Anda di halaman 1dari 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Analisis kualitatif mengacu pada seperangkat prosedur laboratorium yang
dapat digunakan untuk memisahkan dan menguji adanya ion dalam larutan.
Analisis ini berlaku untuk kation dan anion, analisis ini dinamakan analisis
kualitatif karena hanya menentukan jenis ion yang ada dalam campuran. Dalam
melakukan analisis kualitatif menggunakan seperangkat prosedur yang dinamakan
bagan analisis kualitatif. Pendekatan yang digunakan untuk memisahkan kation
ke dalam golongannya adalah melalui pengendapan. Hasil akhir dari suatu analisa
suatu sampel adalah penetapan ada atau tidakin ya masing-masing ion dalam
bagan analisis kualitatif (Petrucci, 2002).
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus
mengikuti prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapakan atau
diubah dalam bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut
yang cocok. Kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-
sifat kation itu terhadap beberapa reagensia (Cokrosarjiwanto, 2007).
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan
dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa
reagnesia. Dengan memakai apa yang disebut reagnesia golongan secara
sistematik, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat
juga memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Reagnesia golongan yang dapat dipakai untuk klasifikasi kation yang palin umum
adalah asam klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide dan ammonium
karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagnesia-reagnesia ini dnegan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh
dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaa
kelarutan dari klorida, sulfide, dan karbonat dari kation tersebut (Svehla, 2003).
Kation-kation golongan I adalah kation-kation yang akan mengendap bila
ditambahkan dengan asam klorida(HCl). Yaitu Ag+, Pb+, dan Hg+ yang akan
mengendap sebagai campuran AgCl, HgCl2 , dan PbCl2. Pengendapan ion-ion
golongan I harus pada temperatur kamar atau lebih rendah karena PbCl2 terlalu
mudah larut dalam air panas. Juga harus dijaga agar asam klorida tidak terlalu
banyak ditambahkan. Dalam larutan HCl pekat, AgCl dan PbCl2 melarut, karena
Ag+ dan Pb+ membentuk kompleksi dapat larut (Keenan,2004).
Reagnesia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling
umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium
karbonat. Klasifikasi ini berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagen-reagen ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan
bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan
dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Kation-kation golongan I
diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan kation golongan I tersebut dari
campuran sebagai garam klorida didasarkan fakta bahwa garam klorida dari
golongan I tidak larut dalam suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam
golongan I yang terdiri atas Ag+, Hg2+, dan Pb2+. Garam klorida dari kation
golongan I adalah: Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2. Pemisahan masing-masing kation
tersebut dilakukan berdasarkan cara sebagai berikut:
1. PbCl2 dipisahkan dari Hg2Cl2 dan AgCl berdasarkan perbedaan kelarutan
kation. PbCl2 larut dalam air panas, sedangkan Hg 2Cl2 dan AgCl tidak dapat
larut dalam air panas.
2. Hg2Cl2 dan AgCl dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara
kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk dengan penambahan
amonia terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah PbCl2 terpisah. Kompleks
Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam yang bercampur dengan Hg+, sedangkan
[Ag(NH3)2] tidak berbentuk endapan.
Identifikasi terhadap ketiga kation tersebut setelah terpisah adalah sebagai
berikut:
1. Pb2+ dapat direaksikan dengan K2CrO4 yang akan membentuk PbCrO4
(endapan kuning).
Pb2+ + CrO4- PbCrO4 (endapan kuning)
2. Ag+ dapat diidentifikasi dengan mereaksikannya terhadap KI, sehingga
terbentuk AgI (endapan kuning muda). Atau mengasamkan filtrat yang
diperoleh dari pemisahan dengan asam nitrat encer, sehingga kiompleks
[Ag(NH3)2] terurai kembali dan dihasilkan endapan putih AgCl.
[Ag(NH3)2] + KI AgI(endapan kuning muda) + 2 NH3
3. Hg (I) dapat diidentifikasi dari warna endapan yang terjadi pada
pemisahannya dengan Ag+, adanya Hg22+ ditandai dengan adanya endapan
berwarna hitam.
Hg2Cl2 + 2 NH3 [Hg(NH2)Cl + Hg] (endapan hitam) + NH4+ + Cl-
(Tim, 2013).

Kation golongan I (Pb2+, Hg+, Ag+) membentuk endapan dengan HCl


encer. Endapan tersebut adalah PbCl2, Hg2Cl2 dan AgCl yang semuanya
berwarna putih. Untuk memastikan apakah endapan tersebut hanya mengandung
satu kation, dua katiom atau tiga kation maka dilanjutkan dengan pemisahan dan
identifikasi kation golongan I. Reaksi-reaksi yang terjadi pada pengendapan,
pemisahan dan identifikasi kationkation golongan I tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Reaksi Pengendapan

Ag+ + Cl- AgCl (s) (endapan putih)

Pb2+ + Cl- PbCl2 (s) (endapan putih)

Hg2+ + 2 Cl- Hg2Cl2 (s) (endapan putih)

2. Pemisahan
Endapan PbCl2 larut dalam air panas tetapi membentuk kristal seperti
jarum setelah dingin. Sedangkan AgCl larut dalam amonia encer membentuk
ion kompleks diamenargentat.

AgCl(s) + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl


Endapan Hg2Cl2 oleh larutan amonia diubah menjadi campuran merkrium (II)
amidoklorida dan logam merkurium yang kedua-duanya merupakan endapan.

Hg2Cl2 (s) + 2NH3 Hg (s) + Hg(NH2)Cl (s) + NH4+ + Cl-

3. Reaksi identifikasi

Pb2+ + CrO42- PbCrO4 (s) (endapan kuning)

Pb2+ + 2 I- PbI2 (s) (endapan kuning)

Pb2+ + SO42- PbSO4 (s) (endapan putih)

[Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ AgCl (s) (endapan putih) + 2NH4+

[Ag(NH3)2]+ + I- + 2H+ AgI (s) (endapan kuning) + 2NH 3


(DEPDIKNAS, 2004).
DAFTAR PUSTAKA

Cokrosarjiwanto. 2007. Kimia Analitik Kualitatif I. UNY Press. Yogyakarta.

DEPDIKNAS, 2004. Analisis Kation Anion. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar


Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Keenan, dkk. 2004. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.

Petrucci, Ralph H. 2002. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga.
Jakarta.

Svehla, G. 2003. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Edisi Kelima Bagian I. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.

Tim dosen praktikum kimia analisa. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analisa,
Teknik Kimia. FT UNNES Semarang.

Anda mungkin juga menyukai