Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lily Eka Fatimah

NIM : 857579818
Mata Kuliah : PERSPEKTIF GLOBAL
Kode/sks PDGK.4303 / 3 SKS
Pengembang : M. Silahudin, M.Pd.

Jawaban:

1. kesadaran dan wawasan penting dalam menghadapi globalisasi, ada satu presepsi yaitu tanpa
kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tidak akan
mampu mempertahankan kehidupan global. kita bukan semata-mata hidup dalam suatu negara
saja tetapi kita juga sebagai warga dunia yang membutuhkan orang lain dan bangsa yang lain.
Kita memerlukan wawasan dan kesadaran untuk mempelajari, memahami dan memanfaatkan
kepentingan bersama dalam menghadapi globalisasi sekrang ini, sehingga kita dalam berfikir,
berucap dan bertindak menunjukkan adanya kepedulian, kepentingan dan kemanfaatan.
Contohnya kemajuan IPTEK, Salah satunya HP Android yang ada internetnya, kita bisa
mengakses informasi yang kita butuhkan. Informasi yang beraneka ragam, baik yang positif
maupun yang negatif.
2. Pengakuan disini yaitu bahwa kita adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu negara saja,
tetapi juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain,
serta terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional, dan global.
3. Ada 4 hal yang harus guru kembangkan dalam meningkatkan wawasan global
– kemampuan mengantisipasi
Pendidik berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisispasi perkembanagn
IPTEK yang begitu cepat.
– Mengerti dan mengatasi situasi
Mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat menangani dan
behadapan dengan situasi yang seperti sekarang ini, termasuk mengembangkan rasa
kepedulian, rasa keinginan untuk mengatasi suatu masalah.

– Mengakomodasi
Perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya perlu
diakomodasi, dikembangkan sikap bahwa anak didik tidak larut oleh perubahan, tetapi ia
harus mampu mengikuti, menegndalikan perubahan agar menjadi pertumbuhan yang
positif dan bermanfaat bagi kehidupan,
– Mereorientasi
Pandangan kita dan wawasan kita harus diorientasikan kembali karena perkembangan
IPTEK dan perubahan sosial yang cepat. Melalui pendidikan kita memperluas pandangan
anak, kita mendidik untuk meorientasi sikap dan nilai, sehingga peserta didik memperoleh
wawasan yang semakin luas.
4. Contoh isu global dalam lingkungan
- Pencemaran Udara, di era globalisasi seperti ini banyak masyarakat yang sudah
mempunyai kendaraan sendiri, seperti motor, mobil.
Cara mengatasi dampak negatifnya yaitu mengurangi penggunaan transportasi pribadi,
menanam pohon.
- Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, berdampak pada meningkatnya produksi
pangan.
Cara mengantisipasinya yaitu dengan mengikuti program pemerintah dengan ber KB
(Keluarga Berencana). Dari program ini, kita bisa menentukan jarak anak yang kita
inginkan seerta jumlah anak.
5. Karena negara yang kaya akan sumber daya alamnya tidak bisa memanfaatkan sumber daya
alam dari lingkungannya. Rendahnya kualitas SDM nya dalam menguasai dan menerapkan
IPTEK. Biasanya ini terjadi pada negara yang terbelakang dan negara berkembang, seperti
Indonesia sendiri, masih kurang mampu memanfaatkan kemajuan IPTEK, Walaupun sumber
daya alam yang dimiliki oleh Negara Indonesia sangat kaya, Indonesia masih belum percaya
atau belum mampu mengelolanya sehingga dari negara majulah yang memanfaatkan sumber
daya alamnya.
6. Perbedaan dan pembeda kategori antara negara terbelakang, negara berkembang dan negara
maju terletak pada kualitas SDM Nya, dalam kemampuan menguasai dan menerapkan IPTEK,
tercemin kondisi sosial, ekonomi, dan kemampun memanfaatkan sumber daya alam serta
lingkungannya. Negara bangsa dan masyarakat yang mempunyai lingkungan sumber daya
alam yang kaya tetapi kualitas SDM nya melemah atau kurang memanfaatkan penguasaan
IPTEK tidak dapat menikmati kemakmuran dari lingkungan sumber daya nya. Bagi negara
yang terelakang, dan negara berkembang karena kurangnya pemanfaatan sumber daya alam,
pengelolaan sumber daya alam dilingkungannya dilakukan oleh negara yang maju, sedangkan
masyarakat yang menjadi pemiliknya hanya sebagai buruh atau karyawan. Inilah kenapa ada
ungkapan “menjadi budak dinegaranya sendiri”.

Anda mungkin juga menyukai