PDF Laporan Pendahuluan Batu Ureter
PDF Laporan Pendahuluan Batu Ureter
I. Definisi
Batu saluran kemih adalah batu yang terbentuk dari berbagai macam proses kimia
di dalam tubuh manusia dan tetletak didalam ginjal serta saluran kemih pada manusia
seperti ureter (Pharos, 2012).
Batu saluran kemih (urolitihiasis)
(urolitihiasis) merupakan
merupakan obstruksi benda padat pada saluran
kencing yang berbentuk karena faktor presifitasi endapan dan senyaa tertentu. Batu
biasa terbentuk dari berbagai senyaa, misalnya kalsium oksalat (!0"), fosfat (#0"),
asam urat ($"), dan sistin (1") (Praboo, % & Pranata, 201').
Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran kemih indiidu terbentuk
batu berupa kristal yang mengendap dari urin (ehmed & %nder, 201$).
201$).
II. Etiologi
Peny
Penyeb
ebab
ab terj
terjad
adin
inya
ya ur
urol
olit
ithi
hias
asis
is se
secar
caraa te
teor
oriti
itiss da
dapa
patt terja
terjadi
di at
atau
au terbe
terbent
ntuk
uk
diseluruh
diseluruh salurah kemih terutama pada tempat*tempat
tempat*tempat yang sering mengalami
mengalami hambatan
hambatan
aliran
aliran urin
urin (st
(statis
atis urin)
urin) antara
antara lain
lain yaitu
yaitu sistem
sistem kalises
kalises ginjal
ginjal atau
atau buli*bu
buli*buli.
li. +danya
+danya
kelainan baaan pada pelikalis (stenosis uretro*pelis), diertikel, obstruksi intraesiko
kronik
kronik,, seperti
seperti Benign Prostate Hyperplasia (BPH), striktur dan buli*buli neurogenik
merupakan keadaan*keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu (Praboo
& Pranata, 201').
enurut race & Barley (200!) -eori dalam pembentukan batu saluran kemih
partikel pada matriks tersebut. Pada pembentukan urin seringkali terbentuk matriks
yang merupakan sekresi dari tubulus ginjal dan berupa protein (albumin, globulin dan
mukopr
mukoprote
otein)
in) dengan
dengan sedikit
sedikit hexos
exosee dan he
hexo
xosa
sami
mine
ne yang merupakan
merupakan kerangka
kerangka
tempat diendapkannya kristal*kristal batu.
#. -eori
eori nhibi
nhibisi
si yang
yang Berkur
Berkurang
ang
Batu
Batu salura
saluran
n kemih
kemih terjad
terjadii akibat
akibat tidak
tidak adanya
adanya atau
atau berkur
berkurang
angnya
nya faktor
faktor
inhibi
inhibitor
tor (pengh
(penghamb
ambat)
at) yang
yang secara
secara alamia
alamiah
h terdap
terdapat
at dalam
dalam sistem
sistem urinar
urinaria
ia dan
batu mencakup p3 urin dan status cairan pasien (batu cenderung terjadi
te rjadi pada pasien
dehidrasi) (Boyce, 2010) .
Penyebab terbentuknya batu dapat digolongkan dalam 2 faktor antara lain
faktor
1. 4a
4akt
ktor
or %ndo
%ndoge
gen
n
4aktor endogen seperti hiperkalsemia, hiperkasiuria, p3 urin yang bersifat asam
maupun basa dan kelebihan pemasukan cairan dalam tubuh yang bertolak belakang
deng
dengan
an kese
keseim
imba
bang
ngan
an cair
cairan
an yang
yang masu
masuk
k da
dala
lam
m tu
tubu
buh
h da
dapa
patt mera
merang
ngsa
sang
ng
pembentukan batu, sedangkan.
2. 4a
4akt
ktor
or ek
ekso
soge
gen
n
4a
4akt
ktor
or ekso
eksoge
gen
n se
sepe
pert
rtii kura
kurang
ng minu
minum
m at
atau
au ku
kura
rang
ng meng
mengko
kons
nsum
umsi
si ai
air
r
meng
mengak
akib
ibat
atka
kan
n te
terj
rjad
adin
inya
ya peng
pengen
enda
dapa
pan
n ka
kals
lsiu
ium
m da
dala
lam
m pe
pel
lis
is re
rena
nall ak
akib
ibat
at
ketidakseimbangan cairan yang masuk, tempat yang bersuhu panas menyebabkan
banyaknya pengeluaran keringat, yang akan mempermudah pengurangan produksi
urin dan mempermudah terbentuknya batu, dan makanan yang mengandung purin
yang
yang tinggi
tinggi,, koleste
kolesterol
rol dan kalsiu
kalsium
m yang
yang berpen
berpengar
garuh
uh pada
pada terbent
terbentukn
uknya
ya batu
batu
(Boyce,2010).
III.
III. Fakt
Faktor
or Resi
Resiko
ko
Pada
Pada umum
umumny
nyaa ur
uroli
olithi
thiasi
asiss terj
terjadi
adi akibat
akibat berbag
berbagai
ai sebab
sebab yang
yang disebu
disebutt faktor
faktor
resiko. -erapi dan perubahan gaya hidup merupakan interensi yang dapat mengubah
faktor resiko, namun ada juga faktor resiko yang tidak dapat diubah. 4aktor yang tidak
dapat diubah antara lain umur atau penuaan,
penuaan, jenis kelamin,
kelamin, riayat keluarga, penyakit*
penyakit*
dibanding
dibandingkan
kan dengan
dengan usia
usia anak*a
anak*anak
nak,, maka
maka usia
usia tua lebih
lebih sering
sering terjadi
terjadi (Porti
(Portiss &
8undaram, 2001). :ata*rata pasien urolithiasis berumur 1;*'$ tahun .
urolithiasis berumur
#. :ia
:iaya
yatt el
elua
uarrga
Pasien
Pasien yang
yang memili
memiliki
ki riaya
riayatt keluar
keluarga
ga dengan
dengan uroli
urolithi
thiasi
asiss ada kemungkin
kemungkinan
an
membantu dalam proses pembentukan batu saluran kemih pada pasien (2$") hal ini
mungki
mungkin
n diseba
disebabka
bkan
n karena
karena adanya
adanya pening
peningkat
katan
an produk
produksi
si jumlah
jumlah muc
mucopr
oprote
otein
in pada
ginjal atau kandung kemih yang dapat membentuk
membentuk kristal dan membentuk
membentuk menjadi batu
atau calculi.
'. ebi
ebiasa
asaan
an die
diett dan
dan obesi
obesita
tass
ntake makanan yang tinggi sodium, oksalat yang dapat ditemukan pada teh, kopi
insta
instan,
n, minu
minuma
mann soft drink , kokoa,
kokoa, arbei,
arbei, jeruk
jeruk sitrun
sitrun,, dan sayura
sayuran
n berarn
berarnaa hijau
hijau
terutama bayam dapat menjadi penyebab terjadinya batu. Peningkatan ukuran atau bentuk
tubuh berhubungan
berhubungan dengan resiko urolithiasis
urolithiasis,, hal ini berhubungan dengan metabolisme
tubuh yang tidak sempurna dan tingginya
tingginya Body Mass ndex (B) dan resisten terhadap
insu
insuli
lin
n yang
yang dapa
dapatt dili
diliha
hatt deng
dengan
an ad
adan
anya
ya pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n be
bera
ratt ba
bada
dan
n di
dima
mana
na in
inii
berhubungan dengan penurunan
penurunan p3 urin.
$. 4a
4akt
ktor
or ling
lingku
kung
ngan
an
4aktor yang berhubungan dengan lingkungan seperti letak geografis dan iklim.
tinggi dan area yang gersang< kering dibandingkan dengan tempat< daerah yang beriklim
sedang.
!. Pekerja
rjaan
Pekerjaan yang menuntut untuk bekerja di lingkungan yang bersuhu tinggi serta
inta
intake
ke cairan yang dibatasi atau terbatas dapat memacu kehilangan banyak cairan dan
merupakan resiko terbesar dalam proses pembentukan batu karena adanya penurunan
jumlah olume urin.
6. =airan
+supan cairan dikatakan kurang apabila > 1 liter< hari, kurangnya intake cairan
inilah
inilah yang
yang menjad
menjadii penyeb
penyebab
ab utama
utama terjadi
terjadinya
nya uroli
urolithi
thiasi
asiss kh
khus
usus
usny
nyaa nefrolithiasis
karena hal ini dapat menyebabkan berkurangnya aliran urin< olume urin.
7. =o*o
o*orb
rbid
idit
itii
3ipertensi berhubungan dengan adanya hipositraturia dan hiperoksalauria. 3al ini
dikuatkan
dikuatkan oleh 8hamsuddeen
8hamsuddeen,, et al!,
al!, (201#) yang menyatakan baha kalsium oksalat
(#',7"), asam urat (2$") dan magnesium ('2,;") pada pasien hipertensi dapat menjadi
penyebab terjadinya urolithiasis dan pada umumnya diderita pada perempuan (!;").
(Brunner & 8uddart, 201$).
IV.. Mani
IV Manife
fest
stas
asii Kli
Klini
niss
1. olik
olik renal dan non kolik
kolik merupa
merupakan
kan tipe
tipe nyeri
nyeri yang berasal
berasal dari
dari ginjal kolik
kolik renal
renal
umumnya disebabkan karena batu meleati saluran kolektius atau saluran sempit
ureter, sementara non kolik renal disebabkan oleh distensi dari kapsula ginjal.
2. 3ematu
3ematuria
ria pada penderit
penderitaa batu
batu salura
saluran
n ureter
ureter seringka
seringkali
li terjad
terjadii hematu
hematuria
ria (air kemih
kemih
V. Kla
Klasi
siffik
ika
asi
Batu saluran kemih dapat dibagi berdasarkan lokasi terbentuknya, menurut lokasi
beradanya, menurut keadaan klinik, dan menurut
menurut susunan kimianya.
1. enu
enuru
rutt tempat
tempat terbe
terbent
ntuk
ukny
nyaa
a. Batu gi
ginjal
d. Batu
Batu ur
urin
in yayang
ng peperl
rlu
u tind
tindak
akan
an be
beda
dah
h (sur
(surgi
gical
cally
ly ac
acti
tie
e)) bi
bila
la meny
menyeb
ebab
abka
kan
n
obstruksi, infeksi, kolik, hematuria.
'. enu
enuru
rutt susu
susuna
nan
n kim
kimia
iaii
Berdas
Berdasark
arkan
an susuna
susunan
n kimian
kimianya
ya batu
batu urin
urin ada beberap
beberapaa jenis
jenis yaitu
yaitu batu
batu
kalsium okalat, batu kalsium fosfat, batu asam urat, batu struit
(magnesiumammonium fosfat) dan batu sistin
a. Batu
Batu al
alsi
sium
um @ksa
@ksala
latt
erupakan jenis batu paling sering dijumpaiA yaitu lebih kurang 6$ 7$"
dari seluruh batu urin. Batu ini lebih umum pada anita, dan rata*rata terjadi pada
usia decade ketiga. adang*kadang batu ini dijumpai dalam bentuk murni atau
juga bisa dalam bentuk campuran, misalnya dengan batu kalsium fosfat )biasanya
hidroCy apatite).
Batu kalsium ini terdiri dari 2 tipe yaitu monohidrat dan dihidrat. Batu
kalsium dihidrat biasanya pecah dengan mudah dengan lithotripsy (suatu teknik
non inasie dengan menggunakan gelombang kejut yang difokuskan pada batu
un
untu
tuk
k meng
mengha
hanc
ncur
urka
kan
n ba
batu
tu menj
menjad
adii frag
fragme
men*
n*fra
fragm
gmen
en.)
.) se
seda
dang
ngka
kan
n ba
batu
tu
monohidrat adalah salah satu diantara jenis batu yang sukar dijadikan fragmen*
fragmen.
(!,'!) Batu
(!,'!) Batu dapat
dapat tumbuh
tumbuh menjad
menjadii lebih
lebih besar
besar memben
membentuk
tuk batu
batu stagho
staghorn
rn dan
mengisi seluruh pelis dan kaliks ginjal.(!D'!) Batu ini bersifat radioopak dan
mempunyai densitas yang berbeda. ?iurin kristal batu struit berbentuk prisma
empat
empat per
perseg
segii panjan
panjang.
g. ?ikata
?ikatakan
kan baha
baha batu
batu staghor
staghorn
n dan struit
struit mungki
mungkin
n
berhubungan erat dengan destruksi yang cepat dari ginjalD hal ini mungkin karena
proteus merupakan bakteri urease yang poten.
c. Batu
Batu as
asam
am ur
urat
at
Eebih kurang $*10" dari seluruh batu saluran kemih dan batu ini tidak
mengandung kalsium dalam bentuk mu rni sehingga tak terlihat dengan sinar F
(:adiolusen) tapi mungkin bisa dilihat dengan 98 atau dengan ntra Genous
Pyelog
Pyelograf
rafy
y (GP).
(GP). Batu
Batu asam urat
urat ini biasan
biasanya
ya beruku
berukuran
ran kecil,
kecil, tapi
tapi kadang
kadang**
kadang dapat cukup besar untuk membentuk batu staghorn, dan biasanya relatif
lebih
lebih mudah
mudah keluar
keluar karena rapuh dan sukar
sukar larut
larut dalam
dalam urin
urin yang
yang asam.
asam. Batu
Batu
asam urat ini terjadi terutama
terutama pada anita.
anita. 8eparoh dari penderita batu asam urat
menderita goutA dan batu ini biasanya bersifat famili apakah dengan atau tanpa
gout. ?alam urin kristal asam urat berarna merah orange. +sam urat anhirat
menghasilkan
menghasilkan kristal*kristal
kristal*kristal kecil yang terlihat amorphous
amorphous dengan mikroskop
mikroskop
cahaya. ?an kristal ini tak bisa dibedakan dengan kristal apatit. Batu jenis dihidrat
VI. Patofisiologi
Banyak
Banyak faktor
faktor yang menyebabkan
menyebabkan berkurangn
berkurangnya
ya aliran urin dan menyebabkan
menyebabkan
obstruksi, salah satunya adalah statis urin dan menurunnya olume urin akibat dehidrasi
serta
serta ke
keti
tida
daka
kade
deku
kuata
atan
n intake cair
cairan,
an, hal ini dapat
dapat mening
meningkat
katkan
kan resiko
resiko terjadi
terjadinya
nya
urolithiasis.. :endahnya aliran urin adalah gejala abnormal yang umum terjadi. 8elain itu,
urolithiasis
VII. Pathwa
9rolithiasis
3ematuria< gross
ebocoran plasma
hematuria
MK ! Resiko MK!
perfusi gin'al (angguan MK! Resiko
tidak efektif eli#inasi urine infeksi
VIII
VIII.. Pe#e
Pe#eri
riks
ksaa
aan
n Penu
Penun'
n'an
ang
g
enurutt Brunner
enuru Brunner & 8uddart,
8uddart, (201$) dan Purnomo,
Purnomo, (2012) diagnosis
diagnosis urolithiasis
dapat ditegakkan melalui beberapa pemeriksaan seperti
1. imia
imiaii darah
darah dan pemeriks
pemeriksaan
aan urin 2' jam untuk menguk
mengukur
ur kadar
kadar kalsiu
kalsium,
m, asam
$. ntra #ena
#ena Pielografi (GP)
GP merupakan prosedur standar dalam menggambarkan adanya batu pada
saluran kemih.
kemih. Pyelogram intra"ena yang disuntikkan dapat memberikan informasi
tentang baru (ukuran, lokasi dan kepadatan batu), dan lingkungannya (anatomi dan
derajat obstruksi) serta dapat melihat fungsi dan anomali (Portis & 8undaram, 2001).
8elain itu GP dapat mendeteksi adanya batu semi*opak ataupun non*opak yang tidak
dapat dilihat oleh foto polos perut. 5ika GP belum dapat menjelaskan keadaan saluran
ke
kemi
mih
h ak
akib
ibat
at ad
adan
anya
ya pe
penu
nuru
runa
nan
n fu
fung
ngsi
si gi
ginj
njal
al,, se
seba
baga
gaii pe
peng
ngga
gant
ntin
inya
ya ad
adal
alah
ah
pemeriksaan pielografi
pemeriksaan retrograd (Brunner & 8uddart, 201$A Purnomo, 2012).
pielografi retrograd
!. Ultrasonografi (98)
98
98 sanga
sangatt terb
terbat
atas
as da
dalam
lam mend
mendiag
iagno
nosa
sa ad
adan
anya
ya ba
batu
tu da
dan
n meru
merupa
paka
kan
n
mana
manaje
jeme
men
n pada
pada kasu
kasuss ur
uroli
olithi
thiasi
asis!
s! es
eskip
kipun
un demiki
demikian
an 98 merupa
merupakan
kan jenis
jenis
pemeriksaan yang siap sedia, pengerjaannya cepat dan sensitif terhadap renal calculi
atau batu pada ginjal, namun tidak dapat melihat batu di ureteral (Portis & 8undaram,
2001). 98 dikerjakan bila pasien tidak memungkinkan menjalani pemeriksaan GP,
yaitu pada keadaan*keadaan seperti alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang
menurun, pada pada anita yang sedang hamil. Pemeriksaan 98 dapat menilai
adanyaa batu di ginjal atau buli*buli,
adany buli*buli, hidronefrosis
hidronefrosis,, pionefrosis
pionefrosis,, atau pengerutan ginjal
I/.. Pena
I/ Penata
tala
laks
ksan
anaa
aan
n
-ujuan
-ujuan dasar penatalaksan
penatalaksanaan
aan adalah untuk menghilang
menghilangkan
kan batu, menentukan
menentukan
jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengidentifikasi infeksi, serta mengurangi
obstruksi akibat batu (8jaDbani, 200!). =ara yang biasanya digunakan untuk mengatasi
batu kandung kemih adalah terapi konseratif, medikamentosa, pemecahan batu, dan
operasi terbuka.
1. -erapi
erapi ko
kons
nser
era
ati
tif
f
8ebagian besar batu ureter mempunyai diameter kurang dari $ mm. Batu ureter
yang besarnya kurang dari $ mm bisa keluar spontan. 9ntuk mengeluarkan batu kecil
Batas lama terapi konseratif adalah ! minggu. ?i samping ukuran batu syarat
lain untuk terapi konseratif adalah berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya
infeksi
infeksi dan obstruksi. +danya
+danya kolik berulang atau 8 menyebabkan
menyebabkan konserati
konseratif
f
bukan merupakan pilihan. Begitu juga dengan adanya obstruksi, apalagi pada pasien*
pasien tertentu (misalnya ginjal tunggal, ginjal trasplan dan penurunan fungsi ginjal )
tidak
tidak ada toleran
toleransi
si terhad
terhadap
ap obstru
obstruksi
ksi.. Pasien
Pasien seperti
seperti ini harus
harus segera
segera dilaku
dilakukan
kan
interensi ( &merican
&merican Urological &ssociation,
&ssociation, 200$).
2. %xtracorporal hock *a"e
*a"e +ithotripsy ( %8HE )
%8HE banyak
banyak digunakan
digunakan dalam penanganan
penanganan batu saluran
saluran kemih.
kemih. Badlani
Badlani
(2002) menyebutkan prinsip dari %8HE adalah memecah batu saluran kemih dengan
meng
me nggu
guna
naka
kan
n ge
gelo
lomb
mban
angg ke
keju
jutt ya
yang
ng diha
dihasi
silk
lkan
an ol
oleh
eh mesin
mesin da
dari
ri lu
luar
ar tu
tubu
buh.
h.
elombang
elombang kejut yang dihasilkan
dihasilkan oleh mesin di luar tubuh dapat difokuskan
difokuskan ke arah
batu dengan berbagai cara. 8esampainya di batu, gelombang kejut tadi akan melepas
energ
energiny
inya.
a. ?iperl
?iperluka
ukan
n bebera
beberapa
pa ribu
ribu kali
kali gelomb
gelombang
ang kejut
kejut untuk
untuk memecah
memecah batu
batu
hingga
hingga menjadi
menjadi pecahan*peca
pecahan*pecahan
han kecil, selanjutnya
selanjutnya keluar
keluar bersama
bersama kencing
kencing tanpa
menimbulkan sakit. +l*+nsari (200$) menyebutkan komplikasi %8HE untuk terapi
batu ureter hampir tidak ada. eterbatasan %8HE antara lain sulit memecah batu
keras (misalnya kalsium oksalat monohidrat
monohidrat),
), perlu beberapa kali tindakan,
tindakan, dan sulit
pada orang bertubuh gemuk. Penggunaan %8HE untuk terapi batu ureter distal pada
ani
anita
ta da
dan
n an
anak
ak*an
*anak
ak ju
juga
ga ha
haru
russ dipe
dipert
rtim
imba
bang
ngka
kan
n de
deng
ngan
an se
seriu
riuss ka
karen
renaa ad
adaa
kemungkinan terjadi kerusakan pada oarium.
#. Ureterorenoskopic (9:8)
Pengem
Pengemban
bangan
gan uretero
ureterosko
skopi
pi sejak
sejak tahun
tahun 1;70
1;70 an tel
telah
ah mengub
mengubah
ah secara
secara
dramatis terapi batu ureter. ombinasi ureteroskopi dengan pemecah batu ultrasound,
%3E, laser dan pneumatik telah sukses dalam memecah batu ureter. eterbatasan
9:8 adalah tidak bisa untuk ekstraksi langsung batu ureter yang besar, sehingga
dipe
diperl
rluk
ukan
an alat
alat pe
peme
mecah
cah ba
batu
tu se
sepe
pert
rtii ya
yang
ng di
diseb
sebut
utka
kan
n di at
atas.
as. Pili
Piliha
han
n un
untu
tuk
k
menggunak
menggu nakan
an jenis
jenis pemeca
pemecah h batu
batu terten
tertentu,
tu, tergan
tergantun
tung
g pada
pada pengal
pengalama
aman
n masing*
masing*
masing operator dan ketersediaan alat tersebut.
'. Percutaneou
Percutaneouss efro +itotripsy (P=/E)
P=/E yang berkembang sejak dekade 1;70 secara teoritis dapat digunakan
sebagai terapi semua batu ureter. /amun, 9:8 dan %8HE menjadi pilihan pertama
sebelum melakukan P=/E. eskipun demikian untuk batu ureter proksimal yang
besar dan melekat memiliki peluang untuk dipecahkan dengan P=/E, prinsip dari
P=/E adalah membuat akses ke kalik atau pielum secara perkutan. emudian melalui
akses tersebut dimasukkan nefroskop rigid atau fleksibel, atau ureteroskop, untuk
selanjutnya batu ureter diambil secara utuh atau dipecah. euntungan dari P=/E
adalah apabila letak batu jelas terlihat, batu pasti dapat diambil atau dihancurkan dan
fragmen dapat diambil semua karena ureter bisa dilihat dengan jelas. Proses P=/E
berlangsung cepat dan dapat diketahui keberhasilannya dengan segera. elemahan
P=/E adalah P=/E perlu keterampilan khusus bagi ahli urologi.
$. @per
@peras
asii -er
-erbu
buka
ka
4illingham dan ?ouglass (2000) menyebutkan baha beberapa ariasi operasi
terbuka untuk batu ureter mungkin masih dilakukan. 3al tersebut tergantung pada
anatomi dan posisi batu, ureterolitotomi bisa dilakukan leat insisi pada flank, dorsal
atau anterior. 8aat ini operasi terbuka pada batu ureter kurang lebih tinggal 1 *2 persen
saja, terutama pada penderita*penderita dengan kelainan anatomi atau ukuran batu
ureter yang besar.
besa r.
/. Ko#plikasi
Batu
Batu mung
mungki
kin
n dapa
dapatt me
meme
menu
nuhi
hi se
selu
luru
ruh
h pe
pel
lis
is re
rena
nali
liss sehi
sehing
ngga
ga da
dapa
patt
menyeb
menyebabk
abkan
an obstru
obstruksi
ksi total
total pada
pada ginjal
ginjal,, pasien
pasien yang
yang berada
berada pada
pada tahap
tahap ini dapat
dapat
mengalami retensi urin sehingga pada fase lanjut ini dapat menyebabkan hidronefrosis
dan akhirn
akhirnya
ya jika
jika terus
terus berlan
berlanjut
jut maka
maka dapat
dapat menyeb
menyebabk
abkan
an gagal
gagal ginjal
ginjal yang
yang akan
akan
menunjukkan gejala*gejala gagal ginjal seperti sesak, hipertensi, dan anemia (=olella ,
(=olella , et
al!,
al!, 200$A Purnomo, 2012). 8elain itu stagnansi batu pada saluran kemih juga dapat
meny
menyeb
ebab
abka
kan
n in
infek
feksi
si ginj
ginjal
al ya
yang
ng ak
akan
an be
berl
rlan
anju
jutt menj
menjad
adii ur
uros
osep
epsi
siss dan merupakan
merupakan
kedaru
kedarurat
ratan
an urolog
urologi,
i, keseimb
keseimbang
angan
an asam basa,
basa, bahkan
bahkan mempen
mempengar
garuhi
uhi beban
beban kerja
kerja
jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh (Praboo & Pranata, 201').
/I. Konsep
Konsep ,suhan
,suhan Keperaw
Keperawatan
atan Batu
Batu Ureter
Ureter 0Uro
0Urolithia
lithiasis1
sis1
,. Peng
Pengka
ka'i
'ian
an
enurut /+/?+ (201$), fase pengkajian merupakan sebuah komponen utama
untuk mengumpulkan informasi, data, menalidasi data, mengorganisasikan data, dan
mendokumentasikan data. Pengumpulan data antara lain meliputi
1. Biodata
1) denti
dentitas
tas Pasien (nama
(nama,, umur,
umur, jenis kelamin,
kelamin, agama,
agama, pendid
pendidika
ikan,
n, pekerj
pekerjaan
aan,,
agama,
agama, suku,
suku, alamat,
alamat, status,
status, tangga
tanggall masuk,
masuk, tangga
tanggall pengka
pengkajia
jian,
n, diagno
diagnose
se
medis)
2) dentitas
dentitas penanggung
penanggung jaab
jaab (nama, umur,
umur, pekerjaan,
pekerjaan, alamat, hubungan
hubungan dengan
dengan
pasien)
2. elu
eluhan
han 9ta
9tama
ma
eluhan yang sering terjadi pada klien batu ureter ialah nyeri pada saluran kemih
yang menjalar, berat ringannya tergantung lokasi dan besarnya batu, dapat terjadi
nyeri atau kolik renal, klien dapat juga mengalami
mengalami gangguan
gangguan gastrointestinal
gastrointestinal dan
perubahan (?inda, 2012).
#. ?i
?iag
agno
nosa
sa edi
ediss
?iisi dengan diagnose (penyakit) yang ditegakkan oleh dokter
'. :ia
:iaya
yatt ese
eseha
hata
tan
n
:iayat penyakit sekarang, sejarah penyakit dulu, riayat penyakit keluarga.
$. Pola
Pola pemenu
pemenuhan
han kebu
kebutuh
tuhan
an sehari
sehari*har
*harii
a. Penuru
Penurunan
nan aktii
aktiitas
tas selama
selama sakit
sakit terjadi
terjadi bukan karena
karena kelemah
kelemahan
an otot, tetapi
tetapi
dikarenakan gangguan rasa gangguan rasa nyaman nyeri. egiatan aktiitas
relatie dibantu oleh keluarga, misalnya berpakaian, mandi, makan, minum
dan lain sebagainya, terlebih jika kolik mendadak terjadi.
b. -erjadi mual muntah karena peningkatan tingkat stress pada pasien akibat
nyeri hebat. +noreksia sering kali terjadi karena ph pencernaan yang asam
ka
kare
rena
na ak
akib
ibat
at sekres
sekresii 3=E
3=E be
berl
rleb
ebih
ihan
an.. Pe
Peme
menu
nuha
han
n ke
kebu
butu
tuha
han
n caira
cairan
n
sebenarnya tidak ada masalah. /amun klien sering kali membatasi minum
karena takut urinnya semakin banyak dan mempengaruhi nyeri yang dialami.
c. %lininasi
%lininasi ali
ali tidak mengalami
mengalami perubah
perubahan
an fungsi
fungsi maupun
maupun pola, kecuali
kecuali diikuti
diikuti
oleh penyakit penyerta lainnya. lien mengalami nyeri saat kencing (dysuria,
pada diagnosis uretrolithiasis). 3ematuria (gross<flek), kencing sedikit
(oliguria), disertai esika (esikolithiasis) (Praboo % & Pranata, 201').
!. Pe
Peme
meri
riks
ksaa
aan
n fis
fisik
ik
+namne
+namnese
se tentan
tentang
g pola
pola eli
elimin
minasi
asi urine
urine akan
akan member
memberika
ikan
n data
data yang
yang kuat.
kuat.
@ligur
@liguria,
ia, disuri
disuria,
a, gross
gross hematu
hematuria
ria menjad
menjadii ciri
ciri khas
khas dari
dari urolit
urolithia
hiasis.
sis. aji
aji --G,
biasanya tidak perubahan yang mencolok pada urolithiasis. -akikardi akibat nyeri
yan
ang
g hebat, nyeri pada pinggang, distensi esik
sika pada palpas
asii esik
sika
(esikolithiasis<uretrolithiasis), teraba massa keras<batu (uretrolthiasis).
a. eadaan umum
Pemeriksaan fisik pasien dengan B8 dapat berariasi mulai tanpa kelainan
fisik sampai tanda*tanda
tanda*tanda sakit berat tergantun
tergantung
g pada letak batu dan penyulit
penyulit yang
ditimb
ditimbulk
ulkan.
an. -erjadi
erjadi nyeri<
nyeri<kol
kolik
ik renal
renal klien
klien dapat
dapat juga
juga mengal
mengalami
ami ganggu
gangguan
an
gastrointestinal dan perubahan.
b. -anda*tanda ital
esad
esadar
aran
an compo
composs mentis
mentis, pen
penamp
ampilan
ilan tampak
tampak obesita
obesitas,
s, tekana
tekanan
n darah
darah
110<70 mm3g, frekuensi nadi 77C<menit, frekuensi nafas 20 kali<menit, suhu #!,2
=, dan ndeks assa -ubuh (-) 2;,# kg<m2. Pada pemeriksaan
pemeriksaan palpasi regio
flank sin
sinist
istra
ra didapa
didapatka
tkan
n tanda
tanda bal
ballot
loteme
ement
nt (I) da
dan
n pa
pada
da pe
perk
rkus
usii ny
nyer
erii ke
keto
tok
k
sinistra (I).
costo"ertebrae angle
angle sinistra
c. Pe
Peme
meri
riks
ksaa
aan
n fis
fisik
ik pers
persis
iste
tem
m
1) 8istem persyara
persyarafan,
fan, tingkat
tingkat kesadaran
kesadaran,, =8, refleC
refleC bicara,
bicara, compos
compos mentis.
mentis.
2) 8ist
8istem
em pe
peng
ngli
liha
hatan
tan,, term
termasu
asuk
k pe
peng
ngli
liha
hatan
tan pu
pupi
pill isok
isokor
or,, de
deng
ngan
an refle
refleC
C
cahaya (I)
#) 8istem
8istem pernafa
pernafasan
san,, nilai
nilai frekuensi
frekuensi nafas,
nafas, kualita
kualitas,
s, suara dan jalan nafas.
nafas.
+tau tidak mengeluh batuk atau sesak. -idak ada riayat bronchitis, -B,
asma, empisema, pneumonia.
11)
11) 8istem perkemihan,
perkemihan, adanya oliguria, disuria, gross hematuria, menjadi ciri
khas dari urolithiasis, nyeri yang hebat, nyeri ketok pada pinggang, distensi
esika pada palpasi esika (esikolithiasis< urolithiasis, nyeri yang hebat,
nyer
nyerii keto
ketok
k pada
pada pi
ping
ngga
gang
ng,, di
dist
sten
ensi
si e
esi
sika
ka pa
pada
da pa
palp
lpas
asii e
esi
sika
ka
(esikolith
(esikolithiasis<u
iasis<uretroli
retrolithiasis)
thiasis),, teraba massa keras<batu
keras<batu (uretrolithia
(uretrolithiasis).
sis).
nilai frekuensi buang air kecil dan jumlahnya, angguan pola berkemih.
(Praboo % & Pranata, 201')
B. Diagno
Diagnosa
sa Keper
Keperawa
awatan
tan
1. /yeri
/yeri akut
akut berhub
berhubung
ungan
an dengan
dengan peningka
peningkatan
tan frekuensi
frekuensi atau dorong
dorongan
an kontra
kontraksi
ksi
ureteral, trauma jaringan, pembentukan oedema, iskemia seluler.
2. :etensi
:etensi 9rine berhubu
berhubungan
ngan dengan
dengan sumbatan
sumbatan dan
dan tekanan
tekanan ureter
ureter tinggi
tinggi
#. anggu
angguan
an eli
elimin
minasi
asi urine berhubun
berhubungan
gan dengan
dengan stimulasi
stimulasi kandung
kandung kemih
kemih oleh
oleh
'. etida
etidakse
kseimb
imbang
angan
an nutrisi
nutrisi kurang
kurang dari
dari kebutu
kebutuhan
han tubuh berhubun
berhubungan
gan dengan
dengan
mual muntal,
muntal, absorbsi
absorbsi intrient nadekuat
nadekuat
$. :esiko kekuran
kekurangan
gan olume
olume cairan
cairan berhubungan
berhubungan dengan
dengan haemora
haemoragik<
gik< hipoole
hipoolemik
mik
!. :esiko perfusi
perfusi ginjal
ginjal tidak
tidak efektif
efektif berhubung
berhubungan
an dengan
dengan hidronep
hidronephosis
hosis
6. :esiko infeksi
infeksi berhubun
berhubungan
gan dengan
dengan kolini
kolinisasi
sasi bakteri
bakteri meningka
meningkat.
t.
2. Intervensi
4asil
1. /yeri akut -ujuan 8etelah 1. aji tingkat nyeri yang
berhubungan dengan dilak
akuukan tindakan dialami pasie
sien dengan
peningkatan keper
epera
aat
atan
an se
sela
lam
ma skala nyeri (0 * 10),
frekuensi atau #C
#C2'
2' jam
jam diha
diharap
rapka
kan
n te
teta
tapk
pkan
an tipe
tipe nynyer
erii yayang
ng
dorong
dor onganan kontrak
kontraksi
si nyer
nyerii berk
berkur
uran
ang
g atatau
au di
dial
alam
amii pasi
pasien
en,, re resp
spon
on
ureteral, trauma hilang pasien terhadap nyeri
jaringan, 2. aji fa fak
ktor*fa
*faktor yang
pembentukan riteria 3asil mempengaruhi reaksi
oedema
ema, skemiia 1. :asa
iskem :asa nyam
nyaman an pasien
pasien pasien terhadap nyeri
seluler. terpenuhi #. Beri
Berika
kann po
posi
sisi
si ya
yang
ng nyata
nyata
2. %kspresi tidak dan, usahakan situasi ruang
meringis yang terang
#. /adi normal (70* '. Beri
Berika
kann susuas
asan
anaa gegemb
mbiriraa
100 C<menit) bagi pasien, alihkan
'. 8kala nyeri perhatian pasien dari rasa
menurun nyeri
$. /yeri berkurang $. Beri
Berikakan
n kekese
semp
mpatatan
an pa pada
da
dengan porsi
dengan porsi yangyang hari atau sesuai indikasi
dibu
ibutuh
tuhkan at
atau
au 6. olaborasi pemberian
diberikan as
asup
upan
an maka
makana
nann de
deng
ngan
an
#. -id
idak
ak mun
munta tahh tim giKi
'. enu
enunj njuk
ukka
kan n 7. olaborasi dalam
tingkat energi pemberian antiemetik
biasanya sesuai adis ?okter
$. Bera
Beratt bada
badan n stab
stabil
il
atau bertambah
!. 3b 1010*1
*1'' g<d
g<dll
$. :esiko kekurangan -ujuan 8etelah 1. engobser eras
asii adanya
olume cairan dilak
akuukan tindakan tanda*tanda syok.
berhubungan dengan keper
epera
aatatan
an se
selalam
ma 2. @bser
@bserasi
asi tanda
tanda dan
dan gejala
gejala
haemoragik< #C
#C2'
2' jamjam dihadiharap
rapkakann dehidrasi atau hipoolemik
hipoolemik tidak ada resiko (ri
(riay
ayat
at munt
muntahah diaiare
re,,
kekur
ekuran
anggan o
olu
lumme kehausan turgor jelek).
cairan #. oni
onito
torr kea eada
daan
an umum
mum
pasien (lemah pucat,
riteria
an3asil
1. -andada*t
*tanda i
anda ita
tall tachicardi)
ital. serta tandatanda
stabil '. enganjurkan pasien
-? 120<60 untuk banyak minum
1#0<;0 mmhg, $. onitor perubahan
/adi 70 C<menit, haluaran urine dan monitor
8uhu #! #6L= asupan haluaran
=:- > 2 detik !. olaborasi dalam
+kral hangat, 9rine pemberian cairan
output #0* intraaskuler sesuai
$0cc<jam,membran program dokter.
dokter.
mukos
ukosaa le
lem
mba
bab,
b,
tand
tandaa dan geja
gejala
la '. unakan
unakan baju,
baju, sarung tangan
infeksi. sebagai alat pelindung
2. lien $. oni
onito
torr ta
tand
ndaa dadann gejejal
alaa
menunjukkan infeksi sistemik dan local
kemampuan
kemam puan untuk !. onitor granulosit dan
mencegah HB=
timbulnya infeksi. 6. Pert
Pertah
ahan
ankakan
n tetekn
knik
ik aseps
asepsis
is
#. 5umlah leukosit pada pasien yang beresiko
alam batas normal 7. ?oro
?oronng mas asuukk
kkan
an nut utri
risi
si
yang cukup
;. nspek
nspeksi
si kulit
kulit dan membran
membranee
mukosa terhadap
D. I#pl
I#ple#
e#en
enta
tasi
si
mplem
mplementa
entasi
si adalah
adalah serangk
serangkai
ai kegiat
kegiatan
an yang
yang di lakuk
lakukan
an oleh
oleh peraa
peraatt untuk
untuk
membantu
membantu klien dari status masalah kesehatan yang di hadapi
hadapi ke status kesehatan
yang lebih baik yang menggambarkan kreteria hasil yang di harapkan (ordon, 1;;',
dalam potter dan perry, 2010)
E. E%alu
%aluas
asii
%al
%alua
uasi
si meru
merupa
paka
kan
n lang
langka
kah
h tera
terakh
khir
ir da
dari
ri pr
pros
oses
es ke
kepe
pera
raa
ata
tan
n se
seba
baga
gaii
pengukuran dari keberhasilan rencana tindakan keperaatan. 3asil ealuasi dapat
berupa
a. -uju
ujuan ter
terca
capa
paii
5ika pasien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
b. -ujuan
-ujuan tercapai sebagian
5ika pasien menunjukkan perubahan sebagian dari standart yang telah ditetapkan
c. -ujua
ujuan
n tida
tidakk terc
tercap
apai
ai
Pasien
Pas ien tidak
tidak menunj
menunjukk
ukkan
an peruba
perubahan
han dan kemaju
kemajuan
an sama
sama sekali
sekali bahkan
bahkan timbul
timbul
masalah baru
D,F3,R PU3,K,
ehmed, & %nder. 201$. %ffect of urinary stone disease and itDs treatment on renal
function. *orld 0 ephrol! '(2) 261*26!.
8toller.. 2010. 1eneral Urology! 9nited 8tated of +merika edical c ra 3ill.
8toller
8jaDbani. (200!). lmu
(200!). lmu penyakit dalam! 0ilid %disi 5! 5akarta Pusat Penerbitan ?epartemen
lmu Penyakit ?alam 4akultas edokteran 9niersitas ndonesia.
+merican 9rological
+merican 9rological +ssociation.
+ssociation. (200
(200$).
$). &U& 1uideline on the Management of taghorn
6alculi7/iagnosis and 8reatment 9ecommendations.
9ecommendations .
usu
usuma
ma 3, & /ura
/urari
riff + 3. 201$
201$.. &plikasi &suhan $epera.atan Berdasarkan &/&
(orth &merican ursing /iagnosis &ssociation) 6:;6! Mogyakarta edia 3ardy
3ardy