Anda di halaman 1dari 4

STANDAR ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN BRONKITIS
RST WIJAYA KUSUMA UNIVERSITAS
PURWOKERTO HARAPAN BANGSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 1/4
Tanggal Terbit DITETAPKAN
STANDAR ASUHAN 20/04/2022
KEPERAWATAN
Zaeni Nur Khozin
NIM. 210104118

PENGERTIAN Suatu standar dalam meberikan asuhan keperawatan pada


pasien dengan penyakit yang disebabkan oleh peradangan
pada selaput bronkial atau saluran udara bronkus
TUJUAN Sebagai pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan bronkitis
KEBIJAKAN Setiap perawat diharapkan mampu memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan bronkitis sesuai dengan
standar
PROSEDUR Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas
Bronkitis rentan terjadi pada anak dengan kondisi
lingkungan yang terdapat polutan, seperti orang tua
yang merokok dan orang yang memasak menggunakan
kayu bakar.
b. Keluhan utama
Penderita bronkitis yang sering dirasakan adalah sulit
untuk bernafas atau sesak nafas, batuk secara terus
menerus, adanya suara nafas tambahan seperti
wheezing atau ronkhi
c. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan fungsi paru, Rontgen thoraks, Kadar gas
darah, Pemeriksaan laboratorium
2. Etiologi
a. Terdapat benda asing pada saluran nafas
b. Adanya jalan nafas buatan
c. Alergi pada saluran nafas
d. Peningkatan produksi sputum
e. Batuk tidak efektif
f. Faktor fisiologis
g. Proses infeksi
h. Menurunnya kemampuan mengikat O2
i. Menurunnya konsentrasi O2
STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN BRONKITIS
RST WIJAYA KUSUMA UNIVERSITAS
PURWOKERTO HARAPAN BANGSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 2/4
Tanggal Terbit DITETAPKAN
STANDAR ASUHAN 20/04/2022
KEPERAWATAN
Zaeni Nur Khozin
NIM. 210104118

j. Meningkatnnya metabolisme
k. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada
3. Patofisiologi
Terjadinya bronkitis itu bisa diakibatkan oleh paparan
infeksi maupun non infeksi. Apabila terjadi iritasi maka
timbullah inflamasi yang mengakibatkan vasodilatasi,
kongesti, edema mukosa dan bronkospasme. Hal ini dapat
menyebabkan aliran udara menjadi tersumbat, oleh sebab
itu mucocilliary defence pada paru mengalami
peningkatan serta kerusakan, dan cenderung lebih mudah
terjangkit infeksi, pada saat timbulnya infeksi maka
kelenjar mukus akan terjadi hepertropi serta hyperplasia
sehingga meningkatnya produksi secret dan dinding
bronkial akan menjadi tebal sehingga aliran udara akan
terganggu. Pembengkakan bronkus serta sekret yang
kental akan mengakibatkan rusaknya jalan pada
pernafasan dan terganggunya pertukaran gas pada
alveolus terutama pada saat ekspirasi.
Diagnosa Keperawatan yang lazim
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
produksi sputum yang meningkat
Data Subjektif:
Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak sulit
keluar
Data Objektif:
Terdapat suara nafas tambahan ronkhi atau whezing,
tampak sesak nafas, suara nafas ireguler
Intervensi:
a. Monitoring pola nafas (kedalaman, frekuensi, usaha
nafas)
b. Monitoring adanya bunyi nafas tambahan (mis.
ronkhi, mengi, wheezing)
STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN BRONKITIS
RST WIJAYA KUSUMA UNIVERSITAS
PURWOKERTO HARAPAN BANGSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 3/4
Tanggal Terbit DITETAPKAN
STANDAR ASUHAN 20/04/2022
KEPERAWATAN
Zaeni Nur Khozin
NIM. 210104118

c. Monitoring sekret(jumlah, warna, aroma)


d. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt
dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga fraktur)
e. Posisikan semi-fowler atau fowler
f. Berikan minuman hangat
g. Lakukan fisioterapi dada
h. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
i. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
j. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsept
McGill
k. Berikan oksigen, jika perlu
l. Anjurkan asupan cairan/hari, jika tidak ada
kontraindikasi
m. Ajarkan teknik batuk efektif
n. Kolaborasi pemberian bronchodilator, ekspektoran,
mukolitik jika perlu
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Data Subjektif:
Pasien mengeluh merasa lemas dan sesak nafas setelah
beraktivitas
Data Objektif:
Pasien tampak lemah, sianosis
Intervensi:
a. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
b. Monitor kelelahan fisik dan emosional
c. Monitor pola dan jam tidur
STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN BRONKITIS
RST WIJAYA KUSUMA UNIVERSITAS
PURWOKERTO HARAPAN BANGSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 4/4
Tanggal Terbit DITETAPKAN
STANDAR ASUHAN 20/04/2022
KEPERAWATAN
Zaeni Nur Khozin
NIM. 210104118

d. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama


melakukan aktivitas
e. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
(mis. cahaya, suara, kunjungan)
f. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
g. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
h. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
i. Anjurkan tirah baring
j. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
k. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
l. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
m. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

UNIT TERKAIT Komite Medik


Bidang Keperawatan
Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai