Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM STUDI SARJANA

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FIRE INCIDENTS
IN MY HOMETOWN
MATA KULIAH SAINS TEKNOLOGI BANGUNAN 3 (TKA62013)
SEMESTER GENAP 2020/2021

Kelas C Kelompok 4
Aqilla Fadya Amarel 195060501111001
Amalia Devy Agustin 195060501111053
Alanadia Putri Renanardi 195060501111046
Amanda Novelia D. S 195060501111011
Deby Saputri 195060501111004
Indhira Shafa R. M 195060501111013

Dosen :
Ir. Heru Sufianto, M.Arch.St.,Ph.D.
Lokasi Kebakaran
Pemukiman Atas Air Kota Balikpapan,
Balikpapan Barat, Kalimantan Timur

Waktu Kejadian Kebakaran (Tanggal dan Jam)


Minggu, 02 Januari 2017 pada pukul 23.55 WITA

Jenis Bangunan
Bangunan semi permanen

SITUASI KEPANIKAN WARGA SEKITAR SAAT


Penyebab Kebakaran
KEBAKARAN TERJADI Berasal dari kembang api sonar

Kerugian yang dicapai Akibat Insiden Kebakaran


4 rumah terbakar habis
Kerugian mencapai puluhan juta rupiah

Jumlah Korban Selama Insiden


Tidak ada korban karena saat terjadinya insiden tidak ada pemilik rumah
yang berada didalamnya

Masalah Pemadam Kebakaran di Lokasi


1) Akses menuju lokasi yang susah karena dipadati oleh
warga
SITUASI SAAT WARGA SEKITAR BERUSAHA
MEMADAMKAN API DENGAN AIR LAUT
Lokasi Kebakaran
Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan,
Balikpapan Barat, Kalimantan Timur

Waktu Kejadian Kebakaran (Tanggal dan Jam)


Senin, 10 April 2017 pada pukul 01.00 WITA

Jenis Bangunan
Bangunan semi permanen

SITUASI KEPANIKAN WARGA SEKITAR SAAT


Penyebab Kebakaran
KEBAKARAN TERJADI Diduga hubungan pendek arus listrik

Kerugian yang dicapai Akibat Insiden Kebakaran


Kerugian mencapai puluhan juta rupiah

Jumlah Korban Selama Insiden


Tidak ada korban karena saat terjadinya insiden

Masalah Pemadam Kebakaran di Lokasi


Tidak ada permasalahan yang terjadi saat dilakukan pemadaman

SITUASI SAAT DAMKAR BERUSAHA


MEMADAMKAN API DENGAN AIR LAUT
Lokasi Kebakaran
Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)

Waktu Kejadian Kebakaran (Tanggal dan Jam)


Rabu, 15 Maret 2017 pada pukul 05.30 WITA

Jenis Bangunan
Bangunan semi permanen

Penyebab Kebakaran
Diduga hubungan pendek arus listrik
SITUASI KEPANIKAN WARGA SEKITAR SAAT
KEBAKARAN TERJADI

Kerugian yang dicapai Akibat Insiden Kebakaran


1.) 3 Rumah dan Hotel IKA terbakar habis 2.) Kerugian mencapai ratusan juta

Jumlah Korban Selama Insiden


Tidak ada korban karena saat terjadinya insiden

Masalah Pemadam Kebakaran di Lokasi


Tidak ada permasalahan yang terjadi saat dilakukan pemadaman

SITUASI SAAT DAMKAR BERUSAHA


MEMADAMKAN API DENGAN AIR LAUT
GRAFIK BENCANA KEBAKARAN
TAHUN 2015-2017

250
Grafik menunjukkan bahwa kebakaran hutan atau lahan yang
terjadi di Kota Balikpapan mengalami penurunan yang cukup
signifikan pada tahun 2017.
200
Namun, grafik mengalami peningkatan yang tajam yang
terjadi pada tahun 2015.

150
Grafik menunjukkan bahwa kebakaran bangunan yang terjadi
di Kota Balikpapan mengalami sedikit penurunan pada tahun
100 2016. Namun, grafik mengalami peningkatan yang cukup
signifikan yang terjadi pada tahun 2017.
Grafik kebakaran bangunan cenderung stabil dan tidak
banyak mengalami perubahan.

50
KEBAKARAN HUTAN

0
KEBAKARAN BANGUNAN
2013 2014 2015 2016 2017
GRAFIK BENCANA
KEBAKARAN DI TAHUN 2017

Grafik menunjukkan bahwa


kebakaran yang terjadi di Kota
Balikpapan pada tahun 2017.

4 Kebakaran bangunan terjadi lebih


banyak dibanding kebakaran hutan.
Puncak kebakaran bangunan terjadi
pada bulan Mei dan Juli yakni sebanyak
enam kali, sedangkan puncak
terjadinya kebakaran hutan terbanyak
pada bulan Oktober sebanyak empat
2
kali.

KEBAKARAN BANGUNAN

0 KEBAKARAN HUTAN
REKAP DATA BENCANA KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2017
(Update s/d 31 Desember 2017 Pukul 15.00 WITA)

PENGGOLONGAN JENIS
NO JUMLAH KEJADIAN TAHUN 2017
JUMLAH
BENCANA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES

1
Pemukiman 2 2 1 6 2 6 5 1 2 27
2
Rumah Ibadah/ Pondok Pesantren 1 1 2
3
Sekolah 1 1 2
4
Sarana Kesehatan Umum 0
5
Gudang/ Garasi Kendaraan 1 1
6
Kios/Lapak/Kandang Ayam 1 1 1 1 4
7
Rumah Makan/ Caffe 1 1
8
Kantor 1 1
9
Hutan/Lahan 1 1 1 2 1 4 3 1 14
10
Kapal Laut 1 1 1 3
11
Kendaraan Roda 2/3/4/6/10 1 1 1 1 4
12
Hotel/ Tempat Hiburan 0
13
Ledakan/Kebocoran Tabung Gas 1 1 1 3
14
Bengkel/Pencucian Mobil/Pangkalan 1 1
15
Toko, Swalayan, Mall 1 1 2
16
Instalasi Listrik PLN/ Tower 3 4 1 2 3 13
TOTAL 78
Solusi
1. Penggunaan material tahan api

A. Kaca Tahan Api


Fireproof glass atau kaca tahan api adalah kaca khusus yang terdiri dari dua bagian, yaitu lapisan luar dan
lapisan dalam. Kaca jenis ini menggunakan bahan baku tempered glass dengan kekuatan empat kali lebih
besar dari kaca biasa sehingga memiliki ketahanan api yang tinggi. Jika terjadi kebakaran, kaca pada
lapisan luar akan pecah terlebih dahulu sebelum kaca pada lapisan dalam. Hal ini dapat memperpanjang jangka
waktu penetrasi api dan memperkecil risiko terjadinya kebakaran.

B. Beton
Beton merupakan salah satu bahan bangunan tahan api yang paling sering digunakan untuk konstruksi karena
daya tahannya yang kuat. Ketahanan api pada beton juga lebih baik dari baja dan dibutuhkan waktu yang lama
untuk panas api menembus beton. Karena kekuatannya, beton sering dijadikan bahan pelindung baja
dalam struktur bangunan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

C. Gips
Gips sering dianggap sebagai bahan yang rapuh, namun bahan ini memiliki ketahanan tinggi terhadap
api. Beberapa jenis gips mengandung cairan kimia yang dapat menghambat proses pembakaran dan
penyebaran api. Di samping itu, gips juga memiliki tekstur yang halus dan rapi sehingga baik digunakan untuk
finishing.

2. Menyediakan penerangan darurat


penerangan darurat adalah penerangan untuk menerangi jalur evakuasi jika penerangan utama tidak
berfungsi pada waktu terjadi kebakaran. Penerangan darurat berfungsi untuk memudahkan proses evakuasi
dan harus bersumber dari aliran listrik yang dapat diandalkan
Solusi
3. Menyediakan sistem deteksi dan alarm kebakaran
Sistem deteksi kebakaran seringkali disepelekan, padahal apabila telah terjadi kebakaran, akan menimbulkan
kerugian harta dan benda yang besar bahkan merenggut korban jiwa.

4. Bangunan pemukiman tidak terlalu berdekatan antara satu rumah dengan yang lainnya.
Dengan kondisi pemukiman yang sangat padat, api akan sangat mudah menyebar ketika terjadi kebakaran. Ha ini
tentunya berisiko menimbulkan banyak korban jiwa.

5. Tidak membangun rumah di lahan yang sempit


karena lahan yang sempit mengakibatkan akses tim penyelamat menjadi tidak mudah, selain itu tingkat konseleting
listrik menjadi tinggi sehingga menimbulkan kebakaran. Lebar jalan minimum yang dapat dilalui oleh mobil
pemadam kebakaran adalah sebesar 4 m. Apabila kurang dari itu, maka akses untuk menuju titik bencana
akan terhambat dan mengulur waktu untuk memadamkan api.

6. Adanya upaya pemrograman peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran kepada
masyarakat
Pelatihan dan edukasi proteksi kebakaran dasar merupakan hal yang penting dilakukan kepada masyarakat awam.
Upaya ini dapat berupa simulasi dan edukasi penggunaan peralatan proteksi kebakaran yang diberikan kepada tim
tanggap darurat RT/RW di kota setempat

7. Pembentukan relawan tanggap darurat dan penanggulangan bencana


Upaya mitigasi bencana kebakaran dapat dilakukan dengan pembentukan barisan relawan kebakaran dengan
masyarakat dan aparatur terkait terutama pada sejumlah daerah yang termasuk kategori rawan. Sehingga,
dapat segera dilakukan tindakan maupun bantuan ke lokasi terkait apabila terjadi bencana kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai