Anda di halaman 1dari 14

C.

Nilai Investasi Sekutu Baru Lebih Kecil dari Proporsi Nilai Buku Persekutuan
Contoh :
Citra melakukan investasi Rp. 8.000.000,- untuk seperempat kepemilikan modal di Persekutuan
ABC.
Langkah pertama adalah : membandingkan investasi sekutu baru dengan proporsi nilai buku
sekutu baru sebagai berikut :

Investasi pada persekutuan Rp. 8.000.000,-


Proporsi nilai buku sekutu baru :
(Rp. 30.000.000,- + Rp. 8.000.000,-) x 0,25 ( 9.500.000,-)
Selisih ( Investasi < Nilai Buku ) (Rp. 1.500.000,-)
➢ Nilai investasi Citra lebih rendah dari nilai buku atas seperempat kepemilikan pada
persekutuan.
➢ Indikasinya, persekutuan memiliki aset yang terlalu tinggi
➢ atau sekutu lama mengakui bahwa, Citra memiliki kontribusi nilai dalam bentuk pengalaman
dan keahlian yang dibutuhkan persekutuan.
➢ Dalam kasus ini, Citra telah menginvestasikan Rp. 8.000.000,- dalam bentuk kas dan sejumlah
nilai tambah yang bisa dianggap sebagai goodwill.

1. Pendekatan Revaluasi Aset.


Asumsikan : Citra hanya membayar Rp. 8.000.000,- untuk seperempat kepemilikan pada
persekutuan. Persediaan yang saat ini dicatat pada nilai buku sebesar Rp. 14.000.000,- dan
memiliki nilai wajar hanya Rp. 8.000.000,-, karena beberapa persediaan mengalami kerusakan.
Para sekutu setuju untuk menurunkan nilai persediaan menjadi nilai wajarnya sebelum
masuknya sekutu baru.
Penurunan nilai dialokasikan kepada sekutu lama sebesar rasio laba atau rugi pada saat terjadinya
penurunan nilai, yaitu 60 % kepada Adi dan 40 % kepada Bayu.
Penurunan nilai dicatat :
(16) dr. Modal Adi 3.600.000
Modal, Bayu 2.400.000
cr. Persediaan 6.000.000
(mencatat revaluasi persediaan menjadi nilai wajar)
→Jumlah nilai modal persekutuan sekarang telah diturunkan dari Rp. 30.000.000,- menjadi Rp.
24.000.000,- (hasil penurunan nilai persediaan Rp. 6.000.000,-)
→Bagian Citra atas modal yang dihasilkan dari Persekutuan ABC, setelah penurunan nilai adalah :
Bagian sekutu baru atas total
modal yang dihasilkan = (Rp. 24 juta + Rp. 8 juta) x 0,25 = Rp. 8.000.000,-.
Jurnal untuk mencatat penerimaan Citra sebagai sekutu baru dalam persekutuan ABC :
(17) dr. Kas 8.000.000
cr. Modal, Citra 8.000.000
(mencatat penerimaan Citra ke dalam persekutuan ABC)

→ Nilai kredit modal tercatat milik Citra sama dengan investasinya,


→ Jumlah nilai modal persekutuan adalah :
Rp. 24.000.000,- + Rp. 8.000.000,- = Rp. 32.000.000,-.
→ Jadi nilai wajar persekutuan sekarang sebesar Rp. 32.000.000,-.
2. Pencatatan Goodwill untuk Sekutu Baru
• Sekutu lama mungkin menawarkan seperempat kepemilikan modal di Persekutuan ABC seharga
investasinya, yaitu Rp. 8.000.000,-, karena Citra memiliki pengalaman bisnis, jaringan pelanggan,
reputasi , komponen goodwill yang dia bawa ke persekutuan.
• Jumlah goodwill yang dibawa sekutu baru, biasanya ditentukan dari negosiasi antara sekutu lama
dan calon sekutu baru.
• Sekutu lama setuju bahwa, Citra layak mendapatkan Rp. 2.000.000,- goodwill, ketika bergabung
sebagai antisipasi laba yang dihasilkan Citra di kemudian hari.
• Goodwill hasil negosiasi diakui dan ditambahkan ke dalam investasinya untuk menentukan
jumlah modal yang akan di kredit.
• Alternatif lainnya :
nilai goodwill yang dibawa sekutu baru bisa diperkirakan dari jumlah modal yang ditahan
sekutu lama. Dalam kasus ini, sekutu lama menahan 75 % kepemilikan pada persekutuan
dan memberikan 25 % kepada sekutu baru.
→ Nilai 75 % kepemilikan sekutu lama adalah Rp. 30.000.000,-.
→ Investasi Citra sebesar Rp. 8.000.000,- ditambah goodwill setara dengan 25 % sisanya.
→Nilai goodwill yang dibawa oleh Citra dapat dihitung sebagai berikut :

Langkah 1 :
75 % dari estimasi modal yang dihasilkan Rp. 30.000.000,-
Estimasi jumlah modal yang dihasilkan (Rp. 30 juta : 0,75) Rp. 40.000.000,-

Langkah 2 :
Estimasi jumlah modal yang dihasilkan Rp. 40.000.000,-
Jumlah aset bersih tidak termasuk goodwill :
(Rp. 30 juta + Rp. 8 juta dari investasi Citra) Rp. 38.000.000,-
Estimasi Goodwill Rp. 2.000.000,-
→Cara mengingat untuk melakukan estimasi Goodwill
❖ Gunakan informasi investasi sekutu baru untuk mengestimasikan goodwill kepada
sekutu lama ; atau
❖ Gunakan informasi investasi sekutu lama untuk mengestimasikan goodwill untuk sekutu
baru

Jurnal yang dicatat untuk penerimaan Citra sebagai sekutu baru di Persekutuan ABC :
(18) dr. Kas 8.000.000
Goodwill 2.000.000
cr. Modal, Citra 10.000.000
(mencatat penerimaan Citra sebagai sekutu baru di persekutuan ABC)

→ Jumlah modal yang dihasilkan dari pembentukkan persekutuan ABC adalah Rp. 40.000.000,- ;
dengan Adi dan Bayu bersama-sama memiliki 75 % dan Citra sebesar 25 %.
3. Metode Bonus

✓ Penerimaan Citra sebagai sekutu baru dengan seperempat kepemilikan pada persekutuan ABC
dengan investasi senilai Rp. 8.000.000,- dapat juga diperlakukan sebagai bonus kepada Citra
dari sekutu lama.
✓ Bonus sebesar Rp. 1.500.000,- adalah selisih antara nilai buku sekutu baru senilai Rp. 9,5 juta
dengan investasinya senilai Rp. 8 juta.
✓ Modal sekutu lama berkurang Rp. 1.500.000,- secara proporsional berdasarkan rasio laba atau
rugi, yaitu 60 % kepada Adi dan 40 % kepada Bayu.
✓ Akun modal Citra akan di kredit sebesar Rp. 9.500.000,-, dicatat sebagai berikut :
(19) dr. Kas 8.000.000
Modal, Adi 900.000
Modal, Bayu 600.000
cr. Modal, Citra 9.500.000
(mencatat penerimaan Citra dalam persekutuan ABC).
→ Jumlah yang dikredit kepada modal sekutu baru adalah bagian kepemilikannya terhadap total
modal yang dihasilkan, yaitu :

Bagian sekutu baru atas total


modal yang dihasilkan = (Rp. 30 juta + Rp. 8 juta) x 0,25 = Rp. 9.500.000,-
• SKEDUL :
Bagian
Proporsi Sekutu Baru
Nilai Buku atas Total
Persekutuan Total Modal Modal yang
Modal Investasi Sekutu Baru yang Dihasilkan
Sebelumnya Sekutu Baru (25 %) Dihasilkan (25 %)

Investasi sekutu baru <


proporsi nilai buku Rp. 30.000.000,- Rp. 8.000.000,- Rp. 9.500.000,-
1. Revaluasi aset dengan
menurunnya nilai
persediaan sebesar
Rp. 6.000.000,- Rp. 32.000.000,- RP. 8.000.000,-
2. Mengakui goodwill
sebesar Rp. 2.000.000,-
untuk sekutu baru Rp. 40.000.000,- Rp. 10.000.000,-

3. Bonus Rp. 1.500.000,-


kepada sekutu baru Rp. 38.000.000,- Rp. 9.500.000,-
Kasus 1 : Investasi sekutu baru = proporsinya terhadap nilai buku persekutuan.
1. Modal sekutu baru yang di kredit = investasinya.
2. Dalam kasus ini, tidak ada goodwill dan bonus yang diakui.

Kasus 2 : Investasi sekutu baru > proporsinya terhadap nilai buku persekutuan.
1. - Revaluasi aset atau pengakuan goodwill meningkatkan modal persekutuan yang dihasilkan .
- Peningkatan tersebut dialokasikan kepada sekutu lama dengan rasio laba atau rugi masing-
masing.
2. Setelah pengakuan revaluasi aset atau goodwill telah tercatat, modal sekutu baru akan =
investasinya dan persentasenya pada total modal persekutuan yang dihasilkan.
3. - Dengan menggunakan metode bonus, modal persekutuan yang dihasilkan akan = jumlah modal
sekutu lama + investasi dari sekutu baru.
- Modal yang di kredit kepada sekutu baru lebih rendah dari investasinya, tetapi sama dengan
persentasenya terhadap modal persekutuan yang dihasilkan.
Kasus 3 : Investasi sekutu baru < dari proporsinya terhadap nilai buku persekutuan.
1. - Dengan menggunakan pendekatan revaluasi aset, penurunan nilai aset akan mengurangi modal
sekutu lama sebesar rasio laba atau rugi masing-masing.
- Modal sekutu baru di kredit sebesar nilai investasinya.
2. - Dengan metode goodwill, Goodwill dialokasikan kepada sekutu baru dan modal persekutuan
yang dihasilkan meningkat.
- Modal sekutu baru akan di kredit sebesar persentase kepemilikan terhadap modal persekutuan
yang dihasilkan.
3. - Metode bonus menghasilkan transfer modal dari sekutu lama kepada sekutu baru.
- Modal persekutuan yang dihasilkan akan = jumlah modal sekutu lama + investasi dari sekutu baru.
- Modal yang di kredit kepada sekutu baru lebih besar dari investasinya, tetapi sama dengan
persentasenya terhadap modal persekutuan yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai