Anda di halaman 1dari 65

ANALISIS KUALITATIF

SENYAWA ANORGANIK & ORGANIK

KIM 234 Azas Kimia Analitik


ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Detektif vs Kimiawan analitik


Detektif
 Memahami kasus
 Melakukan
investigasi
 Menganalisis
fakta/data
 Memeriksa kembali
fakta
ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Kimiawan analitik
 Mengidentifikasi dan
menentukan masalah
 Mendesain prosedur
eksperimen
 Melakukan eksperimen
dan mendapatkan data
 Menganalisis data
eksperimen
 Mengajukan
penyelesaian suatu
masalah
ANALISIS KIMIA KUALITATIF

 Analisis bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik


secara kualitatif, kuantitatif, maupun struktur
 Analisis kualitatif atau analisis jenis menentukan macam
atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisis yaitu APA isi bahan tersebut.

Tahap analisis kualitatif:

1. Mencari sifat cairan tersebut:


* Sifat fisika (warna? bau?)
* Sifat Kimia
ANALISIS KIMIA KUALITATIF

2. Menarik kesimpulan sementara


jawaban: mungkin air; bukan aseton, alkohol,
atau minyak tanah (berbau)
3. Mencari konfirmasi
Bj air= 1 g/ml, titik didih= 100°C

Cukupkah sifat yang dipilih?


4. Menggunakan literatur untuk meyakinkan sifat yang
dipilih
5. Menarik kesimpulan
ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Untuk menentukan cara analisis yang tepat dan cepat,


diperlukan pengetahuan yang cukup luas dan dalam

Untuk zat tunggal:


• Pemeriksaan pendahuluan sering berarti
• Kadang-kadang dapat mengidentifikasi

Untuk campuran:
• Dapat memberikan data berarti, tapi dapat pula tidak
banyak berarti
• Perlu melihat literatur dulu
ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Pemeriksaan pendahuluan dapat dilakukan a.l:


• Pengamatan keadaan lahir analat pada suhu biasa
(appearance). Misal keadaan agregasi, bentuk
kristal, warna, bau dll.
• Pemeriksaan bahan dalam tabung pemijaran
• Reaksi nyala api
• Penyelidikan dalam mutiara boraks
• Reaksi arang
ANALISIS KIMIA KUALITATIF

KN: kerucut nyala; campuran


gas yang terbakar dengan
udara
KD: kerucut dalam; tak ada
pembakaran karena suhu
teralu rendah
ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Dalam analisis kualitatif pada dasarnya ada:


• Pemeriksaan pendahuluan
Mencari sifat fisika dan kimia bahan kesimpulan
sementara
• Analisis sesungguhnya
Mencari konfirmasi, cek literatur, dan melakukan reaksi-
reaksi kesimpulan definitif
ANALISIS KIMIA KUALITATIF
Analisis kualitatif organik dan anorganik dibedakan dalam
rincian analisisnya. Umumnya analisis kualitatif anorganik
lebih sederhana dari pada analisis kualitatif organik
Untuk analisis kualitatif, macam/jenis rekasi yang penting:
• Reaksi spesifik: reaksi khas yang merupakan pereaksi
spesifik untuk bahan tertentu. Misal: ion SCN- spesifik
untuk Fe3+ (warna merah darah)
• Reaksi sensitif: reaksi peka yang mampu menunjukkan
bahan yang hanya sedikit sekali & sudah tampak hasilnya
dengan jelas
Batas pengenalan, 0.05 x 10-3
Fe3+ K3[Fe(CN)6] mg Fe3+

Fe3+ + Fe(CN)64- Fe4[Fe(CN)6] Endapan biru


ANALISIS KIMIA KUALITATIF
• Reaksi selektif: reaksi yang terjadi atas sekelompok
bahan yang berbeda-beda. Dapat memisahkan golongan
yang berbeda.
Cl- + Kation Endapan
Ag+, Pb2+, Hg2+ Kelompok

Pemeriksaan Pendahuluan (preliminary examination)


Cara kering:
• Diperiksa tanpa/dengan penambahan bahan kering
lainnya
• Dipanaskan atau tidak
• Dilihat perubahan yang terjadi
Bila bahan cairan Diuapkan Residu diamati
ANALISIS KIMIA KUALITATIF
Cara basah:
Melihat sifat bahan yang larut setelah penambahan asam
kuat (H2SO4) encer, lalu pekat, dan bila perlu dipanaskan

Macam Kation dan Nyala Api Yang ditimbulkan


Warna Api Bahan Berisi Dalam identifikasi
Kuning Persenyawaan Na
Warna violet K akan
Violet Persenyawaan K
tertutup warna kuning Na
Kuning merah Persenyawaan Ca
Hijau kuning Persenyawaan Ba Menggunakan kaca Co
Hijau menyala Asam Borat kuning diserap dan warna
Hijau kebiruan Persenyawaan Cu K terlihat (violet merah)
ANALISIS KIMIA KUALITATIF
ANALISIS KIMIA KUALITATIF
ANALISIS KUALITATIF
ANORGANIK
Analisis Sistematis Kualitatif Anorganik

Untuk suatu campuran pemeriksaan pendahuluan


tidak selalu baik

Diperlukan sistematika menganalisis bahan


Caranya :
1. Menggunakan pereaksi selektif menentukan
golongan/kelompok bahan
2. Lakukan konfirmasi Identifikasi: • Pereaksi spesifik
• Pereaksi sensitif
•Digunakan analisis kation & anion
•Pola analisis disajikan dalam bentuk skema
•Kondisi bahan cairan/larutan
Analisis Sistematis Kualitatif Anorganik

+ pereaksi

pereaksi + + pereaksi
cairan

Padatan

Keuntungan cara analisis sistematik


• Analat tidak terbagi-bagi seperti pada spot test dengan
pereaksi spesifik/sensitif
• Dapat menunjukkan ada/tidaknya satu golongan
Analisis Sistematis Kualitatif Anorganik

Pengenalan zat/identifikasi dikenali dari


perbedaan sifat fisiknya a.l:
• Terbentuknya endapan
• Melarutkan zat dalam bentuk padat/endapan
• Pembentukan gas
• Bentuk kristal yang khas
Analisis Sistematis Kualitatif Anorganik

Larutan ANU

+ HCl

Gol I
+ H2S (pH 0.5)

Gol II
Analisis Sistematis Kualitatif Anorganik

+(NH4)2S + NH4OH + NH4Cl (pH 9)

Gol III

+(NH4)2CO3 + NH4OH (pH 9.5)

Gol V Gol IV
Analisis Sistematis Kualitatif Anorganik
Pengetahuan yang diperlukan:
• Larut tidaknya zat dalam air : didalam air/asam encer/asam
pekat
• Warna reaksi
• Teori kesetimbangan

• Golongan I (klorida): PbCl2, AgCl2, Hg2Cl2 (semuanya endapan


putih
• Golongan II (H2S): garam sulfida dari Bi3+, Cu2+, Cd2+, Pb2+,
As(III,IV), Sb (III,IV), Sn(II,IV), Hg22+
• Golongan III (golongan (NH4)2S): garam-garam sulfida dari Co2+,
Ni2+, Fe3+, Mn2+, Zn2+, dan Al(OH)3, Cr(OH)3
• Golongan IV (golongan (NH4)2CO3): CaCO3, SrCO3, dan BaCO3
• Golongan V (golongan sisa): berisi ion-ion Mg2+, K+, Na+ yang
tetap merupakan larutan
ANALISIS KUALITATIF
ANORGANIK:
KATION GOLONGAN I
(GOLONGAN KLORIDA)
Pemisahan kation golongan I

Keberadaan ion tingkat oksidasi bentuk ion umum


Contoh: Pb Pb2+ dan Pb 4+

Pb4+ + 2e- Pb2+ E0 = +1,8 V


Hanya beberpa pengoksidasi yang kuat yang yang dapat
membentuk Pb4+ cenderung dalam bentuk Pb2+
Hg(I) & Hg(II) Hg22+ +Hg:Hg+ (unik)
Satu-satunya ion logam dimer yang stabil dalam larutan
Pemisahan kation golongan I

Terdapat pasangan potensial redoks pada Hg

(1) Hg22+ + 2e- 2Hg E0= 0.789 V


(2) Hg2+ + 2e- Hg E0=0.855 V
(3) 2Hg2+ + 2e- Hg22+ E0=0.920 V

(3) Dibalik lalu digabungkan dengan (1)


Hasilnya: Persamaan disproporsionasi Hg (I) menjadi Hg(II),
setelah dibagi 2X
Hg22+ Hg + Hg2+ E0=0.920 V
Cenderung Hg22+ didalam larutan (aq)
Pemisahan kation golongan I

Ag Ag(I), Ag(II), Ag(III) yang akan ada pada (aq)

• Pengoksidasi yang sangat kuat


• Air dapat dioksidasi
• Tidak dapat berada sebagai senyawaan sederhana di
dalam larutan (aq)

Bila kita memisahkan kation Gol I, maka akan terdapat


kondisi:
• Sampel/contoh hanya berisi kation
• Sampel/contoh berisi gol I sampai gol V
Pemisahan kation golongan I

Sistematika analisis:

Contoh golongan I saja / Gol I-V

+HCl 6M (berlebih)

Ag+, Hg2+, Pb2+


Gol Klorida
Pemisahan kation golongan I

Hg22+ B C
Hg2Cl2
Hg2Cl2(s) Hg(l) + HgNH2Cl
Putih H 2O NH3
Hitam Putih
HCl AgCl +
Ag+ Putih AgCl(s)
H2O
PbCl2 [Ag(NH3)2]+ + Cl-
Pb2+ A Putih

D HNO3

AgCl(s), putih
A: selektif
CrO42-
B: Air panas, selektif Pb2+ PbCrO4, kuning
CrO42-: spesifik B
Pemisahan kation golongan I
Pemisahan kation golongan I

Gangguan dari Bi(III) & Sb(III) Membentuk endapan


putih dan tidak larut
air

Bi3+ + H2O + Cl- BiOCl + 2H+


Sb3+ + H2O + Cl- SbOCl + 2H+

H+ + Cl-

Bila HCl berlebih sedikit, kesetimbangan akan bergeser ke


kiri tidak terjadi gangguan
Pemisahan kation golongan I

Cl- akan lebih mengendapkan Ag+, Pb2+, Hg22+


HCl jangan terlalu berlebih akan ada reaksi:
AgCl(s) + Cl- [AgCl2]- Ion dikloroargentat (I)
PbCl2 + Cl- [PbCl4]2- Ion Tetrakloroplumbat (II)

Kemungkinan pengganggu:
• Cu(I), Au(I), Ta(I), bila HCl terlalu encer (Ion-ion ini tidak
ada secara umum/jarang
• Bi(III) oksiklorida & Sb (III) oksiklorida, dihindari dengan
penambahan berlebih
Pemisahan kation golongan I

Pemisahan pengendapan ~ Ksp & kelarutan

Contoh untuk kation Golongan I


Ksp Kelarutan Kelarutan
polar g/l H2O
Hg2Cl2 1.1 x 10-18 6.5 x 10-7 M 3.1 x 10-4
AgCl 1.8 x 10-10 1.3 x 10-5 M 1.9 x 10-3
PbCl2 1.7 x 10-5 1.6 x 10-2 M 4.5

Kelarutan PbCl2 paling tinggi


Hg2Cl2 & AgCl dapat diendapkan lebih sempurna dari PbCl2
Pemisahan kation golongan I

Persiapan contoh untuk analisis golongan I, biasanya


dilarutkan dalam larutan HNO3 sangat encer

Pb(II)
Untuk Pb(II) bila konsentrasi terlalu tinggi atau bila suhu
terlalu tinggi Pb(II) tidak akan mengendap di
Golongan I
Untuk menjaga adanya kesalahan
• Uji supernatan dari pemisahan awal
• Hanya mungkin (+) bila hanya da kation golongan I;
tidak mungkin untuk kation campuran
Pemisahan kation golongan I

PbCl2
• Kelarutan 3 x lebih besar pada air panas dibanding air
dingin
• Pb terpisah dari Ag dan Hg

Ag, Pb, Hg
H2O panas

Pb2+
Ag+, Hg22+ Identifikasi
Pemisahan kation golongan I

Identifikasi:
PbCl2(aq) + CrO42- (0.5 M) PbCrO4 + 2Cl-
Kuning
Bila larutan terlalu asam
2CrO42- + 2H+ Cr2O72- + H2O
(Kuning) (Jingga)

Jika (+) NH3(aq) 3M kesetimbangan bergeser ke kiri

Hg dan Ag BACA
ANALISIS KUALITATIF
ANORGANIK:
ANALISIS KATION
GOLONGAN II
(GOLONGAN H2S)
Pemisahan kation golongan II

Analisis kation Golongan II


* Keberadaan ~ E0 seperti pada golongan I
Pb(II), Bi(III), Cu(II), Cd(II), Hg(II), As(II,V), Sb(III),
Sn(II,IV)

Golongan II: Golongan yang tidak larut dalam H2S

Golongan H2S
Pemisahan kation golongan II

Pemisahan Golongan II terhadap Golongan lainnya


H2 S Kesetimbangan H2S
H2 S H+ + HS- - Yang akan mengendapkan

HS- H+ + S2- - Upaya agar peruraian Ka2 terjadi


dengan baik

Pengendapan dan kelarutan garam-garam sulfida

Pengendapan sempurna garam-garam tersebut


Pemisahan kation golongan II

Contoh :

[Zn2+] [S2-] = 1.1 x 10-21, bila Zn2+ ≈ 0.020 M S?


1.1 x 10-21 1.1 x 10-21
[S2-] = = = 5.5 x 10-20 M
[Zn2+] 0.020

Untuk Zn tidak boleh mengendap pada golongan II


[S2-] tidak boleh melebihi 5.5 x 10-20 M agar tidak
melampaui Ksp ZnS pH?
Pemisahan kation golongan II

[H+]2 [S2-] = 1.3 x 10-21


1.3 x 10-21 1.3 x 10-21
[H+]2 = = = 2.5 x 10 -2 M
[S2-] 5.5 x 10-20

[H+] = 0.15 M

[H+] harus minimal 0.15 M untuk mencegah pengendapan


ZnS pada golongan H2S
Pada praktek digunakan 0.3 M supaya lebih aman
Pemisahan kation golongan II

Penyiapan larutan Golongan II


Kation Grup II (A): dalam bentuk garam nitrat
• Larutkan lagi dalam HNO3 encer untuk mencegah
hidrolisis ion logam
• Larutan: Pb(II), Cd, Bi(III) nitrat tak berwarna
Kation Grup II (B): dalam bentuk tertentu
• Sb: garam klorida, dilarutkan dalam HCl encer untuk
mencegah hidrolisis ion logam
SbCl3(p) + [H+ + Cl-] [H+ + SbCl4-]
SnCl4(l) + 2[H+ + Cl-] [2H+ + SnCl62-]
Pemisahan kation golongan II

• As : AS2O3(p) + 3H2O 2H3AsO4

• Hg(II) : HgCl2 + 2[H+ + Cl-] [2H+ + HgCl42-]

Skema/Sistematika + HCl

Gol. II dst
+ H2S Jenuh
Gol. Klorida +HCl 0.3 M

Gol. II Gol. III, dst


ANALISIS KUALITATIF
ORGANIK
IDENTIFIKASI SENYAWA ANU
5 daerah untuk penyelidikan senyawa anu:
✓ sifat-sifat fisik
✓ klasifikasi dengan kelarutan
✓ analisis spektroskopi
✓ uji klasifikasi gugus fungsi
✓ sintesis turunan padat

Senyawa organik yang berupa campuran: Tahap pertama adalah


isolasi dan purifikasi senyawa individual
Bagaimana memulai identifikasi senyawa organik?
✓ mengamati dan menentukan sifat fisik senyawa anu
✓ menentukan karakteristik kelarutan
✓ menentukan spektrum Inframerah/IR dan Resonans Magnetik Inti/NMR

Uji penting dalam analisis kualitatif organik adalah penggunaan uji


klasifikasi untuk grup fungsional tertentu.
IDENTIFIKASI SENYAWA ANU
Kemurnian senyawa ANU
Senyawa berbentuk padat atau cairan pada T kamar???
Purifikasi cairan volatil dapat menggunakan distilasi
jalur pendek atau distilasi skala mikro
Titik didih cairan senyawa murni (konstanta fisik) dapat
ditentukan dari data distilasi/ penentuan titik didih skala
mikro

Peralatan distilasi
IDENTIFIKASI SENYAWA ANU

Kemurnian senyawa ANU


❖Senyawa organik dalam campuran dapat dipisahkan
menggunakan
a. kromatografi lapis tipis (KLT)
b. kromatografi gas (KG)

❖Analisis kimia dan spektrometri hanya dilakukan pada


senyawa murni.
❖Jika purifikasi senyawa diperlukan, gunakan distilasi
cairan senyawa atau rekristalisasi padatan senyawa.
IDENTIFIKASI SENYAWA ANU
Penyelesaian Analisis
Data spektrum yang telah didapat (UV, IR, MS, NMR)

Deduksi struktur berdasarkan fragmen senyawanya

Tahap akhir:
Sintesis turunan senyawa tsb
(titik leleh, mp) dibandingkan
dgn mp senyawa turunan
yang diketahui.
SIFAT-SIFAT FISIK

A. Tampilan fisik (physical appearance)


✓ Padatan/cairan pada T kamar???
✓ Padatan (putih/berwarna)???
✓ Cairan dapat teroksidasi jika disimpan
dalam waktu lama (berwarna???)

B. Titik leleh (tl) atau titik didih (td)


 tl dan td : senyawa tsb murni/campuran.
 Senyawa murni yang memiliki mp sedikit
diatas T kamar (pengotor???)
KLASIFIKASI BERDASARKAN KELARUTAN

Reagen yang umum digunakan utk uji kelarutan:


1. Air
2. NaOH 2,5 M (9%)
3. NaHCO3 0,6 M (5%)
4. HCl 1,5 M (5%)
5. H2SO4 pekat (96%)

✓ Umumnya senyawa organik yang larut dalam


air juga dapat larut dalam NaHCO3 0,6 M,
HCl 1,5 M, dan NaOH 2,5 M.
PROSEDUR UJI KELARUTAN
BAGAN ALIR (FLOWCHART) UJI KELARUTAN
INTERPRETASI DATA DARI UJI KELARUTAN

Aturan kelarutan:
“Jika senyawa larut dalam pelarut kira-kira dalam
kisaran 3-5% (b/v atau v/v) maka senyawa itu
dianggap larut dalam pelarut tsb”.
Contoh: 15 mg senyawa ANU larut dalam 0,5 mL
pelarut shg dianggap ANU larut dalam pelarut
tsb
A. Kelarutan dalam air:
➢ Kebanyakan senyawaan organik tidak larut
dalam air.
➢ Jika senyawa tsb larut dlm air, cek pH dengan
kertas pH atau lakmus.
INTERPRETASI DATA DARI UJI KELARUTAN

B. Kelarutan dalam NaOH 2,5 M


❖ Asam-asam organik yang tidak larut dalam air,
umumnya larut dalam NaOH 2,5 M (9%).
❖ pH NaOH > 14 shg asam pKa<12 dikonversi
seluruhnya menjadi basa konjugasinya.
Hidrolisis ester:
pKa ~ 5
dibantu NaOH & Δ

Larut
pKa ~ 10 dlm air
INTERPRETASI DATA DARI UJI KELARUTAN

C. Kelarutan dalam NaHCO3 0,6 M


❖ Jika ANU tidak larut air tetapi larut NaOH 2,5 M,
selanjutnya uji dgn NaHCO3 0,6 M (5%).
❖ NaHCO3 melarutkan asam organik taklarut air (pKa < 7,5)
dgn mengubah garam larut air.

❖ As. Karboksilat (pKa <5) larut NaHCO3, fenol tidak.


❖ Dapat membedakan asam karboksilat dgn fenol.
❖ Hanya sedikit fenol yg dpt larut dlm NaHCO3 0,6 M
Contoh: 4-nitrofenol (pKa 7,5) larut dlm NaHCO3 0,6 M

D, E, F,…..dst (BACA DAN PELAJARI)


ANALISIS STRUKTUR SENYAWA ORGANIK

Analisis kualitatif senyawa organik dapat dilakukan


dengan teknik:
❖RMI (Resonansi magnetik inti)/NMR (Nuclear Magnetic
Resonance)
❖ SM (Spektrometri massa)/MS (Mass Spectroscopy)
❖ Spektroskopi inframerah/IR (Infrared Spectroscopy)
❖ tandem (KC-SM, KG-SM)

RMI : merupakan teknik yang terkuasa (powerful) dalam penentuan


struktur senyawa organik.
Terdiri atas:
➢1H RMI : geseran kimia (δ) dari berbagai jenis proton (H) pada sampel.
Deduksi struktur berdasarkan puncak-puncak 1H RMI
➢13C RMI : geseran kimia (δ) dari berbagai jenis karbon (C) pada sampel.
Deduksi struktur berdasarkan puncak-puncak 13C RMI.
ANALISIS STRUKTUR SENYAWA ORGANIK

Spektrum 1H RMI bromoetana


ANALISIS STRUKTUR SENYAWA ORGANIK

SM: memberikan informasi mengenai bobot molekul


dan fragmennya.

SPEKTROMETER MASSA
ANALISIS STRUKTUR SENYAWA ORGANIK

Spektrum massa heksanal


ANALISIS STRUKTUR SENYAWA ORGANIK

IR: memberikan informasi mengenai gugus fungsi


senyawa organik.

Contoh daerah serapan gugus fungsi pada IR:

Spektrofotometer IR
ANALISIS STRUKTUR SENYAWA ORGANIK

Spektrum inframerah
UJI KLASIFIKASI UNTUK GRUP FUNGSIONAL

Senyawa organik akan memiliki gugus fungsional, untuk


mengetahui gugus fungsi yang ada dapat dilakukan analisis
kualitatifnya menggunakan pereaksi-pereaksi spesifik dan
sensitif

Contoh:
Alkohol → Oksidasi dengan asam kromat
Asam kromat (Cr6+) mengoksidasi alkohol primer dan sekunder
menjadi asam karboksilat dan keton
Kromium (+6) direduksi menjadi (+3): Perubahan warna dari jingga
menjadi hijau
Alkohol tersier tidak bereaksi dengan asam kromat
Mampu membedakan alkohol primer dan sekunder dari tersier
UJI KLASIFIKASI UNTUK GRUP FUNGSIONAL

Reaksi

11/19/201
8 61
UJI KLASIFIKASI UNTUK GRUP FUNGSIONAL

Uji Iodoform

Uji Lucas
✓Alkohol primer larut dalam reagen menghasilkan larutan
jernih
✓Alkohol sekunder menghasilkan kekeruhan setelah 3-5 menit
sehingga dibutuhkan pemanasan yang cukup.
✓Alkohol tersier, benzilik, dan alilik menghaasilkan kekeruhan
sedang, lapisan alkil haslida terpisah membentuk lapisan.
UJI KLASIFIKASI UNTUK GRUP FUNGSIONAL
Aldehida dan Keton
Pereaksi 2,4-dinitrofenilhidrazina
➢Reaksi 2,4-dinitrofenilhidrazina dpt berekasi dengan aldehida & keton dlm
larutan asam (uji sensitif).
➢Senyawa karbonil bereaksi dgn serangan Nu pd atom C=O diikuti dgn
eliminasi molekul H2O.

➢Produk aldehida & keton aromatik (merah), nonaromatik (kuning)

Keton & alkohol dgn grup –CH3 ang berdekatan dgn C=O atau atom C yg
mengikat –OH bereaksi dgn larutan iodin alkali menghasilkan padatan
kuning yang mudah dikenali, iodoform.
UJI KLASIFIKASI UNTUK GRUP FUNGSIONAL

Alkena
Bromin dalam Metilena Klorida (Ikatan Ganda)
 Reaksi adisi Bromin (Br2), larutan merah, ke senyawa
mengandung ikatan ganda 2 dan 3 menghasilkan Dibromida
yang tidak berwarna

 Senyawa aromatik taktersubstitusi tidak bereaksi dgn reagen


Br2

BACA DAN PELAJARI UJI-UJI GUGUS FUNGSIONAL LAINNYA

64

Anda mungkin juga menyukai