Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

MATA KULIAH BIOKIMIA

Judul EFFECTS OF DIFFERENT RATIOS OF CRUDE PROTEIN


CARBOHYDRATES ON GROWTH, METABOLISM, PHYSIOLOGY,
NUTRIENT, AND MUSCLE CELLULARITY OF LOPHIOSILURUS
ALEXANDRI, A CARNIVOR FRESHWATER FISH

Jurnal JURNAL AQUACULTURE

Download www.elsevier.com/locate/aquaculture

Volume Volume (540) Halaman


& Halaman
Tahun 2021

Penulis Jose Carlos de Oliveira-Junior, Gustavo Augusto Carvalho Costacurta de Aguiar,


Cristiana Leonor da Silva Carneiro, Andre Luis Fialho Ladeira, Daniel Abreu
Vasconcelos Campelo, Wilson Massamitsu Furuya, Fabio Aremil Costa Dos
Santos, Jener Alexandre Sampaio Zuanon, Ronald Kennedy Luz, Ana Lucia
Salaro

Reviewer Amanda Clarisa Etantyo

Tanggal 25 September 2021

Abstrak Pada jurnal internasional yang berjudul ‘’effects of different ratios of crude protein
carbohydrates on growth, metabolism, physiology, nutrient and muscle cellularity
of laphiosilurus alexandri, a carnivore freshwater fish memiliki tujuan untuk
mengevaluasi dampak dari rasio protein mentah atau karbohidrat non-fibrous
tentang pertumbuhan, metabolisme, fisiologi, efisiensi penggunaan nutrisi dan
kesanggupan sel anak-anak alexandri. Penulis juga melakukaan pengamatan
dengan melakukan penelitian terkait diet isoenergik (4500 kcal/kg), analisis
regresi Polinomial, rasio konversi pakan dan indeks hepatosomatik, tingkat otot
dan hati glikogen, serta rasio CP/NFC. Dalam kesimpulan yang diambil penulis
menyatakan bahwa pola makan yang mengandung CP/NFC dalam jangka waktu
tertentu meningkatkan kinerja produktif dan efisiensi penggunaan nutrisi ikan.
Rasio dalam segala aspek juga akan mengganggu dengan beberapa plasma dan
variabel metabolis yang terkait dengan hasil kinerja, menunjukkan fisiologis yang
lebih baik dari ikan alexandri remaja dengan berat rata-rata awal sebanyak 30%.

Abstrak atau bagian pendahuluan ini disajikan penulis dengan menggunakan


Bahasa Inggris (Bahasa Internasional). Secara keseluruhan isi dari abstrak atau
bagian pendahuluan ini langsung menuju ke topik bahasan yang dibahas dalam
jurnal ini, yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini
Pengantar Di dalam paragraf pertama penulis memaparkan definisi lophiosilurus alexandri
ikan air tawar karnivora yang dapat dikondisikan untuk menerima diet didukung
pula oleh fakta mengenai kemajuan dalam penelitian gizi bagi spesies tersebut
dengan kebutuhan mentah (de Souza et.al.2013; Souza et al, 2014);
Selanjutnya beberapa ahli juga mengemukakan definisi mengenai evaluasi
kelayakan bahan-bahan, evaluasi penyertaan corm dalam pola makan metabolisme
dan kinerja parameter, regulasi konsumsi sukarela menggunakan rasio/energi yang
berbeda dan protein: rasio karbohidrat dalam performa dan metabolisme. Namun,
sampai sekarang mengevaluasi rasio protein mentah atau non fibrous karbohidrat
merupakan keuntungan besar untuk mengoptimalkan penggantian makanan ikan
dengan biaya rendah dan bahan tanaman yang berkelanjutan untuk spesies ikan
ini.

Pada paragraf kedua penulis memaparkan definisi pola makan pada ikan dengan
menggantinya oleh protein nabati. Menurut (Haidar et.al, 2016) dan
kecenderungan global untuk mengganti makan ikan dengan protein nabati dalam
diet untuk akuakultur (tengah) telah menghasilkan pola makan dengan tingkat
karbohidrat yang tinggi. Selain itu karbohidrat dianggap sebagai sumber energy
yang sangat bagus. Serta menurut pendapat (Sandre et.al, 2017) thel dapat
membuat pakan menjadi lebih murah dan mengurangi katabolisme asam amino,
sehingga meningkatkan ketersediaan protein untuk pertumbuhan otot dan
mengurangi ekskresi senyawa bernitrogen dalam ekosistem air yang dapat
mengakibatkan polusi lingkungan.

Selanjutnya pada paragraf ketiga penulis memaparkan definisi bentuk-bentuk


karbohidrat. Menurut (Seni Viksen et al, 2014; Conde-Sieira et.al. 2015;
Kamalam et al, 2017) kesanggupan ikan untuk menggunakan energy dari bentuk-
bentuk karbohidrat yang mudah dicerna adalah spesies-spesies yang secara
spesifik dan terutama berkaitan dengan kebiasaan makan, serta karakteristik
fisiologis anatomi dan kondisi kebudayaan. Selain itu para ahli lain yaitu,
(Krogdahl et al, 2004; NRC, 2011; Omasaki et al 2017) mengemukakan bahwa
spesies karnivora kurang toleran terhadap karbohidrat tingkat tinggi dan lebih
banyak protein ketimbang spesies herbivora dan omnivora. Produksi enzim
terbatas yang terlibat dalam pencernaan karbohidrat dan rendanya tingkat
penyerapan dan pemindahan glukosa dari usus ke darah (Buddington et al 1987;
Kamalam et al, 2017). Oleh karena itu, salah satu factor utama yang turut
menyebabkan berhasilnya penggunaan karbohidrat oleh ikan, khususnya ikan
carmivores, adalah tingkat penyertaan dalam menu makanan menurut pendapat
(Suarez et al, 2002; PerezJimenez et al, 2015) jika diikutsertakan dalam pola
makan, karbohidrat dapat memaksimalkan kinerja, mengurangi biaya menu, dan
mengurangi pembuangan amonia. Akan tetapi, jika dijumput secara berlebihan,
mereka dapat mendukung pengaktifan kembali heptic lipogenesis dan sebagai
akibatnya, mereka dalam pemberian posisi lemak dalam tubuh ikan.
Selain itu menurut (Sousa et al, 2020) polusi dapat menyebabkan perubahan
parameter hematologis dan variabel biokimia dan imunologi serta variabel-
variabel plasma. Oleh karena itu, penting untuk memahami metabolisme
karbohidrat yang energik dalam ikan pemakan daging (Polakaf and Panserat,
2016)

Paragraf terakhir atau paragraf keempat yang dipaparkan oleh penulis berisi
tentang jenis-jenis karbohidrat secara umum. Menurut (Detmann et al, 2010)
faktor lain yang menyiratkan kerentanan terhadap proses pencernaan yang enzy
dan menentukan dampak atas fisiologi binatang adalah jenis karbohidrat yang
digunakan dalam menu makanan. Karbohidrat rendah serat, yang dikenal sebagai
karbohidrat non-fibrous, lebih mudah dicerna, dan metabolisme tubuhnya lebih
efisien dalam produksi energi. Sementara itu para ahli yang lain yaitu (Van Soest
et al, 1965) mengemukakan bahwa analisis terhadap apa yang disebut karbohidrat
non-fibrous lebih akurat karena hal itu memungkinkan kesalahan yang diakibatkan
oleh analisis fiber mentah oleh AOAC diminimalkan, karena solubilisasi lignin
dan hemesllulose merupakan salah satu keterbatasan metode AOAC, oleh karena
itu, fraksi yang larut ditambahkan ke dalam ekstrak non-nitrogen, yang
mengandung komponen makanan sehingga berpotensi mudah dicerna. Perawatan
sampel dengan deterjen netral memungkinkan pengenaan total seluloda
homeslandia dan lignin seejak saat itu, konsep ‘’karbohidrat non-fibrous’’
diusulkan. Konsep yang sebelumnya diterima tentang karbohidrat non-struktural
mengabaikan pektin. Selain itu, adanya protein dan mineral pencemar dalam
analisis serat deterjen netral yang tidak dapat larut, dapat mengakibatkan
penyimpangan dalam nilai-nilai yang sudah ditetapkan (Detmann dan Flho et al,
2010). Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengevaluasi pertumbuhan, metabolisme, fisiologi, efisiensi pemanfaatan nutrisi
dan keunggulan sel otot dari nutrisi ikan laphiosilurus alexandri muda dengan
rasio CP/NFC yang berbeda.

Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi beberapa
bagian, yaitu:

1) Ethics Statement atau pernyataan etika, yaitu penulis meminta


persetujuan terkait penelitiannya dalam merumuskan pernyataan etika
penggunaan hewan produksi di Universidade Federal de Vicosa (UFV)
menyetujui proyek penelitian berdasarkan nomer 41/2016

2) Performance test atau tes kinerja, yang dibagi menjadi beberapa sub sub
bab terdiri dari fish and experimental conditions yaitu ikan laphiolurus
alexandri yang ingin beranjak remaja ditempatkan dalam 12 tangki
melingkar 60-L dengan kepadatan lima ekor ikan/tangki. Tangki-tangki itu
dipertahankan dalam sistem sirkulasi air (kecepatan aliran 1,5
menit/tangki). Dilengkapi dengan penyaringan mekanis, biologi dan
ultraviolet dan aerasi konstan melalui pembuang pusat yang terhubung
dengan selang ( 2 mm) dengan batu-batu berpori. Tangkinya ditutupi
dengan layar putih nyion dan foto laboratorium ditempatkan pada 12 h
cahaya dengan lampu pijar 100 watt. Temperatur air dipertahankan pada
27,9 0,52 C dengan pemanas 100 watt dan dipasangkan dengan thermostat
analog yang cocok dengan lingkup kenyamanan yang ditentukan untuk
spesies. Lalu selanjutnya experimental design and diets atau disebut
juga desain eksperimental dan diet. Penulis mengungkapkan bahwa
perawatan ini terdiri dari isoenergik (4500 kcal/kg) dan isolipidic (11,8%)
pola makan yang mengandung rasio CP/NFC yang meningkat. Rasio
protein hewani terhadap protein nabati (0,94), serta persentase lisine
(5,55%) dan memethionine (2,55%) tetap konstan dalam kaitannya dengan
makanan protein. Sampel dari menu percobaan dianalisis untuk kandungan
bahan kering, protein mentah, mineral, kalsium, fosforus dan total lipid.
Pada bagian ini penulis juga menyertakan tabel yang berisi perumusan dan
komposisi kimia dari pola makan yang mengandung rasio rendah protein
mentah atau karbohidrat non-fibrous (CP/NFC) yang digunakan untuk
memberi makan ikan karnivora lophiosilurus alexandri.
Setelah itu terdapat fish feeding atau makanan ikan. Penulis mengamati
ikan dengan melakukan percobaan disesuaikan oleh kondisi dan diberi
makan 0,78 CP/NFC selama 15 hari. Tangki-tangki itu disedot 30 menit
sebelum setiap pemberian makan untuk menyingkirkan kotoran, dan 10
menit setelahnya untuk menyingkirkan sisa makanan, sisanya lagi
dikeringkan (50 derajat celcius) dan ditimbun untuk mengoreksinya.

3) Productive performance atau performa yang produktif


Penulis mengamati di dalam penelitian ini, setelah 75 hari makan semua
ikan berpuasa selama 24 jam kemudian ikan itu dihitung dan ditimbang
secara perorangan pada keseimbangan analitik dengan presisi 0,01 g.

4) Metabolic variables of liver and muscle tissues: glycogen, total soluble


protein and total lipids atau variabel metabolisme hati dan jaringan
otot: glikogen, protein yang dapat larut total dan lipid total
Menurut penulis, pada tulisannya sampel jaringan ditempatkan secara
terpisah dalam tabung uji kerucut berisi 30% KOH selama 20 jam, dan
setelah itu jaringan hidrolisasi dalam bak mandi selama satu jam. Tabung
itu kemudian dipanaskan dan disentrifuasi, setelah itu air yang terbuang
dan disaring ditambahkan ke dalam presipitasi. Penulis menggunakan
metodologi Lowry et al dalam menentukan protein yang dapat larut. Selain
itu total protein diukur dalam kemampuan tertinggi jaringan yang
homogen, dengan pengurangan dalam penyerapan fosfat.

5) Plasmatic variables atau variabel plasmatic


Pada bagian ini peneliti mengumpulkan sampel darah dari vena caudal.
Fungsi pengambilan sampel bagi penulis yaitu untuk menilai tingkat
kolesterol total, lipoprotein kepadatan tinggi (HDL), triglisda total,
glokosa, protein total, dan kreatinin oleh aktivitas enzim dengan
menggunakan bioclin commercial.
6) Histomorphometry of liver and muscle
Pada bagian ini penulis menganalisis otot yang terdapat pada ikan
laphiosilurus alexandri dengan mengamati pertumbuhannya dan
mengambil foto untuk dokumentasi bagian histologis dengan peralatan
yang sama seperti pada jaringan hati. Hasil dari penelitian tersebut
kemudian penulis membedakan kelas serat otot yang terdiri dari serat otot
kecil (<20 um), serat otot menengah (20 sampai 50 um), dan serat otot
besar (>50 um). Gambar-gambar yang diambil oleh penulis dianalisis
dengan menggunakan paket ImagePro-Plus8.

7) Body composition atau komposisi tubuh


Pada bagian ini penulis melakukan penggilingan pada setiap bangkai ikan
ke dalam penggiling daging konvensional dan dikeringkan dalam oven
ventilasi paksaan dengan suhu 60 derajat celcius untuk 24 jam. Lalu
penulis menganalisis metodologi yang sama digambarkan untuk diet
eksperimental guna mengetahui isi dan kandungan dari protein mentah,
energi mentah, total lipid, materi mineral dan total fosfor.

8) Statistical analysis atau analisis statistic


Pada bagian ini penulis mengirim data yang berisi analisis dan data dikirim
ke tes Shapiro-Wilk untuk normalitas dan tes Barlett. Pentingnya koefisien
regresi (p-nilai), besarnya koefisien penentuan (R) serta perilaku
variabelnya digunakan untuk memilih model regresi yang paling tepat.
Analisis statistik dilakukan menggunakan perangkat lunak R versi 3.3.2

9) Result atau hasil


Hasil yang didapatkan oleh penulis ketika sudah melakukan penelitian
karbohidrat dan protein pada ikan laphiosilurus alexandri yaitu bahwa rasio
CP/NFC yang meningkat mempengaruhi kenaikan berat badan dan SGR,
dengan rasio perkiraan variabel 1,27 dan 1,25. Hal ini dibuktikan dengan
adanya tabel berisi nilai yang produktif per-parameter serta perhitungan
yang digunakan oleh penulis. Pada variabel metabolisme hati dan rissues
otot glikogen, total protein yang dapat larut dan total lipid serta rasio
perkiraan variabel maksmal ini adalah 0,87 dan 1,26 CP/NFC, tetapi rasio
CP/NFC tidak berdampak pada total protein hati dan total lemak hati.
Selain itu efek kuadrat juga diamati untuk total lipid otot dan total protein
otot dengan rasio perkiraan variabel ini adalah 1.20 e 1.11 CP/NFC.
Menurut pengamatan, variabel plasmatik memiliki efek linear yang
meningkat (P<0,05) untuk CP/NFC. Efek kuadrat (P<0,05) diamati untuk
HDL dan rasio perkiraan yang meminimalkan variabel ini adalah 0,99
CP/NFC. Tingkat protein, plasma total, ALT dan creatinin juga terkena
(P<0,05) oleh rasio CP/NFC dengan perkiraan nilai minimum 0,94, 0,93
dan 0,98 CP/NFC. Dapat dibuktingan oleh tabel yang berisi koefisien dan
nilai dengan meningkatnya protein kasar/karbohidrat non-fibrous
(CP/NFC) rasio. Kemampuan hati dan otot tidak berpengaruh terhadap
rasio CP/NFC yang meningkat pada sitoplastik dan sinusoid pada jaringan
hati. Pola makan yang mengandung rasio tinggi/NFC yang meningkat
memiliki efek linear negative (P<0,05) pada persentase nukeus hati dan
efek linear yang positif (P<0,05). Pada komposisi tubuh, rasio yang
meningkat CP/NFC dalam diet menunjukkan meningkatnya efek linear
(P<0,05) dalam protein mentah tubuh, serta untuk materi mineral tubuh
dan total fosfor ada efek kuadrat (P<0,05) NFC dibuktikan dengan adanya
tabel rasio CP/NFC dalam protein mentah tubuh, untuk materi mineral
tubuh, dan total fosfor memiliki efek kuadrat (P<0,05) CP/NFC. Untuk
lemak visceral, juga diamati efek kuadrat dari rasio CP/NPC, dan nilai
perkiraan yang meminimalkan variabel ini adalah 1,12.

Simpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan menjelaskan bahwa hasil
penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting. Penelitian ini menambah
wawasan serta literatur tentang bagaimana pembuatan pakan ikan mengandung
karbohidrat dan protein bagi metabolisme, psikologi, nutrisi, dan otot pada ikan
laphiosilurus alexandri. Hasil yang muncul berupa tabel menunjukkan bahwa data
pembuatan pakan ikan yang mengandung karbohidrat serta protein didalamnya
sangat baik bagi aspek metabolisme, psikologi, nutrisi juga otot pada ikan
karnivora melalu penelitian yang dilakukan oleh penulis. Hal ini diperkuat dengan
pemaparan penulis yaitu meningkatkan kinerja dan efisiensi penggunaan makanan,
yang tercermin dalam otot. Rasio CP/NFC yang berbeda juga dapat mengganggu
beberapa plasma dan variabel metabolisme yang terkait dengan hasil kinerja,
menunjukkan keadaan fisiologis yang lebih baik dari ikan laphiosilurus aexandri.

Kekuatan 1. Kelebihan jurnal ini Bahasa yang digunakan dapat dipahami serta
penelitian mengandung banyak referensi yang lengkap untuk menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembacanya.

2. Selain itu penjelasan dan penelitian yang dilakukan oleh penulis sangat
detail dan terorganisir dengan baik dalam menciptakan suatu produk

3. Teori dan model analisis yang digunakan oleh penulis tepat

Kekurangan 1. Kekurangan jurnal ini yaitu penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan
penelitian keseluruhan jurnal ini

2. Penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam


melakukan penelitiannya

3. Ada beberapa nama ilmiah dan singkatan yang tidak dimengerti serta tidak
disertai dengan penjelasan maksud dari singkatan nama imiah tersebut

Anda mungkin juga menyukai