Suasana Pekanbaru di Jalan HR Soebrantas yang diselimti kabut asap karhutla riau
Dari beragam kejadian ini, yang paling banyak menyedot perhatian adalah
kerusakan alam akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta konflik
manusia dengan satwa yang menelan korban jiwa, baik itu dari satwa ataupun
manusia.
Karhutla kerap terjadi di Riau karena pembukaan hutan untuk dikonversi jadi
perkebunan atau hutan tanaman industri. Ada juga pembukaan lahan oleh
beberapa warga dengan cara mudah dan murah, membakar.
Luasan lahan ataupun hutan terbakar tiap tahunnya selalu berbeda. Tak jarang
menimbulkan bencana kabut asap seperti tahun 1997, 1999, berlanjut pada
tahun 2014 dan 2015. Sempat rehat, bencana yang menimbulkan kerugian
ekologis, ekosistem dan ekonomi ini terjadi lagi tahun 2019
Bencana Banjir di Pekanbaru
Ratusan Rumah Terendam Air Hingga 1,5 Meter
Sejumlah anak bermain air ketika terjadi banjir luapan Sungai Siak di Perumahan Witayu,
Pekanbaru, Riau, Rabu, 12 Desember 2018. Tingginya curah hujan yang mengakibatkan
meluapnya Sungai Siak merendam ratusan rumah disepanjang aliran sungai sehingga
sedikitnya belasan kepala keluarga mengungsi ke tenda pengungsian. ANTARA
Kasat Lantas Polres Kampar AKP Angga Wahyu Prihantoro mengatakan, longsor
terjadi di kilometer 77, Rantau Berangin, Kampar, Riau.
Angin Puting Beliung Rusak 23 Rumah dan Satu Sekolah di Rokan Hulu
Petugas TNI Koramil 02/Rambah mengecek kerusakan bangunan rumah warga dan
sekolah akibat angin puting beliung di Desa Sei Rombow Indah, Kecamatan Rambah Hilir,
Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Sabtu (2/10/2021).(Dok. Koramil 02/Rambah)
Tim satgas karhutla berjibaku memadamkan titik api karhutla di Kecamatan Bangko,
Kabupaten Rohil, Riau, Rabu (23/6/2021).(Dok. Manggala Agni Dumai)
Babinsa Koramil 16/Tapung, Serda Rotoa Simarmata saat meninjau lokasi banjir dan mengimbau
warga agar waspada apa bila air sungai kembali naik di Desa Sukaramai, Kecamatan Tapung Hulu,
Kabupaten Kampar, Riau, Senin (27/9/2021).(Dok. Koramil 16/Tapung)