Kinematika Dan Dinamika Teknik Pertemuan 3
Kinematika Dan Dinamika Teknik Pertemuan 3
Diktat Kuliah
1. Kecepatan Relatif
Sebuah benda dikatakan mempunyai gerak relatif (relative) terhadap benda
yang lain hanya jika mereka mempunyai perbedaan dalam gerakan-gerakan
gerakan
absolutnya. Jika kita memperhatikan sebuah mobil yang bergerak sepanjang jalur yang
lurus, lintasan absolut dari keseluruhan benda (frame) adalah translasi. Sedangkan
rodanya
anya akan mempunyai lintasan absolut yang akan merupakan translasi yang sama
dengan keseluruhan benda, ditambah dengan gerakannya sendiri yang berupa putaran.
Selanjutnya, menurut definisi kita mengenai gerakan relatif, lintasan dari roda relatif
terhadap keseluruhan benda hanyalah sebuah putaran. Sebagai gambaran dari gerakan
relatif, perhatikan dua mobil A dan B dalam gambar 3.1 yang berjalan dengan
kecepatan 60 km/jam dan 40 km/jam. VA dan VB masing-masing
masing merupakan kecepatan
absolutnya.
VA = 60 km/jam VB = 40 km/jam
A B
VA -VA
Apabila sebuah vektor ditulis dengan satu huruf bawah (subscript) itu berarti
merupakan harga absolut. Kecepatan A relatif terhadap B ditulis VA/B dan adalah
kecepatan absolut A dikurangi kecepatan absolut B.Jadi
VA/B = VA - VB
y
y
x x
x = R cos θ; y = R sin θ
VB = R ω; VB┴ dengan R
Gambar 3.2
3.2. Penghubung yang berputar pada titik tetap
Jarak antara O dan B adalah R dan garis O B membuat suatu sudut sebesar θ terhadap
O-B
sumbu x .
Perpindahan titik B dalam arah sumbu x = R cos θ dan perpindahan titik B dalam arah
sumbu y = R sin θ
dx d ( R cos θ ) dθ
= = R( − sin θ )
dt dt dt
dy d ( R sin θ ) dθ
= = R(cos θ )
dt dt dt
dx
Kecepatan titik B dalam arah x adalah VBx =
dt
dy
Kecepatan titik B dalam arah y adalah VBy =
dt
dθ
Kecepatan sudut garis O-B
B adalah : ω =
dt
Kecepatan total titik B diperoleh dengan menjumlahkan secara vektor kedua komponen
kecepatan tegak lurus.
VB = VBx + VBy
VB = (V ) + (V )
B
x 2
B
y 2
Dari gambar diatas ditunjukkan bahwa kecepatan titik B tegak lurus terhadap garis O-B.
O
Persamaan kecepatan relatif untuk dua buah titik pada satu penghubung kaku dapat
diperoleh dengan mengembangkan prosedur analisa diatas.
2016 Kinematika Dinamika Teknik eLearning
3 Staff Pengajar Teknik Mesin Unpam http://e-learning.unpam.ac.id
Perhatikan sebuah garis A-B,
B, seperti terlihat pada gambar 3.3 yang mempunyai gerak
kombinasi translasi dan rotasi. Koordinat titik A adalah (XA,YA), panjang A-B
A sebesar
A-B dan sumbu x adalah θ.. Sehingga koordinat titik B
R dan sudut yang dibentuk garis A
adalah :
XB = XA + R cos θ
YB = YA + R sin θ
y Rω cos θ
y
B Rω sin θ VAy
R VAx
ω B
ω
R sin θ
A θ θ
A
YA
O x O x
XA R cos θ
y Rω
VA
B
ω
O x
Gambar 3.3.. Hubungan kecepatan dua buah titik pada satu penghubung kaku
Dengan:
dX B x dYB y dX A x dYA y dθ
= VB = VB ; = VA = V A dan ω =
dt ; dt dt ; dt dt
Maka:
x x
V B = V A − Rω sin θ
y y
V B = V A + Rωcos θ
ω
VB = VA + Rω
VB = VA + VBA
2. Sebuah penghubung A
A-B panjangnya 20 cm. Komponen-komponen
komponen kecepatan
titik A dan B seperti ditunjukkan. Berapa besar dan arah kecepatan sudut
penghubung ?
2. Percepatan Relatif
2.1. Percepatan Sebuah Titik pada Sebuah Penghubung yang Berputar terhadap Satu
Pusat Tetap dengan Suatu Jari
Jari-Jari Konstan. Analisa Analitis
Sebuah penghubung, seperti ditunjukan dalam gambar diatas, berputar terhadap satu
pusat tetap O2, dengan suatu sudut kecepatan sudut ω radian
dian perdetik, kearah melawan
putaran jam (bjj), percepatan sudut α. Jarak antara O2 dan B ditentukan R.. Garis O2-B
membuat sudut dengan sumbu x. Diinginkan percepatan total B.
Kecepatan titik B dalam arah
arah-arah x dan y diberikan oleh
Percepatan total titik B, AB, diperoleh dengan penjumlahan kedua komponen lurus:
AB = ABx + ABy
AB = AA + Rω2 + Rα
Dari persamaan ini percepatan titik B sama dengan percepatan titik A ditambah dengan
percepatan relatif titik B terhadap titik A. Sehingga persamaan percepatan titik B dapat
dituliskan :
AB = AA + ABA
V BA
Dengan mengganti R = BA dan ω = maka didapatkan persamaan :
BA
2
V BA
AB = AA + + BAα
BA