Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1Peta Timor-leste 1


Gambar 1.2 Lokasi Proyek 6
Gambar 1.3 Panjang perencanaan pembukaan jalan baru dan perbaiakn jalan 6
Gambar 2.1 Pendistribusian beban terhadap setiap lapisan perkerasan 7
Gambar 2.2 Struktur Lapisa perkerasan 8
Gambar 2.3 Tiga Fase elemen tanah 16
Gambar 2.4 Batas-batas Atterberg 19
Gambar 2.5 Klasifikasi tanah Berdasarkan Tekstur 21
Gambar 2.6 Koefisien Lapian permukaan (a1)(AAHSTO 1986) 38
Gambar 2.7 Koefisien lapisan pondasi atas (a2) (AAHSTO 1986) 38
Gambar 2.8 Koefisien lapisan pondasi Bawah (a703) (AAHSTO 1986) 38
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi 44
Gambar 4.1 Thunder roller 4 ton untuk pemadatan di sisi box culvert 51
Gambar 4.2 Galian tanah dan loading hasil galian 53
Gambar 4.3 Spreding dan pemadatan aggregate kelas B 57
Gambar 4.4 Spreding dan pemadatan aggregate kelas A
60
Gambar 4.5 Pembersihan area yang akan disemprotkan asphalt sprayer 61
Ganbar 4.6 Tahap pengoperasian wheel loader 64
Gambar 5.1 Saringan 70
Gambar 5.2 Proses pengeringan sample dengan cara dioven 70
Gambar 5.3 Timbangan digital dengan ketelitian 0 gram 70
Gambar 5.4 Peoses pengujian analisa saringan 71
Gambar 5.5 Grafik presentase lolos saringan 72
Gambar 5.6 Timbangan digital dengan ketelitian 0,0 gram 73
Gambar 5.7 Cawan aluminium 73
Gambar 5.8 Desicator 74
Gambar 5.9 oven 74
Gambar 5.10 Pycnometer 75
Gambar 5 11 Kompor listrik 75
Gambar 5.12 Memasukan air kedalam pycnometer 76
Gambar 5.13 Memasukan tanah kedalam pycnometer 76
Gambar 5.14 Memanaskan Pycnometer 76
Gambar 5.15 Modified mold 80
Gambar 5.16 Hammer 80
Gambar 5.17 Tabung takaran air 80
Gambar 5.18 Alat perata digunakan untuk meratakan sample pada mould setelah
dilakukan penumbukan 80
Gambar 5.19 Mix pan digunakan untuk mencampur tanah dan air, untuk pengujian
pemadatan tanah dan CBR di labortorium 80
Gambar 5.20 Cawan 80
Gambar 5.21 Proses pencampuran tanah 82
Gambar 5.22 Pembagian tanah yang sudah dicampur dan sudah
dibagi menjadi lima 82
Gambar 5 23 Proses penumbukan sample secara manual 82
Gambar 5.24 Proses peratan sample sesudah ditumbuk 82
Gambar 5.25 Grafik hasil uji kepadatan tanah 84
Gambar 5.26 Palu karet digunakan untuk meratakan sample pada mould 87
Gambar 5.27 Kertas Filler digunakan pada lapisan bawah dan atas mould untuk
pengujian CBR 87
Gambar 5.28 Mould CBR 10,30 dan 65 87
Gambar 5.29 Collar 87
Gambar 5.30 Arloji untuk membaca penetrasi sample sebelum direndam digunakan tripod
sebagai alat bantu 87
Gambar 5.31 Mesin penetrasi CBR 87
Gambar 5.32 Proses pengambilan sample setelah 4 hari perendaman 91
Gambar 5.33 Tanki perendaman sample CBR 91
Gambar 5.34 Pembacaan Sample CBR pada mesin penetrasi 92
Gambar 5.35 Kurva penetrasi beban 92
Gambar 5.36 Kurva berat isi kering 92
Gambar 5.37 Grafik hasil pengujian CBR 95
Gambar 5.38 Proses pemadatan tanah 100
Gambar 5.39 Perhitungan Kadar air menggunakan alat speedy 101
Gambar 5.40 1 set lengkap alat speedy moisture 101
Gambar 5.41 Proses pengujian sample sand cone 101
Gambar 6.1 Detail lapisan perkerasan lentur 110

Anda mungkin juga menyukai