02 Amanda Clarisa Etantyo 215080500113001
02 Amanda Clarisa Etantyo 215080500113001
Download www.elsevier.com/locate/aquaculture
Abstrak Pada jurnal internasional yang berjudul ‘’effects of different ratios of crude protein
carbohydrates on growth, metabolism, physiology, nutrient and muscle cellularity
of laphiosilurus alexandri, a carnivore freshwater fish memiliki tujuan untuk
mengevaluasi dampak dari rasio protein mentah atau karbohidrat non-fibrous
tentang pertumbuhan, metabolisme, fisiologi, efisiensi penggunaan nutrisi dan
kesanggupan sel anak-anak alexandri. Penulis juga melakukaan pengamatan
dengan melakukan penelitian terkait diet isoenergik (4500 kcal/kg), analisis
regresi Polinomial, rasio konversi pakan dan indeks hepatosomatik, tingkat otot
dan hati glikogen, serta rasio CP/NFC. Dalam kesimpulan yang diambil penulis
menyatakan bahwa pola makan yang mengandung CP/NFC dalam jangka waktu
tertentu meningkatkan kinerja produktif dan efisiensi penggunaan nutrisi ikan.
Rasio dalam segala aspek juga akan mengganggu dengan beberapa plasma dan
variabel metabolis yang terkait dengan hasil kinerja, menunjukkan fisiologis yang
lebih baik dari ikan alexandri remaja dengan berat rata-rata awal sebanyak 30%.
Pada paragraf kedua penulis memaparkan definisi pola makan pada ikan dengan
menggantinya oleh protein nabati. Menurut (Haidar et.al, 2016) dan
kecenderungan global untuk mengganti makan ikan dengan protein nabati dalam
diet untuk akuakultur (tengah) telah menghasilkan pola makan dengan tingkat
karbohidrat yang tinggi. Selain itu karbohidrat dianggap sebagai sumber energy
yang sangat bagus. Serta menurut pendapat (Sandre et.al, 2017) thel dapat
membuat pakan menjadi lebih murah dan mengurangi katabolisme asam amino,
sehingga meningkatkan ketersediaan protein untuk pertumbuhan otot dan
mengurangi ekskresi senyawa bernitrogen dalam ekosistem air yang dapat
mengakibatkan polusi lingkungan.
Paragraf terakhir atau paragraf keempat yang dipaparkan oleh penulis berisi
tentang jenis-jenis karbohidrat secara umum. Menurut (Detmann et al, 2010)
faktor lain yang menyiratkan kerentanan terhadap proses pencernaan yang enzy
dan menentukan dampak atas fisiologi binatang adalah jenis karbohidrat yang
digunakan dalam menu makanan. Karbohidrat rendah serat, yang dikenal sebagai
karbohidrat non-fibrous, lebih mudah dicerna, dan metabolisme tubuhnya lebih
efisien dalam produksi energi. Sementara itu para ahli yang lain yaitu (Van Soest
et al, 1965) mengemukakan bahwa analisis terhadap apa yang disebut karbohidrat
non-fibrous lebih akurat karena hal itu memungkinkan kesalahan yang diakibatkan
oleh analisis fiber mentah oleh AOAC diminimalkan, karena solubilisasi lignin
dan hemesllulose merupakan salah satu keterbatasan metode AOAC, oleh karena
itu, fraksi yang larut ditambahkan ke dalam ekstrak non-nitrogen, yang
mengandung komponen makanan sehingga berpotensi mudah dicerna. Perawatan
sampel dengan deterjen netral memungkinkan pengenaan total seluloda
homeslandia dan lignin seejak saat itu, konsep ‘’karbohidrat non-fibrous’’
diusulkan. Konsep yang sebelumnya diterima tentang karbohidrat non-struktural
mengabaikan pektin. Selain itu, adanya protein dan mineral pencemar dalam
analisis serat deterjen netral yang tidak dapat larut, dapat mengakibatkan
penyimpangan dalam nilai-nilai yang sudah ditetapkan (Detmann dan Flho et al,
2010). Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengevaluasi pertumbuhan, metabolisme, fisiologi, efisiensi pemanfaatan nutrisi
dan keunggulan sel otot dari nutrisi ikan laphiosilurus alexandri muda dengan
rasio CP/NFC yang berbeda.
Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi beberapa
bagian, yaitu:
2) Performance test atau tes kinerja, yang dibagi menjadi beberapa sub sub
bab terdiri dari fish and experimental conditions yaitu ikan laphiolurus
alexandri yang ingin beranjak remaja ditempatkan dalam 12 tangki
melingkar 60-L dengan kepadatan lima ekor ikan/tangki. Tangki-tangki itu
dipertahankan dalam sistem sirkulasi air (kecepatan aliran 1,5
menit/tangki). Dilengkapi dengan penyaringan mekanis, biologi dan
ultraviolet dan aerasi konstan melalui pembuang pusat yang terhubung
dengan selang ( 2 mm) dengan batu-batu berpori. Tangkinya ditutupi
dengan layar putih nyion dan foto laboratorium ditempatkan pada 12 h
cahaya dengan lampu pijar 100 watt. Temperatur air dipertahankan pada
27,9 0,52 C dengan pemanas 100 watt dan dipasangkan dengan thermostat
analog yang cocok dengan lingkup kenyamanan yang ditentukan untuk
spesies. Lalu selanjutnya experimental design and diets atau disebut
juga desain eksperimental dan diet. Penulis mengungkapkan bahwa
perawatan ini terdiri dari isoenergik (4500 kcal/kg) dan isolipidic (11,8%)
pola makan yang mengandung rasio CP/NFC yang meningkat. Rasio
protein hewani terhadap protein nabati (0,94), serta persentase lisine
(5,55%) dan memethionine (2,55%) tetap konstan dalam kaitannya dengan
makanan protein. Sampel dari menu percobaan dianalisis untuk kandungan
bahan kering, protein mentah, mineral, kalsium, fosforus dan total lipid.
Pada bagian ini penulis juga menyertakan tabel yang berisi perumusan dan
komposisi kimia dari pola makan yang mengandung rasio rendah protein
mentah atau karbohidrat non-fibrous (CP/NFC) yang digunakan untuk
memberi makan ikan karnivora lophiosilurus alexandri.
Setelah itu terdapat fish feeding atau makanan ikan. Penulis mengamati
ikan dengan melakukan percobaan disesuaikan oleh kondisi dan diberi
makan 0,78 CP/NFC selama 15 hari. Tangki-tangki itu disedot 30 menit
sebelum setiap pemberian makan untuk menyingkirkan kotoran, dan 10
menit setelahnya untuk menyingkirkan sisa makanan, sisanya lagi
dikeringkan (50 derajat celcius) dan ditimbun untuk mengoreksinya.
Simpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan menjelaskan bahwa hasil
penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting. Penelitian ini menambah
wawasan serta literatur tentang bagaimana pembuatan pakan ikan mengandung
karbohidrat dan protein bagi metabolisme, psikologi, nutrisi, dan otot pada ikan
laphiosilurus alexandri. Hasil yang muncul berupa tabel menunjukkan bahwa data
pembuatan pakan ikan yang mengandung karbohidrat serta protein didalamnya
sangat baik bagi aspek metabolisme, psikologi, nutrisi juga otot pada ikan
karnivora melalu penelitian yang dilakukan oleh penulis. Hal ini diperkuat dengan
pemaparan penulis yaitu meningkatkan kinerja dan efisiensi penggunaan makanan,
yang tercermin dalam otot. Rasio CP/NFC yang berbeda juga dapat mengganggu
beberapa plasma dan variabel metabolisme yang terkait dengan hasil kinerja,
menunjukkan keadaan fisiologis yang lebih baik dari ikan laphiosilurus aexandri.
Kekuatan 1. Kelebihan jurnal ini Bahasa yang digunakan dapat dipahami serta
penelitian mengandung banyak referensi yang lengkap untuk menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembacanya.
2. Selain itu penjelasan dan penelitian yang dilakukan oleh penulis sangat
detail dan terorganisir dengan baik dalam menciptakan suatu produk
Kekurangan 1. Kekurangan jurnal ini yaitu penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan
penelitian keseluruhan jurnal ini
3. Ada beberapa nama ilmiah dan singkatan yang tidak dimengerti serta tidak
disertai dengan penjelasan maksud dari singkatan nama imiah tersebut