Anda di halaman 1dari 3

A.

Persamaan Gerak Harmonik


Untuk mendapatkan persamaan-persamaan dari gerak harmonik dapat dilakukan
pendekatan melalui gerak melingkar beraturan karena proyeksi gerak melingkar pada sumbu-x
atau sumbu-y berupa gerak harmonik. Tinjau sebuah benda titik yang bergerak melingkar
beraturan.
Gerak benda dari P0-P1-P2-P3-P0 dan seterusnya dinamakan gerak melingkar beraturan.
Proyeksi gerak benda dari P0-0-P2 0-P0 dan seterusnya dinamakan gerak harmonik pada sumbu-
y. Sementara proyeksi gerak benda dari P1-0-P3-0-P1 dan seterusnya berupa gerak harmonik
pada sumbu-x.
Waktu yang diperlukan oleh sebuah titik untuk berputar satu kali lingkaran penuh (satu kali
bolak-balik) disebut periode (T). Banyaknya putaran (getaran) yang dilakukan setiap detik
disebut frekuensi (f) sehingga frekuensi merupakan kebalikan dari periode. Secara matematis,
hubungan T dan f dapat dituliskan sebagai berikut.

1 1
T= atau f=
f T
Dengan:
T= periode(sekon)
F= frekuensi(hertz)

1. Kedudukan atau Simpangan Gerak Harmonik


Secara sitematis, besarnya simpangan pada sumbu-yatau sumbu-x dapat dituliskan sebagai
berikut.

x=R cosθ=R cos ( 2Tπ t ) y=R sin θ=R sin ( 2Tπ t )


Dengan:
X,y = simpangan getaran titik p’ dan p”
R = jari-jari lingkaran yang disebut juga amplitudo (A) atau simpangan terbesar

= kecepatan sudut (ω)
T
T = lama getar
2. Kecepatan Gerak Harmonik
Besar kecepatan tangensial gerak melingkar beraturan adalah tetap dan komponen
kecepatan pada arah sumbu-y adalah v y Perubahan kecepatan osilasi benda sama dengan
perubahan kecepatan v y Oleh karena itu, untuk mencari persamaan pada gerak harmonik
sederhana dapat menggunakan kecepatan tangensial pada arah y, yaitu.
v y =v cosθ

¿ ωR cos ωt atauv y ¿ Aωcos ❑ ωt

3. Pecepatan Gerak Harmonik


Persamaan percepatan pada arah sumbu-y (a) dapat dicari menggunakan komponan
percepatan sumbu-y. Arah vektor percepatan selalu berlawanan dengan arah posisi vektor,
yaitu.
a y =−a sp sinθ
2
v
¿− sinωt
r

( ωR )2
¿− cos ωt → atau a= Aω cos ωt
R
2
¿−ω y

4. Fase Gerak Harmonik


Secara fisis, fase gerak harmonik dapat dipandang sebagai suatu keadaan gerak yang ada
hubungannya dengan arah simpangan dan arah geraknya pada suatu saat tertentu. Secara
sederhana dapat dirumuskan kembali bahwa pada saat r tertentu, nilai y dan nilai v adalah
tertentu pula.
y= A sin ⁡(ωt +θ0 )

v= Aωcos (ωt +θ o)

Bilangan yang menentukan arah dan nilai y dan v adalah besaran(ωt +θ 0) yang disebut
sebagai sudut fase gerak harmonik.

θ=( ωt +θ0 ) =( t+θ 0)
T
disebut fase gerak harmonik, dengan θ0 adalah sudut fase awal karena pada saat t= 0, sudut
fasenya (θ )=θ0 . Satuan sudut fase gerak harmonik (θ ) adalah dalam radian atau derajat.

Sekarang, Anda perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan fase? Fase (φ ) adalah
besarnya sudut fase (θ ) dibagi dengan bilangan 2 π . Secara matematis, dapat dituliskan
persamaannya.

θ (ωt +θ 0)
φ= =
2π 2π
2π t
Oleh karena ωt=
T

t θ0 t
φ= + = + φ0
T 2π T
Dengan φ adalah fase harmonik (tidak bersatuan) dan φ 0 adalah fase awal dari gerak
harmonik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai