Disusun oleh :
BANDUNG
2021
I.TUJUAN
Mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation golongan I yaitu Pb 2+ , Ag+, dan Hg+, yang
terdapat dalam sampel dengan tepat dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap
kation yang terdapat dalam sampel.
Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia
dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.
Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi
golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion /
kation suatu larutan.
Kation adalah ion yang bermuatan positif. Kation dikelompokkan dalam lima golongan
berdasarkan reaksi kation tersebut terhadap reagensia tertentu dengan membentuk endapan
atau tidak. Klasifikasi kation dapat didasarkan pada perbedaan kelarutan kation tersebut
terhadap klorida, sulfida, dan karbonat. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi
kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan
ammonium karbonat Kation golongan I akan membentuk endapan dengan asam klorida.
Yang termasuk kation golongan I adalah timbal (II) Pb2+, merkurium (I) Hg+ , dan perak (I)
Ag+ .
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum kimia farmasi kali ini memerlukan alat tabung reaksi,
bunsen, kaki tiga, beaker glass, pipet tetes. Dan zat kimia bermuatan kation seperti Pb2+, Ag+,
dan Hg+. Larutan untuk dilakukan pengamatan ditambahkan dengan larutan HCl, air panas,
K2Cr2O4 dan NH3. Dimana pada setiap penambahan masing-masing larutan akan
menghasilkan hasil yang berbeda.
Pada percobaan dengan Pb2+ tidak berhasil karena ada kemungkinan sampel tersebut
kadaluwarsa atau kontaminasi sehingga hasil tidak sesuai dengan teori yang ada. Pada sampel
Ag+, ketika ditambahkan dengan HCl encer menghasilkan endapan warna putih dengan
dugaan PbCl2, Hg2Cl2, AgCl serta menghasilkan AgCl. Sedangkan ketika dipanaskan menjadi
tidak larut dengan dugaan AgCl, Hg2Cl2. Tetapi tetap menghasilkan AgCl. Sampel Ag+ yang
ditambah dengan NH3, sampel dapat larut dengan dugaan Ag(NH 3)2+Cl2 dan menghasilkan
Ag(NH3)2+Cl2.
Pada percobaan dengan sampel Hg+ yang ditambahkan dengan larutan HCl encer
menghasilkan endapan putih, dengan dugaan Hg2Cl2, AgCl, PbCl2. Saat sampel dipanaskan
dengan air panas tidak berhasil karena larutan tambahan yang digunakan adalah Hg 2Cl2
sehingga tidak akan membuahkan hasil apapun. Pada saat penambahan dengan NH3 akan ada
endapan warna putih dengan dugaan HgNH2Cl dan menghasilkan HgNH2Cl. Adapun yang
menghasilkan endapan hitam dengan dugaan Hg dan menghasilkan Hg.
VII. KESIMPULAN
Dari pembahasan melalui praktikum tentang kation golongan I diatas dapat disimpulkan
bahwa sampel harus dijaga agar tidak terjadi kontaminasi, dan pengecekan sebelum
praktikum untuk memastikan sampel tidak kadaluawarsa yang akan menyebabkan hasil
pengamatan tidak berjalan lancar. Pada setiap penambahan larutan meski sama menghasilkan
endapan dengan warna yang sama, akan menghasilkan dugaan yang berbeda. Jika sampel
ditambah dengan HCl kental ada kemungkinan akan menghasilkan dugaan dan hasil
pengamatan yang berbeda. Endapan yang dihasilkan oleh sampel yang ditambah larutan
pereaksi lain juga berbeda hasilnya karena sifat yang ada pada masing-masing zat.
VIII. LAMPIRAN
Hg+ dengan NH3 = ada endapan granul hitam kecil dan putih.