Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN BRONCHOPNEUMONIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah stase anak pada Program Profesi Ners Angkatan
XLV

Disusun oleh:
Riza Nurul Ihsan
220112220533

Ruangan:
Kenanga

Dosen Pembimbing:
Gusgus Ghraha R., M.Kep., Sp.Kep.An

PROGRAM PROFESI NERS XLV


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2023

1
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 3
II. DEFINISI............................................................................................................................................................... 3
III. ETIOLOGI ........................................................................................................................................................ 3
IV. PATOFISIOLOGI ........................................................................................................................................... 3
V. MANIFESTASI KLINIS....................................................................................................................................... 4
VI. KOMPLIKASI .................................................................................................................................................. 4
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG ................................................................................................................... 4
VIII. PENATALAKSANAAN MEDIS ................................................................................................................... 4
IX. ASUHAN KEPERAWATAN ......................................................................................................................... 5
X. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................... 6

2
I. PENDAHULUAN
Infeksi atau peradangan akut pada saluran pernapasan yang diakibatkan bakteri, virus,
atau jamur disebut dengan Bronchopneumonia. Menurut data dari UNICEF (2018).
Bronchopneumonia membunuh 800.000 anak balita setiap tahun atau 2.200 setiap hari. hal
ini membuktikan Bronchopneumonia membunuh anak dibanding penyakit lainnya. Pada
tahun 2018 menurut data data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi
bronkopneumonia di Indonesia pada tahun mengalami kenaikan dari 1,6% menjadi 2,0 %.

II. DEFINISI
Pneumonia lobularis adalah nama lain bronkopneumonia yaitu peradangan parenkim
paru yang mengenai bronkiolus dan alveoulus, ditandai dengan adanya bercak bercak infiltrat
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur.

III. ETIOLOGI
Bronchopneumonia disebabkan oleh infeksi Bakteri, Virus dan jamur. Bakteri yang
biasa menyerang sistem pernapasan adalah pneumokokus, streptokokus, dan stafilokokus
Sedangkan virus pneumonia yang sering ditemukan adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV)
organisme penyebab yang paling umum ditemukan.

IV. PATOFISIOLOGI
Pneumonia terjadi karena terjadinya infeksi saluran pernapasan, statis mukus terjadi
akibat pembengkakan pembuluh darah, lalu Debris seluler (eritrosit, neutrofil, dan fibrin)
menumpuk di ruang alveolar. Peradangan pada alveolus menyebabkan atelektasis, terjadinya
bagian paru yang kolaps atau tanpa udara, sehingga pertukaran gas menjadi terganggu.Maka
terjadilah masalah pertukaran gas, dampak lainnya adalah terjadinya reaksi inflamasi pada
dinding alveolus. Terjadinya Aspirasi makanan, cairan, atau zat lain ke dalam percabangan
bronkus dapat menyebabkan pneumonia aspirasi. Aspirasi adalah penyebab paling umum dari
pneumonia berulang pada anak-anak dan sering terjadi sebagai akibat dari penyakit refluks
gastroesofageal.
Pneumonia bakteri dan virus dimulai sebagai infeksi saluran pernapasan atas:
a) Bakteri
Infeksi saluran pernapasan tengah atas bakteri bersirkulasi melalui aliran darah ke
paru-paru, menyebabkan kerusakan sel di seluruh lobus paru-paru.

b) Virus
Infeksi saluran pernapasan atas, Virus menyusup ke alveoli dekat bronkus dari satu
atau kedua paru-paru dan bereplikasi untuk membunuh sel

3
V. MANIFESTASI KLINIS
• Suhu tinggi
• Ronchi
• Crackles
• Wheezing
• Sesak napas
• Takipnea
• Gelisah
• Penurunan suara napas jika ada konsolidasi
• muntah, kejang,
• nafsu makan menurun,
• rewel
• demam
• sianosis
• penurunan suara napas
• ronchi

VI. KOMPLIKASI
• Hipoksia
• Atelektasis
• Gagal Napas
• Abses Paru-Paru

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


• Rontgen dada
• Spesimen dahak
• Kultur darah
• Hitung WBC
• Tingkat AGD
• Bronkoskopi atau aspirasi transtrakeal
• Oksimetri

VIII. PENATALAKSANAAN MEDIS


• Pengobatan dilakukan sesuai dengan etiologi penyakit.
• Pengobatan untuk pneumonia virus bersifat suportif untuk meredakan gejala.
• Pneumonia bakteri diobati dengan terapi antibiotik.
• Tujuan pengobatan adalah ventilasi yang efektif dan pencegahan dehidrasi.
• Terapi oksigen dan fisioterapi dada mungkin juga diperlukan.
• Isolasi digunakan sebagai tindakan pencegahan ketika pasien dirawat di rumah sakit
sampai agen penyebab diidentifikasi

4
IX. ASUHAN KEPERAWATAN

a. Analisa Data
• Hambatan Pertukaran Gas
• Keseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
• Intoleransi Aktifitas

b. Diagnosa Keperawatan
• Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d inflamasi, peningkatan sekret, obstruksi
mekanis, atau nyeri d.d adanya sekret, batuk produktif, takipnea, dan peningkatan
kerja pernapasan

• Ketidakefektifan pola napas b.d proses inflamasi atau infeksi d.d takipnea,
peningkatan kerja pernapasan, hidung melebar, retraksi, suara napas berkurang

• Hambatan pertukaran gas b.d sumbatan jalan napas, hiperinflasi, atelektasis d.d
sianosis, penurunan saturasi oksigen, dan perubahan AGD

• Keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d kesulitan makan d.d
asupan oral yang buruk, lelah saat makan

• Intoleran aktivitas b.d kebutuhan pernapasan yang tinggi d.d peningkatan kerja
pernapasan dan kebutuhan untuk sering beristirahat saat bermain

c. Intervensi
• Airway Suction
• Airway Management
• Respiratory Monitoring
• Manajemen Nutrisi
• Fisioterapi dada

5
X. DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. A., Kuswardani, K., & Setiawan, W. (2018). Pengaruh Chest Therapy Dan Infra
Red Pada Bronchopneumonia. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 2(1), 9–16.
https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v2i1.42
Puspitaningsih, D., Rachma, S., & Kartini. (2019). Studi Kasus : Penanganan Bersihan Jalan
Nafas Pada Anak Dengan Bronchopneumonia Di Rsu. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Mojokerto. Ejournal STIKes Majapahit, 115–120.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(Edisi 1). DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan
(Edisi 1). DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (Edisi 1). DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai