CONSULTING ENGINEERS
Jl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia
Telp. : (6221) 857 6205 Fax. : (6221) 857 6213
E-mail: mcn@centrin.net.id

November, 2021 FOR TENDER


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA SUARA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................i

1 PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA SUARA .......................................................... 1


1.1 PERATURAN PEMASANGAN................................................................................ 1
1.2 GAMBAR - GAMBAR .............................................................................................. 1
1.3 KOORDINASI .......................................................................................................... 1
1.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN ........................................................................... 2
1.5 TESTING DAN COMMISSIONING ......................................................................... 2
1.6 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN.............................. 2
1.7 LAPORAN - LAPORAN ........................................................................................... 3
1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN ............................................................. 4
1.9 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI .............................. 4
1.10 IJIN – IJIN ................................................................................................................ 4
1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN ......................................... 4
1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS .................................................................. 4
1.13 RAPAT LAPANGAN ................................................................................................ 5

Peraturan Umum - Pekerjaan Tata Suara Hal i


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA SUARA

1.1 PERATURAN PEMASANGAN


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan
sebagai berikut :
A. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 Tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran dan Lingkungan.
B. PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku
C. SNI 0225:2011 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
D. Standard SNI No. 03-3985-2000 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.

1.2 GAMBAR - GAMBAR


A. Gambar-gambar rencana dan persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
B. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan
kondisi dari bangunan yang ada.
C. Gambar-gambar Arsitek, Struktur/Sipil maupun Interior harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan.
D. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan
detail kepada Pemberi Tugas/MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih
dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong dianggap
telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi
ini.
E. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar- gambar instalasi terpasang
yang disertai dengan operating dan Maintenane Instruction serta harus
diserahkan kepada Pemberi Tugas/MK pada saat penyerahan pertama dalam
rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.

1.3 KOORDINASI
A. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
B. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
C. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka
semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

Peraturan Umum - Pekerjaan Tata Suara Hal 1


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.4 PELAKSANAAN PEMASANGAN


A. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap 3
(tiga) untuk disetujui.
B. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang
diragukan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi/MK. Pengambilan
ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi
tanggung jawab Pemborong.

1.5 TESTING DAN COMMISSIONING


A. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib
mengajukan terlebih dahulu program Testing dan Commissioning .
B. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi/MK untuk mengetahui
apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik serta setting
koordinasi alat proteksi pada setiap panel dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang diminta.
C. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.
D. Testing Comissioning 2 x 24 Jam.

1.6 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


A. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
B. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
C. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
D. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
E. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak melak-
sanakanteguran dari Direksi/ MK atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan
yang diperlukan, maka Direksi/ MK berhak penyerahkan perbaikan/
penggantian/ penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong
instalasi ini.
F. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih
petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim
instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
G. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh
Pemborong dan Direksi/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan
Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.

Peraturan Umum - Pekerjaan Tata Suara Hal 2


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

H. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
1. Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi/
MK.
2. Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari instalasi
pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan
Instalasi Keselamatan Kerja, dll, hingga intalasi yang telah terpasang
dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang bersangkutan.
3. Semua gambar terpasang (Arbuild Drawing) beserta operating,
instruction, technical dan maintenance manual serta Testing Reports
rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada
MK/Direksi.

1.7 LAPORAN - LAPORAN


A. Laporan Harian dan Mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai :
1. Kegiatan fisik yang dilengkapi foto dokumentasi.
2. Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan maupun
secara tertulis.
3. Jumlah material masuk/ ditolak
4. Jumlah tenaga kerja
5. Keadaan cuaca, dan
6. Pekerjaan tambah/ kurang
7. Progress kemajuan pekerjaan dan foto-foto dokumentasi
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi/MK
untuk diketahui/ disetujui.

B. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
2. Hasil pengetesan peralatan
3. Hasil pengetesan kabel
4. dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus
disaksikan oleh pihak Direksi/MK.

Peraturan Umum - Pekerjaan Tata Suara Hal 3


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN


Penanggung instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan,
yang bertindak sebagai wakil dari pemborong dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima
segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi/MK. Penanggung jawab
tersebut diatas juga harus berada di tempat pekerjaan pada saat diperlukan /
dikehendaki.

1.9 PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI


A. Pelaksanaan Instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan dengan Direksi / MK.
B. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang
ada kepada pihak Direksi / MK dalam rangkap 3 (tiga).
C. Perubahan material, dan lain-lainnya harus mendapat instruksi dari pemilik
secara tertulis sebelum dilaksanakan. Dan pekerjaan tambah/kurang/
perubahan yang ada harus disetujui oleh Direksi/ MK secara tertulis.

1.10 IJIN – IJIN


Pengurusan ijin-ijin baik ijin pemasangan maupun pemakaian yang diperlukan
untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi
tanggung jawab Pemborong.

1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN


A. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini, harus dikembalikan ke kondisi semula dan menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.
B. Pembobokan/pengelasan/pengeboran tersebut diatas baru dapat
dilaksanakan apabila sudah ada persetujuan dari pihak pemilik secara tertulis.

1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS


A. Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Pemborong instalasi secara periodik dan minimum 1 kali tiap minggu.
B. Pemeriksaan khusus dalam waktu pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
Pemborong instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak MK/Direksi
Pengawas/Pemberi Tugas dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.
C. Teknisi pelaksanan pekerjaan ini harus sudah tiba di lapangan dalam waktu
1x40 menit sejak waktu dipanggil. Bila dalam waktu 1 x 24 jam petugas belum
datang, maka perbaikan dapat diberikan kepada orang lain dengan beban
biaya ditanggung oleh Pemborong.

Peraturan Umum - Pekerjaan Tata Suara Hal 4


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.13 RAPAT LAPANGAN


A. Proyek Manager harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang akan
diatur oleh pemberi tugas/MK.
B. Apabila proyek Manager berhalangan hadir dapat diwakilkan oleh atasan
proyek Manager (Koordinator Proyek).
C. Pelanggaran yang terjadi akan dikenakan sanksi-sanksi.

oOo

Peraturan Umum - Pekerjaan Tata Suara Hal 5


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA SUARA

Daftar Isi

Daftar Isi ......................................................................................................................................i

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA SUARA ........................................................ 1


LINGKUP PEKERJAAN TATA SUARA................................................................... 1
1.1.1 Umum ....................................................................................................... 1
1.1.2 Uraian Lingkup Pekerjaan ........................................................................ 1
KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN .............................................................. 1
PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN ............................................................. 3
1.3.1 Kabel dan Konduit .................................................................................... 3
PENGUJIAN/JAMINAN ........................................................................................... 3
PRODUK ................................................................................................................. 4

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Tata Suara Hal i


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1 SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA SUARA

LINGKUP PEKERJAAN TATA SUARA


1.1.1 UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

1.1.2 URAIAN LINGKUP PEKERJAAN


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Sistem
Tata Suara ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan Sistem Tata Suara yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
A. Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (Loud Speaker)
sesuai dengan gambar rencana.
B. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel- kabel pemakaian antara Kotak
Hubung Bagi dengan alat pengeras suara di setiap lantai.
C. Melakukan Testing, Commissioning & Training.

KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati
persyaratan teknis sebagai berikut :

A. Kabel
Kabel Feeder ke kotak hubung bagi yang dipakai adalah jenis NYMHY dengan
jumlah kawat seperti pada gambar rencana.
Kabel-kabel distribusi ke masing-masing loud speaker yang dipakai adalah
jenis NYMHY dan terletak didalam conduit seperti pada gambar rencana.

B. Konduit
Jenis konduit yang bisa dipakai adalah PVC High Impact conduit dengan
diameter dengan minimal 1 1/2 kali diamater kabel.

C. Tangga Kabel
o Tangga kabel dipasang dishaft dan terbuat dari Hot dip Galvanized steel
chanel.

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Tata Suara Hal 1


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

o Kabel yang dipasang diatas cable ladder harus diklem (diikat) dengan
klem-klem kabel (pengikat/kabel tie) anti ultra violet, merk 3M atau setara.

D. Loud Speaker
Jenis peralatan mencakup:
1. Ceiling Speaker

E. Ceiling Speaker c/w Box


o Sound Pressure Level : 90 dB/1 m/1 W
o Frequency Response : 300 – 12.000 Hz
o Input Inpedance : 3,3 K Ohm/3 W
5 K Ohm/2 W
10 K Ohm/1 W
o Speaker Component : 12 cm dia, 8 ohm

F. Wall Speaker Fire Proof


o Sound Pressure Level : 100 dB/1 M/1 W
o Frequency Response : 500 – 10.000 Hz
o Input Impedance : 10 K Ohm
o Dimension : 122 cm Ø x 146 (D) mm
o Heat Resisting Temperature: 380° C

G. AC Power Surge Arrestor


o Surge Arrestor
o High Impulse Rating 4 – 16 kA (8/20  S)
o EMI/RFI Filtering
o Power Indication LED

H. Signal Line Surge Arrestor


o Surge Arrestor
o Line Current up to 1,5 A
o Max. Surge Rating 20 kA (8/20  S)

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Tata Suara Hal 2


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

1.3.1 KABEL DAN KONDUIT


A. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking/tray dan
instalasinya menggunakan pipa conduit.
B. Semua kabel yang dipasang dishaft secara vertikal harus dipasang pada
tangga kabel dan diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
C. Pemakaian pipa konduit untuk instalasi ini menggunakan pipa konduit PVC.
High Impact
D. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
memakai flexible konduit. Isolasi atara urat-urat kabel terhadap tanah
minimum 20 M ohm.

PENGUJIAN/JAMINAN
A. Semua peralatan dalam Sistem Suara ini harus diuji oleh perusahaan
pemegang keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus
memberikan surat jaminan atas bekerjanya sistem setelah ternyata hasil
pengujian adalah baik.
B. Pengukuran sound pressure level dilakukan dengan memakai Sound Level
Meter.
C. Pengukuran impedasi kabel instalasi dilakukan dengan Impedance Meter.
D. Kontraktor menjamin dengan masa pemeliharaan selama masa 6 (enam)
bulan untuk instalasi dan jaminan peralatan selama masa 1 (satu) tahun
setelah masa pemeliharaan.

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Tata Suara Hal 3


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Produk bahan dan peralatan
pada dasarnya adalah sebagai berikut :

No. Bahan/Peralatan Merk/Pembuat

1 Peralatan Utama dan Aksesoris TOA, Bosch atau sesuai existing


2 Kabel Daya Jembo, Voksel, KMI, Supreme
3 PVC Konduit High Impact BOSS, Schneider, MK
4 Panel Terminal Box Produk lokal
5 Surge Arrester Siemens, Schneider, ABB, LS, Chint.

Catatan :

1. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen tunggal yang
telah ditunjuk oleh Prinsipal masing-masing.

2. Didalam pengajuan persetujuan material kepada MK/Direksi, Kontraktor yang telah


ditunjuk harus melampirkan copy surat keagenan tunggal dari Prinsipal produk
masing-masing.

3. Peserta tender harus melampirkan diagram sistem yang dilengkapi dengan


type/model sesuai produk yang diajukan dengan mengacu kepada kapasitas sistem
yang dibuat oleh konsultan perencana.

oOo

Spesifikasi Teknis - Pekerjaan Tata Suara Hal 4


PROYEK
EKA HOSPITAL
BSD CITY-TANGERANG

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN


PRESSURIZE FAN UNTUK FIRE SHAFT
GEDUNG EKSISTING

Disiapkan Oleh :

PT. MELTECH Consultindo Nusa


MECHANICAL & ELECTRICAL CONSULTING ENGINEERS
Jl. Jatinegara Timur IV No. 8, Jakarta 13310 – Indonesia
Telp. : (6221) 857 6205 Fax. : (6221) 857 6213
E-mail: mcn@centrin.net.id

November, 2021
FOR TENDER
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

I. PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA UDARA


& VENTILASI MEKANIS

Daftar Isi Halaman

1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA UDARA & VENTILASI MEKANIS 2

1.01.0. PERATURAN PEMASANGAN 2

1.02.0. GAMBAR – GAMBAR 2

1.03.0. KOORDINASI 2

1.04.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN 3

1.05.0. TESTING DAN COMMISSIONING 3

1.06.0. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN 3

1.07.0. LAPORAN – LAPORAN 4

1.08.0. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN 5

1.09.0. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI 5

1.10.0. IJIN-IJIN 5

1.11.0. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN 5

1.12.0. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS 5

1.13.0. RAPAT LAPANGAN 5

Spek Umum Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 1


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA UDARA & VENTILASI MEKANIS

1.01.0. PERATURAN PEMASANGAN

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan


sebagai berikut :

INSTALASI TATA UDARA & VENTILASI MEKANIS

a. Bangunan dan instalasi bangunan yang dinyatakan berlaku secara nasional.


b. Standar Nasional Indonesia SNI 03-6571-2001 Tentang Sistem Pengendalian
Asap Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
c. Standard SMACNA tentang HVAC System Duct Design, Testing, Adjusting &
Balancing (Edisi 1990).
d. SMACNA : HVAC Duct Construction Standards Metal and Flexible Edisi 1985.

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh Perusahaan yang memiliki Surat
Ijin Instalasi dari instansi yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya dan
suatu daftar referensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat penawaran.

1.02.0. GAMBAR - GAMBAR

1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu


kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertim-bangkan juga kemudahan service
maintenance jika peralatan peralatan sudah dioperasikan.

3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi


untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.

4. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan


detail kepada Pihak Owner untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu.
Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong dianggap telah
mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.

5. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang


yang disertai dengan operating dan Maintenance Instruction serta harus
diserahkan kepada Pihak Owner pada saat penyerahan pertama dalam rangkap
3 (tiga), dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.

1.03.0. KOORDINASI

1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi


lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.

2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.

3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

Spek Umum Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 2


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.04.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN

1. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus


menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Pihak Owner dalam rangkap
3 (tiga) untuk disetujui.

2. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan


kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Pemborong harus segera menghubungi Pihak Owner. Pengambilan ukuran
dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung
jawab Pemborong.

3. Mengajukan Metoda Pelaksanaan atau Standard Kerja.

4. Air dan listrik kerja untuk pelaksanaan lapangan masuk lingkup kerja
Pemborong.

1.05.0. TESTING DAN COMMISSIONING

1. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib


mengajukan terlebih dahulu program Testing dan Commissioning .

2. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Pihak Owner untuk mengetahui
apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi
semua persyaratan yang diminta.

3. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk


mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.

4. Air dan listrik untuk keperluan Testing & Commissioning merupakan tanggung
jawab Kontraktor.

1.06.0. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama atau ditentukan lain dalam kontrak.

2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama atau ditentukan lain dalam kontrak.

3. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi


segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya atau
ditentukan lain dalam kontrak.

4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai


dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya atau
ditentukan lain dalam kontrak.

5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi ini tidak


melaksanakan teguran dari Pihak Owner atas perbaikan/penggantian/
penyetelan yang diperlukan, maka Pihak Owner berhak menyerahkan
perbaikan/penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya
Pemborong instalasi ini atau ditentukan lain dalam kontrak.

Spek Umum Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 3


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

6. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-
petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi
dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.

7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh
Pemborong dan Pihak Owner serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan
Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.

8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :

a) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Pihak
Owner.
b) Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari instansi
pemerintah yang berwenang, misalnya Instansi Keselamatan Kerja, hingga
intalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan
instalasi yang bersangkutan.
c) Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan
maintenance manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah
diserahkan kepadaPihak Owner.

1.07.0. LAPORAN - LAPORAN

1. Laporan Harian dan Mingguan

Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang


memberikan gambaran mengenai :
▪ Kegiatan fisik yang dilengkapi Foto Dokumentasi.
▪ Catatan dan perintah Pihak Owner yang disampaikan secara lisan maupun
secara tertulis.
▪ Jumlah material masuk/ditolak
▪ Jumlah tenaga kerja
▪ Keadaan cuaca, dan
▪ Pekerjaan tambah/kurang

Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah


ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Pihak Owner
untuk diketahui/disetujui.

2. Laporan Pengetesan

Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Pihak Owner dalam


rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
▪ Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
▪ Hasil pengetesan peralatan
▪ Hasil pengetesan kabel/pipa
▪ dan lain-lainnya.

Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan


oleh Pihak Owner.

Spek Umum Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 4


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.08.0. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN

Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab


pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan,
yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh Pihak Owner.

Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada
saat diperlukan/dikehendaki oleh Pihak Owner.

1.09.0. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI

1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan


kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak
konsultan Perencana dan Pihak Owner.

2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada
kepada Pihak Owner dalam rangkap 3 (tiga).

3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong


kepadaPihak Owner, secara tertulis dan pekerjaan tambah/kurang/perubahan
yang ada harus disetujui oleh Pihak Owner secara tertulis.

1.10.0. IJIN - IJIN

Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi dan


penggunaannya serta seluruh biaya yang diperlukan lainnya menjadi tanggung
jawab Pemborong.

1.11.0. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam


pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya kekondisi semula, menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.

2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada


persetujuan dari Pihak Owner secara tertulis.

1.12.0. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS

1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara periodik


dan tidak kurang dari tiap dua minggu.

2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila


ada permintaan dari dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini.

1.13.0. RAPAT LAPANGAN

Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh pemberi
tugas.

oOo

Spek Umum Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 5


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

II. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TATA UDARA &


VENTILASI MEKANIS

Daftar Isi Halaman

1.00.0. FAN 2

2.00.0. PEREDAM GETARAN 4

3.00.0. SISTEM PENGATURAN KONTROL OTOMATIS 4

4.00.0. PEKERJAAN DUCTING 4

5.00.0. PEKERJAAN LISTRIK/KONTROL 7

6.00.0. PEKERJAAN LAIN-LAIN 9

7.00.0. TESTING ADJUSTING DAN BALANCING 10

8.00.0. PRODUK 12

II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 1


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

1.00.0. FAN

Unit pressurized fan akan beroperasi untuk memberikan tekanan lebih didalam
tangga kebakaran untuk mencegah masuknya asap kedalam tangga kebakaran
pada saat terjadi kebakaran pada gedung. Perbedaan tekanan udara antara ruang
pada tangga kebakaran dengan area diluarnya, minimal 0,2 Inch Wg atau 50 Pa.

Untuk itu harus ditempatkan 1set Magnensense Diffrential Pressure Transmitter


dan Display, lengkap dengan panel kontrol dengan posisi ditengah ketinggian
bangunan gedung.
Pada unit pressurized fan harus dilengkapi dengan inverter yang dipasang pada
panel dari unit fan, serta motorized fire damper.
Unit fan ditempatkan diluar gedung dan dihubungkan dengan instalasi ducting yang
terpasang didalam shaft. Unit pressurized fan akan beroperasi setelah menerima
signal dari smoke detector dari sistem fire alarm gedung.

Unit pressurized fan harus dapat dioperasikan secara manual oleh pihak Dinas
Pemadam Kebakaran (DPK), untuk itu harus disiapkan saklar tunggal yang
ditempatkan pada ruang pengendali. Spesifikasi umum ini juga berlaku pada sistem
pressurized pada area smoke lobby.

Adapun beda tekanan antara pressurized fan tangga kebakaran dengan pressurized
fan pada smoke lobby, berkisar 5 Pa.

1.01.0. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan peralatan Ventilasi (Fan) termasuk tenaga kerja, supervise, material,


peralatan, aksesoris, service dan pengetesan sehingga siap diopeasikan sesuai
dengan perencanaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana yang
melengkapi dokumen ini.

1.02.0 Umum

1. Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar
yang harus diikuti. Sedangkan ketentuan ketentuan spesifik terhadap type,
kemampuan (performance) peralatan, kelengkapan dan lainnya dapat dilihat
pada lembar gambar rencana "Daftar Peralatan" ataupun data sheet bila
dilampirkan.

2. Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku


dinegara dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance)
seperti sebagai contoh AMCA standard 210 - 74 di Amerika.

3. Sound pressure level harus dilengkapi dalam dB dengan Re 10-12 watt pada
octave band mid freq. 60 - 4000 Hz.

4. Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya, dan dalam batas-batas yang normal. Bilamana ternyata noise
levelnya tinggi harus diberi tambahan noise silencer tanpa adanya tambahan
biaya.

5. Pemasangan fan termasuk instalasi kabel dari panel, remote, on off switch dan
pilot lamp.

6. Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar (pada inlet atau outlet) harus
diberi kawat nyamuk Stainless Steel yang bisa dibuka untuk dibersihkan.

II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 2


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

7. Kontraktor mengajukan data produk : Fan Selection (By Computerized) printed


data dari pabrik pembuat, catalog, acoustic performance, data pengetesan,
performance curve, pedoman operasional dan maintenance, dan memberikan
fan belt untuk masing-masing fan setelah balancing dilakukan sebagai spare
part.

1.03.0. Spesifikasi Teknis

1. Centrifugal Fan

Fan harus dari type airfoil, forward curve atau backward curve untuk static
pressure di atas 100 mm Wg (4 in Wg) seperti yang dijelaskan dalam daftar
peralatan dengan komponen-komponen sbb. :
▪ Tipe in line
▪ Casing dari galvanis steel dan continuous welded untuk menghidari
terjadinya kebocoran udara.
▪ Impeller dari multiblade galvanized steel
▪ Shaft dari mild steel
▪ Pelumasan memakai grease ball atau roller bearing dan diusahakan
maintenance free.
▪ Dilengkapi dengan vibration isolator, outlet & inlet flange.
▪ External rotor motor berputar disekeliling internal stator.
▪ Bisa dilakukan speed kontrol motor fan.
▪ Motor dari jenis TEFC, IP 44, isolasi kelas F (outdoor type).
▪ Fan dan motor duduk pada suatu rangka dudukan (base frame), dengan
posisi motor dapat diatur untuk ketegangan tali kipas (bila hubungan
motor dan fan bukan hubungan langsung) lengkap dengan penutup tali
kipas.
▪ Drain connection disediakan di bawah fan
▪ Sediakan pintu akses untuk semua fan scroll diameter lebih 900 mm. Pintu
dari tipe tipe quick opening.

2. Axial Fan
▪ Impeller Fan dari type airfoil blade, adjust table pitch.
▪ Material Fan :
1. Casing : hot dipped galvanized mild steel
2. Impeller & hub : alluminium alloy casting
3. Hub : alluminium alloy casting
4. Pelumasan : grease ball atau roller bearing
▪ Motor dari jenis TEFC, IP 54, isolasi kelas F (outdoor type).
▪ Fan lengkap dengan counter flens untuk peyambungan ke ducting.
Dilengkapi dengan accessories bell mouth (inlet cone) bila inlet suction
tidak disambungkan ke duct (seperti ditunjukkan dalam gambar atau data
sheet).
▪ Sediakan pintu akses untuk semua fan scroll diameter lebih 900 mm. Pintu
dari tipe tipe quick opening.

3. Daftar Peralatan
Pressurized Fan
Kode Fan : PF.
Tipe Fan : Centrifugal.
Melayani : Pressurized Tangga Kebakaran.
Laju Aliran Udara : 13,700 CFM.
External Static Pressure : 1,15 Inch Wg
Putaran : 900 rpm.
Daya listrik : 5,50 Kw.
Data Listrik : 380/3ph/50Hz.
Tipe Motor : Tipe Outdoor.
II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 3
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

Pressure Smoke Lobby Fan


Kode Fan : SLF.
Tipe Fan : Centrifugal.
Melayani : Pressurized Smoke Lobby.
Laju Aliran Udara : 1,850 CFM.
External Static Pressure : 1,10 Inch Wg.
Putaran : 1450.
Daya Listrik : 0,75 Kw.
Data Listrik : 220/1ph/50Hz.
Tipe Motor : Tipe Outdoor

2.00.0. PEREDAM GETARAN

2.01.0 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan butir ini adalah pengadaan dan pemasangan alat peredam
getaran (Vibration Isolation/ Eliminator) untuk semua mesin yang bergetar
seperti, Fan dan perlu juga untuk duct, pipa dan lain-lain.

2.02.0 Spesifikasi Teknis

1. Alat peredam getaran (Vibration Isolator) ini harus dapat meredam getaran
mesin dengan effisiensi 90 %.

2. Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan mesin /
unit yang akan diredam getarannya.
Peredam getaran yang terpasang haruslah sesuai dengan persyaratan /
rekomendasi pabrik pembuat alat/mesin. Peredam getaran dapat berupa
Neoprene Pad, Neoprene Mounts, Spring Isolators, Restrain Isolators, Pipe
Hanger dll.

3.00.0 SISTEM PENGATURAN KONTROL OTOMATIS

3.01.0 Lingkup Pekerjaan

Pengadaan dan pemasangan peralatan sistem kontrol otomatis pada peralatan-


peralatan yang memerlukannya, baik seperti yang dituangkan pada gambar
rencana, maupun yang tidak dituangkan dalam gambar rencana, tapi merupakan
bagian peralatan kontrol yang harus dipasang untuk berfungsinya peralatan tsb,
atau sebagaimana diuraikan pada uraian sistem, sehingga sistem kontrol dapat
berfungsi sebagai mana dikehendaki.

3.02.0 Uraian Sistem

Kontrol Sistem Fan :


Start, stop dan status dari masing-masing unit AC harus dapat diremote dari panel
control yang letaknya di Ruang Kontrol Upper Ground.

4.00.0 PEKERJAAN DUCTING

4.01.0 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan (termasuk
fabrikasi) pekerjaan duct lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles,
II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 4
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

register, berikut alat-alat bantu yang menunjang pekerjaan tersebut seperti


ditunjukkan dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

4.02.0 Umum

1. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti
pekerjaan duct, fitting, damper, support dan lain-lain komponen/accessories
yang diperlukan untuk melengkapi instalasi ini.

2. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar
yang menunjukkan route dan ukuran ducting.

Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan


dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan
yang diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari Direksi/ Konsultan sebelum
dilaksanakan.

3. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan
penampang laluan udara. Jika diperlukan lining untuk ukuran duct tersebut,
berarti penampang harus diperbesar sesuai ketebalan lining.

4. Bahan ducting dari Baja Lapis Seng (BJLS) untuk system Ventilasi dan Pre-
Insulation Aluminium Panel untuk Air Conditioning.

5. Pemotongan bahan ducting dilakukan diluar proyek dan fabrikasinya dapat


dilakukan di area proyek (kecuali untuk ducting Pre-Insulation Aluminium
Panel).

4.03.0 Konstruksi Duct

1. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan static
pressure didalam duct sampai 3 in WG (750 Pa) dengan kecepatan maksimum
1.800 - 2.500 fpm (9 - 12.5 m/s).

2. Konstruksi duct harus mengikuti standard SMACNA, kecuali kalau ditentukan


hal- hal yang harus dipenuhi diluar standard tersebut.

3. Semua sambungan melintang duct untuk ukuran diatas 600 mm harus


memakai sambungan flens dari besi siku dengan memakai rubber packing tebal
2 mm.

4. Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah sebagai
berikut :

Diukur berdasarkan sisi terpanjang Galvanized sheet metal


▪ sampai dengan 300 mm : BJLS 50
▪ 325 sampai 750 mm : BJLS 60
▪ 775 sampai 1.350 mm : BJLS 80
▪ 1.350 sampai 2.100 mm : BJLS 100
▪ 2.125 keatas : BJLS 120

5. Semua sambungan ducting dengan jarak maks 2.000 mm (sambungan flange,


slip joint, pitsburg lock seam, dan lain-lain) harus betul- betul rapat udara
dengan menggunakan sealant yang mencegah terjadinya kebocoran udara.

6. Percabangan (take off) harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan
dikunci pada kedudukannya.

7. Reducer (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dari 14°.


II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 5
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

8. Lubang pengetesan, pada main supply dan return duct harus dibuat lobang
pengetesan untuk mengukur temperatur, kelembaban serta static dan velocity
pressure. Setelah selesai ditutup kembali dengan plastik probe yang diisolasi.

9. Penguatan duct, semua duct yang berukuran lebih besar 500 mm


permukaannya harus dibuat cross broken (patah silang).

10. Penggantung duct, cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga
praktis tidak terjadi lendutan-lendutan, getaran-getaran dan deformasi.

11. Persyaratan penggantungan harus mengikuti :

Uk. Terpanjang Duct Dia. Penggantung Trapeze besi siku Jarak


(mm) (mm) (mm) (m)
Sampai dengan 300 8 25 x 25 x 3 2
325 s / d 750 8 25 x 25 x 3 2
775 s / d 1350 10 30 x 30 x 3 1,5
1375 s / d 2100 15 40 x 40 x 5 1,5
2125 keatas 20 40 x 40 x 5 1,5

Catatan : Penggantung ducting memakai Long Screw type.

12. Elbow, dibuat sesuai gambar spesifikasi atau gambar detail.

13. Semua elbouw harus dari type full radius elbouw, jari-jari dalam (RT) sama
dengan lebar duct. Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius
elbow (RT lebih kecil dari lebar duct) harus memakai turning vanes.

14. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan chart logaritma atas
dasar(RT)/(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double
thickness, sesuai gambar detail. Untuk mengikat konstruksi penggantung ke
beton dipergunakan ramset/dynabolt.

4.04.0 Grille, Register, Diffuser

1. Diffuser, grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized
profile. Pemasangan diffuser/grille ke plafond harus memakai rubber sponge
tebal 6 mm.

2. Warna untuk diffuser, grille dan register di anodized dengan warna akan
ditentukan kemudian oleh Arsitek/Pemberi Tugas.

3. Supply register harus mempunyai vertical dan horizontal blade yang dapat
diatur defleksinya dan memakai volume damper.

4. Grille sama seperti supply register dalam konstruksinya, tanpa memakai


volume damper.

5. Damper dari diffuser adalah galvanized iron sheet BJLS 80 type : "Opposed
blade damper". Finishing dicat hitam. Konstruksi harus cukup kaku dan tidak
bergetar karena aliran udara, serta dapat dikunci pada kedudukan yang
dikehendaki.

6. Tidak dibenarkan memakai baut pada permukaan dari diffuser / grille /


II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 6
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

register.

4.06.0 Plenum Duct

1. Plenum Duct sesuai dengan dimensinya harus menggunakan material sesuai


dengan ketentuan yang tersebut terdahulu.

2. Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 40 x 40 x 3 dan kalau
perlu memakai bracing pada sisi yang paling panjang.

3. Diberi isolasi fibre glass density 24 kg/m 3 pada bagian luar plenum duct dan
density 48 kg/m3 pada bagian dalam dan keduanya dilapisi aluminium foil
double sided.

5.00.0 PEKERJAAN LISTRIK/KONTROL

5.01.0 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk elektrikal/kontrol ini adalah pengadaan dan pemasangan


seluruh instalasi listrik (termasuk motor listrik) pengkabelan, panel-panel dan
instrumentasi kontrol seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar
rencana/diagram yang melengkapi dokumen ini.

5.02.0 U m u m

1. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel dan


perletakan panel dan motor seperti yang tercantum adalah gambar dasar
yang menunjukkan route, lokasi panel dan perletakan instrument kontrol.

2. Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing)


dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya berikut detail-detail yang diperlukan
untuk mendapatkan persetujuan pihak Pemberi Tugas.

5.03.0 Spesifikasi Teknis

1. Peralatan Listrik

▪ Panel

a) Semua komponen- komponen yang dipergunakan untuk panel tenaga


dan panel-panel kontrol harus dari merek yang sama yang digunakan
pada instalasi listrik.
b) Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm,
dilengkapi dengan kunci Yale atau setaraf pengecatan dengan cat
dasar dan duco minimum 2 kali. Warna finishing ditentukan kemudian.

c) Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan


tertentu yaitu panel- panel yang dirakit disini haruslah berasal dari
pembuat panel khusus, untuk merk komponen yang dipakai.
d) Tiap-tiap panel dan unit mesin harus digrounded. Tahanan pentanahan
harus lebih kecil dari 3 ohm, diukur setelah minimal tidak hujan 3
(tiga) hari.
e) Semua panel listrik peralatan harus dilengkapi Auxiliary Relay untuk
Fire Alarm Kontrol.

▪ Panel Starter

a) Star Delta Starter : Bila motor kapasitas 7,5 HP keatas.


b) Direct on Line : Bila motor kapasitas dibawah 7,5 HP.
II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 7
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

c) Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp (red, yellow, green)
voltmeter serta ampermeter dengan selector switch untuk 3 phase, plat
nama untuk peralatan yang dilayani serta push button ON, OFF dan
disconneting switch bila memakai remote star/stop.

2. Duct Pressure Differential Controller (Udara)

- Fungsi Control : PI
- Pressure range : 0 - 75 mm WG
- Power supply :24VDC
- Output : 4 - 20 mA DC
- Accuracy : 0,5%FS

3. Wiring

▪ Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam metal
conduit JIS standard, khusus untuk ruang mesin dan ruang lainnya PVC
conduit.

▪ Wiring diagram hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan peralatan AC


yang bersangkutan.

▪ Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.

▪ Jari-jari pembelokan kabel, hendaknya minimum 15 kali diameter kabel.

▪ Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan "kabel schoen"


harus kabel 25 mm keatas pemasangan "kabel schoen" harus
menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.
▪ Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.

▪ Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai


metal flexible conduit.

▪ Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan
diklem rapi ke dinding memakai klem pipa.

▪ Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai klem


penggantung dan wire rod yang diramset ke beton.

▪ Kabel yang dapat digunakan adalah buatan Kabelmetal, Kabelindo,


Supreme, Tranka.

▪ Semua panel star delta dilengkapi dengan :


a) Pilot lamp : red, yellow, green ( R-S-T)
b) Ampere meter : untuk 3 ph dengan selector phase switch
c) Voltmeter : untuk 3 ph dengan selector phase switch
d) Disconnecting switch untuk remote star stop.

▪ Centralized Remote Star Stop Remote star stop untuk peralatan-peralatan


yang ditunjukkan pada panel diagram ditempatkan diruang control.

▪ Panel remote harus dilengkapi untuk masing-masing Peralatan dengan pilot


lamp (red, yellow, green) dan plat nama masing-masing peralatan dll.
sesuai dengan detail drawing.

II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 8


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

6.00.0 PEKERJAAN LAIN-LAIN

6.01.0 Pondasi

1. Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin pendingin (Outdoor


Unit), kipas angin (fan), motor-motor listrik, panel-panel listrik tidak
termasuk dalam pekerjaan pemborong.

2. Pemborong harus menyerahkan gambar layout beserta ukuran pondasi untuk


masing-masing peralatan sebelum dilaksanakan oleh pihak lain kepada
Direksi untuk diperiksa dan disetujui.

3. Pondasi peralatan-peralatan lainnya harus mengikuti petunjuk-petunjuk/


pedoman pabrik pembuat peralatan-peralatan tersebut.

4. Termasuk pekerjaan pemborong untuk menyediakan inertia concrete block


(seperti ditunjukkan dalam gambar rencana) untuk dipasang dibawah
peralatan tsb.

5. Pemborong harus menyediakan dan memasang peredam getaran (vibration


eliminators) untuk melindungi, bangunan dari suara berisik dan getaran yang
ditimbulkan oleh mesin-mesin.

6. Pemborong harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar


rencana, atau gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau
penggantung (hanger) untuk mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct
yang diperlukan.

7. Untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat, dudukan-dudukan


atau penggantung-penggantung tersebut harus dibuat dari konstruksi pipa,
profil, batang (rod) atau strip sesuai dengan gambar rencana atau kerja yang
disetujui. Semua dudukan harus mempunyai pelat-pelat (flanges) yang cukup
dan dibuat pada lantai.

8. Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan
harus berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong Sipil.

9. Pembebanan pada balok atau pelat struktur yang ditimbulkan oleh dudukan-
dudukan atau penggantung-penggantung tersebut hendaknya dijaga agar
dapat terbagi cukup merata sehingga tidak menimbulkan tegangan-tegangan
yang tidak wajar.

10. Pemborong harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan
menyebabkan penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission)
kedalam ruangan- ruangan yang dihuni.

11. Dalam hal ini dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.

12. Pemborong harus bertanggung jawab atas modifikasi- modifikasi yang perlu
untuk memenuhi syarat tersebut.

6.00.0 Pengecatan

Untuk penggantung/penyangga setelah dicat dasar harus dicat dengan cat


alumunium.

II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 9


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

7.00.0 TESTING ADJUSTING DAN BALANCING

7.01.0 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk
seluruh sistem tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran-
besaran pengukuran yang sesuai seperti yang terlihat dalam gambar-gambar
rencana sehingga sistem betul-betul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai
dengan rencana.

7.02.0 Umum

Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal


harus mengikuti standard/atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti
standard ASHRAE dan SMACNA dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur
yang memenuhi untuk pelaksanaan TAB tsb.

7.03.0 Peralatan Ukur

Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs.
antara lain :

1. Pengukuran laju aliran udara


▪ Pitot tube dengan inclined manometer Anemometer dan sejenisnya.
▪ Hood untuk mengukur udara didiffuser.

2. Pengukuran temperatur udara/air

▪ Sling psychrometric/Digital Psychometric


▪ Thermometer

3. Pengukuran putaran (rpm)

▪ Tachometer atau sejenisnya

4. Pengukuran listrik

▪ Voltmeter
▪ Ampermeter/Ampertang
▪ Insulation Test/Mager Test

5. Pengukuran tekanan - Barometer/pressure gauge.

6. Pengukuran laju aliran air (portable field flow meter)

7. Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam merubah setting/kedudukan dari


peralatan balancing.

7.04.0 Pelaksanaan TAB

1. Sacara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistim dan bagian-
bagiannya, sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai
atau mendekati besaran besaran yang ditentukan dalam rencana.

2. Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap


besaran-besaran yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan
melaksanakan pengukuran terhadap besaran- besaran yang tidak tercantum
dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat diperlukan dalam penentuan
kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data
II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 10
PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

data yang diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.

3. Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran- pengukuran terhadap besaran-


besaran lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus
dituangkan dalam suatu laporan yang bentuknya (formnya) sudah disetujui
oleh pengawas.

4. Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betul sudah


berpengalaman dalam pelaksanaan TAB ini.

5. Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas,


dimana hasil-hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga
disaksikan oleh pengawas tsb dan dalam laporannya ikut menanda tangani.

6. Sebelum melaksanakan TAB,Kontrator harus membuat suatu rencana kerja,


mengenai prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian
pekerjaan, dan prosedure ini agar dibicarakan dengan pihak Owner/MK/
Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuannya.

7. Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu


bentuk formulir yang berisi item-item yang akan dilakukan untuk masing-
masing system yang akan dilakukan pengetesan.

7.05.0 Balancing System Distribusi Udara.

Prosedure Testing and Adjusting :

▪ Test dan sesuaikan putaran blower sesuai kebutuhan design.


▪ Test dan catat motor full load amper.
▪ Lakukan pengukuran dengan pitot tube (tube traverse) untuk mendapatkan
cfm dan fan sesuai design.
▪ Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari fan.
▪ Test dan sesuaikan cfm untuk sirkulasi udara.
▪ Test dan sesuaikan kebutuhan udara luar untuk masing-masing Indoor Unit/
FAN.
▪ Test dan catat temp. Db dan Wb dari udara masuk dan keluar dari coil.
▪ Sesuaikan cfm yang dibutuhkan pada semuacabang-cabang utama.
▪ Sesuaikan kebutuhan cfm untuk masing-masing zone.
▪ Test dan sesuaikan masing-masing diffuser/grille terhadap kapasitas dalam
batas % yang dibolehkan.
▪ Identifikasi ukuran, type, masing-masing diffuser dan lakukan recheck
terhadap performance dari jenis diffuser.

II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 11


PT. MELTECH Consultindo Nusa Proyek : Eka Hospital BSD City - Tangerang

8.00.0 PRODUK

1. Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi pemborong dimungkinkan


untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan.
Pemborong baru bisa mengganti bila ada surat keterangan dari Supplier/Agen
Tunggal yang menyatakan tidak dapat mensuplai unit/peralatan dan disertai
persetujuan resmi dan tertulis dari pihak Owner/Direksi/MK.

2. Produk bahan dan peralatan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:

NO. URAIAN MERK/PABRIK PEMBUAT

1 Fan Nicotra, Kruger, System Air.


2 S e n g BJLS Lockfoam, Fumira, Sarana
3 Grille/Louvre Prima Wangi, Comfort Air,
Connection, Polar
4 Diffuser/Register Prima Wangi, Comfort Air,
Connection, Polar
5 Fire Damper Prima wangi, Connection, Comfort
Air.
6 Pressure Differential Regin, Danfoss, Belimo
Sensor (PDS)
7 Motorized untuk Fire Damper Danfoss, Belimo, Honeywell

Note :

1. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen tunggal
yang telah ditunjuk oleh Prinsipal masing-masing.

2. Garansi yang diberikan harus berasal dari manufaktur atau pabrik


pembuat.

3. Didalam pengajuan persetujuan material kepada Pemberi Tugas/MK,


Kontraktor yang telah ditunjuk harus melampirkan copy surat keagenan
tunggal dari Prinsipal produk masing-masing dilengkapi dengan surat yang
menyatakan Negara asal (Country of Origin) dan Bill of Leading.

oOo

II-Spek-Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis 12

Anda mungkin juga menyukai