Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TOR (TERM OF REFERENCE)

KEGIATANPENGENDALIAN PENYAKIT (DAK-BOK)


PENUGASAN BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT
KABUPATEN BUNGO TAHUN ANGGARAN 2022

Provinsi :Jambi
Unit Eselon II / OPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo
Program :Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kegiatan : Pengendalian Penyakit (DAK-BOK) Penugasan Bidang
Pengendalian Penyakit

Sub Kegiatan :Surveilans


JenisKeluaran (Out Put) : Terlaksananya Survei Habitat Jentik dan Nyamuk Dewasa
Volume Keluaran (Out Put) :KegiatanSurvei Habitat Jentik dan Nyamuk Dewasa
Menghasilkan 1 (satu) Keluaran dengan satuan ukur Berupa
Kegiatan Memantau Habitat Jentik dan Nyamuk Dewasa
Dengan Pelaksanaan 2 kali dalam setahun.
SatuanUkurKeluaran :Kegiatan Survei Habitat Jentik dan Nyamuk Dewasa
(Out Put) Menghasilkan 1 (satu) Keluaran dengan satuan ukur
Penyehatan Masyarakat Melalui Survei.
A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah
Penyakit Menular;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Thaun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular;
e. Kepmendagri No. 31-IV tahun 1994 tentang Pembentukan Kelompo Kerja
Operasional Pemberantasan DBD (POKJANAL DBD);
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang jenis
Penyakit Menular Tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya
penanggulangannya;
g. PP No. 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan;
h. Permenkes No. 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular;
i. Permenkes No. 57 Tahun 2017 tentang SBM Kesling dan Persyaratan Kesehatan
untuk vector dan Binatang Pembawa Penyakit serta Penanggulangannya;
2. GAMBARAN UMUM
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan pada
manusia melalui gigitan nyamuk penular (vektor) dengan Aedesaegypti sebagai
vector utama. Aedesaegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan perumahan, di
manater dapat banyak genangan air bersih dalam bakmandi ataupun tempatnya.
Penyebaran populasi Aedesaegypti dipengaruhi oleh factor musim, peningkatan
biasanya terjadi pada saat musim hujan, karena larva membutuhkan air yang cukup
untuk perkembangannya.

Perkembangbiakan nyamuk Aedes aegyptipada pemukimanterutama pada air-


air tergenang yang jernih dan tandon buatan manusia. Berbagai tempat genangan air
jernih disukai nyamuk seperti bak mandi, ban bekas, barang-barang bekas dan tempat-
tempat lainnya yang bisa menampung air hujan. Genangan air ini bertujuan untuk
meletakkan telur nyamuk, yang selanjutnya akan berkembang menjadi jentik, pupa
dan nyamuk dewasa. Telur nyamuk juga mampu bertahan terhadap kekeringan.
Apabila sudah ada telur pada tempat tersebut disertai genangan air, nyamuk akan
mudah berkembang. Faktor inilah yang mempengaruhi tingginya penyakit DBD pada
musim hujan karena banyaknya tempat perindukan nyamuk (Kemenkes RI,
2015).Keberadaan jentik Aedes aegyptidi suatu daerah merupakan indikator
terdapatnya populasinyamuk Aedes aegyptidi daerah tersebut. Kepadatan nyamuk
Aedes aegyptiyang tinggi mempunyai resiko transmisi nyamuk yang cukup tinggi
untuk terjadi penularan penyakit DBD.
Survey terhadap keberadaan jentik nyamuk dapat digunakan sebagai indikator
untuk menentukan angka bebas jentik di suatu daerah.
B. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui tempat perkembangbiakan Jentik dan Nyamuk Dewasa
C. TUJUAN KHUSUS
a. Mengetahui jenis tempat perkembang biakan jentik nyamuk
b. Meningkatkan Upaya Pencegahan dini terhadap proses penularan DBD melaluin
yamuk
c. Terkendalinya penyakit menular dalam masyarakat
D. PENERIMA MANFAAT
MasyarakatWilayah Kerja UPT Puskesmas Kuamang Kuning 1 yang Endemis
DBD.
E. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
a. Pelaksanaan kegiatan Survei Habitat Jentik dan nyamuk Dewasa
b. Pelaksanaan Kegiatan PSN
c. Monitoring/evaluasidanPelaporan.
F. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Rencana waktu pelaksanaan kegiatan ini akan dilaksanakan mulai dari bulan
Januari sampai dengan Desember 2022.
G. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Alokasi Dana Dukungan manajemen BOK dan
Jampersal(KegiatanPengelolaanSatuanKerja) DinasKesehatanKabupatenBungoTahun
2021 sebesarRp. 2.880.000,- (DuaJutaDelapanRatusDelapan Puluh ribu rupiah,-)
H. PENUTUP
Kerangkaa cuan ini dibuat sebagai petunjuk dalampe laksanaan kegiatan
SurveilansTahun anggaran 2021. Menu/kegiatan yang direncakan anmengacupa dape
tunjuk teknis penggunaan danaa lokasik husus Non Fisik Bidang Kesehatan
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019).
Demikian, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, terima kasih.

KuamangKuning, 09 Oktober 2022


KEPALA PUSKESMAS

Dr.Hj .Eriza Anwar


NIP. 197507242008012004
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
KABUPATEN BUNGO TAHUN ANGGARAN 2022

No Kegiatan/Menu Biaya
1 Survei Habitat Jentik dan Nyamuk Dewasa Rp. 2.880.000,-
Total Biaya Rp. 2.880.000,-
Terbilang :DuaJutaDelapanRatusDelapan Puluh ribu rupiah,-
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan Pengendalian Penyakit (DAK-BOK) Penugasan Bidang Pengendalian Penyakit
Dinas Kesehatan Kab. Bungo Tahun Anggaran 2022

No Kegiatan RincianBiayaKegiatan Volume Satuan HargaSatuan Jumlah


1 Survei Habitat Jentik dan Nyamuk Dewasa   PerjalananDinasPetugas        
    2 Petugas x 8 Desa x 2 Kali 32 oh Rp. 90.000  Rp. 2.880.000,-
Total Jumlah Rp. 2.880.000,-
KuamangKuning, 09 Oktober 2022
KEPALA PUSKESMAS

Dr.Hj.Eriza Anwar
NIP. 197507242008012004

Anda mungkin juga menyukai